Anda di halaman 1dari 14

TATA TERTIB PROGRAM KEAHLIAN

1. Seluruh siswa harus hadir di sekolah selambat-lambatnya 15 menit sebelum


pelajaran dimulai.
2. Siswa yang datang terlambat datang kesekolah diwajibkan melapor ke petugas piket.
3. Setiap hari senin diwajibkan mengikuti kegiatan upacara bendera.
4. Setiap siswa atau siswi yang tidak masuk sekolah dikarenakan sakit atau ijin, wajib
memberi tahukannya kepada wali kelas melaui surat atau media lainnya.
5. Setiap siswa atau siswi yang tidak masuk dikarenakan sakit, sekurang-kurangnya tiga
hari berturut-turut, diwajibkan untuk memberikan surat keterangan sakit dari
dokter.
6. Seluruh siswa atau siswi diwajibkan membaca doa sebelum memulai belajar di kelas
dipimpin oleh ketua kelas dengan diringi salam.
7. Setiap siswa atau siswi diwajibkan membawa kelengkapan belajar.
8. Siswa/I tidak diperbolehklan keluar kelas pada saat jam pelajaran berlangsung,
terkecuali mendapat ijin dari guru yang bersangkutan.
9. Siswa/I yang meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung diharuskan
untuk memberitahukannnya kepada petugas piket oleh orang tua wali yang
bersangkutan.
10. Seluruh siswa/siswi SMK YKTB 3 Bogor wajib menjaga nama baik sekolah
11. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor harus membiasakan mengucapkan salam.
12. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor dilarang membeli makanan /minuman diluar
lingkungan sekolah dan membawa makanan/minuman ke dalam ruangan kelas.
13. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor harus ikut menjaga barang-barang milik sekolah.
14. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor membiasakan diri gemar bersodakoh, bersikap
santun dan menghormati sesama.
15. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor diwajibkan untuk mengenakan pakaian dan
atribut yang ditentukan sekolah.
16. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor harus menjaga kebersihan, ketertiban dan
keindahan lingkungan sekolah.
17. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor dilarang mengotori dan merusak sarana milik
sekolah.
18. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor dilarang melakukan permusuhan dan perkelahian.
19. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor dilarang membawa buku maupun barang mainan
yang tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah tanpa ijin guru.
20. Seluruh siswa/I SMK YKTB 3 Bogor membawa alat komunikasi seperti hand phone
dan alat komunikasi lainnya tanpa seijin guru
PERATURAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAJAULENG TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Pasal 1
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran.
2. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.
3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun
pelajaran sebanyak minimal 36 dan maksimal 38 minggu.
4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap semesternya
sebanyak 18atau 19 minggu, kecuali kelas XII semester genap sebanyak 16 minggu.
5. Proses pembelajaran meliputi Tatap Muka, Praktik Sekolah dan Industri dengan
perbandingan 1 jam : 2 jam : 4 jam.
6. Praktik kerja industri dilaksanakan pada tingkat XI.
7. Pembelajaran mata pelajaran umum selama praktik kerja industri boleh dilakukan melalui
model penugasan.
8. Program sekolah yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran wajib diikuti oleh
siswa; upacara bendera tiap senin pagi, kerja bakti tiap jumat pagi, serta kegiatan
pengembangan diri lainnya seperti ekstrakurikuler.
Pasal 2
KEHADIRAN SISWA
1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk
setiap kelas.
2. Dalam satu semester setiap siswa wajib hadir mengikuti 80% proses pembelajaran tatap
muka per mata pelajaran.
3. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan (di
luar kelas) sesuai karakteristik mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap Mata
Pelajaran.
Pasal 3
KETIDAKHADIRAN SISWA
1. Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena :
o Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/ pemberitahuan langsung orang
tua/wali)
o Izin yang didahului dengan permohonan secara tertulis dari orang tua/wali
o Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler.
o Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (bolos) dan atau tanpa keterangan yang
sah.
2. Siswa yang sering terlambat masuk sekolah akan diberikan tugas tambahan yang
bentuknya ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan yang ditandatangani
oleh piket dan wali kelas.
3. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat
diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 80% dari kehadiran wajib; jika
ketidakhadirannya akibat ditugaskan sekolah maka ketentuan tersebut tidak berlaku.
Pasal 4
PROSES PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan melalui berbagai kegiatan evaluasi dan Tugas Mandiri/Kelompok.
2. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui:
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas,
ujian sekolah, ujian nasional, uji kompetensi keahlian
3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa :
o Tugas Mandiri Terstruktur
o Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
4. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru.
5. Siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan sekolah yang
ketentuannya diatur dalam peraturan kesiswaan.

Pasal 5
SANKSI
1. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran
minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada
orang tua terlebih dahulu.
2. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan
mengikuti UAS/UN.
3. Siswa yang sering terlambat hingga 30 % dari kumulatif kehadiran total tidak
diperkenankan mengikuti Ujian (UTS/UAS).
4. Siswa yang kehadirannya kurang dari 80 % dari kehadiran total tidak diperkenankan
mengikuti Ujian (UTS/UAS).
5. Ketentuan lebih rinci mengenai sanksi ketidakhadiran dan keterlambatan siswa diatur
dalam tata tertib siswa.

Pasal 6
KETENTUAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar kompetensi
lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
4. Penilaian pengamatan siswa meliputi Akhlak Mulia, Budi Pekerti, estetika, serta jasmani
olahraga dan kesehatan.
5. Penilaian akhlak mulia merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia.
6. Penilaian kepribadian merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai
warga masyarakat dan warga negara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
7. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika/kesenian dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap menilai perkembangan afeksi dan
ekspresi psikomotor peserta didik.
8. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran Jasmani,Olahraga dan Kesehatan,melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
psikomotor dan afeksi peserta didik.
9. Penilaian pengamatan dilaporkan kepada wali kelas setiap menjelang ujian akhir semester
atau ujian nasional/ ujian sekolah.

Pasal 7
ULANGAN DAN UJIAN
1. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,
melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
2. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD)
atau lebih.
3. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya.
4. Ujian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 10 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD
pada periode tersebut.
5. Ujian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ujian meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
6. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
7. Ujian Nasional adalah pengukuran pencapaian kompetensi siswa pada beberapa mata
pelajaran tertentu dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
8. Uji Kompetensi adalah pengukuran pencapaian kompetensi secara periodik yang
dilaksanakan oleh penguji eksternal dan internal.

Pasal 8
PELAKSANA ULANGAN DAN UJIAN
1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan Tugas
Mandiri/Kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ujian tengah semester dan ujian akhir
semester dilaksanakan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
3. Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) atau asosiasi profesi di
bawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan
5. Ujian Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah
6. Uji Praktik Kejuruan dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) atau asosiasi
profesi di bawah koordinasi satuan pendidikan.

Pasal 9
NILAI/LAPORAN PENILAIAN
1. Nilai Pengamatan yang meliputi akhlak mulia, kepribadian, estetika, serta jasmani
olahraga dan kesehatan dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran dan dihimpun oleh wali
kelas.
2. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru BP/BK dan kesiswaan dari Pelatih/
Instruktur/ Pembimbing kegiatan pengembangan diri.
3. Nilai harian diperoleh dari gabungan Hasil ulangan harian dengan nilai tugas dengan
perbandingan 3 : 1.
4. Nilai kompetensi dasar diperoleh dari nilai harian, dan nilai tugas yang sesuai dengan
kompetensi yang dinilai
5. Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran normatif dan adaptif dan muatan lokal diperoleh
dari Nilai Harian, Nilai Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester.
6. Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran produkif diperoleh dari gabungan nilai teori dan
nilai praktik dengan perbandingan
7. Nilai Ujian Sekolah/ Ujian Nasional dihitung sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang
ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

Pasal 10
REMEDIAL
1. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada ulangan
harian, harus mengikuti remedial.
2. Remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan siswa bersangkutan
tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
3. Jenis remedial terdiri dari:
o Remedial test, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai < 50 %;
o Remedial teaching, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai ≥ 50 %.
o Remedial test dapat diselenggarakan dengan tes tulis, lisan, atau praktik.
o Remedial teaching dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:
5. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui kegiatan
tatap muka di luar jam efektif.
6. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
7. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
8. Pemanfaatan tutor sebaya.
9. Remedial teaching ditindaklanjuti dengan remedial test.
10. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.
11. Format remedial dari sekolah diberikan apabila nilai raport siswa tidak mencapai nilai
KKM pada saat pembagian raport semester ganjil.
12. Jadwal remedial terdiri dari remedial yang melekat pada guru mata pelajaran dan
remedial yang ditentukan oleh sekolah.

Pasal 11
KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat
diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 90 % dari kehadiran wajib.
2. Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir semester
genap.
3. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan
pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil harus dituntaskan
sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap.
4. Kriteria Kenaikan Kelas:
o Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas yang
bersangkutan ;
o Nilai yang diperhitungkan adalah nilai semester genap dengan memperhatikan nilai
semester ganjil;
o Peserta didik memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan KKM untuk setiap mata
pelajaran;
o Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila yang bersangkutan masih mempunyai
nilai di bawah KKM;
o Kehadiran peserta didik di kelas tidak kurang dari 90%;
o Memiliki sifat/akhlaq yang terpuji atau minimal tidak tercela.
5. Siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas.
6. Siswa dinyatakan tidak naik kelas melalui rapat pleno dewan guru.
7. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidik dengan kriteria sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan
Nasional.

Pasal 12
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR
1. Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai kompetensi
dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :
o Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif
o Media Pembelajaran
o Alat / perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, Penjasorkes dan Keterampilan
o Komputer, WIFI dan Internet
2. Siswa berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam bentuk meminjam buku
pelajaran, buku referensi dan pengetahuan umum di perpustakaan sesuai prosedur.
3. Setiap siswa dianjurkan untuk memiliki minimal satu buah buku pelajaran dan buku
referensi setiap mata pelajaran yang sesuai dengan Standar Isi Kurikulum.
4. Setiap siswa berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang terdapat di
Ruang Teori, Self Acces Study, Perpustakaan, Lab.IPA, Lab.Komputer dan Lab. Produktif.
Pasal 13
LAYANAN KONSULTASI SISWA
1. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan akademis
oleh guru mata pelajaran,wali kelas maupun konselor (Guru BK)
2. Setiap guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK wajib menyediakan jadwal layanan
akademik kepada setiap siswa asuhannya.
3. Layanan khusus diberikan kepada setiap peserta didik yang memiliki masalah khusus
dalam mengikuti proses pembelajaran, seperti masalah :
o Kehadiran
o Kepribadian
o Ahlak
o Keamanan
4. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran, wali kelas
dan guru BK
5. Segala bentuk pelayanan (akademik dan khusus) dikoordinasikan dengan guru BK.
6. Setiap siswa berhak mendapatkan layanan konsultasi untuk pengembangan diri.
7. dll

Pasal 14
MUTASI SISWA
1. Mutasi siswa dapat berupa :
o Mutasi Masuk
o Mutasi Keluar
2. Setiap siswa kelas X berhak menentukan program/ kompetensi keahlian sesuai prestasi
akademik dan minat pada saat pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua.
3. Siswa kelas X yang naik ke kelas XI atau siswa kelas XI yang naik ke kelas XII tidak boleh
mengganti kompetensi keahlian yang telah dipilih.
4. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :
• Berasal dari sekolah yang terdaftar resmi
• Sebaiknya berasal dari sekolah sejenis yang sederajat.
• Sebaiknya berasal dari Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian yang sama. (Nilai
raport untuk mata pelajaran produktif harus dilihat kompetensinya)
• Bukan siswa kelas XII
• Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.
• Setiap siswa berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.
• Setiap siswa berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.
Pasal 15
Ketentuan Umum
1. Peraturan ini bersifat mengikat semua sivitas akademika SMK Negeri 1 Majauleng
2. Segala hal yang belum diatur akan dimasukkan dalam peraturan sesuai dengan ketentuan
dalam rapat pleno dewan guru yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru
3. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Paria, 23 Juli 2015


Kepala Sekolah,

Drs. Wardihan
Nip. 19601212 198803 1 026

Kode Etik Program Kejuruan

KODE ETIK PROGRAM KEAHLIAN SMK NEGERI 1 BADAU


BAB I

BAB I
PENGERTIAN DAN TUJUAN
PASAL 1
PENGERTIAN
Kode etik akademik adalah norma yang mengatur pola interaksi antar civitas SMK NEGERI 1
BADAU .
PASAL 2
TUJUAN
Tujuan kode etik akademik SMK NEGERI 1 BADAU adalah menata etika dan moral civitas
SMK NEGERI 1 BADAU  dalam melaksanakan pembelajaran.

BAB II
KEWAJIBAN UMUM
PASAL 3
KEWAJIBAN ANTAR SESAMA CIVITAS

1.    Dalam interaksi kehidupan kampus, setiap orang dianjurkan untuk menyapa dan
memberi salam kepada orang atau kelompok orang yang dijumpainya, dan diwajibkan bagi
orang atau kelompok tersebut untuk menjawab
2.    Setiap orang yang lebih muda harus menghormati, sopan, dan santun terhadap mereka
yang berusia lebih tua. Orang yang berusia lebih tua harus menghargai, membimbing,
memberi contoh, dan mengayomi mereka yang lebih muda darinya.
3.    Setiap orang yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih rendah harus menghormati,
berperilaku sopan, dan santun terhadap mereka yang memiliki pangkat dan/atau jabatan
lebih tinggi. Orang yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih tinggi harus menghargai,
membimbing, dan menuntun mereka yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih rendah.

PASAL 4

KEWAJIBAN TENAGA PENDIDK TERHADAP TENAGA PENDIDIK LAINNYA


1.    Setiap tenaga pendidik wajib memperlakukan tenaga pendidik lainnya sebagaimana ia
sendiri ingin diperlakukan.
2.    Setiap tenaga pendidik harus mengakui kredibilita dan integritas  tenaga pendidik
lainnya berdasarkan kompetensi keilmuan yang dimiliki.

PASAL 5

KEWAJIBAN TENGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN TERHADAP PESERTA DIDIK


1.    Setiap tenaga pendidik dan kependidikan senantiasa mengingat dan sadar akan
kewajiban sebagai pendidik dan kependidikan.
2.    Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib mengembangkan diri dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai kompetensi bidang
keilmuaannya dengan tetap berpegang pada prinsip belajar seumur hidup.
3.    Setiap tenaga pendidik dan kependidikan harus melaksanakan tugas dan kewajibannya
secara tulus, jujur, iklash dan lurus sesuai peraturan dan ketentuan yang beerlaku.
4.    Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib membuka diri dan memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada peserta didik untuk bertanya, berdiskusi bahkan berargumentasi
selama didukung oleh bukti-bukti obyektif ilmiah.
5.    Setiap tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan fungsi dan tugasnya memberi
bantuan dan bimbingan  bagi peserta didik yang membutuhkan
6.    Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib memperlakkukan peserta didik secara
manusiawi, obyektif, adil, dan tidak memihak.

PASAL 6

KEWAJIBAN PESERTA DIDIK TERHADAP TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

1.    Setiap peserta didik peserta didik harus menghormati dan berperilaku sopan pada
setiap tenaga pendidik dan kependidikan.
2.    Setiap peserta didik peserta didik  harus mengetahui segala hal yang berkaitan dengan
bidang tugasnya dan dapat meminta bantuan pada pendidik dan tenga kependidikan sesuai
kompetensi yang diembannya.
3.    Setiap peserta didik peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran, wajib hadir
sebelum guru/pendidik memasuki ruangan, dan peserta didik tidak diperkenankan bubar
meninggakan ruangan sebelum guru/pendidik keluar.

PASAL 7
KEWAJIBAN PIMPINAN TERHADAP SESAMA PIMPINAN

1.    Setiap unsur pimpinan wajib memperlakukan pimpinan lainnya sebagaimana ia sendiri


ingin diperlakukan.
2.    Setiap unsur pimpinan wajib melakukan tugas berlandaskan STATUTA.
3.    Setiap unsur pimpinan tidak diperkenankan mengambil alih tugas pokok dan fungsi
pimpinan lainnya kecuali atas ijin dan pendelegasian dari kepala sekolah
4.    Setiap unsur pimpinan wajib menjaga rahasia jabatan.

PASAL 8
KEWAJIBAN PIMPINAN TERHADAP PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

1.    Pimpinan harus memberi contoh kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dan
peserta didik.
2.    Pimpinan wajib melaksanakan tugas dan fungsinya dan menegakkan semua peraturan
yang berlaku, terutama berkaitan dengan  Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
3.    Pimpinan wajib membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh pendidik dan
tenaga kependidikkan dan peserta didik .
4.    Pimpinan selayaknya memperlakukan pendidik sebagai teman sejawat dan
memperlakukan peserta didik sebagai peserta didik.

PASAL 9
KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PIMPINAN

1.    Pendidik dan tenaga kependidikan memperlakukan pimpinan sebagi teman sejawat


(kolega) sedangkan peserta didik memperlakukan pimpinan sebagai “orang tua”di sekolah.
2.    Seitiap pendidik dan tenaga kepedidikan,  peserta didik  wajib menaati segala peraturan
yang ditetapkan pimpinan dan berlaku dilingkungan sekolah SMK NEGERI 1 BADAU
3.    Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik wajib menyampaikan kendala dan
permasalahan pendidikan kepada pimpinan secara jelas dan santun.

BAB III
LARANGAN
PASAL 10
LARANGAN GURU/PENDIDIK/TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PESERTA DIDIK

1.    Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang memberi sanksi yang dapat merendahkan
harkat dan martabat peserta didik.
2.   Pendidik dan tenaga kependidikan tidak diperkenankan memberi sanksi yang
bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dilingkungan sekolah.
3.    Pendidik dan tenaga kependidikan menerima upah, sogokan, dan pemberian tendensius
dari peserta didik jika diduga berkaitan dengan tugas seorang guru.
4.    Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang memberikan perlakuan subyektif kepada
peserta didik atas dasar adanya hubungan keluarga, suku, agama, dan ras.

PASAL 11
LARANGAN PESERTA DIDIK TERHADAP PIMPINAN DAN GURU

Peserta didik dilarang keras menghina, mengejek, bertindak anarkis, dan berlaku tidak
sopan kepada guru dan pimpinan, termasuk memberi gelar/sebutan tertentu yang tidak
sepatutnya, baik lisan maupun tulisan.
BAB IV
PENGAWASAN
PASAL 12
PENGAWASAN KODE ETIK AKADEMIK
Pengawasan atas pelaksanaan kode etik akademik ini dilakukan oleh Kepala Sekolah SMK
NEGERI 1 BADAU.
BAB V
SANKSI
1) Pelanggaran atas kode etik akademik ini akan dikenakan sanksi.
Mekanisme penetapan dan jenis sanksi atas pelanggaran kode etik akademik ini
2)
dilakukan oleh Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 BADAU

TIM PERUMUS KODE ETIK SMK NEGERI 1 BADAU


KETUA KOMITE SMK NEGERI 1 BADAU KEPALA SMK NEGERI 1 BADAU

M. SURUR ARDONO, S.Pd


NIP. 196407221988031005

Anda mungkin juga menyukai