Oleh:
Zulkarnaini
Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang1)
Jln. Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang
Abstrak
PLTU Teluk Sirih (2X112MW) menggunakan Bridge Crane dengan Variable Speed Drive sebagai sistem
kontrol. Variable Speed Drive merupakan beban non-linear dan dicurigai menjadi sumber distorsi harmonik pada
tegangan dan arus yang mengalir pada piranti Bridge Crane. Dilakukan pengukuran pada sisi masukan dan keluaran
sistem kontrol piranti masing-masing motor Bridge Crane. Dari hasil pengukuran diketahui jika terjadi distorsi pada arus,
tegangan masukan dan keluaran. Hasil pengukuran yang dimasukkan dalam perhitungan kemudian dibandingkan dengan
standar yang ada menunjukkan bahwa nilai Total Harmonic Distortion tegangan piranti Bridge Crane yang tertinggi yaitu
sebesar 0.048% masih dalam batas aman sebesar 5%. yang ditetapkan standar IEEE 519-1992. Sementara nilai
Individual Harmonic Distortion arus khususnya orde ke-5 piranti Motor Hoist pada Bridge Crane yang tertinggi sebesar
22A telah melewati ambang batas maksimum yang ditetapkan standar IEC 1000-3-2 sebesar 1.14A, nilai Total Demand
Distortion tertinggi piranti Trolley Motor pada Bridge Crane sebesar 63% telah melewati standar nilai Total Demand
Distortion IEEE 519-1992 sebesar 15%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Variable Speed Drive mengandung
harmonik yang menyebabkan distorsi tegangan dan arus pada piranti-piranti Bridge Crane.
Abstract
PLTU Teluk Sirih (2X112MW) uses Bridge Crane with Variable Speed Drive as control system. Variable Speed
Drive is non-linear load and suspiciously as harmonic distortion source to voltage and current which flow on Bride
Crane instruments. Measuring is done in input and output side of instrument control system each motors on Bridge
Crane. From the measuring report known if there is distortion happen on current, input voltage and output voltage. The
measuring result which input on calculation then compare with used standard show if the highest voltage total harmonic
distortion value on Bridge Crane devices is 0.048% which still on safe limit 5% stated by IEEE 519-1992 standard. While
the highest current individual harmonic distortion value especially 5th period at Motor Hoist on Bridge Crane is 22A
already reach the maximum threshold 1.14A those set in IEC 1000-3-2 standard, the highest Total Demand Distortion
value at Trolley Motor on Bridge Crane reach is 63% which reach the maximum Total Demand Distortion value 15%
stated on IEEE 519-1992. with it can be taken as conclusions if Variable Speed Drive contains harmonic which cause
voltage and current distortion on Bridge Crane instruments.
1. Pendahuluan
Pusat Listrik Tenaga Uap atau lebih dikenal dengan motor pada crane. VSD merupakan rangkaian semi
PLTU merupakan pembangkit listrik yang konduktor penyearah, yang menurut standard IEEE
memanfaatkan uap bertekanan tinggi untuk memutar 519-1992 merupakan salah satu beban non linear
turbin yang kemudian dikopel dengan generator. penyebab gelombang harmonik. Gangguan lainnya
Dimensi dan berat peralatan-peralatan tersebut cukup adalah gangguan yang disebabkan karena adanya
besar sehingga diperlukan peralatan khusus untuk fluktuasi pemakaian beban, terutama untuk beban-
mengangkat, memindahkan dan/atau memasangnya. beban yang on/off.
Untuk keperluan tersebut, PLTU Teluk Sirih Harmonik menyebabkan penyimpangan pada
menempatkan sebuah Over Head Travelling Crane gelombang tegangan dan arus yang dapat
jenis Bridge Crane yang diperuntukkan untuk menimbulkan kerusakan pada komponen-komponen
mobilitas peralatan-peralatan berat tersebut, baik saat listrik, Bridge Crane ini memiliki komponen-
pemasangan maupun kelak ketika dilakukan komponen listrik yang membentuk rangkaian kontrol
maintenance. dan penggeraknya, ketidakstabilan daya masukan
Bridge Crane ini menggunakan VSD atau tentu akan memperpendek usia pakai dari piranti-
Variable Speed Drive untuk mengendalikan gerakan piranti elektrikal pada Bridge Crane.
2. Landasan Teori
2.1 Definisi Harmonik
Harmonik adalah suatu komponen sinusoidal dari 2.2.3 Distorsi faktor daya
satu periode gelombang yang mempunyai satu Untuk mengetahui besarnya distorsi faktor daya
frekuensi yang merupakan kelipatan interger dari harus dihitung nilai Irms dan Vrms menggunakan
gelombang fundamental. rumus:
∑∞ 2
n=2 In Tabel 2.2 Standard IEEE 519-1992 untuk tegangan
THDI = X 100 (2.2) harmonisa
I1
Bus Individual Total Voltage
Pengukuran distorsi harmonik individual untuk Voltage at Voltage Distortion
tegangan dan arus pada orde ke-h didefinisikan PCC Distortion (%) THD (%)
sebagai Vh / V1 dan Ih / I1. 69kV and
3.0 5.0
below
69.001kV
2.2.2 Total demand distortion (TDD) through 1.5 2.5
∑∞ 2 161kV
n=2 Ih
TDD = IL
X 100 (2.3) 161.001kV
1.0 1.5
and above
Dengan IL adalah permintaan arus beban maksimum,
dalam 15 atau 30 menit frekuensi dasar pada titik
sambung.
Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 2 No. 2; Juli 2013 54
Pengaruh Harmonic Akibat Penggunaan Variable Speed Drive….
a. Main Hoist
3.4 Flowchart Pout : 37kW, cos Ø = 0.85
Voltage : 400V
Freq : 50Hz
b. Auxiliary Hoist Motor
Pout : 37kW, cos Ø = 0.85
Voltage : 400V
Freq : 50Hz
c. Trolley Motor
Pout : 4kW, cos Ø = 0.85
Voltage : 400V
Freq : 60Hz
d. Bridge Motor
Pout : 7.5kW, cos Ø = 0.85
Voltage : 400V
Freq : 60Hz
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Distorsi Tegangan pada Sisi Masukan Bridge Crane PLTU Teluk Sirih (2X112MW)
Main hoist (V) Auxiliary hoist (V) Trolley motor (V) Bridge motor (V)
Orde
r s t r S T r s t r S T
3 2.3 3.4 3.5 1.6 2.8 2.9 1 1.5 1.2 2.2 2.5 2
5 4.9 3.5 4.3 3.8 4 3.3 2.3 2 2.5 3 2.9 2.9
7 0.3 0.5 0.7 0 0.3 0.5 0 0.3 0.4 1 1 1.5
9 0.7 0.7 0.9 0.6 0.6 0.8 0.6 0.6 0.8 1.2 1.9 1.7
11 0.6 0.2 0.3 0.7 0.4 0.2 0.7 0.4 0.2 0.8 0.4 0.9
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Distorsi Tegangan pada Sisi Keluaran Bridge Crane PLTU Teluk Sirih
(2X112MW)
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Distorsi Arus pada Bridge Crane PLTU Teluk Sirih (2X112MW)
Tabel 4.5 Nilai IHDV in, IHDV out, dan IHDI orde ke-1
4.3 Pembuktian hasil pengukuran berdasarkan Tabel 4.9 Nilai Vrms, Irms, dan S
perhitungan NILAI Vrms, Irms, DAN DAYA NYATA PADA
4.3.1 Membuktikan nilai IHD orde ke-1 sama BRIDGE CRANE PLTU TELUK SIRIH (2X112MW)
dengan V atau I fundamental Main hoist
Dengan memasukkan nilai pada tabel 4.1, 4.2, Berdasarkan Vrms (V) Irms S (kVA)
4.3, dan 4.4 ke dalam rumus (2.1) dan (2.2) dapat Input Output (A) Input Output
Pengukuran 400 399.87 104.9 41.96 41.94
dibuktikan apakah nilai IHD orde ke-1 sama dengan Perhitungan 391.3 398.24 104.95 41.067 41.795
V atau I fundamental. Auxiliary hoist
Berdasarkan Vrms (V) Irms S (kVA)
Tabel 4.6 Nilai V1 dan I1 hasil perhitungan Input Output (A) Input Output
Pengukuran 400 398.87 108.9 43.56 43.44
NILAI DISTORSI ORDE KE-1 HASIL PERHITUNGAN
BRIDGE CRANE PLTU TELUK SIRIH (2X112MW)
Perhitungan 379.75 371.22 104.8 39.798 38.9
Main hoist Auxiliary hoist Trolley motor
Orde
R S t r s T Berdasarkan Vrms (V) Irms S (kVA)
IHDv IN 382.79 413.23 377.89 384.08 380.36 374.82
IHDv OUT 398.57 401.89 394.25 369.7 373.93 370.03 Input Output (A) Input Output
IHDi 105.25 105.17 104.42 105.25 104.96 104.18 Pengukuran 400 399.2 11.167 4.47 4.46
Trolley motor Bridge motor Perhitungan 373.66 375.05 11.167 4.17 4.19
Orde
R s t R s T Bridge motor
IHDv IN 381.73 374.17 365.08 411.33 400.7 389.5
IHDv OUT 377.57 376.85 370.72 398.26 382.5 386.1 Berdasarkan Vrms (V) Irms S (kVA)
IHDi 11.5 11 11 42.85 42.79 43.1 Input Output (A) Input Output
Pengukuran 400 399.2 43 17.2 17.17
Perhitungan 400.51 388.93 42.9 17.19 16.69
Jika dibandingkan maka terlihat bahwa nilai V1 dan
I1 hasil perhitungan mendekati nilai hasil
4.3.3 Menghitung faktor daya
pengukuran. Rumus (2.7) digunakan untuk menghitung
4.3.2 Menghitung nilai Vrms dan Irms faktor daya dengan memasukkan nilai S pada tabel
Untuk mempermudah perhitungan, dapat 4.7, dimana nilai P dapat dilihat pada spesifikasi alat.
dihitung nilai rata-rata dari THD dan V1 masing- Maka,
masing piranti sebagai berikut:
Tabel 4.8 Nilai faktor daya (cos Ø) pada Bridge
Tabel 4.7 Nilai THDV rata-rata Crane
NILAI THD RATA-RATA BRIDGE CRANE PLTU TELUK SIRIH (2X112MW) MAIN HOIST
Hasil Pengukuran (%) Hasil perhitungan (%)
S(kVA) PF total (P/S)
P = 37 kW
MH AH TM BM MH AH TM BM Input Output Input Output
THDv 0.00
IN
0.014 0.012 0.007 0.011 0.013 0.011
7
0.01 Pengukuran 41.96 41.94 0.88 0.88
THDv
OUT
0.048 0.016 0.012 0.013 0.048 0.015
0.01
0.012 Perhitungan 41.07 41.795 0.90 0.89
1
THDi 0.246 0.213 0.636 0.094 0.246 0.22 0.64 0.096 AUXILIARY HOIST
S(kVA) PF total (P/S)
P = 37 kW
Input Output Input Output
Tabel 4.8 Nilai rata-rata V fundamental Pengukuran 43.56 43.44 0.85 0.85
NILAI V1 RATA-RATA BRIDGE CRANE PLTU TELUK SIRIH (2X112MW) Perhitungan 39.798 38.9 0.93 0.95
Hasil Pengukuran (V) Hasil perhitungan (V)
MH AH TM BM MH AH TM BM
TROLLEY MOTOR
V1 S(kVA) PF total (P/S)
IN
400 400 400 400 391.303 379.75 373.66 400.51 P = 4 kW
V1
Input Output Input Output
399.87 398.87 399.2 399.2 398.237 371.22 375.05 388.93
OUT Pengukuran 4.47 4.46 0.89 0.90
I1 104.9 104.9 11.167 43 104.947 104.8 11.167 42.913
Perhitungan 4.17 4.19 0.96 0.95
BRIDGE MOTOR
Nilai Vrms dan Irms dapat diperoleh dengan S(kVA) PF total (P/S)
memasukkan data pada kedua tabel diatas ke dalam P = 7.5 kW
Input Output Input Output
rumus (2.4) dan (2.5). Dari hasil perhitungan Vrms dan Pengukuran 17.2 17.17 0.44 0.44
Irms dapat diketahui nilai daya nyata (S) dengan Perhitungan 17.19 16.69 0.44 0.45
menggunakan rumus (2.6) seperti yang ditunjukkan
dalam tabel dibawah ini:
4.4 Membandingkan dengan standard
4.4.1 Standard IEC 1000-3-2 Kelas D
Jika dilakukan perbandingan antara nilai Karena kelas perbandingan pada standard IEEE 519-
standar (Tabel 2.1) dengan nilai IHDi hasil
1992 untuk arus membutuhkan nilai ISC / IL, maka:
pengukuran (Tabel 4.3) dapat terlihat jika semua
piranti mengalami distorsi terhadap arus yang Berdasarkan pengukuran
melebihi nilai maksimum yang ditetapkan.
IL = Imain hoist + IAuxiliary hoist + ITrolley motor + IBridge motor
Contohnya untuk nilai IHDi pada Main Hoist yang
mengalami distorsi tertinggi pada orde ke-5 sebesar IL = 104.9 A + 104.9 A + 11.2 A + 43 A = 264 A
22A, telah melebihi standar yang ditetapkan untuk
Maka:
IHDi orde ke-5 sebesar 1.14A.
= = 101.4
4.4.2 Standard IEEE 519-1992 untuk tegangan
harmonisa Pada tabel 2.3 dapat dilihat jika nilai 101.4A berada
Standar IEEE 519-1992 (Tabel 2.2) telah
menetapkan nilai IHDV maksimum sebesar 3% dan pada range 100 < 1000. Selanjutnya masing-masing
nilai THDV maksimum sebesar 5% untuk tegangan ≤ orde dicari perbandingannya terhadap IL dengan
69kV. Dari tabel 4.7 terlihat bahwa nilai THDV
tertinggi adalah 0.048% yang berarti berada dalam menggunakan rumus:
batas aman. (%) = 100%
Selanjutnya perlu diketahui apakah persentase
IHDV juga masih berada dalam batas aman, dapat Sebagai contoh pada main hoist yang mengalami
digunakan rumus :
distorsi arus tertinggi pada orde ke-5 sebesar 22.01A.
= 100%. maka :
ℎ (%) = 100%
Dari hasil perhitungan IHDV in (Tabel 4.3) dan IHDV
out (Tabel 4.4) baik menggunakan V1 hasil (%) =
.
ℎ 100%
pengukuran ataupun perhitungan diketahui bahwa .
nilai persentase IHDV pada piranti-piranti Bridge ℎ (%) = 20.9 % > standar maksimum
Crane tidak melebihi nilai standar 3%.
12%
4.4.3 Standard IEEE 519-1992 untuk arus Nilai TDD dapat dihitung dengan menggunakan
harmonisa rumus (2.3)
Standar ini membandingkan nilai IHDn(%) =
terhadap IL. Untuk menentukan kelas batasan, perlu ( . ) ( . ) ( . ) ( . ) ( . )
diketahui nilai ISC / IL. Nilai Isc dapat diperoleh .
menggunakan rumus: = 0.246 ≈ 25% > standar
maksimum 15%.
=
Dengan menggunakan cara yang sama, dapat
diketahui nilai IHD (%) terhadap IL dan nilai TDD
Nilai Ifull load dan Zsc diketahui dari spesifikasi dry pada piranti-piranti lain.
transformer yang digunakan oleh Bridge Crane yaitu
1600kVA 6.3kV/0.4kV Zsc = 8.63%. Dengan 4.5 Perkiraan pengaruh harmonisa terhadap
menggunakan rumus dapat dihitung nilai I beban piranti Bridge Crane
penuh trafo:
4.6
= .
Untuk mengetahui nilai orde harmonisa yang
√
paling dominan dapat dilakukan dengan memasukkan
= = 2309 nilai IHD rata-rata piranti dan memasukkannya
.
dalam diagram garis.
Zsc = 8.63% ≈ 0.0863 pu
Maka:
= = 26760
.
4.00 Orde MH AH TM BM
3.00
2.00 3 1.70 1.83 1.50 0.67
1.00 5 22.01 18.17 3.83 2.07
0.00 7 10.35 9.80 4.17 2.17
3 5 7 9 11
9 0.07 0.07 0.07 0.06
MH 3.07 4.23 0.50 0.77 0.37
11 8.45 8.13 3.97 2.60
AH 2.43 3.70 0.27 0.67 0.43
TM 1.23 2.27 0.23 0.67 0.43
BM 2.23 2.93 1.17 1.60 0.70
NILAI IHDi RATA-
Gambar 4.2 Diagram garis nilai IHDV input rata-rata RATA
25.00
Nilai Distorsi (V)
20.00
15.00
Tabel 4.10 IHDv rata-rata sisi output pada Bridge Crane
10.00
NILAI IHDv output RATA-RATA 5.00
PADA 0.00
3 5 7 9 11
BRIDGE CRANE
MH 1.70 22.01 10.35 0.07 8.45
Orde MH AH TM BM AH 1.83 18.17 9.80 0.07 8.13
3 9.87 2.70 2.47 3.07 TM 1.50 3.83 4.17 0.07 3.97
5 12.03 4.97 3.00 3.15 BM 0.67 2.07 2.17 0.06 2.60
7 7.43 1.23 1.13 1.17
9 6.90 1.37 1.33 1.70
Gambar 4.4 Diagram garis nilai IHDi rata-rata
11 5.40 0.97 0.83 0.70 Ke-tiga diagram diatas menunjukkan nilai distorsi
yang paling tinggi terjadi pada orde ke-5 untuk
semua piranti Bridge Crane dan piranti yang
mengalami distorsi tertinggi adalah Main hoist.
Harmonisa arus orde ke-5 dan ke-11 akan tegangan ≤ 69kV, setelah dilakukan perbandingan
membentuk arus urutan negatif sementara arus orde dengan nilai IHDv dan THDv piranti-piranti Bridge
ke-7 akan membentuk arus urutan positif. . Pada Crane diketahui jika distorsi tegangan pada Bridge
motor akan menyebabkan panas lebih atau rugi-rugi, Crane belum melewati nilai batasan yang ditetapkan.
demikian juga pada konduktor dan isolator akan untuk melakukan perbandingan dengan IEEE
menyebabkan pemanasan lebih sedangkan pada 519-1992 untuk arus harmonisa diperlukan nilai ISC /
netral konduktor dapat menimbulkan panas lebih atau IL, sehingga perlu dihitung nilai ISC terlebih dahulu
menyebabkan relai proteksi hubung tanah mala kerja. menggunakan rumus
Harmonik urutan nol (3) tidak mengandung arus =
frekuensi fundamental, tetapi mengandung 300%
arus harmonisa ke-3 (triplen). Pada MCB atau Fuse Nilai Zsc diperoleh dari spesifikasi dry trafo yang
akan menyebabkan perubahan karakteristik, pada digunakan pada bridge crane sebesar 8.63% atau
metering jenis induksi (mekanikal) akan 0.086 pu. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Isc/IL
menimbulkan kesalahan pengukuran,dan pada = 101.4A sehingga kelas yang yang dipergunakan
peralatan elektronik terjadi perubahan bentuk berada pada range 100<1000.
gelombang dan menyebabkan mala kerja pada Dengan memasukkan nilai IHD rata-rata piranti-
peralatan elektronik tersebut. piranti Bridge Crane pada diagram garis dapat dilihat
orde harmonisa yang paling dominan adalah orde
4.6 Pembahasan harmonisa ke-5 dan nilai distorsi tertinggi dialami
oleh main hoist. Orde harmonisa ke-5 akan
Data-data yang digunakan dalam analisa dapat membentuk arus urutan negatif yang
diperoleh dari spesifikasi alat, hasil pengukuran, dan
hasil perhitungan. Pengukuran dilakukan pada akan menyebabkan panas berlebih pada motor,
terminal masukan sistem Bridge Crane dan pada konduktor dan isolator.
terminal keluaran atau pada terminal motor.
Dari hasil pengukuran diperoleh nilai IHD dan
THD masing-masing piranti per-fasa, dari hasil 5. Kesimpulan dan saran
perhitungan diketahui jika nilai I dan V fundamental 5.1 Kesimpulan
pada masing-masing equipment mendekati nilai IDH 1. Dari penelitian ini terlihat bahwa piranti Bridge
orde ke-1 pada pengukuran. Crane yang menggunakan Variable Speed Drive
Untuk mendapatkan nilai daya nyata (S) pada mengalami distorsi tegangan dan arus.
piranti, perlu dicari nilai Vrms dan Irms. Untuk 2. Nilai Distorsi tertinggi baik untuk tegangan
mempermudah proses perhitungan, nilai THD, maupun arus terjadi pada orde harmonisa ke-5.
Vfudamental dan I fundamental per-fasa masing-masing Piranti Main hoist mengalami distorsi tertinggi
piranti dirata-ratakan. Dengan menggunakan rumus sebesar 22.01 %
dapat diketahui nilai Vrms, Irms, dan S. 3. Hasil perbandingan dengan Standard IEC 1000-
Nilai power factor diperoleh dengan membagi 3-2 Kelas D dengan nilai IHDi hasil pengukuran
daya aktif dan daya nyata, daya aktif dilihat pada menunjukkan distorsi yang telah melebihi nilai
spesifikasi (name plate) peralatan. Dari spesifikasi maksimum yang ditetapkan dengan nilai IHDi
diketahui jika nilai faktor daya adalah 0.85, akan Main Hoist orde ke -5 sebagai yang tertinggi
tetapi dari hasil perhitungan diketahui jika nilai yaitu sebesar 22A. Perbandingan dengan standar
faktor daya pada bridge motor adalah 0.4 sehingga IEEE 519-1992 untuk tegangan harmonisa
dapat dikatakan jika bridge motor telah mengalami menunjukkan bahwa nilai IHDv pada piranti-
distorsi. piranti Bridge Crane tidak melebihi standar
Untuk memastikan apakah nilai distorsi pada maksimum 3% tetapi untuk arus range 100<1000
piranti Bridge Crane telah melewati batas aman diketahui nilai IHDi dan TDD telah melebihi
dapat dilakukan dengan membandingkan hasil-hasil nilai maksimum yang ditetapkan sebesar 12%
pengukuran dan perhitungan terhadap standar yang untuk orde h < 11, 5.5% untuk 11≤ h < 17, dan
berlaku. Hasil perbandingan antara IHDi masing- 15% untuk TDD.
masing piranti dengan IEC 1000-3-2 Kelas D 4. Harmonisa urutan negatif (ke-5) dan urutan
terhadap arus harmonisa terlihat bahwa nilai IHDi positif (ke 7) dapat menimbulkan panas berlebih
pada semua piranti telah melewati nilai maksimum. pada motor, konduktor dan isolator. Dapat juga
Standard IEEE 519-1992 untuk tegangan menyebabkan relai proteksi hubung tanah mala
harmonisa telah menetapkan nilai IHDv maksimum kerja. Harmonik urutan nol (3) tidak
sebesar 3% dan nilai THDv sebesar 5% untuk mengandung arus frekuensi fundamental, tetapi
mengandung 300% arus harmonisa ke-3. Pada Engineering and Informatics (ICEEI) ITB
MCB dan Fuse akan menyebabkan perubahan Bandung vol. I 138-141.
karakteristik, pada metering jenis induksi
(mekanikal) akan menimbulkan kesalahan [10] Zulkarnaini, Al.2007 ”Pengaruh harmonik
pengukuran dan pada peralatan elektronik terjadi terhadap rele arus lebih elektromekanik type
perubahan bentuk gelombang dan menyebabkan induksi pada system distribusi tenaga listrik”
mala kerja pada peralatan elektronik tersebut. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah
Mada Yogyakarta.
5.2 Saran
[11] Zulkarnaini, 2011 ” Pengaruh Inrush Current
Studi ini dilakukan hanya dapat digunakan sebagai terhadap kerja relay Differensial pada saat
pengukuran awal dikarenakan keterbatasan yang transfor daya I 42 MVA diberi tegangan
terjadi dilapangan, namun dari hasilnya dapat dilihat (Aplikasi GIS Simpang Haru Padang)
jika kualitas daya pada Bridge Crane kurang baik.
Akan lebih baik jika dilakukan pengetesan ulang dan
dipikirkan cara untuk memperbaiki kualitas daya
pada Bridge Crane sehingga usia pakai peralatan
dapat diperpanjang.
Daftar Pustaka
[1] Armando Guzman, 2002, A Current-Based
Solution for Transformer Differential Protection:
Relay Deskription and Evaluation, IEEE
Transaction on Power Delevery, Vol 17 No 4
October 2002.
[2] Djiteng Marsudi, 1990, Operasi Sistem Tenaga
Listrik, Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jakarta.
[3] Enrique Acha, 2001, Power System Harmonics
Computer Modeling and Analysis,University of
Glasgow, UK and Manuel Madrical dari Intitut
Teknologi de Morelia , Mexiko
[4] Jusmin Sutanto, Hernadi Buhron, 2001, Implikasi
Harmonik dalam Sistem Tenaga Listrik dan
Alternatif Solusinya, e-
mail:yusminz@yahoo.com.
[5] Mack Grady W., Robert Gilleskic, 1993,
Harmonics dan How the Relate to Power Factor,
Proc. Of the EPRI Power Quality Issues &
Opportunities Conference San Diego
[6] Roger C. Dugan, Mark F. McGranagan, H.
Wayne Beaty, 1996 Electrical Power System
Quallity, The McGraw-Hill Companies..
[7] Turan Gonen, 1998, Modern Power System
Analysis, copyright John Wiley & Sons, Printed
in the US
[8] Bien, Liem Ek.,Sudarno, 2004. Pengujian
Harmonisa dan Upaya Pengurangan Gangguan
HarmonisaPada Lampu Hemat Energi. Jetri,
Volume 4 nomor 1 halaman 53-64.
[9] Zulkarnaini, Tumiran, Haryono T, 2007 “Effect
of harmonic loads on over current relay to
Distribution system protection” Proceedings of
the International Conference on Electrical