UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram :kknpkuh60_desamarayoka
A. Nama Kegiatan
Pemeriksaan Kesehatan Gratis
B. Latar Belakang
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab.
Jeneponto.
2. Tujuan Khusus
Melakukan screening untuk mendeteksi penyakit sejak dini kepada masyarakat
Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto.
D. Sasaran
Masyarakat Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Juli 2021
Waktu : 13.00 WITA – Selesai
Tempat : Kantor Desa
F. Penanggung Jawab
Mahasiswa KKN-PK UH Angkatan 60 Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab.
Jeneponto
G. Mekanisme & Rancangan Kegiatan
1. Instrumen Kegiatan
-Sound System
-Kupon
-Masker
-Handsanitizer
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram :kknpkuh60_desamarayoka
-Handscoon
-Alat Pemeriksaan Kesehatan (Pemeriksaan Gula Darah, Kolestrol, Asam Urat,
Tekanan Darah)
-Obat-obatan
2. Tahap-tahap dalam melakukan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
-Mengundang Masyarakat Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto
-Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan Kesehatan
-Melakukan pemeriksaan Kesehatan masyarakat Desa Marayoka Kec. Bangkala
Kab. Jeneponto
3. Indikator Keberhasilan
-Program kerja terlaksana tepat waktu
-Masyarakat mengetahui hasil pemeriksaan kesehatan
H. Sumber Dana
Sumber dana dari kegiatan ini adalah swadaya mahasiswa KKN-PK UH Angkatan 60
Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto
I. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan “Pemeriksaan Kesehatan Gratis”oleh mahasiswa
KKN-PK UH Angkatan 60 Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto ini dibuat
untuk dipergunakan seperlunya. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DI DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Dusun Bontotinggi, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp. 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
A. Nama Kegiatan
Penyuluhan tentang Pencegahan Pernikahan Dini bagi remaja dan orang tua di
Desa Marayoka.
B. Latar Belakang
Penyuluhan merupakan sebuah proses pemberian informasi kepada
masyarakat agar mereka dapat mengetahui, menginginkan dan mampu
melakukan sebuah perubahan. Perubahan yang diharapkan yaitu yang mampu
memberi output atau keuntungan dan perbaikan. Pengetahuan atau kognitif
merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau
salah satu pasangan masih dikategorikan anak-anak atau remaja berusia
dibawah usia 19 tahun.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas salah satu penyakit
dampak dari penikahan dini yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK)
merupakan salah satu 10 daftar masalah kesehatan tertinggi di Desa
Marayoka. Oleh karena itu, sangat diperlukan peningkatan pengetahuan
mengenai pencegahan pernikahan dini di Desa Marayoka yaitu Remaja &
Orang tua agar mengetahui pentingnya mencegah pernikahan dini sehingga
mencegah timbulnya penyakit dan menunjang kesehatan yang lebih baik
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan remaja dan orang tua di Desa Marayoka mengenai
pernikahan dini
Tujuan Khusus
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DI DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Dusun Bontotinggi, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp. 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
D. Sasaran
remaja dan orang tua di Desa Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten
Jeneponto.
F. PenanggungJawab
Muh. Urip Syahrul
G. Mekanisme Dan Rancangan Kegiatan
Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:
1. Persiapan
a. Mencari dan mengumpulkan bahan untuk “Penyuluhan tentang
pencegahan menikah dini bagi remaja dan orang tua di Desa
Marayoka”.
b. Memasukkan surat permintaan penggunaan Kantor Desa di Desa
Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto
c. Menyebar undangan/informasi mengenai program “Penyuluhan
tentang Pencegahan Menikah Dini di Desa Marayoka”
2. Pelaksanaan
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DI DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Dusun Bontotinggi, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp. 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
mahasiswa KKN-PK Universitas Hasanuddin Angkatan 60 Posko Desa
Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
i. Penutup
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan “Penyuluhan tentang
Pencegahan Menikah Dini bagi Remaja dan Orang Tua di Desa Marayoka”
dapat terlaksana sesuai dengan tujuan kegiatan.
Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
A. Nama Kegiatan
Penyuluhan menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak di Desa
Marayoka
B. Latar Belakang
Penyuluhan merupakan sebuah proses pemberian informasi kepada
masyarakat agar mereka dapat mengetahui, menginginkan dan mampu
melakukan sebuah perubahan. Perubahan yang diharapkan yaitu yang mampu
memberi output atau keuntungan dan perbaikan. Pengetahuan atau kognitif
merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya
meningkatkan Kesehatan. Salah satu penyebab seseorang mengabaikan
masalah kesehatan gigi dan mulutnya adalah faktor pengetahuan tentang
kebersihan gigi dan mulut yang kurang. Masalah Kesehatan gigi dan mulut
seperti karies, gingivitis, radang dan stomatitis pada kelompok usia sekolah
menjadi perhatian yang penting dalam pembangunan Kesehatan yang salah
satunya disebabkan oleh rentangnya kelompok usia sekolah dari gangguan
Kesehatan gigi dan mulut. Hal itu dilandasi oleh kurangnya pengetahuan dan
kesadaran akan pemeliharaan gigi dan mulut.
World Health Organisation (WHO) dalam The World Oral Health
Report menyatakan bahwa di Indonesia kurangnya menjaga kebersihan gigi
dan mulut berakibat pada meningkatnya prevalesi edentulousness yang
mencapai 24% dengan rata-rata umur di atas 65 tahun dan penduduk
Indonesia yang menderita gangguan kesehatan gigi dan mulut masih mencapai
90% .1,2 Penelitian Denloye di Nigeria pada anak berumur 13-15 tahun yang
dituangkan dalam jurnalnya membuktikan bahwa besar Debris Indeks (DI)
mencapai 1,57 dan besar Kalculus Indeks (CI) mencapai 1,48 dengan rata-rata
Oral Hygiene Index Status (OHI-S) untuk lakilaki mencapai 3,09 dan untuk
perempuan mencapai 2,94 yang tergolong ringan sampai sedang.
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DI DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Dusun Bontotinggi, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp. 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan anak-anak SD NEGERI 256 BONTO TINGGI
Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan anak-anak SD NEGERI 256 BONTO TINGGI
D. Sasaran
Siswa-siswi SD NEGERI 256 BONTO TINGGI
F. PenanggungJawab
Aan arwandi
H. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
mahasiswa KKN-PK Universitas Hasanuddin Angkatan 60 Posko Desa
Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
i. Penutup
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan “Penyuluhan menjaga
kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak di Desa Marayoka” dapat terlaksana
sesuai dengan tujuan kegiatan. Aaamiiin….
Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
A. Nama Kegiatan
Edukasi Pencegahan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Desa Marayoka
B. Latar Belakang
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu masalah gizi dalam kehamilan
yang dihadapi di Indonesia. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Desa Marayoka
Kecamatan Bangkala tahun 2021, jumlah ibu hamil di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala
sebesar 44 ibu hamil dan 1/4 diantara menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK).
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu hamil mengalami
kekurangan kalori dan protein yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada
wanita. Batas ukuran lingkar lengan atas (LiLA) yang berisiko mengalami Kekurangan
Energi Kronik (KEK) adalah 23,5 cm, hal tersebut dapat menyebabkan risiko melahirkan
anak Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Selain itu Kekurangan Energi Kronik (KEK) dapat
berakibat pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya seperti anemia, produksi ASI
berkurang, persalinan prematur, perdarahan, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, serta
cacat bawaan. (Harismayanti dan Syukur, 2021).
Program pemerintah mengadopsi dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang
terdapat poin tentang mengurangi kelaparan atau malnutrisi untuk mengatasi stunting dan
wasting pada balita, kekurangan gizi pada remaja, wanita hamil. Target nasional wanita hamil
dengan kekurangan energi kronik (KEK) adalah sebesar 5% dan target wanita hamil tanpa
KEK sebesar 95% (Kemenkes RI, 2017)
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui bahwa kekurangan energi
kronis (KEK) pada ibu hamil menempati persentase cukup tinggi dalam kematian
ibu saat persalinan maupun mengakibatkan kelainan pada janinnya, sehingga
diperlukan upaya untuk mencegah kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil.
Dalam menanggulangi masalah dan untuk mencegah dampak dari Kekurangan
Energi Kronik (KEK) dapat dilakukan dengan melakukan salah satu upaya yaitu degan
edukasi kepada ibu hamil mengenai asupan nutrisi ibu hamil yang dibutuhkan, menganjurkan
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
ibu hamil mengonsumsi tablet Fe dan mengonsumsi makanan tambahan yang diberikan dari
fasilitas pelayanan kesehatan terkait.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu hamil mengenai pencegaham
Kekurangan Energi Kronik (KEK)
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil mengenai pencegahan
Kekurangan Energi Kronik (KEK)
D. Sasaran
Ibu hamil Desa Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu : 30 Juni-1 juli 2021
Tempat kegiatan : Di rumah ibu hamil Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto
F. Penanggung Jawab
Khofifah Abidin (K011181303)
G. Mekanisme & Rancangan Kegiatan
1. Instrumen Kegiatan
Poster dan Power Point (PPT)
2. Bentuk Kegiatan
Melakukan edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya pencegahan Kekurangan
Energi Kronik (KEK)
3. Tahap Kegiatan
a) Persiapan
- Menyusun materi untuk edukasi mengenai pentingnya pencegahan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dalam bentuk poster dan
power point (PPT)
b) Pelaksanaan
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
B. Latar Belakang
Sebagai negara berkembang, masalah kekurangan gizi masih menjadi masalah
utama di masyarakat Indonesia. Salah satu masalah kekurangan gizi terutama pada ibu
hamil di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik (Pastuty et al., 2018). Berdasarkan
data dari Pukesmas Pembantu (Pustu) Desa Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten
Jeneponto tahun 2021, jumlah ibu hamil yaitu sebanyak 44 ibu hamil, ¼ diantaranya
menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK). Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan
keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis)
yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu yang disebabkan karena
ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh tidak tercukupi. KEK dapat terjadi pada Wanita Usia Subur
(WUS) dan pada ibu hamil. Seseorang menderita KEK jika nilai LILA <23,5 cm (Depkes
RI.2012). KEK pada ibu hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), yaitu berat badan lahir di bawah 2500 gram (Zulhaida, 2003). Oleh karena itu
dibutuhkannya Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil yang menderita KEK di
Desa Marayoka.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi ibu hamil di Desa Marayoka
2. Tujuan Khusus
• Terdatanya pengukuran berat badan, tinggi badan dan LiLA pada ibu hamil
• Tersampaikannya informasi terkait PMT kepada ibu Hamil
• Terpenuhinya PMT pada ibu hamil yang menderita KEK
D. Sasaran
Ibu hamil di Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto
F. Penanggung Jawab
Gina Mujahida Opu Mangeka (K021181332)
H. Sumber Dana
Pengadaan PMT oleh Puskesmas Kapita dan swadaya mahasiswa KKN-PK UH angkatan
60 Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram :kknpkuh60_desamarayoka
I. Penutup
Demikian kerangka kami susun yang dijadikan dasar acuan dalam melakukan
Penyuluhan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) bagi Ibu Hamil yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN-PK Universitas Hasanuddin Angkatan ke-60.
Adapun harapan setelah dilaksanakannya penyuluhan ini, ibu hamil agar dapat
memperkecil faktor resiko yang tidak diinginkan.
Mangetahui,
Koordinator Desa/Kel Penanggung Jawab
B. Latar Belakang:
Gigi dan mulut merupakan bagian yang berperan penting dalam sistem
pencernaan pada tubuh manusia. Seperti yang kita ketahui, gigi dan mulut merupakan
“pintu gerbang” masuknya bakteri yang dapat mengganggu kesehatan organ tubuh
lainnya. Namun, kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas yang kesekian
bagi sebagian. Masalah karies gigi masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak
maupun orang dewasa. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut
pada sebagian besar penduduk Indonesia. Di banyak Negara, sebagian besar karies
pada anak-anak masih tidak diobati sehingga mengakibatkan sakit gigi, penyakit
pulpa, dan penyakit jaringan pendukung gigi. Kondisi ini dapat berdampak pada
kesehatan umum anak
Hasil riset Riskesdas tahun 2013, indeks DMF-T (Decay Missing Filling - Tooth)
di Indonesia sebesar 4,6% dengan nilai masing masing, D-T = 1,6%; M-T = 2,9%;
dan F-T = 0,8%; yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia sebanyak 460 buah
gigi per 100 orang. Indeks DMF-T pada umur 12 tahun adalah 1,4%.
Teknik pencegahan yang selama ini sudah dikenal adalah menjaga kebersihan
gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara baik dan benar. Pada hasil riset Riskesdas
2007, menyatakan bahwa sebagian besar penduduk berperilaku menyikat gigi setiap
hari, namun yang berperilaku benar baru mencapai 7%. Pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut pada anak sangat penting.
Edukasi merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarluaskan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan identik dengan pendidikan
kesehatan karena keduanya berorientasi kepada perubahan perilaku.
Penyuluhan kesehatan gigi pada anak sekolah dasar umur 6-12 tahun sangat
penting karena pada usia tersebut adalah masa kritis, baik bagi pertumbuhan gigi
geliginya juga bagi perkembangan jiwanya sebagai memerlukan pendekatan untuk
menghasilkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang sehat khususnya kesehatan gigi
dan mulut. Akan tetapi, penyuluhan saja tidak akan cukup untuk membantu
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
menyadarkan dan memberi pemahaman pada anak. Oleh sebab itu, perlu diberikan
penyuluhan yang akan dipraktikkan sebagai upaya percontohan menyikat gigi yang
baik dan benar. Diharapkan dari kegiatan yang akan dilaksanakan terhadap anak-
anak sekolah dasar di desa Marayoka, kecamatan Jeneponto ini dapat menghasilkan
individu yang memahami dan mampu mempraktikan cara menyikat gigi yang baik
dan benar, sehingga hal ini akan menjadi kebiasaan dan perilaku sehat anak-anak di
desa Marayoka ketika menyikat giginya. Bila anak memiliki perilaku hidup sehat
dan memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini, maka
gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat berkurang di desa Marayoka kabupaten
Jeneponto.
C. Tujuan Kegiatan:
1. Tujuan Umum
Memberi motivasi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dan
mempraktikkan pengetahuan dari penyuluhan yang telah dilakukan sehingga
mereka terbiasa menyikat gigi yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Anak-anak sekolah dasar memahami pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut.
b. Anak-anak sekolah dasar mengetahui cara menyikat gigi yang baik
dan benar.
c. Menjadi wadah silaturahmi antara Mahasiswa KKN PK Angkatan 60
dengan Warga Desa Marayoka
D. Sasaran
Anak- anak di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
F. Penanggung Jawab
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
3. Indikator Keberhasilan
a. Program kerja terlaksana tepat waktu
b. Peserta aktif dalam berdiskusi
c. Peserta memahami materi yang disampaikan
H. Sumber Dana
Dana yang kami gunakan untuk pendidikan dan pelatihan ini adalah
dana swadaya mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Angkatan 60 Universitas
Hasanuddin, Desa Marayoka Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
I. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan “Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik
dan benar pada anak-anak di Desa Marayoka.” oleh mahasiswa KKN-PK
UNHAS angkatan 60 Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten
Jeneponto. Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan pentingnya mengetahui cara mencuci tangan dengan baik dan benar
guna mencegah berbagai macam penyakit menular.
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
B. Latar Belakang:
Mencuci tangan adalah sebuah proses menggosok kedua tangan beserta jari-jarinya
dengan menggunakan air dan sabun, dengan secara kuat dan ringkas yang kemudian dibilas
dibawah aliran air.
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan infeksi. .
Salah satu indikator dari perilaku hidup sersih dan sehat adalah cuci tangan 6 langkah
dengan baik dan benar untuk mencegah berbagai penyakit. Hal ini dilakukan untuk memutus
mata rantai penularan penyakit. Masyarakat menganggap cuci tangan itu adalah hal yang sepele
tetapi justru menjadi salah satu media penularan penyakit melalui tangan yang tidak bersih.
Mencuci tangan juga dapat menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab
berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran
nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun,
namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukan dengan benar pada saat
yang penting.
Masyarakat hanya mengetahui penyakit menular pada penyakit tertentu saja sedangkan
untuk penyakit dalam atau penyakit infeksi lainnya masih kurang sehingga kesadaran untuk
masyarakat dalam menjaga hidup sehat, dan menjaga dirinya dari bahaya penyakit menular
terbatas pada apa yang mereka ketahui saja. Mencuci tangan merupakan metode tertua,
sederhana dan paling konsisten untuk pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi.
Tujuan dari mencuci tangan sendiri adalah untuk menghindari berbagai penyakit yang berasal
dari kuman-kuman yang kita sentuh, selain itu mencuci tangan juga mengurangi jumlah
mikroorganisme yang ada pada kedua tangan kita dan hal ini sudah terbukti secara saintifik bahwa
benar adanya. Departemen kesehatan pada tahun 2010 mengatakan bahwa mencuci tangan
mencegah berbagai penyakit communicable disease atau biasa dikenal dengan penyakit menular.
Hal ini sesuai dengan realitas Pandemi Covid-19 yang kita hadapi sekarang ini, transmisi Covid-
19 yang begitu cepat menyebabkan kewaspadaan kita harus lebih.
Hal diatas menjadi sebuah landasan mengapa kemudian program kerja cuci tangan rutin 6
langkah ini lahir, selain mencegah berbagai macam jenis penyakit menular, juga mencegah
penyebaran rantai Covid-19 itu sendiri.
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
C. Tujuan Kegiatan:
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kesadaran anak-anak Desa Marayoka akan pentingnya langkah-
langkah cuci tangan dengan baik dan benar
2. Tujuan Khusus
- Untuk mencegah berbagai macam penyakit menular
- Untuk mengedukasi sekaligus membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan rutin
- Menjadi wadah silaturahmi antara Mahasiswa KKN PK Angkatan 60 dengan Warga
Desa Marayoka
D. Sasaran
Anak- anak di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
F. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Inaz Azzahra (C011181527) Mahasiswa KKN PK
UH Angkatan 60 Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
3. Indikator Keberhasilan
a. Program kerja terlaksana tepat waktu
b. Peserta aktif dalam berdiskusi
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
H. Sumber Dana
Dana yang kami gunakan untuk pendidikan dan pelatihan ini adalah dana
swadaya mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Angkatan 60 Universitas Hasanuddin, Desa
Marayoka Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
I. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan “Penyuluhan cuci tangan dengan baik dan benar guna
mencegah berbagai macam penyakit menular di Desa Marayoka.” oleh mahasiswa KKN-PK
UNHAS angkatan 60 Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Dengan
adanya program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pentingnya mengetahui
cara mencuci tangan dengan baik dan benar guna mencegah berbagai macam penyakit
menular.
A. NAMA KEGIATAN
“Peningkatan Pengetahuan mengenai Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Hamil
di Wilayah Kacamatan Bangkala Desa Marayoka”
B. LATAR BELAKANG33
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam
bulan tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain
(Infodatin, 2018). Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI
eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya, kecuali jika terdapat indikasi medis, ibu tidak ada,
atau ibu terpisah dari bayinya. Adapun rekomendasi WHO dan UNICEF dalam upaya
mendukung ASI eksklusif diantaranya: inisiasi menyusu dini (IMD) pada satu jam pertama
setelah lahir, menyusui eksklusif dengan tidak memberikan makanan atau minuman apapun
termasuk air, menyusui sesuai dengan keinginan bayi (baik pagi dan malam hari), dan
menghindari penggunaan botol, dot, dan empeng.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 proporsi pola pemberian ASI pada bayi umur 0-5
bulan di Indonesia sebanyak 37,3% ASI ekslusif, 9,3% ASI parsial, dan 3,3% ASI
predominan. Data ini menunjukkan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif di Indonesia
masih terbilang rendah, padahal periode pemberian ASI merupakan masa yang sangat peting
bagi bayi dan ibu. Pemberian ASI erat hubungannya dengan kondisi gizi bayi. Pemberian
ASI juga dapat menurunkan risiko penyakit infeksi akut seperti diare, pneumonia, infeksi
telinga, meningitis, dan infeksi saluran kemih. Selain itu, pada saat menyusui hubungan
emosional antara bayi dan ibunya akan terbentuk dengan baik, sehingga masa menyusui ini
sangat baik bagi perkembangan mental dan psikis bayi.
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
Menurut penelitian salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif
adalah pengetahuan ibu. Oleh karena itu, perlu bagi ibu untuk memiliki pengetahuan yang
baik mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif sehingga ibu dapat menerapkan
pemberian ASI eksklusif ini.
C. TUJUAN KEGIATAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan pada ibu mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif setelah bayi lahir hingga berusia 6 bulan.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pengertian ASI eksklusif dan zat
yang terkandung dalam ASI eksklusif.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat pemberian ASI ekslusif bagi
ibu dan bayinya.
D. SASARAN
Ibu hamil di wilayah desa Marayoka Kecamatan Bangkala
3. Indikator Keberhasilan
a. Kualitatif
Program kerja terlaksana tepat waktu
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
b. Kuantitatif
Ibu hamil mengalami peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya pemberian
ASI eksklusif yang dilihat dari adanya peningkatan pemahaman saat evalusi
H. SUMBER DANA
-
I. PENUTUP
Demikian Term of Reference (TOR) untuk kegiatan edukasi pentingnya pemberian ASI
eksklusif oleh mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Universitas Hasanuddin Angkatan 60
Kelompok desa Marayoka ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. Diharapkan kegiatan
ini dapat membantu dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif. Semoga ke depannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Koordinator Kelompok Penanggung Jawab
A. Nama Kegiatan
Penyuluhan Cara Penggunaan Masker Guna Mencegah ISPA pada Anak-Anak di Desa
Marayoka
B. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur
dan bakteri. ISPA akan menyerang host apabila ketahanan tubuh (immunologi) menurun. Akan tetapi
sangatlah penting memperhatikan ISPA pada anak karena anak terlalu rentan terkena penyakit ini dan
penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian pada anak – anak, terutama pada bayi dan anak
– anak dibawah usia lima tahun.
Tanda dan gejala penyakit infeksi saluran pernafasan dapat berupa batuk, kesulitan bernafas, sakit
tenggorokan, pilek, demam, dan sakit kepala tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Namun
sebagian anak yang menderita radang paru (pneumonia), bila infeksi ini tidak segera diobati dengan
antibiotik maka akan menyebabkan kematian.
ISPA termasuk golongan Air Borne Disease yang penularan penyakitnya terjadi melalui udara yang
telah tercemar. Patogen yang masuk ke dalam tubuh melalui salurang pernafasan atas akan menginfeksi
saluran pernafasan dan menyebabkan inflamasi. Penularan melalui udara terjadi melalui droplet tanpa
kontak dengan penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Selain penularan melalui udara, dapat
pula menular melalui kontak langsung ketika tangan seseorang kontak dengan patogen, kemudian orang
tersebut memegang hidung atau mulut. Namun penyakit ini sebagian besar penularannya adalah karena
menghisap udara yang mengandung unsur penyebab atau patogen penyebab.
Menurut WHO, pencegahan ISPA terbagi menjadi reduksi dan eliminasi, pengendalian
administratif, pengendalian lingkungan dan teknis serta menggunakan alat pelindung diri.
Alat pelindung diri dapat mengurangi risiko ini bagi petugas kesehatan dan orang lain yang
berinteraksi dengan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan, APD harus digunakan bersama
dengan strategi di atas dalam situasi tertentu yang menimbulkan risiko penularan patogen yang
lebih besar. Penggunaan APD harus didefinisikan dengan kebijakan dan prosedur yang secara
khusus ditujukan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi (misalnya, kewaspadaan isolasi).
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
Efektivitas APD tergantung pada persediaan yang memadai dan teratur, pelatihan staf yang
memadai, membersihkan tangan secara benar, dan yang lebih penting, perilaku manusianya.
Masker adalah perlindungan pernafasan yang digunakan sebagai metode untuk melindungi
individu dari menghirup zat-zat bahaya atau kontaminan yang berada di udara, perlindungan
pernafasan atau masker tidak dimaksudkan untuk menggantikan metode pilihan yang dapat
menghilangkan penyakit, tetapi digunakan untuk melindungi secara memadai pemakainya.
Masker secara luas digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap partikel dan
aerosol yang dapat menyebabkan bahaya bagi sistem pernafasan yang dihadapi oleh orang
yang tidak memakai alat pelindung diri, bahaya partikel dan aerosol dari berbagai ukuran dan
sifat kimia yang berbeda dapat membahayakan manusia, maka NIOSH merekomendasikan
masker yang menggunakan filter.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Memberikan informasi dan mengedukasi mengenai cara penggunaan masker dan
manfaat menggunakan masker.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran masyarkat mengenai pentingnya penggunaan masker
dalam mencegah ISPA.
D. Sasaran
Anak-anak Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Juni 2021
Pukul : 9.00 WITA – Selesai
Tempat : SDN 256 BONTOTINGGI
F. Penanggung Jawab
Irda Febriyanti Yasir – C011181505 – FK/PDU
G. Mekanisme & Rancangan Kegiatan
Tahapan kegiatan ini dilakukan adalah sebagai berikut:
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
1. Instrumen Kegiatan
- Poster
- Masker
2. Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan
-Menyiapkan poster berisi cara penggunaan masker.
-Memberikan edukasi mengenai tata cara batuk dan bersin yang benar
3. Indikator Keberhasilan
-Program kerja terlaksana tepat waktu
-Peserta aktif dalam berdiskusi
-Peserta memahami materi yang disampaikan
H. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan dalam program kerja ini adalah swadaya mahasiswa KKN PK
UH Angkatan 60 Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto
I. Penutup
Demikian rangkaian acara yang kami susun sebagai dasar dalam pelaksanaan penyuluhan cara
penggunaan masker yang benar guna mencegah ISPA pada anak-anak di Desa Marayoka
dilaksana oleh Mahasiswa KKN PK UH Angkatan 60 Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab.
Jeneponto. Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
pentingnya etika batuk dan bersin guna mencegah penularan penyakit melalui udara dan
droplet.
Mangetahui,
F. Penanggung Jawab
Cheryl Maharisky
H. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan dalam program kerja ini adalah swadaya mahasiswa KKN PK
UH Angkatan 60 Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto
I. Penutup
Demikian rangkaian acara yang kami susun sebagai dasar dalam pelaksanaan penyuluhan etika
batuk dan bersin kepada anak-anak serta remaja yang dilaksana oleh Mahasiswa KKN PK UH
Angkatan 60 Desa Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto. Dengan adanya program kerja
ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pentingnya etika batuk dan bersin guna
mencegah penularan penyakit melalui udara dan droplet.
Mangetahui,
Koordinator Desa/Kelurahan Penanggung Jawab
A. Nama Kegiatan
Upaya pencegahan dan penanganan Low Back Pain melalui penyuluhan posisi ergonomis dan
stretching exercise Di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
B. Latar Belakang
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan nyeri yang dirasakan pada
daerah punggung bawah di daerah diskus invertebralis lumbal bawah L4-L5 dan L5-S1, yang
disertai nyeri menjalar hingga ke tumit kaki. Kondisi ini dominan terjadi dapat dikarenakan
duduk yang terlalu lama dan posisi ergonimis yang salah sehingga menyebabkan otot
punggung kaku yang dapat merusak jaringan disekitarnya (Harwanti, S & Panuwun Joko Nur
Cahyo 2018).
Masyarakat dituntut bekerja lebih giat dan tekun, sehingga mereka sering melupakan unsur
penting keseimbangan dalam hidup, yakni pemeliharaan kesehatan. Keadaan tersebut menjadi
sangat menarik dan penting untuk dibahas karena terdapat masyarakat yang bekerja tidak
memperhitungkan waktu untuk istirahat, sikap kerja yang kurang baik atau teknik saat
menyelesaikan aktivitas atau pekerjaan (Zulfikar, 2017)
Low back pain berkaitan dengan seringnya mengangkat, membawa, menarik dan mendorong
barang berat, sering atau lamanya membengkokkan badan, membungkuk, duduk atau berdiri
lama atau postur tubuh lain yang tidak ergonomis, tubuh kita bisa tetap berdiri dengan satu
posisi hanya selama 20 menit. Posisi kerja yang ergonomi menjadi faktor penentu terjadinya
Low Back Pain.
Melihat kondisi pada masyarakat Desa Marayoka yang masih takut melakukan pemeriksaan
dan pengobatan diri langsung ke pelayanan kesehatan, maka perlu dilakukan penyuluhan
mengenai penyakit yang bisa ditangani sendiri dirumah secara mandiri salah satunya kondisi
low back pain yang sering dialami masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pencegahan dan
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
penanganan pada kondisi low back pain yang sering dan banyak dialami masyarakat. Oleh
sebab itu kami mengajarkan posisi ergonomis dan stretching exercise yang bisa dilakukan
sendiri dirumah kepada masyarakat. Posisi ergonimis yang benar dan exercise yang sering
dilakukan akan berpengaruh pada penurunan risiko low back pain serta meningkatkan
kekuatan otot agar tubuh tetap sehat dan bugar.
C. Tujuan Kegiatan.
1. Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan untuk pencegahan dan penanganan kondisi low back pain pada
masyarakat serta menambah pengetahuan masyarakat terkait pentingnya posisi ergonomis
yang benar dan stretching exercise.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami apa itu low back pain dan faktor penyebabnya
b. Mengetahui dan memahami posisi ergonomis yang benar dan stretching exercise
c. Mengetahui dan memahami pentingnya posisi ergonomis yang benar dan pentingnya
melakukan stretching exercise untuk mengurangi low back pain
d. Mengetahui dan memahami tata cara posisi ergonomis dan stretching exercise untuk
mengurangi risiko low back pain
D. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Marayoka yaitu ibu rumah tangga dan
pekerja.
F. Penanggung Jawab
Nama : Nur Ainun
Nim : R021181003
Prodi : Fisioterapi
H. Sumber Dana
Sumber dana pada kegiatan ini adalah swadaya mahasiswa KKN-PK UH Angkatan 60 Desa
Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
I. Penutup
Demikian Term Of References (TOR) kami susun, semoga kegiatan penyuluhan stretching
exercise untuk masyarakat desa marayoka kecamatan bangkala kabupaten jeneponto yang
mengalami low back pain dapat berjalan lancar dan semoga dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya melakukan stretching exercise sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
KKN PROFESI KESEHATAN ANGKATAN 60
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA MARAYOKA KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
Desa Marayoka, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Hp 082293822469
Instagram : kknpkuh60_desamarayoka
Mangetahui,
Koordinator Desa/Kel Penanggung Jawab
Mangetahui,
Koordinator Desa/Kelurahan Penanggung Jawab