Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

“SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN


JARINGAN BROADBAND WI-FI PEMDA
MERAUKE”

DISUSUN OLEH

NAMA : 1. ARIF NASIR AHMAD (201855201002)

2. ADE TRISCA AMANDHA RORING (201855201064)

3. YUDI RIO RINALDI (201855201042)

KELAS : B

DOSEN : TRY ADRIANTO DARSONO, S.Kom,. M.Cs

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2021

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Mahasiswa : ARIF NASIR AHMAD


NPM : 201855201002
Nama Mahasiswa : ADE TRICA AMANDHA RORING
NPM : 201855201064
Nama Mahasiswa : YUDI RIO RINALDI
NPM : 201855201042
Lokasi Kerja Praktek : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Judul : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENYEBARAN JARINGAN BROADBAND
WI-FI PEMDA MERAUKE

TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN

Mengetahui, Merauke, Juli 2021


Ketua Jurusan Teknik Informatika Dosen Pembimbing

Teddy Istanto, S.Kom., M.Kom Try Adrianto Darsono, S.Kom,. M.Cs


NIP. 198601262019031006 NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang telah diberikan kepada kami selaku penulis sehingga bisa
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan tepat waktu. Adapun
tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi nilai akhir
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan.
Tersusunnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tentu bukan hanya karena kerja
keras kami semata, melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu hingga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini bisa terselesaikan dengan
baik, diantaranya kepada:
1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan izin, semangat dan selalu
mendoakan kami.
2. Bapak Dr. Drs. Beatus Tambaip, MA. selaku Rektor Universitas Musamus
Merauke.
3. Ibu Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, SE.,M.Si, selaku Wakil Rektor I
Universitas Musamus Merauke.
4. Ibu Emiliana Berdiana Rahail, SH.,M.H. selaku Wakil Rektor II
Universitas Musamus Merauke.
5. Ibu Yosehi Mekiuw, SP.,M.Sc, selaku Wakil RektorIII Universitas
Musamus Merauke.
6. Bapak Daniel Parenda, ST.,MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Musamus Merauke.
7. Bapak Paulus Mangera, ST.,M.T. selaku Wakil Dekan Fakultas
TeaknikUniversitas Musamus Merauke.
8. Kepada Bapak Teddy Istanto, S.Kom., M.Kom selaku kepala Jurusan
Teknik Informatika Universitas Musamus Merauke.
9. Kepada Ibu Lusia Lamalewa, S.Kom., M.Cs selaku dosen pengampuh
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan.
10. Kepada Bapak Try Adrianto Darsono, S.Kom,. M.Cs selaku dosen
pembimbing kami dalam Praktek Kerja Lapangan,
11. Seluruh staff karyawan/karyawati pada Dinas Komunikasi dan Informatika
yang senantiasa membantu/mengajarkan kegiatan yang dilakukan selama
Praktek Kerja Lapangan berlangsung.
Kami sangat menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami selaku penulis menerima dengan terbuka
semua kritik dan saran yang membangun agar Laporan Praktek Kerja Lapangan
ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami berharap Laporan Praktek Kerja Lapangan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan
bidang persandian, dan urusan pemerintahan bidang statistik yang dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Komunikasi dan Informatika
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan dan
tugas pembantuan bidang komunikasi dan informatika, bidang persandian, dan
bidang statistik. Pada dinas komunikasi dan informatika kabupaten Merauke
mempunyai empat bidang diantaranya yaitu: bidang pengelolaan informasi
dan saluran komunikasi, pengelolaan infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi, pengembangan layanan, persandian dan statistic.
Pada bidang pengelolaan infrastruktur TIK mempunyai salah satu fungsi
yaitu mengembangkan infrastruktur jaringan teknologi informasi. contohnya
pengelolaan infrastruktur wifi pemda yang berfungsi memberikan fasilitas
internet bagi masyarakat untuk melakukan berbagai layanan, diantaranya
adalah akses internet secara gratis, pemetaan penyebaran jaringan wifi pemda
masih menjadi masalah yang sering dihadapi oleh pihak pengelola
infrastruktur TIK. Merauke merupakan salah satu kabupaten yang memiliki 20
distrik dan 179 kampung masing-masing distrik / kampung mempunyai
kondisi geografis yang berbeda, dengan letak dan kondisi geografis yang
beragam membutuhkan berbagai macam kriteria yang berpengaruh pada
kemampuan dan jangkauan penyebaran tower disetiap daerah. Pengelola
infrastruktur TIK dituntut untuk menentukan lokasi dan tipe tower yang
potensial agar semua wilayah dapat menjakau sinyalnya.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis merancang sebuah sistem untuk
membantu bidang infrastruktur TIK dalam memetakan tower jaringan yang
masih menggunakan sistem manual. Adapun sistem yang dirancang ialah:
“Sistem Informasi Geografis Penyebaran Jaringan Broadband Wi-Fi Pemda
Merauke”, sistem geografis ini dapat membantu bidang infrastruktur TIK
melakukan pemetaan penyebaran jaringan wifi Pemda secara akurat dan
memudahkan untuk mencari alternatif lokasi jika akan melakukan
penambahan lokasi tower.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah dalam
penulisan laporan prakter kerja lapangan sebagai berikut: “bagaimana
merancang Sistem Informasi Geografis Penyebaran Jaringan Broadband Wi-Fi
Pemda Merauke”
1.3 Tujuan Kerja Paktek
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan praktek kerja lapangan
adalah Merancang sebuah sistem informasi geografis penyebaran jaringan
broadband wifi pemda Merauke.
1.4 Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa sebagai penulis :
a. Menambah pengalaman dan melatih penulis untuk berhadapan
langsung dengan dunia kerja.
b. Melatih cara menulis dan menganalisa masalah dan menentukan
pemecahan masalah secara ilmiah.
c. Memenuhi syarat perkuliahan dan menambah nilai mahasiswa apakah
hasil kerja praktek tersebut mampu memberikan manfaat bagi instansi
terkait.
2. Manfaat bagi instansi:
Membantu memudahkan bidang infrastruktur tik dalam memetakan
jaringan broadband wifi pemda yang berada di kabupaten Merauke.
1.5 Batasan Masalah
Dalam laporan perancangan sistem informasi geografis penyebaran jaringan
broadband wifi pemda Merauke, Adapun Batasan masalah dalam perancangan
sistem informasi geografis ini sebagai berikut :
1. Sistem informasi geografis penyebaran broadband ini berstudi kasus di
kabupaten Merauke.
2. Sistem informasi geografis ini menyediakan informasi tentang pemetaan
penyebaran jaringan broadband wifi pemda Merauke.
3. Sistem informasi geografis berbasis web.
1.6 Metodelogi Kerja Praktek
Dalam penyusunal laporan PKL ini, metode penelitian yang digunakan yaitu
dengan cara mengumpulkan data mengenai keadaan secara langsung dari atau
tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara
relevan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari data serta
mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai
berikut:
1. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala seksi pengelolaan dan
pengintegrasian infrastruktur TIK untuk mengumpulkan data mengenai
gambaran umum objek penelitian dan hal-hal yang berhubungan dengan
pokok bahasan.
2. Studi Pustaka
Proses pengumpulan bahan-bahan referensi baik dari buku, maupun situs
internet mengenai sistem informasi geografis penyebarangan jaringan .
1.7 Jadwal Pelaksaan Kegiatan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS)
merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk
bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang
secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG
mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa
statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki
oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem
Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk
menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang
terjadi. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972
dengan nama Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah
Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh
General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada
pada tahun 1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian
disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada)[2].
2.2 Sistem Informasi
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu
pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan satau kesatuan yang tidak terpisahkan
(Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik (2002 dalam Zakir 2007) Sistem
secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir
2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas
bagianbagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara
dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dari ketiga definisi tersebut,
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-
bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai
tujuan bersamasama[2].
2.3 Hotspot
Menurut Iwan Sofana (2008) Pengertian Hotspot adalah atau area hotspot
adalah tempat khusus yang disediakan untuk mengakses internet mengunakan
peralatan Wi-fi. Umumnya layanan hotspot bersifat gratis. Dengan berbekal
laptop atau PDA maka koneksi internet dapat dilakukan secara cuma-cuma.
Biasanya pengguna terlebih dulu harus melakukan registrasi kepenyedia
layanan hotspot untuk mendapatkan login dan password. Kemudian pengguna
dapat mencari area hotspot, seperti pusat perbelanjaan, kafe, hotel, kampus,
sekolahan, bandara udara, dan tempat-tempat umum lainnya. Proses otentikasi
dilakukan ketika browser diaktifkan. Untuk membuat hotspot dibutuhkan alat
seperti accesss point (AP). Access point bisa dianalogikan dengan hub dan
repeater pada (wired LAN). Access point dapat menerima dan meneruskan
sinyal dari berbagai peralatan WIFI. Access point juga dapat menggabangkan
jaringan wireless dengan wired dan dapat memperbesar jangkauan WLAN[3].
2.4 Basis Data
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu
organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi
dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu
memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
Database (basis data) atau dengan sebutan pangkalan data ialah suatu
kumpulan sebuah informasi yang disimpan didalam sebuah perangkat
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa dengan menggunakan
suatu program komputer agar dapat informasi dari basis data tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query basis
data disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management
System, DBMS)[5].
2.5 Komponen Basis Data
Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau tabel yang
saling berhubungan dan Database Management System (DBMS) yang
memungkinkan beberapa pemakai untuk mengakses dan manipulasi file-file
tersebut. Dalam Sistem Basis data memiliki beberapa komponen yaitu:
 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang biasanya terdapat
dalam sistem basis data adalah memori sekunder hardisk.
 Sistem Operasi (Operating System) Sistem Operasi (Operating System)
merupakan program yang mengaktifkan atau mengfungsikan sistem
komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan melakukan
operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak digunakan
seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.
 Basisdata (Database) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data
dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file atau tabel.
Database Management System (DBMS) Pengolahan basis data secara fisik
tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh
sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS yang menentukan bagaimana
data disimpan, diubah dan diambil kembali.
 Pemakai (User) Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan
memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemograman[5].
2.6 Perangkat Membuat Basis Data

Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program


komputer, yaitu yang biasa kita sebut dengan software (perangkat lunak).
Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query)
database disebut Database Management System (DBMS) atau jika
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis
Data”. (Raharjo, 2012) DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational
Database Management System (RDBMS) dan Overview of Database
Management System (ODBMS). RDBMS meliputi Interface Drivers, SQL
Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan Storage Engine.
Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers, Query Engine, Transaction
Engine, dan Storage Engine.(Kalaivani & Shyamala, 2016)[5]
2.7 PHP
PHP adalah PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web
berbasis server (server slide) yang mampu memparsing kode PHP dari kode
dengan ekstensi PHP sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis
disisi client (Edy Winarno, Ali Zaki dan Smitdev Community, 2014)
2.8 MYSQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah software database,
yang merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL penyimpanan
datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.
2.9 XAMPP
XAMPP adalah salah satu paket instalasi apache, PHP, dan MySQL secara
instant yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk
tersebut.[4]

2.7 Website

Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk


menampilkan informasi, teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara dan
atau gabungan dari semuanya itu, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman(hyperlink). Unsur-
unsur website adalah :

1. Nama Domain (Domain Name/URL – Uniform Resource Locator)


Pengertian nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau
URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk
mengidentifikasikan sebuah website, atau dengan kata lain domain name
adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah wesite pada
dunia internet. Contoh http://www. unsri.ac.id/ dan http://www.
detik.com/. Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan
status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi
ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website
tersebut, contoh nama domain berekstensi lokasi negara Indonesia adalah
co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama domain
website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintahan),
or.id (nama domain website organisasi).
2. Rumah Tempat Website (Web Hosting)
Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat
dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file, gambar dan lain
sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa
dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting semakin besar pula data
yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website. Web Hosting juga
juga diperoleh dengan menyewa besarnya hosting ditentukan ruangan
harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Lama
penyewaan web hosting rata rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting
dilakukan dari perusahaan perusahaan penyewa web hosting yang banyak
dijumpai baik di Indonesia maupun luar negeri.
3. Bahasa Program(Script Program)
Bahasa program adalah bahasa yang digunakan unuk menerjemahkan
setiap perintah dalam website pada saat diakses. Jenis bahasa program
sangat menentukan statis, dinamis, atau interaktifnya sebuah website.
Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan maka akan
terlihat website semakin dinamis dan interaktif serta terlihat bagus.
Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas
website. Jenis jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer
website antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java Applets,
dan sebagainya. Bahasa dasar yang yang dipakai setiap situs adalah
HTML, sedangkan PHP, ASP, JSP dan lainnya merupakan bahasa
pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya
situs[4]. Bahasa program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri.
Bahasa program ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita,
artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list,
dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat.
4. Desain Website
Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta
penguasaan bahasa program, unsur website yang penting adalah dan utama
adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah
website. Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau
menyewa jasa website designer. Perlu diketahui bahwa kualitas situs
sangat ditentukan oleh kualitas designer.
5. Publikasi Website
Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau
dikenal oleh pengunjung internet.Untuk mengenalkan situs kepada
masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi.
Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
dengan pamflet, selebaran, baliho dan lain sebagainya, tapi cara ini bias
dikatakan masih kurang efektif dan sangat terbatas. Cara yang biasanya
dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah
publikasi langsung di internet melalui search engine seperti yahoo, google,
dan sebagainya. Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada
pula yang membayar, yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk
bias masuk dan dikenali di search engine terkenal seperti yahoo dan
google. Cara efektif publikasi adalah dengan membayar walaupun harus
sedikit mengeluarkan buaya, akan tetapi situs dapat cepat masuk ke search
engine dan dikenal oleh pengunjung.
6. Pemeliharaan Website
Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap
waktu sesuai yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita,
artikel, link, gambar dan lain sebagainya, tanpa pemeliharaan yang baik
situs akan terkesan membosankan atau monoton juga akan segera
ditinggalkan pengunjung. Pemeliharaan situs dapat dilakukan per periode
tertentu seperti tiap hari, tiap minggu, atau sebulan sekali secara rutin atau
secara periodic tergantung kebutuhan. Pemeliharaan rutin biasanya dipakai
oleh situs situs berita, penyedia artikel, organisasi atau lembaga
pemerintah, sedangkan pemeliharaan periodic biasanya untuk situs situs
penjualan, dan sebagainya.
BAB III
DESKRIPSI OBJEK

3.1 Gambaran Umum Dinas Komunakasi dan Informatika

3.1.1 Sejarah

Sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara, Kementerian Kominfo merupakan perangkat
Pemerintah Republik Indonesia ini membidangi urusan yang ruang
lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu informasi dan komunikasi.

Setelah proklamasi kemerdekaan dibentuk Lembaga Penerangan


yang secara fungsional menjalankan kebijakan, pola dan pedoman
penerangan dengan tujuan membela dan mempertahankan
kemerdekaan, mengajak rakyat agar turut serta mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan serta memperkenalkan Republik Indonesia di dan
ke luar negeri.  Selama periode 1959-1965, sesuai Haluan
Pembangunan Nasional sebagai ketetapan MPRS, Departemen
Penerangan dibentuk untuk menyelenggarakan penerangan melalui
media penerangan antara lain radio, film, toestel dan foto, percetakan,
kendaraan, mesin stensil, dan mesin ketik.

Mulai tahun 1966, salah satu tugas pokok organisasi penerangan


adalah mengarahkan pendapat umum agar terbentuk dukungan, kontrol
dan pratisipasi sosial yang positif terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
pemerintah, selain untuk penerangan ke dalam dan luar negeri. Pada
masa itu pengorganisasian ke dalam dilakukan agar Departemen
Penerangan berfungsi menjadi Juru Bicara Pemerintah. Tanggal 15
September 1967 wewenang penerangan luar negeri (Penlugri) yang
sejak 1959 dipegang Departemen Luar Negeri RI dialihkan kembali
pengelolaannya kepada Departemen Penerangan. 
Tahun 1971, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sarana
media massa, dikembangkan sistem komunikasi terintegrasi melalui
koordinasi, integrasi dan sinergi antarunsur-unsur penerangan
pemerintah. Dibentuklah lembaga antara lain Badan Koordinasi
Kehumasan Pemerintah (BAKOHUMAS) dan Badan Koordinasi
Penerangan (BAKOPEN). 
Di tingkat daerah, dibentuk jawatan penerangan provinsi, kantor
penerangan kabupaten dan juru penerang di tingkat kecamatan. Di
kabupaten dan kota dibentuk Pusat Penerangan Masyarakat
(PUSPENMAS) dengan kegiatan utama penerangan antar pribadi
didukung sarana penerangan di daerah seperti: radio, televisi, film
penerangan, pers penerbitan, pameran dan pertunjukkan rakyat serta
diskusi kerja. 
3.1.2 Masa Reformasi
Pada awal masa reformasi, tugas dan fungsi Departemen
Penerangan tidak banyak berubah. Kelembagaan penerangan
dipertahankan mulai dari tingkat pusat sampai provinsi dengan nama
kantor wilayah departemen penerangan dan biro humas provinsi.  Pasca
pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, terjadi  reposisi terhadap perangkat daerah sesuai
kepentingan daerah. Kantor penerangan di bawah koordinasi pemerintah
provinsi, kabupaten dan kota.
Sesuai dengan Kepres 153 Tahun 1999 dibentuk Badan Informasi
dan Komunikasi Nasional (BIKN) di tingkat pusat, sedang di tingkat
provinsi; kabupaten dan kota. Setahun setelah pembubaran Departemen
Penerangan, dibentuk Lembaga Informasi Nasional (LIN), yang
kemudian diubah lagi statusnya menjadi Kementerian Negara
Komunikasi dan Informasi (Kemeneg Kominfo). 
Selanjutnya, tugas layanan informasi publik diserahkan kepada
Menteri Negara Komunikasi dan Informasi. Sedang BIKN berubah
menjadi Lembaga Informasi Nasional dan bertanggung jawab kepada
Menteri Komunikasi dan Informasi. 
Sejak tahun 2005, terjadi perubahan dari Kementerian Negara
Komunikasi dan Informasi menjadi Departemen Komunikasi dan
Informatika. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005,
dilakukan  integrasi Kementerian Negara Komunikasi dan
Informasi;  Lembaga Informasi Nasional,  dan Direktorat Jenderal Pos
dan Telekomunikasi. 
Salah satu fungsi penting Departemen Kominfo yang berkaitan
dengan informasi adalah penyebarluasan informasi nasional dengan
menciptakan keterbukaan akses informasi dan membangun serta
mengembangkan infrastruktur telekomunikasi guna kepentingan seluruh
warga negara.
Akhir tahun 2010 lalu, lembaga Kementerian Komunikasi dan
Informatika menyempurnakan penataan organisasi. Paradigma baru
kebijakan komunikasi menempatkan informasi sebagai bagian
kebutuhan keseharian masyarakat. Fungsi informasi dikembangkan pada
nilai tambah ekonomi, bukan sekadar 'penerangan', namun lebih
dukungan komunikasi strategis untuk membangun integrasi nasional
dengan baik. 
3.1.3 Transformasi Digital
Dinamika teknologi informasi dan perkembangan ekonomi digital
membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika fokus untuk
melakukan percepatan pemerataan infrastruktur digital berupa akses
telekomunikasi dan jaringan internet. Selain terjadi perubahan
nomenklatur, pada akhir tahun 2006, Kementerian Kominfo menerapkan
pola pengelolaan keuangan badan layanan umum berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 1006/KMK.05/2006 tentang Penetapan Balai
Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan (BTIP). 
Seiring dengan pesatnya perkembangan di bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dan tuntutan akan ketersediaan layanan
TIK di seluruh lapisan masyarakat, maka BTIP bertransformasi menjadi
Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan
Informatika (BP3TI) pada tanggal 19 November 2010. Sejak Agustus
2017, Menteri Komunikasi dan Informatika mencanangkan nama baru
bagi BP3TI menjadi BAKTI. Lembaga itu mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan pembiayaan Kewajiban Pelayanan Universal
dan penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan
informatika.
Tugas dan fungsi utama Kementerian Komunikasi dan Informatika
adalah merumuskan kebijakan  nasional, kebijakan pelaksanaan, dan
kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi
pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi dan komunikasi,
layanan multimedia dan desiminasi informasi. 
3.1.4 Visi Misi
1. Visi
Visi yang dirumuskan tentunya harus selaras dengan arah kebijakan
dan program pembangunan Kabupaten yang ditetapkan di dalam
Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah 2016-2021. Visi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Merauke adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT CERDAS MELALUI
PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA”
2. Misi
Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Merauke sebagai
berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
professional;
2. Menyiapkan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informatika
secara merata;
3. Meningkatkan Pelayanan Informasi Pemerintahan dan
Pembangunan;
4. Memfasilitasi aspirasi yang berkembang dalam Masyarakat sebagai
bahan penentu kebijakan;
5. Mendorong peran media massa sesuai Kode Etik Jurnalistik dalam
menciptakan masyarakat informasi yang demokratis;
6. Mengolah dan menyiapkan data berbasis elektronik yang
komprehensif, akurat dan memiliki respon yang cepat;
7. Melaksanakan Pembinaan dan Kebijakaan e-goverment di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke (Good and
Clean Goverment).
3.1.5 Tujuan & Sasaran

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Merauke telah


merumuskan tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis
tahun 2016-2021 sebagai berikut :

1. Tujuan

1. Tersedianya kualitas dan kuantitas SDM yang professional di


bidang komunikasi dan informatika
2. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana komunikasi dan
informatika secara merata
3. Terlaksananya Pelayanan Informasi  Pemerintahan dan
Pembangunan di Kabupaten Merauke
4. Tersedianya fasilitas yg memadai guna menampung  aspirasi
yang berkembang dalam Masyarakat sebagai bahan penentu
kebijakan
5. Terwujudnya peran media massa sesuai kode etik Jurnalistik
dalam menciptakan masyarakat informasi yang demokratis
6. Tersedianya data berbasis elektronik yang konprehensif, akurat
dan memiliki respon yang cepat
7. Terlaksananya pembinaan dan kebijakan e-government di
Lingkungan Pemda Kab. Merauke (Good and Clean
Government)
2. Sasaran

1. Meningkatkan kemampuan,pengetahuan dan ketrampilan bagi


SDM yang  handal dan berwibawa melalui pemanfaatan TIK.
2. Meningkatkan penyediaan Sar-pras bidang kominfo secara
merata dan berkesinambungan
3. Meningkatkan layanan akses informasi pemerintahan dan
pembangunan secara terbuka (transparan)
4. Meningkatkan peran forum dialog, K-3 antara lembaga
pemerintah dan masyarakat
5. Meningkatkan pembinaan bagi semua penyedia media informasi
baik secara langsung maupun tidak langsung
6. Meningkatkan standarisasi data base berbasis sistem informasi
manajemen
7. Meningkatkan peran serta stackholder dan pemda  melalui e-
office dalam penyelenggaraan pemerintahan di Lingkungan
Pemda Kabupaten  Merauke
3.1.6 Struktur Organisasi

KEPALA DINAS
HERMAN GEBZE, S.ST
PEMBINA TK.I / IVb
NIP. 91630317 198603 1 023

KELOMPOK SEKERTARIS DINAS


JABATAN SISWO PRASOJO
FUNGSIONAL PEMBINA TK.I / IVb
NIP. 91640310 198503 1 006

KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN


PROGRAM DAN PELAPORAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN DAN ASSET
Drs. LEGIMAN SITI SUSMIATI, S.Sos YENI BONTONG, SE
PEMBINA / IVa PENATA TK.I / IIId PENATA TK.I / IIId
NIP. 91640604 199203 1 017 NIP. 91650909 198711 2 001 NIP. 91740126 200312 2 003

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG


PENGELOLAAN INFORMASI & PENGELOLAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PERSANDIAN DAN STATISTIK
SALURAN KOMUNIKASI INFRADTRUKTUK TIK NUGROHO ASRIANTO, ST.,MSi FRANS JONIAS DJUMIAT, S.Sos
ILHAMSAR, S.Sos THOMAS KIMKO, S.STP PEMBINA / IVa PEMBINA / IVa
PENATA TK.I / IIId PEMBINA / IVa NIP. 91730221 200112 1 003 NIP. 91720728 199303 1 001
NIP. 91640101 198703 1 047 NIP. 91800128 200112 1 001

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


PENGELOLAAN KOMUNIKASI PENGELOLAAN & LAYANAN PENGEMBANGAN & PERSANDIAN DAN
& INFORMASI PUBLIK PENGINTEGRASIAN PENGELOLAAN APLIKASI PENGAMANAN INFORMASI
SUKIMIN INFRASTRUKTUR TIK A. SIMANJUNTAK, S.Sos,M.SI MUSTAMIN, S.Sos
PENATA / IIIc IMRETA, S.Kom PEMBINA / IVa PENATA TK.I / IIId
NIP. 91680319 198703 1 003 PENATA / IIId NIP. 91711005 200112 1 003 NIP. 91730515 199403 1 007
NIP. 91780503 200112 2 001

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


LAYANAN INFORMASI KEAMANAN INFORMASI PENYELENGGARAAN E-GOV STATISTIK MANAJEMEN DATA
ELEKTRONIK MOZES ISMAEL BEWAD, S.ST TRIO RENDRA YUSTIONO, S.Kom CHRISTINA CORPUTTY
RATNA, S.Sos PENATA MUDA TK.I / IIIb PENATA / IIIc PENATA TK.I / IIId
PENATA TK.I / IIId NIP. 91781129 299112 1 001 NIP. 91781120 201001 1 1015 NIP. 91660424 198703 2 014
NIP. 91631214 298803 2 006

UPDT
3.2 Aktifitas Kerja Praktek

3.2.1 Aktifitas Kerja Praktek Mahasiswa

Aktivitas kerja praktek dilakukan pada hari senin sampai dengan hari jumat
dengan jam kerja dimulai pada pukul 07.30 WIT sampai dengan pukul 15.30
WIT. Aktivitas harian yang dilakukan mahasiswa yaitu maintenance jaringan,
pemasangan jaringan, mengetik dokumen, membagi surat ke bidang-bidang,
maintenance laptop-laptop kantor, menginstal laptop, survei lapangan,
melaksanakan kegiatan pelatihan aplikasi dan website, mengikuti rapat via
zoom.

3.2.2 Foto Dokumentasi


BAB IV
PERANCANGAN SISTEM

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai