Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak bumi dan gas bumi telah membawa kemajuan yang pesat kepada
dunia ini, sehingga jika seandainya minyak bumi itu tidak ada, maka dunia tidak
akan semaju seperti sekarang ini. Dimana-mana dalam kehidupan sehari-hari,
hampir selalu dijumpai produk-produk yang berasal dari minyak bumi, baik
produk yang berasal dari kilang minyak atau produk petrokimia. Minyak dan gas
bumi (migas) merupakan komoditas penting, tidak saja pada masa lalu dan saat
ini, tetapi juga masih akan berperan sebagai penyumbang terbesar energi dunia
beberapa dekade kedepan. Minyak dan gas bumi dapat ditemukan atau dihasilkan
dengan proses pertambangan, inilah yang disebut industri pertambangan minyak
dan gas bumi.
Industri Migas merupakan satu industri yang memiliki resiko yang tinggi
(high risk), penggunaan teknologi canggih (high technology), dan sumber daya
yang terlatih serta besarnya capital yang diperlukan (high capital). Paling tidak
ada empat faktor yang membuat industri hulu migas berbeda dengan industri
lainnya, antara lain: pertama, lamanya waktu antara saat terjadinya pengeluaran
(expenditure) dengan pendapatan (revenue). Kedua, keputusan yang dibuat
berdasarkan risiko dan ketidakpastian tinggi serta melibatkan teknologi canggih.
Ketiga, sektor ini memerlukan investasi biaya capital yang relatif besar. Keempat,
dibalik semua resiko tersebut, industri migas juga menjanjikan keuntungan yang
sangat besar. Industri pertambangan minyak dan gas bumi meliputi: Kegiatan
eksplorasi dan produksi, pengolahan sampai kepada pemasaran.
Dalam makalah ini akan membahas mengenai perusahaan minyak dan gas
bumi yaitu Perusahaan Total Oil Indonesia. TOTAL adalah perusahaan penghasil
dan penyedia energi global terpadu. TOTAL berhasil menjadi perusahaan minyak
dan gas multinasional terkemuka, juga perusahaan operator tenaga matahari
terbesar di dunia yang bekerja sama dengan SunPower.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimanakah sejarah dari perusahaan minyak TOTAL Oil Indonesia?
2. Bagaimanakah ruang lingkup bidang operasi usaha perusahaan minyak
TOTAL Oil Indonesia?
3. Apa saja anak perusahaan minyak TOTAL Oil Indonesia?

1.3 Maksud
Adapun maksud dari makalah ini yaitu untuk mengetahui ruang lingkup
bidang operasi usaha di perusahaan minyak TOTAL Oil Indonesia lebih rinci.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Memahami sejarah dari perusahaan minyak TOTAL Oil Indonesia.
2. Memahami ruang lingkup bidang operasi usaha perusahaan minyak TOTAL
Oil Indonesia.
3. Memahami anak-anak perusahaan minyak TOTAL Oil Indonesia.

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini khususnya bagi para pembaca
makalah ini yaitu untuk menambah wawasan mengenai perusahaan minyak
TOTAL Oil Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perusahaan


TOTAL Oil Indonesia merupakan sebuah perusahaan minyak dan gas yang
beroperasi pada bagian hilir (downstream) yang mencakup
pengilangan/penyulingan, pemasaran, dan penjualan serta pengiriman produk-
produk minyak. Selama ini bisnis yang dijalankan TOTAL Oil Indonesia adalah
penjualan produk oli pelumas (lubricant) untuk kendaraan bermotor. Di
Indonesia, industri hilir ini sangat didominasi oleh Pertamina yang telah lama
bergerak di bidang retail Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pelumas sekaligus
menjadikannya sebagai kompetitor utama TOTAL Oil Indonesia. Selain itu
TOTAL Oil Indonesia juga bersaing dengan merk-merk lain seperti Shell,
Petronas, Top 1, Castrol dan sebagainya.
Seiring dengan adanya perubahan kebijakan pemerintah Indonesia melalui
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, terbuka
kesempatan bisnis migas di bagian hilir kepada perusahaan-perusahaan migas
selain Pertamina. TOTAL Oil Indonesia sebagai salah satu perusahaan migas
tersebut pun tertarik untuk turut serta dalam bisnis retail penjualan BBM (non-
subsidi) untuk kendaraan bermotor melalui Stasiun Penjualan Bahan Bakar untuk
Umum (SPBU). Sejak adanya perubahan kebijakan persaingan bisnis SPBU
menjadi semakin marak dengan hadirnya perusahaan-perusahaan minyak asing
lain seperti Shell dan Petronas yang telah membuka beberapa SPBU di Jakarta
dan sekitarnya. Meskipun demikian, TOTAL Oil Indonesia melihat peluang dan
potensi yang dalam bisnis SPBU ini masih sangat besar dan menguntungkan. Oleh
karena itu, TOI sudah menyusun rencana pembangunan dan strategi pemasaran
SPBU di beberapa lokasi di Jakarta untuk menghadapi persaingan tersebut.
Setelah Jakarta, TOTAL akan mengincar pasar ritel BBM di berbagai kota besar
di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.

3
Salah satu target pasar utama TOTAL selain Jakarta adalah Kota Bandung
di Provinsi Jawa Barat mengingat lokasinya yang sangat dekat dengan ibukota
Jakarta. Sebagai salah satu kota terbesar dan terpadat di pulau Jawa, Bandung
memiliki potensi pasar yang sangat besar. Tingginya angka penduduk
menyebabkan Bandung memiliki jumlah kendaraan bermotor yang besar pula
sehingga kebutuhan akan BBM pun menjadi tinggi. Hal ini merupakan faktor
utama bagi TOTAL dalam usahanya untuk mendapatkan keuntungan dari pasar
ini. Untuk itu TOTAL sebelumnya perlu merancang suatu strategi yang tepat
dalam memasarkan produk mereka yang disesuaikan dengan kondisi pasar Kota
Bandung. Maka penelitian ini diadakan untuk menyikapi rencana PT. TOTAL Oil
Indonesia membuka SPBU di Bandung. Tujuan penelitian ini adalah memberikan
rencana marketing mix sebagai bagian dari strategi pemasaran bagi SPBU tersebut
yang dapat diterima dengan baik oleh para konsumen.
Di dalam setiap kegiatan operasinya, TOTAL Oil Indonesia selalu
berprinsip pada operasi yang berkembang dengan berkesinambungan yang mana
semua aspek perusahaan harus patuh kepada peraturan yang menjamin tentang
kepentingan ekonomi, komunitas, dan aspek lingkungan hidup. Hal ini tercantum
pada tiga pilar dari prioritas TOTAL Oil Indonesia dalam setiap kegiatan
operasinya yang berbunyi:
a. Mengontrol dan mengurangi dampak dari kegiatan operasi pada manusia
dan lingkungan.
b. Berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial dari para
stakeholder.
c. Menjaga kepentingan generasi mendatang.

2.2 Daerah Operasi Perusahaan


Wilayah operasi dari TOTAL Oil Indonesia terbagi menjadi tiga area utama,
yaitu:
a. MNA (Mahakam North Asset)
MNA mencakup daerah eksporasi dan ekspliotasi di daerah delta Mahakam
dan daerah barat laut Mahakam. Lapangan yang ada di area ini yaitu

4
Tambora, Tunu, dan Sisi Nubi. Sedangkan area proses yang terdapat di area
MNA mencakup NPU (North Processing Unit), CPU (Central Processing
Unit), dan SPU (South Processing Unit). MNA merupakan area yang paling
dekat dengan downstream dan tempat pengumpul gas BEM (Badak Export
Manifold). Maka dari itu daerah ini memiliki koordinasi dengan produsen
gas lainnya seperti VICO Indonesia dan Chevron Indonesia, dan juga
koordinasi dengan konsumer yaitu Badak NGL dan Domestik.
b. MMA (Mahakam Middle Asset)
MMA merupakan area operasi yang terletak antara MNA dan MSA. Sama
seperti MNA, MMA dipimpin oleh kepala divisi dari MMA. Area ini
mempunyai cakupan yang lebih kecil tetapi area ini merupakan area utama
dan tertua yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie. Cakupannya di
antaranya adalah sumur Handil dan sumur Bekapai. Untuk area proses
mencakup CPA (Central Processing Area) untuk Handil dan platform
Bekapai untuk sumur Bekapai. MMA juga memiliki daerah pendukung
proses yaitu [[Handil Base Dua yang memiliki Laboratorium utama,
Bengkel, Gudang, dan Pelabuhan untuk akses menuju MNA.

c. MSA (Mahakam South Asset)


MSA merupakan daerah operasi paling selatan. Area ini mencakup sumur
Peciko dan South Mahakam. Di daerah ini terdapat satu area proses dan
terminal pengumpul produk minyak bumi yaitu SPS (Senipah Peciko
South Mahakam) yang bertugas mengoperasikan sumur Peciko dan South
Mahakam dan mengirimkan produk gas ke utara, serta mengolah,
menyimpan dan mengirimkan produk minyak bumi ke tanker.

2.3 Anak Perusahaan


Anak perushaan dari perusahaan minyak TOTAL yaitu sebagai berikut :
1. TOTAL Group
TOTAL didirikan pada tahun 1924 oleh pemerintah Perancis dengan nama
Compagnie franaise des ptroles (CFP). Saat ini TOTAL merupakan perusahaan

5
minyak dan gas terbesar keempat di dunia yang beroperasi di 130 negara dengan
jumlah pegawai mencapai 95.000 orang. Kegiatan bisnisnya mencakup seluruh
rantai kegiatan yang berhubungan dengan minyak dan gas, mulai dari hulu
(upstream) yaitu ekplorasi dan produksi hingga hilir (downstream) seperti
penyulingan dan pemasaran serta penjualan dan pengapalan minyak mentah dan
produk olahannnya. TOTAL juga memproduksi produk-produk kimia dalam skala
besar yang mencakup produk petrokimia dan pupuk serta produk spesialisasi
untuk aplikasi industri dan konsumen.
Hingga tahun 2006, TOTAL merupakan produsen minyak dan gas
internasional terbesar kelima di dunia, dengan produksi mencapai 2, 4 juta barrel
minyak perhari dan TOTAL produksi pada akhir tahun 2006 mencapai 11,1
milyar barrel minyak. TOTAL juga merupakan yang terbesar dalam hal produksi
gas bumi dan pemasaran. Produksi rata-rata harian dari gas alam dan cair
mencapai ekuivalen 2, 36 juta barrel minyak pada tahun 2006. TOTAL sendiri
telah aktif di segmen hilir produksi gas selama 60 tahun dan menjadi pemimpin
pasar dengan posisi yang kuat di sektor LNG (liquified natural gas) dan operasi
distribusi gas dan pembangkit listrik dari kombinasi gas dan energi yang dapat
diperbarui di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Di samping itu, TOTAL secara aktif melakukan penelitian untuk mencari
sumber energi yang dapat diperbarui seperti tenaga angin dan matahari serta
bahan bakar alternatif. Dengan 17.000 SPBU di seluruh dunia, TOTAL
menduduki peringkat pertama di Eropa Barat dalam hal penyulingan/pemasaran
dan nomor satu di Afrika dalam hal pemasaran. TOTAL juga memiliki kehadiran
yang kuat di kawasan Mediterranean dan saat ini sedang bergerak ke arah pasar
Asia Tenggara yang terus tumbuh.
Dalam menjalankan bisnisnya, TOTAL menerapkan strategi bisnis sebagai
berikut:
a. Memberikan perhatian khusus kepada masalah keselamatan dan lingkungan,
yang bisa membuat TOTAL meningkatkan reliabilitas dari bangunan
industri milik TOTAL.

6
b. Mengejar strategi investasi yang mengarah pada pertumbuhan organik yang
menguntungkan.
c. Meningkatkan keahlian di sektor yang memiliki pertumbuhan yang tinggi.
d. Menjaga keanekaragaman geografis baik dalam hal cadangan maupun
produksi, dan mengimplementasikan program sumber daya manusia yang
luas dengan penekanan keanekaragaman di level manajerial.

2. TOTAL Oil Indonesia


TOTAL Oil Indonesia (TOI) memulai bisnisnya di Indonesia melalui
penjualan minyak pelumas pada tahun 2003. Perusahaan ini dipimpin oleh
seorang managing director dan memiliki sekitar 40 pegawai tetap. Untuk
menghasilkan minyak pelumas dengan brand TOTAL, TOI mempunyai lubricant
blending plant di kawasan Merak.
Blending plant ini bukan dimiliki oleh TOI tapi di sewa dari pihak lain
karena pada saat ini lebih menguntungkan bagi TOTAL untuk menyewa blending
plant daripada membangunnya sendiri. Pada tahun 2006 TOTAL memutuskan
untuk masuk ke bisnis retail SPBU dimana TOTAL mempunyai aspirasi untuk
membangun retail outlet SPBU sebanyak 300 400 SPBU di seluruh Indonesia
dalam rentang waktu 8 10 tahun ke depan. Untuk mewujudkan aspirasinya ini
maka tahun 2007 TOI memulai rencananya dengan membangun SPBU di daerah
Jabodetabek sebanyak lima (5) SPBU sebagai pilot project. TOI mempunyai
target untuk mengoperasikan SPBU nya yang pertama di tahun 2008.
Selain TOTAL Oil Indonesia yang bergerak di bagian hilir, terdapat juga
TOTAL E&P Indonesie di bagian hulu yang merupakan perusahaan kontraktor
bagi hasil minyak dan gas bumi. Perusahaan asal Perancis ini juga tercatat sebagai
produsen gas terbesar di Indonesia dan memasok sekitar 60% dari kebutuhan
kilang LNG Bontang. Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)
BPMIGAS, TOTAL E&P Indonesie memproduksi migas dari lapangan Bekapai,
Handil, Tunu dan Peciko yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur.

7
Tabel 2.1 Timeline TOTAL
TAHUN TIMELINE TOTAL
1924 Compagnie Franaise des Ptroles (CFP) didirikan.
1927 Lapangan produksi pertama didirikan di Kirkuk, Irak.
1929 CFP tercantum di bursa saham Paris
1930 Persetujuan kedua ditandatangani antara CFP dan
pemerintah Perancis
1933 Kilang penyulingan pertama diresmikan di Gonfreville,
Le Havre
1936 Ekplorasi dimulai di Abu Dabhi
1947 Compagnie Franaise de Distribution des Ptroles en
Afrique (CFDPA), cabang pemasaran milik perusahaan
yang pertama didirikan
1954 Brand TOTAL diluncurkan, CFP melakukan ekspansi ke
Eropa di luar Perancis, Afrika, dan Australia.
French Petroleum Company of Canada didirikan
Logo TOTAL pertama diperkenalkan
1960 SPBU TOTAL pertama dibuka di Inggris
1962 Brand TOTALGAZ diluncurkan
1968 Kontrak produksi bagi hasil pertama di Indonesia
ditandatangani (sumatera)
1970 TOTAL Petroleum North Amerika dibentuk, berpusat di
Denver, Colorado
1973 CFP tercantum di London Stock Exchange
1974 Akuisisi terhadap Hutchinson-Mapa dalam rangka
diversifikasi
1978 Ekplorasi lepas pantai di kawasan Terra del Fuego,
argentina dimulai
1982 perusahaan mencatat rekor pengeboran dengan
kedalaman 1,714 m di kawasan Mediterrania
1983 Pemerintah Perancis melakukan restrukturisasi terhadap
CFP
1987 TOTAL memulai pembangunan Hidra Field di
Argentina.
1988 Akuisisi terhadap CSX Oil & Gas di Amerika Serikat
1991 Saham TOTAL tercatat di New York Stock Exchange
1992 Pemerintah Perancis mengurangi kepemilikan saham di
TOTAL dari 31,7% menjadi 5, 4%

8
1994 Pekerja TOTAL menjadi pemegang saham
1996 Pemerintah Perancis menjual kepemilikan saham di
TOTAL sebesar 4% menjadi 0,97 %
1999 TOTAL melakukan merger dengan PetroFina menjadi
TOTALFina.
2000 TOTALFina melakukan merger dengan Elf Aquitaine
menjadi TOTALFinaElf dan menjadi perusahaan minyak
terbesar keempat di dunia
2003 TOTALFinaElf kembali berubah nama menjadi TOTAL
Sumber: http://www.TOTAL.com

2.4 Lingkup Bidang Usaha


Operasi TOTAL di seluruh dunia mencakup tiga segmen bisnis yaitu :
1. Hulu
Bisnis hulu TOTAL mencakup ekplorasi minyak dan gas alam,
pembangunan dan produksi, serta operasi batu bara, gas dan listrik. TOTAL
adalah perusahaan minyak dan gas terbuka terbesar keempat di dunia. Pada tahun
2006, bisnis hulu memiliki investasi senilai 9 milyar Euro dan memperkerjakan
14,862 pegawai. Aktivitas ekplorasi dan produksi berlangsung di 42 negara
dengan produksi di 30 dari negara-negara tersebut. Wilayah produksi utama
adalah Laut Utara, Afrika dan Timur Tengah, diikuti oleh Asia Tenggara serta
Amerika Utara dan Selatan.
2. Hilir
Segmen hilir dari TOTAL mencakup aktivitas penyulingan, pemasaran,
perdagangan dan pengiriman. Saat ini TOTAL memiliki kapasitas penyulingan
mencapai 2, 7 juta barrel minyak per har dan penjualan sekitar 3, 8 juta barrel
produk-produk minyak per hari pada tahun 2006. Bisnis hilir ini memiliki 34.467
pegawai dan memiliki pusat-pusat penyulingan yang terintegrasi yang telah
memenuhi standar spesifikasi produk Uni Eropa. TOTAL saat ini mengoperasikan
sebanyak 17.000 jaringan SPBU di seluruh dunia, sebagian besar di Eropa dan
Afrika, dimana 50% dari jumlah itu dimiliki oleh perusahaan. TOTAL adalah
salah satu pemimpin pasar dalam hal kapasitas penyulingan dan penjualan produk
di enam pasar terbesar di Eropa (Perancis, Spanyol, Benelux, Inggris, Jerman dan

9
Italia). Di luar Eropa, TOTAL memfokuskan pasar yang pesat perkembangannya
seperti Afrika, dimana beroperasi di lebih dari 40 negara dengan pangsa pasar
sebesar 11%, serta di kawasan Asia dan Mediterrania yang mencakup 20 negara.
3. Chemicals
Segmen bahan kimia dibagi menjadi aktivitas bahan kimia dasar (petrokimia
dan pupuk) dan aktivitas khusus, yang termasuk di dalamnya aktivitas pengolahan
karet, damar, bahan perekat, dan electroplating. TOTAL adalah salah satu
produsen bahan kimia terintegrasi terbesar di dunia. Produk-produk kimia dari
TOTAL selanjutnya digunakan dalam bebrbagai aplikasi domestik dan industri
termasuk packaging, konstruksi dan otomotif.
Sedangkan TOTAL Oil Indonesia memiliki unit bisnis sebagai berikut:
1. Ritel BBM
Dengan keluarnya undang-undang baru mengenai Migas, TOTAL Oil
Indonesia memutuskan untuk terjun ke bisnis ritel BBM dan mendirikan unit
bisnis baru di bidang ritel BBM di dalam perusahaan. Tujuannya dan fungsi dari
unit bisnis ini adalah untuk mewujudkan aspirasi TOI membangun 300 400
SPBU dalam jangka waktu 8 10 tahun yang dimulai dengan pembangunan lima
(5) SPBU sebagai pilot project di kawasan Jabodetabek. Proses bisnisnya adalah
PT. TOI mencari lokasi yang cocok untuk SPBU dengan standard TOTAL
kemudian menyiapkan investment file sebagai tindak lanjut guna mendapatkan
persetujuan dari kantor pusat (Singapore dan Paris).
2. Oli/Minyak Pelumas TOTAL
PT. TOTAL Oil Indonesia juga bertindak sebagi importir resmi produk-
produk pelumas TOTAL dengan brand TOTAL Quartz untuk kendaraan
bermotor di Indonesia. PT TOI kemudian akan mendistribusikan produk-produk
pelumas tersebut ke toko-toko dan bengkel-bengkel di seluruh Indonesia. Di masa
yang akan datang TOI juga berencana untuk memasuki bisnis hilir yang lain
seperti bahan bakar minyak untuk keperluan industri, LPG, dan Aviasi (penjualan
bahan bakar pesawat di bandara).

10
2.5 Unit Analisis Perusahaan
Salah satu proses bisnis utama yang dilakukan oleh TOTAL Oil Indonesia
adalah bisnis ritel BBM. Di seluruh dunia, TOTAL saat ini mengoperasikan
sebanyak 16.534 SPBU dengan brand TOTAL, Elf, dan lan dimana separuh dari
jumlah itu dimiliki oleh TOTAL. Outlet ritel ini menjadi tempat dimana
pelanggan/konsumen bertemu dengan brand TOTAL yang menjadi rantai terakhir
dari aktivitas pemasaran termasuk penyimpanan, transportasi, pengemasan dan
pengiriman ke end-users.
Sebagian besar jaringan SPBU TOTAL berada di Perancis dengan jumlah
lebih dari 2600 lokasi dan ditargetkan ke pengguna armada dan konsumen yang
mengutamakan kualitas layanan. Di Eropa, TOTAL membangun jaringan SPBU
di Belgia, Luxembourg, Belanda, Jerman, Inggris, Portugal, Italia, dan melalui
kepemilikan sebesar 48,83% di perusahaan Spanyol, Cepsa, di Spanyol dan
Portugal. Pada tahun 2005, TOTAL juga memperkuat posisinya di Afrika melalui
akuisisi terhadap cabang-cabang distribusi di 14 negara Afrika. Akuisisi in, selesai
pada tahun 2006, mencakup 500 SPBU dan 29 terminal dan depo. Melalui
kesepakatan ini, TOTAL makin memperkuat kehadirannya di kawasan Afrika
Barat dan Afrika Timur serta menjadi pemasar terbesar produk minyak di Afrika.
SPBU TOTAL saat ini terdapat di 40 negara Afrika dan hampir 20 negara Asia.

Tabel 2.2 Jumlah SPBU TOTAL di Dunia


LOKASI TAHUN TAHUN TAHUN
2006 2005 2004
Perancis 5220 5459 5626
Eropa (termasuk Cepsa) 4628 4937 5003
Cepsa 1672 1677 1697
Afrika 3505 3199 3324
Asia dan Amerika 1452 1398 1332
Sumber: http://www.TOTAL.com

11
Dari sisi pemasaran, brand positioning TOTAL di pasar atas dalam bisnis
ritel BBM untuk kendaraan bermotor terbukti sukses di berbagai negara Eropa.
Demikian pula untuk di kawasan Afrika menyusul sejumlah akuisisi pada tahun
2005, TOTAL memiliki portofolio aset yang beranekaragam dan menjadi
pemimpin pasar. Di Asia, jaringan SPBU TOTAL terdapat di Pakistan, Kamboja
dan Filipina dan terus dikembangkan dan kini TOTAL mengincar pasar potensial
lainnya di Asia seperti Cina dan Indonesia. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya TOTAL melalui TOI berencana untuk membangun retail outlet
SPBU sebanyak 300 400 SPBU di seluruh Indonesia dalam rentang waktu 8
10 tahun ke depan yang dimulai dengan pembangunan lima (5) SPBU sebagai
pilot project di kawasan Jabodetabek. PT. TOI akan mencari lokasi yang cocok
untuk SPBU dengan standar TOTAL kemudian menyiapkan investment file
sebagai tindak lanjut guna mendapatkan persetujuan dari kantor pusat (Singapore
dan Paris). Selain itu TOI juga akan mencari pihak-pihak yang akan menjadi
operator SPBU yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Setiap SPBU
TOTAL akan berstatus Company Owned Dealer Operates (CODO) atau dimiliki
perusahaan tetapi dioperasikan oleh pihak operator/dealer yang telah ditunjuk.

2.6 Isu Bisnis Perusahaan


Adapun beberapa point dalam isu bisnis perusahaan minyak TOTAL, yaitu:
1. Strategi Bauran Pemasaran yang Tepat untuk SPBU TOTAL di Bandung
Isu bisnis utama yang dihadapi TOTAL Oil Indonesia adalah bagaimana
menyusun strategi bauran pemasaran untuk SPBU yang tepat dalam menghadapi
ketatnya persaingan serta menarik perhatian konsumen untuk membeli. Strategi
tersebut harus dibuat sedemikian rupa dengan tujuan membuat TOTAL tampak
berbeda dari kompetitornya dengan menawarkan suatu value proposition dan
differentiation ke konsumen. Saat ini TOTAL sudah memiliki strategi pemasaran
SPBU di Jakarta, namun untuk Kota Bandung sebagai sasaran berikutnya TOTAL
belum menyusun strategi. Mengingat kondisi Bandung berbeda dari Jakarta, tentu
saja diperlukan stratregi pemasaran yang berbeda pula. Strategi tersebut perlu

12
disesuaikan dengan kondisi pasar dan target segmen yang cocok dengan produk
yang akan ditawarkan oleh TOTAL di Bandung.

2. Kompetisi di Sektor Ritel BBM


Di Indonesia, sektor bisnis hilir migas telah lama dikuasai oleh Pertamina
yang telah memiliki jaringan SPBU mencapai lebih dari 3.600 unit yang tersebar
di seluruh Indonesia. Namun, semenjak diberlakukannya UU Migas No. 22 Tahun
2001, Pertamina bukan lagi pemain satu-satunya di bisnis hilir migas, karena
mulai bermunculan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta atau
bahkan asing. Sekurangnya terdapat 141 perusahaan asing yang siap meramaikan
bisnis hilir migas. Dari jumlah itu, sekitar lima perusahaan migas besar telah siap
membangun SPBU, yakni Shell, Petronas, ExxonMobil, Caltex/Chevron Texaco
dan TOTAL. Tetapi hingga kini baru Shell dan Petronas yang telah memiliki izin
prinsip dan telah membangun beberapa SPBU di Jakarta dan sekitarnya. Di luar
pemain asing, pemerintah telah meloloskan lima perusahaan lokal, yakni. PT.
Sigma Rancang Perdana, PT. Pandu Selaras, PT. Elnusa Petrofin, PT. Elnusa
Harapan, PT. Krida Petragraha, dan PT Raven Sejahtera. TOTAL juga akan
menghadapi persaingan yangs sama di Kota Bandung dengan adanya Pertamina
sebagai penguasa pasar ditambah dengan fakta bahwa kota ini tidak hanya
menarik perhatian TOTAL tetapi juga perusahaan lain seperti Shell dan Petronas.
Menghadapi situasi ini, posisi awal SPBU lokal diuntungkan dalam persaingan
pada pasar yang bersangkutan dengan pelaku usaha asing yang akan masuk ke
bidang usaha SPBU, karena Pertamina sebagai pemasok BBM ke SPBU lokal
dapat memberi harga yang bersaing. Hal ini disebabkan karena Pertamina sudah
mempunyai infrastruktur yang lengkap dengan sistem yang berjalan puluhan
tahun. Sementara itu, pelaku usaha asing yang ingin masuk ke pasar SPBU harus
membangun infrastrukturnya, dari kilang minyak sampai ke SPBU. Jadi, pelaku
usaha asing masih butuh waktu panjang untuk dapat menang bersaing dengan
pelaku usaha lokal. Apabila dilihat dari sisi produk, bahan bakar minyak adalah
suatu produk yang homogen. Artinya bahan bakar yang akan dijual di setiap
SPBU lokal maupun SPBU asing adalah sama dalam hal kualitas. Hal ini dapat

13
dilihat di SPBU-SPBU di luar negeri, terdapat SPBU yang berbeda-beda tetapi
kualitas BBM-nya sama. Sedangkan persaingan harga tidak akan terjadi secara
signifikan, karena penjualan barang yang homogen harganya cenderung sama.
Memang harga pasar akan fluktuatif akibat mekanisme pasar dan harga bensin di
setiap daerah akan berbeda-beda, karena akan tergantung kepada penawaran dan
permintaan serta jauh dekatnya transportasi pengiriman.

3. Peluang dan Potensi dalam Bisnis Hilir Migas


Sektor bisnis hilir migas di Indonesia masih menawarkan peluang potensi
yang menggiurkan bagi para pelaku usaha di bisnis ritel BBM, seiring dengan
bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat setiap tahun.
Kebutuhan BBM di Indonesia untuk jenis premium mencapai 56 ribu kiloliter (kl)
per hari, dan untuk jenis diesel mencapai 70 ribu kiloliter per hari. Sepanjang
tahun 2004, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap BBM mencapai 64, 4
miliar liter. Dari jumlah itu, kebutuhan untuk transportasi (ritel) dan industri
cukup berimbang dimana kebutuhan ritel mencapai 34, 3 miliar liter dan
komersial sebesar 30 miliar liter. Sementara konsumsi bensin non-subsidi
semacam Pertamax dari Pertamina, memang relatif kecil, hanya sekitar 1% dari
konsumsi nasional. Namun jumlah ini diperkirakan akan meningkat seiring
semakin banyaknya kendaraan baru dengan spesifikasi yang mengharuskan
penggunaan BBM dengan oktan tinggi. Selain itu adanya isu lingkungan turut
memacu penjualan BBM non-subsidi karena bensin jenis ini relatif lebih ramah
lingkungan. Penjualan bensin non-subsidi ini sangat dipengaruhi oleh fluktuasi
harga yang memang mengikuti harga pasar. Rata-rata konsumsi BBM non-subsidi
di Indonesia adalah sekitar 2.000 kiloliter/hari. Ketika harganya dinaikkan pada
akhir 2004, penjualannya turun hingga tinggal 500 kiloliter/hari. Di akhir tahun
2005 turun lagi hingga tinggal 399 kiloliter/hari. Begitu harga turun, konsumsi
BBM non-subsidi kembali merangkak naik menjadi di kisaran 1.410 kiloliter/hari.
Jika dilihat dari jumlah SPBU di Indonesia hingga dewasa ini ternyata masih
belum mencapai angka ideal sehingga peluang untuk membuka SPBU itu
dipastikan masih sangat besar. Dengan kondisi saat ini, SPBU di Indonesia

14
idealnya sekitar 8.000 - 9.000 SPBU, namun hingga tahun ini termasuk rencana
pendirian 700 SPBU baru, jumlah SPBU secara nasional masih sekitar 4.000 an
unit. Oleh karena itu, TOTAL dan perusahaan asing lainnya yang akan membuka
SPBU dan menjual bensin non-subsidi perlu memfokuskan pada segmen pasar
yang paling potensial. Mengingat bensin ini jenis ini pada umumnya dikonsumsi
oleh para pemilik kendaraan mewah dan baru dengan kapasitas mesin yang besar,
maka segmen yang akan dianggap paling potensial adalah kelas menengah ke
atas. Lokasi yang strategis pun menjadi faktor yang sangat menentukan seperti di
kawasan perumahan mewah dan perkantoran di kota-kota besar.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun dari makalah ini dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Bisnis hulu TOTAL mencakup ekplorasi minyak dan gas alam,
pembangunan dan produksi, serta operasi batu bara, gas dan listrik.
2. Bisnis hilir dari TOTAL mencakup aktivitas penyulingan, pemasaran,
perdagangan dan pengiriman.
3. Wilayah operasi dari Total terbagi menjadi tiga area utama adalah MNA
(Mahakam North Asset), MMA (Mahakam Middle Asset), MSA (Mahakam
South Asset).
4. TOTAL adalah perusahaan penghasil dan penyedia energi global terpadu.
TOTAL berhasil menjadi perusahaan minyak dan gas multinasional
terkemuka, juga perusahaan operator tenaga matahari terbesar di dunia yang
bekerja sama dengan SunPower.

3.2 Saran
Sebaiknya kita menggunakan bahan bakar minyak dan gas dengan sepintar-
sepintarnya dalam kehidupan sehari-hari karena minyak dan gas bumi merupakan
sesuatu bahan yang tidak dapat diperbaharui dan lambat laun akan habis.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Perusahaan Minyak.Received from http://www.TOTAL.com

Barry Cullingworth,J,(edited)"Energy , Land, and Public Policy",Energy Policy


Studies Volume 5, Transaction PublisherLondon,

William N. Dun,"Pengantar Analisis Kebijakan Publik",Gajah Mada University


Press, Jogyakarta,1998.

17

Anda mungkin juga menyukai