Anda di halaman 1dari 25

SITOKIN

Vivi Sofia
SITOKIN

adalah suatu mediator yang dihasilkan oleh sel


yang berperan sebagai hantaran sinyal dari satu
sel ke sel lain (komunikasi antar sel)
Pada mulanya sitokin yang dihasilkan oleh monosit disebut
sebagai monokin, sedangkan yang dihasilkan oleh limfosit
disebut sebagai limfokin, namun oleh karena sitokin lebih
dari satu, maka istilah monokin atau limfokin saat ini jarang
digunakan. Adapun istilah yang banyak digunakan adalah
seperti :Interleukin (IL), Tumor Necrosis Factor Alfa (TNF-α)
dan interferon gamma (IFN-ϒ).
Berdasarkan cara penghantaran sinyal dari satu
sel ke sel lain berbeda-beda, maka secara umum
daya hantar tersebut dibagi 3 :
1. Endokrin
2. Parakrin
3. Autokrin
SIFAT UMUM SITOKIN
1. Setelah disintesis segera disekresikan dan menghasilkan
aktivitas yang diperlukan . Proses sekresi cepat dan terbatas
.
2. Setiap jenis sitokin biasanya diproduksi oleh lebih dari satu
jenis sel, dapat bereaksi terhadap berbagai jenis sel dan
memberikan dampak berbeda pada satu jenis sel sasaran
yang sama.
3. Sering mempengaruhi sintesis dan aktivitas sitokin
lainnya.
4. Aktivitas sitokin dapat lokal maupun sistemik
5. Mediator respon imun yang sangat poten dan mampu
berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel.
6. Respon seluler thd sebagian besar sitokin terdiri atas
perubahan ekspresi gen pada sel sasaran.
Sitokin pada imunitas non spesifik
Tumor Necrosis Factor
• TNF (Tumor Necrosis Factor) TNF merupakan sitokin utama
pada respons inflamasi akut terhadap bakteri negatif-gram dan
mikroba lain. Infeksi yang berat dapat memicu produksi TNF
dalam jumlah besar yang menimbulkan reaksi sistemik . TNF
disebut TNF- α atas dasar historis dan untuk membedakannya
dari TNF-β atau limfotoksin.
• Sumber utama TNF adalah fagosit mononuklear dan sel T
yang diaktifkan antigen, sel NK dan sel mast. Pada kadar
rendah, TNF bekerja terhadap leukosit dan endotel,
menginduksi inflamasi akut. Pada kadar sedang, TNF berperan
dalam inflamasi sistemik. Pada kadar tinggi, TF menimbulkan
kelainan patologik syok septik.
IL-1 & IL-6

Fungsi utama IL-1 adalah sama dengan TNF, yaitu mediator


inflamasi yang merupakan respons terhadap infeksi dan rangsangan
lain. Bersama TNF berperan pada imunitas nonspesifik. Sumber
utama IL-1 juga sama dengan TNF yaitu fagosit mononuklear yang
diaktifkan.

IL-6 berfungsi dalam imunitas nonspesifik, diproduksi oleh fagosit


mononuklear, sel endotel vaskular, fibroblas dan sel lain sebagai
respons terhadap mikroba dan sitokin lain. Dalam imunitas
nonspesifik, IL-6 merangsang hepatosit untuk memproduksi APP dan
bersama CSF merangsang progenitor di sumsum tulang untuk
memproduksi neutrofil. Dalam imunitas spesifik, IL-6 merangsang
pertumbuhan dan diferensiasi sel B menjadi sel mast yang
memproduksi antibodi
Untuk sitokin lain sd IL-32, mohon baca literatur
Penyakit yang berhubungan dengan
sitokin
1. Penyakit keseimbangan Th1-Th2
Subset sel Th1-Th2 saling berpengaruh dan
diantara kedua subset ada regulasi silang.
Contohnya adalah mengenai adanya reaksi silang
sitokin adalah lepra yang disebabkan oleh
M.Lepra, patogen intraselular yang bertahan hidup
dalam fagosom makrofag.
2. Syok Septik
Gangguan dalam jaring regulator kompleks yang
mengatur ekspersi sitokin dan reseptornya dapat
menimbulkan sejumlah penyakit seperti renjatan septik
yang sering ditemukan dan potensial menyebabkan
kematian. Gejalanya berupa tekanan darah menurun,
demam, diare dan pembekuan darah yang luas di
berbagai organ. Renjatan diduga terjadi akibat endotoksin
dinding bakteri yang berikatan dengan TLR pada SD dan
makrofag yang memacu produksi IL-1 dan TNF- α
berlebihan dan menimbulkan renjatan septik
3. Sitokin pada Kanker Limfoid dan Mieloid
Kelainan pada produksi sitokin atau reseptornya
berhubungan dengan beberapa jenis kanker
Sitokin dalam pengobatan
Dengan teknik rekombinan DNA, sitokin dapat
diproduksi dalam jumlah besar. Sitokin dapat
digunakan sebagai pengganti komponen sistem imun
yang imunokompromais atau untuk mengerahkan
sel-sel yang diperlukan dalam menanggulangi
defisiensi imun primer atau sekunder, merangsang sel
sistem imun dalam respons terhadap tumor, infeksi
bakteri atau virus yang berlebihan. Rekombinan
anti-sitokin telah diproduksi dan digunakan untuk
mengontrol penyakit autoimun dan keadaan dengan
sistem imun yang terlalu aktif/patologik seperti alergi
Sitokin dalam pengobatan
Sitokin dapat digunakan bersamaan dengan
imunoterapi. Limfosit dari penderita dengan tumor
dapat dibiakkan dalam lingkungan IL-2 untuk
mengaktifkan sel NK (Natural Killer). Kemudian sel
tersebut diinfuskan kembali ke penderita dengan
tumor tadi

Anda mungkin juga menyukai