Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TERMINOLOGI MEDIS SISTEM SYARAF

Untuk memenuhi tugas


Mata kuliah KKPMT(P-TM)

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Dea Wulandari (E711811036)
Dina Nuryuliana S (E711811007)
Izka Nur Salsabila (E711811042)
Justina Rahayu (E711811043)
Shella Rahmawati (E711811058)

Rekam Medis dan Informasi Kesehatan III-B


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat berupa kesehatan dan keselamatan sehingga makalah kami yang berjudul termininlogi
medis sistem syaraf   ini dapat terselesaikan dengan baik..
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, baik
itu segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
            Akhir kata semoga makalah kami yang membahas tentang termininlogi medis sistem
syaraf   ini dapat menambah pengetahuan kita, Sehingga kedepan kita dapat menjadi sumber
daya manusia yang berjiwa pemimpin.

Cimahi, November 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem syaraf meupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang
berutugas menerima rangsangan , menghantarkan rangsangan ke seluruh tubuh, serta
memberikan repon terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerimaan rangsangan
dilakukan oleh alat indara. Pengolahan rangsangan dilakukan oleh syaraf pusat yang
kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem
syaraf dan alat indera.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ
agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan,
mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap
rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian
otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak akan hilang”.
Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena manusia terus belajar
dari rangkaian pengalaman yang dijalani. Sebagai contoh, tindakan membaca makalah ini
sedikit banyak mengubah aktivitas saraf otak, karena ada informasi yang diserap kedalam
ingatan pembaca.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan terminologi medis?
2. Apa yang dimaksud sistem saraf ?
3. Apa saja terminologi medis pada sistem saraf ?
  

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui pengertian terminology medis
2. Mengetahui pengertian sistem saraf.
3. Mengetahui teminologi medis sistem saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian terminology medis

Terminologi adalah ilmu mengenai batasan atau definisi istilah. Terminologi medis

adalah istilah medis. Mahasiswa perlu memahami terminology medis, agar lebih

memudahkan mereka untuk memahami sumber pembelajaran yang menggunakan

terminology medis. Begitu banyak terminology yang harus dikuasai seabagai seorang dokter,

sehingga kami membekali mahasiswa dari awal untuk memahami terminolgi medis.

Penyusunan istilah medis, disusun berdasarkan:

1. Akar kata/kata dasar  berupa nama organ atau bagian tubuh

2. Prefix (awalan) ditambahkan di depan akar kata

3. Suffix (akhiran) ditambahkan sesudah akar kata

B. Pengertian sistem saraf

Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling

berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkandan

mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuhyang pentng

ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya,karena pengaturan saraf

tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai systemtubuh hingga menyebabkan tubuh

berfungsi sebagai unit yang harmonis.

Dalam system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi

dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi responterhadap
suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam

bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.

Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta Neuron (sel

sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan danterintegrasi satu sama lainnya

sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.

C. Terminology Medis Sistem Saraf

1. Prefix

Angi- = pembuluh

a-, an- = tanpa; arti

ab- = menjauh dari

ad- = mendekat

anti-/kontra- = melawan

ekt-, ekto-, ekso- = diluar ; luar

end-, endo-, ent = didalam ; dalam

hiper = diatas, melampui, berlebih

hip-, hipo = dibawah, kurang

infra- = dibawah

inter- = diantara

neo- = baru

peri- = disekitar

poli- = banyak, berlebih

sub- = dibawah
2. Suffix

-algia, dinia = sakit,nyeri

-sentesis = tusukan bedah untuk mengambil cairan

-ektomi = potongan, sayatan

-emia = kondisi darah

-esis –itis,-iasis,-ia = kondisi atau keadaan

-gram,-grafi = mencatat, menulis,merekam

-itis = inflamasi

D. Contoh penyakit sistem saraf

1. Meningitis

a. Terminology medis

Root :

mening/o= lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang

Suffix : itis= peradangan


b. Definisi

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung

yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Meningitis terkadang sulit dikenali,

karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit

kepala.

Meningitis dapat disebabkan oleh Ada beberapa faktor yang dapat memicu

meningitis, antara lain:

1) Infeksi kuman.

2) Penyakit kanker dan lupus.

3) Efek samping obat dan operasi otak.

banyak hal, seperti infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Kondisi-kondisi

tertentu, seperti melemahnya sistem imun tubuh, juga dapat memicu munculnya

meningitis.

c. Gejala dan Faktor Pemicu Meningitis

Meski gejalanya awalnya mirip dengan flu, meningitis tetap harus diwaspadai,

karena juga dapat menimbulkan kejang dan kaku pada leher. Pada bayi di bawah usia

2 tahun, meningitis umumnya ditandai dengan memunculkan benjolan di kepala.

Risiko terkena meningitis juga akan meningkat pada ibu yang sedang hamil atau lupa

menjalani imunisasi.
2. Hydrocephalus

a. Terminology medis

Prefix : Hydro= cairan

Root : Cephalus= otak

b. Definisi

Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan

tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala

membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala

hebat.

Cairan otak diproduksi oleh otak secara terus menerus, dan diserap oleh pembuluh

darah. Fungsinya sangat penting, antara lain melindungi otak dari cedera, menjaga

tekanan pada otak, dan membuang limbah sisa metabolisme dari otak. Hidrosefalus

terjadi ketika produksi dan penyerapan cairan otak tidak seimbang.

c. Gejala Hidrosefalus
Hidrosefalus pada bayi ditandai dengan lingkar kepala yang cepat membesar.

Selain itu, akan muncul benjolan yang terasa lunak di ubun-ubun kepala. Selain

perubahan ukuran kepala, gejala hidrosefalus yang dapat dialami bayi dengan

hidrosefalus adalah:

1) Rewel

2) Mudah mengantuk

3) Tidak mau menyusu

4) Muntah

5) Pertumbuhan terhambat

6) Kejang

Pada anak-anak, dewasa, dan lansia, gejala hidrosefalus yang muncul tergantung

pada usia penderita. Gejala-gejala tersebut antara lain:

1) Sakit kepala

2) Penurunan daya ingat dan konsentrasi

3) Mual dan muntah

4) Gangguan penglihatan

5) Gangguan koordinasi tubuh

6) Gangguan keseimbangan

7) Kesulitan menahan buang air kecil

8) Pembesaran kepala
Hidrosefalus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan dalam

perkembangan fisik dan intelektual anak. Pada orang dewasa, hidrosefalus yang

terlambat ditangani dapat menyebabkan gejala menjadi permanen.

3. Cerebral palsy

a. Terminologi Medis

Root : Cereb= otak

Suffix :

palsy= Paralisis yaitu kondisi lumpuh karena gangguan saraf yang berperan dalam

mengatur gerakan otot tubuh

b. Definisi

Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan

gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh

gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam

kandungan. Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses

persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.


c. Gejala Cerebral Palsy

Pada anak atau bayi yang terkena cerebral palsy, dapat timbul sejumlah gejala

berikut ini:

1) Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh. Misalnya menyeret salah satu

tungkai saat merangkak, atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan.

2) Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak (motorik), seperti merangkak

atau duduk.

3) Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu

benda.

4) Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting,

atau dengan tungkai terbuka lebar.

5) Otot kaku atau malah sangat lunglai.

6) Tremor.

7) Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol (athetosis).

8) Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.

9) Masih mengompol walaupun usianya sudah lebih besar, akibat tidak bisa

menahan kencing (inkontinensia urine).

10) Gangguan kecerdasan.

11) Gangguan penglihatan dan pendengaran.

12) Gangguan berbicara (disartria).

13) Kesulitan dalam menelan (disfagia).

14) Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.

15) Kejang.

4. Neuropathy
a. Terminologi Medis

Root : Neuro = saraf

Suffix: pathy = penyakit

b. Definisi

Neuropati adalah istilah yang digunakan untuk gejala gangguan atau penyakit pada

saraf di tubuh. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri, kesemutan, kram otot, hingga susah

buang air kecil.

Penyebab neuropati bermacam-macam, bisa berupa cedera atau penyakit tertentu,

seperti diabetes. Gangguan ini juga bisa terjadi sejak lahir. Oleh karena itu,

pengobatan untuk neuropati juga akan disesuaikan dengan penyebabnya.

c. Gejala Neuropati

Gejala neuropati berbeda-beda, tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang

terganggu. Neuropati terdiri dari beberapa jenis, antara lain mononeuropati (gangguan

pada satu saraf), mononeuritis multiple (gangguan pada dua saraf atau lebih di area

yang berbeda), dan polineuropati (gangguan pada banyak saraf).

Berikut adalah gejala neuropati yang muncul berdasarkan jenis saraf yang

terganggu:

1) Gejala sensorik

Gejala sensorik muncul pada saraf sensorik yang berfungsi sebagai indera peraba

dalam tubuh. Gejala neuropati yang muncul pada saraf sensorik meliputi:
a) Kesemutan.

b) Mati rasa, terutama pada tangan dan kaki.

c) Perubahan pada sensor perasa, seperti rasa sakit parah yang dirasakan.

d) Merasakan sensasi terbakar.

e) Rasa seperti sedang memakai kaus kaki atau sarung tangan.

f) Hilangnya kemampuan koordinasi tubuh.

g) Hilangnya refleks tubuh.

2) Gejala motorik

Gejala motorik muncul pada saraf motorik dalam tubuh yang berfungsi

mengatur pergerakan otot. Gejala motorik terdiri dari:

a) Otot terasa lemas

b) Otot berkedut

c) Kram otot

d) Spasme atau otot yang tegang

e) Sulit berjalan atau menggerakan tangan atau kaki

f) Hilangnya kendali pada otot

g) Tidak mampu menggerakan bagian tubuh tertentu

3) Gejala autonom

Gejala autonom terjadi pada saraf autonom yang berfungsi mengatur fungsi-

fungsi dalam tubuh, seperti tekanan darah, detak jantung, hingga sistem

pencernaan. Gejala yang muncul adalah:

a) Tekanan darah atau detak jantung tidak normal

b) Pusing saat berdiri atau pingsan


c) Jumlah keringat menurun

d) Mual atau muntah

e) Gangguan pencernaan

f) Sulit buang air kecil

g) Disfungsi seksual

h) Berat badan menurun

5. Neurology

a. Terminology Medis

Root : Neuro = saraf

Suffix : logy = ilmu yang mempelajari

b. Definisi

Neurology sebuah spesialisasi di bidang kedokteran yang memiliki fokus pada

otak dan sistem saraf. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek

melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat

penting bagi kehidupan pasien.

6. Parkinson syndrome

a. Terminologi Medis

Root : parkison

b. Definisi

Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan

memengaruhibagianota kyang berfungsi engoordinasikan gerakan tubuh. Akibatnya,

penderita kesulitan mengatur gerakan tubuhnya, termasuk saat berbicara, berjalan, dan

menulis.
c. Gejala Parkinson syndrome

Gejala awal parkinson biasanya cenderung ringan dan tidak disadari oleh

penderita. Terdapat 3 gejala utama yang dialami penderita Penyakit Parkinson yaitu

tremor, gerak tumbuh melambat dan kaku otot.

Penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan atau kematian sel saraf di bagian

otak yang disebut susbstantia nigra. Hal itu menyebabkan berkurangnya produksi

dopamin sehingga gerakan tubuhpun melambat.

7. Nervimuscular

a. Terminologi Medis

Root : Nervi = saraf motoric

Muscular = susunan otot

b. Definisi

Nervimuscular adalah sinapsis kimia yang dibentuk oleh kontak antara neuron

motorik dan serat otot. Pada sambungan neuromuskular inilah neuron motorik dapat

mengirimkan sinyal ke serat otot, yang menyebabkan kontraksi otot.

c. Gejala nervimuscular
Gejala yang ditimbulkan tergantung jenis dari saraf motorik tersebut. Bila

kelainan terjadi pada saraf motorik bagian atas (UMN), otot menjadi kaku dan tegang,

pergerakan menjadi lambat dan dilakukan dengan tenaga yang lebih daripada

biasanya, reflex tubuh menjadi terlalu aktif. Bila kelainan terjadi pada saraf motorik

bagian bawah (LMN), akan menimbulkan gejala seperti otot yang melemah dan

mengecil (atrofi), serta terdapat kedutan otot yang tidak terkontrol.

Penyebab dan gejala penyakit saraf motorik bila dilihat dari penyakit itu sendiri,

antara lain:

1) Amyothropic lateral sclerosis (ALS). ALS


merupakan jenis penyakit saraf motorik yang paling sering terjadi dan biasanya

menyerang laki-laki dengan usia 40-60 tahun. Penyakit ini menyebabkan

rusaknya sistem saraf motorik, baik UMN maupun LMN. Gejala yang timbul

pertama kali mengenai otot lengan dan tangan, tungkai, serta otot-otot menelan.

Orang dengan ALS akan sulit menelan, mengunyah, dan berbicara. Selain itu,

penderita akan mengalami kesulitan dalam menggerakan lengan, tangan, tungkai,

dan mempertahankan tubuh untuk berdiri tegak. Keluhan lain yang muncul adalah

kram otot, kedutan otot, dan otot menjadi kaku.

2) Atrofi otot progresif (progressive muscular atrophy/PMA). 


PMA menyerang LMN dengan gejala awal muncul pada tangan dan

menyebar ke tubuh bagian bawah. Gejala lainnya dapat berupa atrofi otot,

gerakan tangan yang lambat, kedutan otot, dan kram otot. PMA lebih sering

menyerang pria dan dapat berubah menjadi ALS.


8. Neuralgia

a. Terminologi Medis

Root : Neur = saraf

Suffix : algia = nyeri

b. Definisi

Neuralgia adalah gangguan rasa sakit yang disebabkan oleh masalah pada

sinyal saraf di sistem saraf. Gangguan ini bukan merupakan suatu penyakit

melainkan suatu gejala dari kelainan ataupun cedera.

Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat

terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf perifer terdiri

dari jaringan saraf. Saraf-saraf ini berfungsi mengirimkan informasi dari otak ke

seluruh tubuh dan sebaliknya. Pada penderita neuralgia, ia bisa merasakan sakit di

sepanjang jalur saraf yang rusak.

c. Gejala Neuralgia

Gejalanya dari gangguan ini bisa bermacam-macam, tergantung pada lokasi

saraf yang rusak di dalam tubuh. Kerusakan saraf akan menyebabkan rasa nyeri
lokal. Rasa sakit yang timbul awalnya ringan dan kemudian akan berkembang dari

waktu ke waktu. Namun, bukan tidak mungkin pasien juga bisa langsung mengalami

rasa sakit yang parah. Rasa sakit bisa datang dan pergi dalam rentang bulan atau

tahun. Apabila tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan otot menjadi lemah dan

terlalu sensitif. Hal ini bisa mengakibatkan mati rasa dan sensasi kesemutan.

Gejalanya akan lebih parah jika yang terpengaruh adalah sistem saraf otonom. Hal

ini dapat menyebabkan hilangnya koordinasi otot. Hal ini dapat mencegah pasien

untuk berbicara, menelan, atau bernafas dengan benar. Hal ini juga dapat

menyebabkan kelumpuhan.

9. Vertigo

a. Terminologi Medis

suffix : vert- = berputar

b. Definisi

Vertigo merupakan salah satu keluhan medis yang paling umum terjadi pada

banyak orang. Vertigo adalah perasaan di mana tubuhmu atau benda-benda di

sekitarmu bisa bergerak sendiri. Vertigo rasanya hampir sama dengan mabuk

perjalanan. Orang yang mengalami vertigo umumnya mengalami sensasi 'pusing' atau
merasa seolah-olah ruangan itu berputar. Kendati demikian, vertigo berbeda dengan

sakit kepala ringan

c. Gejala Vertigo

gejala vertigo dimulai dengan sensasi rasa pusing yang disertai dengan kondisi kepala

yang berputar-putar atau kliyengan. Selain itu, biasanya penderita juga akan

merasakan sensasi lain saat kepala mereka terasa berputar-putar, seperti:

1) Pusing

2) Kepala terasa sakit disertai dengan berputar-putar atau kliyengan

3) Mual

4) Rasaingin muntah

5) Berkeringat

6) Pergerakanarahpandanganyangtidaknormal

7) Hilangnyapendengaran Tinnitus atau telinga berdenging

10. Neurotomy

a. Terminology medis

Root: neuro= sel syaraf

Suffix: Tomy= pemotongan

b. Definisi

Neurotomy merupakan operasi bedah saraf dengan tindakan mengurangi diameter

saraf di kaki atau tangan yang mengalami kekakuan atau kaku, sehingga aliran listrik

yang menuju ke otot tidak terlalu besar.

11. Neurilemoma

a. Terminology medis
Root: neurilemma = membrane tipis yang membungkus lapisan myelin sarabut saraf

tertentu secara spiral, khususnya saraf perifer, atau akson beberapa serabut

saraf yang tidak bermielin.

Suffix: oma = tumor

Schwannoma dari Median Saraf


di Level Lengan Bawah

b. Definisi

Neurilemmoma atau yang dikenal juga dengan sebutan Schwanoma,

adalah tumor yang tumbuh pada selubung yang melindungi saraf. Kondisi ini

disebut demikian karena dimulai dari sel Schwann, yang berperan penting dalam

regenerasi saraf.

Mayoritas tumor yang tumbuh dari sel Schwanna adalah jinak atau non-

kanker. Ini berarti mereka tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Sehingga,

seringkali tidak berbahaya. Namun, jika tumor bersifat ganas (kanker), biasanya

akan dikategorikan sebagai sarkoma jaringan lunak.

Dalam kebanyakan kasus neurilemmoma, tumor yang tumbuh berukuran

sangat kecil dan berkembang secara perlahan. Karena hal tersebut, pasien dengan

kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang mendorongnya mencari pertolongan

medis. Akibatnya, banyak kasus tidak terdiagonsis.


Tumor ini bisa tumbuh di bagian tubuh manapun. Ini termasuk wajah,

kaki, lengan, dan batang tubuh. Namun, bagian tubuh yang paling rentan adalah

saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam dan otak. Saat tumor tumbuh

pada saraf tersebut, maka disebut sebagai neuroma akustik . Kondisi ini bisa

menyebabkan tuli dan bermasalah dengan keseimbangan. Selain itu, kondisi ini

dapat juga merusak saraf koklea.

Pada tahap diagnosa neurilemmoma, penting bagi dokter untuk

menentukan apakah tumor jinak atau ganas. Sebab, hal tersebut menentukan

tindakan yang dibutuhkan pasien. Baik, tumor jinak atau ganas perlu diangkat

dengan pembedahan. Akan tetapi, pasien tumor ganas memerlukan terapi lanjutan

seperti radiasi atau kemoterapi.

c. Gejala

Neurilemmoma berukuran kecil umumnya tidak menimbulkan gejala

apapun. Namun, yang berukuran besar dapat menekan saraf terdekat. Akibatnya,

pasien merasa mati rasa dan lemah otot pada bagian tubuh yang terkena. Sering

kali, nyeri tajam atau nyeri seperti terbakar juga menjadi gejala. Semakin

besarnya pertumbuhan tumor, gejala yang dialami pasien akan semakin parah.

Tergantung lokasi tumor, pasien dapat mengembangkan gejala lain. Sebagai

contoh, tumor pada kanal tulang belakang dapat menekan saraf tulang belakang.

Ini membuat pasien mengalami kekakuan, inkontinensia, dan bahkan

kelumpuhan. Sementara, tumor pada saraf kranial kedelapan dapat menyebabkan

hilangnya pendengaran, tinnitus, dan masalah keseimbangan.


BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Terminologi medis sistem saraf adalah ilmu mengenai batasan atau definisi istilah

medis sistem saraf. Penyusunan istilah medis disusun berdasarkan :

1. Akar kata/kata dasar  berupa nama organ atau bagian tubuh

2. Prefix (awalan) ditambahkan di depan akar kata

3. Suffix (akhiran) ditambahkan sesudah akar kata

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

https://fk.unbrah.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Terminologi-Kedokteran.docx pada

11/27/2019 jam 18:32

https://www.academia.edu/7389342/Makalah_Sistem_Saraf_Manusia

pada 11/27/2019 jam 18:46

https://www.alodokter.com/hidrosefalus pada 28/11/2019 jam 4:20

https://www.lvhn.org/conditions/cerebral-palsy pada 28/11/2019 jam 5:18

https://www.alodokter.com/penyakit-parkinson pada 28/11/2019 jam 6:19

https://www.google.com/search?

q=Migraine+syndrome+adalah&safe=strict&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwihlIeU7ozmA

hUXE4gKHW3nAPIQ_AUIDCgA&biw=1366&bih=608&dpr=1
https://www.google.com/search?

q=Neuralgia+adalah&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjo6PPx6ozm

AhUEOSsKHWSsDKQQ_AUoAXoECA8QAw&biw=1366&bih=608 pada 28/11/2019 jam

19:07

https://www.halodoc.com/kesehatan/vertigo pada 28/11/2019 jam 19:24

Anda mungkin juga menyukai