Anda di halaman 1dari 3

Tugas Resensi

Stephen hilkia pramatya


Xi mipa 1/29

Judul film: Rudy Habibie


Penulis: Gina S Noer
Sutradara: Hanung Bramantyo.
Pemeran: Reza Rahadian, Chelsea Islan, Pandji Pragiwaksono, Ernest Prakasa,
dan Boris Bokir
Film Rudy Habibie mengisahkan kehidupan perkuliahan BJ Habibie muda yang
kerap dipanggil dengan Rudy (diperankan oleh Reza Rahadian) di Universitas RWTH,
Aachen, jauh sebelum bertemu kembali dengan Ainun yang kemudian hari akan menjadi
istrinya. Di sana, ia bertemu dengan wanita asal Polandia bernama Ilona Ianovska
(diperankan oleh Chelsea Islan) dan jatuh cinta kepadanya.
Hidup di Jerman Barat tidaklah mudah baginya dengan segala keterbatasan dan
rindu mendalam akan kampung halaman serta keluarganya. Tidak hanya mempelajari
konstruksi pesawat terbang, ia juga mengenal arti persahabatan. Ia bertemu dengan Lim
Keng Kie (diperankan oleh Ernest Prakarsa) yang berdarah Tionghoa, Ayu (diperankan
oleh Indah Permatasari) yang merupakan gadis ningrat asal Solo, Poltak (diperankan oleh
Boris Bokir) yang merupakan pemuda jenaka berdarah Batak, serta Peter (diperankan
oleh Pandji Pragiwaksono) yang merupakan seniornya. Rudy juga bertemu dengan Panca
(diperankan oleh Cornelio Sunny) dan teman-temannya yang kontra terhadap visi dan
misi-misi Rudy. Mereka merupakan mantan tentara pelajar yang dibiayai negara untuk
kuliah di Jerman dan memiliki paspor yang berbeda warna dengan Rudy.
Cinta segitiga juga dirasakan oleh Rudy saat Ayu mengaku menaruh hati padanya.
Namun, Rudy terlalu disibukkan dengan kegiatan organisasi PPI (Perhimpunan Pelajar
Indonesia). Ia menjadi ketua PPI Aachen di tahun 1957 setelah melewati persaingan ketat
dengan seniornya, bahkan ditugaskan menggelar Seminar Pembangunan unruk seluruh
anggota PPI di Eropa. Rudy yang terlalu fokus pada visinya untuk negara membuatnya
sakit-sakitan dan ditinggalkan oleh Ilona. Rudy pun menghadapi tantangan saat dirinya
dipanggil oleh Indonesia yang baru merdeka dan membutuhkan sosok muda jenius,
kreatif, serta pantang menyerah seperti dirinya.

Kelebihan:
Latar tempatnya berada kota yang sangat indah di jerman dan cocok dengan latar
tempat perkuliahan BJ Habibie dulu. Aktornya sangat fasih berbahsa jerman, bahkan
aksennya pun sudah seperti orang jerman. CGI film ini menurut saya juga sudah jauh
diatas rata rata jika dibandingkan dengan sinetron-sinetron murahan.
Kekurangan:
Banyak sekali percakapan menggunakan Bahasa jerman tanpa menggunakan
subtitle, jadi kemungkinan besar orang yang belum pernah belajar Bahasa jerman akan
kebingungan dengan salah satu scene di Film ini. Ternyata difilm ini juga terdapat
banyak cerita yang tidak sesuai dengan kehidupan Habibie semasa kuliah dulu.

Anda mungkin juga menyukai