Anda di halaman 1dari 19

Profil PT.

Shell Indonesia
    Shell Indonesia adalah bagian dari Royal Dutch/ Shell Group, salah satu perusahaan minyak
dan gas terkemuka di dunia yang berpusat di Belanda. Royal Dutch Shell memiliki sekitar
102.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah. Beroperasi di dalam
bidang Downstream Oil Products, PT. Shell Indonesia melyani pangsa pasar bisnis dan
pengendara bermotor. PT. Shell Indonesia, mengelola kegiatan bisnis yang meliputi pemasaran
dan perdagangan pelumas secara langsung, maupun melalui distributor yang telah ditunjuk.

    Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industry. Shell terbukti sebagai
innovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam jenis dan kebutuhan mesin, seperti
mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor dan turbin. Terdapat berbagai produk
pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-
masing industri, yaitu industri pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.

    Dalam bidang transportasi, Shell menawarkan berbagai produk pelumas yang berkualitas
tinggi, di antaranya Rimula, yang telah banyak dipakai oleh perusahaan transportasi. Di bidang
kelautan, Shell menyadiakan BBM, pelumas dan pelayanan terkait untuk kapal dengan berbagai
skala. Di Indonesia, Shell Marine Products memiliki jaringan penyediaan yang kuat di lebih dari
15 lokasi pelabuhan melalui reseller yang resmi. Sementara di bidang aviasi, Shell dan Pertamina
telah menandatangani MOU dalam sektor BBM untuk penerbangan. Perjanjian ini bertujuan
untuk menjajaki kesempatan bekerja sama dalam bisnis penerbangan dan menyediakan
pelayanan yang dapat di tawarkan kepada konsumen sektor penerbangan.

    Di pangsa pasar pelumas otomotif di Indonesia, merek Shell tumbuh dengan pesat, Produk
terkemukanya, Shell Helix, hadir sebagai merek kuat dan terkenal untuk pelumas roda 4
berkualitas. Shell Advance, pelumas yang diperuntukkan untuk kendaraan roda 2 juga terbukti
unggul di kelasnya.

    Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis commercial fuels di Indonesia, di mana Shell
menyadiakan BBM dan pelayanan teknis untuk sektor industri dan transportasi. PT, Shell
Indonesia telah mencatat tonggak sejarah baru dengan diresmikannya SPBU Shell pertama di
Karawaci, Tanggerang. Shell menjadi perusahaan minyak internasional pertama di bidang retail
BBM di Indonesia. SPBU berkelas internasional dengan fasilitas lengkap ini merupakan
perwujudan komitmen Shell untuk memberikan produk dengan kualitas teruji, kuantitas yang
akurat dan layanan terbaik. Sampai saat ini terdapat 35 SPBU Shell di Jabodetabek dan akan
segera hadir di kota lain di Indonesia, salah satunya di Surabaya pada tahun 2009 ini.

 
Sejarah Shell di Indonesia
    Perjalanan sejarah PT. Shell Indonesia dimulai dari Aeiko Jans Zijklert, seorang petani
tembakau di Jawa Timur, yang berpindah ke daerah pantai Timur Sumatra pada tahun 1880
setelah pemerintah menyatakan bahwa daerah tersebut dibuka untuk areal perkebunan. Dalam
perjalanan mengelilingi Sumatra, ia melewati jejak minyak yang dianalisa mengandung 62%
kerosin. Terpesona dengan penemuannya, ia meninggalkan pekerjaannya dan berusaha
memperoleh ijin dari penguasa setempat yakni sultan Langkat. Empat tahun kemudian, pada
1884 ia telah mengumpulkan cukup dan untuk melakukan pengeboran sumur pertama. Namun,
ternyata sumur itu kering.

    Di tahun berikutnya, ia mencoba lagi di Telaga Said, sebuah desa di dekat Pangkalan Brandan
di Sumatra Utara. Kali ini ia berhasil, Sumur yang di kenal dengan Telaga Tunggal No. 1 itupun
mulai berproduksi dalam jumlah komersil.

    Pada tahun 1890, Zijklert cukup yakin untuk mengubah perusahaan "Provinsional Sumatra
Protoleum Company" miliknya menjadi sesuatu yang lebih kokoh. Pada 16 juni 1890, ijin
perusahaan dari "Royal Dutch Company for the Working of Petroleum Wells in the Dutch
Indies" diberikawn di Denhaag.

    Zijklert meninggal pada 27 Desember 1890, dan De Gelder, yang tak lain adalah rekannya,
mengambil alih pekerjaan untuk menamukan ladang minyak baru dan mengembangkan
perusahaannya. Pusat administrasi perusahaan didirikan di pangkalan Brandan. Pekerjaan
dimulai dengan membangun fasilitas di dekat Pangkalan susu untuk menangani pengiriman laut.

Tahun 1898, Royal Dutch telah menyelesaikan pembangunan gudang penyimpanan dan fasilitas
pelabuhan yang menjadikan Pangkalan susu sebagai pelabuhan pengiriman minyak pertama di
Indonesia. Sementara itu, pada 1897 di Kalimantan, Shell transport and Trading Company Ltd.
Menemukan sumber minyak di daerah Kalimantan Timur dan di tahun yang sama mereka
mendirikan tempat penyulingan kecil di Balikpapan. Penyulingan tersebut mulai beroperasi pada
1899.

    Di awal abad 20, sumber minyak bumi telah di temukan di Sumatra Utara, Sumatra Sealatan,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur. Di setiap daerah tersebut juga telah dibangun
tempat penyulingan minyak. Pada saat itu, ada 18 perusahaan, baik yang menggali atau
memproduksi minyak di Indonesia. Pada tahun pertama di abad itu, dua dari sekian banyak
perusahaan muncul sebagai pemimpin, yaitu Royal Dutch untuk bagian produksi dan
penyulingan, sementara Shell di bidang transportasi dan pemasaran.

    Shell sendiri didirikan pada 1897 oleh Marcus Samuel, seorang kewarganegaraan Inggris yang
berdagang tempurung kerang (sebagaimana nama perusahaannya adalah Shell) dan rempah-
rempah.

     Di tahun 1902, Shell dan Royal Dutch membentuk perusahaan bersama untuk menangani
pengiriman dan pemasaran dengan nama The Shell Transport and Royal Dutch Petroleum Co,
Ltd. Setelah beberapa tahun di mana Royal Dutch menjadi lebih baik dari Shell, Marcus Samuel
mengusulkan kepada De Gelder dari Royal Dutch agar melebur bersama.

    Oleh karena itu, pada 24 februari 1907, terbentuklah Royal Ducth / Shell Group of Companies
yang kemudian dunia lebih mengenalnya dengan Shell. Tiga tahun kemudian, 1910, Shell
menyerap produsen lain dari Indonesia. Pada 24 juni 1911, mereka membeli lagi sebuah
perusahaan bernama The Dordtsche Petroleum Mij dan dominasi Shell di industri perminyakan
di Indonesia semakin lengkap.

 
VISI PT. Shell Indonesia
    Shell yang sedang berkembang di Indonesia mempunyai visi Growth (Bertumbuh) yang ingin
dicapai pada tahun 2017. Berikut adalah penjabaran visi Shell Indonesia :

 Menjadi market-leader diantara new-entrants di sektor hilir


 Mengembangkan dan menyeimbangkan sektor hulu dalam industri minyak dan gas
 Menjadi inovator utama dalam sektor minyak dan gas
 Dikenal sebagai salah satu perusahaan terkemuka; bekerja sama dengan personel dan
mitra terbaik
 Menghasilkan pemimpin-pemimpin bisnin di Indonesia, melalui citra "CEO's
University".

Struktur Organisasi
Shell Pusat – Royal Dutch Shell
    Aktivitas bisnis Royal Dutch Shell terbagi menjadi Upstream danDownstrem. Shell Upstrem
(sektor hulu) mencari dan menutup kembali serta mengolah sumber minyak dan gas alam di
seluruh dunia. Shell Downstream meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mengolah
minyak mentah menjadi produk minyak bumi dan petrokimia Shell, dan menyalurkannya ke
seluruh dunia.

    Pekerjaan di sektor hilir memurnika, menyediakan, memperdagangkan, dan mengirimkan


minyak mentah di seluruh dunia, dan membuat, mengangkut, dan memasarkan bahan bakar,
pelumas, aspal, LPG dan petrokimia dalam jumlah besar untuk pasar dalam negeri, alat
transportasi dan kepentingan industri.

    Di dalam organisasi Shell, pembagian kerja terbagi dala Class of Business (CoB) dan Class of
Function ( CoF ) yang juga turut mendukung kinerja bisnis Shell di seluruh dunia. Dengan
demikian maka keseluruhan organisasi secara urutannya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
untuk memudahkan mengikuti uraian dari tiap-tiap fungsi unitnya.
Shell Upstream terdiri atas :

 Shell Exploration and Production (EP)

EP mencari dan menutup kembali minyak bumi dan gas alam di seluruh dunia. Kebanyakan
kegiatannya berupa kerja sama Joint Venture, sering kali dengan perusahaan minyak nasional.

 Shell Gas and Power (GP)

GP memurnikan gas alam dan mengantarkannya ke setiap pelanggan di seluruh dunia. GP


memiliki teknologi Gas to Liquids (GTL), wind power, solar power, coal gasification.

 
Shell Downstream terdiri atas enam CoB atau lini bisnis, dengan karakteristik
sebagai berikut :
 Supply and Distributiaon (S&D)

Mengembangkan dan menyalurkan bahan baku mentah dan menyempurnakan produk Shell di
sektor hilir untuk konsumen di seluruh dunia.

 Retail

Retail adalah bisnis perdagangan eceran terbesar dunia, dengan jejak rekam terhitung sebanyak
29% dari pasar bahan bakar global. Shell memiliki 46.000 pompa bensin (retail sites) yang
beroperasi di 90 negara.

 Business to Businnes (B2B)

B2B adalah pertukaran produk, jasa layanan, ataupun informasi di antara pemain bisnis dengan
menggunkan internet. Downstream B2B yang menjual bahan bakar dan produk tertentu kepada
kalangan luas pelanggan, terdiri atas :

 Commercial Fuels (CF)


 Global Customer Service
 Shell Aviation
 Shell Bitumen
 Sell Gas (LPG)
 DLL.
 Chemical

Menghasilkan dan menjual produk petrokimia untuk pelanggan industri. Termasuk di dalamnya
bahan mentah untuk plastik, coatings, dan deterjen yang dipergunakan di pembuat tekstil,
keperluan peralatan medis, dan perangkat komputer.

 Lubricants

Dengan 16% penguasaan pasar di eluruh dunia, terhitung untuk 5 juta liter produk, Shell menjual
lebih banyak pelumas branded dibandingkan perusahaan lain.

 Shell Global Solutions

Shell Global Solutions menyediakan teknologi dan konsultasi untuk membantu para eksekutif
dalam industri energi dan pengolahannya dalm menunjukkan strategi dan pelaksanaan dari
permaslahan yang ada.

 Office Service
Bertujuan untuk menyediakan pelayanan yang efisien dan ramah bagi pelanggan, serta
memastikan standar Shell akan housekeeping, kebersihan, dan kualitas produk tetap terpelihara.

    Selain CoB yang telah disebutkan diatas, organisasi Shell juga terdiri dari Cof atau Classes
of Function yang turut berperan penting dalam bisnis Shell. CoF atau lini fungsi Shell
terdiri atas :

 PMO (Project Management)

Menciptakan dan mengawasi daftar rancangan induk di baeah GI-S sponsorship. Berhubungan
dengan pihak terkait untuk menjalankan perkiraan anggaran untuk setiap masa finansial.

 Corporate Affair (Communications)

Salah satu fungsi di dalam Shell yang melengkapi semua hal berkenaan dengan kepemimpinan
dalam perkara etika. Peranan Commuinications adalah mempertahankan dan meningkatkan
reputasi dari Downstream CoB dan berkontribusi untuk keseluruhan reputasi Shell.

 Contracting & Procurement (CP)

CP berkomitmen untuk mencapai keunggulan sistem kerja dalam pelaksanaan pembelian untuk
bidang Downstream. Sebagian besar meliputi pengenalan proses Streamline Global Standard
Best Practice ke seluruh bidang Downstream.

 Finance

Salah satu fungsi di dalam Shell yang dikepalai oleh CFO dan bertanggung jawab untuk semua
aspek manajemn dan operasional finansial perusahaan.

 Human Resources (HR)

Fungsi yang bertanggung jawab mengerjakan hal yang berkaitan dengan strategi, kebijakan,
proses dan pelaksanaan sumber daya manusia. HR mengacu pada sebuah support sistem di dalam
sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mencari dan memperkerjakan karyawan.

 Information Technology (IT)

Salah satu fungsi di dalam organisasi Shell yang menyediakan arahan strategis akan informasi
dan teknologi komunikasi. IT meliputi berbagai cabang ilmu yang bersentuhan dengan aplikasi
teknologi yang digunakan untuk menghasilkan, menjaga, memindahkan, dan menerapkan
informasi dalam beragam wujud.
 International Department

Menyediakan masukan dari tenaga ahli dan mendukung Direktur Regional dan Contry Chair.

 Legal

Memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan hal yang berhubungan dengan masalah hukum
atau perundangan dan pelaksanaan program global. Legal membantu CoB Downstream untuk
memastikan bahwa setiap transaksi adalah sah.

 Strategy and Business Development

Sebuah fungsi di dalam Shell yang memimppin pengembangan bisnis dan strategi di tingkat
Shell Group dan memfasilitasi implementasi strategi tersebut. CoF ini memperbaharui dan
merincikan portofolio yang diimpikan perusahaan.

 Health

Shell Health bertanggung jawab untuk menyajikan strategi kesehatan yang efektif dan pelayanan
untuk pengoptimalan kesehatan karyawan dan mencegah bahaya bagi kontraktor, pelanggan, dan
lingkungan sekitar.

 
PT. Shell Indonesia
    Kegiatan PT. Shell Indonesia lebih banyak berfokus ke bagian Downstream (sektor hilir). Hal
ini tampak dari CoB dan CoF yang ada di struktur organisasi PT. Shell Indonesia. Berdasarkan
data yang diperoleh dari HR PT. Shell indonesia, 492 karyawan Shell di Indonesia tersebar
dalam lini :

 Exploration and Production (EP)        

 Retail                    

 Lubricants – Marketing            

 Lubricants – Technical            

 Lubricants – Streamline            

 Shell Global Solutions            

 Finance                    

 Information Technology (IT)        


 PMO                    

 Healt

 Supply and Distribution (S&D)

 Business to Business (B2B)

 Lubricants – Sales

 Lubricants – Supply Chain (LSC)

 Office Service

 Communications (CX)

 Human Resources (HR)

 Legal

 Contracting & Procurement

 Contry Chairman - Corporate

        Adapun struktur organisasi dari PT. Shell Indonesia secara global adalah sebagaimana yang
ada didalam Struktur Organisasi PT. Shell Indonesia. Setiap lini bisnis memiliki pembagian kerja
masing-masing sesuai dengan arahan global, yang semuanya turut mebdukung kelancara
aktivitas bisnis PT. Shell Indonesia sebagai bagian dari Royal Dutch Shell.

I.      PENDAHULUAN

Dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt di Inggeris menandai


dimulainya revolusi di Inggeris pada abad 18. Sejak itu, pembagian kerja internasional
mulai di kenal. Teori ini membagi negara – negara di dunia menjadi dua bagian besar
yaitu negara industri maju dan negara yang tingkat industri belum berkembang.
Selanjutnya semenjak perang dunia II, perdagangan internasional mulai berkembang
terutama setalah disepakatinya GATT (General Agreemen on Tariff and Trade) dan
setelah itu diberlakukannya perdangan internasional WTO.
Dengan perdagangan internasional terjadi pembagian kerja dunia, negara –
negara maju sebagai negara yang memproduksi produk industri sedangkan negara
berkembang berperan sebagai negara pemasok bahan baku untuk industri negara
maju. Sebenarnya perdagangan internasional sudah berabad – abad dipraktekan
namun belum diorganisir dengan baik, namun semenjak disepakatinya perdaganga
internasional dalam WTO menyebabkan semakin terbukanya system perdagangan dan
investasi asing baik dalam industry barang maupun jasa. Impilikasi lain dari perdangan
internasional ditandai dengan semakin berkembanganny perusahaan multinasional atau
MNC (Multi Nasional Company) diberbagai bidang (manufacture, transportasi,
telkomonikasi, food processing, jasa, energy dll).
Globalisasi perdagangan merupakan peluang dan sekaligus tantangan dalam
mengembangkan usaha dan pemasaran bagi perusahaan yang mampu berdaya saing
yang mana tidak ada lagi hambatan, namun juga akan menjadi tantangan bagi
perusahaan atau negara yang tidak mempunyai daya saing. Bebagai perusahaan multy
company mengembagkan sayap kenegara – negara lain, selain itu membuat variansi –
variansi dalam produknya atau pun pelayanan serta manajemen perusahaan.
Perdagangan global menuntut perusahaan agar mampu berasing tidak hanya terpaku
pada keunggulan komparativ saja tapi harus mengedepankan keunggulan kompetitif.
Mengingat hal tersebut perlu dilakukan analisis manajemen strategi bisnis pada
perusahaan multy nasional company. Salah satu perusahaan multy nasional company
adalah Royal Dutch Shell plc, yang bergerak dibidang energy yang patut dilihat proses
manajemen perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya.

II.    PROFIL SHELL

Royal Dutch Shell plc. merupakan sebuah perusahaan energi utama dunia. Shell
termasuk empat perusahaan swasta minyak dan gas terbesar di dunia bersama dengan
British Petroleum, Exxon Mobil, dan Total. Shell merupakan suatu perusahaan swasta
yang berkedudukan di Belanda yang memproduksi minyak pelumas untuk otomotif dan
manufaktur. Kantor Shell juga tercatat di London United Kingdom dan merupakan
termasuk perusahaan minyak dan gas kedua di dunia.  Shell telah berkiprah di berbagai
negara di belahan dunia.
Shell merupakan perusahaan yang bergerak pada kegiatan hulu (upstream) dan
hilir (dwonstrem) minyak dan gas alam. Pada kegiatan upstream adalah pengalian
minyak mentah, gas alam, trasportasi cairan dan gas. Sedangkan pada kegiatan
downstream adalah bergerak pada bidangdistribusi dan pemasaran produk minyak dan
zat kimia.
Di Indonesia Shell sudah beroperasi, yaitu ditandai  dengan pengeboran sumur
minyak pertama di Indonesia dimulai tahun 1885 dengan perusahaan yang dibentuk
untuk mengambil dan mengolahnya adalah Royal Dutch atau Shell Group yang
kemudian menjadi produsen minyak utama di Indonesia hingga Perang Dunia II. Saat
ini pun Shell masih merupakan perusahaan dengan kapasitas penyulingan terbesar di
dunia dengan 4.230.000 barrel per hari. Setelah masuknya Caltex dan Stanvac, ketiga
perusahaan ini menjadikan Indonesia negara penghasil minyak terbesar di Timur Jauh
dengan produksi 63 juta barel per tahun di tahun 1940.

Bidang bisnis Shell di Indonesia antara lain perdagangan dalam produk


petrokimia, gas, penjelajahan dan produksi (E&P) dan bisnis SPBU yang baru dimulai
semenjak tahun 2005. Komitmen Royal Dutch Shell sebagai perusahaan berskala
internasional yaitu dengan mengembangkan perusahaan agar memiliki standar tinggi di
dalam aktivitas untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi sekaligus memberi
perhatian besar terhadap lingkungan sekitar. Perusahaan Shell juga mempunyai dasar
dalam membangun prinsip dasar dan kode etik yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai
kejujuran, integritas, dan rasa hormat terhadap orang lain.

III.   VISI DAN MISI SHELL

3.1.  VISI

Menjadi perusahan berskala internasional dengan memiliki standar tinggi di dalam


aktivitasnya untuk menciptakan produk yang berkualitas dan sekaligus memberi
perhatian besar pada lingkungan sekitar.

3.2.  MISI
1. Menjalankan bisnis dengan menggunakan Prinsip Bisnis Umum Shell, yaitu
Kejujuran,Integritas Tinggi, dan Rasa Hormat kepada para konsumen.

2.   Menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama untuk seluruh proses kegiatan dan
karyawannya dengan menggunakan sistem HSSE (Health, Safety, Security,
Environment).

IV.  MARKETING MIX

1.      Product (Produk)

Di Indonesia, Shell menjual produknya yang berupa bahan bakar dan minyak pelumas.
Jenis bahan bakar minyak yang dijual di Indonesia yaitu Shell Super yang bernilai oktan
92 dan Shell Super Extra yang bernilai oktan 95. Sedangkan produk pelumas yang
dijual di Indonesia yaitu Shell Advance dan Shell Helix. Produk bahan bakar minyak
(BBM) Shell memiliki keunggulan, yaitu mampu membersihkan mesinnya karena
mengandung zat aditif.  Selain itu, Pelumas Shell juga keunggulannya telah terbukti dan disenangi
konsumen, dimana volume penjualan pelumas Shell di Indonesia mencapai 7% yang
menduduki peringkat ketiga setelah Evalube dan Top1.

2.      Price (Harga)

Harga yang ditawarkan Shell pada produk Bahan Bakar Minyak di Jabodetabek yaitu
sebagai berikut. Shell Super : Rp8.300,- per liter Shell Super Extra : Rp8.800,- per liter
Shell Solar Diesel : Rp9.100,- per liter harga tersebut berlaku per tanggal 16 Juni 2011
Harga pelumas Shell Advance dan Shell Helix di Indonesia yaitu sebagai berikut. Shell
Advance : Rp165.000,- per liter. Shell helix : Rp31.000,- Rp45.000,- per liter

Harga produk BBM Shell saat ini jauh lebih murah dibandingkan dengan Pertamina
selaku perusahaan pesaing domestik. Kualitasnya pun bagus karena dapat memelihara
mesin kendaraan. Untuk produk pelumas, meskipun harganya terlihat mahal tetapi hal
tersebut sebanding dengan kualitasnya. Bahkan, pelumas Shell tersebut telah mampu
bekerja sama dengan perusahaan motor Ducati.
3.      Promotion (Promosi)

Shell tidak melakukan promosi secara terang-terangan, seperti iklan di TV. Iklan produk
Shell hanya diiklankan pada program MTV. Shell melakukan hal tersebut karena
dengan mereka melakukan iklan secara terang-terangan di TV merupakan hal yang
mubazir. Shell lebih menekankan dengan promosi below the line, yaitu dengan
mensponsori dan bekerja sama dengan perkumpulan pecinta mobil tertentu seperti
Mazda Club, sponsor pertandingan Moto GP pada pihak Ducati, atau para mekanik
lainnya. Shell bahkan telah membentuk Shell Mechanic Club yang anggotanya telah
mencapai 10 ribu mekanik. Selain itu, Shell juga sering mengadakan event - event  yang
disponsori oleh mereka dan juga memberikan beasiswa kepada para pelajar di
Indonesia.

4.      Place (Tempat/ Distribusi)


Shell menempatkan penjualan produk BBM mereka pada SPBU yang telah banyak
tersebar di Indonesia. Sampai saat ini, Shell telah memiliki 40 SPBU yang tersebar
diwilayah Jabodetabek. Untuk produk pelumas, Shell menempatkan penjualan produk
tersebut di SPBU tersebut atau juga bisa didapat di bengkel-bengkel mobil yang ada di
Indonesia. Selain itu, dalam mengembangkan SPBU, Shell juga menggunakan system
franchaise workshop seperti jaringan Auto 2000.

V.   CORE COMPETENSI SHELL

Keterintegrasian Shell dalam usahanya mulai dari kegiatan hulu (upstream)


sampai hilir (downstream) membuat shell lebih berkembang dengan pesat. Pada
kegiatan hulu Shell merupakan perusahaan eksplorasi minyak mentah dan gas alam
serta mulai bergerak pada energy terbaharukan. Sedangkan pada kegiatan hilir Shell
juga melakukan kegiatan penjualan bahan bakar serta pelumas. Hal tersebut dapat
dilihat dengan beraninya Shell menmbuka SPBU di berbagai negara, di Indonesia
sendriri Shell telah membuka SPBU sejak tahun 2005 untuk wilayah Jabodetabek,
namun kedepannya Shell sudah melirik daerah-daerah lain di Indonesia seperti
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

VI.  MARKET ANALISIS SHELL

Shell menyediakan bahan bakar transportasi ke sekitar 10 juta pelanggan setiap


hari melalui 44.000 stasiun layanannya di seluruh dunia. Shell juga bekerja untuk
memberikan pelumas bersih dan bahan bakar lebih efisien. Produk dan Shell juga
dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis - dari industri konstruksi untuk
penerbangan, bahan kimia serta pendistribusian. Shell juga memberikan pelayanan
yang baik dengan adanya kartu pembelian bahan bakar, sehingga pelanggan akan
merasa aman terhindar dari penipuan.

Segmentasi pemasaran shell adalah masyarakat berpenghasilan menengah


keatas. Namun walaupun, segmentasi pasarnya klas ekonomi menengah keatas ternya
penjulan Shell tetap meningkat dibanding perusahaan lainnya.  Peningkatan penjualan
Shell disebabkan oleh produk – produk yang ditawarkannya berkualitas baik, disamping
itu Shell memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggannya sehingga produk
– produk shell tetap diminati dipasaran.

VII. PROSPEK SHELL

Seiiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar dunia, tentu akan
menjadi sangat penting bagi dunia usaha bidang energy memenuhi kebutuhan tersebut.
Shell memanfaatkan kesempatan ini dengan langsung melakukan bisnis pemasaran
bahan bakar dan pelumas terutama di Asia. Di Indonesia misalnya, Shell menjadi
perusahaan swasta internasional pertama yang terjun ke bisnis hilir migas dengan
membuka stasiun pengisian bahan bakar untuk umum atau SPBU pada tahun 2005.
Shell melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat strategis untuk investasi di sektor
hilir migas. Dengan jumlah penduduk mencapai 220 juta orang, Indonesia sangat
menjanjikan. Shell berkomitmen untuk investasi jangka panjang dengan membangun
jaringan ritel bisnis BBM.
Dalam mengembangkan SPBU-nya, Shell menerapkan tiga pilar strategi.
Pertama, kualitas yang menjamin bahwa BBM yang dijual adalah BBM kelas dunia.
Kedua, kuantitas yang menjamin bahwa uang yang dikeluarkan satu liter betul-betul
akan diberikan satu liter bensin. Ketiga, layanan yang menjamin pelayanan yang baik
dari petugas SPBU kepada para pelanggan. Soal layanan ini, Shell berusaha tampil
beda dari pemain lama. SPBU Shell menyediakan layanan membersihkan kaca depan
mobil dengan cuma-cuma, juga isi angin dan isi air untuk radiator kendaraan. Selain itu,
pompa untuk pengisian bensin pun prosesnya bisa lebih cepat meski harus mengisi
dalam jumlah banyak berkat teknologi yang telah dimiliki Shell.
Dengan hal demikian diperkirakan akan tetap berkembang dan pangsa pasarnya
akan semakin terbuka luas dan seandainya Shell mampu menekan harga maka barabg
tentu produk Shell juga akan terjangkau oleh masyarakat kelas menengah kebawah.
Hal tersebut telah dicoba oleh Shell misalnya dengan ikut dalam tender minyak
bersubsidi pada tahun 2009.

VIII.       KESIMPULAN

Shell sebagai perusahaan multinasional berkedudukan di Belanda yang 


bergerak dibidang sumber energy, mengalami perkembangan pesat terutama di
Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor :
1.    Shell  dalam menjalankan bisnsisnya telah melakukan defrensiasi bisnis yaitu dari hulu
samapi hilir, di hulu shell merupakan perusahaan eksplorasi minyak bumi dan gas bumi,
sedangkan di hilir shell merupakan distributor bahan bakar dan sekaligus juga
memasarkan bahan bakar dan minyak pelumas.
2.    Dalam memasarkan produknya tertama bahan bakar dan pelumas, dalam hal harga
shell memang masih tergolong mahal namun kualitas produknya sangat baik.
3.    Shell tidak melakukan iklan besar-besaran di televisi untuk mempromosikan produknya
tapi lebih cenderung mempromosikan melalui kerjasama dengan club-club motor, dll,
karena shell berfikir promosi lansung dan rill lebih baik daripada iklan di televisi yang
akan mengeluarkan ongkos lebih besar.
4.  Dalam mengembangkan SPBU-nya, Shell menerapkan tiga pilar strategi. Pertama,
kualitas yang menjamin bahwa BBM yang dijual adalah BBM kelas dunia. Kedua,
kuantitas yang menjamin bahwa uang yang dikeluarkan satu liter betul-betul akan
diberikan satu liter bensin. Ketiga, layanan yang menjamin pelayanan yang baik dari
petugas SPBU kepada para pelanggan. Soal layanan ini, Shell berusaha tampil beda
dari pemain lama

Daftar pusaka

http://alhendry84.blogspot.com/2014/02/pengembangan-pemasaran-perusahaan-multi.html?m=1

Spesifikasi Produk/jasa

Dengan tingkat produksi minyak sekitar 56.000 BOPD, PT PHE telah memberikan kontribusi
yang signifikan bagi lifting minyak nasional, sehingga menghasilkan devisa bagi negara.
Penjualan hasil produksi minyak ini merupakan langkah lanjut dari kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi yang telah dilaksanakan di berbagai area di Indonesia.

Demikian pula untuk gas, dengan kegiatan eksplorasi yang dilakukannya, PT PHE terus
berupaya meningkatkan cadangan gas yang dimilikinya, mengingat komoditas gas alam sangat
tinggi nilainya. Gas alam banyak digunakan pada pembangkit tenaga listrik, industri manufaktur,
konsumsi rumah tangga, dan bahan bakar transportasi massal.  Saat ini, PT PHE telah menjadi
salah satu dari 10 produsen gas terbesar  di Indonesia untuk pasar dalam negeri. 

Segmentasi Produk/jasa

Informasi seputar produk — produk PERTAMINA di sektor hilir yang terdiri dari Bahan Bakar
Minyak (BBM), Non BBM, Gas, Petrokimia, dan Pelumas.

Bahan Bakar Minyak (BBM)


Produk BBM yang terdiri dari :

·         Minyak Bensin

·         Minyak Tanah

·         Minyak Solar

·         Minyak Diesel

·         Minyak Bakar

Bahan Bakar Khusus (BBK) 

Produk BBK yang terdiri dari :


·         Aviation Gasoline (BBM pesawat udara)

·         Aviation Turbine Fuel (BBM pesawat udara ber-turbin)

·         Bio Pertamax

·         Bio Solar

·         Pertamax

·         Pertamax Plus

·         Pertamina Dex

·         Pertamax Racing

·         Premium

Bahan Bakar Subsidi

Produk Bahan Bakar Subsidi yang terdiri dari :

·         Bio Solar

·         Premium

Non BBM

Bahan bakar bukan minyak yang terdiri dari :

·         Aspal

·         Pelumas (Lube Base Oil)

·         Pelarut (Solvent)

Analisa situasi pasar

Saat ini situasi pasar terhadap produk pertamina cenderung setabil dan baik, di Indonesia
sendiri produk dari pertamina sudah menarik banyak minat para konsumen karena produknya
yang bagus dan berkualitas dan ramah lingkungan secara pertamina adalah perusahaan
minyak milik Negara atau badan usaha milik Negara yang paling besar di Indonesia, selain di
tanah air pertamina juga telah menjelajahi produknya hingga luar negri seperti Swiss dan Afrika
Selatan merupakan negara ke 23 dan 24 yang menjadi negara tujuan ekspor pelumas
Pertamina. Ini menandakan semakin diterima dan dipercayanya produk pelumas Pertamina
dipasar global.

pembukaan pasar Eropa dengan Swiss tidak lepas dari upaya pengenalan brand pelumas
Pertamina melalui beberapa aktivitas pemasaran di Eropa, antara lain melalui event Fastron
Euroasis Expedition, World Rally Championship dan partisipasi pembalap muda binaan
Pertamina, Rio Haryanto.

Pada tahap awal, produk unggulan yang akan diekspor Pertamina adalah produk pelumas
otomotif, seperti Fastron Series, Prima XP, dan Mesran, dengan pengapalan perdana dua
kontainer atau 32 ribu liter melalui pelabuhan Genova, Italia.

Analisis Pesaing

Untuk analisa pesaing dari pertamina itu sendiri untuk di dalam negri tidak ada tapi untuk di luar
negri banyak saingan dari pertamina sampai pesaing atau produk dari luar negri itu sendiri
sudah mendirikan sebuah cabangnya di Indonesia.

Untuk saat ini pesaing dari pertamina yang sudah mendirikan spbunya di Indonesia adalah
total, petronas, dan shell namun itu semua tidak membuat pertamnina merasa sangat tersaing
karena untuk saat ini masyarakat Indonesia lebih banyak yang menggunakan produk dalam
negri yang dimiliki oleh pertamina.

Strategi promosi

Untuk memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan secara efektif dan


efisien.  Kegiatan PT PHE diuraikan sebagai berikut:
a.    Menjalankan usaha pertambangan minyak dan gas bumi serta energi lainnya.
b.    Melakukan Penyertaan saham dan kepemilikan PI di dalam dan di luar negeri
c.    Menyelenggarakan kegiatan jasa konsultasi pengembangan bisnis dan manajemen
portofoliod. 
d.    Menyelenggarakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak
langsung menunjang kegiatan usaha tersebut.
Berdasarkan kegiatannya, Wilayah Kerja Migas dapat dibagi dalam beberapa fase
yaitu Exploration Phase, Development Phase, Primary Production Phase dan Secondary
Production Phase.

Sebagian besar aset PHE berada pada Primary Production Phase, sementara Exploration


Phase dan Development Phase  masih sekitar 22%, dengan demikian diperlukan usaha untuk
meningkatkan produksi, antara lain: 

Percepatan siklus blok dari exploration phase ke development phase serta dari development


phase  ke production phase.

Program dan strategi akuisisi blok (eksplorasi, pengembangan, produksi) untuk


menjaga sustainability produksi total PT. PHE

Peningkatan aplikasi teknologi EOR (secondary dan tertiary recovery) dari lapangan tua (brown
field).

Untuk mencapai sasaran tersebut maka disusun strategi PT  PHE yang berdasarkan kepada
Analisa Lingkungan Bisnis dan diselaraskan dengan strategi PT PERTAMINA (PERSERO)
Direktorat Hulu. Strategi tersebut dibagi menjadi Strategi Korporasi dan Strategi Bisnis:

1. Strategi Korporasi

Strategi Korporasi adalah garis besar cara PT. PHE dalam mengelola portofolio wilayah kerja
migas eksisting yang optimal. Berdasarkan pemetaan dan analisa SWOT, maka strategi
korporasi PT PHE adalah “ Pertumbuhan yang Fokus pada Bisnis Migas di Dalam Negeri dan
Selektif di Luar Negeri

2. Strategi Bisnis

Strategi bisnis adalah garis besar cara PT PHE agar setiap wilayah kerja migas yang dikelola
dapat memenangkan persaingan (profitable), maka strategi bisnis PT PHE adalah sebagai
berikut :

Meningkatkan keuntungan perusahaan melalui :

Penambahan produksi melalui optimalisasi aset eksisting, pengembangan lapangan, kegiatan


EOR dan kegiatan eksplorasi

Optimalisasi biaya dengan melakukan evaluasi struktur biaya setiap aset dan mengurangi biaya
produksi 
Pertumbuhan cadangan melalui kegiatan eksplorasi.

Menerapkan HSSE excellence


–   Hasil tertinggi kinerja HSE tercapai melalui pendekatan yang terstruktur
–   Patuh kepada peraturan yang berlaku
–   HSE sebagai bagian dari budaya operasi
–   Pengakuan oleh pihak eksternal

Media Promosi

Untuk pertamina sendiri cara mempromosikan prodaknya yaitu dalam bidang IT pertamina
banyak memberikan manfaat melalui website yang dimilikinya sehingga masyarakat tau prodak
apa saja yang dijual, visi misi yang dimiliki pertamina  dan untuk media promosi non IT
pertamina banyak melakukan promosi dengan media cetak dan produk-produk yang di
hasilkan.

KOMENTAR:

Menurut saya pertmanina adalah perusahan migas milik Negara yang

Menjadi sebuah kebanggaan yang dimiliki oleh Indonesia

                   Agar prodaknya lebih baik lagi pertamina harus lebih membuat perushaanya dan
produknya yang di jual   lebih berkualitas dan harus lebih mengembangkan produknya agar
menjadi kebanggaan milik Negara.

Sumber: https://pheonwj.pertamina.com/

            http://phe.pertamina.com/OurBusiness/BusinessStrategy.aspx\

http://www.pertamina.com/our-business/hilir/pemasaran-dan-niaga/produk-  dan-
layanan/http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1924532/pertamina-lubricant-berlayar-ke-swiss-
dan-afsel#.VFJRS_mG-Sq

Anda mungkin juga menyukai