Anda di halaman 1dari 45

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN


I. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah Penataan Obyek Wisata Dusun
Desa Belek Gumantar Kec. Kayangan Kabupaten Lombok Utara
II. Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :
A. PEKERJAAN MUSHOLA
1. Pekerjaan Pendahuluan
 Pengukuran dan pemasangan bowplank

2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi


 Galian tanah biasa
 Urugan kembali tanah bekas galian
 Pasangan batu kosong
 Pasangan pondasi batu belah 1pc : 5ps
 Pengurugan dengan pasir urug
 Urugan tanah peninggi lantai

3. Pekerjaan Dinding dan Lantai


 Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
 Pasangan bata merah tebal 1 bata 1pc:5ps
 Plesteran dinding bata 1pc:5ps t = 15mm
 Acian
 Pasangan lantai keramik motif kayu 30 x 30cm
 Pasangan keramik dinding motif kayu 20 x 20mm
 Pasang loster (20 x 20) 1pc:4ps

4. Pekerjaan Beton
 Sloof beton bertulang 15/20 (K=100)

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 126


 Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
 Kolom beto bertulang 15/15 (K=100)
 Ring balok beton bertulan 15/20 (K=100)
 Balok plat bertulan 13/13 (K=100)
 Plat sunshading beton bertulang (k =100)

5. Pekerjaan Pintu dan Jendela


 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls II
 Pasang pintu kaca kayu kls II
 Pasang pintu jendela kaca kayu kls II
 Pasang kaca t=5mm
 Pasang kunci slot/grendel besar (untuk pintu)
 Pasang kunci slot/grendel kecil (untuk jendela)
 Pasang engsel pintu
 Pasang kunci pintu 2slaag
 Pasang haag angin

6. Pekerjaan Instalasi Listrik


 Titik lampu
 Stop kontak tanam
 Zekering box 1group
 Saklar
 Saklar ganda
 Lampu TL tornado 24 watt philips

7. Pekerjaan Atap dan Plafond


 Rangka baja ringan c.75
 List plank
 Pasang atap genteng
 Pasang bubungan genteng metal
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 127
 Rangka plafond hollow puring
 Plafond kalsiboard
 List plafond gypsum

8. Pekerjaan Pengecatan
 Pengecatan tembok bau kualitas menengah
 Pengecatan kayu

9. Pekerjaan Rehabilitasi Pawon Adat


 Pekerjaan bongkaran
 Memasang kolom kayu 12/12
 Memasang nok kayu 8/12
 Memasang dinding bedek
 Memasang usuk bambu
 Memasang atap alang-alang

B. PEKERJAAN PINTU GERBANG


I. GERBANG
1. Pekerjaan Pendahuluan
 Pembersihan lokasi
 Pengukuran dan pemasang bowplank

2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi


 Galian tanah biasa
 Urugan kembali tanah bekas galian
 Pasangan batu kosong
 Pasangan pondasi batu belah 1pc:5ps
 Pengurugan dengan pasir urug
 Uruga tanah peninggi lantai

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 128


3. Pekerjaan Dinding dan Lantai
 Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
 Plesteran dinding bata 1pc:5ps t=20mm
 Acian
 Pasangan batu alam palimanan

4. Pasangan Beton
 Sloof beton bertulan 13/20 (K=100)
 Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
 Ring balok beton bertulan 13/15 (K=100)
 Plat sunshading beton bertulang t=8cm (K=100)

5. Pekerjaan Besi Hollow dan ACP


 Pasang ACP
 Pasang rangka ACP
 Pasang kalsiplank
 Tulisan acrilic

6. Pekerjaan Pengecatan
 Pengecatan tembok baru kualitas menengah
 Pasang rangka ACP
 Pengecatan kayu

II. POS JAGA


1. Pekerjaan Pendahuluan
 Pengukuran dan pemasangan bowplank

2. Pekerjaan tanah dan pondasi


 Galian tanah biasa

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 129


 Urugan kembali tanah bekas galian
 Pasangan batu kosong
 Pasangan pondasi batu belah 1pc:5ps
 Pengurugan dengan pasir urug
 Uruga tanah peninggi lantai

3. Pasangan Beton
 Sloof beton bertulan 13/20 (K=100)
 Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
 Ring balok beton bertulan 13/15 (K=100)
 Plat sunshading beton bertulang t=8cm (K=100)

4. Pekerjaan Dinding dan Lantai


 Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
 Pasangan bata merah tebal 1 bata 1pc:5ps
 Plesteran dinding bata tebal 1pc:5ps t=15mm
 Acian
 Pasangan lantaikeramik tebal 33x33cm

5. Pekerjaan Pintu dan Jendela


 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls II
 Pasang daun pintu panel kayu kls II
 Pasang pintu kaca kayu kls II
 Pasang kunci pintu 2slaag
 Pasang engsel pintu
 Pasang engsel jendela kupu - kupu
 Pasang haag angin
 Pasang kunci slot/grendel besa (untuk pintu)
 Pasang kunci slot/grendel kecil (untuk jendela)
 Pasang kaca tebal 3mm
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 130
 Handle pintu besar

6. Pekerjaan Instalasi Listrik


 Titik lampu
 Stop kontak tanam
 Saklar
 Saklar ganda
 Lampu TL tornado 24 watt philips
 Zekering box 1group

7. Pekerjaan Pengecatan
 Pengecatan tembok bau kualitas menengah
 Pengecatan kayu

III. PEMAGARAN
 Pagar Bedek
1. Pekerjaan Pendahuluan
 Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi

2. Pekerjaan Kayu dan Bambu


 Pasang konstuksi kayu kls II
 Pasang bambu belah anyam
 Bambu belah lebar 6-7cm
 Pelaburan kayu dengan politur

 Pekerjaan Pasangan Batu


1. Pekerjaan Pendahuluan
 Pengukuran dan pemasangan papan bowplank
 Galian tanah biasa
 Urugan kembali tanah bekas galian
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 131
2. Pekerjaan Pasang
 Pasangan pondasi batu belah 1pc:6ps

IV. PEMBANGUNAN WC DAN TOILET


1. Pekerjaan Pendahuluan
 Pengukuran dan pemasangan bowplank

2. Pekerjaan tanah dan pondasi


 Galian tanah biasa
 Urugan kembali tanah bekas galian
 Pasangan batu kosong
 Pasangan pondasi batu belah 1pc:5ps
 Pengurugan dengan pasir urug
 Uruga tanah peninggi lantai

3. Pekerjaan Dinding dan Lantai


 Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
 Pasangan bata merah tebal 1 bata 1pc:5ps
 Plesteran dinding bata tebal 1pc:3ps t=15mm
 Acian
 Pasangan lantai keramik tebal 20x20cm
 Pasangan keramik dinding 20x20cm
 Pasangan rooster 1pc;4ps (20x20cm)

4. Pasangan Beton
 Sloof beton bertulan 15/20 (K=100)
 Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
 Ring balok beton bertulan 13/13 (K=100)
 Balok plat beton bertulang 10/10 (K=100)
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 132
 Balok latei beton bertulang 10/10 (K=100)
 Plat sunshading beton bertulang t=8cm (K=100)

5. Pekerjaan Instalasi Listrik


 Titik lampu
 Zekering box 1group
 Saklar ganda
 Lampu TL tornado 24 watt philips

6. Pekerjaan Sanitasi
 Pasang kran air Ø ½”
 Pasang pipa pv ½”
 Pasang closet jongkok porselin
 Saringan air plastik
 Bak air
 Pasang pipa pvc 3”
 Pasang pipa pvc 4”
 Septictank dan suur resapan

7. Pekerjaan Atap dan Plafond


 Rangka baja ringan c.75
 Listplank
 Pasang atap genteng metal
 Pasang bubungan genteng metal
 Rangka plafond hollow puring
 Plafond kalsiboard
 Lyst plafond gypsum

8. Pekerjaan Pengecatan
 Pengecatan tembok baru kelas menengah
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 133
V. PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN
1. Pekerjaan Pendahuluan
 Uitset dan pengukuran

2. Pekerjaan Tanah
 Galian tanah biasa
 Urugan kembali tanah bekas galian
 Pengurugan dengan pasir urug
 Urugan tanah peninggi lantai

3. Pekerjaan Beton dan Talud


 Rabat beton mutu fc.= 9,8 Mpa (K=125) slump 12**2cm
 Bekisting
 Pasangan pondasi batu belah 1pc:5ps
 Buis beton diameter 30cm (L= 0,5m)
 Plesteran siar 1p:2ps ps batu belah
 Acian

4. Pekerjaan Lantai
 Pasang lantai batu alam
 Plesteran dinding bata 1pc:5ps t=20mm

PASAL 2 SITUASI PEKERJAAN


a. Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan terletak di Desa Gumantar Kec.
Kayangan Kabupaten Lombok Utara.
b. Halaman Pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana
adanya pada waktu rapat penjelasan. Untuk itu calon Penyedia Jasa
Konstruksi wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi medan, kondisi tanah
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 134
bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang berpengaruh terhadap
harga penawaran.
c. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
klaim dikemudian hari.
d. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukkan dimana pembangunan akan
dilaksanakan.

PASAL 3 PEKERJAAN PERSIAPAN


PAPAN NAMA PROYEK
1. Pemborong wajib memasang papan nama proyek ditempat lokasi proyek dan
dipancangkan ditempat yang mudah dilihat umum.
2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainnya
pelaksanaan proyek dan dicabut kembali setelah proyek selesai dan
mendapat persetujuan Direksi pekerjaan.
3. Bentuk, ukuran, ditentukan kemudian.
4. Papan nama proyek, yang bertuliskan:
Nama Kegiatan
Nama Instansi
Tahun Anggaran
DASK Nomor/Tanggal
Nama Perencana
Nama Pelaksana
Besar Biaya dan sumber dana
Tanggal mulai dan selesai pekerjaan (waktu pelaksanaan)
Jangka waktu pemeliharaan

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 135


PASAL 4 PEKERJAAN PENDAHULUAN
PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN LOKASI
1. Pemborong harus mengerjakan pembersihan lokasi dan pembongkaran
bangunan lama untuk menentukan batas-batas pekerjaan yang akan direhab
sesuai dengan rencana.
2. Sebelum pelaksanaan pembersihan lokasi dan pembongkaran, pemborong
wajib memberikan laporan tertulis kepada Direksi pekerjaan.
3. Selama masa pelaksanaan pihak Kontraktor harus memelihara kondisi
bangunan sedemikian rupa sehingga terbebas dari sisa bangunan, kotoran-
kotoran dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagai akibat adanya kegiatan
pembongkaran bangunan lama.
4. Pada saat selesainya pekerjaan bongkaran pihak kontraktor diharuskan
menyingkirkan seluruh bahan sisa dan bahan kelebihan, sampah-sampah
hasil bongkaran.
5. seluruh bagian permukaan hasil penanganan harus terlihat bersih dan proyek
yang akan dikerjakan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan gambar
rencana.
6. Hasil pelaksanaan pekerjaan pembersihan lokasi dimintakan persetujuan
Direksi pekerjaan, dan hanya gedung yang akan direnovasi yang telah
disetujui Direksi digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.
7. Bila terdapat penyimpangan dari gambar pelaksanaan, pemborong harus
mengajukan 3 (tiga) lembar gambar penampang dari daerah yang terjadi
penyimpangan, kepada Direksi untuk dimintakan tanda tangan persetujuan
penyimpangan tersebut.
8. Apabila terdapat revisi, hasilnya diajukan kembali untuk mendapatkan
persetujuan Direksi pekerjaan.

PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK


1. Pemborong harus mengerjakan pengukuran untuk menentukan batas-batas
pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai dengan rencana.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 136


2. Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal untuk disetujui Direksi pekerjaan, sehingga jadwal pelaksanaan
pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan, bilamana ada perbaikan dari direksi
pekerjaan, pemborong harus melakukan pengukuran ulang.
3. Hasil pelaksanaan pekerjaan pengukuran dimintakan persetujuan Direksi
pekerjaan, dan hanya hasil pengukuran yang telah disetujui Direksi digunakan
sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.
4. Bila terdapat penyimpangan dari gambar pelaksanaan, pemborong harus
mengajukan 3 (tiga) lembar gambar penampang dari daerah yang terjadi
penyimpangan, kepada Direksi untuk dimintakan tanda tangan persetujuan
penyimpangan tersebut.
5. Apabila terdapat revisi, hasilnya diajukan kembali untuk mendapatkan
persetujuan Direksi pekerjaan, hasil persetujuan tersebut dibuat di kertas
kalkir dengan 3 (tiga) lembar hasil reproduksi. Ukuran huruf yang dipakai
pada gambar serta ketentuan-ketentuan Direksi pekerjaan akan dijadikan
gambar pelaksanaan sebagai pengganti gambar lama.
6. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bawplank dilaksanakan setelah
pekerjaan peralatan dan peninggian tanah selesai dilaksanakan dan
berpedoman pada patok-patok yang telah dipancang.

UITSET DAN PENGUKURAN


a. Pemborong harus mengerjakan Uitset dan pengukuran untuk menentukan
batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai dengan
rencana.
b. Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal untuk disetujui Direksi pekerjaan, sehingga jadwal pelaksanaan
pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan, bilamana ada perbaikan dari direksi
pekerjaan, pemborong harus melakukan pengukuran ulang.
Dalam pengukuran ini harus ada patik referensi tetap yang tidak koordinat.
1. Patok utama terbuat dari beton ukuran 20 x 20 x 70 cm.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 137


2. Patok lain yang digunakan untuk pembatas site, terbuat dari pipa PVC
paralon diberi tulang besi dia 12 mm dicor beton 1 : 2 : 3 dan diberi
tanda koordinat.
c. Sebelum pelaksanaan pematokan, pemborong wajib memberikan laporan
tertulis kepada Direksi pekerjaan.
d. Hasil pelaksanaan pekerjaan pengukuran dimintakan persetujuan Direksi
pekerjaan, dan hanya hasil pengukuran yang telah disetujui Direksi digunakan
sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.
e. Bila terdapat penyimpangan dari gambar pelaksanaan, pemborong harus
mengajukan 3 (tiga) lembar gambar penampang dari daerah yang terjadi
penyimpangan, kepada Direksi untuk dimintakan tanda tangan persetujuan
penyimpangan tersebut.
f. Apabila terdapat revisi, hasilnya diajukan kembali untuk mendapatkan
persetujuan Direksi pekerjaan, hasil persetujuan tersebut dibuat di kertas
kalkir dengan 3 (tiga) lembar hasil reproduksi. Ukuran huruf yang dipakai
pada gambar serta ketentuan-ketentuan Direksi pekerjaan akan dijadikan
gambar pelaksanaan sebagai pengganti gambar lama.

PASAL 5 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


GALIAN TANAH BIASA
1. Galian tanah dilaksanakan pada :
 Semua bagian dari bangunan yang masuk dalam tanah
 Semua bagian dari tanah yang harus dibuang.
2. Galian tanah harus dilaksanakan seperti tertera dalam gambar baik lebar,
panjang, dalam kemiringan dan water pass.
3. Bila terjadi kesulitan pelaksanaan pekerjaan menurut gambar, pemborong
segera mengajukan usulan kepada Direksi pekerjaan mengenai
penyelesaiannya.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 138


PENGURUGAN KEMBALI TANAH BEKAS GALIAN
1. Pekerjaan pengurugan tanah dilaksanakan pada
 Semua bekas lubang pondasi
 Semua bagian yang harus ditinggikan dengan menimbun tanah,
pelaksanaannya menurut gambar serta peil-peil yang telah ditetapkan.
Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis
dan dipadatkan, tebal tiap lapisan 15 cm dan selama proses pemadatan
harus dibasahi dengan air untuk mendapatkan hasil yang maksimum.
2. Sumber Penggunaan Material
 Bahan material bekas galian yang digunakan untuk urugan harus
seijin/disetujui Direksi pekerjaan.
 Apabila tanah untuk pengurugan diambil dari luar lokasi, maka tanah yang
diambil harus dari satu sumber dan disetujui Direksi pekerjaan.
 Material penimbunan yang didatangkan terdiri dari tanah asli & kering
dengan memenuhi standar Bina Marga antara lain :
 Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, tanah yang sudah dibersihkan
harus dilakukan pemadatan.

3. Tanah Dasar Yang Kurang Baik


 Direksi pekerjaan mempunyai wewenang apabila menghendaki agar tanah
yang kurang baik mutunya digali sampai kedalaman tanah yang
dinyatakan cukup mutunya, sebelum pekerjaan konstruksi timbunan
dilaksanakan.

PENGURUGAN DENGAN PASIR URUG


1. Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang
dikehendaki/padat
2. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai
dan urugan pasir lainnya.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 139


3. Pasir urug yang digunakan untuk mengurug dibawah pasangan batu kosong
dan dibawah lantai harus berkualitas baik dan tidak mengandung zat-zat yang
merusak konstruksi serta tidak bercampur dengan kotoran/sampah.
4. Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.
5. Pengurugan untuk bekas galian pondasi, atau yang lainnya yang akan
ditimbun tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa / disetujui Direksi
pekerjaan.
6. Semua pekerjaan urugan yang tidak memakai pasir urug, harus dipakai tanah
yang bersih, bebas dari segala kotoran yang akan merugikan konstruksi.

PENGURUGAN TANAH PENINGGI LANTAI


1. Material untuk pengurugan pada saat dilakukan penngurugan tanah peninggi
lantai , harus terlindung dari curah hujan atau panas matahari yang tinggi,
sehingga mengakibatkan perubahan kadar air optimum.
2. Dalam pekerjaan urugan tanah peninggian lantai, pemborong harus
melaksanakan dengan sistem pentahapan atau pembagian lokasi per zone.
Pemborong harus membuat jadwal rencana pekerjaan tersebut secara tertulis
kepada Direksi pekerjaan untuk disetujui.
3. Permukaan akhir yang dicapai sesuai dengan keperluan ketinggian (peil
batas) kemiringan melintang dan sesuai dengan gambar pelaksanaan
4. Pemborong bertanggung jawab atas stabilitas dari timbunan tanah dan harus
mengganti bagian-bagian yang rusak, yang diakibatkan karena
kecerobohan/keteledoran pemborong dan akibat dari aliran air.

PEMADATAN TANAH

Untuk pemadatan tanah perlu dilakukan pemadatan yang diinginkan,


persyaratan dari pemadatan tanah ini akan diberikan setelah didapat hasil dari
Laboratorium Penyelidikan Tanah atau ditentukan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi. Pada pekerjaan bangunan sederhana dimana pemadatan
tidak memerlukan test uji laboratorium, maka Konsultan Pengawas/Direksi harus
memberi petunjuk kepada Pemborong untuk dapat melaksanakan pemadatan.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 140
Petunjuk ini tidak mengurangi tanggung jawab Pemborong atas hasil pemadatan
yang dilakukan.

PASANGAN BATU KOSONG


1. Lingkup Pekerjaan :
Pasangan batu kali kosong yang dibuat dibawah pondasi batu kali,
pasangan batu kali kosong sebagaimana dinyatakan dalam gambar dengan
ukuran tebal 20 cm, dan sebelumnya di bawah pasangan batu kosong harus
diberi urugan pasir.
2. Material :
a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras dan tidak keropos,
serta mempunyai gradasi yang baik dengan diameter maksimum 20 cm.
b. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas
izin Direksi.
3. Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pasangan batu kali kosong dilaksanakan sesuai dengan
ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam gambar,
b. Pada setiap celah pasangan batu kosong diisi dengan pasir pasang yang
berkwalitas baik dengan butiran pasir yang sama sehingga dapat
mengisi seluruh celah pasangan batu kali, kemudian disiram air bersih
hingga padat dan rata.

PASANGAN PONDASI BATU BELAH 1PC:5PS


1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali yang dibuat
untuk pondasi di bawah sloof, pasangan batu kali sebagaimana dinyatakan
dalam gambar

2. Material :
a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis batu kali belah yang keras dan
tidak keropos, serta mempunyai gradasi yang baik dengan diameter
maksimum 25 cm.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 141
b. Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1pc: 5ps.
c. Baik batu, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini
harus bersih dari Lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
d. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas
izin Direksi.

3. Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok di
tempatnya hingga penuh.
c. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu, untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.

PASAL 6 PEKERJAAN BETON

BETON BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan
a. Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk
semua pasangan kolom beton bertulang seperti yang tertera pada
gambar, pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti
garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan
disebutkan dalam spesifikasi ini.
b. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 Pembangunan Musholla
Sloof beton bertulang 15/20 (K=100)
Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
Kolom beto bertulang 15/15 (K=100)
Ring balok beton bertulan 15/20 (K=100)
Balok plat bertulan 13/13 (K=100)
Plat sunshading beton bertulang (k =100)
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 142
 Pekerjaan Pintu dan Gerbang
 Gerbang
Sloof beton bertulan 13/20 (K=100)
Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
Ring balok beton bertulan 13/15 (K=100)
Plat sunshading beton bertulang t=8cm (K=100)

 Pos Jaga
Sloof beton bertulan 13/20 (K=100)
Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
Ring balok beton bertulan 13/15 (K=100)
Plat sunshading beton bertulang t=8cm (K=100)

 Pembangunan Wc dan Toilet


Sloof beton bertulan 15/20 (K=100)
Kolom beton bertulang 13/13 (K=100)
Ring balok beton bertulan 13/13 (K=100)
Balok plat beton bertulang 10/10 (K=100)
Balok latei beton bertulang 10/10 (K=100)
Plat sunshading beton bertulang t=8cm (K=100)

2. Bahan/Material
a. Pasir beton dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan
organik, lumpur dan sejenisnya. Koral yang digunakan mempunyai
gradasi 2-2,5 cm dan dapat memenuhi persyaratan SK.SNI T-03-1992.
b. Air yang dipakai harus air tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia
yang merusak beton.
c. Tulang besi beton yang digunakan harus bebas dari minyak, kotoran,
cat, karat lepas dan lain-lain yang dapat merusak. Semua tulangan
menggunakan tulangan baja U32 dengan ukuran sesuai dengan gambar.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 143


3. Begisting
a. Bahan begisting digunakan kayu terentang/kelas III yang cukup kering
atau multiplek 6 mm untuk plat dan 9 mm untuk balok dan kolom untuk
penggunaannya harus mendapat persetujuan Direksi.
b. Pasangan begisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang diterima tampa berubah bentuk. Kerapian
dan ketelitian pemasangan begisting harus diperhatikan agar setelah
begisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.
c. Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu mengecor air
tidak merembes keluar. Sebelum pengecoran, bagian dalam begisting
harus bersih dari kotoran.

4. Adukan
a. Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl harus
dilaksanakan pada kolom-kolom praktis dan beton bertulang praktis
lainnya.

5. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Penyetelan dan pemasangan besi tulangan.
Tulangan struktur yang digunakan untuk diameter 12 ke atas
menggunakan baja tulangan ulir U32 kecuali untuk beugel dan
tulangan di bawah diameter 10 menggunakan besu tulangan polos
U24, pada setiap terjadi penyambungan tulangan diperkenankan
namun harus ada penyaluran tulangan/overlab sepanjang 40 D ( D =
diameter kolom ).
Pembengkokan tulangan hanya diperkenankan menggunakan sudut
bengkok 45 derajat tidak boleh melebihi karena akan menyebabkan
keretakan pada sudut luar besi yang dibengkokkan yang akan
mengakibatkan kekuatan besi beton menjadi berkurang.
Semua tulangan dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak
dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan digetarkan.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 144
Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan tebal selimut
beton terhadap ukuran yang ditentukan. Hubungan sloof dan pondasi
batu kali dan kolom dengan dinding harus dipasang besi angker (stek)
setiap jarak 75 cm sesuai dengan gambar.

b. Pengecoran
 Sebelum pengecoran dilaksanakan kontraktor harus terlebih dahulu
melakukan uji/test mix design pada laboratorium Instansi Teknis.
 Kontraktor harus mengecek kelurusan, baik arah vertikal maupun
horizontal.
 Pemadatan beton pada saat pengecoran harus menggunakan alat
penggetar (Vibrator) kecuali diijinkan oleh Direksi dapat
menggunakan bambu bulat dengan diselingi penggetokan begisting
secara perlahan-lahan.
 Pengadukan campuran beton harus menggunakan beton mollen
sampai rata dan sama kentalnya setiap kali membuat adukan, sisa
adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.
 Pembongkaran begisting baru diperbolehkan setelah beton
mengalami periode pengerasan atau dengan seijin Direksi minimal
setelah beton umur tiga hari untuk begesting yang tidak menerima
beban.
 Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar
dan diperbaiki atas biaya pemborong.
 Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam papan begisting harus
bebas dari segala macam kotoran, genangan air dan harus tersiram
dengan air sampai merata.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 145


BETON TAK BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan
a. Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk
semua pasangan kolom beton bertulang seperti yang tertera pada
gambar, pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti
garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan
disebutkan dalam spesifikasi ini.
b. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
Rabat beton mutu fc.= 9,8 Mpa (K=125) slump 12**2cm
2. Bahan/Material
d. Pasir beton dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan
organik, lumpur dan sejenisnya. Koral yang digunakan mempunyai
gradasi 2-2,5 cm dan dapat memenuhi persyaratan SK.SNI T-03-1992.
e. Air yang dipakai harus air tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia
yang merusak beton.

3. Begisting
d. Bahan begisting digunakan kayu terentang/kelas III yang cukup kering
atau multiplek 6 mm untuk plat dan 9 mm untuk balok dan kolom untuk
penggunaannya harus mendapat persetujuan Direksi.
e. Pasangan begisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang diterima tampa berubah bentuk. Kerapian
dan ketelitian pemasangan begisting harus diperhatikan agar setelah
begisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.
f. Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu mengecor air
tidak merembes keluar. Sebelum pengecoran, bagian dalam begisting
harus bersih dari kotoran.

4. Adukan
a. Adukan beton dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 5 Krl harus
dilaksanakan beton mutu K-100.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 146
b. Adukan beton dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl harus
dilaksanakan pada beton mutu K-125.

5. Pelaksanaan Pengecoran
a. Sebelum pengecoran dilaksanakan kontraktor harus terlebih dahulu
melakukan uji/test mix design pada laboratorium Instansi Teknis.
b. Kontraktor harus mengecek kelurusan, baik arah vertikal maupun
horizontal.
c. Pemadatan beton pada saat pengecoran harus menggunakan alat
penggetar (Vibrator) kecuali diijinkan oleh Direksi dapat menggunakan
bambu bulat dengan diselingi penggetokan begisting secara perlahan-
lahan.
d. Pengadukan campuran beton harus menggunakan beton mollen sampai
rata dan sama kentalnya setiap kali membuat adukan, sisa adukan yang
mengeras tidak boleh dipakai.
e. Pembongkaran begisting baru diperbolehkan setelah beton mengalami
periode pengerasan atau dengan seijin Direksi minimal setelah beton
umur tiga hari untuk begesting yang tidak menerima beban.
f. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar dan
diperbaiki atas biaya pemborong.
g. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam papan begisting harus bebas
dari segala macam kotoran, genangan air dan harus tersiram dengan air
sampai merata.

PASAL 7 PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI

PASANG BATU BATA DAN LANTAI

a. Lingkup Pekerjaan
a. Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk
semua pasangan dinding dan lantai seperti yang tertera pada gambar,
pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 147


ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan
dalam spesifikasi ini.
b. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 PEKERJAAN MUSHOLA
Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
Pasangan bata merah tebal 1 bata 1pc:5ps
Plesteran dinding bata 1pc:5ps t = 15mm
Acian
Pasangan lantai keramik motif kayu 30 x 30cm
Pasangan keramik dinding motif kayu 20 x 20mm
Pasang loster (20 x 20) 1pc:4ps

 PEKERJAAN PINTU GERBANG


 GERBANG
Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
Plesteran dinding bata 1pc:5ps t=20mm
Acian
Pasangan batu alam palimanan

 POS JAGA
Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
Pasangan bata merah tebal 1 bata 1pc:5ps
Plesteran dinding bata tebal 1pc:5ps t=15mm
Acian
Pasangan lantaikeramik tebal 33x33cm

 PEMBANGUNAN WC DAN TOILET


Pasangan bata merah tebal ½ bata 1pc:5ps
Pasangan bata merah tebal 1 bata 1pc:5ps
Plesteran dinding bata tebal 1pc:3ps t=15mm

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 148


Acian
Pasangan lantai keramik tebal 20x20cm
Pasangan keramik dinding 20x20cm
Pasangan rooster 1pc;4ps (20x20cm)

 PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN


Pasang lantai batu alam
Plesteran dinding bata 1pc:5ps t=20mm

b. Referensi :
Persyaratan-persyartan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI
N-3 1970 dan N-10 1973 dan SNI 1728-1989; SKBI 1.3.53.1989, tentang Tata
Cara Pelaksanaan mendirikan Bangunan Gedung

c. Material dan Bahan :


a. Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-
patah. Ukuran yang dianjurkan adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm dengan
toleransi 0,5 cm.
b. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata trasram adalah campuran
1PC:3PS
c. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran
1PC:5PS
d. Pasir pasang harus bersih, tajam dan harus bebas lumpur tanah liat,
kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu
pasir yang akan digunakan terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan
diameter lobang sebesar 10 mm.
e. Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I 8 Type I menurut
ASTM dan memenuhi S 400 standard Portland Cement.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 149


d. Pengerjaan dan Penyimpanan
a. Bahan-bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini disimpan dengan cara-
cara yang disetujui Direksi Pengawas, untuk menghindari dari segala hal yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan-bahan tersebut

e. Contoh-contoh
a. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Direksi
Pengawas dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut sudah didapat sebelum
bahan yang dimaksud dipergunakan. Pengambilan contoh atas bahan yang
telah ada di lapangan akan diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan
Direksi Pengawas guna keperluan pengujian.

f. Adukan dan Campuran


a. Adukan trasraam 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan untuk :
b. Semua pasangan bata dari atas sloof setinggi 50 cm diatas lantai. Pada
semua dinding yang berhubungan dengan air setinggi 150 cm.
c. Pasangan bata kedua sisi saluran dan bata sebagai pondasi serta
tempat-tempat lainnya yang diperlukan seperti pasangan dinding.
d. Pelesteran dinding yang masuk kedalam tanah, seluruh pasangan
trasraam, plint pelesteran, aferking permukaan beton dan seluruh
pasangan bata 1 Pc : 3 Ps tersebut diatas.
e. Adukan 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan untuk pasangan dinding dan pelesteran
yang tidak trasram seperti tercantum diatas.

g. Pelaksanaan Pekerjaan:
a. Pasangan dinding batu bata adalah pasangan bata merah tebal ½ bata
1pc:5ps dan pasangan bata merah tebal 1 bata 1pc:3ps, kecuali Direksi
memberikan petunjuk lain atau sesuai degan gambar.
b. Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur
tepat dengan tiang lot, kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam
gambar maka setiap lajur bata harus putus sambungan dengan lajur di
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 150
bawahnya. Selain itu pola ikatan pasangan harus terjaga baik di seluruh
pekerjaan.
c. Segera setelah pasangan batu bata selesai, siar-siarnya dikeruk
sedalam 1 cm agar plesteran dapat melekat dengan baik.
d. Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh,
dan pemasangannya harus rapih sesuai dengan syarat pekerjaan yang
baik.
e. Pekerjaan pasangan dinding bata harus terkontrol waterpass baik arah
vertikal maupun horizontal. Setiap 8 (delapan) baris bata harus dipasang
angker besi dari kolom. Pelaksanaan pasangan dinding bata tidak boleh
melebihi ketinggian 1 meter setiap hari.
f. Sebelum dinding di plester harus dikemprot dulu dengan campuran 1 Pc
: 3 Ps dengan ketebalan  3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih
baik. Kelembaban pelesteran harus dijaga sehingga pengeringan bidang
pelesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen.
g. Pasangan bata yang sudah selesai harus terus menerus dibasahi
selama 14 hari. Untuk itu pelesteran trasraam dilakukan pada kedua sisi
luar dan dalam.
h. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/aferking permukaan
beton perlu dikasarkan/ dikemprot terlebih dahulu dengan campuran 1
Pc : 3 Ps dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan
ikatan yang lebih baik.
i. Untuk Pekerjaan pasangan lantai keramik, Lantai Keramik 20 x 20 cm
KW II dengan permukaan kasar (unpolish) untuk area lantai kamar mandi
dan ruang ganti.
j. Lantai keramik dipasang satu ukuran sesuai gambar motif ditentukan
kemudian sesuai permintaan pemilik pekerjaan.
k. Untuk Pekerjaan pasangan keramik pada dinding, menggunakan
Keramik Dinding 20 x 20 cm KW I untuk area lantai kamar mandi dan
ruang ganti.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 151


l. Lantai keramik dipasang satu ukuran sesuai gambar motif ditentukan
kemudian sesuai permintaan pemilik pekerjaan.
m. Untuk pekerjaan pemasangan batu koral sikat menggunakan batu koral
sikat sesuai dengan permintaan pemilik pekerjaan dan dipasang sesuai
dengan ketentuan.
n. Untuk pekerjaan pemasangan batu alam sikat menggunakan batu tempel
hitam sesuai dengan permintaan pemilik pekerjaan dan dipasang sesuai
dengan ketentuan.
o. Lantai keramik dipasang satu ukuran sesuai gambar motif ditentukan
kemudian sesuai permintaan pemilik pekerjaan
p. Bahan keramik yang akan dipasang harus mendapat persetujuan direksi
lapangan dan harus disimpan ditempat yang terlindung.
q. Semua ubin keramik tersebut dapat menggunakan produk yang telah
memiliki SNI dan memenuhi syarat PUBI 1972.
r. Pelaksanaan Pekerjaan, Pemasangan lantai ubin diatas pasir urug padat
setebal 10 cm terlebih dahulu diteliti kebenaran pemadatan tanah urug
dan pasir urug dibawahnya serta ketepatan pada peil yang ditentukan
kemudian lantai dicor dengan rabat beton campuran 1pc : 3ps : 5kr.
s. Semua ubin yang akan dipasang terlebih dahulu direndam air, pengisian
siar-siar harus cukup merata/padat dengan semen abu-abu.
t. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus, sesuai
petunjuk pabrik.
u. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/waterpass, siarnya tidak lurus,
berombak, turun naik dan retak harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya pemborong. Lantai yang sudah terpasang harus digosok dengan
mesin poles.
v. Seluruh pekerjaan pasangan dan pelesteran yang tidak lurus, berombak
dan retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki, atas biaya pemborong.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 152


PASANG DINDING DAN PAGAR BEDEK

1. Lingkup Pekerjaan meliputi :


 Pekerjaan Pendahuluan
 Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi
 Pekerjaan Kayu dan Bambu
 Pasang konstuksi kayu kls II
 Pasang bambu belah anyam
 Bambu belah lebar 6-7cm
 Pelaburan kayu dengan politur

a. Peyediaan tenaga kerja, peralatan, bahan yang diperlukan untuk


pekerjaan pemasangan dinding bedek hingga diperoleh hasil yang baik,
rapi dan memuaskan sesuai dengan gambar rencana.
b. Dinding Bedek yang digunanakan harus dengan kuwalitas yang bagus
dan masih baru.

2. Pelaksanaan pekerjaan :
a. Untuk seluruh bangunan harus menggunakan dinding yang terbuat dari
bambu yang sudah dianyam atau yang kita kenal dengan dinding bedek.
b. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang lebih dahulu
diserahkan contohnya kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan, material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.
c. Tekhnik pemasangan dan penyelesaian detail-detail yang belum jelas
dalam gambar harus mengikuti petunjuk direksi.
d. Penyedia jasa kontruksi wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila
ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi
atas biaya penyedia jasa konstruksi, jika kerusakan tersebut bukan
disebabkan oleh tindakan pemberi tugas.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 153


PASAL 8 PEKERJAAN STRUKTUR KAYU

Lingkup Pekerjaan
a. Penyediaan bahan,tenaga kerja dan pemasangan struktur kayu untuk
pembangunan Masjid Kuno Gumantar Kec. Kayangan Kabupaten Lombok
Utara dan pada tempat-tempat sesuai dengan yang di tunjukkan dalam
gambar rencana.
b. Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak,
tidak bengkok serta mempunyai kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi
persyaratan yang tercantantum dalam PKKI 1971-NI.5.
c. Semua kayu harus diawetkan dangan bahan anti rayap (perendam garam
wolfman)
d. Sebelum kayu dipesan terlebih dahulu mengajukan contoh kepada direksi
untuk mendapatkan persetujuan.
e. Pekerjaan kayu yang tidak rapi, kasar, bengkok dan tidak menggunakan
bahan yang ditentukan, harus dibongkar dan diganti atas biaya pemborong.
f. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 PEKERJAAN MUSHOLA
 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls II
 Pasang pintu kaca kayu kls II
 Pasang pintu jendela kaca kayu kls II
 Pasang kaca t=5mm
 Pasang kunci slot/grendel besar (untuk pintu)
 Pasang kunci slot/grendel kecil (untuk jendela)
 Pasang engsel pintu
 Pasang kunci pintu 2slaag
 Pasang haag angin

 PEKERJAAN PINTU GERBANG

 Pos Jaga
 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls II
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 154
 Pasang daun pintu panel kayu kls II
 Pasang pintu kaca kayu kls II
 Pasang kunci pintu 2slaag
 Pasang engsel pintu
 Pasang engsel jendela kupu - kupu
 Pasang haag angin
 Pasang kunci slot/grendel besa (untuk pintu)
 Pasang kunci slot/grendel kecil (untuk jendela)
 Pasang kaca tebal 3mm

PASAL 9 PEKERJAAN BAMBU

1. Lingkup Pekerjaan
a. Peyediaan tenaga kerja, peralatan, bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pemasangan lantai bambutuh dan bambu belah hingga diperoleh hasil yang
baik, rapi dan memuaskan sesuai dengan gambar rencana.
b. Bambu yang digunanakan harus dengan kuwalitas yang bagus dan masih
baru.
c. Pekerjaan bambu dengan menggunakan bahan dasar bambu dengan
diameter 6-7 cm.
d. Bahan pengikat yang digunakan dengan menggunakan tali kesek/tali bambu.
e. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
Pasang bambu belah anyam
Bambu belah lebar 6-7cm
Dan semua pekerjaan yang menggunakan bambu utuh sebagai
materianya sesuai dengan gambar rencana.

2. Pelaksanaan pekerjaan untuk bambu utuh


a. Sebelum digunakan bambu direndam dalam air salama + 3 menit
b. Bambu dipotong berdasarkan ukuran yang sesuai dengan gambar untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan yg ditentukan.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 155


c. Bambu yang telah dipotong dan siap dipakai dipasang diatas nok kayu
dengan jarak yang sesuai dengan gambar, kemudian diikat dengan rapi
meggunakan tali kesek/tali bambu.
d. Penyedia jasa kontruksi wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi atas
biaya penyedia jasa konstruksi, jika kerusakan tersebut bukan disebabkan
oleh tindakan pemberi tugas.

3. Pelaksanaan pekerjaan untuk bamboo belah:


a. Untuk seluruh bangunan harus menggunakan bamboo belah yang terbuat
dari bambu yang sudah dianyam
b. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang lebih dahulu diserahkan
contohnya kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan,
material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
c. Tekhnik pemasangan dan penyelesaian detail-detail yang belum jelas dalam
gambar harus mengikuti petunjuk direksi.
d. Penyedia jasa kontruksi wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi atas
biaya penyedia jasa konstruksi, jika kerusakan tersebut bukan disebabkan
oleh tindakan pemberi tugas.

PASAL 10 PEKERJAAN ATAP

1. Lingkup Pekerjaan
a. Penyediaan bahan,tenaga kerja dan pemasangan kayu untuk
pembangunan Masjid Kuno Gumantar Kec. Kayangan Kabupaten
Lombok Utara dan pada tempat-tempat sesuai dengan yang di
tunjukkan dalam gambar rencana.
b. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 PEKERJAAN MUSHOLA

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 156


 Rangka baja ringan c.75
 List plank
 Pasang atap genteng
 Pasang bubungan genteng metal
 Rangka plafond hollow puring
 Plafond kalsiboard
 List plafond gypsum

 PEMBANGUNAN WC DAN TOILET


 Rangka baja ringan c.75
 Listplank
 Pasang atap genteng metal
 Pasang bubungan genteng metal
 Rangka plafond hollow puring
 Plafond kalsiboard
 Lyst plafond gypsum

PASAL 11 PEKERJAAN BESI HOLLOW DAN ACP


Lingkup pekerjaan ini meliputi :
 Pasang ACP
 Pasang rangka ACP
 Pasang kalsiplank
 Tulisan acrilic

a. Pekerjaan besi hollow 4/8


 Persyaratan bahan, bahan yang digunakan besi hollow 4/8, dicat warna hitam,
bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar
 Pelaksanaan pekerjaan, besi hollow 4/8 dipasang diantara pagar dibuat sejajar
sesuai bentuk pada gambar perencanaan,
b. Penulisan nama & logo (standless warna silver)
 Untuk penulisan nama bahan yang digunakan adalah standless warna silver
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 157
 Untuk text yang digunakan dengan format ARIAL yang susunan dan
ukurannya sesuai dengan gambar
c. Penulisan nama & logo (acrilic)
 Untuk penulisan nama bahan yang digunakan adalah mika warna putih
 Untuk text yang digunakan dengan format ARIAL yang susunan dan
ukurannya sesuai dengan gambar
 Cetakan huruf “acrilic” direkatkan ke spons dengan menggunakan lem, setiap
hurufnya disusun sesuai dengan gambar, kemudian direkatkan ke dinding
tembok menggunakan lem.

PASAL 12 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

PEMASANGAN DAUN PINTU PANEL DAN KUSEN KAYU KELAS II

1. Lingkup Pekerjaan
a. Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pekerjaan pasangan pintu kayu seperti yang tertera pada gambar,
pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan
dalam spesifikasi ini.
b. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 PEKERJAAN MUSHOLA

 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls II


 Pasang pintu kaca kayu kls II
 Pasang pintu jendela kaca kayu kls II
 Pasang kaca t=5mm
 Pasang kunci slot/grendel besar (untuk pintu)
 Pasang kunci slot/grendel kecil (untuk jendela)
 Pasang engsel pintu
 Pasang kunci pintu 2slaag
 Pasang haag angin
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 158
 PEKERJAAN POS JAGA
 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls II
 Pasang daun pintu panel kayu kls II
 Pasang pintu kaca kayu kls II
 Pasang kunci pintu 2slaag
 Pasang engsel pintu
 Pasang engsel jendela kupu - kupu
 Pasang haag angin
 Pasang kunci slot/grendel besa (untuk pintu)
 Pasang kunci slot/grendel kecil (untuk jendela)
 Pasang kaca tebal 3mm
 Handle pintu besar

c. Seluruh kusen menggunakan Kayu Klas Kuat II kualitas baik (PKKI) kering
oven, tidak bengkok, tidak mempunyai cacat mata kayu atau masih
bergetah.
d. Mengenai ukuran, bentuk, model di lihat pada gambar.dan cara
pemasangannya di sesuaikan pada gambar dan petunjuk direksi.

2. Pekerjaan Daun Pintu Panil


a. Seluruh tulangan daun pintu menggunakan Kayu Klas Kuat II kualitas
baik (PKKI) kering udara, tua, lurus tidak cacat dan mempunyai
penampang yang cukup padat.
b. Mengenai ukuran, bentuk, model di lihat pada gambar.dan cara
pemasangannya di sesuaikan pada gambar dan petunjuk direksi.

3. Pengunci
a. Setiap pintu dilengkapi dengan kunci tanam 2 slag warna tembaga kecuali
pada gerbang.
b. Pintu KM/WC dipasang slot tanam khusus untuk keperluan itu, dengan
kualitas baik.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 159
4. Pelaksanaan
a. Sebelum daun pintu dan jendela dipasang, posisi kusen harus dipastikan
terlebih dahulu apakah sudah tegak lurus betul atau masih ada kemiringan.
b. Setiap pintu dan jendela dari kayu harus dipasang pada kusen dengan tepat
dan diberikan toleransi untuk pengecatan atau penyusutan/pemuaian.
c. Kunci-kunci harus dipasang setinggi 105 (seratus lima) cm di atas lantai.
d. Jarak antara kusen dan daun pintu maksimal 2,5 (dua setengah) mm.
e. Jarak antara lantai-lantai jadi dan pintu maksimal 3,0 (tiga) mm.
f. Setiap daun pintu kayu dipasang pada kusennya dengan perantara 3 (tiga)
buah engsel kupu-kupu 110 (seratus sepuluh) mm.
g. Engsel-engsel harus dari baja galvanisir dengan memakai ring nylon ukuran
3 x 4 inci dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk tiap daun pintu
dengan menggunakan sekrup kembang yang warnanya sama dengan
engselnya. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut
beban berat pintu sebab engsel memikul beban maksimal 20 kg.
h. Kedua engsel ujung dipasang dengan jarak maksimal 30 cm dari ujung
daun pintu, sedang engsel ketiga dipasang di tengah-tengah daun pintu.
i. Semua sisi-sisi yang tajam harus dibulatkan.
j. Semua pintu dan jendela harus dapat dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa tersangkut dan semua peralatan besi ada pada tempat yang
tepat serta bekerja dengan baik.
k. Kalau terjadi penyusutan atau pembengkokan atau cacat dalam sambungan
serta pekerjaan kayu sebelum berakhirnya masa pemeliharaan, maka
Pemborong wajib membongkar dan memperbaiki semua kerusakan atas
biaya sendiri.

PASAL 13 PEKERJAAN FINISHING

PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 160


a. Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pekerjaan pengecatan seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan
pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian dan
bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi
ini.
b. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 PEKERJAAN MUSHOLA
 Pengecatan tembok bau kualitas menengah
 Pengecatan kayu
 PEKERJAAN PINTU GERBANG
 GERBANG
 Pengecatan tembok baru kualitas menengah
 Pasang rangka ACP
 Pengecatan kayu
 POS JAGA
 Pengecatan tembok bau kualitas menengah
 Pengecatan kayu
 PEMBANGUNAN WC DAN TOILET
 Pengecatan tembok baru kelas menengah

2. Material dan Bahan :


a. Cat Interior, semua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui oleh
Pemilik Kegiatan, serta disetujui oleh konsultan pengawas. Penggunaan
bahan cat bagian dalam gedung menggunakan jenis EMULSI yang terdiri
dari 1 lapis plamir dan 3 lapis cat (Interior Paint).
b. Cat Eksterior, untuk bagian luar menggunakan jenis WEATERSHIELD yang
terdiri 1 lapis alkali resistant sealer dan 8 lapis eksterior paint.
c. Bahan cat harus dari pabrik, pengerjaan pengecatan harus mengikuti
petunjuk-petunjuk dari pabrik yang bersangkutan. Plamir serta cat dasar
dipakai sesuai dengan rekomendasi dari pabrik catnya. Sebelum

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 161


pengecatan, maka cat dalam kaleng harus diaduk secara baik sebelum
dituangkan dalam tempat cat yang disediakan.
d. Semua cat yang digunakan untuk dinding tembok dan plafond digunakan
cat tembok dengan kualitas baik, demikian pula untuk dinding trasram dan
beton digunakan cat tembok dengan kualitas baik, serta semua contoh cat
terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi. Warna cat akan
ditentukan kemudian.
e. Tanpa petunjuk dari pabrik maka penggunaan zat-zat pengering dan lain-
lain tidak dibenarkan.

3. Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pengecatan dilaksanakan pada semua dinding yang tampak, permukaan
kayu dan permukaan besi.
b. Plesteran harus diberi kesempatan yang maksimum untuk mengering
sebelum pengecatan dimulai. Semua plesteran atau dasar semen yang
dicat harus dibuang dan diperbaiki dahulu dengan plesteran yang sejenis.
Retak-retak besar harus dibongkar dan diisi kembali, rata dengan
permukaan sekitarnya.
c. Semua dinding yang tampak, permukaan kayu dan permukaan besi yang
akan dicat harus diplamir atau didempul dari jenis yang sama dari cat
dinding, dihaluskan dengan amplas hingga licin dan rata. Pekerjaan cat
dapat dilaksanakan setelah dapat izin dari Direksi.
d. Pengecatan dilakukan minimal 3 kali dengan kuas atau roller.
e. Semua Pekerjaan cat yang tidak rata, belang, pecah-pecah serta tipis harus
diulang dan diperbaiki atas biaya pemborong.

PELABURAN KAYU DENGAN POLITUR

a. Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan mengamplas dengan


amplas kasar nomor 180 permukaan yang akan dipolitur.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 162


b. Melarutkanp0litur menggunakan air, caranya tuangkan plitur ke suatu
wadah plastic, lalu campurkan air dengan takaran 10% dari cairan politur
yang dituangkan.
c. Selanjutnya dapat politer siap digunakan.
d. Semua Pekerjaan pelaburan kayu dengan politur yang tidak rata, belang,
pecah-pecah serta tipis harus diulang dan diperbaiki atas biaya pemborong.

PASAL 14 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan
a. Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pekerjaan instalasi listrik seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan
pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian dan
bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi
ini.
b. Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
c. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 PEKERJAAN MUSHOLA
 Titik lampu
 Stop kontak tanam
 Zekering box 1group
 Saklar
 Saklar ganda
 Lampu TL tornado 24 watt philips
 PEKERJAAN PINTU GERBANG
 POS JAGA
 Titik lampu
 Stop kontak tanam
 Saklar
 Saklar ganda
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 163
 Lampu TL tornado 24 watt philips
 Zekering box 1group
 PEMBANGUNAN WC DAN TOILET
 Titik lampu
 Zekering box 1group
 Saklar ganda
 Lampu TL tornado 24 watt philips

2. UMUM
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemborong pekerjaan listrik yang memiliki surat
ijin dari PLN yang masih berlaku. Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini pada
dasarnya harus memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh PLN dan instansi
yang berwewenang lainnya (SNI 04-0225-1987 Tentang Peraturan Umum Instalasi
Listrik). Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan PUIL/PMK. Semua kabel harus baru dan harus jelas ditandai mengenai
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan
penampang 6 mm2 ke atas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini
tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5 mm 2 kecuali
untuk pemakaian remote control.
Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai adalah dari type:
a. Untuk instakasi penerangan adalah NYMHY, semua instalasi penerangan dan
stop kontak menggunakan system 3 core, yang ketiga merupakan jaringan
pentanahan dan pentanahannya disatukan didalam panel.
b. Untuk kabel distribusi (kabel dari panel ke panel) yang diameter lebih kecil dari
120 mm2 menggunakan kabel NYY
c. Semua kabel instalasi dalam bangunan harus berada di dalam conduit PVC
super high impact yang disesuaikan dengan ukurannya, cable tray, cable trench,
ladder cable dan harus diklem.
d. Splice/Pencabangan, tidak diperkenankan adanya ‘splice’ ataupun sambungan
sambungan baik dalam feeder maupun cabang cabang kecuali pada kabel
instalasi penerangan dan stop kontak.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 164
3. BAHAN ISOLASI
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain lain seperti karet, PVC,asbes,
tape sintetis dll tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut
anjuran perwakilan pemerintah atau manufacture.

4. SALURAN PENGHANTAR DALAM BANGUNAN


a. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung,
saluran penghantar (conduit) dipasang diatas rak kabel dan digantung sendiri
diatas ceiling.
b. Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa conduit
c. PVC 20 mm atau ¾ setiap pencabangan ataupun pengambilan saluran ke luar
harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari
satu harus menggunakan terminal strip didalam junction box
d. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel/junction box harus dilengkapi
dengan socket/lock nut sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Untuk
setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m
harus dimasukkan dalam pipa dan pipa harus diklem ke bangunan dengan
jarak 50 cm.

5. INSTALASI SAKELAR DAN STOP KONTAK (OUTLET)


a. Sakelar - Sakelar
Sakelar sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/250 V,
sakelar pada umumnya dipasang inbow, sakelar sakelar tersebut bingkainya
harus dipasang rata pada tembok dengan ketinggian 150 cm diatas lantai
yang sudah selesai. Sakelar sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak
kotak dan ring (standard), sambungan sambungan hanya diperbolehkan
antara kotak kotak yang berdekatan.
b. Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan
rating 10 A, 250 V AC dan 16 A, 250 V AC. Semua pasangan stop kontak
dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 165
kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30
cm dari atas lantai yang sudah selesai atau wall duct outlet (kecuali Socket
Outlet/Outlet Air conditioner dan Exhaust fan stop kontak terletak didekat
perangkat pengguna, type wall mounted)

6. PENGERJAAN PEMASANGAN LAMPU


a. Lampu TL 20 watt Philips
b. Semua komponen listrik, berada didalam rumahan/housing (built in), konstruksi
rumahan harus kuat, kokoh dan rigid serta dibuat sedemikian rupa agar mudah
dapat dibuka atau dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang
berada didalamnya. Seluruh rumahan harus dilapisi dengan cat dasar
dikeringkan pada suhu tertentu serta lapisan cat akhir berwarna putih.

7. PENGUJIAN
a. Pengujian Instalasi listrik:
Untuk jenis kabel NYY harus dilakukan pengujian insulation tester dan continuity
sebelum dan sesudah pemasangan pada terminal power.

PASAL 15 PEKERJAAN SANITASI

1. Lingkup Pekerjaan
1. Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pekerjaan sanitair seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan
pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian dan
bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi
ini.
2. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 Memasang kran air Ø ½”
 Memasang kran pipa PVC ½”
 Memasang closet jongkok porselin

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 166


 Memasang bak air
 Memasang pipa PVC 3”
 Memasang pipa PVC 4”
 Memasang saringan air plastic
 Memasang meteran air PDAM
 Memasang septctank dan sumur resapan

2. MATERIAL/BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI


Pipa-pipa jaringan instalasi air bersih yang digunakan pada proyek ini
menggunakan PVC.
Pipa pipa PVC untuk air bersih yang digunakan pada proyek ini berdiameter:
a) Pipa berdiameter Ø 0,5 inch
Accessories pipa meliputi : elbow, tee, clamp, reducer, lem pipa yang
ukurannya disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan pipa yang akan
terpasang. Alat penunjang pipa gate valve dengan ukuran Ø 0,5 inch dan
kran air dengan menggunakan ukuran Ø 1/2 inci.

Tabel Tebal Dinding PVC (tidak boleh kurang dari tabel)


Diameter Dalam Tebal Dinding Minimun
Ø 25 mm – Ø 40 mm 1,5 mm – 2,0 mm
Ø 50 mm – Ø 75 mm 2,15 mm – 3,05 mm
Ø 80 mm – Ø 125 mm 3,5 mm – 4,4 mm
Ø 150 mm – Ø 200 mm 5,5, mm – 6,4 mm

3. PEKERJAAN MEKANIKAL (PLUMBING)


Pekerjaan ini meliputi bagian dan atau instalasi plumbing, antara lain :
a. Pengadaan dan pemasangan unit-unit peralatan utama yang diperlukan
dalam system penyediaan air bersih berupa pompa-pompa air bersih beserta
perlengkapannya
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 167
b. Pengadaan dan pemasangan system pemipaan beserta kelengkapannya
yang meliputi pemipaan ke ground reservoir, instalasi pompa dan distribusi
pada titik pengeluaran

4. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BUANGAN


Pipa instalasi Air Kotor, Air Pembuangan yang digunakan adalah bahan pipa
PVC, kategori Class AW (10 Kg/Cm2) JISK 6742. Pengadaan dan pemasangan
pipa dilakukan pemisahan antara pipa air kotor dari closet urinal dengan air
buangan dari lavatory dan floor drain, pengumpulan pipa-pipa cabang horizontal
pada setiap lantai digunakan PVC yang kemudian diteruskan ke pipa induk
vertikal dalam shaft. Pembuangan air kotor dari closet dan urinal ke saluran pipa
tegak air kotor dan air buangan dalam shaft.
Pipa PVC kelas AW yang digunakan untuk instalasi air kotor dan air buangan
berdiameter :
a) Pipa berdiameter Ø 3 inch
b) Pipa berdiameter Ø 3/4 inch
Accessories pipa meliputi : elbow, tee, clamp, reducer, lem pipa yang ukurannya
disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan pipa yang akan terpasang. Alat
penunjang sanitary pipa air kotor dan air buangan berupa floor drain, clean out
dan pipa ventilasi yang berfungsi sebagai titk pembuangan, maintenance dan
sirkulasi udara dalam pipa tersebut pada saluran pembuangan air kotor dan air
buangan.

5. PEMASANGAN INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BUANGAN


a. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan yang diperlukan dalam sistem
pembuangan air kotor dan air buangan.
b. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary : Floor Drain dan Clean Out
c. Mengadakan Testng dan Comisioning system dan instalasi Plumbing yang
telah terpasang agar diperoleh system yang baik.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 168


6. PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITAIR
Lingkup pekerjaan ini terdiri dari :
 Pemasangan kran  ½” exs. Sun – EI KM/WC.
 Pemasangan closet jongkok lengkap dengan accesories.
 Pemasangan bak mandi fiberglass
 Pemasangan saringan air plastik
 Secara keseluruhan pekerjaan harus dilaksanakan sesuai Gambar Kerja dan
Detail, serta harus mendapat persetujuan Direksi.

PASAL 16 PEKERJAAN LAIN – LAIN

1. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib, meneliti semua bagian


pekerjaan yang belum sempurna dan harus memperbaiki semua ruangan harus
bersih dan dipel halaman ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna
harus disingkirkan dari Proyek.
2. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan
dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana untuk itu
pelaksana harus menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin.
3. Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul sehingga sebelum penyerahan ke II
dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah sempurna.
4. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan
kemudian dalam rapat penjelasan (Aanwijzing).
5. Sebelum Serah Terima Pertama Pemborong harus sudah menyelesaikan
kewajibannya membayar dan menyerahkan bukti segala Iuran yang
dibebankan kepada pemborong sesuai dengan peraturan yang berlaku.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 169


PASAL 17 PENUTUP
Apabila didalam RKS / Bestek ini tidak tercantum uraian–uraian dan ketentuan-
ketentuan yang sebenarnya yang termasuk dalam pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi,
maka pekerjaan lain yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan ditentukan kemudian.
Apabila dilakukan perbaikan ( tambah kurang ) harus atas persetujuan Direksi
Pekerjaan / Kuasa Pengguna Anggaran/KPA.

Gangga, 2017
Konsultan Perencana
CV. LINI FAD Consultant

L. AKHMAD SALIM, ST
Direktur

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 170

Anda mungkin juga menyukai