Anda di halaman 1dari 21

HARMONISA

Wahyu Widodo
Apa itu Harmonisa listrik

Gelombang tegangan atau arus listrik yang timbul pada sistem AC


akibat penggunaan beban non-linier. Gelombang ini memiliki
frekuensi yang besarnya kelipatan dari frekuensi dasar/fundamental
sistem.
Contoh Beban Non Linear Yaitu :
Dapur tanur listrik
Mesin Las Listrik
Motor listrik
Beban lampu SL, Komputer dll
Gambar Sinyal harmonik dasar, kedua, dan
ketiga
Apa efek negative dari harmonisa

• Harmonisa pada jaringan yang ditimbulkan oleh konsumen akan


menimbulkan arus urutan. Efek dari arus urutan nol adalah adanya arus
residu yang akan mengalir pada titik netral (trafo atau generator).
Sementara arus negatif akan menimbulkan flux balik di stator generator
dan belitan medan, dimana efeknya akan sangat membahayakan belitan
tersebut. Oleh sebab itu PLN (sisi sumber) menginginkan harmonisa yang
ditimbulkan konsumen harus serendah mungkin.
• Harmonisa pada sisi beban mengakibatkan overheated pada
peralatan. Overheated ini mengakibatkan derating pada insulasinya yang
berpengaruh pada peralatan menjadi cepat rusak. Oleh karena itu,
Konsumen (sisi beban) menginginkan harmonisa tegangan dari PLN
serendah mungkin.
Bagaimana cara mengurangi harmonisa?

Salah satu cara untuk mengurangi harmonisa adalah dengan


mendesain peralatan yang tidak menimbulkan harmonisa itu sendiri.
Cara mendesain peralatan yang bebas harmonisa adalah dengan
menambahkan (a) tapis/filter pasif, (b) penambahan jumlah fase
(Phase Multiplication), dan (c) kompensasi atau injeksi harmonisa
negatif.
Bagaimana cara kerja filter pasif?

• Arus selalu mengalir ke arah impedansi sistem yang lebih rendah.


Kapasitor memiliki nilai impedansi yang rendah apabila dialiri oleh
arus yang memiliki frekuensi tinggi. Apabila kita memasang
kapasitor secara paralel terhadap beban, semua arus frekuensi
tinggi secara alamiah akan mengalir melalui kapasitor bukan ke
beban. Dengan cara ini, arus yang mengalir di beban menjadi
bebas dari harmonisa.
• Filter L biasanya dipasang secara seri terhadap beban. Dengan
menggunakan filter L, arus yang mengalir melalui L akan sulit
berubah berbanding lurus dengan besarnya L.
Bagaimana cara menentukan nilai filter L dan C

Model filter yang digunakan adalah low pass filter, yaitu filter yang
hanya melewatkan gelombang yang memili frekuensi dibawah
frekuensi cut-off filter. Misal harmonisa terendah yang dihasilkan
adalah harmonisa-3, maka frekuensi cut off nya adalah nilai
dibawah 3×50 Hz : 150 Hz dengan berbagai kombinasi nilai L dan C
yang tersedia.
Apa perbedaan beban linier dan beban non-
linier

Pada beban linier, arusnya akan sinusoidal jika tegangannya


sinusoidal. Pada beban nonlinier, arusnya bisa nonsinusoidal
walaupun tegangannya sinusoidal. Perlu diingat disini, arus
nonsinusoidal tidak identik dengan beban nonlinier. Disebut
nonlinier karena arus keluaran yang timbul tidak lagi sebanding
dengan tegangan sumbernya.
Apa saja beban non-linier tersebut

beban non linear yang diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu:


(i)peralatan elektronika daya seperti konverter, (ii) peralatan yang
menimbulkan busur api (arcing devices) seperti arc furnaces dan
lampu fluorescent, (iii) peralatan dengan saturasi inti ferromagnetik
(Standar IEEE 519-1992).
Apa perbedaan THDV dan THDI? Yang mana
yang lebih berbahaya
• THDV menyatakan THD tegangan listrik dan THDI menyatakan THD arus
listrik. Indeks ini didefenisikan sebagai perbandingan nilai rms komponen
harmonik terhadap komponen dasar dan biasanya dinyatakan dalam
persen.
• Kualitas tegangan ditentukan oleh sumber sedangkan kualitas arus
ditentukan oleh beban. Sumber biasanya telah dirancang supaya
tegangannya mendekati sinusoidal murni sehingga nilai THD tegangan
yang diijinkan jauh lebih kecil dibanding THD arusnya. Berbicara
mengenai bahaya yang akan timbul, yang menentukan pemanasan lebih
pada peralatan adalah harmonisa arus. Tetapi harmonisa tegangan yang
besar juga merupakan indikasi harmonisa arus yang terlalu besar, karena
sumber tegangan yang biasanya dirancang sinusoidal ini.
Besarnya THD tegangan dan arus dinyatakan
sbb :
Dimana

THD v = Nilai Tegangan harmonisa


THD I = Nilai Arus harmonisa
V 1= Nilai tegangan fundamental
I I = Nilai arus fundamental
n = Komponen harmonisa yang diamati
Standar Harmonisa

Rekomendasi tingkat Total Harmonic Distorsion (THD) untuk arus


dan tegangan dicantumkan pada IEEE-519 tahun 1992. Semua
rekomendasi pada IEEE-519-1992 ditampilkan untuk level tegangan
yang berbeda, diantaranya pada 69 kV dan di bawahnya, antara
69,001 sampai 161 kV dan di atas 161 kV.
Tabel Batas Harmonik Tegangan Berdasarkan IEEE-519[4]

Individual Voltage Distortion Total Voltage Distortion THD


(%) (%)

- 69kV 3.0 5.0

69kV – 161kV 1.5 2.5

161kV 1.0 1.5


Apa yang dicantumkan IEEE - 519

• Mengenai distorsi harmonik arus, IEEE-519 mendefenisikan batas


fungsi dari rasio antara arus hubung singkat (Isc) pada PCC dengan
arus fundamental rata-rata berdasarkan kebutuhan maksimum
selama 12 bulan (IL). Rangkuman rekomendasi ini terdapat pada
Tabel 2.4.
• ISC adalah arus hubung singkat pada point of common
coupling (PCC). Secara umum, kondisi sistem normal adalah hasil
dari kapasitas minimum hubung singkat pada PCC. Sehingga
perbandingan antara ISC/IL digunakan sebagai seberapa besar
pengaruh arus saluran terhadap arus maksimum saat hubung
singkat.
Tabel Batas Harmonik Arus Berdasarkan IEEE-
519[4]

Maximum Harmonic Current Distortion in Percent of IL

Individual Harmonic Order (Odd Harmonic)

Isc/IL <11 11≤h<17 17≤h<23 23≤h<35 35≤h TDD

<20* 4.0 2.0 1.5 0.6 0.3 5.0

20-50 7.0 3.5 2.5 1.0 0.5 8.0

50-100 10.0 4.5 4.0 1.5 0.7 12.0

100-1000 12.0 5.5 5.0 2.0 1.0 15.0

>1000 15.0 7.0 6.0 2.5 1.4 20.0


Dengan catatan bahwa:

1. Dengan mengabaikan ratio ISC/Il pada PCC, semua peralatan


pembangkit daya. Harus memenuhi nilai yang diberikan
untuk ISC/Il ratio < 20.
2. Harmonisa genap dibatasi 25% dari batas harmonisa ganjil.
3. Distorsi arus yang dihasilkan dalam DC tidak diizinkan.
THD diekspresikan dalam TDD yang didasarkan permintaan elektrik
selama 15-30 menit.
Kenapa harmonik orde ganjil lebih tinggi
dari pada harmonik orde genap?

Pada gelombang bolak-balik yang simetris yang dihubungkan pada


beban non-linier hanya menimbulkan harmonisa orde ganjil.
Pengukuran Harmonisa
Penentuan Point of Common Coupling (PCC)

Batas arus paada IEEE-512-1992 diaplikasikan pada PCC antara


peralatan sistem dan berbagai konsumen. Dengan kata lain PCC
adalah tempat dimana konsumen lain bisa dilayani sistem. Standar
ini mengizinkan untuk prosedur yang sama untuk diaplikasikan pada
konsumen pada tempat lain dalam sebuah sistem, hanya nilai batas
arus akan berbeda. Asumsinya, PCC adalah tempat di sistem yang
dapat melayani konsumen lain. PCC bisa diletakkan pada
transformator sisi primer dan sekunder dari trafo daya, tergantung
pada ada atau tidak konsumen yang disuplai oleh trafo tersebut
Seperti gambar dibawah
Bagaimana cara mengukur THD

• Cara paling sederhana adalah dengan mengukur daya aktif dan


daya reaktif sistem untuk setiap frekuensi dasar dan frekuensi
harmoniknya. Dari sini bisa kita asumsikan bahwa daya aktif
nantinya hanya menentukan resistansi sistem, daya reaktif pada
frekuensi dasar menentukan induktasi sistem, dan daya reaktif
pada frekuensi harmonik dapat menentukan impedansi harmonik.
• Perlu dicatat disini bahwa cara ini bisa digunakan karena reaktansi
induktor naik sebanding dengan frekuensi sedangkan reaktansi
kapasitor berbanding terbalik dengan frekuensi. Daya reaktif pada
frekuensi harmonics biasanya sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai