Anda di halaman 1dari 17

LOGIKA INFORMATIKA

LOGIKA PREDIKAT

Logika Predikat adalah perluasan dari logika


proposisi dimana objek yang dibicarakan dapat
berupa anggota kelompok.
Jika pada Logika proposisi menganggap kalimat
proposisi sebagai entitas tunggal, maka Logika
Predikat membedakan subjek dan predikat
dalam sebuah kalimat

Amin Subandi 1
LOGIKA INFORMATIKA

Pada kalimat “Kucing itu sedang tidur”:


- Frasa “kucing itu” merupakan subjek kalimat.
- Frasa “sedang tidur” merupakan predikat
kalimat.

Dalam logika predikat, predikat dimodelkan


sebagai sebuah fungsi P(...) dari objek ke
proposisi.

P(x) = “x sedang tidur” (x adalah sembarang


objek)

Amin Subandi 2
LOGIKA INFORMATIKA

Contoh:

X–3>5
Misalkan kita sebut fungsi proposisi ini sebagai
P(x), dimana P adalah predikat dan x adalah
variabel.

Apakah nilai kebenaran dari P(2) ? Salah

Apakah nilai kebenaran dari P(8) ? Salah

Apakah nilai kebenaran dari P(9) ? Benar

Amin Subandi 3
LOGIKA INFORMATIKA

Variabel huruf kecil (x, y, z ...) menyatakan


Objek/entitas.

Variabel huruf besar (P, Q, R ...) menyatakan


predikat.

Hasil dari penerapan sebuah predikat P kepada


objek x adalah sebuah proposisi P(x).

Kumpulan nilai yang bisa dimiliki variabel x


disebut semesta pembicaraan untuk x (x’s
universe of discourse)

Amin Subandi 4
LOGIKA INFORMATIKA

Contoh:

P(x) = “x adalah bilangan prima”


P(3) adalah proposisi: “3 adalah bilangan
prima”

Amin Subandi 5
LOGIKA INFORMATIKA

KUANTOR

Kuantor adalah suatu istilah yang menyatakan


“berapa banyak” dari suatu objek dalam suatu
sistem atau semesta pembicaraan.
1. Kuantor Universal (FOR∀LL) untuk menyatakan
segalanya (setiap, seluruh, semua, dll)

2. Kuantor Eksistensial (∃XISTS) untuk


menyatakan tentang beberapa (ada, sedikit,
banyak, setengah, dll)

Amin Subandi 6
LOGIKA INFORMATIKA

KUANTOR ∀

Misal P(x) suatu fungsi proposisi.


Kalimat yang dikuantifikasi secara universal:
Untuk semua x dalam semesta pembicaraan, P(x)
adalah benar.

Dengan kuantor ∀ :
∀x P(x) “untuk semua x P(x)”
Atau “untuk setiap x P(x)”

∀x P(x) bisa benar atau salah, jadi merupakan


sebuah proposisi.

Amin Subandi 7
LOGIKA INFORMATIKA

Contoh:
S(x): x adalah seorang mahasiswa UNIMAL
G(x): x adalah seorang yang pandai

Apakah arti dari ∀x (S(x) → G(x))?

Jawab:
“Jika x adalah mahasiswa UNIMAL, maka x adalah
seorang yang pandai”

Atau

“Semua mahasiswa UNIMAL pandai”


Amin Subandi 8
LOGIKA INFORMATIKA

Contoh:
Misalkan semesta pembicaraan x adalah tempat
parkir di Suzuya Mall Lhokseumawe.
Misalkan P(x) adalah predikat “x sudah ditempati”

Maka Kuantor ∀ untuk P(x), ∀x P(x), adalah


proposisi:
“Semua tempat parkir di Suzuya Mall
Lhokseumawe sudah ditempati” atau
“Setiap tempat parkir di Suzuya Mall
Lhokseumawe sudah ditempati”

P(x) benar untuk semua nilai x dalam domain


pembicaraan ∀x P(x).
Amin Subandi 9
LOGIKA INFORMATIKA

Contoh:
Tentukan nilai kebenaran ∀x (x2 > x) jika:
x bilangan real
x bilangan bulat

Untuk menunjukkan ∀x P(x) salah, cukup dengan


mencari satu nilai x dalam domain sehingga P(x)
salah.

Nilai x tersebut dikatakan contoh penyangkal


(counter example) dari pernyataan ∀x P(x).

Amin Subandi 10
LOGIKA INFORMATIKA

KUANTOR ∃

Misal P(x) suatu fungsi proposisi.


Kalimat yang dikuantifikasi secara eksistensial:
ada x di dalam semesta pembicaraan dimana P(x)
benar.

Dengan kuantor ∃ :
∃x P(x) “ada sebuah x sedemikian hingga P(x)”
Atau “ada sedikitnya sebuah x sedemikian hingga
P(x)”

∃x P(x) bisa benar atau salah, jadi merupakan


sebuah proposisi.
Amin Subandi 11
LOGIKA INFORMATIKA

Contoh:
P(x): x adalah seorang dosen UNIMAL
G(x): x adalah seorang yang pandai

Apakah arti dari ∃x (P(x) ∧ G(x))?

Jawab:
“ada x sedemikian hingga x adalah seorang dosen
UNIMAL dan x adalah seorang yang pandai”

Atau

“Sedikitnya satu orang dosen UNIMAL adalah


seorang yang pandai”
Amin Subandi 12
LOGIKA INFORMATIKA

Contoh:
Misalkan semesta pembicaraan x adalah tempat
parkir di Suzuya Mall Lhokseumawe.
Misalkan P(x) adalah predikat “x sudah ditempati”

Maka kuantifikasi Eksistensial untuk P(x),


∃x P(x), adalah proposisi:

“Beberapa tempat parkir di Suzuya Mall


Lhokseumawe sudah ditempati”
“Ada tempat parkir di Suzuya Mall Lhokseumawe
yang sudah ditempati”
“Setidaknya satu tempat parkir di Suzuya Mall
Lhokseumawe sudah ditempati”.
Amin Subandi 13
LOGIKA INFORMATIKA

“Ada nilai x dalam domain pembicaraan sehingga


P(x) bernilai benar”

∃x P(x)

Amin Subandi 14
LOGIKA INFORMATIKA

DISPROOF DENGAN COUNTEREXAMPLE

Counterexample dari ∀x P(x) adalah sebuah objek


c sehingga P(c) salah.

Pernyataan ∀x (P(x)) → Q(x)) dapat di-disproof


secara sederhana dengan memberikan
counterexample-nya.

Pernyataan:
“Semua burung bisa terbang.” Disproved
dengan counterexample: Penguin.

Amin Subandi 15
LOGIKA INFORMATIKA

NEGASI

Hubungan antara kuantor ∀ dengan kuantor ∃

E1: ¬(∀x) p(x) ≡ (∃x) ¬p (x)

E2: ¬(∃x) p(x) ≡ (∀x) ¬p (x)

E3: ¬(x) p(x) → q(x) ≡ (∃x) p(x) ∧ ¬q(x)

E4: ¬(∃x) p(x) ∧ q(x) ≡ (∀x) p(x) →¬q(x)

Amin Subandi 16
LOGIKA INFORMATIKA

Negasi dari “Setiap mahasiswa dalam kelas ini


telah mengambil Kalkulus I”
[∀x P(x)]

Adalah “Ada seorang mahasiswa dalam kelas ini


yang belum mengambil Kalkulus I”
[∃x ¬P(x)]

Jadi, ¬(∀x) p(x) ≡ (∃x) ¬p (x)

Amin Subandi 17

Anda mungkin juga menyukai