Anda di halaman 1dari 3

Surplus Produsen

Produsen adalah orang yang menciptakan barang.


Surplus Produsen adalah jumlah yang dibayar oleh penjual untuk sebuah barang yang
dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut.

 Biaya dan Kerelaan Menjual


 Biaya adalah berapapun nilai yang harus dikeluarkan oleh penjual untuk
menghasilkan sebuah barang.
 Kerelaan menjual adalah penjual yang bersedia menjual barang dan jasa diatas
biaya yang dikeluarkannya.

Contoh :

Toni adalah pemilk rumah yang sedang mencari jasa pengecatan rumah. Untuk itu,
ada 4 yang ingin menjadi jasa pengecatan rumah yaitu Merry, frida, georgia, dan grandma.
Agar Toni mendapatkan harga termurah, maka Toni akan mengadakan lelang. Asalkan setiap
pengecat bersedia untuk melakukan pekerjaan, jika harga yang mereka terima lebih besar
daripada biaya yang mereka keluarkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Setiap pengecat harus bersedia untuk menjual jasa pengecatan pada harga diatas
biaya yang dikeluarkan. Jika harganya dibawah biaya yang dikeluarkannya maka mereka
menolak untuk menjual jasa pengecatan jika harganya sama dengan yang dikeluarkan. Seperti
tabel 2 berikut :

Ketika Toni mengumpulkan penawaran dari masing masing pengecat harga awal agak
tinggi, namun akan turun ketika para bersaing dalam memperebutkan pekerjaan. Karna ke-4
tukang ini sama sama menginginkan pekerjaan, merka bersaing menurunkan harga hingga
bataas minimal.

Begitu grandma menawarkan hanya $500 atau sedikit lebih rendah, maka ia pun
mengungguli ke-3 pengecat lainnya karna ia yang mau mengecat rumah Toni dengan harga
dibawah $600. Karna grandma mampu mengerjakannya dengan harga $500 maka ia
mendapatkan keuntungan tambahan $600. Jadi, grandma memproleh surplus produsen yaitu
sebesar $100.
 Menggunakan kurva penawaran untuk mengukur suplus produsen

Kaitannya dengan Tabel 2

Jika harga berada dibawah $500, tidak ada satupun dari 4 pengecat yang bersedia
untuk melakukan pekerjaan sehingga jumlah penawaran=0.

Jika harga antara $500 dan $600,hanya grandma yang bersedia untuk melakukan
pekerjaan itu sehingga jumlah penawaran adalah 1.

Jika harga berada di antara $600 dan $800, grandma bersedia untuk melakukan
pekerjaan sehingga jumlah penawaran adalah 2. Dengan demikian, jadwal penawaran
diturunkan dari biaya yang berasal dari ke-4 pengecat.

Figur 5 menggunakan kurva penawaran untuk mengukur surplus produsen. Pada


panel (a), kita mengasumsikan harga sebesar $600. Dalam hal ini jumlah penawaran adalah 1.
Perhatikan bahwa wilayah di bawah harga dan diatas kurva penawaran sama dengan $100.
Jumlah ini sama persis dengan nilai surplus produsen yang kita hitung sebelumnya untuk
Grandma.

Pada panel (b) menunjukkan surplus produsen pada harga produsen $800. Dalam hal
ini, wilayah dibawah harga dan diatas kurva penawaran sama dengan luas total kedua persegi
panjang. Luas wilayah ini $500 , yaitu nilai surplus produsen yang telah kita hitung
sebelumnya untuk Georgia dan Grandma ketika dua rumah itu membutuhkan pengecatan.
Luas wilayah di bawah harga dan diatas kurva penawaran adalah surplus produsen
pada sebuah pasar. Logika dibalik hal ini yaitu tinggi kurva penawaran adalah biaya penjual.
Sedangkan perbedaan antara harga dan biaya produksi adalah surplus produsen dari masing-
masing penjual. Dengan demikian, luas wilayah total adalah jumlah surplus dari semua
penjual.

Bagaimana Harga yang Lebih Tinggi Meningkatkan Surplus Produsen


Pada panel (a), harga adalah P1 jumlah permintaan Q1 dan surplus produsen adalah
luas wilayah segitiga ABC. Ketika harga naik dari P 1 dan P2 seperti panel (b), jumlah
penawaran naik dari Q1 ke Q2 dan surplus produsen meningkat menjadi luas wilayah ADF.
Kenaikan dalam surplus produsen (luas wilayah BCFD) terjadi sebagian karena produsen
menerima keuntungan lebih banyak sekarang ( luas wilayah BCED) dan sebagian karena
produsen baru masuk ke pasar pada harga yang lebih tinggi ( luas wilayah CEF).

Anda mungkin juga menyukai