Petunjuk Untuk Mahasiswa DK8
Petunjuk Untuk Mahasiswa DK8
Seorang laki-laki, 70 tahun, pensiunan tentara, datang ke IGD RS dengan keluhan utama perut
kembung sejak 1 hari yang lalu yang makin lama makin membesar disertai nyeri yang semakin berat
dan berlangsung lama. Penderita juga mengeluh mual dan muntah-muntah.
Keadaan daruratnya, kemungkinan mengalami ileus atau gangguan pasase usus yang
disebabkan oleh obstruksi lumen usus (ileus obstruksi) atau gangguan peristaltik (ileus
paralitik).
Penyebab obstruksi usus mekanik bisa hernia inkarserata, pita adhesi, invaginasi, volvulus
Nyeri yang dialami kemungkinan nnyeri kolik akibat spasme otot polos organ berongga
dan biasanya disebabkan oleh hambatan pasase organ tersebut.
2. Jelaskan kemungkinan keadaan yang dapat menyebabkan keluhan tersebut!
keluhan pasien : perut kembung disertai nyeri dan mual muntah
Ileus obstruktif
Obstruksi ileus adalah suatu penyumbatan pada organ usus dimana penyumbatan yang sama
sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus.
Umumnya keluhan akan berupa
- nyeri abdomen,
- mual, muntah,
- distensi abdomen,
- serta gangguan buang air besar (BAB) dan flatus
Pada obstruksi usus harus dibedakan lagi obstruksi sederhana dan obstruksi strangulate.
Obstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi dan volvulus mungkin sekali
disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau askariasis adalah obstruksi sederhana
yang jarang menyebabkan strangulasi.
Ileus paralitik
Merupakan suatu gawat abdomen berupa distensi abdomen karena usus tidak berkontraksi akibat
adanya gangguan motilitas di mana peristaltik usus dihambat sebagian akibat kegagalan
neurogenik atau hilangnya peristaltik usus tanpa adanya obstruksi mekanik.
Manifestasi kliniknya :
- distensi perut,
- tidak dapat flatus maupun defekasi dan
- dapat disertai muntah serta perut terasa kembung.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan :
- distensi abdomen,
- bising usus menurun atau bahkan menghilang,
- tidak terdapat nyeri tekan dan
- perkusi timpani di seluruh lapang abdomen.
Pada pemeriksaan radiologi,
- foto polos abdomen didapatkan gambaran dilatasi usus menyeluruh dari gaster sampai rektum dan
herring bone appearance (gambaran tulang ikan).
Appendisitis akut
Gejala :nyeri tumpul pada epigastrium yang kemudian berpindah pada kuadran kanan bawah,
demam, mual, dan muntah
Pankreatitis akut
Nyeri pada pankreatitis biasanya dirasakan sampai ke punggung. Gejala ini dapat juga
berhubungan dengan ileus paralitik. Pada pankreatitis akut, amilase kadarnya akan sangat tinggi
bila dibandingkan ileus obstruksi
Gastroenteritis akut
Pada gastroenteritis akut juga terdapat nyeri perut dan muntah. Diare pada penyakit ini juga
menyebabkan adanya hiperperistaltik pada auskultasi. Namun, dapat dipikirkan adanya ileus bila
abdomen distensi dan hilnagnya suara atau sedikitnya aktivitas usus
Skenario tambahan :
Sejak 3 hari sebelum berobat pasien mengeluh timbul benjolan di lipat paha kanan yang timbul
ketika penderita batuk-batuk yang lama dan keras. Benjolan terasa tegang disertai nyeri dan
benjolan tersebut tidak dapat masuk kembali dengan sendirinya atau dengan bantuan tangan
penderita. Penderita merasakan perutnya semakin kembung dan membesar dan mengeluh mules
yang semakin sering disertai mual dan muntah-muntah. Penderita tidak bisa BAB sejak benjolan
tersebut timbul, buang angin masih bisa tapi sedikit.
Pendeita diketahui dengan riwayat benjolan di lipat paha kanan sejak 5 tahun lalu, keluar saat
penderita batuk-batuk atau melakukan aktifitas fisik, namun bisa masuk dengan sendirinya saat
istirahat atau berbaring. Kadang-kadang benjolan bisa masuk ke kantung kemaluan.
Penderita adalah seorang perokok berat dan pernah berobat karena batuknya serta dinyatakan
oleh dokter yang memeriksa menderita bronchitis.
Penderita menyangkal sulit BAK
Pemeriksaan fisik
KU : compos mentis, tampak sakit sedang
T= 90/60 mmHg, Nadi = 120 x/m, R= 32 x/m, S= 37,5O C
Kepala : turgor menurun
Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba
Thorax :
Paru2 : Rochi kasar di kedua lapangan paru +/+
Jantung : batas batas normal, BJ murni regular
Abdomen : cembung, tegang, DC/DS +/+, BU meningkat (40x/m), metallic sound (+)
DM(-), NT(+), NL(-)
Inguinal kanan : benjolan, ukuran 6x4 cm, kemerahan, NT(+), BU meningkat (+)
Inguinal kiri : t.a.k
RT : Sfingter kuat, mukosa licin, ampula kolaps, massa (-)
Prostat : besar normal, nodul(-)
ST : feses (-), darah(-), lendir (-)
Penderita juga mengeluh mual dan muntah-muntah. Mual pada akut abdomen dapat disebabkan oleh
obstruksi saluran cerna
Sejak 3 hari sebelum berobat pasien mengeluh Suspek hernia inguinalis, yaitu masuknya usus halus ke
timbul benjolan di lipat paha kanan yang timbul cincin inguinal.
ketika penderita batuk-batuk yang lama dan keras. Etiologi batuk kronis
Benjolan terasa tegang disertai nyeri dan benjolan Hernia ireponibel kantung tidak dapat direposisi
tersebut tidak dapat masuk kembali dengan Kembali ke rongga perut
sendirinya atau dengan bantuan tangan penderita. Nyeri mengindikasikan sudah terjadi iskemik
Penderita merasakan perutnya semakin kembung Terjadi penumpukan isi usus sehingga perut kembung
dan membesar dan mengeluh mules yang semakin dan membesar
sering disertai mual dan muntah-muntah. Mules karena upaya tubuh meningkatkan peristaltic
untuk mengeluakan isi usus
Mual muntah karena obstruksi usus
Penderita tidak bisa BAB sejak benjolan tersebut Hernia strangulata usus terjepit sehingga obstruksi
timbul, buang angin masih bisa tapi sedikit. isi usus tidak dapat dikeluarkan tidak bisa bab
Pendeita diketahui dengan riwayat benjolan di lipat Hernia reponibel usus dapat masuk Kembali saat
paha kanan sejak 5 tahun lalu, keluar saat penderita berbaring atau didorong masuk perut hernia saat ini
batuk-batuk atau melakukan aktifitas fisik, namun adalah komplikasi dari 5 tahun lalu karena tidak
bisa masuk dengan sendirinya saat istirahat atau dilakukan pengobatan
berbaring.
Kadang-kadang benjolan bisa masuk ke kantung Hernia inguinalis hernia skrotalis (kemungkinan
kemaluan. terjadi hernia inguinalis indirek)
Penderita adalah seorang perokok berat dan pernah Kondisi bronchitis pasien menyebabkan batuk kronis
berobat karena batuknya serta dinyatakan oleh menjadi salah satu faktor terjadinya hernia karena
dokter yang memeriksa menderita bronchitis. peningkatan tekanan intraabdomen yang terus menerus
pada pasien
Penderita menyangkal sulit BAK Tidak ada kondisi sliding hernia
Pemeriksaan fisik
KU : compos mentis, tampak sakit sedang Kesadaran DBN
Thorax :
Paru2 : Rochi kasar di kedua lapangan paru +/+. Terdapat sekret pada bronkus akibat inflamasi
Jantung : batas batas normal, BJ murni regular diagnosis bronkitis
DBN
Abdomen : cembung, tegang,
DC/DS +/+, Darm contour : bentuk usus yang terlihat di dinding
abdomen, Darm steifung : gerakan usus tanda ileus
obstruktif
BU meningkat (40x/m), metallic sound (+) Metallic sound : suara bising usus tinggi (high pitched)
DM(-),
NT(+), Nyeri tekan
NL(-) Nyeri lepas
Inguinal kanan : benjolan, ukuran 6x4 cm, Benjola hernia berwarna kemerahan proses
kemerahan, NT(+), BU meningkat (+) strangulata
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan
Hernia berdasarkan sifatnya “
a. Hernia reponibel usus dapat amsuk kembali saat berbaring atau didorong masuk perut
b. Hernia ireponibel kantung tidak dapat direposisi kembali ke rongga perut
5. Apakah kemungkinan penyebab awal keluhan pada pasien? Bagaimana proses terjadinya tanda dan
gejala pada pasien sehingga menimbulkan kedaruratan ? Jelaskan pula struktur anatomis yang
mengalami gangguan pada kasus.
Etiologi pasien:
Hernia
Anatomi
Regio inguinalis
Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring) dengan panjang 4cm dan terletak 2-
4cm diatas ligamentum inguinale, Ligamentum Inguinale merupakan penebalan bagian bawah
aponeurosis muskulus oblikus eksternua. Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang
pubis
- Anterior: dibatasi oleh aponeurosis muskulus oblikus eksternus dan 1/3 lateralnya muskulus
oblikus internus.
- Posterior: dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus abdominis yang bersatu dengan
fasia transversalis dan membentuk dinding posterior di bagian lateral. Bagian medial
dibentuk oleh fasia transversa dan konjoin tendon, dinding posterior berkembang dari
aponeurosis muskulus transversus abdominis dan fasia transversal.
- Superior: dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus oblikus internus dan muskulus
transversus abdomnis dan aponeurosis.
- Inferior: dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare bagian ujung atas dari kanalis
inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini merupakan defek normal dan fasia transversalis
dan berbentuk huruf “U” dan “V” dan terletak di bagian lateral dan superior. Batas cincin
interna adalah pada bagian atas muskulus transversus abdominis, iliopubik tract dan
interfoveolar (Hasselbach) ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di bagian medial.
- Priafuniculus spermaticus
- Perempuanligamentum rotundum
Pada orang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu
kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur otot oblikus internus abdominis yang
menutup anulus inguinalis internus ketika berkontraksi, dan adanya fasia transversa yang kuat
sehingga menutupi trigonum hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot.
Segitiga Hasselbach, pada tahun 1814 Hasselbach mengemukan dasar dari segitiga yang dibentuk
oleh pekten pubis dan ligamentum pektinea. Segitiga ini dibatasi oleh :
hernia berarti penonjolan suatu kantong peritoneum, suatu organ atau lemak praperitoneum melalui
cacat kongenital atau akuisita (dapatan) . Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan)
organ intestinal masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah
dari cincin inguinalis. Materi yang masuk lebih sering adalah usus halus, tetapi bisa juga
merupakan suatu jaringan lemak atau omentum
Mekanisme hernia
Pada bulan ke-8 dari kehamilan, terjadinya desensus testikulorum melalui kanalis inguinalis.
Penurunan testis itu akan menarik peritoneum ke daerah skrotum sehingga terjadi tonjolan
peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus ini
telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi
dalam beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang
kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal, kanal yang
terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul
hidrokel. Bila kanal terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia
inguinalis lateralis kongenital. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi karena lanjut usia,
karena pada umur yang tua otot dinding rongga perut dapat melemah. Sejalan dengan
bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada orang
tua kanalis tersebut telah menutup, namun karena daerah ini merupakan lokus minoris
resistansi, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat
seperti, batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barangbarang berat dan mengejan, maka
kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena
terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya menekan dinding
rongga yang telah melemas akibat trauma, hipertropi prostat, asites, kehamilan, obesitas, dan
kelainan kongenital
o Hernia inguinalis indirek Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis, diduga
mempunyai penyebab kongenital.
o Hernia inguinalis direk Hernia inguinalis direk disebut juga hernia inguinalis medialis. Hernia ini
melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa epigastrika inferior di daerah yang dibatasi segitiga
Hasselbach.Hernia inguinalis direk jarang pada perempuan, dan sebagian bersifat bilateral. Hernia ini
merupakan penyakit pada laki-laki lanjut usia dengan kelemahan otot dinding abdomen
Patofisiologi
- Usus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi usus yang
berdilatasi menyebabkan timbul obstruksi, gas, menumpuk di dalam lumen usus proksimal
ke tempat obstruksitampak cembung dan terjadi distensi abdomenpeningkatan aktivitas
usus dalam mengatasi hambatanpada inspeksi nampak gerakan usus/kejang
ususauskultasi hiperperistaltiknyeri kolik
- Peningkatan aktivitas ususf risk usia tua, laki-laki, batuk kronikpeningkatan tekanan
intraabdomenpenonjolan usus keluarawalnya reponible (keluar saat berdiri/mengejan
dan masuk saat berbaring/dirorong)lama-lama terjadi perlekatan usus kantung hernia
tidak dapat direposisi kembali(ireponibel)dengan isi hernia tertahan dalam kantung
herniaisi hernia terjepit oleh cincin herniahernia inkaserata (gejala obstruksi usus
sederhana)distensi usus, tekanan intraluminal dan intramural meningkatjepitan cincin
hernia menyebabkan perfusi jaringan usus terganggu bendungan venaedema organ
atau struktur usus di dalam hernia dan transudasu ke dalam kantung herniajepitan hernia
semakin bertambahperedaran darah jaringan terganggu (mikrovaskular)obstruksi usus
strangulate
- Gangguan vaskularisasi menyebabkan mortalitas yang tinggi, air dan elektrolit dapat lolos
dari tubuh karena muntah. Dapat terjadi syok hipovolemik, absorbsi dari toksin pada usus
yang mengalami strangulasi.
- ObstruksiDilatasi dan distensi abdomen
- muntah air dan elektrolit dapat lolos dari tubuh tanda-tanda dehidrasisyok
hipovolemik
- gangguan BAB dan flatus sbg gejala obtruksi
6. Bagaimana kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi pada pasien serta bagaimana pencegahan
agar tidak terjadi komplikasi?
Pada kasus ini organ terkait adalah usus sehingga dapat terjadi:
- Perforasi
- Abses lokal
- Bila diagnosis hernia inguinalis sudah ditegakkan, satu-satunya pengobatan yang rasional adalah
pengobatan operatif
Herniotomy
Dilakukan pembebasan kantung hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka isi dibebaskan (bila
ada perlekatan) reposisi ikat kantong hernia setinggi mungkin potong
Hernioplasty
Anulus inguinalis internus diperkecil dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
7. Jelaskan aspek bioetika humaniora dan profesionalisme yang berkaitan dengan kasus
tersebut.
Medical indication
Beneficence
Non-maleficence
Contextual features
Primafacie: Non-maleficence