Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BOTOLINGGO
Jalan Raya Lumutan – Lumutan – Botolinggo, Telp ( 0332 )773681
email : botolinggopuskesmas@gmail.co.id
KECAMATAN BOTOLINGGO
BONDOWOSO
Kode Pos : 68284

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


REMBUK STUNTING TINGKAT KECAMATAN
DI PUSKESMAS BOTOLINGGO

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gizi buruk adalah suatu keadaan yang terjadi ketika bahan makanan yang
masuk kedalam tubuh tidak cukup mengandung nutrisi (zat gizi) sesuai dengan
yang diperlukan oleh tubuh. Terdapat dua kelompok utama nutrisi (zat gizi) yaitu
makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan zat gizi yang menyediakan
energi bagi tubuh dan diperlukan dalam pertumbuhan, termasuk didalamnya adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien merupakan zat gizi yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh lainnya, misalnya dalam memproduksi sel
darah merah, tubuh memerlukan zat besi. Termasuk didalamnya adalah vitamin dan
mineral (Malnutrition, Internasional Institute for Population Sciences, 2000).
Gizi buruk tidak hanya dihubungkan dengan kekurangan energi dan protein,
tetapi juga kekurangan mineral (seperti besi, zinc, dan iodium) dan vitamin A.
Salah satu penilaian status gizi buruk berdasarkan klasifikasi status gizi WHO adalah 
dengan menggunakan indikator TB/U. Istilah gizi buruk dengan indikator TB/U dikenal
sebagai stunting (gizi buruk kronis). Pembagian klasifikasi stunting meliputi rendah
jika prevalensi stunting di antara anak di bawah 5 tahun < 20 %, sedang jika prevalen
si stunting 20-29 %, tinggi jika prevalensi stunting 30-39 %, dan sangat tinggi
jika prevalensi stunting ≥ 40 %. Stunting yang terjadi pada anak-anak menyebabkan
gangguan pada pertumbuhan fisik dan mental, gizi buruk kronis (stunting) tidak hanya
disebabkan oleh satu faktor saja tetapi disebabkan oleh banyak faktor, dimana faktor-
faktor tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya. Ada tiga faktor utama
penyebab stunting yaitu asupan makanan tidak seimbang (berkaitan dengan
kandungan zat gizi dalam makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin,
dan air), riwayat berat badan lahir rendah (BBLR), dan riwayat penyakit. Secara garis
besar penyebab stunting dapat dikelompokkan kedalam 3 tingkatan yaitu tingkat
masyarakat, rumah tangga (keluarga), dan individu. Pada tingkat masyarakat, sistem
ekonomi, sistem pendidikan, sistem kesehatan, dan sistem sanitasi serta air bersih
menjadi faktor penyebab kejadian stunting.
Pada tahun 2021 Puskesmas Botolinggo termasuk dalam lokasi prioritas untuk
pencegahan dan penanggulangan stunting yaitu di Desa Patemon, Desa Jebung
Kidul, Desa Brambang DS.

Adapun jumlah kasus Stunting di Puskesmas Botolinggo pada tahun 2019 dan
2020 yaitu :
Balita Balita
Balita Balita
% % Sangat % Sangat %
Pendek Pendek
Desa Pendek Pendek

2019 2020 2019 2020


Botolinggo 36 1,4 16 0,6 3 0,1 1 0,0

Lumutan 56 2,1 24 0,9 34 1,3 14 0,5

Lanas 70 2,6 10 0,4 48 1,8 7 0,3

Pancur 38 1,4 34 1,3 12 0,5 7 0,3


Sumber 0,9 8 30 1,1
24 0,3 4 0,1
Canting
Gayam 26 1,0 27 1,0 10 0,4 10 0,4

Gayam Lor 33 1,2 23 0,9 11 0,4 4 0,1

Klekean 13 0,5 15 0,6 26 1,0 14 0,5

Penang 8 0,3 9 0,3 10 0,4 9 0,3

KECAMATAN 348 13,1 184 6,82 206 7,75 74 2,74

Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting diwilayah


Kecamatan Botolinggo maka perlu mengadakan rapat koordinasi tingkat desa tentang
Stunting dengan demikian diharapkan semua pihak baik tingkat desa maupun
kecamatan dapat bekerja sama dalam mengenal secara dini dan memberikan
penanganan pada balita stunting.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memperoleh data balita stunting yang valid dan menurunkan angka stunting di
wilayah Puskesmas Botolinggo.

b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui faktor resiko balita stunting wilayah Kecamatan Botolinggo
2) Menentukan pencegahan dan penanganan untuk balita stunting
3) Rencana dan Tindak Lanjut pencegahan dan penanganan untuk balita stunting
secara intensif, spesifik dan sensitif.

II. RENCANA KEGIATAN


1. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan tentang Stunting dilaksanakan
dengan : Pertemuan lintas program dan lintas sektor di wilayah kecamatan
Botolinggo.

2. Pengorganisasian / Pelaksanaan Kegiatan


a. Penanggung Jawab : Pelaksana Gizi
b. Pelaksana : Kepala Puskesamas, Promkes dan Pelaksana Gizi

3. Peserta / Sasaran
No Peserta/ Sasaran Jumlah
1. Camat Botolinggo 1
2. Kasi Pemb 1
3. Kasi Kesos 1
4. PPI Pertanian 1
5. PLKB 1
6. Kades Lokus stunting 3
7. Ketua TP PKK 3
8. Kader Kesehatan 24
9. Ormas 3
10. Kasun 21
11. Kepala Puskesmas 1
12. Sanitarian 1
13. Promkes 1
14. Bidan Desa 10
15. Perawat desa 10
16. Pelaksana Gizi 1
Jumlah 81

4. Jadwal Pelaksanaan
a. Waktu
Bulan Maret 2021
b. Tempat
Pendopo Kecamatan Botolinggo

5. Pembiayaan
: 300 x
Penggandaan Rp. 300 = Rp. 90.000
Lbr
: Psr x
Konsumsi (Makmin) 65 Rp. 42.000 = Rp. 2.730.000
t
: Psr x
40 Rp. 55.000 = Rp. 2.200.000
t
Banner : 1 Lbr x 1m x 3m x Rp. 25.000 = Rp. 75.000
Rp
Jumlah = 5.095.000
.

6. Output / Hasil yang diharapkan


a. Mendapatkan data antropometri balita stunting wilayah Puskesmas Botolinggo
b. Mendapatkan faktor resiko balita stunting wilayah Kecamatan Botolinggo
c. Mendapatkan kesepakatan untuk pencegahan dan penanganan pada balita
stunting

III. PENUTUP
Kegiatan Rembuk Desa Stunting di wilayah kerja Puskesmas Botolinggo
diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan dilaporkan dalam bentuk laporan BOK, notulensi dan laporan
bulanan Puskesmas Botolinggo Program Gizi dengan target peserta.

2. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan


a. Evaluasi Pasca kegiatan dilaksanakan
Setelah melaksanakan kegiatan pertemuan, pelaksanaan kegiatan membuat
monitoring, evaluasi dan analisa kegiatan berdasarkan hasil kegiatan. Evaluasi
mencangkup permasalahan, penyebab, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut.
b. Evaluasi Tahunan dilaksanakan
Evaluasi tahunan dalam kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kecamatan akan
dimasukkan dalam laporan penilaian kinerja puskesmas.

3. Pelaporan
Format laporan kegaiatan pertemuan berupa laporan hasil kegiatan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan pada pasca kegiatan.

4. Rencana Tindak Lanjut


RTL dilaksanakan setelah dianalisis pada pertemuan minilokakarya bulanan.

Mengetahui Bondowoso, Januari 2021


Kepala Puskesmas Botolinggo Penyusun

dr. Indah Zuhdiyah Sari Yurani Rizka Novita Putri,A.Md.Gz


NIP. 19821029 201409 2 001 NIP. 19941101 201903 2 005
FORMULIR PERSETUJUAN

PELAKSANA KEGIATAN BOK TAHUN 2021

Nama Kegiatan : Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan


Nama Puskesmas : Botolinggo

No Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Keterangan

1 Rembuk Kepala Maret Pendopo


Stunting desa, kaur, 2021 Kecamatan
Tingkat ketua TP Botolinggo
Kecamatan PKK desa
lokus
stunting,
kader,
ormas,
kasun

Bondowoso, Januari 2021


Tim Teknis Program Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Kabupaten Bondowoso

Tri Yuni Kuswandari, SST., M.Kes


NIP. 19770430 200212 2 004

Anda mungkin juga menyukai