OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN
Sebagai salah satu menyelesaikan tugas akhir pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Oleh:
Faisal Akbar Adin.
NIM 03031181823010
Pembimbing,
Mengetahui,
Koordinator Penelitian Jurusan Teknik Kimia
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan
rahmat dan perlindunganNya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
penelitian. Laporan penelitian kami yang berjudul “Sintesis Bio-Oil dari
Campuran Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Limbah Kulit Durian
melalui Metode Pirolisis Lambat” ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
kurikulum di Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya.
Pada penelitian ini kami menggunakan limbah tandan kosong kelapa sawit
dan limbah kulit durian sebagai bahan utama (raw material). Penggunaan
campuran limbah tersebut digunakan karena ketersediaannya yang melimpah di
Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Selatan. Semoga laporan penelitian ini
dapat bermanfaat bagi kemajuan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Tim Penulis
ABSTRAK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................3
ABSTRAK..........................................................................................................4
DAFTAR TABEL...............................................................................................7
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................8
DAFTAR NOTASI.............................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................10
SURAT PERNYATAAN..................................................................................11
BAB I................................................................................................................13
1.1 Latar Belakang.................................................................................13
1.2 Rumusan Masalah............................................................................15
1.3 Tujuan................................................................................................15
1.4 Variabel.............................................................................................15
1.5 Hipotesis............................................................................................16
1.6 Lingkup..............................................................................................16
1.7 Manfaat..............................................................................................17
BAB II...............................................................................................................18
2.1 Bio-oil.................................................................................................18
2.2 Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)..........................................19
2.3 Kulit Durian......................................................................................21
2.4 Katalis Silika Alumina.....................................................................22
2.5 Pirolisis..............................................................................................23
2.6 Metode Analisa untuk menguji karakteristik bio-oil yang dihasilkan25
BAB III..............................................................................................................27
3.1 Waktu dan Tempat...........................................................................27
3.2 Ruang Lingkup Penelitian...............................................................27
3.3 Variabel Penelitian...........................................................................27
3.4 Matriks Penelitian............................................................................28
3.5 Diagram Alir Penelitian...................................................................30
3.6 Alat dan Bahan Penelitian...............................................................31
3.7 Prosedur Penelitian..........................................................................32
3.7.1 Perlakuan Awal /Pre-Treatment Biomassa..............................32
3.7.2 Proses Pirolisis Lambat (Syahrir, 2019)..................................33
3.8 Analisis Bio-Oil Hasil Proses Pirolisis.............................................34
BAB IV.............................................................................................................36
4.1 Pengaruh Rasio Limbah Kulit Durian dan TKKS Terhadap Total
yield yang Dihasilkan...................................................................................36
4.2 Analisa Fisika Bio-oil........................................................................38
4.3 Analisa Kimia Bio-oil.......................................................................40
BAB V.............................................................................................................43
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................43
5.1 Kesimpulan........................................................................................43
5.2 Saran..................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................44
LAMPIRAN.....................................................................................................47
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR NOTASI
DAFTAR LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN
Dengan demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya dengan
harapan Bapak/Ibu dapat memakluminya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan
terimakasih.
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
.........................
Kami sebagai Dosen Penguji mahasiswa yang tersebut namanya diatas, dapat
menerima perbaikan Laporan Penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa
yang bersangkutan.
Tim Penguji:
Dengan penuh kesadaran saya menyatakan bahwa laporan penelitian ini bebas
dari segala bentuk plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti adanya indikasi
plagiat dalam laporan penelitian ini, maka saya bersedia menerima sansi sesuai
peraturan yang berlaku.
PENDAHULUAN
Tabel 1. Perbandingan sifat fisik dan kimia solar standar Brazil dengan bio-oil
yang dihasilkan melalui proses pirolisis
(Sumber : rumahmesin.com)
(Sumber : jurnalasia.com)
Yang mendasari penelitian ini untuk mengamati campuran kedua
bahan baku yang mengandung lignoselulosa yang tinggi terhadap yield
dari bio-oil. Karena, kandungan lignoselulosa kulit durian tidak setinggi
pada tandan kosong kelapa sawit, sehingga diharapkan dengan
pencampuran ini dapat meningkatkan %yield bio-oil disbanding hanya
dengan kulit durian saja. Sekaligus, dapat memanfaatkan kedua limbah ini
secara bersamaan untuk mengurangi dampak lingkungan yang
ditimbulkan.
2.4 Katalis Silika Alumina
Bio-oil yang diperoleh dari konversi limbah padat biomassa
melalui proses pirolisis biasanya mengandung kadar air, kadar oksigen
yang tinggi dan memiliki derajat keasaman, yang tinggi (Dewangan, D.
Pradhan, and R.K. Singh, 2016) sehingga tidak cocok jika langsung
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki karakteristik bio-oil tersebut dibutuhkan katalis. Katalis
berbahan dasar zeolit telah teruji sangat efektif untuk mereduksi kadar
oksigen pada bio-oil dan berperan dalam pembentukan ikatan aromatik
rantai hidrokarbon (K. Ojha and R. Vinu, 2015).
Zeolit juga mampu menurunkan kadar air dalam bio-oil (Putun,
B.B. Uzun, and A.E. Putun, 2006). Zeolit adalah mineral kristal alumina
silikat berpori terhidrat yang mempunyai struktur kerangka tiga dimensi
terbentuk dari tetrahedral [SiO4]4- (Silika) dan [AlO4]5-(Alumina) . Zeolit
buatan atau disebut juga katalis silika alumina adalah zeolit yang dibuat
sedemikian rupa sehingga didapat karakteristik yang lebih baik dari zeolit
alam (Hanif, 2014).
Katalis silika alumina merupakan katalis asam amorf yang terdiri
atas asam Bronsted dengan kandungan ion atom hidrogen pada salah satu
sisinya. Konsentrasi asam pada katalis silika-alumina ditentukan oleh rasio
antara SiO2 dan Al2O3. Semakin besar rasio antara SiO2 dan Al2O3
menyebabkan sifat keasaman semakin besar. (Salamah, 2019).
Silika alumina juga dikenal sebagai zeolit. Indonesia merupakan
salah satu negara yang kaya akan zeolit alam yang dapat dijadikan sebagai
katalis pirolisis. Dengan ketersediaannya yang melimpah, penggunaan
zeolit dapat mengurangi biaya produksi. Komposisi kerangka
mempengaruhi stabilitas termal dan asam dari zeolit. Zeolit mempunyai
beberapa sifat antara lain mudah melepas air akibat pemanasan, tetapi juga
mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembab. Selain sebagai
katalis, zeolit juga banayak dimanfaatkan sebagai bahan pengering.
(Danarto et al., 2010).
2.5 Pirolisis
Pirolisis merupakan dekomposisi termal material organik pada
suasana inert (tanpa kehadiran oksigen) yang akan menyebabkan
terbentuknya senyawa volatil. Pirolisis diawali pada suhu 200 °C dan akan
bertahan pada suhu antara 450-500°C. Terdapat 3 macam pirolisis, yaitu
fast pyrolysis, Carbonization (slow pyrolysis), dan Gasification. Pirolisis
akan menghasilkan tiga macam produk, yaitu gas, cair, dan padat (char).
Jumlah dari produk ini akan bergantung pada jenis prosesnya, seperti yang
terlihat pada tabel 3. (Danarto et al., 2010).
Tabel 3. Kandungan Produk Cair, Gas, dan Padat (Char) pada Berbagai Jenis
Pirolisis
Selain bio-oil, dihasilkan juga arang dan gas. Dalam produksi bio-
oil tidak dihasilkan limbah (zero waste). Seluruh bahan baku dengan
proses ini dikonversi menjadi bio-oil dan arang, sementara gas yang tidak
dapat dikondensasi dikembalikan ke dalam proses sebagai sumber energi
(Hambali . 2007). Pirolisis berlangsung dengan reaksi endotermis sehingga
dengan semakin besar temperatur maka semakin besar pula energi yang
digunakan untuk mendekomposisi bahan baku pirolisis. Proses
dekomposisi pada temperatur yang tinggi berakibat semakin besarnya laju
dekomposisi tandan kosong kelapa sawit dan kulit durian sehingga arang
yang tersisa lebih rendah (Wardana, 2016).
Total yield bio-oil, charcoal and gas dianalisa secara kuantitatif dengan
persamaan di bawah ini (Nyoto, 2020):
Yield of gas (%) = 100 – (yield of char + yield of bio oil) x 100%
METODE PENELITIAN
Berat Campuran
Berat Katalis
Biomassa
0% dari berat total campuran
biomassa
Ratio Limbah Kulit 2% dari berat total campuran
Durian:Limbah Tandan biomassa
Kosong Kelapa 4% dari berat total campuran
Sawit(20:80) biomassa
6% dari berat total campuran
biomassa
0% dari berat total campuran
biomassa
Ratio Limbah Kulit 2% dari berat total campuran
Durian:Limbah Tandan biomassa
Kosong Kelapa 4% dari berat total campuran
Sawit(40:60) biomassa
6% dari berat total campuran
biomassa
Ratio Limbah Kulit 0% dari berat total campuran
Durian:Limbah Tandan biomassa
Kosong Kelapa 2% dari berat total campuran
Sawit(50:50) biomassa
4% dari berat total campuran
biomassa
6% dari berat total campuran
biomassa
0% dari berat total campuran
biomassa
Ratio Limbah Kulit 2% dari berat total campuran
Durian:Limbah Tandan biomassa
Kosong Kelapa 4% dari berat total campuran
Sawit(60:40) biomassa
6% dari berat total campuran
biomassa
Ratio Limbah Kulit 0% dari berat total campuran
Durian:Limbah Tandan biomassa
Kosong Kelapa 2% dari berat total campuran
Sawit(80:20) biomassa
4% dari berat total campuran
biomassa
6% dari berat total campuran
biomassa
3.5 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Cooler dinyalakan
Analisa bio-oil
3.6 Alat dan Bahan Penelitian
Alat:
1. Reaktor Pirolisis
2. Tempat Umpan (Feeder)
3. Pipa Logam
4. Oil Pot
5. Tube Furnace
6. Kondenser
7. Flow meter 1,5 L/menit
8. Selang Silikon
9. Ember
10. Statif
11. Neraca Analitis
12. Tabung LPG
13. Nozzle LPG
14. Termokopel
15. Stopwatch/Timer
16. Induced draft fan (kipas penghisap)
17. Tempat Arang
18. Ruang Dekomposisi
19. Pisau
20. Oven
Gambar 3.1 Reaktor Pirolisis (Sukseswati, 2010)
Bahan :
1. Gas LPG
2. Limbah Kulit Durian
3. Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
4. Katalis Silika-Alumina
5. Air
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Perlakuan Awal /Pre-Treatment Biomassa
Proses perlakuan awal terhadap biomassa terdiri dari
pencucian, pengeringan, dan pencacahan biomassa.
a. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi kotoran yang terdapat pada limbah kulit
durian dan limbah tandan kosong kelapa sawit.
Karena pengotor tersebut akan mengganggu proses
pirolisis bio-oil. Pencucian dilakukan dengan
menaruh bahan dibawah air keran yang mengalir
sambil menyikat kotoran yang terlihat.
b. Pengeringan
Hasil pencucian tersebut kemudian
dikeringkan di dalam oven untuk menghilangkan
kadar air di dalam feed sampai tidak ada lagi
kandungan airnya.
c. Pencacahan
Feed (Limbah kulit durian dan limbah
tandan kosong kelapa sawit) yang sudah dicuci dan
dikeringkan dipotong-potong menjadi bagian kecil
dengan panjang rata-rata ± 4 cm. Pemotongan feed
ini dapat dilakukan dengan menggunakan pisau.
3.7.2 Proses Pirolisis Lambat (Syahrir, 2019)
1. Menimbang dengan teliti bahan baku yaitu komposisi
limbah kulit durian dan limbah tandan kosong kelapa sawit
dengan rasio (20:80) dari %massa total campuran.
2. Selanjutnya, memasukkan limbah tandan kosong kelapa
sawit dan limbah kulit durian yang sudah ditimbang ke
dalam reaktor untuk memulai proses pirolisis.
3. Memanaskan reaktor pirolisis dengan menggunakan gas
LPG hingga temperatur mencapai 550ºC, setelah temperatur
konstan di 550℃ dijaga selama selama 30 menit, waktu
diukur dengan menggunakan stopwatch/timer.
4. Menghidupkan mesin pendingin yang berfungsi untuk
mengkondensasikan gas hasil pirolisis.
5. Setelah proses pirolisis selesai maka akan diperoleh bio-oil
hasil pirolisis tersebut, yang sudah terkondensasi untuk
ditampung pada tempat baru agar dapat digunakan untuk
proses pirolisis selanjutnya.
6. Catat data hasil pengamatan pada lembar hasil penelitian
7. Langkah 1 hingga 6 diulang untuk rasio (20:80) limbah
kulit durian dan limbah tandan kosong kelapa sawit dari
%massa total campuran dengan penambahan katalis (2,4,
dan 6)% dari berat biomassa yang dilakukan pada langkah
ke 2.
8. Langkah 1 hingga 6 diulang untuk rasio (40:60), (50:50),
dan (80:20) limbah kulit durian dan limbah tandan kosong
kelapa sawit dari %massa total campuran dengan
penambahan katalis (0, 2, 4 dan 6)% dari berat biomassa
yang dilakukan pada langkah ke 2.
9. Setelah proses pirolisis selesai dilakukan, segera matikan
gas LPG.
10. Setelah semua sampel bio-oil berhasil didapatkan maka
akan dilakukan analisa kuantitatif pada masing-masing
sampel.
3.8 Analisis Bio-Oil Hasil Proses Pirolisis
Analisa Bio-Oil dilakukan secara fisika dan kimia. Analisa densitas bio-oil
dilakukan dengan menggunakan piknometer. (Fardhyanti et al., 2017).
Analisa keasaman dilakukan untuk mengetahui tingkat keasaman bio-oil
(Sumianto et al., 2016). Total yield bio-oil, charcoal and gas dianalisa
secara kuantitatif dengan persamaan di bawah ini (Nyoto, 2020):
Yield of gas (%) = 100 – (yield of char + yield of bio oil) x 100%
4.1 Pengaruh Rasio Limbah Kulit Durian dan TKKS Terhadap Total
yield yang Dihasilkan
Berat Katalis
(% dari berat Hasil
Rasio Kulit Hasil Bio- Hasil
total Bio-char
Durian:TKKS Oil (%) Gas (%)
campuran (%)
biomassa)
0% 30,11% 20,23% 49,66%
2% 33,25% 18,35% 48,4%
20:80
4% 34,82% 18,88% 46,3%
6% 35,27% 20,17% 44,56%
0% 33,2% 21,5% 45,3%
2% 35,7% 25,1% 39,2%
40:60
4% 37,5% 22,7% 39,8%
6% 38,1% 21,9% 40%
0% 39,4% 22,6% 38%
2% 40,2% 23,9% 35,9%
50:50
4% 40,8% 24,3% 34,9%
6% 43,1% 23,7% 33,2%
0% 40,1% 22,8% 37,1%
2% 41,8% 22,6% 35,6%
60:40
4% 42,3% 22,5% 35,2%
6% 44,4% 22,3% 33,3%
0% 42,7% 23,4% 33,9%
2% 46,8% 23,1% 30,1%
80:20
4% 47,4% 23,1% 29,2%
6% 49,8% 23,3% 26,9%
50.00%
45.00%
40.00% 20:80(Bio-Oil)
20:80 Bio-Char
35.00%
20:80 Gas
40:60 Bio-Oil
30.00%
40:60 Bio-char
40:60 Gas
% 25.00%
50:50 Bio-Oil
yield
50:50 Bio-Char
20.00%
50:50 Gas
60:40 Bio-Oil
15.00%
60:40 Bio-Char
60:40 Gas
10.00%
80:20 Bio-Oil
80:20 Bio-Char
5.00%
80:20 Gas
0.00%
0% 1% 2% 3% 4% 5% 6%
%Katalis Silika Alumina
Grafik 4.1 Pengaruh Ratio Antara Kulit Durian dengan TKKS serta variasi
jumlah katalis silika alumina terhadap %yield bio-oil, bio-char dan gas.
Percobaan pirolisis dilakukan dengan variasi rasio antara kulit
durian dengan TKKS dan variasi jumlah katalis silika alumina yang
ditambahkan. Didapatkan hasil maksimum pada rasio kulit durian dan
TKKS pada variasi 80:20 dan penambahan 6% katalis silika alumina
dengan hasil Bio-oil sebanyak 49,8 %, Bio-char sebanyak 26,9 %, dan gas
sebesar 23,3%. Kenaikan bio-oil terjadi saat penambahan katalis dan
penambahan rasio kulit durian serta pengurangan rasio TKKS. Namun
terjadi penurunan hasil gas seiring dengan bertambahnya produk cair
pirolisis. Menurunnya hasil gas ini kemungkinan disebabkan adanya reaksi
polimerisasi produk gas menjadi senyawa dengan berat molekul yang lebih
tinggi yang dapat terkondensasi saat pendinginan sehingga memperbanyak
produk bio-oil yang dihasilkan. (Ismadji, 2012)
Penambahan katalis silika alumina juga mempengaruhi hasil bio-
oil yang didapat. Berdasarkan hasil pada table 4 diketahui bahwa semakin
banyak penambahan katalis silika alumina maka akan meningkatkan bio-
oil yang didapat. Hal ini disebabkan katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah
akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi sehingga
meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan.
4.2 Analisa Fisika Bio-oil
Berat Katalis (%
Rasio Kulit dari berat total Hasil Bio-Oil Densitas
Durian:TKKS campuran (%) ( g/ml)
biomassa)
0% 30,11% 0,8131
2% 33,25% 0,8214
20:80
4% 34,82% 0,8531
6% 35,27% 0,8502
0% 33,2% 0,8315
2% 35,7% 0,8456
40:60
4% 37,5% 0,8512
6% 38,1% 0,8532
0% 39,4% 0,8344
2% 40,2% 0,8431
50:50
4% 40,8% 0,8523
6% 43,1% 0,8749
0% 40,1% 0,8345
2% 41,8% 0,8421
60:40
4% 42,3% 0,8580
6% 44,4% 0,8671
0% 42,7% 0,8512
2% 46,8% 0,8694
80:20
4% 47,4% 0,8845
6% 49,8% 0,8812
0.9
0.88
0.86
0.84 20 : 80 Density
Densitas 40:60 Density
(g/mL) 0.82 50:50 Density
60:40 Density
0.8 80:20 Density
0.78
0.76
0% 1% 2% 3% 4% 5% 6%
%Katalis Silika Alumina
Grafik 4.2 Pengaruh Ratio Antara Kulit Durian dengan TKKS serta variasi
jumlah katalis silika alumina terhadap densitas bio-oil
Berat Katalis (%
Rasio Kulit dari berat total Hasil Bio-Oil
pH
Durian:TKKS campuran (%)
biomassa)
0% 30,11% 2,49
2% 33,25% 2,65
20:80
4% 34,82% 2,86
6% 35,27% 2,94
0% 33,2% 2,52
2% 35,7% 2,71
40:60
4% 37,5% 2,88
6% 38,1% 2,95
0% 39,4% 2,56
2% 40,2% 2,79
50:50
4% 40,8% 2,91
6% 43,1% 2,97
0% 40,1% 2,6
2% 41,8% 2,77
60:40
4% 42,3% 2,91
6% 44,4% 2,95
0% 40,1% 2,73
2% 41,8% 2,81
80:20
4% 42,3% 2,93
6% 44,4% 3,1
3.09
3.04
2.99
2.94
2.89
2.84 20:80 pH
40:60 pH
2.79
50:50 pH
2.74 60:40 pH
80:20 pH
2.69
2.64
2.59
2.54
2.49
0% 1% 2% 3% 4% 5% 6%
Grafik 4.3 Pengaruh Ratio Antara Kulit Durian dengan TKKS serta variasi
jumlah katalis silika alumina terhadap derajat keasaman (pH) bio-oil
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Abdullah, N. A., Novitaningrum, R., Hakim, I. I., Putra, N., & Koestoer, R. A.
(2018). Investigasi proses pirolisis pada non-sweep gas fixed-bed reactor
untuk memproduksi asap cair dengan bahan baku biomassa. Jurnal Rekayasa
Mesin, 18(1), 9–16.
Azri, R., Bahri, S., & Aman. (2014). PIROLISIS BIOMASSA PELEPAH SAWIT
MENJADI BIO-OIL DENGAN KATALIS NATURAL ZEOLIT
DEALUMINATED (NZA). Jom FTEKNIK, 1(2), 1–11.
Danarto, Y. C., Utomo, P. B., & Sasmita, F. (2010). Pirolisis Limbah Serbuk
Kayu dengan Katalisator Zeolit. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia
“Kejuangan,” 1–6.
Easterly J.L. 2002. Assessment of bio-oil as a replacement for heating oil.
CONEG Policy Research Center, Inc.
Fardhyanti, D. S., Damayanti, A., & Larasati, A. (2017). Karakterisasi Bio-Oil
dari Hasil Pirolisis terhadap Biomasa. April, 1–7.
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/kejuangan/article/view/1898
Hanum, F., Gultom, R., & Simanjuntak, M. (2017). Methylene Blue Adsorption
By Durian Shell Activated Carbon Using. Jurnal Teknik Kimia USU, 6(1),
49–55.
Ismadji, S. (2012). Kulit durian sebagai bahan baku pembuatan bio-oil: sumber
energy terbarukan. Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo
Brotohardjono IX.
Konwar, L. J., Mikkola, J.-P., Bordoloi, N., Saikia, R., Chutia, R. S., & Kataki, R.
(2018). Sidestreams From Bioenergy and Biorefinery Complexes as a
Resource for Circular Bioeconomy. In Waste Biorefinery. Elsevier B.V.
https://doi.org/10.1016/b978-0-444-63992-9.00003-3
Lima, D. G., Soares, V. C. D., Ribeiro, E. B., Carvalho, D. A., Cardoso, É. C. V.,
Rassi, F. C., Mundim, K. C., Rubim, J. C., & Suarez, P. A. Z. (2004). Diesel-
like fuel obtained by pyrolysis of vegetable oils. Journal of Analytical and
Applied Pyrolysis, 71(2), 987–996.
https://doi.org/10.1016/j.jaap.2003.12.008
Mujiarto, S., Ristianingsih, Y., Amrullah, A., & Khalid, A. (2013). STUDI
PROSES PIROLISIS TANDAN KOSONG SAWIT MENJADI BIO OIL
SEBAGAI. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Purwanto, W. W., Supramono, D., Muthia, R., & Annisa, G. (2012). Konversi
Limbah Kelapa Sawit Menjadi Bio-Oil melalui Proses Catalytic Fast
Pyrolysis dan Konversi Limbah Kelapa Sawit Menjadi Bio-Oil melalui
Proses. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia Dan Musyawarah
Nasional APTEKINDO 2012, September, 1–10.
Rinaldi, A., Alimuddin, & Panggabean, A. S. (2015). PEMURNIAN ASAP CAIR
DARI KULIT DURIAN DENGAN MENGGUNAKAN ARANG AKTIF.
Journal of the Japanese Society of Pediatric Surgeons, 4(1), 156–157.
https://doi.org/10.11164/jjsps.4.1_156_2
Salamah, S. (2019). Recycle Limbah Polyethylene Terepthalate Melalui Proses
Pirolisis Dengan Katalis Silika-Alumina Recycling of Polyethylene
Terepthalate Waste Through Pyrolysis Process with Silica – Alumina
Catalyst. 14(1).
Sukma, A. A., Bahri, S., & Aman. (2014). KONVERSI TERMAL KAYU
KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA L.) MENJADI BIO-OIL
DENGAN TEKNOLOGI PIROLISIS MENGGUNAKAN KATALIS
NiMo/NZA Ari. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Riau, 1(1), 1–14.
Sumianto, A., Bahri, S., & Khairat. (2016). PEMBUATAN BIO-OIL DARI
TANDAN KOSONG SAWIT DAN PELEPAH SAWIT DENGAN
TEKNOLOGI PIROLISIS MENGGUNAKAN KATALIS Ni/NZA. Jom
FTEKNIK, 3(2), 1–10.
Wibowo, S., & Hendra, D. (2015). KARAKTERISTIK BIO-OIL DARI
RUMPUT GELAGAH (Saccharum spontaneum Linn.) MENGGUNAKAN
PROSES PIROLISIS CEPAT. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(4), 347–
363. https://doi.org/10.20886/jphh.v33i4.935.347-363
Sarwono, R, Arief, H., Rizka, P., Hendris, H. K., & Fatah S. (2016). KONVERSI
LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENJADI GLUKOSA
DENGAN PROSES HIDROTERMAL TANPA MELALUI PROSES
PRETREATMENT. BIOPROPAL INDUSTRI. 7(2): 63-71.
Sukseswati, D.D. 2010. KARAKTERISTIK SIFAT FISIK DAN KIMIA
MINYAK HASIL PIROLISIS LAMBAT CAMPURAN SAMPAH
KERTAS DAN DAUN. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Syahrir, M, dan Mahayati. 2019. Pengolahan Limbah Tongkol Jagung Menjadi
Asap Cair dengan Metode Pirolisis Lambat. INTEK Jurnal Penelitian. 6
(1): 69-74.
Wai, Wong Wei dkk. 2009. Optimization of Pectin Extraction from Durian Rind
(Durio zibethinus) Using Response Surface Methodology. Journal of
Food Science. 74 (8):C63.
Wardana, N.Y. Novi, C., &Thoharudin. (2016). PIROLISIS LAMBAT
CAMPURAN CANGKANG SAWIT DAN PLASTIK DENGAN
KATALIS ZEOLIT ALAM. .Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 34(1): 61-76.
Wibowo, S. (2016). Karakteristik bio-oil dari limbah industri hasil hutan
menggunakan pirolisis cepat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(1), 61–
76.
LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR
LAMPIRAN PERHITUNGAN