Anda di halaman 1dari 9

IBADAT SABDA TANPA IMAM HARI MINGGU PRAPASKAH IV

Sabtu-Minggu, 21-22 Maret 2020


Untuk Keluarga-keluarga di Paroki St. Thomas, Kelapadua dan
Kuasi Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani
Oleh: RD. Tarcisius Puryatno

LAGU PEMBUKA (Fakultatif)

TANDA SALIB DAN SALAM


P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U Amin
P Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
bersamamu
U Dan bersama rohmu

PENGANTAR

SERUAN TOBAT
P Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah membuka mata si buta, sehingga ia dapat
memandang Engkau sebagai Penyelamat dunia. Tuhan kasihanilah kami.
U Tuhan kasihanilah kami
P Engkau telah membutakan mata mereka yang tidak mau mengakui kelemahannya
dan menutup diri terhadap yang benar dan luhur. Kristus kasihanilah kami.
U Kristus kasihanilah kami
P Engkau telah membuka mata kami, sehingga kami dapat melihat dan mengakui
dosa-dosa kami, serta memandang Engkau sebagai Penyelamat kami. Tuhan
kasihanilah kami.
U Tuhan kasihanilah kami
P Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan
mengantar kita ke hidup yang kekal.
U Amin.

TANPA KEMULIAAN

DOA PEMBUKA
P Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
P Allah Bapa kami, sumber cahaya mulia, bukan untuk kegelapan, bukan pula untuk
maut kami Kau ciptakan melainkan untuk cahaya yang datang ke dunia, ialah Yesus
Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, bangunkanlah kami dari tidur tak beriman,
sembuhkanlah kami dan bukalah mata hati kami, bawalah kami menghadap cahaya
yang menyelamatkan semua orang, yakni Yesus Kristus. Dialah Putera-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (1Sam 16, 1-13)


"Daud diurapi menjadi Raja Israel"
L Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul?
Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan
minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di
antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku." Tetapi Samuel berkata:
"Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku." Firman
TUHAN: "Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN. Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku
akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kau perbuat. Urapilah bagi-Ku orang
yang akan Kusebut kepadamu." Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan
tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan
gemetar dan berkata: "Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?" Jawabnya: "Ya,
benar! Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu,
dan datanglah dengan daku ke upacara pengorbanan ini." Kemudian ia menguduskan Isai
dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.
Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan
TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel:
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan
mata, tetapi TUHAN melihat hati. " Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat
di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." Kemudian
Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih
TUHAN." Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi
Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN." Lalu Samuel berkata
kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi
sedang menggembalakan kambing domba. " Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil
dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian
disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya
elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel
mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah
saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah r Roh TUHAN s atas Daud.
Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
L Demikianlah Sabda Tuhan
U Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN
Refren : Tuhanlah gembalaku, tak’kan kekurangan aku
Mazmur :
 Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput
yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-
Nya yang kudus.
 Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya
sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalan-Mu itulah yang menghibur
aku.

BACAAN II (Ef 5, 8-14)


"Bangkitlah dari kematian, maka Kristus akan menyinari Engkau"
L Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam
perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya
telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh
mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab
semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang
tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
L Demikianlah sabda Tuhan
U Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL


Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.

BACAAN INJIL (Yoh 9, 1-41)


"Si Buta itu pergi, membasuh diri dan kembali dengan mata sudah melek”
P Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu
P Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
U Dimuliakanlah Tuhan.
P Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-
murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang
ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus:
"Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-
pekerjaan Allah harus dinyatakan di
dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku,
selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang
dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." Setelah Ia
mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan
tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya:
"Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus."
Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah
melek. Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang
dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu
mengemis?" Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan,
tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu." Kata
mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?" Jawabnya: "Orang yang
disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada
mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku
pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat." Lalu mereka
berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu." Lalu mereka
membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun
hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari
Sabat. Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya
menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku
membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat." Maka kata sebagian orang-
orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari
Sabat." Sebagian pula berkata:
"Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?"
Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada
orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah
memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi." Tetapi orang-orang
Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi,
sampai mereka memanggil orang tuanya dan bertanya kepada mereka:
"Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau
begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?" Jawab orang tua itu: "Yang kami
tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia
lahir buta, tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu,
dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga.
Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-
kata untuk dirinya sendiri." Orang tuanya berkata demikian, karena mereka
takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah
sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan
dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa,
tanyakanlah kepadanya sendiri." Lalu mereka memanggil sekali
lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di
hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa." Jawabnya:
"Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu
bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Kata mereka kepadanya:
"Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia
memelekkan matamu?" Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu,
dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi?
Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?" Sambil mengejek mereka
berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.
Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu
kami tidak tahu dari mana Ia datang." Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga
bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah
memelekkan mataku. Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang
berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-
Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang
memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah,
Ia tidak dapat berbuat apa-apa." Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama
sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka
mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka.
Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata:
"Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan?
Supaya aku percaya kepada-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja
melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau,
Dialah itu!" Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-
Nya. Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi,
supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang
dapat melihat, menjadi buta." Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang
Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu
berarti bahwa kami juga buta?" Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta,
kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka
tetaplah dosamu."
P Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus

HOMILI
Bacaan Kitab Suci pada Minggu ini memberikan beberapa bahan renungan bagi kita.
Pertama, disampaikan kepada kita bahwa Tuhan itu menuntun manusia, agar manusia bisa
melihat dengan baik; agar manusia tidak hanya melihat apa yang ada di depan mata saja,
tetapi juga mampu melihat hal-hal yang dilihat oleh Allah. Pesan ini jelas dari bacaan yang
pertama, dimana Samuel mendapat tuntunan dari Tuhan. Pada awalnya Samuel hanya
melihat Eliab dari parasnya atau tampilannya; dan dia berpikir bahwa Eliab itulah orang
yang dipilih Allah. Tetapi Tuhan menuntun bahwa bukan Eliab yang dipilih-Nya untuk
menjadi Raja Israel, melainkan Daud. Tuntunan Tuhan juga dialami oleh orang buta, yang
kisahnya kita dengar dari bacaan Injil. Orang itu tidak hanya disembuhkan dari
kebutaannya, tetapi juga dituntun untuk melihat Mesias, Sang Juruselamat.
Samuel merupakan gambaran diri kita, yang sering melihat orang atau peristiwa dari segi
lahiriahnya atau tampilannya saja; gambaran orang yang mengutamakan hal-hal yang fisik,
material dan jasmani. Kita sering mengalami diri seperti orang yang buta itu. Kita
membutuhkan tuntunan Tuhan juga agar mampu melihat hal-hal yang dilihat oleh Allah.
Kedua, orang sering mengkaitkan antara dosa dengan cacat, sakit atau penderitaan. Maka
banyak orang bertanya, siapa yang salah, orang yang buta itu atau orang tuanya, sehingga
orang itu mengalami kebutaan? Hal yang sama mungkin bisa terjadi juga dalam kehidupan
kita pada jaman ini. Siapa yang salah, sehingga muncul wabah Covid-19 dan banyak korban
berjatuhan. Pemikiran seperti ini membuat orang saling menyalahkan, saling menuduh,
saling menghakimi dan mencari kambing hitam. Yesus menegaskan bahwa tidak ada
hubungan antara dosa dengan cacat, sakit atau penderitaan manusia. Yang perlu dicari
adalah, apa yang menjadi rencana dan kehendak Tuhan dalam peristiwa seperti ini. Melalui
orang buta itu, Yesus sungguh menampakkan karya dan kuasa Allah atas kehidupan
manusia.
Covid-19 memang menimbulkan keprihatinan dan kepedihan. Tetapi kita pun disadarkan
kembali tentang pentingnya membangun kebersamaan di dalam keluarga; kebersamaan
yang selama ini mungkin semakin hilang dan sulit terjadi, karena orang sibuk dengan tugas
dan pekerjaan; kebersamaan dimana anggota keluarga saling menyapa, memperhatikan,
membantu dan menolong.
Ketiga, penyembuhan orang buta itu bukanlah tindakan yang melanggar kekudusan hari
Sabat; tetapi justru menggenapinya dan mewujudkan kekudusan itu. Hari Sabat
merupakan hari yang diberkati dan dikuduskan Tuhan; Allah berhenti dari karya
penciptaan-Nya dan melihat bahwa semua ciptaan itu baik adanya. Betulkah Allah sungguh
sudah beristirahat dari karya-Nya? Nampaknya Allah belum beristirahat dengan sungguh-
sungguh. Cacat, sakit dan penderitaan manusia menunjukkan bahwa ciptaan-Nya itu belum
utuh dan sempurna; demikian juga dengan alam semesta dan lingkungan yang rusak
karena sampah. Itu tanda bahwa Allah belum bisa beristirahat sepenuhnya.
Penyembuhan orang buta merupakan karya untuk membuat ciptaan menjadi utuh, normal
sebagaimana mestinya dan semakin sempurna. Dengan demikian, Allah sungguh
beristirahat pada hari Sabat.
Kita diajak untuk turut serta dalam proses penciptaan itu; membuat manusia dan alam
semesta menjadi semakin baik dan sempurna; paling tidak membuat diri kita menjadi
manusia yang semakin utuh dan sempurna. Kita diajak untuk memperbaiki hal-hal yang
masih kurang, lemah atau cacat yang ada dalam diri kita. Lebih baik terlibat dalam karya
penciptaan, dari pada menghalanginya.

AKU PERCAYA
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)
P Aku percaya akan Allah,
U Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria.
Yang menderita sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat dan dimakamkan.
Yang turun ketempat penantian,
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.
Yang naik ke surga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa.
Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus,
pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.

DOA UMAT
P Melalui Kristus Putera-Nya, Allah Bapa begitu mengasihi kita. Maka, marilah kita
panjatkan doa kepada-Nya dengan penuh harapan.
L Bagi para pemimpin Gereja : Semoga Allah Bapa yang maha bijaksana berkenan
memberkati para pemimpin Gereja agar selalu ramah dan bijaksana seperti Kristus
dalam menggembalakan umat dan senantiasa memperhatikan kesejahteraan umum.
Marilah kita mohon:
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L Bagi para pejabat pemerintahan : Semoga Allah Bapa yang maha baik memberikan
terang sinar kasih-Nya bagi para pejabat pemerintahan kita, sehingga mereka
dengan giat mengusahakan segala sesuatu yang diperlukan untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat.
Marilah kita mohon:
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L Bagi mereka yang sakit dan cacat mental : Semoga Allah Bapa yang maha belas kasih
berkenan membangkitkan rasa belas kasih kita terhadap mereka yang sakit dan
cacat mental agar mereka itu jangan sampai dilalaikan atau pun disingkirkan,
melainkan dirawat dengan cinta kasih.
Marilah kita mohon:
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L Bagi kita yang berkumpul di sini: Semoga Allah Bapa sumber cahaya sejati
menerangi hati dan budi kita agar semakin mengenal Dia dan Kristus Putera-Nya,
serta semakin menghayati martabat kita sebagai putera-puteri cahaya. Marilah kita
mohon:
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
P Allah Bapa yang mahakudus, dengarkanlah doa kami. Perkenankanlah kami
bersyukur kepada-Mu atas segala anugerah yang telah kami terima. Buatkah kami
tenang karena percaya akan memperoleh apa yang kami harapkan dalam dan
karena Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
BAPA KAMI
P Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita
berdoa:
U Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah
kami dari yang jahat.
P Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu.
Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar
dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil
mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya

DOA DAMAI
P Kristuslah cahaya dunia, cahaya kedamaian, yang memancarkan cahaya-Nya bukan
untuk menyilaukan, membutakan mata, melainkan untuk membuka mata orang,
sehingga sanggup mengimani Allah. Tuhan Yesus Kristus, janganlah
memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah
kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab
Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U Amin.
P Damai Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu

DOA KOMUNI SPIRITUAL


Yesusku, aku (kami) percaya,
Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus,
Aku (Kami) mencintai-Mu lebih dari segalanya,
Dan aku (kami) merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku (jiwa kami).
Karena sekarang aku (kami) tidak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
Datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku (hati kami).
Seolah-olah Engkau telah datang,
Aku (kami) memeluk-Mu dan mempersatukan diriku (diri kami) sepenuhnya
kepada-Mu;
Jangan biarkan aku (kami) terpisah dari pada-Mu.
Amin.

DOA PENUTUP
P Marilah kita berdoa:
P Allah Bapa kami, sumber cahaya mulia, Engkau menyinari setiap orang yang
datang ke dunia ini. Kami mohon, terangilah kiranya hati dan budi kami dengan
cahaya rahmat-Mu, agar kami sanggup mmeikirkan yang layak dan berkenan di
hati-Mu, serta mencintai Engkau dengan tulus ikhlas. Demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami.
U Amin.

BERKAT
P Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu.
P Semoga kita semua yang hadir di sini, sanak saudara yang kita doakan di dalam
ibadat ini, tugas-tugas, pekerjaan dan pelayanan kita kepada banyak orang,
senantiasa dalam lindungan berkat Allah yang Mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan
Roh Kudus. (Semua membuat tanda salib)
U Amin.

PENGUTUSAN
P Saudara sekalian, dengan ini Ibadat Sabda sudah selesai. Marilah pergi! Kita diutus.
U Syukur kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai