Anda di halaman 1dari 2

HONEY FROM THE ROCK (Mazmur 81:9-17) Sebagai murid-murid Kristus kita diajar untuk memandang segala sesuatu

stus kita diajar untuk memandang segala sesuatu dari


“Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari sudut pandang Allah. Selalu ada blessing in disguise dalam segala situasi.
gunung batu Aku akan mengenyangkannya.” Maksudnya begini, apa yang bagi kita sebagai pengalaman pahit, seringkali
merupakan berkat yang tersembunyi. Kadang-kadang saat-saat yang paling sulit,
Saudara-saudara yang dikasihi Kristus, dalam buku “Tetesan Madu Dari Sorga” paling kasar, paling menakutkan, dan tampaknya tak tergoyahkan dalam hidup
kumpulan tulisan Ibu Madudari (ibu saya) yang saya sunting dan terbitkan tahun dapat menawarkan kepada kita rasa yang paling manis. Itulah yang dialami oleh
2020 yang lalu, saya mendapatkan berkat kekuatan iman dari kesaksian hidup
para tokoh dalam Alkitab dan Tuhan kita Yesus Kristus. Itulah janji Allah yang
beliau. Demikian ibu Madudari menuturkannya:
tergenapi dalam diri mereka: menikmati madu terbaik yang keluar dari gunung
Tatkala aku tahu ada benjolan di payudaraku sebelah kiri, aku terperanjat. Namun, batu yang keras. Bukankah janji Allah itu juga bisa terjadi dalam kehidupan kita
aku diam tidak bercerita kepada siapa pun. Aku meniru sikap Ayub. Aku berdoa anak-anak-Nya? Oleh karena itu, dalam masa pandemi covid-19 yang sulit ini,
untuk mencari Tuhan… aku akan mengadukan keadaanku. Ia yang melakukan marilah kita menghayati dan menikmati madu yang keluar dari gunung batu
perbuatan yang besar… dan keajaiban-keajaiban (Ayub 5:8-9). Aku mau melalui kesaksian hidup mereka.
menerima kenyataan. “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi
tidak mau menerima yang buruk?” (Ayub 2:10). Hatiku bertanya: Apakah maksud Pertama, madu yang keluar dari keteladanan. Allah tidak menyingkirkan gunung
Allah dengan penderitaan ini? Pasti ada rencana yang baik untuk aku (Yeremia batu dalam hidup kita. Allah tahu apa yang diperbuatnya. Kita tidak senang
29:11-14a). Maka, aku berseru, aku percaya Tuhan mau mendengarkan. Sabda- dengan gunung batu, tetapi kita memerlukannya. Dari pengalaman tokoh-tokoh
Nya: “Siapa mencari Aku akan menemukan Aku.” Janji-Nya: “Aku akan Alkitab, hidup yang paling manis datang oleh karena adanya gunung batu.
memulihkan keadaanmu.” Sebagai contoh: Yusuf, yang selama tiga belas tahun hidupnya dihadang dengan
gunung batu. Dia sangat dibenci oleh saudara-saudaranya dan dilemparkan ke
Roh Tuhan berbicara kepadaku… Tuhan bertanya, “Kapan Aku menolong dalam sumur. Dijual sebagai budak belian dan menjadi budak keluarga Potifar di
Sadrakh, Mesakh dan Abednego?” Jawabku, “Ya Tuhan, ketika mereka di dalam Mesir. Karena dia tidak mau diajak tidur bersama istri Potifar, dia difitnah dan
perapian yang panasnya dibuat tujuh kali lipat” (Daniel 3:16-19). Tuhan bertanya, dijebloskan ke dalam penjara sebagai penjahat. Di dalam penjara dia dilupakan
“Kapan Aku menolong Daniel?” Jawabku, “Ya Tuhan, ketika ia sudah dimasukkan oleh dua pegawai raja yang sudah ditolongnya. Seolah-olah semuanya itu
di dalam gua singa” (Daniel 6:17). Tuhan bertanya lagi dan ini pertanyaan merupakan serangkaian pengalaman gunung batu yang tidak menentu tujuannya.
terakhir,“Kapan Aku menolong Lazarus?” Jawabku, “Ya Tuhan, ketika Lazarus Namun justru semuanya itu memenuhi tujuan Allah dalam hidupnya. Yusuf
sudah mati di dalam kubur empat hari lamanya, sudah berbau” (Yohanes 11:39). menikmati madu yang keluar dari gunung batu, dia menjadi pelayan Allah dan
Ketika merenungkan pengalaman spiritual ibu saya ini, Roh Tuhan juga berbicara diangkat menjadi Perdana Menteri Mesir. 
kepada saya… Tuhan bertanya, “Kapan Aku mengenyangkan umat-Ku dengan
madu?” Jawabku, “Ya Tuhan, ketika umat-Mu menghadapi gunung batu” (Mazmur Demikian juga halnya dengan Daud. Dia telah diurapi oleh Samuel sebagai raja
81:17b). Israel, tetapi dia dikejar-kejar Saul seperti seorang penjahat. Saul berusaha
Saudara-saudara yang dikasihi Kristus, mengapa Allah menjadikan “madu dari membunuhnya karena kebenciannya. Daud harus berlari meninggalkan istana
gunung batu” (honey from the rock) sebagai salah satu janji bagi anak-anak-Nya?  untuk menyelamatkan dirinya. Dia menjalani hidup di gunung-gunung batu dan
gua-gua. Sekalipun dia pernah mengalami kebimbangan, dia tidak meninggalkan
Allah. Suatu hari Allah memberikan kepadanya madu yang keluar dari gunung
batu. Daud diangkat menjadi raja Israel menggantikan Saul. Bahkan Allah juga
memakai sebagian besar Mazmur yang ditulis Daud, yang lahir dari pengalaman- itu, bila kita mau menyerahkan semuanya pada Tuhan.Tuhan selalu
pengalaman hidupnya dalam menghadapi gunung batu, untuk menguatkan hati mendatangkan kemanisan dari hal yang berat, bila Tuhan yang menentukan
kita dan memberikan kemanisan madu dalam hidup kita pada masa kini. jalannya. 

Kedua, madu yang keluar dari kedewasaan. Salah satu ujian kedewasaan adalah Ketiga, madu yang keluar dari penderitaan. Tuhan dan Juruselamat kita Yesus
bagaimana seseorang memperoleh kenikmatan dalam hidup. Ada orang yang Kristus menghadapi begitu banyak gunung batu selama kehidupan-Nya di dunia
mendapat kesenangan karena melakukan apa yang tidak benar. Yang lain ada ini. Perhatikan kesulitan-kesulitan dan penderitaan yang dihadapi oleh Tuhan
yang mendapatkannya dengan menghindari kewajiban dan kesukaran Yesus. Dia dilahirkan dalam keluarga miskin, di tengah bangsa yang dihina dan
mereka. Namun, orang Kristen yang dewasa tidak mencari kesulitan, tetapi saat ditolak. Satu kelompok minoritas yang waktu itu ada di bawah kekuasaan bangsa
kesulitan datang dia tidak akan melarikan diri. Dia menerima kesulitan itu sebagai asing. Kapan saja Tuhan Yesus mencoba berbuat baik, orang lain mencoba
kehendak Allah dan minta kepada Tuhan untuk memberikan “madu keluar dari membaliknya ke perbuatan jahat. Dia menyatakan kebenaran dan dinamakan
gunung batu” dalam hidupnya.  pendusta. Dia menyatakan kuasa Allah, tapi pemimpin agama berkata Dia sekutu
Iblis. Dia selalu menghadapi keadaan berat. Akhirnya mereka membawa Dia ke
Yakobus, saudara Tuhan Yesus, menasihati kita demikian: “Saudara-saudaraku, luar kota Yerusalem dan menyalibkan-Nya di atas gunung batu, bukit Golgota.
anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai- Teman-teman-Nya mengambil tubuh-Nya yang sudah mati itu dan
bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu membaringkan di kuburan bukit batu milik Yusuf orang Arimatea, dan pada hari
menghasilkan ketekunan” (Yakobus 1:2-3). Pencobaan bukan bekerja melawan yang ketiga Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati. Kristus mengeluarkan
kita, dia bekerja untuk kita! Yakobus seakan berkata: “Jangan lari mengitari madu dari atas gunung batudan dari dalam bukit batu – sumber sukacita termanis
gunung batu atau berdiri di tempat itu, serta berharap Tuhan akan dan terbesar dari kerasnya penderitaan – madu manis keselamatan.
menyingkirkannya. Sebaliknya, carilah madunya yang tentu akan keluar dari
Saudara-saudara yang dikasihi Kristus, itulah madu yang keluar dari gunung batu
gunung batu itu!” Tuhan dapat mengejutkan kita dengan melakukan sesuatu yang
keteladanan, kedewasaan, dan penderitaan. Sudahkah Anda menemukan madu
luar biasa, sesuatu yang tampaknya mustahil yang tidak pernah dapat kita
dari gunung batu Anda? Kalau belum, Tuhan mengundang Anda untuk menerima
bayangkan dalam situasi sulit yang kita hadapi. Kita menemukan madu
berkat-Nya yang terbaik. Lihatlah Allah dan dengarkan suara-Nya. “Bukalah
kebahagiaan dalam gunung batu pencobaan.
mulutmu lebar-lebar,” kata-Nya, “maka Aku akan membuatnya penuh” (Mazmur
Rasul Paulus juga memberikan kesaksian yang sama: “Kita tahu sekarang, bahwa 81:11). “Dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya” (Mazmur
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi 81:17). Ingat, mengenai gambar menenun.
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah” (Roma 8:28). Sekarang ini mungkin tidak ada yang dapat kita
lakukan untuk benar-benar mengubah situasi, namun ada satu hal yang dapat dan
harus kita lakukan pada saat-saat seperti itu, dan itu adalah melihat kepada
Tuhan. Kita secara sadar memfokuskan mata spiritual kita pada-Nya dengan
pengharapan dan iman bahwa bantuan kita akan datang dari-Nya seperti yang
dijanjikan Firman-Nya. Seberapapun banyaknya gunung batu yang akan kita
hadapi dalam kehidupan ini, kita akan selalu menemukan madu dari gunung batu

Anda mungkin juga menyukai