UNIVERSITAS PASUNDAN
NPM : 202020087
KLS :B
Perusahaan dengan nama resmi PT. Cipta Colindo itu memecat puluhan buruh berstatus pekerja tetap
yang sudah bekerja selama 13 sampai 25 tahun di perusahaan itu pada 27 Desember lalu. Sebanyak 75
orang buruh dipecat secara sepihak oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen
elektronik di Tangerang, Banten. Ketua Pengurus Tingkat Perusahaan Serikat Buruh Nusantara PT. Cipta
Coilindo (PTP SBN PT. CC), Suharno, menilai bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak yang
dilakukan perusahaan adalah pelanggaran serius iwal prinsip dasar hubungan industrial antara buruh
dan perusahaan. Apalagi, kata dia, alasan pihak perusahaan melakukan PHK sepihak karena sepinya
order akibat pandemi COVID-19. “Sehingga perusahaan meliburkan para buruhnya dan ketika mereka
aktif bekerja kembali, secara tiba-tiba manajemen menganggap para buruhnya telah melakukan
tindakan indisipliner, padahal mereka secara jelas tidak pernah melakukan tindakan itu,” kata Suharno
lewat keterangan tertulisnya yang diterima wartawan Tirto, Kamis (7/1/2021) pagi. “Para buruh tidak
pernah juga mendapatkan surat peringatan dari manajemen PT. Cipta Coilindo,” tambahnya.
Dari contoh kasus yang sudah tertera, dijelaskan bahwa suatu perusahaan yang ada di daerah tangerang
melakukan PHK sepihak terhadap pekerja nya, alasan dari PHK ini adalah sepinya orderan dikarenakan
pandemi covid-19, penyelesaian atau tepatnya pencegahan dari masalah tersebut bisa dlakukan
asessment. Dengan asessment pekerja sosial dapat mengetahui masalah yang muncul pada suatu
lingkungan pekerja industri, asessment juga dapat membantu untuk menjeleskan dan membantu
kesulitan dalam menangani masalah, serta peksos juga dapat mengetahui langkah selanjutnya untuk
kasus tersebut dan bagaimana intervensi dapat di monitor.
Dalam contoh kasus di atas, dapat diketahui bagaimana cara untuk mencegah pemecatan sepihak
tersebut dalam tingkat keberlanjutan, pekerja sosial juga dapat memeberi solusi dengan kesepakatan
bersama dalam mengatasi menurunya jumlah orderan yang menjadi masalah tersebut.