Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 219

Penentuan Peralatan Untuk Meredam Harmonisa Berdasakan Jenis Sumber


Harmonisa, Orde dan Magnitude Harmonisa dengan Memperhitungkan Biaya
Investasi

Rahmat Septian Wijanarko*), Ontoseno Penangsang**)


Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
E-Mail: *rahmatseptianid@gmail.com, **-
Abstrak
Dalam proses industri, hampir selalu terdapat peralatan elektronika daya seperti
Variable Speed Drive (VSD) dan Uninterruptible Power Supply (UPS). Penggunaan
VSD dan UPS sebagai komponen non-linear menimbulkan masalah kualitas daya
berupa harmonisa. Peralatan yang umum digunakan untuk meredam harmonisa antara
lain phase shifting transformer, filter harmonisa (aktif dan pasif) dan reaktor.
Peralatan-peralatan tersebut memiliki biaya investasi dan tingkat efektivitas
peredaman harmonisa yang berbeda-beda. Oleh karena itu, studi penentuan peralatan
peredam harmonisa diperlukan untuk mengatasi permasalahan harmonisa dengan
meminimalkan biaya investasi. Pada penelitian ini, software yang digunakan untuk
proses simulasi adalah ETAP 7.0 dengan plant di PT. Wilmar Nabati. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa melalui proses penentuan peralatan yang tepat,
penggunaan phase shifting transformer dapat mengurangi pemasangan filter
harmonisa sehingga diperoleh penghematan sebesar Rp Rp 664.104.000,00.
Kata kunci: Penentuan Peralatan, Biaya Investasi, Harmonisa, PT. Wilmar Nabati.

1. LATAR BELAKANG peredam harmonisa diperlukan untuk


PT. Wilmar Nabati Indonesia mengatasi permasalahan harmonisa di PT.
merupakan perusahaan yang bergerak di Wilmar Nabati dengan meminimalkan biaya
bidang industri minyak nabati, oleo chemical, investasi.
dan bio energy Dalam pengoperasian unit Data harmonisa untuk proses analisis
bisnisnya, PT. Wilmar Nabati menggunakan dan simulasi pada studi ini adalah data
berbagai macam peralatan elektronika daya pengukuran langsung yang diambil di panel-
seperti variable speed drive (VSD), panel yang ada di PT.Wwilmar Nabati Gresik
uninterruptible power supply (UPS), dengan menggunakan fluke power analyzer
komputer dan lampu fluorescent. Peralatan- 435. Selanjutnya dari data harmonisa, data
peralatan elektronika daya tersebut memiliki single line diagram dan data peralatan (data
karakteristik beban non-linier yang dapat generator, trafo dan beban) selanjutnya akan
menimbulkan permasalahan kualitas daya disimulasikan dengan software ETAP 7.0.
yaitu munculnya gangguan harmonisa dalam
sistem tenaga listrik. Gangguan harmonisa 2. TINJAUAN PUSTAKA
dapat menyebabkan kesalahan operasi dan 2.1. Pengertian Harmonisa
penurunan umur peralatan Definisi harmonisa dapat dijelaskan
Beberapa peralatan di industri yang sebagai gelombang terdistorsi secara periodik
umumnya digunakan untuk meredam pada keadaan steady-state yang disebabkan
gangguan harmonisa antara lain phase oleh interaksi antara bentuk gelombang sinus
shifting transformer, filter harmonisa (aktif, sistem pada frekuensi fundamental dengan
pasif dan hybrid) dan reaktor. Peralatan- komponen gelombang lain yang merupakan
peralatan tersebut memiliki karakteristik, frekuensi kelipatan integer dari frekuensi
biaya investasi dan tingkat efektifitas fundamental sumber. Untuk sistem tenaga
peredaman harmonisa yang berbeda-beda. dengan frekuensi 50 Hz, maka harmonisa
Oleh karena itu, studi penentuan peralatan

ISBN: 979-26-0280-1
220 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

pertama atau frekuensi fundamental dari Tabel 1. Limit distorsi tegangan berdasarkan
sistem tenaga tersebut adalah 50 Hz, IEEE 519-1992
harmonisa kedua (100 Hz) merupakan Distorsi
kelipatan kedua dari harmonisa pertama, Tegangan Bus Pada Tegangan THD
harmonisa ketiga (150 Hz) merupakan PCC Individual (%)
kelipatan ketiga dari harmonisa pertama, (%)
maka harmonisa ke-n merupakan kelipatan-n 69 kV dan ke bawah 3,0 5,0
dari frekuensi fundamental. Perubahan 69,001 kV sampai
bentuk dari gelombang arus dan tegangan 1,5 2,5
161 kV
yang disebabkan harmonisa akan 161,001 kV dan ke
menganggu sistem distribusi listrik dan 1,0 1,5
atas
menurunkan kualitas daya sistem. Tabel 2. Limit distorsi harmonisa arus
2.2. Total Harmonic Distortion untuk sistem distribusi berdasarkan IEEE
Total Harmonic Distortion (THD) yang Std 519-1992
didefinisikan sebagai sebagai persentase total Distorsi Harmonisa Arus Maksimum dalam % terhadap
komponen harmonisa terhadap komponen IL
fundamentalnya (berupa tegangan atau arus). Orde Harmonisa Individual

Vh2
 <11 11h 17h 23h 35 T
ISC/IL
17 23 35 h D
THDV 
h 2 D
(1)
V1 < 20* 4 2 1,5 0,6 0,3 5

 I h2
 20 – 7 3,5 2,5 1 0,5 8
50
THDI 
h 2 50 – 10 (2) 4,5 4 1,5 0,7 1
(2)
I1 100 2
THD V adalah THD tegangan, THD I adalah 100 – 12 5,5 5 2 1 1
THD arus. Vh dan Ih adalah tegangan dan 1000 5
arus harmonisa. V1 dan I1 adalah tegangan > 15 7 6 2,5 1,4 2
dan arus fundamental 1000 0
2.3. Standar Harmonisa IEEE 519-1992 2.4. Filter Harmonisa Pasif Single-Tuned
Besarnya THD maksimum yang
Filter harmonisa pasif digunakan untuk
diijinkan untuk tiap negara berbeda
mereduksi harmonisa orde frekuensi tertentu
tergantung standar yang digunakan. Standar
dari sebuah tegangan atau arus. Pada filter
untuk THD umumnya ditunjukkan pada
harmonisa pasif jenis single-tuned , hanya ada
Gambar 1.
satu orde yang ditala.
(a) Gelombang fundamental
(b.1) Gelombang
Z (ω)=R + j(ωL - 1/ωC) (3)
harmonisa-3
(b.2) Gelombang Z (ω) adalah Impedansi filter terhadap
harmonisa-5 frekuensi. R, L, C adalah nilai resistansi,
(c) Gelombang Terdistorsi induktansi dan kapasitansi komponen filter
Gambar 1. Gelombang Terdistorsi Akibat
Harmonisa

(a) (b)
Gambar 2. Pengaruh ke impedansi: (a)
Rangkaian filter Single-Tuned ; (b)Grafik
impedansi filter terhadap frekuensi

ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 221

Tabel 2. Data Transformator di PT.


Wilmar Nabati
Rating Rating
ID Bus / Plant Daya Tegangan
(MVA) (kV)
Ref. &
Frac.
Bus 58001 5.9 10.5 / 0.4
3100
TPD
TF-KB Bus 51002 1.6 10.5 / 0.4
Gambar 3. Gambar skematik Phase Shifting
Boiler Bus 54003 2.5 10.5 / 0.4
Transformer
Tabel 3. Data Generator di PT. Wilmar
Nabati, Gresik
kV
M Mva %
ID Tipe Nomin
W r PF
al
Generat
86.7
BPT 1 or 0.4 9.4 5.4
1
Sinkron
Generat
Gambar 4. Gambar pemasangan Line dan 85.7
BPT 2 or 0.4 2.5 1.5
Load Reactor 5
Sinkron
Generat
2.5. Phase Shifting Transformer DEG 85.7
or 0.4 1 0.6
Phase shifting transformer dapat 1 5
Sinkron
digunakan untuk mereduksi harmonisa.
Generat
Prinsip kerjanya adalah mensuper-posisikan DEG 86.3
or 0.4 1.2 0.7
komponen-komponen harmonisa arus yang 2 8
Sinkron
signifikan dari dua cabang beban sistem
Generat
sehingga saling meniadakan. Gambar 3 DEG 85.7
or 0.4 1 0.6
adalah gambar skematik trafo penggeser fasa. 3 5
Sinkron
G. Reaktor
Generat
Reaktor dirancang untuk mengurangi DEG 86.8
or 0.4 1.4 0.8
arus yang mengalir pada saluran terutama 4 2
Sinkron
saat terjadi hubung singkat. Dalam beberapa
Generat
kasus (Gambar 4), penggunaan reaktor juga 86.3
NGT or 0.4 6 3.5
dapat mengurangi harmonisa. 8
Sinkron
2.6. Sistem Kelistrikan PT. Generat
Wilamar Nabati 14.
STG 1 or 0.4 8.5 85.8
Sistem kelistrikan di pabrik PT. Wilmar 2
Sinkron
Nabati, Gresik menggunakan suplai listrik Generat
dari PLN Segara Madu 8.963 MVAsc di 14.
STG 2 or 0.4 8.5 85.8
tegangan 20 kV dan 9 generator di tegangan 2
Sinkron
0.4 kV.
Tabel 1. Data Grid PLN di PT. Wilmar
Nabati, Gresik
kV
ID Tipe MW Mvar % PF
Nominal
PLN
Power
Segara 20 18,17 2.7 97.62
Grid
Madu

ISBN: 979-26-0280-1
222 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

Tabel 4. Data Kapasitor Bank di PT.


Wilmar Nabati,
ID Rating Rating
Keter
kapas Daya Tegang Lokasi
angan
itor (kVAR) an (kV)
Ref.&
CAP Conti
60 kVAR 0.4 kV Frac.
2 nous
3000T
CAP 420 Fatty Acid Conti
0.4 kV
3 kVAR 01+ nous
CAP 300 Hydrogena Stand
0.4 kV
5 kVAR tion by

Tabel 5. Data Beban dan VSD di PT.


Wilmar Nabati,
Peak
Jenis Beban Normal Load
Load
68.3615
Motor 3 fasa 52.9493 MW
MW
0.0285
Motor 1 fasa 0.0007 MW
MW
Lump Load 1.48 MW 1.48 MW

3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian Gambar 5. Diagram Alir Peredaman
ini dijabarkan pada flowchart (Gambar 5). Harmonisa di PT.Wilmar Nabati, Gresik
Diawali dengan pengumpulan keseluruhan
data single line diagram, data peralatan (grid, Langkah pertama untuk meredam
generator, trafo dan beban) dan data harmonisa adalah dengan menggunakan trafo
pengukuran harmonisa, kemudian penggeser fasa di beberapa lokasi yang
disimulasikan. Simulasi yang pertama adalah terdapat dua atau lebih trafo terpasang secara
simulasi aliran daya/load flow. Dari hasil paralel dalam satu bus yang sama. Nilai
simulasi, akan dilakukan analisis perhitungan indeks harmonisa tegangan dibandingkan
tap trafo untuk memperbaiki profil tegangan dengan standar IEEE 519-1992, apabila
di semua bus sehingga memenuhi standar belum memenuhi standar, maka akan
(98-102%). Apabila tegangan di semua bus dilanjutkan pada langkah kedua. Langkah
telah sesuai standar, selanjutnya dilakukan kedua adalah dengan memasang filter
simulasi aliran daya harmonisa/harmonic harmonisa pasif. Pemasangan filter
load flow untuk melihat nilai indeks harmonisa pasif menyesuaikan dengan
harmonisa (THDV dan THDI) serta karakteristik harmonisa di bus lokasi
karakteristik harmonisa (orde dan magnitude) pemasangan. Langkah ketiga adalah dengan
di keseluruhan sistem. Pada simulasi memasang reaktor. Pemasangan reaktor perlu
harmonic load flow, data library harmonisa memperhatikan besarnya penurunan
VSD dimodelkan sesuai dengan hasil tegangan.
pengukuran.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada kondisi peak load , hampir semua
bus mengalami undervoltage, sehingga
diperlukan pengaturan tap trafo untuk
memperbaiki tegangan(tabel 6). Trafo
penggeser fasa yang digunakan ditunjukkan
pada gambar 6.

ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 223

Tabel 6. Perbaikan nilai tegangan setelah Pada tabel 7 dan tabel 8, menunjukkan
pengaturan tap trafo pada kondisi peak pengurangan indeks harmonisa tegangan
load di sebagian bus pada bus trafo TF-KB dan telah memenuhi
Peak Load standar (tidak perlu filter harmonisa).
Trafo Bu %V %V Desain filter di Bus Outgoing Trafo
Tap %V Refinery-Fract. 3100TPD
ID s sebelu stand
trafo setelah
ID m ar a. Single Tuned Orde 5, frekuensi = 250
Biodi primer 95.55 101.08 Hz
58 PF sebelum 90.2% PF sesudah 95%
esel (-5%) % %
Biodi ∆Q = 5623 x ( tan θawal – tan θ target ) (1)
primer 15 95.11 100.66 = 5414 x (tan (cos-1 0.902)- tan (cos -1
esel
(-5%) 2 % % 98- 0.95))
3
102% = 843.2191 kVar
94.35 99.93
50 Maka, kVar (Qc) per fasa sebesar 845 kVar
CPK primer % %
O (-5%) 94.48 100.05
51 Maka, nilai kapasitor komponen filter
% %
sebesar
(2)

Nilai induktor sebagai komponen filter


adalah
(3)

Gambar 6. Penentuan Phase Shifting Trafo


antara trafo TF-KB dan trafo Refinery&Fract
3100 TPD (4)
Tabel 7. Data Perubahan Nilai THD
Sebelum dan Sesudah Penggunaan Trafo
Penggeser Fasa (Peak Load) (5)
Data Nilai THD
Dan komponen resistansi filternya, asumsi
Bus
Trafo ID Stan nilai Q = 30, adalah
ID sebelum setelah
dar (6)
Refinery-
Fract 80 7.09 % 5.85% 5% b. Single Tuned Orde 11, frekuensi = 550
3100 TPD Hz
PF sebelum 95% PF sesudah 98%
∆Q = 5620 x ( tan θawal – tan θ target ) (7)
Tabel 8. Data Perubahan Nilai IHD
= 5620 x (tan(cos-1 0.95)- tan (cos-1
Sebelum dan Sesudah Penggunaan Trafo
0.98))
Penggeser Fasa (Peak Load)
= 706.015 kVar
Data Nilai IHD Maka, kVar (Qc) per fasa sebesar 706 kVar
Bu
Trafo Maka, nilai kapasitor sebagai komponen
s or- sebelu setela Stan-
ID filter
ID de m h dar
(8)
Refinery 5 4.74% 3.08% 3%
-Fract
80
3100TP 11 3.4% 3.4% 3%
D Nilai induktor sebagai komponen filter
TF - KB 78 5 3.34% 2.57% 3% adalah

ISBN: 979-26-0280-1
224 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

(9) 5. KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini, yaitu: a)
Orde harmonisa yang dominan di sistem
kelistrikan PT.Wilmar Nabati, Gresik adalah
(10) orde 5,7,11 dan 13; b) Penggunaan trafo
penggeser fasa dapat meredam harmonisa
orde 5 dan 7 tapi tidak bisa meredam
(11) harmonisa orde 11. Selain itu tidak di semua
lokasi dapat digunakan trafo penggeser fasa,
Dan komponen resistansi filternya, asumsi sehingga digunakan filter harmonisa pasif; c)
nilai Q = 30, adalah Pemasangan filter harmonisa pasif dapat
(12) meredam semua gangguan harmonisa
tegangan dan harmonisa arus sehingga
memenuhi standar IEEE 519-1992, pada saat
Pemasangan filter harmonisa pasif pada
kondisi beban puncak maupun beban normal,
semua bus yang indeks harmonisa
kecuali pada plant boiler; d) Pemasangan
tegangannya melebihi standar menurunkan
reaktor pada sisi outgoing trafo boiler efektif
harmonisa arus. Namun, masih terdapat 1
lokasi yang indeks THDI masih melebihi untuk meredam harmonisa arus; e)
standar yaitu di lokasi plant boiler Penggunaan trafo pengggeser fasa dapat
(THDI=65.05%, standar=15%), sehingga mengurangi penggunaan filter harmonisa
dibutuhkan pemasangan reaktor pada sisi sehingga dapat menghemat biaya investasi
outgoing trafo boiler (gambar 7). sebesar Rp 559.744.800,00 .

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sekar, T. C., Rabi, B. J., ”A Review and
Study of Harmonic Mitigation
Techniques”, International Conference
Emerging Trends in Electrical
Engineering and Energy Management
(ICETEEEM), India, 2012.
[2] Mukti, Ersalina Werda ,”Analisis
Gambar 7. Pemasangan Reaktor pada Trafo Pemasangan Electrolyzer dan
Boiler Perencanaan Filter Harmonisa Pada
Perhitungan Biaya Ekonomis Sistem Kelistrikan PT. Wilmar Gresik
Untuk Meredam Tingkat Distorsi
Penggunaan 2 trafo penggeser fasa di 2 Harmonisa”. Tugas Akhir ITS, Surabaya,
lokasi yaitu pada trafo H2 Hydrochem 01 dan 2011.
trafo Refinery&Fract 3100 TPD saat kondisi [3] Sunarto, Setio Aji. “Analisa Penempatan
beban penuh, mampu meredam gangguan Kapasitor Bank Dan Power Quality
harmonisa atau setara dengan penggunaan 2 Menggunakan Etap Pada Sistem
filter harmonisa pasif di panel TF OLEO Kelistrikan Pt. Wilmar Nabati, Gresik”.
Shipment dan di panel TF-KB. Tugas Akhir ITS, Surabaya, 2012.
Misalkan pada panel TF OLEO Shipment [4] IEEE Std. 519-1992, “IEEE
seharusnya dipasang filter dengan kapasitas Recommended Practices and
2642 kVA dan pada panel TF-KB seharusnya Requirements for Harmonic Control in
dipasang filter dengan kapasitas 1311 kVA. Electrical Power Systems”.
Sehingga, penghematan yang bisa didapat
adalah sebesar

12 $/kVA x [2642 kVA + 1311 kVA] =


47.436 $ = Rp 664.104.000,00
(1$=Rp 14.000,00) (13)

ISBN: 979-26-0280-1

Anda mungkin juga menyukai