Anda di halaman 1dari 11

Fakultas komputer Yuanita Frinka D.

BINARY TREE

YUANITA FRINKA DWI ARIMBI


185100033
Fakultas Komputer
yuanitafrinka.student@umitra.ac.id

Abstract

Penerapan algorithma dalam teknik pemrograman sangat penting, algorithma merupakan metode
ekspresif dari sebuah instruksi, algorithma juga dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana sebuah
sistem formal berasal dari sejumlah aksioma dan aturan-aturan. Untuk beberapa kasus, algorithma
harus diformulasikan secara teliti dengan cara setiap langkah harus disusun secara sistematis kasus
perkasus hal ini dikarenakan algorithma merupakan kumpulan dari langkah– langkah yang tepat, terurut
dari komputasi. Dalam ilmu komputer istilah stuktur data merupakan cara penyimpanan penyusunan
dan pengaturan data di dalam media penyimpanan sehingga dapat digunakan secara efisien. Pohon (
tree) adalah graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pohon (tree) merupakan stuktur data yang
tidak linier yang digambarkan dengan hubungan yang bersifat hirarkis antar satu elemen.

Kata kunci: algorithma, stuktur data pohon


Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

A.PENDAHULUAN

Teori pohon pertama kali diperkenalkan sejak tahun 1857, oleh matematikawan Arthur Cayley yang
digunakan untuk menghitung jumlah senyawa kimia. Teori pohon adalah teori yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan analogi permasalahan ke dalam bentuk pohon yang
kemudian dicaarikan solusi pemecahan permasalahannya , selain dari itu teori pohon juga digunakan
dalam penerapan konsep graph, dimana pohon dapat didefinisikan sebagai graph tidak berarah
terhubung dan tidak mengandung sirkuit. Penerapan struktur data merupakan hal yang sangat penting
dalam proses pembuatan progam komputer untuk meningkatkan kinerja program, Teori pohon
merupakan teori yang digunakan dalam stuktur data untuk aplikasi – aplikasi penyimpanan data. Dalam
kajian tulisan ini akan dijelaskan beberapa algoritham teori pohon yang digunakan dalam perancangan
program komputer Dalam kajian ini penulis akan membahas tentang bagimana algorithma pohon dapat
digunakan dalam penyelesaian masalah dengan bahasa program Teori pohon adalah teori yang sangat
bermanfaat dalam struktur data karena aplikasi– aplikasi teori pohon dapat dijadikan sebagai struktur
dalam penyimpanan data yang sangat baik dalam berbagai kasus tertentu. Berdasarkan uraian diatas
maka dapat diuraikan bagaimana struktur data pohon dapat digunakan untuk menyimpan dan mencari
data dalam teknik pemrograman serta bagaimana cara struktur data pohon mengelola data

dalam mendia penyimpanan, bagaimana struktur data pohon dapat dimanfaatkan dalam teknik
pemrograman untuk menyimpan dan mencari data dengan cepat dan efisien dan mengurangi bug dalam
program komputer
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

algorithma dapat dianggap sebagai langkah


yang dapat disimulasikan oleh sebuah system.
Untuk beberapa kasus, algorithma harus
B.BAHAN DAN METODE diformulasikan secara teliti dengan cara setiap
langkah harus disusun secara sistematis kasus
1. Pengertian Algorithma Algorithma adalah perkasus hal ini dikarenakan algorithma
deskripsi langkah – langkah penyelesaian merupakan kumpulan dari langkah – langkah
masalah yang tersusun secara logis atau urutan yang tepat, terurut dari komputasi.Algorithma
logis pengambilan keputusan untuk pemecahan digambarkan dengan banyak notasi seperti
suatu masalah (Teddy Marcus; 2006). Dalam Bahasa alamiah, psedocode, diagram alur.
ilmu computer algorithma merupakan prosedur Bahasa alamiah jarang digunakan untuk
dan langkah untuk melakukan perhitungan, ekspresi algorithma yang kompleks, sedangkan
algorithma juga digunakan untuk melakukan untuk psedocode, diagram alur adalah cara
perhitungan, perosesan data dan penalaran untuk menggambarkan algorithma secara
secara otomatis.Algoritma juga merupakan terstruktur.Kebanyakan algorithma digunakan
metode ekspresif dari sebuah instruksi 24 Jurnal untuk mengimplementasikan program
Techno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September computer, akan tetapi untuk saat ini algorithma
2016 ISSN 1978-2136 |Penerapan Alghoritma juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan
Pohon... yang digunakan untuk menghitung jaringan syaraf dan sirkuit elektronik (
sebuah fungsi yang di awali dengan sebuah wikypedia)
kondisi awal atau input awal yang dapat berupa
“kosong”, dimana instruksi tersebut akan di 2. Definsi struktur data Dalam ilmu komputer
jalankan sehingga akan menghasilkan hasil akhir istilah stuktur data merupakan cara
berupa keluaran. Konsep dari algorithma juga penyimpanan penyusunan dan pengaturan data
dapat digunakan untuk mendifiniskan notasi di dalam mediapenyimpanan sehingga dapat
desidabilitas dimana notasi tersebut merupakan digunakan secara efisien. Sedangkan dala istilah
pusat untuk menjelaskan bagaimana sebuah pemrograman struktur data berarti tata letak
system formal berasal dari sejumlah aksioma data yang berisi kolom –kolom. Struktur data
dan aturan-aturan.Dalam konsep logika waktu adalah model logika yang secara khusus
dalam algorithma untuk menyelesaikan suatu mengorganisasi data. (teddy markus,2006),
permasalahan tidak dapat dihitung hal ini struktur data juga dapat di pahami bagaimana
dikarenakan tidak berelasi dengan dimensi fisik data dapat disimpan. Dalam pemahaman
dari konsep tersebut maka muncul istilah struktur data dikenal dengan
ketidakpastian yang mengkarakteristikan A) struktur data statis yaitu struktur data yang
sebuah pekerjaan yang sedang dijalankan
tidak berubah ubah dan yang ke
sehingga muncul ketidak tersediaan definisi
yang konkret pada penggunaan secara abstrak B) Struktur data dinamik yaitu struktur data
dan istilah dari algorithma.Algirithma sangat yang selalu berubah ubah
diperlukan untuk computer dalam mengolah
data, Banyak program computer memberikan 3) Pengertian stuktur data Pohon Pohon ( tree)
instruksi untuk dilakukan computer dalam adalah graph terhubung yang tidak
menjalankan proram tertentu. Sebuah
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

mengandung sirkuit. Pohon (tree) merupakan mengetahui apakan memori yang digunakan
stuktur data yang tidak linier yang digambarkan sudah penuh atau tidak dan batas maksimum
indeks, serta jenis data yang di input tidak ada
Jenis pohon dalam struktur data sebagai atau table dalam kondisi kosong status memori
berikut: akan sama dengan keadaan table penuh
A.Full Bianry Tree b. Complete binary tree sehingga penggunaan memori akan lebih boros.
Pohon ini mirip dengan Full Bianry Tree, namun Dengan kondisi seperti ini maka penggunaan
pada tiap sub tree boleh memiliki panjang path penyimpanan data static tidak baik untuk kasus
yang berbeda node kecuali leaf yang meiliki 0 penyimpanan data yang tidak sama tipenya dan
atau 2 anak tidak diketahui berapa jumlah data yang akan
disimpan sehingga akan menyebabkan sulitnya
B.Complete binary Tree c. Skewed binary tree dalam mendeklarasikan table kontigu yang
Pohon yang semua nodenya kecuali daun hanya dapat menampung masukan data.
memiliki satu anak (child)
2. Penyimpanan Data Dinamik Penyimpanan
C.Skewed binary tree Pohon yang semua data secara dinamik diimplementasikan dengan
nodenya kecuali daun hanya memiliki satu anak konsep linked list, dimana list itu mempunyai
(child) penujuk elemen pertama yang dijadikan sebagai
acuan sebuah list yang kosong atau isi, namun
C.HASIL DAN PEMBAHASAN
implementasi list masih memiliki kekurangan
Penerapan Algorithma pohon dalam untuk operasi, pencarian, penambahan, dan
pemrogaman Struktur data pohon dapat penghapusan data yang harus ditelusuri per-
digunakan dalam operasi dasar dalam teknik elemen mulai dari elemen pertama.
pemrograman seperti search, predecessor,
3. Stuktur data B-Tree B-tree merupakan pohon
succesor, minimum, maksimum, insert dan
cari keseimbangan yang dibuat untuk
delete. Untuk penerapan struktur penyimpanan
penyimpanan pada magnitic disk karena operasi
data dalam terori pohon ada 2 hal terbesar yang
yang sangat lambat dibandingkan dengan RAM.
dapat di implementasikan yaitu penyimpanan
B- tree mulai di perkenalkan pada tahun1960
secara static dan dinamik
tujuan dikembangkan metode ini adalah
1. Penyimpanan Data Statik Penyimpanan statik sebagai file system yang disebut dengan
merupakan penyimpanan data dimana memori metode akses yang digunakan untuk beberapa
yang digunakan untuk penyimpanan sudah di mesin sperti Sperry Univac Corporation. Orang
persiapkan terlebih dahulu, penyimpanan data yang pertama kali menciptakan adalah Rudolf
ini lebih menekankan kepada stuktur data Bayer dan Ed McCreight tidak menjelaskan
dengan menggunakan table kontinyu. huruf B pada B-tree namun yang paling diyakini
Penyimpanan data dengan cara statik tentunya adalah B merupakan kependekan dari Balance
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang artinya seimbang, karena semua simpul
dari penyimpanan ini data dapat diakses secara daun pada pohon berada pada tingkat atau
langsung dengan cara mengetahui lebih dahulu level yang sama, namun ada sebagian yang
indeks data yang disimpan sedangkan mengartikan B merupakan Bayer nama depan
kekurangan dari teknik statik kita tidak dari penciptanya atau Boeing kerena merka
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

yang digunakan untuk basis data, hal ini void Inisialisasi ( ) { Root = NULL; P = NULL; }
disebabkan strukturnya memungkinkan data Fungsi dari inisialisasi ini harus dilaksanakan
yang disimpan dapat dengan mudah untuk sebelum operasi yang lain dijalankan, dimana
disisipi, dihapus dan diambil dengan jaminan pointer Root pada saat dideklarasikan sudah
proses dengan waktu yang tidak bagus, dimana berisi akan tetapi nilainya masih belum
setiap simpulnya terdiri dari (m/2) samapai m diketahui, pointer Root berisi Null karena hal ini
buah simpul anak, dimana m>1 merupakan akan dijadikan tanda, berisi Null karena pohon
bilangan bulat positif dimana m merupakan belum ada dan sebaliknya berarti pohon sudah
orde. Akar pohon B tree paling sedikit memiliki ada dengan ditandai simpul akar yang ditunjuk
2 simpul anak. Balance tree juga dapat dianggap oleh pointer.
sebagai secarh tree dimana setiap subpohon
b. Pembuatan Simpul Proses ini merupakan
dari sebuah simpul mempunyai kunci lebih kecil
dari subpohon kanan. Sebuah B-tree didesain pembuatan simpul awal di dalam sebuah tree,
untuk digunakan pada storage berbentuk disk untuk pembuatan simpul dapat difungsikan
dimana pembacaan data hanya dpat digunakan sebagai berikut void BuatSimpul (character X0 {
pada blok dengan ukuran yang tetap dan besar. P = (Simpul*) malloc (sizeof (Simpul)) If (P 1=
B-tree merupakan himpunan simpul yang terdiri NULL) { P-> INFO = X; P-> Leaf = NULL; P-> Right
dari 2 subpohon yang memiliki derajat keluaran = NULL: } else { printf (“Pembuatan Simpul
maksimum = 2 dan bersifat rekursif. Dalam ilmu Gagal”); } }
komputer B-Tree adalah stuktur data pohon c. Pembuatan Simpul Akar Sebelum pohon
yang membuat data diurutkan serta pencarian dibuat untuk pertama kali, perlu untuk diperiksa
data dilakukan secara sekuential dan apakan pohon memang belum ada, ciri suatu
penambahan data serta penghapusan Sebuah pohon belum ada adalah root=NULL jika pohon
B-tree memiliki jumlah minimun anak yang sudah ada maka tidak perlu untuk membuat
mungkin untuk setiap simpul mungkin yang simpul akar baru kemudian Root akan menujuk
disebut dengan minimazation factor dengan pohon baru, jika pohon sudah ada maka akan
asumsi jika t adalah faktor minimum dan setiap tercetak pesan pohon sudah ada. Fungsi untuk
simpul harus memiliki paling sedikit t-1 kunci, membuat simpul awal menjadi sebuahh root
dalam kondisi tertentu simpul diakar adalah sebagai berikut void BuatSimpulAkar ( ) {
diperbolehkan untuk memiliki lebih kecil dari t- if (Root == NULL) { if (P 1 = NULL) { Root = P ;
1 kunci Root -> Leaf = NULL; Root -> Right = NULL; } else
Proses atau operasi pada pohon biner adalah printf (“ \n Simpul Belum Dibuat”); } else printf
satu rangkaian proses atau fungsi – fungsi yang (“Pohon sudah Ada “);
dibagi menjadi beberapa fungsi sebagai berikut 5. Implemetasi Pada B-Tree Implementasi teori
a. Proses Inisialisasi Proses ini merupakan pohon dalam tektik pemrograman merupakan
penggunaan struktur data terbaik yang ada
pemberian nilai awal pada suatu variable atau
kondisi yang dapat digunakan sebagai suatu ciri untuk kasus-kasus tertentu.
dalam satu kondisi. Untuk Instruksi dasar pada Implementasi teori pohon yang dapat
tahapan inisialisasi adalah : Root = NULL; P = diterapkan dalam teknik pemrograman adalah :
NULL; dan dapat difungsikan sebagai berikut a. Binary Search tree
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

b. AVL Tree Dalam penambahan simpul pada pohon dapat


dilakukan dengan dua cara yaitu penambahan
c. Splay tree nomor simpul atau diistilahkan dengan insert
level perlevel dan penambahan nomor simpul
tertentu.Pencarian lokasi untuk node yang akan
Binary Search Tree ditambahkan dilakukan dimulai dari simpul
akar, jika node yang akan ditambahkan lebih
Model Operasi Binary Search Tree Binary Search
kecil dari akar maka akan dilakukan
tree dapat didefinisikan sebagai sebuah pohon
penambahan pada subpohon sebelah kiri
yang memiliki properti sebagai berikut:
sedangkan jika node yang akan ditambahkan
a. Pada semua elemen pada subpohon kiri lebih besar dari akan maka akan dilakukan
memiliki nilai yang lebih kecil atau sama dengan penambahan pada subpohon sebelah kanan
nilai akar
Secara umum algorithma dari proses
b. Pada semua elemen pada subpohon kanan penambahan (insert) dapat digambarkan sebagi
memiliki nilai yang lebih besar dari nilai akar berikut:

c. Pada subpohon kiri dan kanan adalah Binary B-TREE-SPLIT-CHILD(x, i, y) z <- ALLOCATE-
Search Tree NODE() leaf[z] <- leaf[y] n[z] <- t - 1 for j <- 1 to t
- 1 do keyj[z]<- keyj+t[y] if not leaf [y] then for
Pada Binary Seach tree terdapat 3 operasi j<- 1 to t do cj[z] <- cj+t[y] n[y] <- t - 1 for j<- n[x]
dasar dan sangat penting yaitu : (1) operasi + 1 downto i + 1 do cj+1[x] <- cj [x] ci+1[x] <- z
pencarian, (2) operasi penambahan (insert) dan for j<- n[x] downto i do keyj+1[x] <- keyj[x]
(3) operasi penghapusan (delete) keyi[x] <- keyt[y] n[x] <- n[x] + 1 DISK-WRITE(y)
DISK-WRITE(z) DISK-WRITE(x)
Proses Pencarian pada binary search tree
adalah pertema bandingkan terlebih dahulu Proses penghapusan
kunci data yang ingin dicari dengan kunci di akar
jika tidak cocok maka carilah ke subpohon Penghapusan pada pohon cukup mudah
sebelah kiri atau kanan sampai kunci data yang dilakukan dengan empat cara yaitu:
ingin dicari cocok, berikut gambaran dari
1. Penghapusan elemen dilakukan disebelah kiri
algorithma operasi pencarian sebagai berikut:
node subpohon
1. Jika pohon P kosong kembali nilai NULL
2. Penghapusan elemen dilakukan disebelah
2. Jika kunci K cocok dengan kunci akar t maka
kanan node, akan tetapi bukan disebelah kiri
kembalilan simpul P
subpohon
3. Jika kunci K > kunci akar simpul P maka
kemblikan nilai dari Cari Simpul 3. Pengahpusan elemen dilakukan disebelah kiri
node, akan tetapi bukan disebelah kanan
Proses penambahan (insert) simpul ke dalam
subpohon
pohon adalah proses penempatan atau
penempelan simpul baru menjadi subordinat 4. Penghapusan di sebelah kiri dan kanan dari
sebuah simpul baik pada simpul kiri atau kanan. subpohon
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

Algorithma penghapusan dapat difungsikan AVL Tree AVL Tree adalah Binary Search Tree
sebagai berikut: 1. Cari simpul yang memiliki yang memilikikeseimbangan yang tetap antara
kunci K 2. Jika simpul dengan kunci K ditemukan subpohon kiri dan kanan tidak lebih dari 1 untuk
maka 2.1. Jika subpohon kiri kosong makan setiap simpulnya dan memiliki ketinggian yang
tukar simpul P dengan subpohon kanan P lalu sama (Granvilee,2008).
hapus simpul yang sudah ditukar. 2.2. Jika
subpohon kanan kosong maka tukar simpul P Jadi AVL tree merupakan binary search tree
dengan subpohon kiri P lalu hapus simpul yang yang subpohon kri dan kananya dari akar tidak
berselisih lebh dari 1 serta setiap subpohon dari
sudah ditukar
AVL Tree adalah AVL Tree yang tiap simpulnya
Model Kunjungan pada Binary Search Tree Pada memiliki faktor penyeimbang yang nilainya left
kunjungan binary search tree dikenal dengan higher (subpohon kiri > kanan), equal-heigght
istilah LRO ( leaf to Right Oriented ) yang (subpohon kiri = kanan), right higher (subpohon
maksudnya adalah kunjungan akan dilakukan kiri < kanan) (Khoirush Sholih, 2006). Sama
pada leaft child terlebih dahulu kemudi ke right dengan binary tree search tree pada AVL tree
child untuk operasi terdapat tiga cara yaitu : (1),
Penambahan (2) Pencarian dan (3)
a. PreOrder ( Depth First Order) Model operasi penghapusan. OperasiPenambahan pada AVL
pada PreOrder adalah akar- kiri- kanan dan Treepada dasarnya sama dengan Binary Seacrh
dapat di fungsikan sebagai beikut Prosedur
Tree. Pada kasus tertentu penambahan node
PreOrdeer (P;B-Tree) If P≠Nil then Output sering menjadikan selisih tinggi subpohon kiri
(info (P)) PreOrder (kiri (P)) PreOrder dan kanan lebih dari 1
(kanan(P)) endif
Saat akan melakukan penambahan node baru
b. InOrder ( Symantic Order) Model operasi kedalam AVL Tree ada dua langkah utama yaitu
pada PreOrder adalah kiri- akar - kanan dan :
dapat di fungsikan sebagai beikut: Prosedur
InOrder ( P: BTree) If P≠ Nil then InOrder 1. Kita akan menelusuri struktur pohon untuk
(Kiri (P)) Output (info (P)) InOrder menemukan node yang benar untuk
(kanan(P)) endif penambahan seperti pada Binary Seach Tree.

2. Kita akan menelusuri node yang akan


c. PostOrder Model operasi pada PreOrder ditambahkan dan mengecek bahwa
adalah kanan – kiri – akar dan dapat di keseimbangan node pada tree tetap, jika
fungsikan sebagai beikut: Procedur PostOrder (P keseimbangan tidak ada maka akan dilakukan
: BTree) If P≠ Nil then PostOrder penyeimbangan ulang Kedua langkah diatas
(kiri(P)) PostOrder (kanan (P)) dapat digambarkan dengan algorithma
Output (info (P) Endif penambahan pada AVL Tree

d. Level Order Kunjungan pada node pohon Pada proses pencarian padaAVL pada dasarnya
ditingkat level yang sama yang dimulai dari akar sama dengan operasi pencarian pada Binary
sampai ke node yang merupakan daunnya Seacrh Tree, ini dikarenakan AVL Tree juga
merupakanBinary Seach Tree dengan
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

menambahkan beberapa properti yang disebut perkegrakan kekanan kita sebut dengan zag,
dengan keseimbangan pohon pergerakan 2 kali kekiri kita sebut dengan zig-zig
dan perkerakan 2 kali kekanan kita sebut
Pada proses penghapusan node AVL Tree pada dengan zag- zag, jika pergerakan kekiri dan
prinsipnya memiliki kesamaan dengan proses
kekanan disebut dngan zig – zag, demikian
penambahan node pada AVL Tree seterusnya urutan langkah dalam penelusuran
Splay Tree splay tree. Beriukutnya contoh proses zig – zig,
zag – zag, zig – zag serta zag – zig
Splay Tree adalah modifikasi binary search tree
dengan tujuan utama untuk memudahkan Dibawah ini adalah splaying pada binary seacrh
pencarian dan pengambilan data terutama data tree, dimulai dari splaying pada simpul c, untuk
yang baru masuk dan yang paling aktif diakses mencapai simpul c dari akar akan menempuh
atau dimodifikasi (sholihin,2007). Perbedaan lintasan h,f,b,e,d,c, oleh karena itu dari e ke d
antara Splay tree dibandingkan dengan binary ke c akan dilakukan rotasi zig – zig berikutnya
search tree ataupun AVL Tree terletak pada dari f ke b ke c dengan menggunakan rotasi zig
data baru atau data yang frekuensi aksesnya – zag. Sub pohon d dan e tidak berubah bentuk
tinggi dan berada dekat dengan akar sehingga tapi akan pidah tempat kemudian simpul c
untuk mengakses data tersebut tidak tinggal 1 tingkat ke akar dan subpohon f juga
membutuhkan waktu yang lama jika hanya akan pindah posisi
dibandingkan dengan binary seach tree maupun D.KESIMPULAN
AVL Tree. Untuk operasi Splay Tree kita hanya
perlu melakukan proses splaying atau proses Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik
pelebaran pada binary search tree. Ide utama kesimpulan untuk penerapan teori pohon
dari proses splaying adalah dengan cara sangat berguna dalam pengolahan dan
memindahkan simpul tujuan ke 2 level atas penempatan data dalam teknik pemrograman
dalam setiap langkahnya. Untuk mengakses dimana dengan algorithma pohon kita
data tidak diperlukan waktu lama pada splay mendapatkan struktur penyimpanan data yang
tree pada setiap operasi penambahan ataupun relatif lebih baik dan efisien daripada stuktur
pengambilan data maka pohonnya akan penyimpanan lainnya. Penggunaan representasi
dirombak ulang dengan menaikkan data yang data dengan binary seacrh tree jauh lebih baik
berada dibagian bawah pohon atau daun sesuai daripada penggunaan struktur tabel atau
dengan tingkat frekuensi akses dan dengan link list. Penggunaan struktur data
keterbaharuannya. Seperti yang telah dijelaskan pohon sangat flesibel dan konsepnya dapat
diatas splay tree merupakan binary search tree dikembangkan sesuai dengan permasalahan
yang dimodifikasi untuk membuat splay tree yang akan ditemui.
memerlukan splaying atau pelebaran pohon.
Untuk menjelaskan proses penambahan pada E.SECURITY QWTD4452377-ASP-5244107
splay tree kita dapat mengilustraikan splay tree F.DISKUSI
sebagai berikut: kita bayangkan lintasan sebuah
pohon biner mulai dari akar sampai kesimpul Saya bersama teman saya mendiskusikan hasil
yang akan diakses, untuk setiap kali pergerakan dari materi ini dengan baik.
kekiri kita sebut dengan zig dan setiap
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

Saya : Apakah artikel ini membantu anda? [5] A. S. Putra, “COMPREHENSIVE SET OF
PROFESSIONAL FOR DISTRIBUTE COMPUTING.”
Dwi : Iya artikel ini sangat membantu untuk
semua orang yang ingin belajar tentang Binary [6] A. S. Putra, “DATA ORIENTED RECOGNITION
Tree IN BORLAND DELPHI 7.0.”

Dwi : Apakah kegunaan Binary Tree dalam [7] A. S. Putra, “EMBARCADERO DELPHI XE 2 IN
pemrograman? GPUPOWERED FIREMONKEY APPLICATION.”

Saya : Kita ambil kasus simple saja, kita [8] A. S. Putra, “HAK ATAS KEKAYAAN
diminta untuk menangani deretan angka yang INTELEKTUAL DALAM DUNIA TEKNOLOGY
tidak berurutan, lalu diminta untuk BERBASIS REVOLUSI INDUSTRI 4.0.”
menentukan manakah angka yang besar,
dengan mudah kita langsung mengambil data [9] A. S. Putra, “IMPLEMENTASI PERATURAN
PERUNDANGAN UU. NO 31 TAHUN 2000
yang paling kanan sampai tidak memiliki
cabang lagi. Kenapa bisa seperti itu? Karena TENTANG DESAIN INDUSTRI BERBASIS
otomatis angka yang memiliki posisi paling INFORMATION TECHNOLOGY.”
kanan dan sudah tidak memiliki cabang ialah [10] A. S. Putra, “IMPLEMENTATION OF
angka yang paling besar PARADOX DBASE.”
Dwi : Apakah artikel ini pantas untuk [11] A. S. Putra, “IMPLEMENTATION OF TRADE
dipublikasikan? SECRET CASE STUDY SAMSUNG MOBILE
Saya : Tentu saja pantas, karena artikel ini PHONE.”
sangat berguna untuk pembalajaran mengenai [12] A. S. Putra, “IMPLEMENTATION
struktur data
PATENT FOR APPLICATION WEB BASED CASE
G.REFERENCE STUDI WWW. PUBLIKLAMPUNG. COM.”
[1] O. M. Febriani and A. S. Putra, “Sistem [13] A. S. Putra,
Informasi Monitoring Inventori Barang Pada “IMPLEMENTATION SYSTEM FIRST TO INVENT
Balai Riset Standardisasi Industri Bandar IN DIGITALLY INDUSTRY.”
Lampung,” J. Inform.,
[14] A. S. Putra, “MANUAL REPORT
vol. 13, no. 1, pp. 90–98, 2014. & INTEGRATED DEVELOPMENT
[2] A. S. Putra, “Paperplain: Execution ENVIRONMENT BORLAND DELPHI 7.0.”
Fundamental Create Application With Borland [15] A. S. Putra, “PATENT AS RELEVAN
Delphi 7.0 University Of Mitra Indonesia,” 2018. SUPPORT RESEARCH.”
[3] A. S. Putra, “2018 Artikel Struktur Data, [16] A. S. Putra, “PATENT FOR RESEARCH
Audit Dan Jaringan Komputer,” 2018. STUDY CASE OF APPLE. Inc.”
[4] A. S. Putra, “ALIAS MANAGER USED IN [17] A. S. Putra, “PATENT
DATABASE DESKTOP STUDI CASE DB DEMOS.” PROTECTION FOR APPLICATION INVENT.”
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

[18] A. S. Putra, “QUICK REPORT IN PROPERTY Untuk Mengidentifikasi Hasil Curian Kendaraan
PROGRAMMING.” Bermotor Di Polda Lampung,” SIMADA (Jurnal
Sist. Inf. dan Manaj. Basis Data), vol. 1, no.
[19] A. S. Putra, “REVIEW CIRCUIT 1, pp. 21–30,
LAYOUT COMPONENT REQUIREMENT ON
ASUS NOTEBOOK.” 2018.

[20] A. S. Putra, “REVIEW [27] A. S. Putra, H. Sukri, and K.


TRADEMARK PATENT FOR INDUSTRIAL
Zuhri, “Sistem Monitoring Realtime Jaringan
TECHNOLOGY BASED 4.0.” Irigasi Desa (JIDES) Dengan Konsep Jaringan
Sensor Nirkabel,” IJEIS (Indonesian J. Electron.
[21] A. S. Putra, “TOOLBAR
Instrum. Syst., vol. 8, no. 2, pp.
COMPONENT PALLETTE IN OBJECT ORIENTED
PROGRAMMING.” 221–232.

[22] A. S. Putra, “WORKING DIRECTORY [28] D. P. Sari, O. M. Febriani, and A. S.


SET FOR PARADOX 7.” Putra, “Perancangan Sistem Informasi SDM
Berprestasi pada SD Global Surya,” in Prosiding
[23] A. S. Putra, “ZQUERY Seminar Nasional Darmajaya, 2018, vol.
CONNECTION IMPLEMENTED
1, no. 1, pp. 289–294.

PROGRAMMING STUDI

CASE PT. BANK BCA Tbk.”

[24] A. S. Putra, D. R. Aryanti, and I. Hartati,


“Metode SAW (Simple Additive Weighting)
sebagai Sistem Pendukung Keputusan Guru
Berprestasi (Studi Kasus: SMK Global Surya),” in
Prosiding Seminar Nasional Darmajaya, 2018,
vol.

1, no. 1, pp. 85–97.

[25] A. S. Putra and O. M. Febriani,


“Knowledge Management Online Application in
PDAM Lampung Province,” in Prosiding
International conference on Information
Technology and Business (ICITB), 2018, pp. 181–
187.

[26] A. S. Putra, O. M. Febriani, and B.


Bachry, “Implementasi Genetic Fuzzy System
Fakultas komputer Yuanita Frinka D.A

Anda mungkin juga menyukai