Anda di halaman 1dari 9

Pendahuluan Olahraga pada pasal 11 poin d mengenai

Olahraga adalah unsur penting “pengembangan sekolah khusus olahraga-


pembangunan bangsa dalam rangka wan”. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Su-
peningkatan kualitas/ sumber daya manusia matera Barat menanggapi hal ini dengan
dalam peradaban yang semakin global. Ini dibentuknya Sekolah Keberbakatan
direalisasikan dengan mewadahi cabang- Olahraga (SKO), Sekolah tersebut diberi
cabang olahraga di berbagai tingkatan nama SMAN 4 Keberbakatan Olahraga
masyarakat. Namun ,pembangunan Olahraga Sumatera Barat. Berdiri pada tahun 2016
di Indonesia perlu dikembangkan lagi, sebagai bentuk solusi bagi atlet dari Pusat
karena lengkapnya sarana dan prasarana Pendidikan Latihan dan Pelajar (PPLP) yang
dapat menjadi tolak ukur atlet dalam menuai masih berstatus sebagai pelajar.
prestasi. Seperti adanya program latihan dan
Namun seiring berjalannya untuk kondisi
belajar bagi para calon atlet agar dapat
bangunan, terdapat beberapa bangunan
memperkuat pengetahuan atlet terhadap
dengan kondisi yang retak dan lantai dasar
dunia olahraga. (Sumber: lifestyle.compas.
bangunan yang turun/amblas sehingga ku-
com, diakses 2019)
rang aman digunakan oleh guru, siswa dan
Program latihan dan belajar bagi atlet yang
siswi. Berdasarkan hal di atas, maka dapat
dimaksud adalah Sekolah Keberbakatan
disimpulkan bahwa SKO yang ada sekarang
Olahraga (SKO). Sistem pembelajaran yang
belum representative dan fungsional. Se-
digunakan oleh Sekolah Keberbakatan
hingga, redesain pada sekolah ini perlu dil-
Olahraga (SKO) ini mendukung siswanya
akukan. Diharapkan kedepannya SMAN 4
untuk mengembangkan bakat olahraganya.
Keberbakatan Olahraga ini dapat melahirkan
Oleh karena itu, kegiatan di Sekolah
atlet-atlet yang berprestasi.
Keberbakatan Olahraga (SKO) ini jauh lebih
padat dari pada sekolah pada umumya, maka
Metode Penelitian
siswanya diberikan fasilitas lengkap seperti
Pendekatan yang digunakan adalah
asrama, serta fasilitas olahraga lainnya untuk
deskriptif kualitatif, dimana data diperoleh
menunjang keberlangsungan kegiatan lati-
dari suatu permasalahan. Permasalahan ini
han. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
dikaitkan dengan bangunan yang sebagai
Padang Tahun 2017 yang tertera pada Bab
penunjang dan menjadi bagian penting da-
IV, tentang Pembinaan dan Pengembangan
lam sebuah kegiatan. Metode pengumpulan

2
data untuk penelitain ini secara runut dil- Beberapa teori yang berkaitan terhadap SKO
akukan dengan cara sebagai berikut: serta saranan dan prasarana akan dibahas
1. Wawancara guna membantu proses redesain nantinya.
Wawancara merupakan teknik pengum- 1. Teori Kurikulum
pulan data yang dilakukan melalui tatap Sumaryanto (dalam Renny, 2010) menga-
muka dan tanya jawab secara langsung. takan maksud dan tujuan dibuat kelas
Dalam metode ini peneliti tidak Bakat Istimewa
melakukan wawancara secara terstruktur. Olahraga adalah :
Peneliti hanya memberikan pertanyaan a. Memberikan kesempatan peserta didik
yang hanya memuat poin-poin penting Bakat Istimewa Olahraga (BIO)
berdasarkan apa yang ingin didapatkan mengikuti program pendidikan sesuai
dari responden. dengan potensi dan keterampilan yang
2. Observasi dimilikinya.
Teknik pengumpulan data dengan ob- b. Memenuhi hak asasi peserta didik
servasi ini bertujuan untuk mempelajari Bakat Istimewa Olahraga (BIO) sesuai
perilaku manusia, proses kerja, dan kebutuhan pendidikan bagi dirinya.
gejala-gejala alam. c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
3. Dokumentasi proses pembelajaran peserta didik
Teknik pengumpulan data dengan cara Bakat Istimewa Olahraga (BIO).
dokumentasi juga sangat penting dalam d. Membentuk manusia yang memiliki
melakukan sebuah penelitian, karena ada kecerdasan spiritual, emosional, sosial,
sebagian data yang tidak bisa didapat intelektual serta memiliki ketahanan
dengan hanya melakukan observasi dan dan kebugaran fisik.
wawancara. Dapat melalui foto maupun e. Membentuk manusia berkualitas yang
video yang berkaitan dengan data kompeten dalam pengetahuan dan
dilapangan. Sehingga data penelitian seni, ahli dan terampil, serta menjadi
dengan sebuah gambar akan memperkuat anggota masyarakat yang bertanggung
data, dan data yang didapatkan yang lebih jawab, dan mempersiapkan peserta
real. didik untuk pendidikan lebih lanjut.
Hasil Pembahasan
2. Prinsip-prinsip Arsitektur Biomimetik

3
a. Bentuk Menggunakan jumlah material secara
minimal, memaksimalkan kekuatan
struktur, menghubungkan warna dan
tekstur langsung kepada alam,
montinuitas antara interior dan
eksterior dan memilih material yang

Gambar 1: Bentuk Konsep Bangunan efisien dalam memperlihatkan prinsip-


Sumber: Google Image, 2019 prinsip sebelumnya.
Konsep Biomimetik pada arsitektur
merupakan sebuah bentuk kesamaan
dengan penerapan metafora. Konsep bi-
omimetika dengan penerapan metafora
lebih mengarah pada kategori metafora
gabungan, karena kesinergian konsepsual
dan visual.
Gambar 3: Bentuk Konsep Keberlanjutan
b. Struktur dan Material Sumber: Google Image, 2019
Biomimetik tidak hanya mencoba berino-
vasi dalam menciptakan satu hal yang Analisa Tapak
muktahir atau suatu yang baru, tapi juga 1. Lokasi dan Peraturan
penerapannya pada arsitektur yang con-
dong ke permasalahan struktur dan mate-
rial.

Gambar 2: Bentuk Struktur dan Material


Sumber: Google Image, 2019
Lokasi tapak berada
Gambar di Tapak
4: Lokasi
Sumber:
Kota Padang Analisa Penulis,
tepatnya di 2019
c. Prinsip Keberlanjutan

4
Kecamatan Kuranji, Jalan By. Pass Ke-
lurahan Sungai Sapih dengan luas tapak
yang dikembangkan yaitu ± 49.112 m2.
Adapun untuk batasan-batasan pada tapak
yaitu:

Berbatasan dengan Lahan Kosong


dan Sungai
Berbatasan dengan Rumah Warga
Gambar 6: View dalam Tapak
dan Sawah Sumber: Analisa Penulis, 2019
Berbatasan dengan Jl. By Pass dan View yang megarah ke sisi timur dijadikan
Perkantoran sebagai muka bangunan, sebagai potensi
Berbatasan dengan Lahan kosong, pengunjung bagi SMA 4 keberbakatan
Permukiman, dan Jl, Kurao Olahraga Sumatera Barat.

3. Pencahayaan Alami

KDB 60%

KDH 40%
49
Adapun untuk peraturan pada tapak sesuai
Gambar 7: Sirkulasi dalam Tapak
RTRW di Kota padang yaitu:
Sumber: Analisa Penulis, 2019
Luas Tapak : 49.112 m2
GSB : 11m Gambar 8: Pencahayaan dalam Tapak
Sumber: Analisa Penulis, 2019
KDB : 29.467 m2
KD : 19.644 m2 Pencahayaan pada sekitaran tapak dapat di-
atasi dengan :
a. Memberikan bukaan pada bangunan se-
bagai sumber cahaya alami
2. View b. Penggunaan sun shading atau vertical
garden berdasarkan pendekatan biomi-

5
metik padaa fasad bangunan yang dapat Selain penggunaan sebagai konsep massa,
meredam masuknya cahaya secara ber- bentuk segi enam juga diimplenetasikan ke
lebihan ke dalam bangunan. dalam bentuk ventilasi pada bangunan. Se-
c. Memperhatikan arah orientasi matahari hingga kesatuan pada bentuk menjadi
pada bangunan, sehingga dapat dilakukan selaras.
penataan terhadap bangunan yang me-
merlukan cahaya matahari secara lang-
sung
.
Konsep Massa
Gambar 10: Konsep Ventilasi
Berdasarkan pendekatan yang digunakan Sumber: Analisa Penulis, 2019
yaitu pendekatan arsitektur biomimetik
maka konsep bangunan yang dipilih yaitu
bentuk dari sarang madu lebah, yang dapat Konsep Zoning

dikreasikan menjadi berbagai macam ben- 1. Zonig Ruang Dalam

tuk. a. Sekolah
Lantai 1

Lantai 2

(a) (b) (c)


Gambar 9: Konsep Massa
Sumber: Analisa Penulis, 2019
Lantai 3

Bentuk yang dihasilkan didapatkan dari ben-


tuk konsep yang dibagi dua, dengan betuk
yang lebih disederhanakan (a), hingga peng-
gabungan dari dua bentuk (b), dan Gambar 11: Konsep Zonasi Bangunan
Sumber: Analisa Penulis, 2019
penyederhanaan bentuk segi enam dengan Zoning seoklah dibagi menjadi 3 lantai, yang

membagi secara tegak lurus atau vertical (c). mana pada lantai pertama dijadikan sebagai
zoning ruang pengelola, lantai dua sebagai

6
zoning kelas, dan lantai tiga sebgai zoning tar bangunan. Sehingga lahirlah beberapa
labor. zonasi pada penzoningan tersebut.
b. Gedung Olahraga Utama

Gambar 12: Konsep Zonasi Bangunan


Sumber: Analisa Penulis, 2019

Pada gedung olahraga utama, lapangan


sepak bola dijadikan sebagai poros agar ru-
angan olahraga lainnya dapat disusun di- Setelah dibagi menjadi beberapa zonasi,

sepanjang salah satu sisi lapangan sepak bo- maka penempatan bangunan sesuai dengan

la. fungsi masing- masing pada tapak dengan

c. Asrama mengikuti bangunan utama yang dijadikan


sebagai poros sehingga penzoningan pada
tapak menjadi teratur.
Medis

Gambar 13: Konsep Zonasi Bangunan Gd. OR.


Sumber: Analisa Penulis, 2019 II

Pada zoning untuk asrama, pada lantai per-


Sekolah
tama dan kedua dijadikan sebagai zoning
Kantin Gd. OR.
kamar, adapun penambahan lobby pada lan- Asrama Uttama
Masjid
tai pertama, dan ruang makan di setiap lan-
Asrama
tai. Lap.
Panah
2. Zoning Ruang Luar
Gambar 15: Zoning Ruang Luar
Penataan zoning menyesuaikan dengan kon- Sumber: Analisa Penulis, 2019
disi atau bentuk tapak, dengan memper-
hatikan beberapa aspek, sehingga gedung
olahraga utama digunakan sebagai poros an-
Konsep Sirkulasi
Konsep sirkulasi pada tapak yaitu
7
menjadikan gedung olahraga utama sebagai
poros, sehingga sirkulasi di dalam tapak
saling berhubungan. Adapun untuk sirkulasi
kendaraan hanya terdapat pada sisi main
entrance, ini agar sirkulasi di dalam site
dapat dinikmati oleh pejalan kaki.

Parkiran
In & Out

Gambar 19: Perspektif


Sumber: Analisa Penulis, 2019

Pada perspektif kawasan memperlihatkan


bbentuk bangunan yang menerapkan
konsep arsitektur biomimetik dengan
Berdasarkan konsep yang telah dilakukan menekankan konsep segi enam yang
maka terbentuklah design dari masterplan, terinspirasi dari bentuk sarang lebah madu.
siteplan, perspektif, dan konsep fasad pada
bangunan.

Gambar 20: Fasad Bangunan


Sumber: Analisa Penulis, 2019

Pada asrama siswa, bangunan diberi bukaan


Gambar 17: Masterplan lebih banyak, agar sirkulasi baik udara
Sumber: Analisa Penulis, 2019
maupun cahaya dapat dirasakan, agar
suasana di kamar tidak menjadi sesak.
Karena banyaknya bukaan yang diberikan
maka pada jendela khususnya diberi sun
shading, agar cahaya yang masuk dapat

8
disaring, sehingga panasnya matahari yang latan”. Manado. Jurnal Arsitektur
dirasakan terasa stabil. Daseng Unsrat Manado.

Enke, Janet. (2015). “Athleticism And Femi-


Kesimpulan ninity On A High School Basketball
Team: An Interpretive Approach”.
Kanada. In Sociological Studies of
Children and Youth.

Hanif, Achmad Sofyan. (2011). “Evaluasi


Terhadap Sekolah Khusus Olahraga-
wan SMP/SMA Ragunan Jakarta”. Ja-
karta. Jurnal Cakrawala Pendidikan.

Mackintosh, Chris & Zehndorfer, Elesa.


(2014). “Michael Gove, Charismatic
Leadership and the Radical Reorgani-
sation of English School Sport”.
Inggris. In European Public Leader-
Daftar Pustaka
ship in Crisis?.
Jurnal
Mulyani, Puji. (2016). “PENYELENG-
Dias, Teresa Silva., Novotná, Katerina.,
GARAAN PROGRAM KELAS
Oliveira, Helder Zimmermann.,
KHUSUS OLAHRAGA TINGKAT
Azevedo, Carlos., Corte-Real, Nuno.,
SEKOLAH MENENGAH ATAS DI
Slepička, Pavel., Fonseca, António
KABUPATEN KULONPROGO”.
Manuel. (2018). “Why talented ath-
Journal of Behavioral Nutrition and
letes drop out from sport? The Portu-
Physical Activity.
guese and Czech Case”. Portugal. In
Education + Training.
Santoso, A.D. (2016). “Analisis Tingka Ke-
Eman, Arviro Ermakk., & Rogi,Octavianus bugaran Jasmani Atlet Bolavoli Putri
H. A. (2014). “Implementasi Konsep Universitas Pgri Banwangi”. Jurnal
Arsitektur Biomimtik Pada Desain Ge- Kejaora. Vol.1 No.1
langgang Olahraga di Minahasa Se-
9
Sholikhah, Fella Farikhatus. (2018). “Im- http://olahraga.klikpositif.com/baca/26184/
plementasi Program Khusus Kelas mahyeldi-ingin-pemko-padang-
Olahraga (KKO) dalam Menanamkan punya-sarana-olahraga-seperti-
Karakter Mengharagai Prestasi dan jakabaring, (diakses 11 Oktober
Kerja Keras di SMP Negeri 1 Surakar- 2019)
ta”. Surakarta. Jurnal Cakrawala Pen-
https://www.emerald.com/insight/search?q
didikan.
=sport+school, (diakses 21 Oktober
Sunu, La., Ichrar, Andi., Labulan, Asbas. 2019)
“MENAJEMEN SEKOLAH KHU-
SUS OLAHRAGAWAN INTER- https://webcache.googleusercontent.com/se
NASIONAL”. Jurnal Manajemen dan arch?q=cache:RXLZiYhKcCIJ:http
Supervisi Pendidikan
s://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/d
Wahidah, Ida. (2017). “KONTRIBUSI aseng/article/download/20448/pdf+
MANAJEMEN FASILITAS DAN
&cd=7&hl=en&ct=clnk&gl=id,
MUTU LAYANAN TERHADAP
PRESTASI OLAHRAGA SEPAK- (diakses 07 November 2019)
BOLA (Studi pada Mahasiswa Pen-
didikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi FKIP UNSIL Tasikmalaya)”
. Tasikmalaya. Journal of SPORT.

Website
https://www.ayobandung.com/read/2018/0
9/13/38019/refleksi-haornas-
pentingnya-sarana-dan-pembinaan-
sejak-dini-para-atlet, (diakses 22
September2019)
https://www.republika.co.id/berita/olahraga
/arena-olahraga/17/09/02/ovnlf2-
pemerintah-diminta-perbanyak-
sekolah-khusus-olahraga, (diakses
10 Oktober 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai