Harry Potter and The Cursed Child Act One Bahasa Indonesiapdf Compress
Harry Potter and The Cursed Child Act One Bahasa Indonesiapdf Compress
AND THE
CURSED CHILD
∞∞
PART ONE
∞∞
STASIUN KING’S CROSS
Stasiun tampak sibuk dan ramai, penuh oleh orang-orang yang berlalu lalang. Diantara hiruk-
pikuk stasiun, terdapat dua sangkar besar berderik-derik di bagian paling atas dua troli yang
penuh muatan. Troli-troli itu didorong oleh dua orang anak laki-laki, JAMES POTTER dan ALBUS
POTTER. Ibu mereka, GINNY, mengikuti di belakangnya. Seorang pria tiga-puluh-tujuh tahunan
menggandeng tangan anak perempuannya, LILY.
JAMES : Aku kan cuma bilang dia mungkin saja masuk Slytherin. Bisa jadi kan . . . (menangkap
pandangan ayahnya.) Baiklah.
ALBUS : Jangan setiap hari. James bilang kebanyakan orang cuma menerima surat dari rumah
sebulan sekali.
GINNY : Dan jangan percaya semua apa yang dia katakan tentang Hogwarts. Kakakmu itu suka
membanyol.
HARRY : Jangan berhenti dan jangan takut menabrak tembok, itu kunci pentingnya. Paling baik
melakukannya setengah berlari, kalau kau cemas.
HARRY dan LILY meletakkan tangan mereka pada troli ALBUS – GINNY bergabung
dengan troli JAMES – bersama-sama, keluarga itu setengah berlari menuju palang
rintangan.
∞∞
PERON SEMBILAN TIGA-PEREMPAT
Peron 9 3 4 diselimuti uap tebal yang keluar dari kereta HOGWARTS EXPRESS.
Peron ini tampak sama sibuknya seperti stasiun King’s Cross – tapi alih-alih orang-orang
memakai setelan tajam untuk pergi bekerja – peron ini kini dipenuhi oleh para penyihir
berjubah, sebagian besar sedang saling mengucapkan selamat tinggal dengan anak-anak
mereka.
LILY : Wow!
LILY : Dimana mereka? Apa mereka disini? Mungkinkah mereka tidak datang?
HARRY menunjuk RON, HERMIONE, dan anak perempuan mereka, ROSE. LILY berlari ke
arah mereka.
RON berbalik menghadap mereka tepat ketika LILY meluncur ke arahnya. Dia
mengangkat LILY ke lengannya.
RON : Maksudmu produk bersertifikat dari Sihir Sakti Weasley, napas pencuri-hidung?
HERMIONE : Kau bilang bodoh, dia bilang gemilang, aku bilang – di antara keduanya.
RON : Bing. Bang. Boing. Nona muda, bersiaplah untuk tidak bisa mencium bau sama sekali . .
RON : Ta-da!
Tangannya kosong. Trik kuno, tapi semua orang tampaknya cukup terhibur.
RON : Itu karena aku! Aku sangat terkenal. Eksperimen hidungku memang melegenda.
RON : Aku mulus. Hermione tak percaya aku lulus ujian mengemudi kaum muggle, iya kan?
Dia pikir aku harus memantrai petugas ujiannya.
Ron : Oi!
ALBUS : Dad . . .
Apakah kau pikir – bagaimana kalau aku – bagaimana kalau aku masuk Slytherin?
ALBUS : Slytherin kan rumah ular, penuh Ilmu Hitam . . . itu bukan tempat untuk penyihir
pemberani.
HARRY : Kalau itu penting buatmu, Topi Seleksi akan memperhitungkan pilihanmu juga.
Dia belum pernah menceritakan hal itu sebelumnya. Memori itu bergema dalam
pikirannya sejenak.
Hogwarts-lah yang akan membentukmu, Albus. Tidak ada yang perlu kau cemaskan di
sana, aku janji.
HERMIONE : Rose, jangan lupa sampaikan salam sayang kami kepada Neville.
ROSE : Mum, aku nggak bisa menyampaikan salam sayang kepada seorang professor!
ROSE masuk ke dalam kereta. Lalu ALBUS berbalik dan memeluk GINNY dan HARRY
untuk terakhir kalinya sebelum mengikuti ROSE masuk kereta.
ALBUS : Bye.
Dia memanjat naik ke kereta. HERMIONE, GINNY, RON, dan HARRY berdiri menatap
kereta – sementara peluit ditiup dan kereta mulai berjalan meninggalkan peron.
RON : Besar. Menakjubkan. Penuh makanan. Aku rela memberikan apapun untuk kembali
kesana lagi.
HERMIONE : Tidak apa-apa. Rose malah sudah mencemaskan apakah sebaiknya dia
memecahkan rekor skor Quidditch pada tahun pertama atau keduanya. Dan dia
berencana mengambil tes OWL-nya lebih awal.
RON : Tak punya gambaran darimana dia dapat semua ambisi itu.
RON : Kau tahu, Gin, kami selalu berpikir ada kemungkinannya kau bisa saja dulu masuk
Slytherin.
GINNY : Apa?
HERMIONE : Bisakah kita pergi sekarang? Orang-orang pada ngelihatin, kalian tahu.
GINNY : Orang-orang pada ngelihatin kalau kalian bertiga berkumpul. Dan kalau sendiri juga.
Orang-orang akan selalu melihat kalian.
∞∞
HOGWARTS EXPRESS
PENJUAL TROLI : Mau beli sesuatu dari troli, anak-anak? Pastel Labu? Coklat Kodok? Bolu Kuali?
ROSE : (Menangkap pandangan mendamba ALBUS pada Coklat Kodok) Al, kita perlu
konsentrasi.
ROSE : Pada siapa yang akan kita pilih sebagai teman. Ibu dan ayahku bertemu ayahmu pada
perjalanan Hogwarts Express pertama mereka, kau tahu . . .
ALBUS : Jadi sekarang kita perlu memilih siapa yang akan jadi teman kita seumur hidup? Itu
agak mengerikan.
ROSE : Menurutku malah menyenangkan. Aku seorang Granger-Weasley, kau seorang Potter –
orang-orang pasti ingin berteman dengan kita, tinggal milih siapapun yang kita mau.
ALBUS : Jadi bagaimana caranya memutuskan – kompartemen mana yang akan kita masuki . . .
ALBUS membuka sebuah pintu kompartemen – lalu melihat seorang anak berambut
pirang yang tampak kesepian – SCORPIUS – di dalam kompartemen kosong. ALBUS
tersenyum. SCORPION balas tersenyum.
ALBUS : Bagus sekali. Jadi kami boleh – masuk – sebentar – kalau kau tak keberatan?
SCORPIUS : Hai Scorpius. Maksudku, aku Scorpius. Kau Albus. Aku Scorpius. Dan kau pasti . . .
ROSE : Rose.
SCORPIUS : Hai, Rose. Kalian mau coba beberapa Kumbang Berdesing ini?
SCORPIUS : Aku juga punya beberapa Permen Meletup, Merica Setan, dan Jeli Siput. Ini ide
Mum – dia bilang (dia menyanyi), “Permen, akan selalu membantumu menemukan
teman.” (Dia lalu menyadari kalau menyanyi adalah sebuah kesalahan.) Ide bodoh,
mungkin.
ALBUS : Aku mau beberapa . . . Mum tak pernah membiarkanku makan permen. Kau mau mulai
makan yang mana?
SCORPIUS : Mudah saja. Aku selalu berpendapat bahwa Merica Setan adalah raja dari segala
kembang gula. Itu permen pepermin pedas yang membuat telingamu berasap.
ALBUS : Brilian, kalau begitu aku akan makan – (ROSE memukulnya lagi.) Rose, bisakah kau
berhenti memukuliku?
ALBUS : Apa?
SCORPIUS : Dengar, aku tahu kau siapa, jadi mungkin akan adil kalau kau juga tahu siapa aku.
SCORPIUS : Kau Albus Potter. Dia Rose Granger-Weasley. Dan aku Scorpius Malfoy. Orangtuaku
adalah Astoria dan Draco Malfoy. Orangtua kita – mereka tidak akur.
ROSE : Itu agak terlalu halus. Ayah dan ibumu adalah Pelahap Maut!
Aku tahu tentang rumor yang beredar, tapi itu tidak benar.
ALBUS berpaling dari ROSE yang terlihat tidak nyaman ke arah SCORPIUS yang tampak
tertekan.
SCORPIUS : Rumor bahwa orangtuaku tidak bisa punya anak. Bahwa ayahku dan kakekku sangat
menginginkan keturunan yang kuat untuk mencegah berakhirnya garis keturunan
keluarga Malfoy. Bahwa mereka . . . bahwa mereka menggunakan sebuah Pembalik
Waktu untuk mengirim ibuku kembali . . .
Well, itu mungkin cuma sekedar rumor sampah. Maksudku . . . lihat, kau kan punya
hidung.
SCORPIUS : Dan ini mirip seperti punya ayahku! Aku punya hidung, rambut, dan nama ayahku.
Bukan berarti itu hal yang hebat – tentang rumor itu, maksudku. Tapi, secara
keseluruhan, aku lebih memilih menjadi seorang Malfoy daripada menjadi, kau tahu,
anak dari Pangeran Kegelapan.
SCORPIUS dan ALBUS saling memandang satu sama lain dan sesuatu lewat diantara
mereka.
ROSE : Benar. Well, kita mungkin harus mencari tempat duduk lain. Ayo, Albus.
ALBUS : Tidak. (Menghindari tatapan ROSE). Aku tidak masalah disini, kau pergilah . . .
ROSE : Baiklah!
Sekarang tinggal SCORPIUS dan ALBUS di dalam kompartemen – saling menatap tidak
yakin.
SCORPIUS : Makasih.
ALBUS : Tidak. Tidak. Aku tidak tinggal – untukmu – aku cuma disini untuk permenmu.
SCORPIUS : Tak masalah. Aku malah suka. Kau lebih suka dipanggil Albus atau Al?
SCORPIUS : (Asap mulai keluar dari kedua telinganya) TERIMA KASIH TELAH TINGGAL UNTUK
PERMENKU, ALBUS!
∞∞
TRANSITION SCENE
Scene ini seluruhnya berisi sihir. Tidak ada scene individu, melainkan hanya penggalan-
penggalan dan potongan cerita seiring berjalannya waktu.
Sekarang kita berada di dalam Hogwarts, di Aula Besar, dan semua orang menari-nari
disekeliling ALBUS.