Anda di halaman 1dari 15

PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN METODE JOB

ORDER COSTING PADA PRODUK FURNITURE SOFA BENCH


(STUDI KASUS CV. FLATSPILLS PERIODE JUNI 2016)
Muhamad Zikri1), Akhsanul Haq 2), Amelia Rahmi 3)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
Email: zikrymhmd1@gmail.com

ABSTRAK
CV Flatspills adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, jasa dan
dagang. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2005 setelah 9 tahun berdiri dengan nama
Unkl347 pada tahun 1996. Laporan penjualan tahun 2016 pada CV Flatspills diketahui cash
inflow selama bulan juni tahun 2016 sebesar Rp. 573.915.380,00 dengan total cash outflow
selama satu bulan sebesar Rp. 268.417.284,00 sehingga dapat diketahui bahwa laba
perusahaan selama bulan juni tahun 2016 adalah sebesar Rp. 305.498.096,00. Dari data
tersebut dapat diketahui bahwa pada bulan juni 2016 cash inflow pada cv. Flatspills
meningkat dari bulan sebelumnya, hal tersebut dikarenakan hasil penjualan perusahaan
mengalami kenaikan yang cukup pesat diikuti cash outflow yang juga meningkat. Sedangkan
pada bulan juli cash inflow perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan
dikarenakan hasil penjualan juga menurun diikuti dengan cash outflow yang menurun.
Penelitian ini menggunakan deskriptif eksploratif, dimana penulis akan melakukan
penelitian untuk dapat mendeskripsikan suatu objek yang akan dinilai dengan menggunakan
parameter tertentu sebagai tolak ukurnya. Jenis data kualitatif dan kuantitatif dengan
menggunakan sumber data primer dan sekunder. Objek penelitian ini terdiri dari variabel-
variabel yang meliputi Harga Pokok Produksi dengan menggunakan metode Job Order
Costing.
Hasil penelitian mengungkapkan fakta bahwa terdapat perbedaan antara hasil
perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan metode job order costing pada
pembuatan sofa bench. Pada pembutan sofa bench, menurut perusahaan sebesar Rp.
2.041.463 dan perhitungan menggunakan metode job order costing sebesar Rp. 1.973.170
sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 68.293 dengan presentase sebesar 3%. Selisih tersebut
dikarenakan perbedaan konsep perhitungan biaya overhead pabrik pada perusahaan dan
menurut metode job order costing.
Kata kunci : Harga Pokok Produksi dan Metode Job Order Costing

1)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
2)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
3)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
I. Pendahuluan antara lain pakaian (apparel), olahraga (surf
Furniture atau yang sering disebut board), furniture (Interior & Eksterior) dan
mebel adalah perlengkapan rumah yang kontraktor (studio design & build house),
mencakup semua barang seperti kursi, meja, terbukti bahwa CV. Flatspills sejak awal
dan lemari. Mebel berasal dari kata pendiriannya sampai sekarang telah
movable, yang artinya bisa bergerak. Pada memiliki banyak konsumen dan relasi. Dari
zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif laporan penjualan tahun 2016 pada CV.
mudah digerakkan dari batu besar, tembok, Flatspills diketahui cash inflow selama
dan atap. Sedangkan kata furniture berasal bulan juni tahun 2016 sebesar Rp.
dari bahasa Prancis fourniture (1520-30 573.915.380,00 dengan total cash outflow
Masehi). Fourniture mempunyai asal kata selama satu bulan sebesar Rp.
fournir yang artinya furnish atau perabot 268.417.284,00 sehingga dapat diketahui
rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan bahwa laba perusahaan selama bulan juni
furniture punya arti yang beda, tetapi yang tahun 2016 adalah sebesar Rp.
ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan 305.498.096,00.
seterusnya. Melihat kebutuhan akan Tabel 1
furniture yang mengalami peningkatan dan Laporan keuangan
CV. Flatspills
permintaan yang banyak dari berbagai Pada bulan Mei - Juli 2016
kalangan, banyak orang memanfaatkan Mei Juni Juli
Saldo Awal Rp500.000.000 Rp 324.827.680 Rp 305.498.096
peluang ini dengan mendirikan usaha
Hasil penjualan Rp 249.087.700 Rp 18.416.232
furniture. Mulai dari usaha berskala kecil, CASH
Rp500.000.000 Rp 573.915.380 Rp 323.914.328
INFLOW
sedang, hingga besar.
Produksi Rp173.240.250 Rp 118.313.000 Rp 1.925.000
CV. Flatspills adalah perusahaan Gaji
Rp 241.500 Rp 24.770.000 Rp 14.303.000
(remunerasi)
yang bergerak dalam bidang manufaktur, Operasional Rp 124.770.000 Rp 3.469.800
Utility
jasa dan dagang. Perusahaan ini berdiri (peralatan habis Rp 1.690.570 Rp 455.900
pakai)
sejak tahun 2005 setelah 9 tahun berdiri Aset Rp 33.000.000

dengan nama Unkl347 pada tahun 1996 CV. Lain-lain


CASH
Rp175.172.320 Rp 268.417.284 Rp 22.997.800
Flatspills sendiri memiliki ruang lingkup OUTFLOW

yang sangat luas dengan sub kategori bisnis GROSS CASH


Rp324.827.680 Rp 305.498.096 Rp 300.916.528
FLOW
Berdasarkan dari pemaparan Tabel 1 BENCH (STUDI KASUS CV.
tersebut dapat diketahui bahwa pada bulan FLATSPILLS PERIODE JUNI 2016)”
juni 2016 cash inflow pada CV. Flatspills Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk
meningkat dari bulan sebelumnya, hal mendapatkan bukti empiris mengenai :
a) Untuk mengetahui penetapan Harga
tersebut dikarenakan hasil penjualan
Pokok Produksi Furniture Sofa Bench
perusahaan mengalami kenaikan yang
yang diterapkan pada CV. Flatspills
cukup pesat diikuti cash outflow yang juga
periode juni 2016.
meningkat. Sedangkan pada bulan juli cash
b) Untuk mengetahui penetapan Harga
inflow perusahaan mengalami penurunan
Pokok Produksi Furniture Sofa Bench
yang cukup signifikan dikarenakan hasil
pada CV. Flatspills dengan metode Job
penjualan juga menurun diikuti dengan cash
Order Costing periode juni 2016.
outflow yang menurun. Berdasarkan
c) Untuk mengetahui perbedaan antara
pemaparan tersebut, maka penulis ingin
Harga Pokok Produksi Furniture Sofa
mengadakan penelitian lebih lanjut
Bench yang diterapkan pada CV.
mengenai masalah penetapan Harga Pokok
Flatspills periode juni 2016 dengan
Produksi berdasarkan metode Job Order
Harga Pokok Produksi menggunakan
Costing pada CV. Flatspills dengan
Job Order Costing pada periode yang
mengambil contoh produk furniture astral
sama.
a3 seater sofa bench dimensions 1800mm x
600mm x 400mm, sejumlah 23 unit yang di
II. Tinjauan Pustaka
pesan oleh Hotel Bali & Kantor Icay
Akuntansi Biaya
(customer). Alasan penulis menggunakan
Carter (2009, 14) Akuntansi biaya
contoh tersebut karena merupakan pesanan
merupakan proses penentuan biaya produk
produk sofa dengan kuantitas terbanyak
atau kegiatan. Data biaya dapat baik untuk
pada bulan Juni 2016. Dalam kaitannya
laporan internal maupun untuk laporan
dengan hal tersebut, penulis mengambil
eksternal. Laporan internal menyajikan
judul “PENETAPAN HARGA POKOK
informasi biaya secara terinci mengenai
PRODUKSI BERDASARKAN
kegiatan produksi barang-barang tertentu
METODE JOB ORDER COSTING
seperti gula pada pabrik gula, semen pada
PADA PRODUK FURNITURE SOFA
pabrik semen, dan meja kursi pada
perusahaan furnitur, atau mengenai Pada metode ini yang menjadi objek
kegiatan tertentu seperti penyiapan faktur biaya adalah unit produk individual,
penjualan. Untuk laporan eksternal, data batch atau kelompok produk dalam
biaya diringkas dan disajikan secara total satu job. Produk yang perhitungan
(aggregate). Misalnya biaya administrasi harga pokoknya menggunakan metode
dan pemasaran selama satu periode akan ini umumnya merupakan produk
disajikan dilaporan laba rugi untuk pihak pesanan dan produk tersebut memiliki
eksternal dengan angka agregat. spesifikasi yang berbeda.
Harga Pokok Produksi b. Metode Penentuan Harga Pokok
Harga pokok produksi (cost of goods Proses
manufactured) adalah total produksi biaya Pada metode harga pokok proses yang
barang-barang yang telah selesai dikerjakan menjadi objek biaya adalah produk
dan ditransfer kedalam persediaan barang yang bersifat massa dimana tiap
jadi selama sebuah periode. Jumlah ini sama unitnya identik.
dengan biaya dari pembelian bersih pada Metode Harga Pokok Pesanan (Job
jadwal harga pokok penjualan untuk peritel Order Costing Method)
(Kinney, 2011). Carter (2009, 14) dalam sistem
Bustami (2010) lebih menjelaskan perhitungan biaya berdasarkan pesanan
harga pokok produksi adalah kumpulan (job order costing atau job costing), biaya
biaya produksi yang terdiri dari bahan baku produksi diakumulasikan untuk setiap
langsung, tenaga kerja langsung dan biaya pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan
overhead pabrik ditambah persediaan adalah output yang diidentifikasikan untuk
produk dalam proses awal dan di kurang memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau
persediaan produk dalam proses akhir. untuk mengisi kembali suatu item
Pengumpulan Harga Pokok Produksi persediaan. Agar perhitungan biaya
Daljono (2011) menjelaskan bahwa berdasarkan pesanan menjadi efektif,
ada dua jenis utama dalam membebankan pesanan harus dapat diidentifikasikan
biaya ke produk. Kedua jenis tersebut secara terpisah. Agar rincian dari
adalah : perhitungan biaya berdasarkan pesanan
a. Metode Penentuan Harga Pokok sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus
Pesanan terdapat perbedaan penting dalam biaya per
unit suatu pesanan dengan pesanan lain. Adapun Contoh dari Biaya Bahan Baku
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat adalah sebagai berikut:
dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), a) Kayu dalam pembuatan meubel
yang dapat berbentuk kertas atau b) Kain dalam pembuatan pakaian
elektronik. Meskipun banyak pesanan c) Karet dalam pembuatan ban
dapat dikerjakan secara simultan, setiap d) Minyak mentah dalam pembuatan
kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian mesin
untuk satu pesanan tertentu saja. e) Kulit dalam pembuatan sepatu
Karakteristik Harga Pokok Pesanan f) Tepung dalam pembuatan kue
(Job Order CostingMethod) Raiborn dan Kinney (2011) secara
Supriyono (2010, 61) prosedur teoritis, biaya bahan baku langsung harus
akuntansi biaya pada metode harga pokok memasukkan seluruh biaya bahan baku
pesanan dapat dikelompokan sebagai yang digunakan memproduksi sebuah
berikut : produk atau kinerja. Bagaimanapun,
a) Prosedur akuntansi biaya bahan dan beberapa biaya bahan baku tidak secara
supplies jelas atau secara ekonomis dapat dilacak.
b) Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja Dalam sebuah bisnis jasa, bahan baku
c) Prosedur akuntansi biaya overhead langsung sering kali tidak signifikan atau
pabrik tidak mudah dilacak ke sebuah objek biaya
d) Prosedur akuntansi produk selesai dan yang telah dipilih. Sebagai contoh, biaya
produk dalam proses akhir periode kertas dapat disiapkan oleh seorang arsitek
e) Prosedur akuntansi penjualan dan dalam membuat rencana pembangunan
penyerahan produk kepada pemesan. gedung memiliki hubungan yang sangat
Pencatatan Unsur-Unsur Biaya kecil dengan nilai secara keseluruhan dari
Produksi rencana tersebut. Maka, walaupun kertas
1. Biaya Bahan Baku dapat dengan mudah dilacak ke produk
Bustami dan Nurlela (2012) biaya akhirnya (perencanaan sebenarnya), biaya
bahan baku langsung adalah bahan baku kertas tidak signifikan, bahwa dengan
yang merupakan bagian yang tidak dapat melacaknya sebagai bahan baku langsung
dipisahkan dari produk selesai yang dapat tidak dapat dianggap tepat.
ditelusuri langsung kepada produk selesai.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung harus memasukan dasar kompensasi, bonus
Daljono (2011) biaya tenaga kerja atas efisiensi produksi, dan saham pemberi
(BTK) merupakan gaji/upah karyawan kerja atas jaminan sosial dan pajak-pajak
bagian produksi. Biaya ini dibedakan program kesehatan.
menjadi: 3. Biaya Overhead Pabrik
a) Biaya tenaga kerja langsung adalah Raiborn dan Kinney (2011) biaya
gaji/upah tenaga kerja yang dikerjakan overhead pabrik merupakan berbagai faktor
untuk memproses bahan menjadi atau biaya produksi yang tidak langsung
barang jadi. untuk memproduksi sebuah produk atau
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung menyediakan sebuah jasa. Maka, biaya
(BTKL) merupakan gaji/upah tenaga overhead tidak memasukkan bahan baku
kerja bagian produksi yang tidak langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya
terlihat secara langsung dalam proses overhead telah memasukkan bahan baku
pengerjaan bahan menjadi produk jadi. tidak langsung dan tenaga kerja tidak
Sebagai missal adalah gaji mandor, langsung juga semua biaya lainnya yang
gaji karyawan keamanan yang terjadi dalam area produksi. Biaya overhead
menjaga keamanan lokasi produksi dapat menjadi variabel atau tetap
dimana tanpa penjagaan proses berdasarkan pada bagaimana mereka
produksi dapat terganggu berperilaku dalam merespon perubahan
Raiborn dan Kinney (2011) tenaga dalam jumlah produksi atau pengukuran
kerja langsung berkenaan dengan usaha aktivitas lainnya.
setiap individu yang melakukan produksi Witjaksono (2013) Biaya Overhead
sebuah produk atau mengerjakan sebuah Pabrik (BOP) adalah biaya-biaya produk
jasa. Tenaga kerja langsung juga dapat selain biaya bahan langsung dan biaya
dianggap sebagai pekerjaan yang secara tenaga kerja. Biaya overhead pabrik ini
langsung nilai produk akhir atau jasa. Biaya kerak dibagi lagi atas:
tenaga kerja langsung terdiri dari upah atau a) Bahan Tidak Langsung
gaji yang dibayarkan untuk pegawai tenaga Bahan yang dibutuhkan guna
kerja langsung. Upah dan gaji tersebut menyelesaikan suatu produk, tetapi
harus dengan jelas dapat dilacak ke produk pemakaiannya sedemikian kecil atau
atau jasanya. Biaya tenaga kerja langsung sulit diukur per unit produk.
Contoh : dalam perusahaan percetakan organisasi yang terdapat dilokasi penelitian
buku, adalah sangat sulit mengukur CV. Flatspills periode juni 2016
kebutuhan lem per unit buku atau per
batch sekalipun. IV. Hasil dan Pembahasan
b) Tenaga Kerja Tidak Langsung Dalam menetapkan harga pokok
Tenaga kerja yang dikerahkan secara produksi berdasarkan job order costing
tidak langsung mempengaruhi pada sebuah perusahaan harus menentukan
pembuatan barang jadi. terlebih dahulu kebutuhan sesungguhnya
Contoh : supervisor produksi yang produksi seperti bahan baku, tenaga kerja
mengawasi mutu proses pembuatan roti langsung dan overhead pabrik. Adapun
dan melakukan uji petik kualitas atas beberapa tujuan yang akan dicapai
produk akhir. sehubungan dengan penetapan harga pokok
c) Biaya Tidak Langsung Lainnya produksi berdasarkan metode job order
Secara sederhana dapat didefinisikan costing pada produk furniture sofa bench
sebagai BOP selain BOP bahan tidak studi kasus CV. Flatspills periode juni 2016,
langsung dan BOP tenaga kerja tidak yaitu:
langsung. a) Untuk mengetahui penetapan Harga
Contoh : berbagai macam pungutan Pokok Produksi Furniture Sofa Bench
atau retribusi seperti izin keramaian, yang diterapkan pada CV. Flatspills
pemakaian air tanah, kebersihan dan periode juni 2016.
sebagainya. b) Untuk mengetahui penetapan Harga
Pokok Produksi Furniture Sofa Bench
III. Metode Penelitian pada CV. Flatspills dengan metode Job
Objek penelitian yang akan diteliti Order Costing periode juni 2016.
dalam penelitian ini terdiri dari variabel- c) Untuk mengetahui perbedaan antara
variabel yang meliputi Harga Pokok Harga Pokok Produksi Furniture Sofa
Produksi dengan menggunakan metode Job Bench yang diterapkan pada CV.
Order Costing. Flatspills periode juni 2016 dengan
Unit analisis dalam penelitian ini Harga Pokok Produksi menggunakan
berupa organization, yaitu suatu organisasi, Job Order Costing pada periode yang
sehingga data berasal dari respon suatu sama.
Penetapan Harga Pokok Produksi b) Biaya Tenaga Kerja Sofa Bench
Furniture Sofa Bench pada CV. Flatspills untuk 23 unit
dengan Metode Job Order Costing Tabel 4.6 Biaya Tenaga Kerja
Langsung Sesungguhnya untuk
a) Bahan Baku sofa bench Sofa Bench
pembuatan sofa bench/unit
dengan Metode Job Order Costing Pekerja Tukang
Jumlah
1 1
Tabel 4.5 Biaya bahan baku sesungguhnya Karyawan
Satuan OH OH
untuk Pembuatan sofa bench/unit Gaji/hari (1)
Harga (Rp)
100.000 120.000
Satuan
Uraian Koef Satuan Waktu
No (2)
Pekerjaan (1) (3) = (1x2) Kerja/hari (2) 8 8
(Rp)
(Rp) (Jam)
Plywood Rata/jam
1 250.000 125.000 (3)=(1/2) 12.500 15.000
15 mm Lembar 0,500
(Rp)
Plywood 4
2 120.000 168.000 Total Gaji
mm Lembar 1,400 (3 x 4)
Kayu (5)
85.000 120.000
Kaso (Rp)
3 170.000 340.000
Meranti Total Biaya Tenaga Kerja
4/6 Batang 2,000 Langsung Sesungguhnya 205.000
4 Kain Sofa m2 0,500 500.000 250.000 perunit (Rp)
Kain Sumber : Analisa Harga Satuan CV. Flatspills
5 Furing 8.000 4.000
Putih m2 0,500
Dari hasil perhitungan di atas, biaya
Kain
tenaga kerja langsung sesungguhnya yang
6 Puring 8.000 4.000
Hitam m2 0,500 dipakai dalam proses produksi per unit
Busa
7 Yellow 120.000 60.000 untuk pembuatan sofa bench sebesar
tebal 4 cm Lembar 0,500

8
Busa Softy
240.000 120.000 Rp.205.000.
tebal 4 cm Lembar 0,500
Busa c) Biaya Overhead Pabrik
9 Yellow 85.000 42.500
tebal 2 cm Lembar 0,500 Tabel 4.7 Biaya Overhead Pabrik bulan
Busa juni CV. Flatspills furniture
10 Black 60.000 30.000 Jumlah
tebal 1 cm Lembar 0,500 Item Biaya Overhead Pabrik (dalam
Busa LG rupiah)
11 135.000 67.500
tebal 4 cm Lembar 0,500 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 9.493.000
Busa LG Bahan Penolong 11.421.000
12 85.000 42.500
tebal 2 cm Lembar 0,500 Listrik 1.240.000
Total Biaya Bahan Baku 1.253.500 Komunikasi 860.000
Sumber : Analisa Harga Satuan CV. Flatspills BBM 1.450.000
Depresiasi kendaraan 2.320.000
Depresiasi alat tukang 780.000
Dari hasil perhitungan diatas, biaya Depresiasi mesin 8.700.000
Depresiasi bangunan 5.200.000
bahan baku sesungguhnya dalam proses Lain-lain 2.250.000
Total 43.714.000
produksi perunit untuk pembuatan sofa Sumber : Analisa Harga Satuan CV. Flatspills

bench/unit sebesar Rp. 1.253.500.


Biaya overhead pabrik pada bulan Langkah selanjutnya adalah
Juni sebesar Rp. 43.714.000 atas dasar menghitung tarif biaya overhead pabrik
220,834 jam kerja langsung. Sedangkan yaitu dengan cara membagi estimasi biaya
jam kerja langsung yang sesungguhnya overhead pabrik dengan estimasi jam kerja
terjadi untuk pembuatan sofa bench yaitu langsung selama proses produksi.
sebesar 59,8 jam kerja langsung. Perhitungan biaya overhead pabrik yang
Perhitungan jam kerja langsung dibebankan dapat dilihat berdasarkan
sesungguhnya pada bulan Juni adalah perhitungan dibawah ini:
sebagai berikut: Penetapan tarif BOP :
Tabel 4.8 Jam Kerja Langsung Estimasi BOP
Tarif BOP =
Sesungguhnya pada bulan Juni CV. Estimasi jam kerja langsung
Flatspills Rp. 43.714.000
=
Uraian Pekerjaan Koef/jam 220.834
Kitchen Set (Top Table Marmer) 12,54 = Rp 197.950
Sofa 2 Seat 14,9
Penetapan BOP yang dibebankan :
Ambalan Kitset 2,45
washing machine Table 4,283 BOP yang dibebankan
Credenza 1 4,86
Refrigerator Case 4,5 = Tarif x JKL Sesungguhnya
Office Dinnig Table 3,95
= Rp. 197.950 x 59,8 JKL
Ambalan Cradenza 1 1,85
Sofa Bench 59,8 = Rp. 11.837.410
Coffee Table Swimming Poll 3,95
Bech Roof Top 7,9 Berdasarkan perhitungan biaya
Meja (Top Table Marmer ) 3,95
Bench Dining Table 3,95
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
Shefing Wall 9,3 dan biaya overhead pabrik sesungguhnya
Bar Stool Swimming Pool 2,193
Kursi Kayu ( Meja Makan ) 2,293 menurut kajian teori, maka perhitungan
Cradenza 2 5,75
Hanger Cabinet Cradenza 2 5,25
harga pokok pesanan dapat dilihat pada
Cabinet 12,6 tabel 4.9.
Bed Set Incl Matrass 6,3
POT 5,3 Berikut akan disajikan tabel harga
Miscelleneous Acc 6,5
pokok produk pesanan sesungguhnya
Design Store 5,547
Furniture Display 6,426 menurut kajian teori dalam unit satuan :
Ceramic Display 5,547
Pegboard Cloth Display 5,547
Fitting Room 3,698
Best Display Furniture 5,75
Bed set matrass 3,95
Total Jam Kerja Langsung 220,834
Sumber : Analisa Harga Satuan CV. Flatspills
Benang Jahit Busa Softy
Tabel 4.9 Harga Pokok Produk Nillon
15.000
tebal 4 cm
120.000
Pesanan Sesungguhnya Pada Produk Sofa Busa Yellow Busa Yellow
60.000 42.500
Bench/unit tebal 4 cm tebal 2 cm
Busa Softy tebal Busa Black
Sofa bench 120.000 30.000
4 cm tebal 1 cm
Jenis biaya
(Rp) Busa Yellow
42.500
Busa LG tebal
67.500
tebal 2 cm 4 cm
Biaya bahan baku 1.253.500 Busa Black tebal Busa LG tebal
30.000 42.500
Biaya tenaga kerja 1 cm 2 cm
205.000 Busa LG tebal 4
langsung 67.500
cm
Biaya overhead pabrik 514.670 Busa LG tebal 2
42.500
cm
Silikon hallow 15.000
Total 1.973.170
Darktron 20.000
Staples ukuran
6.250
13/8
Perhitungan BOP = Lem kuning atau
85.000
lem busa
BOP yang sesungguhnya Amplast 30.000
Impra Wood
23 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑜𝑓𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑐ℎ Filler (dempul 20.000
Kayu )
Rp. 11.837.410 Impra Melamine
=
23 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑜𝑓𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑐ℎ Sanding Sealer 40.000
MSS-123
Impra Melamine
= Rp. 514.670/unit Lack ML-131
40.000

Impra Fancy
Perbedaan Harga Pokok Produksi Sealer FS 127
17.500

Furniture Sofa Bench yang diterapkan Thinner 25.000


Biaya Bahan Biaya Bahan 1.253.00
1.634.250
CV. Flatspills dengan Harga Pokok Baku Baku
Biaya Tenaga
Produksi Menggunakan Metode Job Biaya Tenaga
310.000 kerja 205.000
kerja langsung
langsung
Order Costing Biaya Biaya 514.670
Overhead 97.213 Overhead
Pabrik Pabrik
Tabel 4.10 Perbandingan Perhitungan Total Biaya 2.041.463 Total Biaya 1.973.170
Harga Pokok Produksi untuk Pembuatan
Sofa Bench Pada tabel dibawah ini disajikan
Harga Pokok Produksi
Metode Job perbandingan harga pokok produksi
Menurut
Order
perusahaan
Jenis Biaya
(Dalam
Jenis Biaya Costing menurut perusahaan dan kajian teori :
(Dalam
Rupiah)
Rupiah) Tabel 4.11 Perbandingan Harga Pokok
Plywood 15
Plywood 15 mm 125.000
mm
125.000 Produk Pesanan Menurut Perusahaan dan
Plywood 4 mm 168.000
Plywood 4
168.000 Menurut Job Order Costing
mm Harga Pokok
Kayu Kaso Produksi Selisih
Paku 2,5,7 cm 25.000 340.000
Meranti 4/6 Jenis Perusahaa (Dalam Presentas
Kayu Kaso Job order
340.000 Kain Sofa 250.000 Biaya n Rupiah e (%)
Meranti 4/6 costing
(Dalam )
Kain Furing (Rupiah)
Lem Putih 42.000 4.000 Rupiah)
Putih Sofa
Kain Puring 1.973.17
Kain Sofa 250.000 4.000 benc 2.041.463 68.293 3%
Hitam 0
h
Kain Furing Benang Jahit
4.000 15.000
Putih Nillon
Kain Puring Busa Yellow
4.000 60.000
Hitam tebal 4 cm
Keterangan : produk furniture sofa bench (studi kasus CV.
Selisih
Presentase(%) = x 100% Flatspills periode juni 2016), maka peneliti
𝐽𝑜𝑏 𝑂𝑟𝑑𝑒𝑟 𝐶𝑜𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔
dapat menarik kesimpulan dari hasil
Rp. 68.293
= x 100%
Rp. 1.973.170 penelitian yaitu sebagai berikut:
= 3% 1. Pada pembutan sofa bench, harga pokok
Tabel 4.12 Harga Jual Produk produksi menurut perusahaan yaitu
Funiture Sofa Bech Menurut Perusahaan sebesar Rp. 2.041.463, dimana penetapan
dan Menurut Metode Job Order Costing
Job order Harga Pokok Produksi Furniture Sofa
Keterangan Perusahaan Selisih
costing
Harga Pokok
Bench yang diterapkan pada CV
Rp. 2.041.463 Rp.1.973.170 Rp. 8.293
Produksi
Harga Jual Rp. 2.653.902 Rp.2.565.121 Rp. 8.781 Flatspills periode juni 2016 masih
Keuntungan
Rp. 612.439 Rp. 591.951 Rp.20.488 menghitung harga pokok produksinya
(30% * HPP)
Harga jual produk furniture sofa
dengan metode yang sederhana, karena
bench pada perusahaan adalah sebesar Rp.
belum terperinci dalam memasukkan
2.653.902 sedangkan menurut perhitungan
unsur-unsur biaya yang ada. Perusahaan
dengan menggunakan metode job order
hanya menjumlahkan biaya bahan baku,
costing adalah sebesar Rp. 2.565.121. Dari
biaya tenaga kerja dan overhead pabrik
hasil perhitungan tersebut terjadi selisih
sebesar 5% dari biaya bahn baku dan
sebesar Rp. 88.781. Lalu keuntungan yang
biaya tenaga kerja.
didapat oleh perusahaan adalah sebesar
2. Sedangkan pada pembutan sofa bench,
612.439, sedangkan perhitungan dengan
harga pokok produksi menggunakan
menggunakan metode job order costing
metode job order costing sebesar Rp.
adalah sebesar Rp. 591.951, dimana
1.973.170, dimana penetapan Harga
terdapat selisih keuntungan sebesar Rp.
Pokok Produksi Furniture Sofa Bench
20.488. Hal ini terjadi karena perusahaan
pada CV Flatspills dengan metode Job
menetapkan keuntungan sebesr 30% dari
Order Costing periode juni 2016 lebih
harga pokok produksi.
rendah dikarenakan banyak biaya
V. Kesimpulan dan Saran
overhead pabrik seperti bahan penolong,
Kesimpulan
biaya listrik, biaya komunikasi, biaya
Berdasarkan hasil dari penelitian
BBM, depresiasi kendaraan, depresiasi
mengenai penetapan harga pokok produksi
alat tukang, depresiasi mesin, depresiasi
menggunakan metode job order costing pada
bangunan dan biaya lain-lain. Padahal
biaya overhead pabrik merupakan aspek job order costing yang disebabkan oleh
penting dari penentuan harga pokok perbedaan dalam penentuan estimasi
produksi. biaya overhead pabrik yang digunakan
3. Terdapat perbedaan antara hasil untuk menghitung tarif tersebut.
perhitungan harga pokok produksi Sedangkan menurut metode job order
menurut perusahaan dan metode job costing menggunakan dasar perhitungan
order costing pada pembuatan sofa biaya overhead pabrik yang dibebankan
bench. Pada pembutan sofa bench, pada masing-masing biaya dan jam kerja
menurut perusahaan sebesar Rp. langsung.
2.041.463, sedangkan dengan Implikasi Manajerial
menggunakan metode job order costing Berdasarkan hasil analisis dan
sebesar Rp. 1.973.170 sehingga terdapat kesimpulan dari penelitian ini diharapkan
selisih sebesar Rp. 68.293 dengan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
presentase sebesar 3%. Selisih tersebut pihak, terutama bagi perusahaan CV.
dikarenakan perbedaan konsep Flatspills yang bergerak dalam bidang
perhitungan biaya overhead pabrik pada manufaktur furniture:
perusahaan dan menurut metode job Dengan adanya penelitian ini
order costing. diharapkan perusahaan untuk memahami
4. Perbedaan pertama yaitu pada pentingnya metode job order costing pada
perhitungan biaya overhead pabrik suatu produk yang dihasilkan melalui
menurut perusahaan yaitu diperoleh dari metode made by order diperusahaan.
total bahan baku dan total tenaga kerja Metode tersebut sangat penting untuk
langsung dikalikan dengan tarif BOP membandingkan biaya-biaya yang telah
yang telah ditetapkan oleh perusahaan ditetapkan diperusahaan dan sesuai dengan
yaitu sebesar 5%. Sedangkan menurut teori yang berlaku, agar perusahaan sukses
teori metode job order costing tarif BOP dalam mewujudkan laba yang semaksimal
dapat diperoleh dengan cara menghitung mungkin dan mewujudukan efisiensi
estimasi BOP dibagi dengan estimasi jam tingkat biaya produksi yang relatif rendah
kerja langsung sehingga terdapat untuk kualitas yang sama dibandingkan
perbedaan perhitungan biaya overhead dengan pesaingnya.
pabrik menurut perusahaan dan metode Selain itu, ketika perusahaan ingin
merubah perhitungan penetapan harga pesanan dengan sebutan made by order
pokok produksi dengan metode job order sebaiknya untuk memperhitungkan
costing, perusahaan harus dapat mengambil harga pokok produksi menggunakan
keputusan yang tepat agar lebih metode job order costing, karena
menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri. metode ini sangat penting untuk
Karena perhitungan ini mempunyai banyak kelangsungan biaya-biaya yang ada
manfaat untuk masa depan perusahaan. diperusahaan dan perhitungan biaya
Bagian keuangan perusahaan juga akan yang lebih rinci dan akurat agar
merasa lebih dipermudah dalam menghasilkan penentuan harga pokok
melaksanakan perhitungan, baik dari produksi yang lebih baik.
perhitungan biaya yang dikeluarkan  Sebaiknya perusahaan menggunakan
perusahaan antara lain meliputi biaya biaya overhead pabrik dalam
overhead pabrik yang dihitung dengan perhitungan harga pokok produksi
sangat sederhana oleh perusahaan. Dimana sesuai dengan metode job order costing
perhitungan ini sangat berbeda dengan yaitu dengan perhitungan biaya
perhitungan menggunakan metode job overhead pabrik yang dibebankan pada
order costing yang lebih akurat dan terinci masing-masing produk berdasarkan
dalam perhitungannya. Oleh karena itu tarif yang ditentukan dimuka sehingga
sangat penting bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan penentuan harga
menghitung sesuai dengan metode job pokok produksi yang tepat dan akurat.
order costing. 2. Bagi peneliti selanjutnya
Saran Penelitian ini terbatas hanya pada
Berdasarkan kesimpulan dari hasil bulan juni 2016 yang digunakan pada CV.
penelitian, maka peneliti memberikan saran Flatspills, diharapkan bagi peneliti
sebagai berikut: selanjutnya untuk dapat menggunakan data
1. Bagi CV. Flatspills dengan jumlah tahun yang lebih banyak.
 Perusahaan CV. Flatspills yang
bergerak dalam bidang manufaktur
furniture (Dendy Darman studio atau
Us And Kind of Life) yang menerima
Daftar Pustaka Pekanbaru, Skripsi, Riau, Universitas
Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
(2013), Akuntansi Pengantar Pekanbaru Riau.
Pendekatan Terpadu, Yogyakarta, Mila Ariskawati, dan Sumanto (2014),
Unit Penerbit Dan Percetakan Perhitungan Harga Pokok Produksi
Akademi Manajemen Perusahaan Dengan Metode Harga Pokok
YKPN Pesanan (Studi Pada Ud. Galih Jati
Ade Putri Mulfi (2013), Analisis Harga
Semarang), JABPI VOL. 22, NO 2,
Pokok Produksi Dengan Metode Job
JULI 2014 ISSN: 1411.6871.
Order Costing (Studi Kasus Triple
Mulyadi (2008), Sistem Informasi
Combo, Bogor), Skripsi, Bogor,
Akuntansi, Jakarta, Salemba Empat.
Institut Pertanian Bogor.
Mulyadi (2012), Akuntansi Biaya, Edisi
Armanto Witjaksono (2013),
Kelima, Cetakan Kesebelas, UPP
Akuntansi Biaya, Yogyakarta, Graha Ilmu.
STIM YKPN, Yogyakarta.
Bastian, Bustomi, dan Nurlela (2009).
Nizar Fardhani, Jenny Morasa, dan Anneke
Akuntansi Biaya, Edisi Pertama,
Wangkar (2016), Evaluasi Penerapan
Jakarta, Mitra Wacana Media.
Job Order Costing Method Dalam
Carter, William K dan Usry, Milton F.
Penetuan Harga Pokok Produksi
(2014). Akuntansi Biaya.
Pada Cv.Visual Komunika Mandiri,
Diterjemahkan oleh Krista. Buku 1.
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Edisi Keempat Belas. Jakarta:
(Volume 16 No. 04 Tahun 2016).
Salemba Empat.
Riska Putri Sekar Tunjung Sari (2016),
Daljono (2011), Akuntansi Biaya
Analisis Perhitungan Harga Pokok
Penentuan Harga Pokok dan
Produksi Dengan Metode Job Order
Pengendalian, Edisi ketiga,
Costing (Studi Kasus Pada CV.
Semarang, Badan Penerbit
Dharma Putra Mandiri), Skripsi,
Universitas Diponegoro.
Yogyakarta, Universitas Sanata
Don R. Hansen, dan M. Mowen (2009),
Dharma Yogyakarta.
Akuntansi Manajemen, Edisi 8,
Salman, Kautsar R (2013), Akuntansi Biaya
Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Pendekatan Product Costing,
Garrison, H.Ray; Eric W. Noreen; dan Peter
Cetakan Kesatu, Jakarta.
C. Brewer. (2006), Akuntansi
Siregar, Baldric, Bambang Suripto, Dody
Manajerial, (terjemahan: A. Totok
Hapsoro, Eko Widodo Lo, dan
Budisantoso), Buku I, Edisi
Frasto Biyanto (2013), Akuntansi
Kesebelas, Penerbit : Salemba Empat,
Manajemen, Jakarta, Salemba
Jakarta.
Empat.
Heriyansyah (2013), Penentuan Harga
Sodikin dan Slamet Sugiri (2015),
Pokok Produksi Berdasarkan Metode
Akuntansi Managemen, Edisi kelima,
Harga Pokok Pesanan (Job Order
Yogyakarta, UPP STIM YKPN.
Costing) Pada Konveksi Takzim di
Sugiyono (2016), Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
, Edisi 3, Bandung: Alfabeta.
Supriyono, R (2011), Perencanaan dan
Pengendalian Biaya, Serta
Pengambilan Keputusan,
Yogyakarta, BPFE.
Yanti Nurhotijah (2017), Analisis
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Air Sebagai Dasar Penetapan Harga
Jual Pada Pdam Tirta Jaya Mandiri
Kabupaten Sukabumi Periode 2015-
2016, Skripsi, Bogor, Universitas
Pakuan.
https://ikhsansyafarwadi.wordpress.c
om (Diakses 13 Juli 2018)
http://elib.unikom.ac.id (Diakses 20
Juli 2018)
http://etd.repository.ugm.ac.id (Diakses 07
Agustus 2018)

Anda mungkin juga menyukai