Anda di halaman 1dari 4

Sakit yang tak kunjung hilang...

Hari itu setelah beraktifitas ayahku mengeluh sesak nafas dan nyeri dada yang hebat seperti
ditusuk-tusuk. Nyerinya dirasakan di dada sebelah kiri yang merambat kelengan sebelah kiri,
nyerinya tidak hilang setelah istirahat 30 menit kami akhirnya membawanya keRS. Di RS
perawat melakukan pemeriksaan EKG gambaran rekam jantungnya menujukan adanya ST
elevasi II, III, AVF. Hasil pemeriksaan lab menujukan adanya peningkatan troponin dan
CKMB. Perawat mengkaji keparahan sesak, skala sesak 2 (medical research council).
Menurut dokter ayahku perlu segera dilakukan tindakan PCI.

STEP 1
1. Tindakan PCI ( Wardah ) = adalah prosedur intervensi non bedah dengan
menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner yang
menyempit dengan balon atau stent. (yulyani)
2. Peningkatan troponin (Riska) Troponin adalah molekul protein yang dilepaskan ke
aliran darah ketika otot jantung rusak akibat serangan jantung atau penyakit jantung
serius.( Arif)
3. Peningkatan CKMB (Melania) : peningkatan kerusakan otot jantung (riska)
4. ST Elevasi (Dwi) Elevasi segmen ST sering dikaitkan dengan infark miokard (fadil)
5. EKG (Reski) = elektrokardiogram/pemeriksaan untuk mengukur dan merekam
aktivitas listrik jantung (Reni)
6. AVF (Dayu) : merupakan sadapan ekstremitas tambahan, yang diperoleh dari
elektrode yang sama sebagai sadapan I, II, dan III. (Dwi)
STEP 2 :
1. Apakah tindakan PCI sangat efektif untuk pengobatan infark jantung? (melan)
2. Apa keluhan utama pasien pada kasus tsb? (riska)
3. Apa yg harus perawat lakukan jika mendapatkan pasien yg mengalami sesak nafas
dan nyeri dada yg gak hilang hilang? (Arif )
4. Apa yang menyebabkan troponin meningkat? ( Wardah )
5. Apa yang di maksud dengan lead II, III, AVF pada kasus tersebut? (reski)
6. Pertolongan pertama pada px sesak dan nyeri dada? (dayu)
7. Mengapa pasien diberikan tindakan PCI? (yulyani)
STEP 3 :
1. PCI dapat mengembalikan aliran darah ke jantung. Selama prosedur, kateter (selang)
tipis dan fleksibel dengan balon di ujungnya berulir melalui pembuluh darah ke arteri
yang terkena. PCI berlangsung untuk membuatnya lebih aman dan lebih efektif dan
untuk mencegah arteri yang dirawat menyempit kembali. (dwi)
2. (Nyeri) nyeri dada yang hebat seperti ditusuk-tusuk (fadil)
3. Memberikan intervensi sesuai dengan kondisi pasien (dwi)
Jika sesak dan nyeri dada pasien tak kunjung membaik kolaborasi dengan dokter
untuk menindaklanjuti penanganan yg terbaik untuk pasien seperti melakukan ronde
keperawatan untuk mendiskusikannya (Riska)
4. Peningkatan troponin menjadi pertanda positif adanya cedera sel miokardium dan
potensi terjadinya angina. Nilai normal < 0.16μg/L. (Reski)
kadar troponin juga bisa meningkat ketika terjadi peradangan dan kerusakan otot
jantung akibat penyakit lain, seperti miokarditis.(Arif)
Selain itu tingginya kadar troponin dalam darah juga dapat terjadi akibat faktor-faktor
berikut ini: denyut jantung yang sangat cepat dan tidak normal, olahraga yang
berkepanjangan, seperti maraton, cedera yang melukai jantung, seperti kecelakaan
mobil, gagal jantung kongestif, hipertensi pulmonal, emboli paru, penyakit ginjal
kronis, dan kardiomiopati atau melemahnya otot jantung (yulyani)
5. Lead II, III, aVF menandakan bahwa infark yang terjadi pada jantung dibagian
inferior atau bagian bawah (Reni)
6. Sembari menunggu bantuan medis datang, bantu penderita untuk duduk, istirahat, dan
coba untuk tetap tenang dan nyaman kemudian kendurkan semua pakaian ketat yang
bikin sesak. (yulyani)
7. Karna tindakan PCI lebih efektif dalam menangani infark miokard dengan elevasi
segmen ST. ( Wardah )
STEP 4 :
Kata- kata sulit
1. Jelas
2. Jelas
3. Ditambahkan penjelasannya
4. Jelas
5. Jelas
6. Jelas
Pertanyaan
1. Jelas
2. Jelas
3. Tambahan intervensi sesak dan nyeri
4. Jelas
5. Jelas
6. Jelas
7. Jelas

STEP 5 : LO
Konsep dasar pada pasien serangan jantung IGD
STEP 6
Kata-kata sulit
3. CK-MB digunakan untuk kondisi acute myocardial infarct (AMI) dan untuk
penyakit/kerusakan otot skeletal. Oleh karena itu, adanya CK-MB dalam serum, tanpa adanya
trauma/kerusakan otot yang lain, kemungkinan memberikan indikasi adanya kerusakan
nekrotik jantung sebagai konsekuensi infark miokardial
Pertanyaan
3. Intervensi apa yang harus di berikan pada pasien tersebut =
Perencanaan Keperawatan Langkah berikutnya setelah menetapkan diagnosa prioritas maka
disusunlah rencana keperawatan. Adapun rencana keperawatan pasien IMA :
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif meliputi lokasi, krakteristik, durasi,frekuensi,
kualitas,intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus.
- Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama mereka yang
tidak dapat berkomunikasi secara efektif.
- Kaji adanya diaphoresis.
- Monitor tanda-tanda vital.
- Beikan posisi fisiologis: semifowler
- Lakukan pemeriksaan EKG 12 Lead
- Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal atau masker sesuai indikasi.
- Ajarkan teknik nonfarmakologi distraksi dan relaksasinapas dalam pada saat nyeri
Sumber : Artawan, I. K., Wijaya, I. M. S., Arini, L. A., & Sunirda, I. N. (2019). Gambaran
asuhan Keperawatan Gawat darurat Pada Pasien Infark Miokard akut Dengan Nyeri Akut di
Ruang Emergency Cardio RSUP. Sanglah Denpasar. Jurnal Kesehatan Medika Udayana,
5(01), 10-25.
Konsep
Acute Coronary Syndrom (ACS) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pasien
dengan nyeri dada atau ketidaknyamanan lain akibat dari proses iskemia jantung yang
berkepanjangan (ENA, 2007). Salah satu jenis Acute Coronary Syndrom adalah Infark
Miokard Akut yang disebabkan oleh pecahnya plak arteroma dipembuluh darah
coroner
sehingga mengakibatkan terbentuknya thrombus, akibatnya suplai oksigen dan nutrisi menuju
miokard terhambat (PERKI, 2015).
Manifestasi adanya infark miokard adalah timbulnya rasa nyeri dada sebagai respon
terjadinya proses iskemia pada miokard (ENA, 2007). Nyeri dada tipikal yang dirasakan oleh
pasien infark miokard biasanya dirasakan terus menerus selama 30-60 menit (Zafari, 2017).
Nyeri oleh karena proses iskemik yang tidak tertangani &gt;20 menit maka dapat
menyebabkan
kematian otot jantung yang bersifat irreversible (Muttaqin, 2009; Corwin, 2009; Kowalak et
al, 2011).

Manajemen awal dari rencana penanganan pasien dengan Infark Miokard Akut
memiliki tujuan sebagai pemulihan keseimbangan antara suplai oksigen dan permintaan
untuk mencegah iskemia lanjut, pereda nyeri dan pencegahan serta pengobatan komplikasi
(Zafari, 2017).Hal pertma yang harus dilakukan adalah :
1. (A, airway) : Mempertahankan kepatenan jalan napas
2. (B, Breathing) : Status pernapasan
3. (C, Circulation) : Status sirkulasi
Penanganan akut miokard infark di Instalasi gawat darurat dimulai dengan
pemberian suplemen oksigen pada pasien yang memiliki saturasi oksigen &lt;90% dan
dilanjutkan dengan pemberian terapi farmakologi (AHA, 2014 ; Zafari, 2017). Selain itu
semua pasien yang datang ke instalasi gawat darurat dengan gejala nyeri dada akan dilakukan
pengkajian serta pemeriksaan fisik terfokus dilanjutkan dengan pemeriksaan EKG 12 Lead
untuk menegakkan diagnosa infak miokard (Kowalak et al., 2011).

Anda mungkin juga menyukai