Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

Jembatan

Perbandingan Nilai Distribution Factor (DF) RSNI dan


AASHTO dengan Hasil Pemodelan Elemen Hingga

Nama : Altho Sagara

NIM : 25012315

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
Jembatan

Perbandingan nilai Distribution Factor (DF) RSNI dan AASHTO dengan hasil pemodelan
elemen hingga.

Nilai Distribution Factor (DF) adalah nilai yang digunakan untuk melakukan koreksi pada
besarnya gaya yang terjadi pada girder jembatan akibat distribusi dari beban roda / wheel
load yang berada tidak tepat pada girder tersebut.

AASHTO merumuskan nilai DF sebagai berikut :

S
DF =
5.5

S = jarak antar girder (dalam feet)

Sedangkan, RSNI merumuskan nilai DF sebagai berikut :

S
DF = untuk beban tunggal
4.2

S
DF = untuk beban majemuk
3.4

S = jarak antar girder (dalam meter)

Terdapat perbedaan dari nilai DF yang digunakan dari dua aturan tersebut, oleh karena itu
akan dilakukan perbandingan dari kedua aturan tersebut dengan menggunakan pendekatan
analisis pemodelan elemen hingga.

Nilai DF didapatkan dengan membandingkan beban yang terjadi roda pada girder (reaksi
perletakan) dengan beban roda tersebut. Atau dapat dijuga didekati dengan perbanding
reaksi perletakan jika beban roda terdapat pada girder tersebut dan beban roda yang
terdapat pada eksentrisitas tertentu.

Berikut adalah beban roda / wheel load yang digunakan :

11.25 ton 11.25 ton2.5 ton

5m 4m

20 m

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Reaksi perletakan yang terjadi pada struktur tersebut adalah

VA =21.625Ton [max]

Pemodelan Elemen Hingga

Pemodelan elemen hingga dilakukan dengan program MIDAS Civil. Untuk mendapatkan
reaksi perletakan pada girder tersebut jika beban kendaraan yang melalui jembatan
tersebut dengan konfigurasi tertentu.

Ukuran girder yang digunakan adalah sebagai berikut: (based on Wika Bridge Product)

Panjang Jembatan = 20 meter

Jarak antar girder = 2.3 meter (4 girder)

Jarak antar diafragma = 5 meter

Lebar jalur = 3.5 meter (terdapat 2 jalur)

Lebar Jembatan = 8 meter.

Tebal Pelat Beton = 200 mm = 0.2 m

Ukuran diafragma = tebal diafragma = 300 mm, tinggi diafragma = 1170 mm.

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Berikut adalah screenshot pemodelan elemen hinggan dengan MIDAS civil yang dilakukan

Penampang I girder yang digunakan

Penampang Diafragma yang digunakan

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Penampang Pelat Jembatan yang Digunakan

Tampak Isometri dari Pemodelan yang Dilakukan

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Potongan Melintang Jembatan (S=2.3 meter)

Potongan Melintang Jembatan dengan Diafragma pada ¼, ½, dan ¾ bentang.

Tampak Atas Jembatan (Meshing yang Dilakukan)

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Display Boundary yang Digunakan (Sendi – Rol)

Berikut adalah input pembebanan kendaraan yang dilakukan. (Moving Load)

Konfigurasi Pembebanan yang Dilakukan (input moving load)

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Tampak Atas dari Beban Kendaraan yang Dimasukkan Pada Struktur Tersebut

Tampak Isometri dari Beban Kendaraan yang Dimasukkan pada Struktur Tersebut

Beban jalur yang dimasukkan telah menyesuaikan konfigurasi yang akan menghasilkan nilai
Fz / Perletakan maksimum yang dihasilkan oleh beban truck tersebut.

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Berikut adalah hasil analisis dari pemodelan tersebut:

Bentuk terdeformasi akibat Beban Truck

Besarnya Gaya Reaksi yang Pada Struktur Jembatan Tersebut

Berdasarkan hasil tersebut , dapat dilihat bahwa reaksi perletakan maksimum yang didapat
dari sistem struktur tersebut adalah 29 ton. (Nilai ini merupakan nilai reaksi yang diterima
oleh balok girder tersebut akibat penyebaran beban pada sistem tersebut, ada pengaruh
eksenstrisitas dari beban roda yang berada tidak pada girder tersebut).

Reaksi perletakan akibat beban roda / wheel load yang berada tepat pada girder tersebut
adalah 21.625 ton.

Altho Sagara (25012313)


Jembatan

Jadi nilai DF yang didapatkan dari hasil analisis pemodelan elemen hingga adalah = reaksi
perletakan maksimum dari pemodelan / reaksi perletakan akibat beban roda = 29 ton /
21.625 ton = 1.34

AASHTO mendefinisikan nilai DF = S / 5.5 = 7.55 / 5.5 = 1.37

RSNI mendefinisikan nilai DF (beban majemuk) = S / 3.4 = 2.3 / 3.4 = 0.67

Berdasarkan nilai DF analisis yang didapatkan (=1.34) , dapat disimpulkan bahwa AASHTO
mempunyai nilai DF yang lebih mendekati nilai analisis. Jadi AASHTO lebih baik dalam
mendekati pengaruh distribusi beban pada struktur jembatan.

Altho Sagara (25012313)

Anda mungkin juga menyukai