Anda di halaman 1dari 2

KEMENTRIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN,

RISTEK DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS PERTANIAN
Jl. Majapahit 62 Mataram83125 Telp. (0370) 621435 Fax: (0370) 640189
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : Akuntansi Manajemen
SEMESTER : GENAP 2020/2021
HARI/TGL UJUIAN : Rabu, 9 Juni 2020
WAKTU : 90 menit
Dosen : Dr. Ir. Halimatus Sa’diyah, M.Sc.

SOAL
1. Sebuah perusahaan Dodol Nangka menerapkan Metode Perhitungan Harga Pokok Proses
untuk menghitung Harga Pokok Produknya. Dodol nangka diolah melalui 2 department
yaitu Departemen Produksi dan Departemen Pengemasahan. Data mengenai produksi pada
bulan Juni 2018 disajikan pada tabel berikut:

Jenis Biaya Dept. Produksi Dept. Pengemasan


Jumlah produk yg masuk 15.000 12.000
dlm proses produksi (pack)
Produk masih dalam proses 3.000 2000
Tingkat Penyelesaian
produk masih dlm proses:
Biaya Bahan Baku (Nangka) 100% -
Biaya Bahan Penolong:
Gula 25% -
Kertas pembungkus dan - 50%
mika
BTKL 75% 70%
BOP 50% 50%
Biaya yang dikeluarkan
pada bulan Juni 2017 :
 Biaya Bahan baku Rp 30.000.000 -
 Biaya Bahan Penolong:
 Gula Rp 6.375.000 -
 Kertas dan Mika - Rp . 3.250.000
 BTKL Rp 7.125.000 Rp 5.360.000
 BOP Rp 4.725.000 Rp 2.600.000

Diminta:

a. Hitunglah harga pokok produk usaha dodol nangka pada Bulan Juni tersebut
b. Jika untuk membangun usaha tersebut diperlukan modal Rp 50.000.000 untuk
membangun unit usaha (toko, tungku masak, timbangan, dan lain-lain) sedang
pengusaha menginginkan return on investment (ROI) sebesar 12% per tahun dan
menginginkan tingkat keuntungan 10% dari harga pokok produk, hitunglah harga jual
per satuan dari produk dodol nangka tersebut.
2. Sebuah perusahaan yang memproduksi saos tomat botol memiliki kapasitas produksi sebesar
100.000 botol per tahun. Perusahaan telah mendirikan pabrik pengolahan saos tomat dengan
total investasi Rp 1.500.000.000,- dan pabrik tersebut diperkirakan dapat beroperasi selama
10 tahun. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan (terdiri dari biaya bahan baku,
biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja langsung) sebesar Rp 250.000.000 per tahun.
sedang biaya tenaga kerja tak langsung sebesar Rp 50.000.000 per tahun. Jika perusahaan
menjual produknya seharga Rp 10.000,- per botol, maka hitunglah :

a. Berapa botol yang harus diproduksi oleh perusahaan tersebut agar perusahaan
berada pada kondisi titik impas
b. Berapa nilai penjualan yang diperoleh perusahaan pada kondisi titik impas
tersebut?

------ Selamat Bekerja Semoga Sukses ------

Anda mungkin juga menyukai