Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang menjadi dasar
dan alasan dibangunnya fasilitas Bali United Football Academy, serta membahas
rumusan maslah, tujuan dan metode perancangan yang akan digunakan.

1.1 Latar Belakang


Menjamurnya sekolah – sekolah sepakbola di Indonesia saat ini
membuktikan bahwa semakin besar animo masyarakat akan kecintaannya
terhadap olahraga sepakbola. Namun tidak banyak dari sekolah – sekolah
sepakbola di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap untuk memfasilitasi siswa
dan tim pelatih di dalamnya. Kebanyakan sekolah yang ada hanya memfokuskan
pada latihan fisik, teknik, dan taktik, bahkan lapangan untuk latihannya pun masih
menggunakan lapangan sepakbola di tempat umum. Selain latihan fisik, siswa
juga perlu dibekali pengetahuan soft skill seperti : Behavior, Attitude, Dicipline,
Integritas, bahasa Internasional dan ilmu pengetahuan lainnya.
Di sebuah Klub sepakbola Indonesia saat ini belum ada tempat khusus
yang dapat membina siswa untuk menjadi pemain sepakbola professional. Dari

Bali United Football Academy 1


kondisi nyata saat ini, kebanyakan sekolah sepakbola khususnya di Bali hanya
berupa pelatihan – pelatihan singkat saja.
Melihat dari masa lalu, hingga sekarang perkembangan sepakbola
Indonesia mengalami pasang surut, prestasi terakhir Tim Nasional U-19 Indonesia
yaitu menjuarai Piala AFF 2013 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19.
Perkembangan terbaru sepakbola Indonesia yaitu terpuruknya kompetisi Indonesia
Super League (ISL) akibat imbas dari perseteruan antara Kementrian Pemuda dan
Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI). Perseteruan itu
berujung jatuhnya sanksi FIFA selaku federasi sepakbola dunia. Akibatnya
rangking Indonesia di FIFA terus merosot. Seiring dengan dengan dibekukannya
PSSI, hal ini tidak menyurutkan minat masyarakat terhadap sepakbola, ditambah
dengan pergelaran Piala Kemerdekaan , Piala Presiden dan yang terbaru Piala
Jenderal Soedirman 2015 menjadi titik kebangkitan sepakbola Indonesia. Melihat
hal positif tersebut diharapkan masyarakat tidak hanya sekedar memainkan bola,
tetapi masyarakat yang benar-benar ingin mengapresiasikan bakat sepakbolanya
mereka harus dididik dan diarahkan, sehingga hal ini nantinya dapat memacu dan
memajukan perkembangan sepakbola di Indonesia.
Bali sebagai salah satu pulau di Indonesia juga memiliki klub sepakbola
Bali United. Bali United merupakan klub sepakbola yang sudah memiliki nama
besar dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali dengan julukan Serdadu Tridatu.
Mengingat namanya yang sudah membesar sejak pertama kali masuk ke liga
Indonesia Super League, Bali United sudah selayaknya memiliki Akademi
sepakbola untuk mengorganisir kegiatan persepakbolaan kearah yang lebih positif.
Oleh karena itu, dengan mengadakannya Akademi sepakbola Bali United
diharapkan dapat menampung, membina, dan menghasilkan pemain yang lebih
fokus dan professional. Untuk pembinaan pemain juga diperlukan nama-nama
pemain sepakbola professional Indonesia khususnya pemain asal bali seperti I
Made Wirawan (Goal Keeper), I Putu Gede Juni Antara (Defender) dan banyak
lagi pemain berbakat asal bali lainnya. Dengan nama besar mereka dan club Bali
United diharapkan dapat memicu minat masyarakat untuk bergabung dengan
akademi sepakbola sehingga menjadi pemain-pemain sepakbola yang bermutu
dan tangguh bagi klub yang dibela maupun Tim Nasional Indonesia.

Bali United Football Academy 2


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang
dapat dirumuskan terkait perancangan Bali United Football Academy, antara lain :

1. Dimana lokasi dan site yang sesuai untuk fasilitas Bali United Football
Academy agar tercipta kelestarian lingkungan dan mendukung implementasi
rencana tata ruang secara optimal ?
2. Bagaimana penetapan tema yang sesuai dengan fungsi bangunan sehingga
tercipta citra bangunan yang khas dari lingkungan kawasan?
3. Bagaimana menciptakan pemrograman ruang baik secara fungsional,
performansi, dan arsitektural dengan tepat dan benar sehingga tercipta alur
pengguna yang efisien ?
4. Bagaimana penetapan konsep yang tepat agar tercipta rancangan yang
memiliki nilai-nilai terhadap sepakbola maupun lingkungan sekitar ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perencanaan Bali United Football
Academy sebagai berikut :
1. Mengadakan wadah pembinaan dan pengembangan bakat bagi para pemain
usia muda.
2. Mengadakan sekolah sepakbola dengan fasilitas sarana dan prasarana yang
lengkap dan bertaraf internasional.
3. Mewujudkan bangunan yang mempunyai ciri khas dari lingkungan kawasan.
4. Memperkuat keberadaan lembaga dalam penyelenggaraan berbagai program
layanan sekolah sepakbola di Bali.

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan yaitu teknik
pengumpulan data dan teknik pengolahan data.
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data
yang ingin didapatkan, yaitu sebagai berikut :
1. Data Primer

Bali United Football Academy 3


Data primer merupakan data yang didapat oleh peneliti dengan cara
pengamatan secara langsung dilapangan. Data yang didapat meliputi data hasil
yang diamati, dicatat, direkam, dan dokumentasi foto maupun video di lapangan.
a. Wawancara
Mengadakan wawancara secara langsung dengan Ibu Fitria Jayanti selaku
pihak pengelola fasilitas olahraga di Canggu Club untuk mendapatkan
informasi data-data sebagai bahan pembanding.
b. Studi Banding
Meninjau secara langsung dilapangan untuk mendapatkan informasi data-data
seperti fasilitas sejenis, hubungan ruangnya yang berguna sebagai gambaran
umum tentang proyek yang akan dibuat. Untuk studi banding dilakukan pada
fasilitas sejenis seperti Canggu Club.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang dikumpulkan orang lain, artinya
pengumpulan data tersebut tidak diusahakan sendiri oleh penulis.
a. Studi Literatur
Pengumpulan data yang berkaitan dengan judul tugas yaitu perancangan Bali
United Football Academy yang didapatkan dari media cetak berupa buku,
jurnal surat kabar, dan lain-lain. maupun media elektronik berupa artikel dan
video.
b. Studi instansional
Pengumpulan data yang didapat dari instansi pemerintah seperti Peraturan
Daerah (perda), Badan Pusat Statistik Gianyar (BPS), Rencana Tata Ruana
Wilayah (RTRW) dan lain sebagainya yang digunakan dalam perancangan
proyek Bali United Football Academy.
c. Browsing Internet
Pengumpulan data mengenai fasilitas akademi sepakbola yang sudah ada
dengan cara pencarian melalui media internet sebagai pembanding untuk
mendapatkan gambaran umum perancangan proyek akademi sepakbola.

Bali United Football Academy 4


1.4.2 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang diaplikasikan terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu :
1. Kompilasi data
Data yang sudah terkumpul dikelompokkan menurut kriteria data masing-
masing. Kemudian dicari hubungan atau kaitannya antara data satu dengan data
lainnya.
2. Analisis Data
Berdasarkan kompilasi data, analisis data dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan cara kualitatif dan kuantitatif, Yaitu :
a. Kualitatif yaitu menganalisis data mengenai pengertian, fungsi, tujuan,
aktivitas, dan fasilitas studi banding yang sudah ada dengan cara
mendeskripsikan data.
b. Sedangkan kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan
matematis. Analisis data yang akan digunakan dalam proses perancangan
adalah analisis data yang sudah disederhanakan kemudian disajikan secara
sistematis.
3. Metode Komparatif
Metode komparatif yaitu membandingkan studi kasus satu dengan studi
kasus yang lain sehingga mendapatkan studi yang ideal untuk proyek
Pembangunan Bali United Football Academy.
1.4.3 Teknik Penyimpulan
Semua data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisa, setelah
analisa terhadap data sudah selesai maka dilanjutkan untuk penentuan kesimpulan.
Penentuan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan rumusan masalah
dengan hasil analisis data, sehingga didapatkan suatu kesimpulan pokok/utama.

Bali United Football Academy 5


BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP BALI UNITED


FOOTBALL ACADEMY
Pada bab ini membahas mengenai pengetian jalur pendidikan seperti
pendidikan Formal, Nonformal, Informal dan mengenai definisi sepakbola,
sejarah sepakbola, teori latihan, kelompok usia pembinaan, kurikulum pendidikan
sepakbola dan pengertian tentang proyek.

2.1 Pendidikan Formal, Nonformal, Informal


Kriteria ini berkaitan dengan pengertian (definisi) pendidikan sehingga
terdapat perbedaan yang jelas antara pendidikan formal (termasuk pula di
dalamnya pendidikan yang program-programnya bersifat nonformal dan
pendidikan yang program-programnya bersifat informal dengan pendidikan
formal yang program-programnya bersifat formal) (Sujana, 2007). Sehubungan
dengan hal tersebut, pegertian tiga jenis pendidikan dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat,
berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi yang

Bali United Football Academy 6


setaraf dengannya; termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang
berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan
professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
b. Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga
setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk
di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga,
lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.
c. Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar
sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan
bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk
melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
Ketiga pengertian tersebut diatas dapat dugunakan sebagai acuan jalur
pendidikan akademi sepakbola yang dipilih.
2.2 Pengertian Umum Sepakbola
Sepakbola adalah permainan yang terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari
sebelas pemain. Pemain dapat menyentuh bola dengan seluruh anggota tubuhnya
kecuali tangan dan lengan mereka, untuk mencoba mencetak gol ke gawang
lawan. Hanya kiper yang diperbolehkan menyentuh bola menggunakan tangan di
area penalti sekitar gawang guna menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. Tim
yang unggul jumlah gol dinyatakan sebagai pemenang dalam pertandingan.
2.2.1 Sejarah Sepakbola
Cikal-bakal sepakbola sangat kuno. Lebih 2000 tahun yang lalu, peradaban
Cina, Jepang, Yunani dan Romawi semuanya menunjukkan adanya permainan
dimana para pemain menendang atau membawa bola ke suatu sasaran. Kemudian
di Abad pertengahan, pertandingan yang keras diantara dua tim dengan jumlah
pemain yang tak terbatas sering diadakan dijalanan kota dan desa. Kandung kemih
dari babi atau kulit binatang yang diisi dijadikan sebagai bola. Pada tahun 1800-
an, sepakbola menjadi teratur dengan adanya berbagai peraturan resmi. Pada
akhir abad ke 20, permainan ini telah berkembang menjadi permainan yang
kurang lebih sama dengan permainan sepakbola modern (Gifford, 2003).
2.2.2 Modul Pelatihan Sepakbola

Bali United Football Academy 7


Pada pendidikan sepakbola usia muda, seorang pelatih memiliki kesempatan
untuk mendapatkan pemain melalui jaringan orang tua dan iklan di media. Sangat
penting untuk menjelaskan tujuan-tujuan sekolah sepakbola yang akan dikelola
dan keuntungan dalam keikutsertaan dalam program sepakbola.
Klub-klub di brazil memiliki aturan tidak resmi tentang jumlah ideal pemain
yang direkrut sebagai bagian dari tim junior utama di tiap kelompok umur.
Idealnya, jumlah pemain disetiap kelompok umur adalah sekitar 28 orang. Hal ini
berarti dapat menimbulkan persaingan ketat antar siswa jika ada pemain yang baru
dengan kualitas lebih baik. Upaya mengembangkan pemain muda dalam sistem
ini memiliki resiko yang cukup besar jika pelatihan tidak dilakukan dengan benar
karena adanya tekanan yang tak terhindarkan keatas para pemain muda ini untuk
mencapai keberhasilan (Susanto, 2012). Maka dari itu pelatih harus benar-benar
teliti dalam menyeleksi pemain yang patut bergabung dengan klub. Berikut
jabaran mengenai hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menyeleksi calon
pemain sepakbola :
a. Tryout
Sangatlah penting bagi pelatih untuk berhati-hati agar tidak mengacaukan
kesatuan tim. Rotasi pemain yang berkali-kali akan menimbulkan kelemahan
pengembangan konsep taktik.
b. Tektik
Kemampuann untuk melakukan keterampilan secara benar, mengambil
keputusan yang tepat dibawah tekanan.
 Dalam proses pengembangan
 Harus memiliki kemampuan untuk melakukannya dalam berbagai
situsasi tekanan.
 Harus mampu untuk menunjukkan kinerjanya dalam berbagai situasi
tekanan.
c. Kepemimpinan
 Hal ini penting bagi pemain untuk memiliki sejumlah keterampilan
komunikasi, dan mampu membantu tim, khususnya ketika dibawah
situasi tekanan.

Bali United Football Academy 8


 Pemain dengan kapasitas untuk memimpin tim sepanjang pertandingan.
Dia mampu menyampaikan dan menyokong perintah pelatih.
d. Jenis Fisik
Karakter fisik pemain :
 Tubuh atletis apapun dapat diterima
 Dibutuhkan beberapa aspek spesifik seperti : tinggi, kuat, kecil dan kuat,
kurus, dll.
 Seorang pemain yang memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan
sebagai atlit yang baik dalam hal ukuran, kekuatan dll. Karena ukuran dan
kecepatan dalah faktor penting bagi posisi bertahan againn dalam seperti
swiper, stopper dan pemain tengah bertahan.
2.2.3 Fasilitas latihan dan pertandingan Sepakbola
Dalam permainan sepakbola terdapat beberapa peraturan yang harus diikuti,
yaitu :
1. Lapangan Sepakbola
a. Lapangan sepakbola harus berbentuk empat persegi panjang (lihat gambar
2.1), dan garis samping (touch line) harus lebih panjang dari garis gawang
(goal line).
 Panjang : minimal 90 m (100 yard)
maksimal 120 m (130 yard)
 Lebar : minimal 45 m (50 yard)
maksimal 90 m (100 yard)
Lapangan sepakbola Standar Internasional :
 Panjang : minimal 100 m (110 yard)
maksimal 110 m (120 yard)
 Lebar : minimal 64 m (70 yard)
maksimal 75 m (80 yard)

b. Marka Lapangan
 Lapangan permainan sepakbola ditandai dengan garis. Garis – garis ini
termasuk dalam daerahpermainan yang dibatasinya.

Bali United Football Academy 9


 Dua garis batas panjang disebut garis samping. Dua garis yang pendek
disebut garis gawang.
 Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).
 Lapangan permainan dibagi dalam dua bagianoleh sebuah garis tengah.
 Titik tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh
sebuah lingkaran dengan radius 9.15 m (10 yard).
c. Daerah Gawang
Daerah gawang terdapat pada masing-masing garis ujung lapangan sebagai
berikut ; Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri
dan kanan gawang dengan jarak 5.5 m (6 yard) diukur dari bagian sebelah
dalam tiang gawang. Kedua garis ini dibuat kedalam lapangan pemainan
dengan panjang 5.5. m (6 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar
dengan gaaris gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis
gawang adalah daerah gawang.
d. Daerah penalty
Daerah penalti dibuat pada masing-masing ujung lapangan permainan
sebagai berikut : dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada
sisi kiri dan kanan gawang, dengan jarak 16.5 m (18 yard) diukur dari bagian
dalam tiang gawang. Kedua garisi ini dibuat ke dalam lapangan permainan
dengan panjang 16.8 m (8 yard) dean dihubungkan dengan garis yang sejajar
dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis
gawang adalah daerah pinalti.
Pada setiap daerah penalti dibuat sebuah titik penalti yang berjarak 11 m
(12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya
denagtiang gawang tersebut. Diluar dearah penalti dibua suatu garis busur
dengan radius 9.15 m (10 yard ) dari masing – masing titik penalti.

Bali United Football Academy 10


Gambar 2.1 : Lapangan Sepakbola
Sumber : (Niels, 2006)
e. Tiang Bendera
Tiang bendera dengan tinggi tidak kurang dari 1.5 m (5 yard) yang bagian
atasnya tumpul dan dengan bendera terpasang pada setiap sudut lapangan.
Tiang bendera boleh juga ditempatkan diujung garis tengan, tidak kurang dari 1
m diluar garis samping (lihat gambar 2.2).

Gambar 2.2 : Tiang Bendera Sepakbola


Sumber : http://www.fifa.com

Bali United Football Academy 11


f. Gawang
 Gawang harus ditempatkan pada bagian tengan masing-masing garis
gawang.
 Gawang terdiri dari dua buah tiang tegak lurus yang sama jaraknya dari
riang bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal oleh sebuah
mistar atau palang gawang ketanah adalah 2.44 m (8 yard).
 Lebar kedua tiang gawang dan mistar sama, tidak lebih dari 12 cm (5
inci). Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mistar.
 Jaring gawang dikaitkan ketiang gawang, mistar dan tanah bagian
belakang gawang. Dengan syarat bahwa jaring gawang tersebut
tersanggah dengan baik dan tidak menggangu penjaga gawang. Tiang
gawang dan mistar gawang harus berwarna putih.

Gambar 2.3 : Gawang Sepakbola


Sumber : http://www.fifa.com

g. Kualitas dan Ukuran Bola


Bola adalah sebuah benda bulat yang dipakai sebagi alat olahraga atau
permainan (lihat Gambar 2.3). Umumnya bola yang dipakai untuk permainan
sepakbola harus memenuhi kriteria seperti berikut :
 Berbentuk bundar/bulat.
 Terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai.
 beratnya tidak lebih dari 450 g (16 oz) dan tidak kurang dari 410 g (14 oz)
berat di awal pertandingan.
 dari tekanan sebesar 0,6-1,1 atmosfer (600 - 1.100 g / cm2) di laut tingkat
(£ 8,5 / sq di - £ 15,6 / sq in)

Bali United Football Academy 12


Gambar 2.4. : Bola Sepakbola
Sumber : http://www.sfcacademy.com/

2.3 Pengertian Akademi Sepakbola


Kata akademi berasal dari bahasa Yunani. Filosof ternama, Plato (yang
bernama asli Aristokles), saat mendirikan sekolah menamakannya akademi. Ia
mengambil nama tersebut karena terinspirasi dari keberanian, kebaikan dan
kecerdasan seorang pahlawan yunani kuno bernama Academus. Plato
menginginkan sekolahnya mampu membentuk manusia-manusia seperti
Academus. Sampai sekarang istilah akademi, akademik, akademisi, termasuk
akademi sepakbola masih digunakan.
Di dunia sepakbola tujuan akademi adalah membentuk karakter dan
pendidikan pemain, bukan hanya mementingkan perkembangan pemain sebagai
seorang pesepakbola saja.
Akademi besar maupun kecil, apabila berkelas, pasti mementingkan
pendidikan formal dan pengembangan karakter pemain. Tidak semua siswa bisa
menjadi pemain sepakbola professional. Walaupun bisa menjadi pemain
professional, mereka bisa cedera. Walaupun bisa menjadi pemain professional dan
tidak cedera, mereka harus disiapkan untuk kehidupan setelah masa aktif mereka
sebagai pesepakbola. Pengurus dan pelatih akademi juga sadar bahwa untuk bisa
meraih sukses sebagai pemain sepakbola atau sebagai apapun karakter sangat
menentukan. Karena itu akademi tidak selalu mengajarkan soal sepakbola saja
(Scheunemann, 2014).

Bali United Football Academy 13


2.4 Tinjauan Umum Bali United
Bali United Football Club adalah klub profesional Indonesia. Didirikan
pada tahun 1989, awalnya bernama Putra Samarinda sebelum berganti markas ke
Bali dan mengubah namanya menjadi Bali United Pusam pada tahun 2014. Tak
hanya mengubah nama, perubahan juga terlihat pada logo yang tidak memakai
nama Putra Samarinda (Pusam). Pada logo terlihat ada penambahan corak poleng
hitam dan putih dimana corak ini sudah menjadi ciri khas identitas bali yang
kental akan religinya (lihat Gambar 2.5). Dari tahun 2001 sampai 2006 Bali
United bermain di divisi pertama sebelum promosi ke Liga Super Indonesia.
Julukan Bali United adalah Serdadu Tridatu. Sejak pindah markas ke Bali,
manajemen tim memilih lapangan Trisakti, Kuta, Badung sebagai lokasi
pemusatan latihan Bali United. Kemudian untuk home base dan pertandingan
resmi tim bali united memakai stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali.

Gambar 2.5 : Logo Klub Bali United


Sumber : http://www.baliutd.com/clubs

Klub Putra Samarinda sejak berganti nama menjadi Bali United memang
masih minim prestasi karena club Bali United masih tergolong baru dipersepak
bolaan Indonesia, berikut prestasi club sejak berganti nama menjadi Bali United :
a. Prestasi
 2015 : Juara ke-3 Bali Island Cup 2015 (Turnamen Pra Musim)
 2015 : (Kompetisi dihentikan akibat Kisruh PSSI dengan Menpora)
 2015 : Perempatfinal Piala Presiden 2015.
b. Kondisi Fisik
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali adalah sebuah stadion
multifungsi dengan kapasitas 25.000 penonton, yang utamanya dipakai untuk

Bali United Football Academy 14


pertandingan sepakbola. Stadion yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten
Gianyar ini dahulu merupakan markas kesebelasan klub Persegi Gianyar dan Bali
Devata, namun menyusul klub tersebut sudah tidak aktif, maka stadion ini sempat
tidak difungsikan dalam jangka waktu yang cukup lama. Kemudian sejak klub
Putra Samarinda berganti nama menjadi Bali United dan pindah markas ke Bali
stadion ini kembali aktif.
Pada tahun 2014 hingga saat ini stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi
home base klub Bali United. Kemudian seiring dengan dipakainya stadion,
perbaikan fasilitas terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gianyar seperti
renovasi di area tribun VIP (lihat gambar 2.6) dan perbaikan lampu untuk
pertandingan malam.

Gambar 2.6 : Stadion Klub Bali United


Sumber : http://www.baliutd.com/clubs

2.5 Kajian Fasilitas Sejenis


2.5.1 Canggu Club
Canggu club yang beralamat di Jl Canggu Club, Canggu, Bali ini memiliki
luas lahan 4 Ha yang digunakan untuk menunjang fasilitas olahraga. Canggu Club
juga Bekerjasama dengan Junior Sport Academy (JSA) dan memfasilitasi
beberapa fasilitasi Olahraga untuk JSA seperti Gymnastics, Dance, Swimming,
Soccer, Basket Ball, Tennis (Lihat Gambar 2.7).

Bali United Football Academy 15


U

Gambar 2.7 : Layout Canggu Klub


Berikut nama fasilitas sesuai angka pada gambar 2.6 :
1. Pos Security Check
2. Drop Off
3. Area Parkir Mobil
4. Additional Parking
5. Main Entrance
6. Body Temple Spa
7. Verandah Restaurant
8. Gym dan Fitness Centre (Ruangan 10m x 5m)
9. Kolam Renang
10. Club House dan Sport Bar
11. Lapangan Sepakbola 45 x 100 m
12. Splash Poolside Dinning
13. Wahana Air
14. ATM Centre dan Function Area
15. Parkir Mobil sebelah Barat
16. Tennis Courts

Bali United Football Academy 16


2.5.2 Soccer School Indonesia (SSI) Arsenal
SSI Arsenal berlokasi di ISCI Ciputat, Jakarta Selatan, Indonesi
(perkotaan). Berdiri pada November 2007, SSI Arsenal telah menampung sekitar
250siswa dari usia 8 sampai 18 Tahun.
a. Fasilitas
 Menggunakan lapangan ISCI (International Sport Club of Indonesia) di
Ciputat yang bertaraf Internatsional (lihat Gambar 2.2).
 Kantor yang berlokasi di Cilandak Apartement, Suite 108 TB.
Simatupang Jakarta.
 Untuk ukuran pemain muda rentang usia U-12 Memakai bola ukuran 3
dan gawang mini dalam setiap latihannya, sedangkan untuk kelompok
usia U-14 sampai U-18 memakai bola ukuran standar.
 Karena banyaknya siswa asing, maka SSI Arsenal menyediakan jasa
penerjemah. Hal itu untuk kenyamanan siswa asing itu sendiri dan
pendukung kegiatan dilapangan.
b. Kegiatan Kepelatihan
Dalam kegiatan kepelatihan, setiap sesi latihan dilakukan 2 jam yang
dibagi menjadi 4 kategori program sesuai tingkatan usia para siswa.
 First touch program, program ini diperuntukkan pada siswa berusia
4-6 tahun.
 Grass roots program, tingakatan ini diperuntukkan pada siswa usia
7-12 tahun.
 Youth program, tingkatan ini diperuntukkan pada siswa usia 13-16
tahun.
 Senior program, tingkatan ini diperuntukan pada siswa usia 14-21.
c. Kegiatan
SSI arsenal (lihat Gambar 2.7 dan gambar 2.8) membagi kelas menjadi
tiga periode yang masing-masing terdiri 10 minggu pertahun. Peserta akan
mendapatkan ujian tulis pada akhir periode. Untuk setiap kelompokakan
berlangsung selama 90 menit.

Bali United Football Academy 17


Gambar 2. 8: SSI Arsenal Gambar 2. 9: lapangan ISCI Ciputat
Sumber : http://www.arsenalindonesia.com Sumber : http://www.arsenalindonesia.com

2.5.3 Aji Santoso International Football Academy (ASIFA)


ASIFA yg berdiri diatas lahan seluas 1.5 Ha, belokasi di Lapangan
Mojolangu Kompleks Gryashanta Block J Kel. Mojolangu, Kec. Lowokwaru Kota
Malang. (Perkotaan). ASIFA merupakan akademi sepakbola bertaraf Internsional
dengan fasilitas lengkap (lihat gambar 2.9, gambar 2.10 dan gambar 2.11) pertama
di Malang.
a. Aspek-aspek Kependidikan
 ASIFA memiliki komitmen jangka panjang terhadap pengembangan usia
dini para pemain berbakat sejak usia 12 tahun sampai 16 tahun.
 Penerimaan siswa akan dilakukan dengan seleksi yang sangat ketat setiap
tahunnya, sehingga hanya anak didik yang memiliki bakat besar yang dapat
bergabung dengan ASIFA. Setiap anak didik ASIFA mendapatkan legalitas
hukum untuk disalurkan ke klub-klub profesional. Para pemain akan
mendapatkan sistem pelatihan modern dari staff pelatih yang bersertifikat
FIFA.
 Diluar kegiatan sepakbola ASIFA juga akan memberikan pendidikan
informal gratis kepada semua anak didik berupa pelajaran bahasa inggris
dan cara bersikap (good attitude). Sehingga semua anak didik memiliki
perilaku yang baik, di lapangan ataupun diluar lapangan. Untuk semua anak
didik, ASIFA akan menyediakan fasilitas asrama lengkap dengan segala
fasilitasnya dengan biaya yang sangat terjangkau sehingga akan sangat
membantu orang tua dalam pengawasan.

Bali United Football Academy 18


 ASIFA juga memberikan laporan tertulis kepada orang tua setiap 6 bulan
sekali sehingga para orang tua akan mengetahui kemajuan-kemajuan
anaknya, baik dari sisi teknis sepak bola maupun diluar teknis sepak bola.
b. Fasilitas
Fasilitas-fasilitas yang ada di Asifa tergolong lengkap seperti akademi
sepakbola di Eropa. Berikukut rincian dan gambaran fasilitas tersebut (lihat
Gambar 2.6).
 Lokasi berada di jantung Kota Malang
 Asrama kapasitas 300 orang dewasa (3 lantai)
 Rumput standart FIFA/AFC yaitu Joyzia Japonica
 Lampu penerangan lapangan standar FIFA/AFC
 Bus kapasitas 60 penumpang
 Ruang gym/fitnes center 10m2 x 10m2
 Ruang steam/sauna kapasitas 20 orang
 Kolam air panas & kolam air dingin kapasitas 20 orang
 Ruang fisiotherapy/sport science 10m2 x 10m2
 Cafe umum kapasitas 100 orang
 Cafe VIP kapasitas 40 orang
 Butik
 2 dressing room/ruang ganti kapasitas 30 orang
 Ruang direktur
 Musholla 40 orang
 Ruang mandi/shower 10 orang.

Bali United Football Academy 19


Gambar 2. 10: Ruang Ganti Pemain Gambar 2. 11: Ruang Fitness
Sumber : http://asifa.co.id/ Sumber : http://asifa.co.id/

Gambar 2.12 : Lapangan Latihan


Sumber : http://asifa.co.id/

Bali United Football Academy 20


2.6 Perbandingan Hasil Studi Proyek Sejenis
Tabel 2.1 : Hasil Studi Banding
Nama Akademi
Pemba Kriteria Canggu SSI ASIFA Kesimpulan
nding Club (Arsenal)
Lokasi Pusat Kota Akademi sepakbola tidak
Pinggiran memiliki syarat khusus
kota mengenai lokasi. dari hasil
studi banding ketiga
Pedesaan
akademi ini letaknya
dominan di pusat kota.
Fasilit Internasion
as al Lapangan Sepakbola
Utama standar Internasional tanpa
(Lapa Nasional tribun dan lintasan lari
ngan)
Fasilit Asrama
as Akademi sepakbola
R. Kelas
Penun minimal harus memiliki
jang R. Loker
fasilitas penunjang seperti
R. Pers ruang kelas, ruang loker,
R.Pengelola ruang pengelola, KM/WC,
R. Meeting kantin, parkir.
KM/WC
Kantin,Cafe
Parkir
Fasilit R. Ganti
as Pemain
Pemai R. Fitness
n
R.Physhiote Akademi sepakbola
rapy minimal memiliki fasilitas
R.Sepakbol untuk pemain seperti, ruang
a Indoor ganti pemain, ruang
physioterapi, ruang fitness,
Kolam kolam renang.
Renang
R.Steam/Sa
una

Perpustaka
an

Bali United Football Academy 21


2.7 Spesifikasi Umum Proyek
Spesifikasi ini merupakan penjelasan mengenai spesifikasi proyek secara
umum yang meliputi pengertian judul, tujuan, sasaran, kelembagaan, dan
kesimpulan proyek.
2.7.1 Pengertian Judul
Yang dimaksud dengan Bali United Football Academy adalah sebuah
lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan olahraga
sepakbola dari anak usia dini, mulai dari usia 5-18 tahun. Bali United Football
Academy memiliki komitmen jangka panjang terhadap pengembangan anak usia
dini yang ingin mendalami bidang olahraga sepakbola dengan khusus yang
berbasis kurikulum terpadu.
2.7.2 Fungsi
Fungsi dari fasilitas pembinaan akademi sepakbola ini adalah untuk
menyediakan wadah pendidikan sepakbola untuk usia dini khususnya bagi
masyarakat bali dan luar bali pada umumnya yang ingin menjadi pemain
professional klub Bali United.
2.7.3 Tujuan
Tujuan dari perancangan fasilitas Bali United Football Academy Sebagai
sarana pemusatan pelatihan sepakbola bertaraf internasional untuk menciptkan
pemain-pemain mudan berkualitas khususnya untuk generasi pemain club Bali
United. Disisi lain tujuan kami untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
bidang olahrga khususnya sepakbola agar dapat bersaing dengan pemain-pemain
kelas internasional.
2.7.4 Aspek Sasaran
a. Aspek Civitas
 Ditujukan bagi generasi muda usia 5-18 tahun dari segala lapisan
masyarakat umum yang ingin meningkatkan kemampuan bermain
sepakbola agar mampu menjadi pemain professional. Lingkup
pendidikan melayani seluruh masyarakat bali dan luar bali.

Bali United Football Academy 22


 Para pelatih, pendidik dan staf yang ingin menurunkan dan
mendedikasikan ilmu dan keterampilannya, baik dalam persepakbolaan
dan ilmu pengetahuan.
b. Aspek Aktivitas
Aspek ini mencakup kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di diluar
lapangan (outdoor) maupun di dalam ruangan (indoor) seperti pendidikan attitude
dan bahasa Inggris.

Bali United Football Academy 23

Anda mungkin juga menyukai