Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

FAKULTAS EKONOMI
SEMARANG

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Mata Ujian : Metodologi Peneltian
Semester /Kelas : V / A5 E3
Dosen Penguji : Dr. Dra. Winarsih, SE.,M.Si
Hari/tanggal : Rabu / 20 Januari 2020
Waktu : 210 menit (3,5 jam)
Sifat Ujian : Terbuka
Nama : Muhammad Farid Setiawan
NIM : 31401800105
Kelas : A5E3

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Tuliskan rencana judul skripsi yang akan saudara ajukan!


Jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan apa yang menjadi alasan saudara meneliti tersebut, apa dasarnya?
2. Tuliskan mulai dari rumusan masalah, pertanyaan penelitian , grand theory dan
review literature yang digunakan!
3. Apa yang menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis ? Tuliskan hipotesis yang
saudara ajukan !
4. Apakah saudara melakukan presentasi pra skripsi?
a. Jika ya, tanggal berapa? Apa masukan yang diberikan oleh dosen agar pra
skripsi menjadi lebih baik?
b. Jika tidak, apa alasan saudara tidak mempresentasikannya?
5. Menurut saudara, apakah output mata kuliah ini berupa pra skripsi penting untuk
didiskusikan melalui presentasi ? Berikan alasannya !
6. Unggah pra skripsi yang saudara buat !
Jawab :

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SUMBER DAYA MASYARAKAT DAN


SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN DAERAH

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia,
Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Laporan keuangan
pemerintah daerah harus mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai Peraturan
Pemerintah No.24 Tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti
bahwa :
 Untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh Teknologi
Informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah secara
signifikan.
 Untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh kompetensi
Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah secara signifikan.
 Untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh Sistem
Pengendalian Intern terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
secara signifikan.

2.
 Rumusan masalah
Sistem pemerintahan yang desentralistik dan adanya tuntutan dari
masyarakat yang semakin banyak mendorong para penyelenggara
pemerintahan untuk bekerja dengan baik. Untuk itu, diperlukan prinsip-
prinsip penyelenggara pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
Penetapan regulasi oleh pemerintah yang mewajibkan setiap instansi
pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada pemberi
amanat oleh pemerintah, pertanggungjawaban tersebut merupakan bentuk
akuntabilitas penyelenggara pemerintahan atas kewenangannya dalam
mengelola sumber daya yang ada.

 Pertanyaan penelitian
o Apakah peran teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan daerah?
o Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan daerah?
o Apakah peran sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan daerah?

 Teori Keagenan
Teori keagenan yaitu adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi
wewenang (principal) dengan pihak yang menerima wewenang (agent) dalam
bentuk kontrak kerja (nexus of contract) yang telah disepakati. Masyarakat
sebagai pihak yang memberi wewenang (principal) dan pemerintah daerah
sebagai pihak yang menerima wewenang (agent). Penelitian ini mendasarkan
teori keagenan karena pihak principal berhak untuk menilai kinerja dari agent
yang dalam hal ini yang terkait adalah kualitas laporan keuangan daerah.
Berangkat dari teori ini maka peneliti berencana untuk meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah. Faktor-faktor yang
diangkat dalam penelitian ini adalah peran teknologi informasi, kompetensi
sumber daya manusia dan peran sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan.

 Review Literatur

No. Nama Hasil


Peneliti /
tahun
1. Yuwita A. Peran teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kuaitas
Ariessa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Pravasanti, B. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh negatif terhadap
Suhesti kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Ningsih C. Peran sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif
(2019) terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
2. Wirmie Eka A. Standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap
Putra (2017) kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
B. sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
C. kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
3. Loli Efendi, A. Kualitas aparatur daerah berpengaruh positif terhadap kualitas
Darwanis,Sy pelaporan keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
ukriy Kabupaten Aceh Tengah.
Abdullah B. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap
(2017) kualitas pelaporan keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah di Kabupaten Aceh Tengah.
C. Pengawasan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kualitas
pelaporan keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Kabupaten Aceh.

3.
 Dasar Perumusan Hipotesis
1. Hubungan antara variabel X dan variabel Y
2. Grand Theory
3. Hasil Peneliti Terdahulu

 Hipotesis
o Pengaruh peran teknologi informasi terhadap kualitas laporan
keuangan daerah (H1). Hipotesis pertama (H1) diterima.
o Pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan daerah (H2). Hipotesis kedua (H2) ditolak.
o Pengaruh peran sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas
laporan keuangan daerah (H3). Hipotesis ketiga (H3) diterima.
4. Tidak, Saya masih memperbaiki jurnal yang saya buat dikarenakan ada kesalahan
yang sama dalam persentasi dari teman yang lain dalam pembuatan jurnalnya.

5. Penting sekali agar dapat mengetahui dan memahami kelemahan-kelemahan apa saja
dari jurnal yang dibuat dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kelemahan dari
jurnal agar tidak menjadi sebuah kecacatan di dalam jurnal yang dibuat.
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SUMBER DAYA MASYARAKAT DAN
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN DAERAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sistem pemerintahan yang desentralistik dan adanya tuntutan dari masyarakat yang
semakin banyak mendorong para penyelenggara pemerintahan untuk bekerja dengan baik.
Untuk itu, diperlukan prinsip-prinsip penyelenggara pemerintahan yang akuntabel dan
transparan.
Penetapan regulasi oleh pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah
sebagai penyelenggara pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada pemberi amanat oleh pemerintah, pertanggungjawaban tersebut
merupakan bentuk akuntabilitas penyelenggara pemerintahan atas kewenangannya dalam
mengelola sumber daya yang ada.
Akuntabilitas merupakan bentuk kewajiban pertanggungjawaban keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanaan secara
periodik (Mardiasmo, 2006). Tujuan penting dalam reformasi akuntansi dan administrasi
sektor publik adalah akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah pusat
maupun daerah. Salah satu prinsip utama perekonomian suatu daerah adalah adanya
akuntabilitas dari pemerintah daerah yang terpercaya dan bertanggungjawab dalam
mengelola sumber daya publik yang diberikan masyarakat.
Dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan
bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab untuk mempublikasikan informasi keuangan
dalam bentuk laporan keuangan dalam satu periode kepada para pemangku kepentingan.
Banyak pihak yang membutuhkan informasi dalam laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
informasi tersebut harus bermanfaat bagi para pemakai. Informasi akan bermanfaat jika
infromasi tersebut dipahami dan digunakan oleh pemakai dan juga bermanfaat jika pemakai
mempercayai informasi tersebut.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertangungjawaban pelaksanaan APBN atau APBD
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). SAP
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah. Tujuan diberlakukannya adalah agar lebih akuntabel dan
semakin diperlakukannya peningkatan kualitas laporan keuangan.
Pemerintah telah menegaskan bahwa sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), setidaknya ada dua tugas peting
yang diamanatkan kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yaiu (1)
melakukan pengawasan terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah, dan (2) melakukan
pembinaan dalam penyelenggaraan sistem pengendalian intern.
Selain itu, dengan mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2011
tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Inpres Nomor
1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Tahun 2013 BPKP
secara konsisten melaksanakan pengawasan terhadap program/ keahlian lintas sektoral,
kebendaharaan umum negara/daerah dan kegiatan pengawasan lainnya atas penugasan
presiden. BPKP secara rutin melakukan pengawasan akuntabilitas keuangan daerah di
berbagai wilayah provinsi di Indonesia.
Rendahnya kualitas laporan keuangan dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
belum diterapkannya sistem informasi akuntansi keuangan, pemahaman akuntansi, sistem
pengendalian intern, kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki, serta peran sistem
akuntansi keuangan daerah.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Sistem pemerintahan yang desentralistik dan adanya tuntutan dari masyarakat yang
semakin banyak mendorong para penyelenggara pemerintahan untuk bekerja dengan baik.
Untuk itu, diperlukan prinsip-prinsip penyelenggara pemerintahan yang akuntabel dan
transparan.
Penetapan regulasi oleh pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah
sebagai penyelenggara pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada pemberi amanat oleh pemerintah, pertanggungjawaban tersebut
merupakan bentuk akuntabilitas penyelenggara pemerintahan atas kewenangannya dalam
mengelola sumber daya yang ada.

1.3. PERTANYAAN PENELITIAN


1. Apakah peran teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
daerah?
2. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan daerah?
3. Apakah peran sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan daerah?

1.4. TUJUAN PENELITIAN


Untuk menganalisis besarnya pengaruh masing-masing terhadap kualitas laporan
keuangan.

1.5. MANFAAT PENELITIAN


Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk memudahkan dan
membantu para pengambil keputusan dalam mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan.
Banyak pihak yang membutuhkan informasi dalam laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
informasi tersebut harus bermanfaat bagi para pemakai.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. LANDASAN TEORI

Teori Keagenan
Teori keagenan yaitu adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi
wewenang (principal) dengan pihak yang menerima wewenang (agent) dalam bentuk kontrak
kerja (nexus of contract) yang telah disepakati. Masyarakat sebagai pihak yang memberi
wewenang (principal) dan pemerintah daerah sebagai pihak yang menerima wewenang
(agent). Penelitian ini mendasarkan teori keagenan karena pihak principal berhak untuk
menilai kinerja dari agent yang dalam hal ini yang terkait adalah kualitas laporan keuangan
daerah. Berangkat dari teori ini maka peneliti berencana untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah. Faktor-faktor yang diangkat dalam
penelitian ini adalah peran teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan peran
sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan.

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH


Kualitas laporan keuangan sangat berpengaruh pada akuntabilitas, dengan kualitas
laporan keuangan yang baik akan memberikan dedikasi terhadap akuntabilitas atau
pertanggungjawaban atas laporan keuangan yang dibuat. Alat untuk memfasilitasi agar
laporan keuangan tersebut semakin transparan dan akuntabel yaitu dengan SAP. Dengan
menerapkan SAP informasi keuangan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan di
pemerintahan dan juga terwujudnya transparansi serta akuntabilitas. SAP mempunyai
kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di
Indonesia. Kualitas laporan keuangan adalah penyajian laporan keuangan yang memiliki
kriteria antara lain: kesesuaian dengan SAP, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, dan efektifitas sistem pengendalian intern (Yuliani, 2010).

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI


Teknologi informasi merupakan gambaran dari setiap teknologi yang membantu
manusia dalam berkomukasi, menyimpan, memanipulasi, menghasilkan, dan menyebarkan
informasi. Pemerintah daerah saat ini berkewajiban untuk mengembangkan dan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang berguna untuk meningkatkan kemampuan
dalam mengelola keuangan daerah sesuai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2005
tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.

KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA


Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yaitu kemampuan SDM untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang cukup memadai. SDM yang kompeten tersebut akan mampu
memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan SDM pemerintah daerah dalam
memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan
keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan
pemerintah (Warisno, 2008). Kompetensi SDM mencakup kapasitasnya, yaitu kemampuan
seseorang atau individu, suatu organisasi, atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-
fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitas
harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran dan
hasil (Roviyantie, 2011).

PERAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


SAKD merupakan suatu prosedur yang dimulai dari proses pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung
jawaban atas kegiatan yang telah dilaksanakan dan juga untuk pengambilan keputusan oleh
pemakai laporan keuangan daerah. Tujuan SAKD adalah :
1. pertanggung jawaban Akuntansi pemerintah harus memberkan informasi
keuangan yanglengkap, cermat, dalam bentuk dan waktu yang tepat yang berguna
bagi pihak yang bertanggung jawab pada operasi unit - unit pemerintahan.
2. Manajerial Tujuan manajerial ini perlu dikembangkan agar organisasi
pemerintahan tingkat atas dan menengah dapat mengandalkan informasi
keuangan atas pelaksanaan sebelumnya untuk membuat keputusan atau
menyusun perencanaan masa yang akan datang.
3. Pengawasan Akuntansi pemerintahan harus memungkinkan terselenggaranya
pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.
Penerapan SAKD diharapkan akan menghasilkan catatan dan laporan atas transaksi
keuangan yang terjadi dalam organisasi (entitas) pemerintah daerah menjadi lebih
akurat, tepat, dan komprehensif sehingga dapat memperbaiki kualitas keputusan yang
diambil pemakai laporan keuangan tersebut.

2.2. KERANGKA PEMIKIRAN


Kerangka Pemikiran penelitian ini memiliki tujuan untuk mempermudah dalam
menggambarkan hubungan antar variabel X dan Y. maka model kerangka kajian yang
digunakan untuk memudahkan pemahaman konsep yang digunakan, adalah sebagai berikut :

2.3. PERUMUSAN HIPOTESIS


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam betuk kalimat pernyataan sebagai berikut
:
1. Pengaruh peran teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan daerah
(H1). Hipotesis pertama (H1) diterima.
2. Pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan
daerah (H2). Hipotesis kedua (H2) ditolak.
3. Pengaruh peran sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan
keuangan daerah (H3). Hipotesis ketiga (H3) diterima.

2.4. PENELITI TERDAHULU

No. Nama Hasil


Peneliti /
tahun
1. Yuwita D. Peran teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kuaitas
Ariessa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Pravasanti, E. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh negatif terhadap
Suhesti kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Ningsih F. Peran sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif
(2019) terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
2. Wirmie Eka D. Standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap
Putra (2017) kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
E. sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
F. kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
3. Loli Efendi, D. Kualitas aparatur daerah berpengaruh positif terhadap kualitas
Darwanis,Sy pelaporan keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
ukriy Kabupaten Aceh Tengah.
Abdullah E. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap
(2017) kualitas pelaporan keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah di Kabupaten Aceh Tengah.
F. Pengawasan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kualitas
pelaporan keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Kabupaten Aceh.

1. YUWITA ARIESSA PRAVASANTI, SUHESTI NINGSIH (2019)


 Teknologi informasi secara pasial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah, hal ini dapat dilihat dari nilai thitung sebesar 3,555 lebih
besar dari tabel sebesar 1,668 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang artinya
bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi seraca parsial berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Maka hipotesis pertama (H1)
diterima
 SDM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar -0,824 lebih kecil
dari tabel sebesar 1,668 dengan nilai signifikansi 0,413>0,05 yang artinya bahwa
variabel SDM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah. Maka hipotesis pertama (H2) ditolak.
 SAKD secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, hal ini dapat dilihat dari nilai thitung sebesar 2,076 lebih besar
dari tabel sebesar 1,668 dengan nilai signifikansi 0,042 < 0,05 yang artinya bahwa
variabel SAKD secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan daerah. Maka hipotesis kedua (H3) diterima.

2. Wirmie Eka Putra (2017)


 Hasil uji statistik t nilai t hitung akuntansi pemerintahan (X1) adalah sebesar 63,314
berarah positif hal ini berarti thitung > t tabel (63,314 > 2,001) dengan signifikan
sebesar 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian H0 ditolak dan menerima Hα dan dapat
dinyatakan bahwa secara signifikan penerapan standar akuntansi pemerintahan
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
 Hasil uji statistik t nilai t hitung sistem pengendlian internal (X2) adalah sebesar
13,282 berarah negatif hal ini berarti -t hitung < -t tabel (- 13,282 < -2,001) dengan
signifikan sebesar 0,00 (p < 0,05). Dengan demikian H0 ditolak dan menerima Hα dan
dapat dinyatakan bahwa penerapan sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
 Hasil uji statistik t nilai t hitung kualitas sumber daya manusia (X3) adalah sebesar
4,762 berarah negatif hal ini berarti -thitung < -t tabel (- 4,762 < -2,001) dengan
signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian H0 ditolak dan menerima Hα
dan dapat dinyatakan bahwa kualitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
3. Loli Efendi, Darwanis,Syukriy Abdullah (2017)
 Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas aparatur daerah ternyata menentukan kualitas
pelaporan keuangan pada SKPD pemerintah daerah.
 menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi yang dimaksud seperti
penggunaan komputer dan perangkat lunak secara optimal, akan berdampak pada
pemrosesan transaksi yang lebih cepat dan perhitungannya juga akan memiliki tingkat
keakurasiaan yang tinggi sehingga akan berujung pada peningkatan kualitas pelaporan
keuangan yang lebih andal karena pemanfaatan teknologi akan mengurangi kesalahan
yang bersifat material.
 Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengawasan keuangan daerah berpengaruh
positif terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah. Dengan adanya
pengawasan keuangan daerah, proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan
akan lebih berkualitas.

2.5. KERANGKA KONSEPTUAL


H1 : peran teknologi informasi berpengaruh positif hal ini diperkuat dari nilai thitung
sebesar 3,555 lebih besar dari tabel sebesar 1,668 dengan nilai signifikansi 0,001 <
0,05 yang artinya bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi seraca parsial
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Penggunaan
teknologi informasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi dalam
menyusun laporan keuangan terutama berkaitan dengan keandalan dan ketepatan
waktu aspek penyampaian pelaporan keuangan. Selain itu dengan adanya teknologi
informasi dapat membuat pekerjaan pegawai lebih akurat dan cepat.
H2 : kompetensi sumber daya manusia berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan
keuangan daerah karena diperkuat dari nilai t hitung sebesar -0,824 lebih kecil dari
tabel sebesar 1,668 dengan nilai signifikansi 0,413>0,05 yang artinya bahwa variabel
SDM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah.
H3 : peran SAKD berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah hal ini
diperkuat dilihat dari nilai thitung sebesar 2,076 lebih besar dari ttabel sebesar 1,668
dengan nilai signifikansi 0,042 < 0,05 yang artinya bahwa variabel SAKD secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Penerapan
sistem akuntansi keuangan daerah memiliki peran penting dalam meningkatkan
kualitas laporan keuangan daerah. Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah
memiliki tujuan agar pelaksanaan pemerintah berjalan terstruktur dan sesuai pedoman
sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

2.6. PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Peran Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,
dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya
sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat
disebar dan diakses secara global (Roviyantie, 11). Teknologi informasi selain sebagai
teknologi komputer untuk pemrosesan dan penyimpanan informasi, juga berfungsi
sebagai teknologi komunikasi untuk penyebaran informasi. Komputer sebagai salah
satu komponen dari teknologi merupakan alat yang bisa melipatgandakan kemampuan
yang dimiliki manusia dan komputer juga bisa mengerjakan sesuatu yang manusia
mungkin tidak mampu melakukannya (Yuliani, 2010).
Dengan kemajuan teknologi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas,
maka dapat membuka peluang bagi berbagai pihak untuk mengakses, mengelola, dan
menggunakan informasi keuangan pemerintah daerah secara cepat dan akurat. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik pemanfaatan teknologi informasi maka
semakin baik pula kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian
tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
H1 : Peran teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kuaitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.

Kompetensi Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan human capital dalam organisasi yang
artinya pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan
untuk mengahasilkan layanan profesional. Human capital merupakan sumber inovasi
dan gagasan. Karyawan yang dengan human capital tinggi lebih memungkinkan untuk
memberikan layanan yang konsisten dan berkualitas tinggi (Arsyiati, 2008).
Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yaitu kemampuan SDM untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup memadai. SDM yang kompeten
tersebut akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan SDM
pemerintah daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan
berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian
laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah (Warisno, 2008). Kompetensi
SDM mencakup kapasitasnya, yaitu kemampuan seseorang atau individu, suatu
organisasi, atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya
untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai
kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran dan hasil
(Roviyantie, 2011).
Sumber daya manusia merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kesiapan dan
efektifitas implementasi sistem akuntansi keuangan daerah di lingkungan pemerintah.
Kompetensi merupakan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas. Kompetensi sumber daya manusia yang memadai dari segi
kuantitas dan kualitas akan meningkatkan kandungan nilai informasi dalam pelaporan
keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang
diajukan sebagai berikut:
H2: Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh negatif terhadap kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.

Peran Sistem Akuntansi Keuangan Daerah


SAKD merupakan suatu prosedur yang dimulai dari proses pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggung jawaban atas kegiatan yang telah dilaksanakan dan juga untuk
pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
Sistem akuntansi keuangan daerah adalah suatu proses identifikasi,pengukuran, dan
pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu daerah (provinsi, kabupaten, kota)
yang dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-
pihak yang memerlukan. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk. (2014)
menyatakan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis
yang diajukan sebagai berikut:
H3: Peran sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. JENIS PENELITIAN


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan paradigma penelitian
positivistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas SDM, Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

3.2. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang berkerja di bagian Badan
Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling untuk menentukan jumlah sampel penelitian. Purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014: 96). Adapun
responden dalam penelitian ini adalah pegawai BKD , jadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 72. Alasan pemilihan sampel tersebut adalah bahwa pegawai tersebut merupakan
pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan laporan keuangan.

3.3. JENIS DAN SUMBER DATA


Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data yang digunakan ini bersumber
dari kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini adalah jawaban dari kuesioner yang
dibagikan kepada responden.

3.4. METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala
likert yang digunakan dalam penelitian ini berdimensi 4 yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penelitian ini meniadakan kategori
jawaban ragu-ragu atau netral dengan berdasarkan tiga alasan (Hadi, 1991: 19), yaitu:
kategori undecided mempunyai arti ganda, biasa diartikan belum dapat memutuskan atau
memberikan jawaban, tersedianya jawaban netral menimbulkan kecenderungan jawaban
responden ketengah, dan maksud kategori jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) untuk melihat kecenderungan responden kearah
setuju atau tidak setuju.

3.5. VARIABEL DAN INDIKATOR


No. Variabel Kode Indikator Skala
1. Kualitas Laporan KLKD Rasio
Keuangan
Daerah (Y)
2. Teknologi TI Rasio
Informasi (X1)
3. Sumber Daya SDM Rasio
Manusia (X2)
4. Sistem SAKD Rasio
Akuntansi
Keuangan
Daerah (X3)

3.6. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Analisis statistic deskriptif


Statistik untuk setiap variabel dependen dan independen yang dianalisis disajikan
dalam tabel statistik deskriptif. Dari analisis statistik deskriptif akan dapat
diperoleh nilai rata-rata (mean), minimum, standar deviasi, dan nilai maksimum
skor total dari setiap variabel (Sugiyono, 2011: 32).
2. Uji validitas
Teknik yang digunakan untuk melakukan uji validitas tersebut adalah dengan
menggunakan koefisien korelasi Pearson correlation dibantu dengan SPSS versi
21. Data dikatakan valid apabila korelasi antar skor masing-masing butir
pernyataan dengan total skor setiap konstruknya signifikan pada level 0,05 maka
pernyataan tersebut dikatakan valid. Selain itu juga dapat dikatakan valid jika
angka r hitung lebih besar dari r tabel.
3. Uji reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach’s alpha dari
masingmasing instrument dengan menggunakan program SPSS versi 21. Untuk
melihat andal atau tidaknya suatu ukur yang digunakan pendekatan secara
statistika yaitu melalui koefisien reliabilitas dan apabila koefisien reliabilitasnya
lebih besar dari 0.60 maka secara keseluruhan pernyataan tersebut dinyatakan
andal (reliabel).
4. Uji signifikansi (uji t)
Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika nilai signifikansi t dari variabel pengujian lebih kecil dari nilai signifikansi
0,05 maka secara parsial variabel indipenden berpengaruh terhadap variabel
dependen, begitu juga sebaliknya (Ghozali, 2011: 98-99). Jika nilai t hitung > t
tabel maka secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen, begitu juga sebaliknya.
5. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat diketahui persentase yang dapat dijelaskan
oleh variabel independen terhadap variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai