Tim Pelaksana:
Ketua
Anggota
Dibiayai oleh :
Dibiayai dari DIPA Universitas Padjadjaran, sesuai dengan
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat
Nomor : 1706/UN6.3.1/PM/2016
19 JULI 2016
b. Bidang Ilmu
2 Ketua Pelaksana:
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. Jenis Kelamin
c. NiP
d. Jabatan Fungsional
: Kesehatan
: Prof. Dr. dr. Heda Melinda N.Sp.A(K).,M.Kes
:P
: 1955 0811 1982 122 001
: Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak/ Pembina Utama
Madya/IVd
: Kedokteran
: 0811229294
e. Fakultas/Pusat Studi
f. Handphone
3 Alamat Ketua Pelaksana
a. Alamat Kantor
(Telp/fax/e-mail)
b. Alamat Rumah
(Telp/fax/e-mail)
: Dua Orang
: dr. Novina SpA.,M.Kes
: Dra. Yanti Mulyana Apt. DMM.M.Kes
:
: Desa Rancajaya dan Desa Rancamulya,
Kecamatan
Patokbeusi
Kabupaten
Subang,
Mengetahui/Menyetujui
Dekan Fakultas
Ketua Pelaksana
Menyetujui:
Direktur DRPM UNPAD
Dr. Ayi Bahtiar, M.Si.
NIP. 197010291997021002
ABSTRAK
ABSTRAK
Tujuan: Untuk mengevaluasi dampak edukasi mengenai Tuberkulosis (TB) dengan
menggunakan media poster terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap penyakit TB pada
komunitas di area pedesaan di Jawa Barat.
Metode: Penelitian survei cross sectional dilakukan pada subjek penelitian dewasa di desa
Rancamulya dan desa Rancajaya, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sebanyak 201 dan 212 subjek penelitian dari masing-masing desa diambil dengan menggunakan
teknik sampel randomisasi bertingkat di tiap-tiap desa. Subjek penelitian mendapat edukasi
terstandar dan terstruktur mengenai penyakit TB dengan menggunakan media poster. Sebelum
dan setelah diberikan edukasi mengenai TB, masing-masing subjek penelitian mengisi kuesioner
yang terstruktur mengenai TB. Kuesioner telah divalidasi sebelumnya. Perubahan pengetahuan,
tingkah laku, dan praktek mengenai TB setelah mendapat edukasi melalui media poster di
tentukan dan dianalisis dengan menggunakan paired t test
Hasil: Perubahan skor pengetahuan pada subjek penelitian sebelum dan sesudah diberikan
edukasi mengenai TB dengan menggunakan media poster adalah sebesar 29,5% di desa
Rancajaya dan 33,5% di desa Rancamulya (p< ). Perubahan sikap subjek penelitian sebelum
dan sesudah diberikan edukasi mengenai TB dengan menggunakan media poster adalah sebesar
27% di Desa Rancajaya dan 22 % di Desa Rancamulya (p< ). Pengaruh edukasi TB dengan
media poster terhadap perilaku subjek penelitian terhadap TB meningkat 12% di Desa Rancajaya
dan 11% di Desa Rancamulya (p < )
Kesimpulan: Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap TB setelah
mendapat edukasi dengan menggunakan media poster dapat membantu untuk mengontrol beban
penyakit TB pada komunitas didaerah endemis TB
Kata Kunci : Tuberkulosis, Penelitian pengetahuan, sikap, dan perilaku, Jawa Barat
ABSTRACT
ABSTRACT
Objective: To evaluate the impact of education by Tuberculosis (TB) poster-media on
knowledge, attitude and practice (KAP) of TB among community in rural area in West Java.
Methods: Cross-sectional survey study was conducted among adult subjects in Rancamulya and
Rancajaya villages, Patokbeusi Subdistrict, Subang Regency, West Java. For this purpose, 201
and 212 participants were enrolled by randomized stratified sampling in each village. All
enrolled subjects received structured & standard education regarding the TB disease from TB
poster-media. A structured and pre-validated standard questionnaire was completed before and
after intervention. Changes in the knowledge, attitude, and practice in the post-intervention phase
were assessed and analyzed statistically using paired t test.
Results: Change in knowledge score of the subjects before and after education by TB-media
poster was observed as 29,5% in Rancajaya village and 33,5% in Rancamulya village (p<.... )
The change in the attitude of the subjects before and after education by TB-media poster was
found to be 27 % in Rancajaya village ( p< .....) and 22% in Rancamulya village. Education
towards practice before and after was increased 12 % in Rancajaya village and 11% in
Rancamulya village. (p<......)
Conclusions: Change in KAP due to educating the subjects would help in controlling the burden
of TB disease among community especially in TB endemic seetings.
Keywords: Tuberculosis, KAP study, Rural Community, West Java
KATA PENGANTAR
Tri Darma Perguruan Tinggi terdiri dari pendidikan, penelitian serta pengabdian. Kegiatan
pengabdian masyarakat juga merupakan kegiatan yang penting selain pendidikan dan penelitian.
Kegiatan pengabdian masyarakat akan mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi kepada masyarakat akan
memberikan efek saling menguntungkan bagi keduanya. Bagi masyarakat akan mendapatkan
transfer pengetahuan, teknologi dan keterampilan dari perguruan tinggi. Sebaliknya, perguruan
tinggi juga bisa mendapatkan transfer pengetahuan, teknologi, dan ketrampilan dari khalayak
sasaran sehingga bisa dikembangkan lebih baik lagi.
Sebagai salah satu upaya berpartisipasi dalam akselerasi pembangunan bidang kesehatan
lokal yang selaras dengan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development
Goals) global terutama aspek kesehatan dan kesejahteraan, Unpad melalui pengembangan
kurikulum terintegrasi diselaraskan dengan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa- Program
Pengabdian Pada Masyarakat (KKNM-PPMD) melaksanakan pengabdian masyarakat di desa
Rancamulya dan Rancajaya, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.
Bidang kegiatan program KKNM-PPMD Integratif Desa Rancajaya dan Desa Rancamulya
bulan Juli 2016 adalah bidang kesehatan. Pada kunjungan ke kedua desa tersebut diketahui
ternyata Desa Rancajaya merupakan wilayah pemekaran dari desa Rancabangu di tahun 1984
yang kemudian di tahun 1988 terbentuk wilayah desa Rancamulya. Sebagian besar mata
pencaharian masyarakat di kedua desa adalah sebagai petani penggarap lahan, serta berternak di
depan pekarangan rumah. Dari data yang didapat dari buku Laporan Pertanggungjawaban
(LKPJ) Kepala Desa Rancamulya tahun 2015 diketahui bahwa desa Rancamulya hanya
memiliki 1 puskesmas pembantu (Pustu), 7 posyandu, 5 bidan desa dan 2 mantri sedangkan di
desa Rancajaya berdasarkan data dari buku Pendataan Profil Desa/Kelurahan tahun 2015 hanya
memiliki 1 puskesmas pembantu (Pustu) dan 3 posyandu. Kedua desa tidak memiliki
puskesmas. Jumlah penduduk desa Rancamulya 7352 orang dan Rancajaya 6435 orang. Rasio
penduduk berbanding fasilitas kesehatan sangat kurang. Pelayanan kesehatan bagi kedua dsa ini
ditangani di puskesmas Rancabango
Perbandingan yang jauh ini tentu akan berdampak pada kualitas layanan kesehatan baik pada
segi promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Salah satunya adalah hambatan pada
program pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2M). Salah satu penyakit infeksi
menular yang masih merupakan masalah besar di Indonesia adalah tuberkulosis (TB). Jumlah
penderita penyakit paru-paru di Desa Rancajaya 32 orang, sedangkan jumlah penderita penyakit
TB yang menjalani pengobatan selama 6 bulan sebanyak 6 orang. Belum diketahui dengan pasti
apakah jumlah tersebut adalah jumlah yang sesungguhnya ataukah hanya jumlah yang dapat
terdeteksi. Fenomena puncak gunung es dapat terjadi pada TB.
Permasalahan TB yang dihadapai di dunia maupun di Indonesia saat ini selain pada aspek
penegakan TB yang sulit adalah aspek pengetahuan, sikap dan perilaku yang salah terhadap TB.
Pada penelitian ini akan dilakukan suatu survei untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat mengenai penyakit TB paru melalui suatu survei cross sectional yang
disebut penelitian KAP (knowledge, attitude and practice) TB.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I.
PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
1
2
5
9
12
13
14
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tahapan Kegiatan KKNM-PPMD..........................................................................
Tabel 7
10
10
10
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Peta Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang...............................................
Gambar 2 Alur Penelitian...................................................................................................
5
6
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Curiculum Vitae Peneliti...............................................................................
19
21
23
32
BAB I.
PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan, namun usaha yang dilakukan
untuk menemukan, menangani, dan menyembuhkan (find, treat, and cure) TB hingga saat ini
masih belum cukup, meskipun telah terdapat kemajuan signifikan dalam penanganan TB.
Indonesia dalam kasus TB paru masih menempati urutan terbesar nomor dua di dunia setelah
India pada tahun 2015. Dan sampai saat ini kasus TB Paru bukannya semakin menurun bahkan
kasusnya meningkat, nampak dari epidemik TB di dunia semakin meluas. Dalam 40 tahun
terakhir TB telah menyebar secara dramatis setiap tahun diperkirakan ada 8 juta penderita baru
dengan 3 juta kematian akibat TB. Demikian juga, hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) memperlihatkan TB masih merupakan salah satu dari lima penyebab utama kematian di
Indonesia.
Data WHO tahun 2013, morbiditas sakit TB di seluruh dunia masih mencapai 9 juta kasus
baru TB dan 1,5 juta kematian populasi dunia per tahun akibat TB. Data WHO menyebutkan,
bahwa penderita TB Paru di Indonesia dengan hasil tes BTA positif mencapai 240.183 orang,
sementara itu jumlah kematian akibat TB di Indonesia mencapai 88.113 orang atau 38 orang per
100.000 penduduk. Di mana 75 % pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif
secara ekonomi pada usia 15-50 tahun, dan dari kelompok sosial ekonomi dan berpendidikan
rendah. Di Jawa Barat pada tahun 2007 ditemukan 54.726 kasus TB, dari jumlah tersebut
tercatat 53% diantaranya kasus TB yang sangat menular (BTA positif). Sebanyak 21.319 kasus
TB BTA positif ditemukan pada golongan usia produktif. Sebanyak 15,4 % dari keseluruhan
jumlah kasus TB dialami pada usia anak-anak. Banyak faktor yang berpengaruh dalam
keberhasilan pengobatan TB paru salah satunya adalah pengetahuan/sikap dan perilaku penderita
dalam melaksanakan pengobatan TB paru.
Faktor pengetahuan tentang penyakit TB paru merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam penularan TB paru. Dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit TB paru
akan melahirkan suatu perilaku yang tidak baik antara lain, kebiasaan penderita meludah
disembarangan tempat, batuk tanpa menutup mulut dan pengobatan yang tidak teratur serta
berbagai faktor lainnya.
Jawa Barat merupakan salah propinsi dengan penduduk terpadat di Indonesia. Tingkat
populasi yang padat tersebut berisiko terjadi penularan dan endemis TB. Tingkat pengetahuan,
sikap dan perilaku masyarakat mengenai TB merupakan hal yang penting dalam pencegahan TB.
Edukasi mengenai TB dengan berbagai media diharapkan dapat memberikan peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap TB dan mengurangi beban penyakit TB di
suatu komunitas.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
Bulan September 2015 di New York, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan
suatu agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai suatu
kesepakatan pembangunan global. Sekurangnya 193 kepala negara hadir, termasuk Jusuf
Kalla mewakili Indonesia turut mengesahkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Developmental Goals) 2030 untuk Indonesia. Agenda pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development Goals) terdiri dari 17 tujuan pembangunan
global. Salah satu tujuan SDG adalah aspek kesehatan dan kesejahteraan, dengan
memastikan bahwa semua orang mempunyai akses dan perlindungan kesehatan yang
baik.1
Hasil survei lapangan di desa Rancajaya dan Rancamulya yang merupakan bagian dari
Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang menunjukkan bahwa kedua desa ini memiliki
banyak permasalahan. Permasalahan yang ada baik dibidang pertanian, perkebunan,
peternakan, pendidikan, kesehatan, tatakelola pemerintahan dan teknologi informasi. Desa
Rancamulya merupakan pemekaran dari desa Rancajaya. Permasalahan yang ada di kedua
desa kurang lebih hampir sama.
Dari segi permasalahan dibidang kesehatan, kedua desa ini tidak memiliki rumah sakit
bahkan tidak memiliki puskesmas (hanya memiliki puskesmas pembantu) untuk
memberikan pelayanan kesehatan di desa. Penelitian ini akan mengangkat permasalahan
di bidang kesehatan, utamanya pada pengendalian penyakit menular yaitu TB paru.
Hingga saat ini, TB paru masih merupakan masalah kesehatan global terutama di
negara berkembang. Tuberkulosis paru menyebabkan angka kesakitan yang tinggi.
Sedikitnya sepertiga populasi dunia menderita infeksi TB dan sebanyak 8,8 juta penduduk
dunia menderita penyakit TB setiap tahunnya. 2 Meskipun demikian, dengan diagnosa dini
dan pengobatan yang baik, TB dapat dicegah dan dapat disembuhkan. 3
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara di dunia dengan beban penyakit TB
tertinggi di dunia, terkait dengan jumlah populasi yang besar dan tingginya angka
prevalensi TB. Menurut data WHO 2015 Indonesia merupakan negara dengan tingkat
prevalensi TB tertinggi di dunia nomor 3. 4,5 Beban penyakit TB yang besar ini berkaitan
dengan beban ekonomi yang akan dikeluarkan. Berdasarkan data kohort tahun 2011,
kerugian ekonomi di Indonesia terkait dengan TB sebesar 2,2 miliar dolar Amerika
serikat. Hal ini terkait dengan biaya pelayanan medis, biaya pelayanan non medis yang
dikeluarkan oleh pasien TB, hilangnya produktivitas akibat disabilitas karena penyakit TB
dan hilangnya produktivitas karena kematian. 6
5,7
pengendalian TB. Survei KAP juga dapat menilai proses komunikasi dan sumber yang
merupakan kunci untuk mendefinisikan kegiatan yang efektif dan pesan dalam
pencegahan dan pengendalian TB. Survei KAP juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan, masalah dan hambatan dalam pelaksanaan program, serta
solusi untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan.
BAB III.
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
Populasi Penelitian
Lokasi Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM)-Pengabdian Pada Masyarakat Desa
(PPMD) Integratif berada di Desa Rancajaya dan Desa Rancamulya, Kecamatan
Patokbeusi Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Kelompok sasaran penelitian adalah masyarakat Desa Rancajaya dan Desa Rancamulya,
Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat
sosialisasi TB melalui seminar awam TB dan media poster TB. Kuesioner yang digunakan
merupakan kuesioner standar World Health Organization (modifikasi)
Subjek penelitian ini adalah masyarakat di desa Rancajaya dan Rancamulya yang diperoleh
melalui stratified random sampling. Kriteria inklusi adalah bapak/ibu yang berdomisili di desa
Rancajaya dan Rancamulya dengan alamat sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kedua
Desa tersebut, berusia di atas 18 tahun, bisa membaca dan menulis. Kriteria ekslusi adalah tidak
berada di tempat pada saat visitasi langsung.
Penelitian ini akan memberikan manfaat secara langsung ke masyarakat berupa tambahan
pengetahuan mengenai TB baik cara penularan, pencegahan maupun pengobatan TB. Manfaat
tak langsung adalah hasil laporan akhir penelitian ini akan menjadi modal data yang berharga
dalam penyusunan strategi penanggulangan TB di kedua Desa. Penelitian ini tidak
membahayakan karena dilakukan hanya dengan mengisi kuesioner. Waktu yang diperlukan untuk
mengisi kuesioner hanya 15-30 menit. Nama tidak di tulis dalam kuesioner sehingga kerahasiaan
subjek penelitian terjamin. Sebelum mengisi kuesioner, subjek penelitian akan menandatangani
formulir persetujuan.
Alur Penelitian
Adapun alur penelitian adalah sebagai berikut:
Rencana
Kegiatan
1.
18/6/2016
2.
20/6/2016
Pembekalan
mahasiswa
KKNM oleh
PPL (Profesor
Pembimbing
Lapangan)
KKNM-PPMD
Juli 2016
Survei
lapangan
bersama Tim
PPL-KKNM
PPMD
3.
28/6/2016
4.
18/7/2016
5.
20/7/2016
6.
21/7/20163/8/2016
Pembagian
kuesioner awal
dan sosialisasi
TB dengan
media poster
Penanggung
jawab isi
kuesioner
masing-masing
mahasiswa
7.
04/8/2016
Penyuluhan
TB oleh Tim
PPL KKNMPPMD
Integratif dan
Pengumpulan
Narasumber
penyuluhan TB
dan
mengumpulkan
kuesioner awal
No
Membimbing
mahasiswa
dalam
melakukan
analisis situasi
Pertemuan Tim
PPL KKNMPPMD
Integratif
Melakukan
pembahasan
proposal PPMD
dan materi
kuesioner TB
Pertemuan Tim Sosialisasi
PPL KKNMkuesioner dan
PPMD dengan poster oleh
mahasiswa
PPL-KKNM
PPMD kepada
mahasiswa
Tim PPL
Mengantar
KKNM-PPMD mahasiswa
berangkat
KKNM menuju
bersama
ke Desa
mahasiswa
rancajaya dan
Rancamulya
Tidak terlibat
Mengikuti
sosialisasi
kuesioner dan
poster oleh Tim
PPL-KKNM
PPMD
Penempatan
mahasiswa ke
pondokan
masing-masing
dan sosialisasi
dengan
masyarakat
Pelaksana di
lapangan dan
membantu
masyarakat
dalam mengisi
kuesioner
Panitia pelaksana
penyuluhan TB
Tidak terlibat
Sosialisasi
masyarakat
dengan
mahasiswa
Mengisi
kuesioner
Peserta
penyuluhan
sosialisasi TB
8.
04/8/2016
9.
11/8/2016
10. 15/9/2016
Kuesioner
awal
Pembagian
Penanggung
kuesioner akhir jawab isi
kuesioner
masing-masing
mahasiswa
Tim KKNM
PPL-PPMD
Integratif
mengumpulkan
kuesioner akhir
dan pamit ke
Kepala Desa
Laporan
kemajuan
penelitian
Mengumpulkan
kuesioner akhir
dan pamit ke
Kepala Desa
Membuat
laporan
kemajuan
penelitian
Mengolah dan
menganalisis
data penelitian
Menyusun
laporan akhir
penelitian
Pelaksana di
lapangan dan
membantu
masyarakat
dalam mengisi
kuesioner
Tidak terlibat
Mengisi
kuesioner
Tidak terlibat
Tidak terlibat
Tidak terlibat
Tidak terlibat
Tidak terlibat
Tidak terlibat
Pamit kepada
tim KKNMPPMD
Analisis Statistik
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan paired t test dengan program SPSS. Rerata perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap TB setelah diberikan edukasi dengan media
poster dihitung dengan nilai p< 0.05
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data demografi dari masing-masing desa dapat dilihat dari table 1 dan tabel 2. Dapat dilihat bahwa usia subjek
penelitian terbanyak adalah usia 31-40 tahun. Subjek penelitian berimbang antara laki-laki dan perempuan.
Tabel 2.Karakteristik Sosiodemografis Masyarakat desa Rancajaya
Vaiabel
Usia
18-30
31-40
41-50
>51
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(%)
43
78
54
35
20%
37%
25%
16%
106
104
50,4%
49,6%
Vaiabel
Usia
18-30
31-40
41-50
>51
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(%)
50
73
44
41
24%
35%
21%
19%
47
161
22.5%
77.5%
Tingkat pengetahuan masyarakat desa Rancajaya dan desa Rancamulya mengenai TB sebelum dan sesudah
mendapat edukasi TB dengan media poster dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5
Tabel 4. Tingkat Pengetahuan TB di desa Rancajaya, Jawa Barat
Variabel
Tanda dan gejala
Batuk
Batuk > 2 minggu
Lemas
Sesak napas
Penurunan berat
badan
Panas badan
Tidak tahu
Cara Penularan TB
Melalui droplet
udara
Melalui berjabat
tangan
Melalui penggunaan
alat
makan bersama
Tidak tahu
Cara Pencegahan TB
Menutup mulut dan
hidung
Jumlah
sebelum
Jumlah
setelah
Rerata
perbed
aan
56
28
35
43
19
19
10
32
64
30
41
27
16
0
-24
36
-5
-2
8
-3
-10
79
45
48
187
12
11
108
-33
-37
38
-38
77
58
122
31
45
-27
P value
Menghindari alat
makan
bersama
Melalui pemberia
nutrisi
yang baik
Menutup jendela
57
57
18
-18
Variabel
Tanda dan gejala
Batuk
Batuk > 2 minggu
Lemas
Sesak napas
Penurunan berat
badan
Panas badan
Tidak tahu
Cara Penularan TB
Melalui droplet
udara
Melalui berjabat
tangan
Melalui penggunaan
alat
makan bersama
Tidak tahu
Cara Pencegahan TB
Menutup mulut dan
hidung
Menghindari alat
makan
bersama
Melalui pemberia
nutrisi
yang baik
Menutup jendela
Jumlah
sebelum
Jumlah
setelah
Rerata
perbed
aan
51
27
35
40
29
15
11
30
72
27
31
27
16
5
-21
45
-8
-9
-2
1
-6
69
55
44
190
12
6
121
-43
-38
40
-40
88
37
132
35
44
-2
49
25
-24
34
16
-18
P value
Survei sikap dan perilaku masyarakat desa Rancajaya dan desa Rancamulya mengenai TB sebelum dan sesudah
mendapat edukasi TB dengan media poster
Table 6. Sikap dan Perilaku subjek penelitian mengenai TB secara umum di desa Rancajaya, Jawa Barat
Variabel
Tingkat keseriusan
penyakit TB
Sangat serius
Tidak terlalu serius
Tidak serius
Pilihan pelayanan
kesehatan
Fasilitas kesehatan
Farmasi
Jumlah
sebelum
Jumlah
setelah
Rerata
perbed
aan
159
35
16
205
5
0
46
-30
-16
114
18
61
172
10
12
58
-8
-49
P value
Tradisional
Berobat sendiri
Jumlah Kunjungan ke
Klinik
Dua kali/lebih per
tahun
Tiap tahun
Kurang dari 1
kali/tahun
Dua kali/5 tahun
Satu kali/5 tahun
Belum pernah
dalam 5 tahun
Alasan keterlambatan
pengobatan
Diagnosis
Transportasi sulit
Tidak tahu harus
kemana
Biaya
17
18
82
57
20
18
19
14
123
32
10
17
14
14
41
-25
-10
-1
-5
0
121
21
51
17
132
21
51
6
11
0
0
-11
Table 7. Sikap dan Perilaku subjek penelitian mengenai TB secara umum di desa Rancamulya, Jawa Barat
Variabel
Tingkat keseriusan
penyakit TB
Sangat serius
Tidak terlalu serius
Tidak serius
Pilihan pelayanan
kesehatan
Fasilitas kesehatan
Farmasi
Tradisional
Berobat sendiri
Jumlah Kunjungan ke
Klinik
Dua kali/lebih per
tahun
Tiap tahun
Kurang dari 1
kali/tahun
Dua kali/5 tahun
Satu kali/5 tahun
Belum pernah
dalam 5 tahun
Alasan keterlambatan
pengobatan
Diagnosis
Transportasi sulit
Tidak tahu harus
kemana
Biaya
Pembahasan
Jumlah
sebelum
Jumlah
setelah
Rerata
perbed
aan
159
35
16
206
2
0
47
-33
-16
114
18
61
17
160
18
12
18
46
0
-49
1
82
57
20
18
19
14
121
30
12
14
19
12
39
-27
-8
-4
0
-2
121
21
51
17
122
21
50
17
1
0
-1
0
P value
Pada penelitian ini terlihat bahwa tingkat pengetahuan umum masyarakat pada kedua desa
mengenai TB masih kurang. Sebelum dilakukan edukasi dengan media poster hanya sebesar 13
% warga desa Rancajaya yang mengetahui bahwa batuk lebih dari 2 minggu merupakan gejala
utama penyakit TB. Hanya sebesar 12% warga desa Rancamulya yang menjawab bahwa gejala
TB adalah batuk lebih dari 2 minggu. Setelah dilakukan edukasi dengan media poster terjadi
peningkatan pengetahuan mengenai gejala TB. Masyarakat masih kurang tahu mengenai cara
penularan TB yang benar, akibatnya masyarakat juga masih bingung saat ditanya mengenai cara
pencegahan TB yang paling tepat. Masyarakat desa Rancajaya yang mengetahui bahwa
penularan TB melalui droplet udara hanya sebesar 37%, sedangkan masyrakat desa Rancamulya
hanya sebesar 33%. Sisanya menjawab bahwa TB ditularkan melalui berjabat tangan, berbagi
alat makan atau sama sekali tidak tahu. Setelah dilakukan edukasi dengan poster 89% warga desa
Rancajaya mengetahui bahwa TB ditularkan melalui droplet udara dan 91% warga desa
Rancamulya enjadi tahu bahwa TB ditularkan melalui droplet udara.
Tingkat pengetahuan yang rendah juga berdampak terhadap sikap dan perilakunya dalam
berhadapan dengan penyakit TB. Hanya sebesar 75 % dari masyarakat desa Rancajaya yang
menganggap bahwa TB merupakan penyakit yang serius. Sisanya menganggap TB merupakan
penyakit yang tidak terlalu serius atau bahkan tidak serius. Hanya sebesar 76 % dari masyarakat
desa Rancamulya yang mengganggap TB merupakan penyakit serius. Kebanykan masyarakat
pada kedua desa memang berobat TB ke pusat pelayanan kesahatan dalam hal ini Puskesmas.
Berbagai alasan dikemukan masyarakat mengenai kesulitan mereka dalam mencari pengobatan.
Alasan utamnya adalah kendala biaya dan transportasi.
Setelah dilakukan edukasi TB dengan media poster, terjadi peningkatan pengetahuan, sikap
dan perilaku masyarakat kedua desa terhadap TB. Peningkatan pengetahuan secara umum di
desa Rancajaya sebesar 29,5% dan 33,5% di desa rancamulya. Peningkatan paling awal terlihat
dalam hal segi pengetahuan. Setelah mendapat edukasi dengan media poster masyarakat pada
kedua desa menjadi lebih tahu mengenai tanda dan gejala TB, cara penularan serta cara
pencegahan. Peningkatan yang terjadi bermakna secara statistik (p< 0,05). Peningkatan
pengetahuan juga diikuti dengan peningkatan pada sikap dan perilaku terhadap TB. Media poster
merupakan media yang dapat dipakai sebagai sarana edukasi terhadap masyarakat, khususnya
pada masyarakat pedesaan. Media poster memiliki gambar dan kalinta kunci yang lebih mudah
dipahami oleh masyarakat pedesaan dengan berbagai latar belakang pendidikan.
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Faktor pengetahuan tentang penyakit TB paru merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam penularan TB paru. Dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit TB paru
akan melahirkan suatu sikap dan perilaku yang tidak baik seperti tidak menutup mulut ketika
bersin, membuang tisue bekas bersin sembarangan, meludah sembarangan dan lain-lain. Survei
mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap TB penting dilakukan untuk
perencaan strategi intervensi yang akan dilakukan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan masyarakat pedesaan khususnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat terhadap
TB masih kurang. Edukasi TB dengan menggunakan media poster yang memiliki gambar pada
masyarakat pedesaan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan mengenai TB.
Peningkatan pengetahuan diikuti dengan perubahan sikap dan perilaku.
Saran
Sebagai negara kepulaun Indonesia terdiri dari berbagai pulau-pulau. Hal ini menjadi
hambatan bagi pemerataan ekonomi, pembangunan,kesehatan, teknologi dan pendidikan. Perlu
dilakukan suatu survei Nasional untuk memetakan keragaman tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku umum terhadap TB agar dapat dirancang suatu
strategi nasional pengendalian TB nasional
Hasil penelitian yang telah ada ini dapat dipakai sebagai bahan untuk perancangan strategi penanganan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) di desa Rancajaya dan desa Rancmulya,
khususnya dalam penanganan TB
DAFTAR PUSTAKA
1. Hoelman B M, Parlinggoman BT, Eko S, Bahagijo S, Santono H. Panduan SDGs Untuk Pemerintah
Daerah (Kota dan Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah. In: INFID, editor. 2015.
2. Seddon JA, Shingadia D. Epidemiology and disease burden of tuberculosis in children: a global
perspective. Infect Dtug Resis. 2014;7:153-65.
3. Lertkanokkun S, Okanurak K, Kaewkungwal J, Meksawasdicha N. Healthcare Providers' Knowledge,
Attitudes & Practices Regarding Tuberculosis Care. 2013:1-10.
4. Raviglione M. Global Tuberculosis Report. WHO. 2015;20:1-204.
5. Dinihari TN, Dewi RK. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI;
2013.
6. United States Agency International Development (USAIDS). The Economic Burden of Tuberculosis
in Indonesia. Management Sciences for Health 2013.
7. Jain SK, Ordonez A, Kinikar A, Gupte N, Thakar M, Mave V, et al. Pediatric Tuberculosis in Young
Children in India: A Prospective Study. Biomed Research Int. 2013;2013:1-7.
8. Putera I, Pakasi TA, Karyadi E. Knowledge and perception of tuberculosis and the risk to become
treatment default among newly diagnosed pulmonary tuberculosis patients treated in primary health
care, East Nusa Tenggara: a retrospective study. BioMed Central. 2015;8(238):1-6.
9. Khan A, Walley J, Newell J, Indad N. Tuberculosis in Pakistan: sociocultural constraints and
opportunities in treatment. Social Sci Med. 2000;50:247-54.
LAMPIRAN
1. Curiculum Vitae
Biodata Penanggung Jawab dan Anggota Pelaksana PPMD
Biodata
1. Nama
2. NIP/Pangkat/Gol.
4. Program Studi
Fakultas
: Kedokteran
Perguruan Tinggi
: Universitas Padjadjaran
5. Alamat Kantor
Alamat Rumah
Gelar
Tahun Selesai
Bidang Studi
Guru Besar
2002
Respirologi
Judul
Critical Pertussis in Young Infant Requiring
Mechanical Ventilation
Perubahan Kadar Limfosit T CD4 dan CD8+ pada
Penderita Tuberkulosis Anak Sebelum dan Sesudah
Terapi Obat Anti Tuberkulosis Fase Intensif
Hubungan Perawakan Pendek Anak Usia 1-2 Tahun
dengan Derajat Depresi Ibu pada Daerah Kumuh
Role of combined zinc, vitamin A, and fish oil
supplementation in childhood tuberculosis
Obstacles Factors Facing Adequate Tuberculosis
Treatment in Children Living in A Developing Country:
A Hospital-Based Study
Tahun
2013
Kedudukan
Peneliti Utama
2013
Peneliti Utama
2013
Peneliti Utama
2013
Peneliti Utama
2014
Peneliti Utama
2014
Peneliti Utama
2014
Peneliti Utama
2014
Peneliti Utama
2014
Peneliti Utama
2014
Peneliti Pendamping
2015
Peneliti Utama
8
9
10
11
12
2015
Peneliti Utama
13
2016
Peneliti Pendamping
14
2016
Peneliti Utama
15
2016
Peneliti Utama
Judul
Pekan Imunisasi Nasional Polio
Tahun
2016
Kedudukan
Anggota
7
8
Institusi
Tim Pakar Respirologi UKK-Respirologi PP IDAI
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Tim Penanganan Kasus Flu Burung
Tim Penanganan kasus infeksi khusus yang
memerluan perawatan (intensif dan isolasi)
Tenaga Ahli untuk Kegiatan Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis Keunggulan Spesifik
melalui pengadaan Tenaga Ahli yang
diselenggarakan oleh Program Hibah Kompetensi
Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK
PKPD)
European Respiratory Society
Asian Pasific Society of Respirology
Jabatan
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Periode Kerja
2009 Sekarang
2002 - sekarang
2010 - sekarang
2010 Sekarang
2016
Anggota
2011
Anggota
Anggota
Judul Publikasi
Critical Pertussis in Young Infant Requiring
Mechanical Ventilation
Perubahan Kadar Limfosit T CD4 dan CD8+ pada
Penderita Tuberkulosis Anak Sebelum dan Sesudah
Terapi Obat Anti Tuberkulosis Fase Intensif
Hubungan Perawakan Pendek Anak Usia 1-2 Tahun
dengan Derajat Depresi Ibu pada Daerah Kumuh
Role of combined zinc, vitamin A, and fish oil
supplementation in childhood tuberculosis
Nama Jurnal
J Case Report
Emergency Med.
J.Indon Med Assoc.
Volume 63 No. 9
J.Indon Med Assoc.
Volume 63 No. 9
Southeast Asian J Trop
Med and Publ Health
Volume 44 No. 5
Am J Clin Epid and
Infect Dis.
Tahun terbit
2013
2013
2013
2013
2014
2014
Sari Pediatri.
Volume 16 No. 1
Majalah Kedokteran
Bandung
Majalah Kedokteran
Bandung
Journal of Acute Disease
Volume 24 No. 2
American Journal oJ
Medical Case Reports
Volume 3. No 8
2014
12
American Journal of
Epidemiology and
Infectious Disease.
Volume 3 No 1
2016
13
Paediatrica Indonesiana
14
International Journal of
Tuberculosis and Lung
Disease
Volume 20 No. 7
7
8
9
10
11
Majalah Kedokteran
Bandung
2014
2014
2015
2015
2016
2016
Anggota
1. Nama
2. NIP/Pangkat/Gol.
4. Program Studi
Fakultas
: Kedokteran
Perguruan Tinggi
: Universitas Padjadjaran
5. Alamat Kantor
6. Alamat Rumah
Gelar
Magister
Kesehatan
Tahun Selesai
2010
Bidang Studi
Ilmu Kesehatan
Anak
Judul
Correlation between serum albumin levels and
percentage of edema during nephrotic stage
in children with nephrotic syndrome
Congenital Hypothyroid pattern in Dr.
Hasan Sadikin General Hospital
Bandung/Faculty of Medicine Universitas
Padjadjaran
Tahun
2015
Kedudukan
Peneliti Utama
2014
Peneliti Pendamping
4.
5.
Judul
Pekan Imunisasi Nasional Polio
Bakti Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia di
Kabupaten Bandung Selatan
Bakti Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia UKK
Endokrinologi Pada kegiatan Diabetes Day and
Diabetes Camp
Khitanan Masal di Rumah Sakit Bina Sehat
Bakti Sosial Kegiatan Donor Darah HUT RSHS ke
91
Tahun
2016
2015
Kedudukan
Anggota
Anggota
2014
Anggota
2014
2014
Anggota
Anggota
Institusi
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
UKK Endokrinologi IDAI
The Asia Pasific Endocrine Society
(APPES)
Jabatan
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Periode Kerja
2002 - sekarang
2010 - sekarang
2010 - sekarang
2011 - sekarang
5
6
Ketua
2014 - sekarang
Bendahara
2014 - sekarang
Judul Publikasi
Correlation between serum albumin
levels and percentage of edema during
nephrotic stage in children with
nephrotic syndrome
Nama Jurnal
MKB
Tahun terbit
2015
Anggota
1. Nama
2. NIP/Pangkat/Gol.
: 195107071981032001
4. Program Studi
Fakultas
: Kedokteran
Perguruan Tinggi
: Universitas Padjadjaran
5. Alamat Kantor
6. Alamat Rumah
1.
Dra
1979
Farmasi
2.
UNPAD Bandung
Apoteker
1979
Farmasi
3.
IMR-Malaysia
DMM
1984
Mikrobiologi medik
4.
UNPAD Bandung
MS
1991
Mikrobiologi &
No
Gelar
Tahun Selesai
Bidang Studi
Parasitologi medik
8. Pengalaman Penelitian yang terkait (3 tahun terakhir)
No
1.
Judul
Deteksi MRSA dan Streptococcus pneumoniae
2.
Tahun
2010
Kedudukan
Ketua
2009
Ketua
FKUP Jatinangor
Judul
Pelatihan kepatuhan pengobatan TBC di Subang
Pelatihan pola makan guna mencegah DM di
Tahun
2009
2010
Kedudukan
Anggota
Ketua
3.
Subang
Penyuluhan tentang Demam Berdarah serta
2011
Anggota
4.
pencegahannya di Subang
Penyuluhan dan pencegahan Ca Cervix di Kec.
2011
Ketua
5.
Ciamis
Pembentukan kader kesehatan risiko kehamilan di
2012
Anggota
6.
Kab.Garut
Pembentukan kader kesehatan penyakit yang
2012
Ketua
7.
2012
Anggota
5.
2012
Anggota
Kab.Garut
10. Pengalaman profesional serta kedudukan saat ini
No
1
Institusi
Departemen Mikrobiologi FKUP
Jabatan
Sekretaris
Periode Kerja
2009 sekarang
Judul Publikasi
Pola resistensi Salmonella sp terhadap beberapa
2.
antibiotika pilihan
Pola bakteri infeksi saluran kemih dan
2.
Nama Jurnal
MKB
Tahun terbit
2009
Jurnal
2010
Kedokteran
Maranatha
MKB
2011
2. Matriks Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
No.
Pelaksanaan Kegiatan
6
1.
2.
3.
4.
Tim PPL KKNM-PPMD berangkat
bersama mahasiswa
5.
12
Pelaksanaan Kegiatan
No.
Pelaksanaan Kegiatan
6
1.
2.
3.
4.
5.
Analisis data penelitian
6.
7.
12
Pertanian : wawancara dengan para petani di desa rancajaya mengenai permasalahan pertanian di desa tersebut
Pendidikan
anak-anak SD
-
Kesehatan : penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, penyuluhan sikat
gigi
Teknologi : pelatihan microsoft office dan microsoft excell bagi perangkat Desa
Desa Rancajaya
2. Sosialisasi Tentang Penelitian Suvei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Orang Tua
Terhadap TB paru pada Masyarakat Desa Rancamulya dan Rancajaya
Mahasiswa
b. Penjelasan media poster oleh PPK kepada mahasiswa KKN
mahasiswa
d. Uji coba pengisian kuesioner oleh mahasiswa
Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kuesioner TB oleh mahasiswa
hanya 10 menit. Hasil kuesioner mahasiswa menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap
dan perilaku mahasiswa terhadap TB cukup bak terutama setelah mendapat kuliah
penjelasan TB oleh PPL
Laporan Kegiatan Tim Profesor Pembimbing Lapangan (PPL) dengan Mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Bersama Masyarakat Desa Rancajaya dan Rancamulya
1. Perbaikan dan Pelebaran Jalan
4. Pelatihan Perangkat Lunak untuk Administrasi Kantor Desa oleh Mahasiswa KKNM
Gambar 7. Upacara Bendera, Pengukuran Tekanan Darah Gratis, Senam bersama, Pawai
dan Parade, Lomba membaca puisi, menggambar dan mewarnai bagi anak-anak SD
7. Pamit dan Ucapan Terima Kasih dari PPL dan Tim KKNM Integratif Juli 2016
Formulir Persetujuan
(Informed Consent)
_______________________________________________________________________
Tanggal
: ____/____/____
Kode
: ___________
Nama
1. Mahasiswa
2. Tim PPL KKNM-PPMD Integratif
2. 20 30 tahun
3. 31 40 tahun
4. Di atas 40 tahun
2. Jenis kelamin
1. Laki laki
2. Perempuan
2. Sekolah dasar
5. Sarjana
6. Magister
2. Tidak
5. Seberapa jauh jarak tempat tinggal bapak/ibu dengan fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat?
1. 0 10 km
2. 10 20 km
3. 20 30 km
2. Setahun sekali
3. Kurang dari setahun sekali namun lebih dari 2 kali dalam 5 tahun
6. Lain lain
2. Terkejut
3. Malu
18. Siapakah yang akan bapak/ibu ajak bicara bila bapak/ibu tahu bapak/ibu terkena TB ?
1. Dokter
2. Pasangan
3. Orang tua
4. Anak
6. Teman dekat
19. Apa yang akan bapak/ibu lakukan apabila bapak/ibu mempunyai gejala TB ?
1. Pergi ke fasilitas kesehatan
2. Pergi ke apotek
20. Apabia bapak/ibu mempunyai gejala TB , sampai tahap mana bapak/ibu akan pergi ke
pusat pelayanan kesehatan ?
1. Ketika pengobatan sendiri tidak berhasil
21. Apabila bapak/ibu memutuskan untuk tidak pergi ke pusat pelayanan kesehatan, apakah
alasannya ?
1. Tidak yakin kemana akan pergi
2. Biaya
3. Kesulitan tranportasi
________________________________________________________________
Pertanyaan Mengenai Sumber Informasi Dan Kewaspadaan Terhadap TB
25. Apakah bapak/ibu sudah cukup diberitahu mengenai penyakit TB ?
1. Tidak
2. Iya
26. Apakah bapak/ibu berharap dapat mengetahu informasi lebih banyak mengenai
tuberkulosis ?
1. Iya
2. Tidak
5. Media Poster TB