Anda di halaman 1dari 15

II.

ORIENTASI UMUM

2.1. Pengenalan SingkatExxonMobil

ExxonMobiladalahperusahaanminyakdangasterbesardidunia.ExxonMobil

dan afiliasinya yang berskala dunia berkomitmen menyediakan energi untuk

mendukungpertumbuhanekonomidanmeningkatkanstandarhidupmasyarakatdunia.

ExxonMobil mengelola fasilitas pengolahan minyak dan memasarkan produknya

di seluruh dunia, serta melakukan eksplorasi minyak dan gas di 6 benua, sehingga

dalam melakukan usahanya berhasil memimpin hampir di semua aspek bidang

energi dan petrokimia.

Untukmeningkatkanpenyediaansumberenergidunia,ExxonMobilmelakukan

usaha eksplorasi dan produksi minyak bumi, pengolahan produk minyak bumi,

penjualan minyak mentah, gas alam, dan produk bahan bakar minyak.

ExxonMobil merupakan industri utama di bidang komoditi petrokimia. Untuk

meningkatan usahanya senantiasa melakukan perbaikan terus menerus dalam

setiap bisnisnya, dan mengeksplorasi sumber energi serta

mengembangkanteknologinya.

ExxonMobilIndonesiaberalamatkandiWismaGKBI,JalanJenderalSudirman

Nomor 28 Jakarta. Sedangkan kantor berada di dalam lokasi proyek BanyuUrip

Field berada di dekat Central Processing Facility ( CPF).

Jenis usaha ExxonMobil antara lain :


 Upstream

Perusahaan melakukan eksplorasi dan produksi minyak mentah dan gas alam di

38 negara dan melakukan produksi minyak mentah dan gas alam di 23 negara

4
diseluruh dunia.

 Donwstream

Perusahaan menjalankan operasi kilang dan produksi bahan bakar serta

pelumas pada 37 negara di dunia. ExxonMobil adalah perusahaan kilang,

produsen pelumas serta penyuplai bahan bakar minyak terbesar di dunia.

 Chemical

ExxonMobiladalahpemimpinduniadalamusahapengolahanpetrokimia,lebih dari

90% produk ExxonMobil menempati peringkat 1 dan 2dunia.

2.2. Sejarah Singkat ExxonMobil

Lebih dari 127 tahun ExxonMobil berevolusi dari perusahaan minyak tanah

di United States (US) dan berkembang menjadi perusahaan minyak dan

petrokimia terkemuka di dunia. Sekarang ExxonMobil menjadi perusahaan di

bidang energi yang palingbanyak beroperasi didunia dengan nama dagang

diantaranya:Exxon,Esso,dan Mobil. Adapun kegiatan usaha ExxonMobil di

Indonesia dimulai pada:

 Kantor pemasaran di Indonesia sejak tahun1898

 Kegiatan eksplorasi sejak tahun1912

 EssodanMobilmelaksanakanusahakerjasamapadatahun1933(PT.Stanvac)

 PT. Stanvac dijual kepada PT. Medco Energi tahun1995

 Kerjasama produksi dengan Pertamina sejak 1968 (Mobil Oil Indonesia Inc,

berubah nama ExxonMobil Oil Indonesia Inc, pada tahun2000)

5
 NatunaD-Alpha Operatorship dibawah kontrak kerjasama produk sisejak 1980

(Esso NatunaLtd)

 Cepu operatorshipdibawah TAC 2000-2005, di bawah kontrak kerjasama

produksi (Mobil CepuLtd)

 Selama periode 2006-2009, pemerintah Indonesia memberikan 4 blok baru

untuk dieksplorasi oleh ExxonMobil antara lain Surumana dan blok Mandar,

blok Gunting, dan blok Cendrawasih.

2.3. Sejarah Lapangan Banyu Urip ExxonMobil

Penemuan lapangan Banyu Urip diumumkan pada April 2001 dan

diperkirakan mengandung 450 juta barel minyak. Pada produksi puncaknya,

lapangan Banyu Urip diharapkan akan menghasilkan sebanyak 165.000 barel

minyak per hari.

Kontrak Kerja Sama (KKS) Cepu ditandatangani 17 September 2005,

mencakup wilayah kontrak Kabupaten Blora Jawa Tengah, Kabupaten

Bojonegoro Jawa Timur dan Kabupaten Tuban Jawa Timur. Mobil Cepu Limited

(MCL), Ampolex Cepu Pte Limited, PT Pertamina EP Cepu dan empat Badan

Usaha Milik Daerah: PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma

Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora) dan PT Petrogas Jatim

Utama Cendana (Jawa Timur) yang tergabung menjadi kontraktor di bawah KKS

Cepu ExxonMobil memegang 45% dari total saham partisipasi Blok Cepu. KKKS

Cepu ini akan berlanjut hingga 2035. Sebuah Perjanjian Operasi Bersama atau

Joint Operating Agreement (JOA) telah ditandatangani oleh pihak-pihak

6
kontraktor, dimana ExxonMobil berperan sebagai operator dari KKKS Cepu

mewakili para kontraktor.

Gambar 2.1 Daerah Sebaran Migas Blok Cepu

Pengembangan penuh lapangan Banyu Urip melibatkan 5 EPC (Enginering

Procurenment Contractor) yang terdiri dari Fasilitas Pengolahan Pusat (Central

Processing Facility/CPF) oleh EPC-1, jalur pipa darat oleh EPC-2,

MooringSupportStructure (MSS) berupa pipa lepas-pantai dan menara tambat

oleh EPC-3, fasilitas penyimpanan dan alir muat terapung (Floating Storage and

Offloading/FSO) oleh EPC-4, serta sarana sipil pendukung (Infrastucture

Fasilities i.e. Building, Fly over, dan river water intake) oleh EPC-5.

7
Luas area produksi lapangan Banyu Urip sebesar 600 Ha. CPF, yang

terletak 10 km sebelah tenggara Cepu dan 20 km barat daya Bojonegoro di tengah

ladang minyak, akan memproses dan mengolah minyak mentah yang diproduksi.

Gambar 2.2 Ilustrasi Lokasi Processing Facilities Banyu Urip

Gambar 2.3 Ilustrasi Penyaluran Minyak Mentah ke FSO

Minyak yang telah diolah disalurkan dengan sarana jaringan pipa minyak

berinsulasi(berisolasi)dengandiameter20inchiyangtertanamdibawahtanahhingga

pantaiTuban,yangkemudiandisalurkanmelaluipipabawahlautmenujufasilitasFSO

Gagak Rimang. Total pipa sepanjang 95 km dari Central Processing Facility

(CPF)

hinggaFSO.KapaltankerakanmemuatminyakmentahdariFSOuntukdikirimkanke
8
pasar domestik dan pasardunia

2.4. Kegiatan Produksi

ProduksiminyakawaldalamjumlahterbatasdarilapanganBanyuUriptelahdi

mulai pada Desember 2008. Early Production Facility (EPF) dengan kapasitas

produksi hingga 20.000 barrel minyak per hari di mulai pada bulan Agustus 2009.

Pada saat itu, EPFdigunakankarenaCPFmasihdalamproseskontruksi.

Untuk saat ini, pada April 2017 produksi lapangan Banyu Urip mencapai

puncaknya yaitu crude oil yang terproduksi sebanyak ±205–210 kbpd (kilo barrel

per day) dan gas yang terproduksi adalah sebanyak ±76 MMSCFD. Minyak dan

gas yang diproduksi berasal dari sumur Wellpad A, Wellpad B, dan Wellpad C.

Untuk crude oil, ±205 kbpd dialirkan ke FSO dan ±6 kbpd disalurkan ke kilang

TWU (Tri Wahana Universal). Sedangkan untuk gas, ±28 MMSCFD dialirkan ke

AGRU untuk menghasilkan fuel gas, ±42 MMSCFD dialirkan ke SRU untuk

memproduksi pelet-pelet sulfur, dan ±6 MMSCFD dibuang ke Flare.

PengelolaanminyakbumidarilapanganBanyuUrip inidimaksimalkanmelalui

sumur-sumur injeksi air dan injeksi gas untuk membantu menjaga tekanan pada

resevoir dan mendorong minyak menuju sumur produksi. Injeksi air dipasok dari

air sisa produksi dan juga memanfaatkan air Bengawan Solo yang dipompakan

dan disimpan di Water Basin yang nantinya diinjeksikan ke reservoir setelah

dicampur beberapa chemichal. Gas alam yang dihasilkan bersama minyak mentah

dinjeksikan kembali dan sebagian dimanfaatkansebagaisumber energi bagiCPF.

Crude oil yang berasal dari pada wellpad-wellpad lapangan Banyu Urip

akan diproses memenuhi spesifikasi berikut dibawah ini :

9
1. True Vapor Pressure (TVP) di bawah 89,6 kPaa pada suhu 80°C.

2. Kandungan H2S sama dengan atau kurang dari 10 ppmw (parts per million by

weights).

3. Kandungan Sediment and Water (S&W) sama dengan atau kurang dari 0,5%

dari volume.

4. Upper (Maksimum) Pour Point sama dengan atau kurang dari 27°C.

Untuk memenuhi spesifikasi crude oil tersebut, di dalam oil processing pada

lapangan Banyu Urip terdapat 3 proses pokok, yaitu: Separation, Dehydration,

dan Sweetening.

Separation adalah proses pemisahan primer fasa-fasa fluida dari sumur

produksi. Separation menggunakan peralatan yang disebut Separator Produksi.

Dehydration adalah proses memecah emulsi pada crude oil yang tidak bisa

dipisahkan pada Separator. Dehydration menggunakan peralatan yang disebut

Dehydrator atau Electrical Static Treater dimana aliran arus listrik akan

mengocok crude oil untuk memecah emulsi tersebut. Sedangkan Sweetening

adalah proses membuang atau mengurangi kandungan H2S yang tinggi dalam

AcidCrude Oilsehingga menjadi SweetCrude Oil. Sweetening menggunakan

peralatan yang disebut dengan Stripper.

2.5. Struktur Fungsional

Fasilitas produksi pada lapangan Banyu Urip dibagi menjadi dua area,

Processing area dan Non processing area. Sedangkan kegiatan produksi sendiri

dibedakan menjadi beberapa fungsional antara lain :

10
1. Security, bertanggung jawab atas Processing area dan Non processingarea.

2. Logistic, bertanggung jawab atas Non processing area.

3. IT, bertanggung jawab atas Processing area dan Non processing area.

4. Safety, bertanggung jawab atas Processing area dan Non processingarea

5. PGA, bertanggung jawab atas Non processingarea.

6. Training, bertanggung jawab atas Processing area dan Non processingarea.

7. Operation, bertanggung jawab atas Processingarea.

Bagan struktur fungsional kegiatan produksi di lapangan Banyu Urip

ExxonMobil dapat dilihat pada gambar 2.4.

Pada kegiatan Operation dibagi menjadi tiga fungsional, yaitu:

1. Laboratorium

Laboratorium merupakan fungsi dari kegiatan operation berupa pengamatan

hasilcrudeoildi lapangan,pengamatangasdanpengecekanspesifikasi chemica

lyang berada dilaboratorium.

2. Field Operation

Field Operation merupakan fungsi dari kegiatan operation yang berupa

kegiatan operation di luar Central Control Room. Field Operation

bertanggung jawab pada kegiatan pengecekan sumur, pengecekan chemical di

kepala sumur, flowline sampai ke separator juga pengecekan berkala

instrumentasi produksi di CPF dan wellpad.

3. Central Control Room Operation ( CCR )

Central Control Room Operation merupakan fungsi dari kegiatan operation


11
yangberupakegiatanoperationdidalam

CentralControlRoom.CentralControlRoom Operation bertanggung jawab

pada kegiatan laporan produksi harian sumur, laporan pengadaan chemical,

dan penanggungjawab atas permit di lapangan.

2.6. Sarana dan Fasilitas Produksi

Total jumlah sumur di lapangan Banyu Urip adalah 48 sumur. Sumur-sumur

tersebut menggunakan sistem cluster dengan membaginya menjadi 3 kelompok ,

yaitu :

 Wellpad A(11 sumur produksi, 1 sumur injeksi gas, 4 sumur injeksi air).

 Wellpad B (11 sumur produksi, 5 sumur injeksi air).

 Wellpad C (11 sumur produksi, 1 sumur injeksi gas, 4 sumur injeksi air).

12
IndonesiaProduction

Aceh ProductionOperation Cepu ProductionOperation

Secutity Logistic Operation PGA Training


Production

EMIT Safety

Admin Assistant

Onshore Maintenance CPO Training Offshore


Ops Supt Supt Manager Installation
Manager

Field ProductionShift
OperationsSupt Supervisor

CCR Lead Field Lead


Operator Operator

Operator Operator

Gambar 2.4 Struktur Fungsional Kegiatan Produksi di ExxonMobil

13
Fluida yang terproduksi akan langsung diinjeksikan Corrosion Inhibitor

(CI) dan Pour Point Depressant (PPD) pada wellhead. Fluida ini kemudian

dialirkan menuju Train A dan Train B. Pada kedua train ini fluida terproduksi

akan diolah.

Pada masing – masing train, fluida yang terproduksi akan pisahkan menjadi

3 fasa. Minyak mentah akan diolah hingga memenuhi spesifikasi pasar, gas alam

yang dihasilkan akan diolah hingga menghasilkan fuel gasdan injection gas, dan

air yang terproduksikan akan diinjeksikan kembali. Untuk seluruh kegiatan

produksi pada lapangan Banyu Urip terbagi atas 3 asset utama yaitu :

1. Asset 1 – Wellpad

Asset 1 merupakan bagian pada lapangan Banyu Urip yang berperan dalam

lifting minyak. Peralatan penyusun Asset 1 antara lain adalah :

 Flowlines&Manifolds

Fluida yang terproduksi dari sumur produksi diarahkan ke Train A atau Train B

dengan rangkaian pipa – pipa alir.

 Oil Producers

Bagian ini adalah bagian yang melakukan pengangkatan fluida produksi dari

reservoir hingga wellhead dan mengontrol laju alirnya dengan choke.

 Gas Injectors

Adalah peralatan yang akan menginjeksikan gas kedalam sumur produksi yang

tidak mampu mengalir secara alami dengan menggunakan rangkaian kompresor

dan valve satu arah.

14
 Water Injectors

Adalah peralatan yang digunakan untuk menginjeksikan air yang terproduksi

dari reservoir demi menjaga tekanan dan pemenuhan syarat regulasi lingkungan

hidup.

 HPU dan Well Control Panel

Adalah sistem yang memenuhi suplai fluida hidrolik ke well control panel untuk

menutup atau membuka shutdown valve pada christmas tree, SSV (Surface

Safety Valve) pada setiap wellhead, dan SSSV (Subsurface Safety Valve) di

dalam sumur.

 Chemical Injection

Sistem ini merupakan suatu rangkaian yang menginjeksikan langsung produk

kimia ke minyak yang terproduksi langsung dari wellhead untuk mencegah

korosi dan parafin.

2. Asset 2 – Process

Asset 2 merupakan kumpulan dari sistem yang mengolah seluruh fluida

terproduksi dari sumur produksi hingga terpisah menjadi 3 fasa utama.

 Oil Processing

Pada sistem ini terjadi proses pengolahan minyak dibagi atas oil separation, oil

export, produced water.

- Oil separation,proses pemisahan minyak dan pengolahannya menjadi crude oil

yang memenuhi spesifikasi pasar dengan menggunakan HP Production

Separator, LP Production Separator, Dehydrator, Crude Oil Stripper, Slop oil

15
tanks, dan CPF closed drain.

- Oil export,merupakan sistem pengekspor minyak yang telah selesai diproses

dan memenuhi spesifikasi pasar yang dikirimkan ke FSO dengan menggunakan

pompa.

- Produced water, adalah penampungan air reservoir yang dipisahkan dari

minyak untuk diinjeksikan kembali ke dalam sumur.

 Gas Compression

Pada sistem ini 60% dari total gas telah di produksikan dikompresikan dan

diinjeksikan kembali untuk menjaga tekanan reservoir dengan menggunakan

peralatan AVRC, VRC, Gas Injection Manifold, HP Scrubber, Glycol

Regeneration.

 Gas Treatment

Pada sistem ini 40% dari total gas yang telah diproduksikan oleh reservoir diolah

untuk menjadi fuel gas. Sistem ini tersusun atas 5 penyusun utama yaitu Acid

Gas Removal, Acid Gas Enrichment, Sulfur Recovery Unit, Shell Claus Offgas

Treatment, dan Fuel Gas System.

- Acid Gas Removal Unit, unit ini merupakan unit yang memisahkan konten H2S

dan CO2 dari gas yang terproduksi sehingga menghasilkan fuel gas.

- Acid Gas Enrichment, merupakan unit yang menaikan konsentrasi untuk

pembakaran pada sulfur recovery unit dengan cara memisahkannya dari konten

CO2 yang kemudian dibuang ke thermal oxidizer.

- Sulfur Recovery Unit, adalah unit yang mengonversi H2S menjadi elemental

sulfur se-optimum mungkin dengan prinsip claus.

16
- Shell Claus Offgas Treatment, merupakan unit yang mengolah kembali

konten H2S yang belum terkonversi pada sulfur recovery unit dan gas sisa

lainnya dengan prinsip hydrogenation dan penggunaan MDEA.

- Fuel Gas System,merupakan rangkaian peralatan yang mengompresi fuel

gas yang digunakan sebagai tenaga pembangkit listrik di lapangan Banyu

Urip secara keseluruhan dengan menggunakan fuel gas yang menjadi

produk dari Acid Gas Removal Unit.

3. Asset 3 – Miscellaneous

Merupakan komponen pendukung yang terdiri atas water treatment, steam

generation, utilities, dan chemical injection system.

 Water Treatment

Merupakan unit pengolahan air sungai menjadi potable water, demineralized

water, permeate water, dan dearated water untuk pemenuhan kebutuhan air

pada lapangan Banyu Urip.

 Steam Generation

Merupakan unit yang difungsikan untuk membuat uap panas dalam tekanan

yang tinggi dan tekanan yang rendah untuk memenuhi kebutuhan lapangan

Banyu Urip.

 Utilities

Merupakan komponen yang menyediakan sistem pendukung yang menyediakan

17
sistem penyuplai diesel, sistem BFW, pengolahan kondensat, instrument air

system, breathing air system, dan nitrogen system.

 Chemical Injection

Merupakan komponen yang menginjeksikan produk kimia untuk keperluan

proses pengolahan. Produk kimia yang diinjeksikan antara lain adalah : CI, PPD,

Scale inhibitor, Demulsifier, Antifoam, H2S scavenger, Oxygen scavenger, dll.

18

Anda mungkin juga menyukai