Sri Ekawati Agustiana - EC6D - Analisis Kasus Kecelakaan Kerja
Sri Ekawati Agustiana - EC6D - Analisis Kasus Kecelakaan Kerja
NIM : 1803321050
Kelas : EC – 6B
DESKRIPSI KASUS
Kejadian tersebut berawal dari salah seorang karyawan saat itu sedang
mencoba mancis yang selesai dirakit, namun tiba-tiba meledak dan
menyambar mancis-mancis lainnya. Berdasarkan saksi yang selamat, api
sudah berusaha dipadamkan namun tidak berhasil. Saksi keluar melalui
pintu belakang untuk meminta bantua warga, namun setelah saksi keluar
terjadi ledakan dari dalam sebanyak empat kali yang mengakibatkan atap
seng terlepas ke atas. Namun, karena saat itu para pekerja lain serta
anakanak mereka sedang istirahat makan siang di ruang tengah pabrik
sedangkan pusat api ada dibelakang, sehingga para korban terjebak di
dalam dikarenakan pintu depan juga tidak dapat diakses atau dibuka.
Sementara itu semua jendela juga dalam keadaan memiliki jerjak besi.
KESIMPULAN
Kecelakaan kerja seperti ini seharusnya bisa dihindari jika pemerintah, baik
Dinas Tenaga Kerja daerah maupun Kementerian Ketenagakerjaan di tingkat
pusat, mengawasi pabrik-pabrik. Mereka semestinya melakukan pengecekan
berkala untuk melihat apakah sistem K3 telah diterapkan atau belum. Mengambil
pelajaran setalah terjadinya kasus ini diharapkan dapat membuat pengusaha
tidak lagi abai terhadap keselamatan para pekerjanya. Karena ada sanksi pidana
bagi pengusaha yang masih membandel, yaitu pasal 359 KUHP. Dalam beleid itu
disebutkan bahwa siapa pun yang karena kesalahannya menyebabkan kematian
orang lain, bisa dihukum penjara paling lama lima tahun. Pengusaha yang tidak
memberikan alat pelindung, tidak menerapkan manajemen K3 dengan benar,
dan pengawas ketenagakerjaan yang tidak menjalankan fungsinya dapat diduga
melanggar pasal tersebut. Pelanggaran tersebut benar-benar terjadi karena
berdasarkan keterangan saksi, kondisi pintu depan pabrik terkunci (diketahui
kemudian sang mandor yang mengunci). Padahal, seperti yang tertera jelas
dalam Pasal 3 ayat 1 d UU 1/1970 soal Keselamatan Kerja, syarat keselamatan
kerja salah satunya adalah tersedianya jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.