Anda di halaman 1dari 7

`

HABIBIE DAN AINUN

Produser : Dhamoo Punjabi


Manoj Punjabi
Sutradara : Faozan Rizal
Penulis : Ginatri S. Noer
Ifan Adriansyah Ismail
Pemeran : Reza Rahadian – Habibie
Bunga Citra Lestari – Ainun
Tio Pakusadewo – H. M. Soeharto
Ratna Riantiarno – R. A. Tuti Marini Puspowardojo
Ibu Habibie
Mike Lucock – Ilham Akbar Habibie
Christoffer Nelwan – Thareq Kemal Habibie
Vita Mariana
Esa Sigit – Habibie muda
Marsha Natika – Ainun muda
Bayu Oktara – Fanny Habibie
Hanung Bramantyo - Sumohadi
Musik : Tya Subiakto
Studio : MD Pictures
Tanggal Rilis : 20 Desember 2012
Durasi : 118 menit
Bahasa : Bahasa Indonesia
Bahasa Jerman
Penokohan/Perwatakan

Reza Rahadian

Berperan sebagai Habibie.


Dalam film ini karakter sosok Habibie yang dibawakan
adalah pandai, setia, bijaksana, baik, tekun, pekerja
keras dan ulet

Bunga Citra Lestari

Berperan sebagai istri Habibie yaitu Ainun. Sosok Ainun


merupakan sosok yang pandai, baik, setia, lemah, dan
sangat menyayangi Habibie

Tio Pakusadewo

Perannya tidak terlalu lama dalam film ini. Hanya dalam


durasi detik, yaitu sebagai Presiden H.M. Soeharto saat
memberikan surat kepada Habibie, dan menyampaikan
keinginannya untuk segera menaiki pesawat pertama
buatan negeri.

Ratna Riantiarno

Ibu dari Habibie sangat lemah lembut, baik, bijaksana


dan terlihat begitu memahami Habibie sebagai anaknya.

Hanung Bramantyo

Sebagai Sumohadi, Hanung membawakan peran yang


antagonis. Soerang yang jahat, licik, dan pemaksa.
Perannya muncul saat Habibie manjadi menteri.
Biografi Sutradara

Faozan Rizal adalah salah satu dari sedikit


pembuat film di Indonesia yang karyanya
telah terbukti mampu ikut membangkitkan
perfilman di negeri. Ia lahir di Tegal, Jawa
Tengah pada tahun 1973.

Merupakan lulusan Sinematografi dari


Institut Kesenian Jakarta dan alumni sekolah
film di La Femis, Paris.

Faozan Rizal bekerja sebagai aktor, penata


sinematografi, sutradara film dan mengajar
di Fakultas Fotografi, Televisi dan Film
Institut Kesenian Jakarta.

Film panjang pertamanya sebagai sutradara


adalah Habibie & Ainun. Sebelumnya lebih
aktif di balik layar bersama dengan Hanung
Bramantyo.
Sinopsis Film

Film drama ini diangkat dari kisah nyata perjalanan hidup Presiden ke-
3 Indonesia B. J. Habibie yang akrab dipanggil Habibie, dari masa sekolah
hingga pertemuannya dengan istri tercinta Hasri Ainun Besari yang akrab
disapa Ainun. Kisah tentang cinta yang penuh perjuangan namun begitu
indah. Saling membahagiakan dan begitu tulus. Sekaligus contoh nyata
pengabdian anak negeri kepada negaranya.
Rudy Habibie adalah seorang yang sangat pintar bahkan jenius, yang
mempunyai mimpi dan janji untuk mengabdi kepada negeri dengan membuat
truk terbang untuk bisa menyatukan pulau-pulau di Indonesia dan
meningkatkan kualitas Indonesia dalam berbagai aspek. Sedangkan Ainun
adalah sorang dokter muda yang cerdas dengan peluang karir yang sangat
bagus di bidangnya.
Pada tahun 1962 Habibie dan Ainun bertemu lagi di Bandung, setelah
beberapa lama sibuk dengan kehidupan masing-masing. Saat dimana Habibie
pulang ke Indonesia di tengah pendidikan yang ditempuhnya di Jerman.
Singkat cerita, pertemuan itu telah menumbuhkan rasa cinta diantaranya,
hingga memutuskan untuk menikah dan memboyong Ainun serta ke Jerman.
Namun kehidupan mereka tak mudah begitu saja. Cinta mereka
terbangun dan teruji dalam mewujudkan mimpi-mimpi besar mereka berdua.
Pengorbanan, kesendirian, rasa sakit, godaan harta telah mengiringi
kehidupan mereka hingga kembali ke Indonesia.
Mereka merasakan arti penting dari masing-masing. Namun apapun itu
selalu titik akhir cerita. Dimana kita sebagai manusia tak pernah mampu
menolak takdir hidup. Dan di sinilah ujian kehidupan yang sebenarnya terjadi.
Ketika teman hidup telah pergi.
Analisis

Film ini menceritakan kesetiaan dari Ainun yang selalu mendampingi


Habibie saat Habibie berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya, begitu
pula sebaliknya dengan Habibie yang selalu setia dan menjaga Ainun.
Kesetiaan yang dipersembahkan Ainun hingga akhir hayatnya.
Film yang dirilis pada tanggal 20 Desember 2012 ini berhasil menyabet
tiga penghargaan di ajang Indonesian Movie Awards (IMA) 2013, yaitu
sebagai Film Terfavorit, Soundtrack Terfavorit (lagu "Cinta Sejati"
dinyanyikan Bunga Citra Lestari), dan Pemeran Pria Terfavorit yang diraih
Reza Rahadian, pemeran Habibie. Akting Reza Rahadian memang terlihat
sangat total dalam memerankan sosok Habibie, bahkan detil gesture
tubuhnya dan cara berbicaranya. Begitu juga dengan aransemen musiknya,
ikut memperkuat emosi film. Membuat penonton ikut menyatu dengan cerita
film.
Alur plot film ini maju, menggambarkan masa muda Habibie dan Ainun
hingga mereka beranjak tua, dan Ainun meninggal. Hanya saja kondisi fisik
mereka kurang menggambarkan usia yang sebenarnya. Fisik pemeran masih
terlihat muda untuk usia sekitar 60 tahun lebih.
Setting plot film pada jaman dahulu juga tidak buruk. Begitu juga pada
saat di Jerman. Walaupun sedikit terlihat kaku ketika adegan di tempat yang
sedang turun salju. Kita sebagai penonton pun juga menjadi tahu kondisi
berpolitik di Indonesia yang tergambar dalam adegan percobaan penyuapan
yang dilakukan pengusaha kepada Habibie yang kala itu menjabat sebagai
Menteri.
Secara garis besar film Habibie & Ainun merupakan film yang sangat
layak ditonton. Cerita hidupnya, kerja kerasnya, kisah cintanya dan mimpi-
mimpinya diharapkan mampu memberikan pengaruh positif kepada
penonton. Bahwa bagaimanapun juga di saat kita lemah, hidup harus tetap
berjalan, semangat harus tetap terpompa. Karena masih banyak hal-hal baik
lainnya yang menanti di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai