FILE SERVIS
TERDISTRIBUSI
DISUSUN OLEH :
(191251) MUH. SYAUQI
(191266) DWINANDIKA PRASATYA
(191259) VANEZA PUTRI YUPITA
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.4. Tujuan.................................................................................................................................................................. 2
A. Pengertian Sistem............................................................................................................................................ 3
B. Pengertian File................................................................................................................................................... 3
C. Pengertian Sistem Terdistribusi................................................................................................................. 3
A. Pembahasan........................................................................................................................................................ 7
BAB IV
KESIMPULAN............................................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari sistem file terdistribusi yaitu untuk mensupport sharing
dengan tipe sama yang disebabkan karena file-file secara fisik tersebar pada site
yang berada dalam sistem terdistribusi. Dimulai dengan pembahasan mengenai
sistem storage terdistribusi dan non‐terdistribusi. Sistem file awalnya
dikembangkan untuk sistem komputer terpusat dan komputer desktop sebagai
fasilitas sistem operasi yang menyediakan antarmuka pemrograman yang bagus
dalam storage disk. Setelah itu, mereka menambahkan fasilitas seperti kontrol
akses dan mekanisme file‐locking yang membuatnya menjadi lebih berguna dalam
pengiriman data dan program. Sistem file terdistribusi mendukung pengiriman
informasi dalam bentuk file dan sesumber hardware dalam bentuk storage lewat
intranet. File service yang telah dirancang dengan baik menyediakan akses ke file
yang disimpan pada server dengan performance yang sama atau bahkan lebih baik
dari file yang disimpan pada local disk. Desainnya disesuaikan dengan performance
dari jaringan lokal dan oleh karena itulah menjadi yang paling efektif dalam
menyediakan pengiriman storage untuk digunakan di intranet.
1.4. Tujuan
Berdasarkan dari latar belakang serta rumusan masalah diatas maka tujuan
dari makalah dari pembuatan makalah ini adalah:
3. Dapat mengetahui apa saja jenis struktur Naming pada sistem file
terdistribusi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu. (Jogiyanto, 2005)
B. Pengertian File
Menurut Rochmad Hakim .S , File merupakan dokumen yang mengandung
informasi tertentu dan dapat dibuka dengan program.
C. Pengertian Sistem Terdistribusi
Menurut Eko Setiawan, Sistem Terdistribusi adalah suatu kesatuan dari elemen-
elemen yang berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan
data, informasi, objek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait
didalamnya.
Sebuah file server menyediakan file service ke client. Dari sisi client terdapat
interface untuk file service dalam hal operasi primitif file, seperti membuat file
(create), menghapus (delete) dan read / write file. Komponen perangkat keras
utama yang mana file server mengontrolnya adalah sebuah local storage (umumnya
disk drive / HDD). Ditempat itulah file-file tersimpan dan dari tempat tersebut
request client meretrive file. Pada DFS client, server dan juga perangkat
penyimpanan merupakan mesin terpisah dalam sebuah lingkungan terdistribusi
(Intranet).
Transparansi akses
Transparansi lokasi
Transparansi mobilitas
Transparansi performance
Transparansi pengukuran
2. Update file konkuren
Perubahan pada sebuah file oleh seorang klien seharusnya tidak
menganggu operasi dari klien lain yang pada saat bersamaan mengakses
atau mengubah file yang sama.
3. Replikasi file
Beberapa file service mendukung penuh replikasi, tetapi kebanyakan
mendukung caching file atau portion file secara lokal, bentuk replikasi yang
terbatas.
5. Toleransi kesalahan
Server bisa menjadi stateless, sehingga dapat di‐restart dan service di‐
restore kembali setelah mengalami failure tanpa perlu me‐recover state
sebelumnya.
6. Konsistensi
Ketika file‐file direplikasi atau di‐cache pada site yang berbeda, ada delay
yang tak bisa dihindari pada propagasi modifikasi dari satu site ke set lain
yang membawa copy, dan ini bisa menghasilkan beberapa deviasi dari one‐
copy semantic.
7. Keamanan
Secara virtual, semua sistem file menyediakan mekanisme kontrol akses
berdasarkan kegunaan dari daftar kontrol akses.
8. Efisiensi
File service terdistribusi sebaiknya menawarkan fasilitas yang paling
tidak, sama bagusnya dengan yang ditemukan pada sistem file konvensional,
dan sebaiknya mendapat level performance yang dapat diperhitungkan.
3. Modul klien Modul klien berjalan pada tiap komputer klien, mengintegrasi dan
meng‐extend operasi dari layanan file flat dan layanan direktori dibawah
antarmuka pemrograman aplikasi tunggal yang bisa digunakan oleh program
tingkat pengguna di komputer klien.
4. Antarmuka layanan file flat Merupakan antarmuka RPC yang digunakan oleh
modul klien. Tidak digunakan secara langsung oleh program tingkat pengguna.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Struktur sistem file terdistrbusi terdiri dari tiga bagian yaitu: service , server,
dan client.
1. Service
Entitas software yang berkerja pada satu untuk lebih mesin dan dilengkapi
suatu tipe fungsi khusus untuk prioritas client yang tidak diketahui identitasnya.
2. Server
3. Client
Client adalah suatu proses yang dapat memanggil suatu service dengan
menggunakan sejumlah operasi yang dibentuk oleh interface client.
1) Naming
2) Transparansi
Struktur Naming pada manajemen sistem file terdistribusi ada 2 jenis, yaitu :
Nama file hanya berisi atribut signifikan (isi) dari pada lokasi. Pada LI, file
dapat dipandang sebagai wadah data logika yang tidak dikaitkan ke lokasi
penyimpanan tertentu. Sedangkan, jika pada sistem hanya ada LT statis saja
yang di support, maka nama file tetap berisi kumpulan blok – blok secar fisik.
b) Share Data
c) Media Penyimpanan
1. Naming scheme
a) Secara sederhana.
Operasi file yang sama dapat digunakan untuk file local atau
jarak jauh.
a) Remote Service
Cara kerja: request dari client akan dikirim ke sever, lalu mesin
server menjalankan akses dan hasilnya akan dikirimkan kembali
ke client.
b) Teknik Caching
1. Client dihadapkan pada masalah konsistensi data yang ada pada cache local
terhadap copy master diserver.
2. Jika client mengalami kegagalan akses dan mengakibatkan data cache out of
date, maka client harus dilakukan up date data.
Ada dua pendekatan untuk memverifikasi validitas data dalam cache, yaitu:
Server akan merekam file/bagian file yang dikirim ke cache untuk setiap
pengguna (client). Jika server mendeteksi adanya inkonsistensi data, maka
server akan bertindak. Di mana inkonsistensi dapat terjadi bila sebuah file di
cache diakses oleh dua pengguna yang berbeda dengan mode konflik.
Perbandingan teknik Caching dengan Remote Service pada sistem file terdistribusi:
Untuk menjamin kekonsistensian file yang diakses oleh pengguna pada layanan
jarak jauh, server perlu proaktif untuk melacak tiap file yang telah diakses oleh
pengguna. Ada 2 jenis layanan (service) dalam manajemen sistem terdistribusi yang
dilakukan oleh server, yaitu: statefull file service dan stateless service.
Ciri – ciri pada stateful file service adalah terdapatnya koneksi antara client
dan service selama session (seperti bentuk komunikasi connection oriented).
Jika file ditutup, maka server harus me-reclaim space memori yang dipakai oleh
client untuk segera tidak aktif.
b. Server tidak perlu mempertahankan tabel yang berisi file-file yang dibuka di
memori, sehingga server tidak perlu membangun dan terminasi koneksi
dengan open dan close. Hal ini agar komunikasi lebih efisien.
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah membahas mengenai makalah sistem file terdistribusi tersebut maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Pengukuran kerja dari Sistem File Terdistribusi adalah jumlah waktu yang
diperlukan untuk memenuhi request (permintaan) dari service yang bervariasi,
yang meliputi: waktu untuk akses disk, waktu untuk proses CPU, waktu yang
dipakai untuk mengirim request ke server, dan waktu yang dipakai untuk merespon
kembali ke client.
3. Struktur Naming pada Sistem File Terdistribusi ada 2 jenis, yaitu: LT (Location
Transparency) dan LI (Location Independence), masing-masing digunakan sesuai
dengan teknik atau metode remote akses jarak jauh yang berjalan.
4. Pada sistem terdistribusi ada 2 teknik untuk mengakses suatu file antar site pada
jarak jauh, yaitu: remote file access dan teknik caching dimana 2 teknik tersebut
memberikan TRADE-OFF berbanding terbalik yaitu performance naik dengan
simplicitas menurun.
5. Untuk menjamin kekonsistensian file yang diakses oleh client pada jarak jauh,
server perlu proaktif untuk melacak tiap file yang telah diakses oleh client. Ada 2
jenis service yang dilakukan oleh server, yaitu : statefull file service dan stateless
service.
DAFTAR PUSTAKA
Analisa dan perancangan sistem basis data terdistribusi pada PT. Melati Agro
Prima. (diakses pada tanggal 07 Mei 2015)
STB : 191247
Jawaban : File Service merupakan Entitas software yang berkerja pada satu untuk
lebih mesin dan dilengkapi suatu tipe fungsi khusus untuk prioritas client
yang harus di‐load paling berat dalam sebuah intranet, sehingga
fungsionalitas dan performancenya sangat penting, contoh
transparansinya :
Transparansi akses
Transparansi lokasi
Transparansi mobilitas
Transparansi performance
Transparansi pengukuran
STB : 191254
Jawaban : Primitif file adalah sebuah perangkat keras yang dimana digunakan untuk
mengontrol sebuah local storage sebelum file-file itu disimpan direquest
clien meretrive file.