oleh
unsafe
acts,
10%
diakibatkan
oleh
unsafe
Sumber 1
Domino teori dari Heinrich tentang model penyebab, di mana suatu kecelakaan
digambarkan salah satu dari lima faktor dalam suatu urutan yang mengakibatkan
suatu luka- luka/kerugian. Perilaku tentang faktor-faktor yang terlibat adalah
serupa dengan robohnya kartu domino ketika diganggu. Jika yang satu jatuh, yang
lainnya akan jatuh juga. Heinrich mempunyai lima kartu domino di dalam
modelnya yaitu: jalur keluarga dan lingkungan sosial, kesalahan orang, tindakan
tidak aman dan/atau mekanik atau resiko fisik, kecelakaan, dan lukaluka/kerugian. Model domino ini mengusulkan bahwa melalui pembawaan atau
sifat buruk yang diperoleh, orang-orang dapat melaku-kan tindakan tak aman atau
menyebabkan timbulnya resiko phisik atau mekanik, yang mana pada gilirannya
menyebabkan kecelakaan yang berbahaya. Teori Heinrich dapat diringkas di
dalam dua poin yaitu: orang-orang yang menjadi pokok kecelakaan, dan
manajemen yang
Sumber 2
Menurut Teori Domino oleh Heinrich (1920), kecelakaan adalah hasil dari lima hal
yang saling berkaitan satu dengan lainnya seperti layaknya kartu domino. Kelima hal
tersebut yakni lingkungan sosial, kecerobohan manusia, tindakan tidak aman atau kondisi
tidak aman, kecelakaan, dan cedera. Dari kelima hal tersebut, Heinrich menyimpulkan
bahwa 88% dari kecelakaan disebabkan oleh pekerja, 10% disebabkan oleh pekerjaan, dan
2% karena takdir Tuhan. Kontrol terhadap tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman
dapat menjadi kunci utama untuk mengurangi tingkat kecelakaan. Dalam banyak kasus,
kontrol atas kondisi tidak aman dapat dilakukan sejak tahap desain maupun dengan rekayasa
teknologi. Sementara itu, kontrol atas tindakan tidak aman terdiri atas pendidikan,
keterlibatan personel dalam keselamatan kerja, dan faktor tidak terukur lainnya (Woodside
and Kocurek, 1997).
Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu faktor yang
menjadi kontrol atas tindakan tidak aman yang dilakukan
oleh
pekerja. Akan
tetapi,
segi
pelatihan terlihat tidak memiliki peranan penting dalam penerapan keselamatan dan
The majority of engineers do not take courses on safety in school nor do they attend
safety seminars or conferences after they graduate.(Stemmer, 2002).
Sumber 3
http://safetysign.co.id/news/159/fakta-Mengejutkan-Teori-Domino-Heinrich-TentangKecelakaan-Kerja
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Heinrich, 98 persen kecelakaan disebabkan oleh
tindakan tidak aman. Maka dari itu, Heinrich menyatakan, kunci untuk mencegah kecelakaan
adalah dengan menghilangkan tindakan tidak aman sebagai penyebab kecelakaan.
Teori Domino Heinrich oleh H.W. Heinrich, salah satu teori ternama yang menjelaskan
terjadinya kecelakaan kerja. Dalam Teori Domino Heinrich terdapat lima penyebab
kecelakaan, di antaranya:
1. Hereditas
Hereditas mencakup latar belakang seseorang, seperti pengetahuan yang kurang atau
mencakup sifat seseorang, seperti keras kepala.
2. Kesalahan manusia
Kelalaian manusia meliputi, motivasi rendah, stres, konflik, masalah yang berkaitan dengan
fisik pekerja, keahlian yang tidak sesuai, dan lain-lain.
3. Sikap dan kondisi tidak aman
Sikap/ tindakan tidak aman, seperti kecerobohan, tidak mematuhi prosedur kerja, tidak
menggunakan alat pelindung diri (APD), tidak mematuhi rambu-rambu di tempat kerja, tidak
mengurus izin kerja berbahaya sebelum memulai pekerjaan dengan risiko tinggi, dan
sebagainya.
Sedangkan, kondisi tidak aman, meliputi pencahayaan yang kurang, alat kerja kurang layak
pakai, tidak ada rambu-rambu keselamatan kerja, atau tidak tersedianya APD yang lengkap.
4. Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja, seperti terpeleset, luka bakar, tertimpa benda di tempat kerja terjadi karena
adanya kontak dengan sumber bahaya.
5. Dampak kerugian
Dampak kerugian bisa berupa:
Kelima faktor penyebab kecelakaan ini tersusun layaknya kartu domino yang di berdirikan.
Hal ini berarti, jika satu kartu jatuh, maka akan menimpa kartu lainnya.
Menurut Heinrich, kunci untuk mencegah kecelakaan kerja adalah menghilangkan sikap dan
kondisi tidak aman (kartu ketiga). Sesuai dengan analogi efek domino, jika kartu ketiga tidak
ada lagi, seandainya kartu kesatu dan kedua jatuh, ini tidak akan menyebabkan jatuhnya
semua kartu.
Adanya Gap atau jarak dari kartu kedua dengan kartu keempat, jika kartu kedua jatuh, ini
tidak akan sampai meruntuhkan kartu keempat. Pada akhirnya, kecelakaan (kartu keempat)
dan dampak kerugian (kartu kelima) dapat dicegah.
Untuk menguatkan Teori Domino Heinrich, konsep Piramida Kecelakaan juga menjelaskan
hal yang sama.
Tercatat kontribusi terbesar penyebab kecelakaan kerja adalah berasal dari sikap dan kondisi
tidak aman. Maka dari itu, untuk mengurangi kecelakaan kerja dan risikonya bisa dilakukan
pencegahan dengan meminimalisasi tindakan dan kondisi tidak aman di tempat kerja, dengan
cara:
1. Mengatur kondisi kerja sesuai peraturan perundangan
2. Standarisasi, terkait syarat-syarat keselamatan, seperti pemasangan rambu-rambu
keselamatan.
3. Pengawasan agar peraturan dipatuhi
4. Pelatihan terkait keselamatan untuk karyawan
5. Laporan mengenai kecelakaan kerja, meliputi jenis kecelakaan kerja, jumlah
kecelakaan kerja, kerugian akibat kecelakaan kerja, dan sebagainya
6. Program penghargaan atas prestasi karyawan dalam meminimalisasi kecelakaan kerja
7. Asuransi
8. Membuat program K3 di tingkat perusahaan
Sumber 4
Dalam buku Industrial Safety, David Colling, mendefiniskan kecelakaan kerja (selanjutnya
akan ditulis kecelakaan saja) sebagai berikut:
Kejadian tak terkontrol atau tak direncanakan yang disebabkan oleh faktor manusia,
situasi, atau lingkungan, yang membuat terganggunya proses kerja dengan atau tanpa
berakibat pada cedera, sakit, kematian, atau kerusakan properti kerja.
Ada beberapa teori yang berkembang untuk menjelaskan terjadinya kecelakaan ini. Salah satu
yang ternama adalah yang diusulkan oleh H.W. Heinrich dengan teorinya yang dikenal
sebagai Teori Domino Heinrich. Dalam Teori Domino Heinrich, kecelakaan terdiri atas lima
faktor yang saling berhubungan:
1. Kondisi kerja;
2. Kelalaian manusia;
3. Tindakan tidak aman;
4. Kecelakaan;
5. Cedera.
Kelima faktor ini tersusun layaknya kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh,
maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara
bersama.Ilustrasi ini mirip dengan efek domino yang telah kita kenal sebelumnya, jika satu
bangunan roboh, kejadian ini akan memicu peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya
bangunan lain.
Menurut Heinrich, kunci untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menghilangkan tindakan
tidak aman sebagai poin ketiga dari lima faktor penyebab kecelakaan. Menurut penelitian
yang dilakukannya, tindakan tidak aman ini menyumbang 98% penyebab kecelakaan.
Terus bagaimana penjelasan dengan menghilangkan tindakan tidak aman ini dapat mencegah
kecelakaan? Kembali ke analogi kartu domino tadi, jika kartu nomer 3 tidak ada lagi,
seandainya kartu nomor 1 dan 2 jatuh, ini tidak akan menyebabkan jatuhnya semua kartu.
Dengan adanya gap/jarak antara kartu kedua dengan kartu keempat, pun jika kartu kedua
terjatuh, ini tidak akan sampai menimpa kartu nomer 4. Akhirnya, kecelakaan (poin 4) dan
cedera (poin 5) dapat dicegah.
Dengan penjelasannya ini, Teori Domino Heinrich menjadi teori ilmiah pertama yang
menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan tidak lagi dianggap sebagai sekedar
nasib sial atau karena peristiwa kebetulan.
http://www.pusdiklatk3.com/2014/04/teori-domino-heinrich-teori-ilmiah.html
sumber 5
sehingga
Kelebihan
Cukup jelas dan praktis
terhadap kerugian.
people).
Accident hanya dapat dicegah
akan terjadi.
berisiko
menimbulkan
kecelakaan,
korban
juga
tidak