Anda di halaman 1dari 17

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

CASE REVIEW
Mrs. Vadis, 29 th, female

Chief complain :

Increase
vaginal
discharge
Intense vulvar
itching in the
last 2 weeks
Pain during
sexual
intercourse

LE :

PE :

Vaginal specimen :

Venereological
examination :

Saline wet mount :


PMN, motile
trichomonas
Potassium hydroxide
wet mount : yeast dan
pseudohyphae

Cervical specimen :

Gram stain : >30


PMN/HPF
Gram negative

Diagnose :
cervico vaginitis oleh multiple
infection
Treatment :

Single dose ciprofloxacin 500 mg


selama 5 hari
Doxycycline 100mg 2x sehari
selama 7 hari, resisten sehingga
diberi Cefixime 400 mg, 1x1
selama 5 hari
Single dose metronidazole 2 g
150mg fluconazole single dose
Suami diberi obat yang sama

Vulva : asimetris,
slight erythema,
erosion
Left bartholin
gland : reddish &
enlarged, tender,
gland opening :
redness, excreting
yellowish
discharge
Vaginal introitus :
copious, yellowish
discharge

Speculum examination :

Vagina : copious,
yellowish
discharge,
covering the
portio, erythema

Prognosis : Ad
Bonam
Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air
hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

ANATOMI FEMALE EXTERNAL


GENITALIA
MONS PUBIS

bantalan berisi lemak di permukaan anterior simfisis


pubis
saat pubertas akan tertutup oleh rambut

LABIA MAYORA

memanjang ke bawah dan ke belakang dari mons


pubis
homolog dengan skrotum pria
pubertas : permukaan luar tertutup rambut, bagian
dalam terdapat lapisan serabut elastin dan jaringan
lemak
terdapat banyak kelenjar sebasea

LABIA MINORA

lipatan jaringan yang tipis, terlihat lembab dan


kemerahan, menyerupai selaput mukosa, ditutupi
epitel gepeng berlapis dengan tonjolan papilla
banyak kelenjar sebasea dan kelenjar keringat,
tanpa rambut

KLITORIS

homolog dengan penis, terletak dekat ujung superior


vulva
terdiri dari glans, korpus, dan dua buah krura,
panjangnya <2cm

diameter glans <0,5 cm tertutup epitel gepeng


berlapis yang kaya ujung saraf sehingga sangat
sensitive
merupakan organ erogenik utama pada wanita

VESTIBULUM

daerah berbentuk buah almond, dibatasi labia


minora di sebelah lateral, memanjang dari klitoris
sampai fourchette
terdapat 6 buah lubang: uretra, vagina, 2 duktus
kelenjar Bartholini, dan 2 duktus kelenjar Skene
kelenjar Bartholini:
1. diameter 0,5-1 cm
2. terletak di bawah vestibulum pada kedua sisi
liang vagina.
3. saat gairah seksual meningkat, kelenjar ini
mengeluarkan secret mukoid.
OSTIUM
URETRA

tereleta
k pada
garis
tengah

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

vestibulum, 1-1,5 cm di bawah arkus pubis, dan


dekat bagian atas liang vagina
BULBUS VESTIBULI

kumpulan vena berbentuk buah almond di bawah


selaput mukosa vestibulum
panjang 3-4 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 0,5-1 cm
sebanding dengan bentuk primordial dari korpus
spongiusum penis

OSTIUM VAGINA DAN HIMEN

terdiri atas jaringan ikat elastin dan kolagen


ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
lhymen imperforate adalah suatu lesi yang ketika
liang
vagina
tertutup
sama
sekali
dan
mengakibatkan
retensi
cairan
menstruasi
(hematocolpus)

PERINEUM

ditopang oleh diafragma pelvis (m.levator ani dan


m.koksigeus) dan urogenitale (daerah segitiga
antara tuberositas iskii dan simfisis pubis)
Suplai darah utamanya melalui arteri pudenda
interna dan cabang-cabangnya (arteri rektalis
inferior dan arteri labialis posterior)

FEMALE INTERNAL GENITAL ORGAN


VAGINA
Struktur musculomembranous dari vulva sampai uterus.
Panjang 7-9 cm (anterior) dan 8-11 cm (posterior).

Vaginal fornix : lateral, anterior, posterior (diagnostik


tumor)
Fungsi :
- Sebagai kanal untuk menstrual fluid
- Membentuk bagian inferior birth canal
- Receives penis and ejaculate during sexual
intercourse
Topografi
- Anterior : fundus urinary bladder, uretra
- Lateral : levator ani, visceral pelvic, ureter
- Posterior : anal canal, rectum, rectouterine pouch
Vaskularisasi
- Arterial supply : superior -> uterine artery; middle &
inferior -> vaginal arteries, internal pudendal
arteries
- Vena : vaginal venous plexus ->uterine venous
plexus-> uterovaginal venous plexus ->internal iliac
-> common iliac
Lypmh
- Superior : eksternal illiac
- Tengah : internal illiac
- Interior : sacral-common iliac
- Eksternal orifice : inguinal superficial
Innervation
- Inferior : somatik deep perineal nerve -> pudendal
nerve
- Superior : visceral otonom (plexus vaginalis-pelvis
plenignum)

UTERUS
Body of uterus : fundus dan isthmus
Cervix of the uterus : portio supravaginalis, portio
vaginalis
Portion of the cervix : ectocervix, endocervix

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

3 lapisan dinding uterus : perimetrium, myometrium,


endometrium
Arterial supply : uterine arteries

Venous drainage : uterine venous plexus ke internal


iliac vein.

Cervix
Lapisan mukosa endocervix : epitel simple columnar
penghasil mucus. Lapisan ektocervix : epitel
stratified squamous
Lebih dalam, lapisan tengah mempunyai sedikit otot
polos dan kebanyakan terdiri dari dense connective
tissue.
Vagina
Mukosa

Non keratinizing epitel stratified squamous ->


sintesis glikogen -> fermentasi laktobasilus -> pH
asam
->
melindungi
lumen
vagina
dari
mikroorganisme patogenik
Lamina propria kaya elastic fiber, terdiri dari limfosit
dan neutrofil dalam jumlah besar
Lapisan muscular -> 2 lapisan otot polos : outer
(longitudinal), inner (sirkular).
Adventitia ->kaya elastic fiber sehingga membuat
dinding vagina kuat dan elastis

HISTOLOGI

FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI


WANITA
1. Fungsi seksual
Alat yang berperan adalah vulva clan vagina.
Kelenjar pada vulva yang dapat mengeluarkan
cairan, berguna sebagai pelumas pada saat
sanggama. Selain itu vulva clan vagina juga
berfungsi sebagai jalan lahir.
2. Fungsi Hormonal

Definisi
Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar pada dinding
vagina dan servik. Jumlah dan penampilan keputihan
normal bervariasi sepanjang siklus menstruasi.

Yang disebut fungsi hormonal ialah peran indung


telur clan rahim didalam mempertahankan ciri
kewanitaan clan pengaturan haid.
3. Fungsi reproduksi
Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran
telur dan rahim.

VAGINAL DISCHARGE

Komposisi : cairan jaringan, sel debris, karbohidrat,


as.laktat, laktobasilus.

Vaginal discharge fisiologis

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

menjaga vagina agar tetap bersih dan sehat.


jernih atau milk dan tidak berbau
berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi, saat
ovulasi, menyusui, nifas, penggunaan KB, atau saat
tereksistasi secara seksual.
Jumlah discharge normal 4 mL/hari.
Vaginal discharge patogen
Penyebab non-infeksi:
1. Chemical vaginitis. pengguanaan antiseptik,
deodorant, douche, spermisida.

2. Foreign body. Misalnya IUD, tampon yang


tertinggal, kondom yang tertinggal.
3. Gynaecological. Misalnya tumor, fistula, atau
komplikasi bedah, trauma.
4. Polyp cervix, ectopy cervix, vulvar dermatitis.
Penyebab infeksi:
1. Non-STI : Bacterial vaginosis, Candidiasis.
2. STI : Trichomonas vaginalis, Chlamydia
trachomatis, Neisseria gonorrhoeae.

Sexual Transmitted
Infection (STI)
Adalah penyakit menular pada manusia yang ditularkan
melalui hubungan seks.
Penyebab :
1. Bakteri : Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea),
Chlamydia trachomatis (Chlamydia), dan Treponema
pallidum (Syphilis)
2. Fungal : Candida albicans (Candidiasis)
3. Viral : Virus hepatitis dan Virus Herpes (1-2)
4. Parasites : Sarcoptes scabies
5. Protozoa : Trichomonas vaginalis
Sign & Symptom :
1. Chlamydia
Painful urination, Lower abdominal pain, Vaginal
discharge in women, Discharge from the penis in men,
Pain during sexual intercourse in women, Testicular pain
in men
2. Gonorrhea

Thick, cloudy or bloody discharge from the penis or


vagina, Pain or burning sensation when urinating,
Frequent urination, Pain during sexual intercourse.
3. Trichomoniasis
Greenish yellow, possibly frothy vaginal discharge,
Strong vaginal odor, Vaginal itching or irritation, Pain
during sexual intercourse, Painful urination, Light
vaginal bleeding.

Non - Sexual Transmitted Infection


(non STI)
Penyebab :
1. Candida albicans
Gejala : vulvovaginitis (iritasi dan lendir vagina).
Faktor resiko : diabetes, kehamilan, oabt-obat

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

anti bakteri yang merubah flora mikroba.


2. Gardnerella vaginalis
Gejala : Vaginal discharge; bau amis saat hubungan
seksual,; pH 4,7-5,7; peningkatan clue cell tanpa
leukosit.
3. Mobiluncus
4. Mycoplasma hominis

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

Perbedaan
umum

Faktor resiko dan


factor
predisposisi

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

STI
1. Berasal dari
sexual partner
yang memiliki
penyakit STI.
2. Menyebar
dengan cara
hubungan
sexual.
3. Contoh:
Gonorrhoea,
chlamydia,
syphilis,
chancroid,
trichomoniasis,
genital
herpes, genital
warts, HIV

1. Perilaku sexual
2. Usia
3. Mulai sex saat
masih muda
4. Berganti
pasangan
5. Gender:
perempuan
lebih sering
6. Merokok
7. Alcohol dan
drugs (risk
modified)
8. Bisexual dan
homosexual
9. Transmisi dari
ke anak
Jika menjalani hidup ibu
dengan
mengalir
melalui
kehamilan dan
melahirkan

NON STI
1. Berasal dari
organism
normal yang
berada pada
vagina
2. Merupakan
petumbuhan
berlebih
sehingga
menghasilkan
simptom
3. Contoh: yeast
infection dan
bakteri
vaginosis

1. Kebersihan dan
kelembapan
alat kelamin
2. Kontrasepsi oral
mengakibatkan
perubahan pH,
sehingga
tumbuh yeast.
3. Diabetes,
penggunaan
steroid yang
terlalu lama,
mengakibatkan
pertumbuhan
yeast.

Taksonomi, Morfologi, Karakteristik


Biologis Bakteri, Fungi, dan Parasit
STI Non STI
1. Neisseriae gonorrhoeae
Taksonomi
Kingdom: Bacteria, Family: Neisseriaceae, Genus:
Neisseria, Species: N. gonorrhoeae.
Morfologi
bergabung / di dalam sel PMN, bakteri gram negatif,
diplokokus non motil, (masing-masing cocci berbentuk
ginjal, sisi lengkung berdekatan), non spora.
Karakteristik biologis
a. Pili (Tentakel benbentuk rambut yang dapat
memnajang hingga beberapa mikrometer dari
permukaan)
b. Por (membentuk pori-pori )
c. Opa (berfungsi dalam adhesi gonococci di dalam
koloni dan sel inang)
d. Rmp (bergabung dengan Por saat pembentukan poripori)
e. Lipooligosakarida (tidak memiliki rantai antigen O)
2.Trichomonas vaginalis
Taksonomi
Filum : sarcomastigospora, Genus: Trichomonas
Species: T. Vaginalis
Morfologi
Berbentuk buah pear, dengan membran pendek
berundulasi yang segaris dengan sebuah flagella dan 4

seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

falgella anterior. Ukuran 10 x 7 m (panjang mulai dari 530 m, lebar 2-14 m). Mengandung inti anterior dan
hydrogenosomes ( organel penghasil ATP)
Karakteristik biologis
- Bereproduksi pembelahan biner longitudinal.
anaerobik
hidup pada suhu 35C -37C dan pH antara 4,9 -7,5.
- memiliki aktivitas hemolitik

kira-kira 0,5-1 m. RB mengalami pembelahan biner.


Akhirnya, vakuola yang tersisa akan terisi dengan EB yang
didapat dari RB untuk membentuk sebuah inklusi
sitoplasma. EB yang baru dibebaskan dari sel inang untuk
menginfeksi sel baru. Siklus ini memakan waktu 24-48 jam.

3.Chlamydia trachomatis

Taksonomi
Kingdom : fungi, Genus : Candida, Spesies : C.albicans
Morfologi
- fungi flora normal pada vagina, mulut dan usus
tanpa menimbulkan gejala apapun
- Bertunas dan oval, ukuran 3-6 m, dimorfik,
membentuk pseudohifa dan hifa sejati
- Dalam media agar atau dalam 24 jam pada suhu
37oC atau pada suhu ruangan, spesies candida
menghasilkan koloni halus, berwarna krem dengan
aroma ragi.
Karakteristik Biologis
Struktur antigen
Pemakaian antisera terabsorpsi telah menentukan dua
serotipe C. albicans : A dan B. Banyak antigen lain telah
dikarakterisasi, termasuk protease tersekresi, suatu
enolase imunodominan, dan protein kejut panas

Taksonomi
Domain: Bacteria, Genus: Chlamydia, Species: C.
trachomatis
Morfologi
Dinding sel bagian luar menyerupai dinding sel bakteri
gram negatif, kandungan lemak relatif tinggi. Dinding sel
kaku tetapi tidak mengandung peptidoglikan
Karakteristik Biologis
Siklus hidup
sel kecil patogen dan resisten lingkungan (elementary
body; EB) kira-kira 0,3 m masuk ke dalam sel epitel inang
dimana interaksinya dipengaruhi oleh beberapa protein,
contohnya : major outer membran protein (MOMP). EB
diliputi oleh sel inang. Sesudah pemasukan ke dalam sel
inang, EB berubah menjadi reticulate body (RB) berukuran

PATOGENESIS
Trichomonas vaginalis
Penularan melalui hubungan seksual, menyerang epitel
squamosa vagina dan bermultiplikasi dengan aktif.

Non Sexual Transmitted Infection

1. Candida albicans

T.vaginalis memakan dan membunuh bakteri dan


Lactobacillus yang meyebabkan produksi asam laktat
berkurang, sehingga pH vagina meningkat (>4,5).

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

Organisme ini menghasilkan cell detecting factor yang


merusak sel vagina sehingga mengalami tenderness.
Pada
bagian
bawah
stroma
dapat
terjadi
edema,pembesaran vaskular,dan infiltrasi sel inflamasi.
Kongesti vasukular dapat menyebabkan eritema. Stroma
pada
beberapa
jaringan,epitelium
diinfiltrasi
oleh
limfosit,plasma sel,dan neutrofil (PMN),karena terjadinya
infamasi yang menyebabkan sekret vagina bertambah
banyak dan berwarna kuning seperti berbusa. Adanya sel
inflamasi juga mengakibatkan pembengkakan papila
vagina.
Neisseria gonnorhoeae
Pili meningkatkan adhesi ke sel host. Setelah pelengketan,
gonococcus menembus ruang-ruang epitel interseluler,
mengekskresikan toksin. Daerah yang paling mudah
terinfeksi ialah daerah epitel kolumnar dari uretra dan
endoserviks, kelenjar dan duktus parauretra pada pria dan
wanita, kelenjar Bartolini. N.gonnorhoeae menyerang
membran selaput lendir, menghasilkan nanah akut yang
mengarah ke invasi jaringan; diikuti dengan inflamasi
kronis dan fibrosis. Respon inflamasi berhubungan dengan
kerusakan epitelium yang menghasilkan mucopurulent
discharge.
Candida albicans
Menempelnya
mikroorganisme
dalam
jaringan
sel
menyebabkan berkembangnya infeksi yang diperantarai
oleh komponen spesifik, seperti Manan, manoprotein, dan
kitin. Setelah terjadi proses penempelan, Candida albicans

berpenetrasi ke dalam sel epitel mukosa. Bentuk


blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada
jaringan. Sesudah terjadi lesi, dibentuk hifa yang
melakukan invasi. Dengan proses tersebut terjadilah reaksi
radang.
Chlamidia trachomatis
Chlamydia trachomatis menginfeksi sel-sel kolumnar yan
tidak bersilia, merangsang infiltrasi sel-sel polimorfonuklear
dan limfosit.
Replikasi Chlamidia dapat menyebabkan
kerusakan
jaringan
dan
respon
inflamasi.
Pada
awalnya,terdapat infiltrasi neutrofil diikuti dengan respon
limfoproliferatif. Membran mukus dapat mengalami fibrosis
dan scarring.
LAB EXAM
1. DIRECT MICROSCOPIC EXAMINATION
dengan cara gram-stained smears
untuk urethral discharge pada pria dan
endocervical discharge pd wanita
confirming diagnosis infeksi gonorrhoeae
spesimen : endocervix, urethra, rectum,
bartholin's duct
2. CULTURE AND SUSCEPTIBILITY TESTS
confirming diagnosis
spesimen dikultur ke dalam enriched medium
(GC agar atau Columbia agar), dilengkapi
darah kuda atau suplemen non-blood
(IsoVitaleX atau Vitox)
piringan kultur yang akan langsung diinokulasi
harus berada pada suhu 37C dengan 5-7%
karbondioksida, sebelum dan setelah

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

pengiriman ke laboratorium
transportasi swabs harus disimpan dalam
lemari es pada 4C dan dikirim ke
laboratorium sesegera mungkin, sebaiknya
dalam waktu kurang dari 48 jam
kultur untuk N. gonorrhoeae dapat digunakan
untuk spesimen apapun dan menyediakan
organisme yang layak untuk antimicrobial
susceptibility testing
spesimen : endocervix, urethra, rectum,
bartholin's duct, ophthalmic sites (conjunctival
samples)
3. CHLAMYDIAL ANTIGEN DETECTION
screening diagnosis
dengan metode Enzyme Immuno Assay (EIA)
dengan mendeteksi chlamydial LPS
(lipopolisakarida) dari monoklonal atau
poliklonal antibodi dalam bentuk enzim, lalu
enzim mengkonversi substrat berwarna jadi
produk berwarna yang terdeteksi oleh
spektofotometer
spesimen : first catch urine (FCU), cervical,
urethral, vulval-vaginal
4. SEROLOGIC TEST FOR SYPHILIS
a) NONTREPONEMAL SEROLOGIC TEST
untuk mendeteksi adanya antibodi yang
terbentuk dari materi lipoprotein terhadap
kerusakan sel dan cardiolipin (fosfolipid)
dari treponema
screening diagnosis atau monitoring
perkembangan penyakit setelah treatment
tes standar : Venereal Disease Research
Laboratory (VDRL) reagin slide, Rapid
Plasma Reagin (RPR), Unheated Serum

Reagin (USR), dan Toluidine Red Unheated


Serum (TRUST)
spesimen : serum
b) TREPONEMAL SEROLOGIC TEST
untuk mendeteksi adanya kemunculan
antibodi terhadap antigen treponema dan
berguna juga untuk mengkonfirmasi
positive nontreponemal screening test,
atau mengkonfirmasi infeksi dari negative
nontreponemal test
confirming diagnosis
tes standar : The Fluorescent Treponemal
Antibody Absorption Test (FTA-ABS)
merupakan indirect fluorescent antibody
test, dan Microhemagglutination T.
pallidum Test (MHA-TP) atau yang sering
dikenal dengan Treponema pallidum
Haemagglutination (TPHA)
spesimen : serum
5. SEROLOGIC TEST FOR HIV (VCT)
a) VOLUNTARY : Pengetahuan mengenai HIV
statusnya harus voluntary. Keputusan untuk
melakukan tes hasrus dibuat oleh pasien.
b) COUNSELLING : Pra-tes konseling
memberikan kesempatan kepada pasien
untuk mengetahui resiko HIV dan cara
menguranginya, juga membantu pasien untuk
memutuskan akan melakukan tes atau tidak.
Konseling harus selalu dilakukan kepada
pasien sebelum melakukan tes. Pasca-tes
konseling pasien akan diberitahu mengenai
hasil tes.
c) TESTING : Adanya antibodi terhadap HIV pada
darah, air liur, dan urin dapat mengkonfirmasi

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

diagnosis HIV. Untuk hasil positif diperlukan


pemeriksaan tambahan. Berikut pemeriksaan
yang tersedia Western Blot (WB),
Polymerase Chain Reaction (PCR), Nucleic Acid
Testing (NAT).
Spesimen : darah (EDTA atau clotted), other body
fluid (urine, oral fluid, finger-stick blood)
6. SALINE WET MOUNT
hasil mikroskopisnya merupakan tes
diagnostik paling umum digunakan untuk
infeksi T. vaginalis
mikroskopinya harus sesegera mungkin
dilakukan setelah sampel diambil karena
motilitasnya berkurang seiring waktu
spesimen : feces, urine, vaginal discharge, etc
7. KOH WET MOUNT
menggunakan potassium hydroxide / kalium
hidroksida (KOH), biasa digunakan untuk
memeriksa infeksi jamur pada kulit
sampel diambil dari kulit yang terinfeksi
kemudian ditempatkan pada slide yang telah
diberi larutan KOH, slide kemudian
dipanaskan, diberi pewarnaan, dan diamati di
mikroskop
spesimen : semua spesimen (vaginal, pus,
exudate, apusan jaringan, dll)
8. SNIFF TEST (WHIFF TEST)
hasil positif ditentukan oleh bau
jika baunya amis (fishy odor) setelah
penambahan 10% potassium hydroxide /
kalium hidroksida (KOH) pada vaginal
discharge pada slide atau speculum, artinya

terdapat bacterial vaginosis


spesimen : vaginal discharge

PHARMACOLOGY PROPERTIES OF
DRUGS
CIPROFLOXACIN
Kelas fluoroquinolon (turunan dari quinolone)
MoA menghambat pertumbuhan bakteri
Indikasi Gonorrhea, infeksi kulit dan jaringan lunak,
saluran kemih dan salurean cerna.
Kontraindikasi hypersensitive ciprofloxacin atau quinolon
lain, anak, remaja, hamil dan laktasi.
Efek samping mual, kembung, diare,
Interaksi obat absorpsi berkurang oleh antacida. Dosis
Gonorrhoeae akut 250 mg dosis tunggal
Resistance dapat terjadi karena mutasi chromosome
bactery
RoDA oral absorpsinya 70-80 %
Pada wanita pregnancy diberikan ceftriaxone
DOXYCYCLIN
Kelas Tetracyclin
MoA protein synthesis inhibitor
Indikasi Chlamydial Infection
Kontraindikasi wanita hamil dan anak di bawah umur 8
tahun
Efek Samping diare, mual, muntah, kembung
Farmakokinetik diberikan per oral dan diekskresikan
kedalam tinja, cairan empedu, dan urin. Absorpsi agak
tidak teratur. terabsorpsi dengan baik bila tidak ada
makanan. Dalam darah, 40-80% terikat dengan protein. Di

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

distribusikan luas ke jaringan dan cairan tubuh, kecuali


untuk cairan cerebrospinalis yang konsentrasinya rendah.
Dosis
Oral : dosis harian yang minimum efektive sebesar 100
mg untuk doxicyclin. tidak boleh di berikan bersama susu,
antacid, fero sulfat karena akan terjadi pengendapan
dalam gigi atau tulang yang sedang tumbuh.
METRONIDAZOLE
Kelas Amebicide (membunuh amoeba) & Antibacterial
MoA membentuk senyawa cytotoxic, kematian sel
Indikasi Trichomoniasis
Pada wanita hamil diberikan Tinidazole
Kimiawi dan farmakokinetik metronidazole segera di
absorpsi dan menembus semua jaringan tubuh termasuk
cairan serebrospinalis, air susu ibu, dan alveolar tulang.
Waktu paruh 7,5 jam. Diekskresikan melalui urin
Dosis
Trikomoniasis urogenital : di berikan 3x 250 mg peroral/hari
selama 7 hari. Dosis tunggal 2 g atau 2x 1 g/hari juga
efektif. Pada wanita hamil ditunda pengobatannya sampai
trisemester pertama.
Efek samping & Interaksi Mual, sakit kepala, mulut
kering.
Kontraindikasi & Perhatian dihindari pada wanita
hamil, wanita menyusui, dan anak muda
FLUCONAZOLE
Kelas Antifungal

THE MANAGEMENT OF VAGINAL


DISCHARGE

MoA menghambat sintesis fungal membrane -> kematian


sel
Indikasi candidiasis
Pada wanita hamil Imidazole (biasanya dalam cream)
Farmacokinetic flokonazole lebih mudah untuk diabsorpsi
dari saluran pencernaan dibandingkan ketokonazol
Didistribusikan secara luas di jaringan dan cairan tubuh
termasuk cairan serebrospinalis, dieksekresikan terutama
melalui urin.
Waktu paruh 30 jam
Dosis oral, 100-200mg/hari
Efek samping muntah, diare, rash dan kadang kadang
gangguan fungsi hati yang progresif.
CEFIXIME
Kelas inhibit cell wall synthesis, lactam
MoA inaktivasi protein pada membrane sel, membuat
bakteri rentan lysis
Indikasi Gonorrhea, infeksi saluran kemih, faringitis,
tonsillitis, bronchitis akut.
Kontraindikasi hypersensitive, anak kurang dari 6 bulan
Perhatian hypersensitive terhadap penisilin, gangguan
fungsi ginjal yang gelap, lanjut usia, pasien dengan
kelemahan fisik, hamil, anak usia 6 bulan
Efek samping syok, hypersensitive, ganguaan
hematologi, gangguan gastrointestinal, defisiensi vitamin
K.
Dosis Gonorrhoeae 400 mg dosis tunggal.

Gonococcal cervicitis
Oral : 500 mg ciprofloxacin, 5 hari, 400
mg cefixime, 5 hari
IM
: 125 mg ceftriaxone, single dose.

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]


Pasangan dari pasien harus ikut di treatment

Candida Albicans (Vulvovaginitis)


Oral : 500 mg clotrimazole, dengan
tambahan 1% krim clotrimazole
sebagai obat luar.
- 150 mg fluconazole, single dose
- 200 mg itraconazole, single dose
- Nystatin 500 i.u. 4 kali sehari
Bacterial Vaginosis
Oral : 200 mg Metronidazole selama 7 hr,
2 gr Metronidazole single dose, 300
mg Clindamycin, 2 kali sehari selama
7 hr
Cream
: 2% Clindamycin vaginal cream
MANAGEMENT COMPREHENSIVE OF STI
1. Identification of the syndrome
Untuk mengevaluasi individu yang terkena STI,
perawatan yang tepat terdiri dari komponenkomponen berikut:
a. History taking
b. Physical examination
c. Membuat diagnosis berdasarkan syndrome dan
hasil lab
d. Pengobatan dan therapy yang sesuai dan efisien
e. Clinical follow up
2. Antimicrobial treatment for the syndrome
Penggunaan antimicrobial harus efektif dan tepat
terhadap penyebab dari STI tersebut
3. Education of the patient

Trichomonas vaginalis
Oral : - 200 mg Metronidazole 3 kali
sehari selama satu minggu
- 2 gram Metronidazole, single dose. Hindari minum
alkohol
- 2 gram Nimorazole (Naxogin), single dose. Harus
dimakan bersama makanan.
Chlamydia Thracomatis
Oral : - 500 gram Tetracyclin, intreval
waktu = 6 jam, selama 1 minum
- 2 gram azothromycin, single dose
Pasien harus diberikan pengetahuan tentang
penyakit dan treatment yang akan dilakukan. Dokter
juga harus memberitahukan tentang perilaku
seksual yang baik dan aman serta tindakan preventif
yang dapat dilakukan untuk mencegah STI.
4. Condom supply
Promosi penggunaan kondom memerlukan otoritas
kesehatan untuk memastikan bahwa ada cukup
pasokan berkualitas.
5. Counseling
Masalah yang harus ditangani selama konseling
diantaranya meliputi:
a. Menginformasikan pasangan tentang diagnosis
b. Menilai risiko pasien terkena HIV dan
memutuskan untuk menjalani atau tidak tes HIV
c. Mencegah infeksi lebih lanjut terhadap pasangan

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

6. Notification and management of sexual partners


Pasangan juga memiliki risiko untuk terkena STI,
untuk itu, pasangan juga harus diperiksa, untuk
dilakukan pengobatan, ataupun tindakan preventif
jika belum terkena.

KOMPLIKASI STI DAN NON STI


Wanita Hamil
1. Pathogen Neisseria gonorrhoeae.
Salpingitis. Salpingitis
Chorioamnionitis. Chorioamnionitis adalah
terjadinya inflamasi pada dua bagian
membran fetal yaitu chorion dan amnion.
Spontaneous Abortion.
Air ketuban pecah prematur, dengan waktu
lebih dari satu jam daripada waktu yang
seharusnya.
2. Pathogen Chlamydia trachomatis.
Postabortal Infection. Merupakan infeksi yang
biasanya terjadi setelah melakukan aborsi.
Postpartum Infection. Merupakan infeksi yang
biasanya terjadi setelah melahirkan atau pada
saat menyusui.
Postpartum Endometritis. Merupakan
peradangan pada bagian endometrium vagina
setelah melahirkan.
3. Herpes Simplex Virus 1, Herpes Simplex Virus 2.
Pada masa awal kehamilan, dapat
menyebabkan kematian fetus dan aborsi.

Pada masa akhir kehamilan, dapat


menyebabkan Intra Uterine Growth Restriction
atau pertumbuhan janin terhambat, dan dapat
juga menyebabkan kelahiran prematur.
4. Vaginosis bacterial.
Chorioamnionitis, Air ketuban pecah premature.
Spontaneous Abortion. Postpartum EndometritIS.
Pelvic Inflammatory Diseases.
Wanita Tidak Hamil
1. Pathogen Neisseria gonorrhoeae.
Abcess pada Skenes gland.
Abcess pada Bartholins gland.
Pelvic Inflammatory Disease.
Bartholinitis. Merupakan infeksi pada salah
satu atau kedua Bartholins gland.
2. Pathogen Chlamydia trachomatis. (sama seperti GO)
3. Herpes Simplex Virus 1, Herpes Simplex Virus 2.
Pelvic Inflammatory Disease.
Secondary bacterial infection.

BHP
-Dalam pemeriksaan dan pengobatan pasien lawan jenis,
perhatikan tata sopan santun dan susila serta perlu
kehadiran orang ketiga,baik dari pihak keluarga ataupun
rumah sakit.
-Informed consent sblm melakukan pemeriksaan
-Menjaga kerahasiaan pasien

PHOP
-Abstinence (pantang melakukan hub seks sblm menikah)
-Be faithful (setia pada pasangan,tidak bergonta-ganti
pasangan)
-Condom (solusi alternatif,pada org yg beresiko tinggi)

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

-No Drugs
-Education (pemberian sex education kepada masyarakat
sejak dini dengan cara yang tepat dan sesuai)

CRP
-350 juta penderita baru STI di negara berkembang seperti
Afrika, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Amerika Latin
(WHO)

- Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang,


prevalensi penyakit menular seksualnya berkisar antara
7,4%-50%.
-Jumlah penderita HIV seperti fenomena gunung es. Jumlah
penderita HIV di Indonesia diperkirakan pada tahun 2003
90-130 ribu,tetapi sampai dengan Desember 2008
pengidap HIV positif yang terdeteksi adalah 6015 orang.

Jika menjalani hidup dengan mengalir seperti air, mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

MEKANISME
Mrs. Vadis, 29 th,
female
Suka berganti-ganti
pasangan
Multiple Infection

C.

inang

T. vaginalis
adhesi oleh protein
respon
imun

N.
gonnorhoea

mengambil suplai glikogen

cell detaching factor

C. trachomatis

pilli protein OPA untuk

adhesi sel
perlekatan& degradasi

IgA
hifa
EB masuk ke sel inang

membunuh Lactobasilus

membentuk por

PMN

invasi serviks vagina


mencegah lisosom
respon imun

erosi selepitel vagina

kolonisasi

pH naik

dispareunia

inflamasi

vaginal discharge kuning dan banyak

endotoksin keluar

congestion

kerusakan selaput lendir

RB
neutrofil fagosit candida
replikasi-membesar
PMN >30
jaringan

hasilkan toksin

inflamasi
membentuk inklusi sitoplasma

vagina-vulva erythema

nanah akut

invasi

Akademik ciamik

[DRAFT SOOCA CASE 1-VAGINAL DISCHARGE]

histamin
mucopurulent discharge

inflamasi

gatal

eksudat

vasodilatasi
kel.bartholin membesar
flow meningkat

mucopurulent discharge

kel. Bartholin terderness

ke Bartholin
blood
erythema

Anda mungkin juga menyukai