Anda di halaman 1dari 8

176 ISSN 0216 - 3128 Susanna Tuning S., dkk.

UJI HOMOGENITAS DAN STABILITAS KANDIDAT SRM NATRIUM


ZIRKONAT DENGAN METODE XRF

Susanna Tuning S. dan Samin


Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan – BATAN
Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta 55281
Email : ptapb@batan.go.id

ABSTRAK
UJI HOMOGENITAS DAN STABILITAS KANDIDAT SRM NATRIUM ZIRKONAT DENGAN
METODE XRF. Telah dilakukan uji homogenitas dan stabilitas kandidat SRM natrium zirkonat dengan
metode pendar sinar-X (XRF). Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan Program Insentif PKPP 2011
yang berjudul ”Pembuatan Dan Sertifikasi Bahan Acuan Standar Natrium Zirkonat”. Penelitian ini juga
mendukung kegiatan pilot plant pembuatan zirconia di PTAPB-BATAN, terutama dalam kaitannya dengan uji
kualitas produk akhir berupa serbuk zirkonia maupun hasil-hasil antara selama proses seperti natrium
zirkonat. Dalam sertifikasi produk dan pembuatan SRM natrium zirkonat, salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi antara lain yaitu homogenitas dan stabilitas sampel natrium zirkonat tersebut. Pada penelitian ini
sampel kandidat SRM serbuk natrium zirkonat dipreparasi terlebih dahulu yaitu dengan cara ditimbang,
dikeringkan dalam oven pada suhu 950C selama 8 jam, digerus, diayak sampai lolos 200 mesh, dan diaduk
hingga homogen. Selanjutnya kandidat SRM natrium zirkonat yang sudah halus dan kering dikemas dalam
wadah atau botol-botol sampel dengan berat tertentu. Untuk uji homogenitas dan stabilitas dilakukan dengan
cara menentukan konsentrasi unsur-unsur Zr dan Hf dalam 10 kemasan sampel kandidat SRM yang berbeda
dan dianalisis secara duplo dengan metode XRF yang sudah divalidasi. Dengan menggunakan perhitungan
metode statistik uji F, bisa diketahui apakah sampel tersebut sudah homogen dan stabil atau belum. Sampel
kandidat SRM natrium zirkonat dinyatakan homogen apabila memenuhi syarat Fhitung < Ftabel dan dinyatakan
stabil apabila memenuhi harga Xi – Xhm < 0,3 x nIQR. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Fhitung < Ftabel
untuk unsur-unsur Zr dan Hf, sehingga sampel kadidat SRM natrium zirkonat sudah homogen. Sedangkan
untuk uji stabilitas diperoleh harga |Xi - Xhm| < 0,3 x nIQR untuk unsur-unsur Zr dan Hf sehingga sampel
kadidat SRM natrium zirkonat dinyatakan stabil. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel
kandidat SRM natrium zirkonat telah homogen dan stabil dan memenuhi persyaratan untuk pembuatan SRM
(Standard Reference Material).
Kata kunci : Kandidat SRM, natrium zirkonat, XRF, homogenitas, stabilitas.

ABSTRACT
HOMOGENEITY AND STABILITY TESTING OF SODIUM ZIRCONATE SRM CANDIDATES WITH
XRF METHOD. The homogeneity and stability tests of sodium zirconate SRM candidates were conducted
with X-ray fluorescence method. This work is part of the activities PKPP Incentive Program 2011, entitled
“Preparation and Certification of Standard Reference Materials (SRM) Sodium Zirconate”. This work also
supports the activities of the pilot plant in the manufacture of zirconia-BATAN PTAPB, especially in relation
to test the final product quality zirconia powder and the results of long processes such as sodium zirconate. In
the SRM product certification and manufacture of sodium zirconate, one of the requirements that must be met,
among others, the homogeneity and stability of these materials. Samples of candidate SRM sodium zirconate
powder was weighed, dried in an oven at 950C for 8 hours, crushed, sieved to pass 200 mesh, and stirred until
homogeneous. The next candidate SRM sodium zirconate is already smooth and dry packaged in containers
or sample bottles with certainty of weigh. The homogeneity and stability tests were carried out by determining
the concentration of the elements Zr and Hf in 10 packs of candidate materials SRM and analyzed in duplicate
by XRF method that have been validated. To know whether the material is homogeneous and stable or not, it
can be calculated with F- test of statistic method. Sodium zirconate materials SRM candidates declared
homogeneous if it meets the Fcalc <Ftable and stable if it meets the stated price of Xi - Xhm <0.3 x nIQR. From
the results obtained that Fcalc <Ftable for the elements Zr and Hf, so that the sample of sodium zirconate SRM
candidate is homogeneous. To test stability, the results obtained that |Xi - Xhm| < 0.3 nIQR for the elements of
Zr and Hf, so that the sample of sodium zirconate SRM candidate declared stable. From the research results
can be concluded that the candidate SRM samples of sodium zirconate have been homogeneous and stable
and meets the requirements for the manufacture of the SRM (Standard Reference Material).

Key words : SRM candidate, sodium zirconate, XRF, homogeneity, stability.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk. ISSN 0216 - 3128 177

Na2ZrO3 + 2 HCl → ZrOCl2 + 2 NaOH (2)


PENDAHULUAN
ZrOCl2 + 2 NH4OH → ZrO2 + 2 NH4Cl + H2O (3)

R encana strategi (Renstra) PTAPB-BATAN


tahun 2010-2014 adalah “Terwujudnya IPTEK
akselerator dan proses bahan untuk peningkatan
Untuk mengetahui kualitas hasil proses
diperlukan suatu bahan acuan standar (SRM). Uji
kualitas ini merupakan suatu cara untuk mengetes
nilai tambah sumber daya alam lokal dan
kebenaran dari data yang dihasilkan oleh suatu
mendukung penyediaan energi berwawasan
laboratorium setelah dibandingkan dengan bahan
lingkungan”.(1) Mengacu pada Renstra tersebut,
acuan standar (Standard Reference Material, SRM
maka PTAPB-BATAN saat ini sedang melakukan
atau Certified Reference Material, CRM) yang
kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung renstra dan
dapat dipercaya serta menolaknya apabila hasil
salah satunya adalah kegiatan di Bidang Kimia dan
pengujiannya tidak sesuai dengan SRM atau CRM
Teknologi Proses Bahan PTAPB yang saat ini
yang digunakan(7).
sedang melakukan proses pembuatan zirkonium
SRM didefinisikan sebagai bahan yang
dioksida atau yang sering dikenal dengan nama
sifatnya cukup stabil dan homogen, yang ditetapkan
zirkonia (ZrO2) dari bahan baku pasir zircon yang
dengan baik untuk digunakan dalam pengukuran
merupakan sumber daya alam lokal yang dimiliki
atau untuk penetapan nilai suatu bahan, sedangkan
Negara Indonesia. Zirkon (Zr) memiliki beberapa
CRM adalah SRM yang disertai sertifikat yang
sifat yang menguntungkan, seperti tahan terhadap
dikeluarkan oleh lembaga berwenang, dengan satu
suhu tinggi, tahan korosi, mempunyai tampang
atau lebih nilai sifat dengan ketidakpastian dan
lintang neutron thermal yang kecil (0,18-0,2 barn),
ketertelusuran dengan menggunakan prosedur yang
dan dapat menaikkan sifat fisis terhadap logam
valid. Kontrol kualitas dari data analitik adalah
paduannya(2). Berdasarkan sifat-sifat tersebut,
bagian yang sangat penting dalam kegiatan analisis,
zirkon sering digunakan dalam berbagai bidang
karena data yang dihasilkan dari pengukuran-
industri, misalnya untuk industri keramik dan
pengukuran tidak bisa terhindar dari kesalahan-
automotif seperti dalam pembuatan klep, sleeves,
kesalahan. Oleh karena itu untuk mengontrol
sliding bearing, valve filter, camshafts, piston head,
kualitas data yang dihasilkan oleh suatu
dan untuk komponen pompa seperti sliding ring,
laboratorium diperlukan beberapa parameter
bearing, plungers, dan di bidang elektronika,
diantaranya adalah bahan acuan standar (7-10).
kedokteran, bola lampu, serta industri logam, dsb.
Bahan acuan standar adalah bahan yang
Dalam bidang industri nuklir, zirkon dimanfaatkan
mempunyai matriks yang sama atau mirip dengan
sebagai bahan struktur reaktor nuklir maupun
contoh/sampel yang dianalis. Bahan acuan tersebut
kelongsong bahan bakar nuklir, selain itu pada
dianalisis bersama-sama dalam satu bath dengan
bahan bakar reaktor suhu tinggi zirkon dalam
contoh yang akan dianalisis. Oleh karena
bentuk zirkon karbida (ZrC) sebagai bahan pelapis
kandungan unsur-unsur dalam bahan acuan standar
kernel uranium untuk HTR(3-6). Logam zirkon dapat
tersebut sudah diketahui kandungannya, maka
diperoleh dari proses pengolahan pasir zirkon. Ada
dapat dipakai sebagai acuan dari kebenaran hasil
dua cara proses pengolahan pasir zirkon yaitu
analisis tersebut.
proses basah dan proses kering. Proses basah
Masalah yang akan diselesaikan dalam
mempunyai kelebihan antara lain prosesnya relatif
penelitian/kegiatan ini adalah belum dimilikinya
sederhana dan mudah dilakukan. Kelemahan proses
teknologi pembuatan bahan acuan standar (SRM)
basah antara lain proses yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri bagi
memerlukan waktu yang panjang, banyak
laboratorium-laboratorium pengujian maupun
membutuhkan bahan dan alat serta menghasilkan
kalibrasi, padahal SRM ini sangat diperlukan untuk
banyak limbah. Saat ini sedang dikembangkan
kontrol kualitas produk, validasi metode, sertifikasi
proses kering dengan beberapa kelebihan antara
produk, kalibrasi alat uji, dan pelayanan pada
lain prosesnya pendek, sedikit alat, bahan dan
customer. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan
limbah.
bahan SRM dilakukan dengan cara membeli ke luar
Pada proses pembuatan zirkon oksida atau negeri dengan harga yang sangat mahal, namun
zirkonia, tahapan proses melalui peleburan pasir terkadang matriksnya tidak selalu sama dengan
zirkon menggunakan natrium hidroksida yang dibutuhkan. Dengan pertimbangan hal-hal
menghasilkan natrium zirkonat sebagai produk tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian
antara yang nantinya digunakan sebagai umpan tentang pembuatan SRM. Terkait dengan kegiatan
pada proses pelindihan menggunakan air dan pilot plant pembuatan Zirconia di PTAPB-
dilanjutkan proses pelarutan menggunakan asam BATAN, maka sangat diperlukan adanya bahan
klorida menghasilkan zirkonil klorida sesuai reaksi acuan standar SRM, baik sebagai SRM/CRM pasir
berikut: zirkon, SRM/CRM natrium zirkonat, SRM/CRM
ZrSiO4+4NaOH → Na2ZrO3+Na2SiO3+2H2O (1) zirkonil klorida, maupun sebagai SRM/CRM

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
178 ISSN 0216 - 3128 Susanna Tuning S., dkk.

zirconia (ZrO2) untuk mengontrol kualitas produk kalibrasi antara no salur dan tenaga (keV) untuk
zirconia yang dihasilkan.(10,11) sumber eksitasi Am-241, Cd-109 dan Fe-55 yang
Menurut standar ISO 35 tahun 2006, salah berupa garis lurus (regresi linier).
satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam Akurasi dan presisi metode uji
sertifikasi produk dan pembuatan SRM antara lain Untuk menentukan akurasi dan presisi
yaitu homogenitas dan stabilitas bahan tersebut. metode XRF digunakan CRM Pasir Zirkon in
Untuk mengetahui homogenitas dan stabilitas house yang mempunyai komposisi kimia mirip
bahan kandidat SRM, bisa digunakan metode uji dengan kandidat CRM Natrium Zirkonat. Untuk
XRF yang sudah divalidasi sebelumnya. Metode uji menghitung akurasi dan presisi digunakan rumus
XRF memiliki kelebihan yaitu relatif mudah, cepat, berikut :
dan tidak merusak sampel.(12)
Cu
Akurasi = C s x 100 % (4)
TATA KERJA
Bahan yang dipergunakan SD u
Presisi = C s x 100% (5)
Bahan-bahan yang digunakan meliputi
sampel uji kandidat SRM Natrium Zirkonat produk dengan Cs = konsentrasi rerata dalam sertifikat
PTAPB, CRM Pasir zirkon in house, standar
Cu = konsentrasi rerata dalam hasil pengukuran
sekunder Zr dan Hf, dan sumber eksitasi Am-241,
Cd-109 dan Fe-55 untuk kalibrasi alat XRF. SDu= standar deviasi pencacahan standar
Peralatan yang dipergunakan Analisis sampel dengan metode XRF
Sampel Natrium zirkonat produk PTAPB
Pada penelitian ini digunakan satu
yang telah dipreparasi dan dihomogenkan,
perangkat alat Spektrometer Pendar Sinar-X (XRF)
ditimbang seberat 4 g, dimasukkan ke dalam vial,
dengan software Genie 2000, detektor Si(Li),
dan ditempatkan di atas detektor, dicacah selama
timbangan elektronik OHAUS Corp USA, lumpang
1000 detik. Setelah selesai pencacahan disimpan
dan alu penumbuk SS, ayakan, nampan, oven,
dalam file dengan diberi kode tertentu.
homogenizer, botol wadah sampel dan vial tempat
Pengambilan data dalam file pada layar monitor
cuplikan.
terlihat beberapa puncak radionuklida. Dengan
Cara Kerja mengetahui tenaga puncak suatu unsur, kemudian
Preparasi Sampel dicocokkan dengan tabel isotop, maka akan
diketahui unsur tersebut. Dilakukan juga
Natrium zirkonat produk PTAPB
pencacahan latar (background) dengan cara yang
dikeringkan pada suhu 90 oC selama 2 x 6 jam
sama seperti pada pencacahan sampel. Sebagai
dalam Oven. Natrium zirkonat yang sudah kering
target dalam matrik sampel uji adalah kadar Zr dan
digerus dengan alu Stainless Steel dan diayak
Hf dalam sampel uji kandidat SRM natrium
sampai diperoleh serbuk dengan ukuran butiran
zirkonat. Kadar Zr dan Hf ditentukan dengan
lolos 200 mesh, lama penggerusan dan pengayakan
menggunakan teknik pengukuran kurva kalibrasi
2 x 6 jam. Natrium zirkonat yang sudah berukuran
standar yaitu dengan mengukur intensitas Zr dan Hf
lolos 200 mesh dihomogenkan dalam homogenizer,
dalam sampel uji, kemudian intensitas yang
selanjutnya dikemas dalam botol sampel, ditimbang
diperoleh diintrapolasikan ke dalam kurva standar
dengan berat tertentu (50 gram ), dan sampel ini
unsur sehingga akan diperoleh kadar unsur Zr dan
telah siap untuk dilakukan uji homogenasi dan uji
Hf dalam sampel uji. Untuk menghitung
stabilisasi dengan metode XRF dan menggunakan
konsentrasi unsur digunakan metode komparatif
metode statistik uji F.
dengan rumus(12) :
Kalibrasi alat uji
Kalibrasi alat uji XRF dilakukan dengan Ic
kalibrasi tenaga, yaitu menggunakan sumber Konsentrasi Cc = I s Cs (6)
eksitasi Am-241, Cd-109 dan Fe-55. Sumber
pengeksitasi dipasang pada tempatnya di atas dengan Cc = konsentrasi rerata dalam contoh
detektor Si(Li) secara bergantian. Dilakukan Cs = konsentrasi rerata dalam standar
pencacahan selama 1000 detik. Untuk memperoleh Ic = cps unsur dalam contoh
kepekaan maksimum maka harus dilakukan kondisi Is = cps unsur dalam standar
optimum operasi dengan mengatur HV, coarse
gain, fine gain dan shapping time. Dicatat masing- Uji Homogenitas sampel
masing no salur dan tenaga (keV) dari puncak- Sampel kandidat SRM natrium zirkonat
puncak pulsa yang muncul dalam monitor untuk yang sudah dipreparasi hingga lolos 200 mesh dan
masing-masing sumber eksitasi. Dibuat kurva telah dihomogenkan, dimasukkan ke dalam

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk. ISSN 0216 - 3128 179

beberapa wadah sampel. Selanjutnya dipilih Dimana KVp(%) = ( SDHorwitz/ X ) x 100 (%).
sejumlah (n ≥ 10) kemasan secara acak. Dari setiap Uji Stabilitas sampel
wadah (subsample) dihomogenkan kembali dan
Untuk uji stabilitas sampel, sebagai data
diambil dua bagian untuk dianalisis secara duplo.
pertama digunakan data kandungan unsur dari hasil
Untuk mengetahui apakah sampel sudah homogen
uji homogenitas. Data kedua dan seterusnya
digunakan metode statistik uji-F.
diperoleh dengan melakukan analisis pada saat
Menurut standar dari KAN-BSN(11) ada 4
tertentu, misalnya 1, 2, 3,….dst. bulan atau bahkan
kriteria uji-F yang dapat digunakan untuk
tahun penyimpanan sampel. Suatu sampel
menyatakan bahwa sampel uji sudah homogen,
dikatakan stabil jika antara data pertama dan kedua
tetapi hanya kriteria I dan kriteria II yang
atau data pertama dan ketiga dst. tidak
direkomendasikan, yaitu :
menunjukkan perbedaan yang signifikan, yang
Kriteria I :
ditentukan dengan persamaan:
Jika Fhitung < Ftabel
|Xi - Xhm| < 0.3 x n IQR (10)
MSB
Fhitung = (7) X i = rata-rata kandungan unsur hasil uji kedua,
MSW ketiga, dst.
dengan MSB = mean square between (perbedaan Xhm = rata-rata kandungan analit hasil uji
antar sampel) homogenitas
MSW = mean square within (perbedaan dalam 0.3 = konstanta yang ditetapkan oleh APLAC
sampel)
n IQR = selisih antara kuartil 3 dan kuartil 1 yang

MSB =
∑ [(a i + bi ) − X ( ai +bi ) ]2
(8)
ternormalisasi

2(n − 1) HASIL DAN PEMBAHASAN


∑ [(a ] Pada kalibrasi alat uji XRF, diperoleh
2
i − bi ) − X ( ai +bi )
MSW = (9) persamaan regresi linier antara no salur dan tenaga
2n (keV) untuk masing-masing sumber eksitasi, yaitu
Kriteria II : Y = 0,054 X – 0,137 dengan R2 = 1 untuk sumber
Jika SDsampling < 0,5 SDHorwitz Am-241, Y = 0,0567 X – 0,1134 dengan R2 = 1 dan
Y = 0,0561 X – 0,0462 dengan R2 = 0,998 untuk
Variansi sampling = MSB – MSW sumber Fe-55.
SDsampling = √ variansi sampling = √ (MSB – MSW)
Persamaan Horwitz : KVp (%) = 21-0,5 log C
Tabel 1. Hasil perhitungan akurasi dan presisi metode XRF untuk pengujian unsur Zr dan Hf menggunakan
standar CRM Pasir Zirkon in house

Kadar Zr hasil Kadar Hf Kadar Zr Kadar Hf Akurasi Zr Akurasi Hf Presisi Zr Presisi Hf


No.
uji, % hasil uji, % sertif, % sertif, % (%) (%) (%) (%)

1 35,712 0,756 36,489 0,764 97,871 98,953 1,834 3,337


2 34,274 0,735 36,489 0,764 93,930 96,204
3 35,852 0,753 36,489 0,764 98,254 98,560
4 35,965 0,737 36,489 0,764 98,564 96,466
5 35,836 0,741 36,489 0,764 98,210 96,989
6 36,371 0,732 36,489 0,764 99,677 95,811
7 35,732 0,692 36,489 0,764 97,925 90,576
8 35,263 0,746 36,489 0,764 96,640 97,644
9 34,796 0,738 36,489 0,764 95,360 96,600
10 34,825 0,683 36,489 0,764 95,440 89,398
Rerata 35,462 0,7313 36,489 0,764 97,187 95,720
SD 0,6503 0,0244

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
180 ISSN 0216 - 3128 Susanna Tuning S., dkk.

Untuk validasi metode XRF menggunakan Kadar unsur dalam sampel uji ditentukan
standar primer CRM Pasir Zirkon in house dengan menggunakan metode kurva kalibrasi
diperoleh harga akurasi 97,19 % dan presisi 1,83 % standar yaitu dengan mengukur intensitas sampel
untuk Zr ; akurasi 95,72 % dan presisi 3,34 % uji kemudian diintrapolasikan ke dalam kurva
untuk Hf. Dari hasil yang diperoleh, metode XRF kalibrasi masing-masing unsur. Kadar unsur
masih cukup baik karena diperoleh akurasi rerata dihitung berdasarkan faktor pengenceran dan berat
96,45 % > 95 % dan presisi 2,59 % < 5 %. sampel uji. Hasil analisis Zr dan Hf secara
Tabel 2. Hasil analisis kualitatif kandidat SRM kuantitatif dalam sampel kandidat SRM Natrium
Natrium Zirkonat dengan alat XRF Zirkonat dengan alat XRF seperti pada Tabel 3.
Unsur Energi (keV) Tabel 3. Hasil analisis Zr dan Hf secara kuantitatif
dalam sampel kandidat SRM Natrium
Ti 4,51
Zirkonat dengan alat XRF
Hf 9,0
Kadar unsur dalam sampel (%)
Zr 15,8 Pengukuran
Sn 25,2 Zr Hf
La 33,4 I 45,785 0,923
Ce 34,5 II 46,098 1,006
Nd 37,6 III 44,625 0,976
Fe 64 Rerata 45,503 ± 0,634 0,968 ± 0,034
Hasil analisis secara kualitatif dengan
metode pendar sinar-X menunjukkan bahwa dalam
Hasil uji homogenitas
kandidat SRM natrium zirkonat mengandung Untuk uji homogenitas dengan
unsur-unsur Ti, Hf, Zr, Sn, La, Ce, Nd dan Fe menggunakan data analisis unsur-unsur Zr dan Hf
seperti pada Tabel 2. masing-masing diukur 10 kali secara duplo, dengan
hasil seperti pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 6. Hasil uji stabilitas dengan menggunakan data uji homogenitas dan analisis unsur Zr setelah
penyimpanan sampel selama 2 bulan
Kadar Zr Kode Kadar Zr
Kode Rata-rata Rata-rata
a b a b
1 45,135 45,702 45,4185 X-hm 45,224
2 44,602 44,385 44,4935 2 bulan 45,49037 45,45552 45,472945
3 44,817 44,5 44,6585 44,46324 44,47608 44,46966
4 45,908 44,475 45,1915 46,40188 44,64956 45,52572
5 44,705 44,656 44,6805 X-i 45,156108
6 46,147 46,822 46,4845 median 45,14 44,656 44,898
7 45,14 45,734 45,437 3q 45,603 45,702 45,6525
8 44,616 44,6 44,608 1q 44,705 44,5 44,6025
9 45,603 46,937 46,27 IQR 0,898 1,202 1,05
10 45,177 44,819 44,998 n (tetapan) 0,7413
nIQR 0,778365
X i -X hm 0,0678917

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk. ISSN 0216 - 3128 181

Tabel 4. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan data analisis


− unsur Zr diukur 10 kali − secara duplo
Kode Kadar Zr (%) (ai + bi) -X(ai+bi) {(ai + bi) -X(ai+bi)}2
ai + bi
Contoh a b
1. 45,135 45,702 90,837 0,389 0,151321
2. 44,602 44,385 88,987 -1,461 2,134521
3. 44,817 44,5 89,317 -1,131 1,279161
4. 45,908 44,475 90,383 -0,065 0,004225
5. 44,705 44,656 89,361 -1,087 1,181569
6. 46,147 46,822 92,969 2,521 6,355441
7. 45,14 45,734 90,874 0,426 0,181476
8. 44,616 44,6 89,216 -1,232 1,517824
9. 45,603 46,937 92,54 2,092 4,376464
10. 45,177 44,819 89,996 -0,452 0,204304
Jumlah 451,85 452,63 904,48 -8,52651E-14 17,386306
Rerata 45,224 90,448 -8,52651E-15 1,7386306
MSB 0,96591 − −
Kode Kadar Zr (%) (ai - bi)- X(ai-bi) X 2
{(ai - bi) - (ai-bi)}
ai - bi
Contoh a b
1. 45,135 45,702 -0,567 -0,489 0,239121
2. 44,602 44,385 0,217 0,295 0,087025
3. 44,817 44,5 0,317 0,395 0,156025
4. 45,908 44,475 1,433 1,511 2,283121
5. 44,705 44,656 0,049 0,127 0,016129
6. 46,147 46,822 -0,675 -0,597 0,356409
7. 45,14 45,734 -0,594 -0,516 0,266256
8. 44,616 44,6 0,016 0,094 0,008836
9. 45,603 46,937 -1,334 -1,256 1,577536
10. 45,177 44,819 0,358 0,436 0,190096
Jumlah 451,85 452,63 -0,78 0 5,180554
Rerata 45,224 -0,078 -1,11022E-17 0,5180554
MSW 0,25903
Tabel 7. Hasil uji stabilitas dengan menggunakan data uji homogenitas dan analisis unsur Hf setelah
penyimpanan sampel selama 2 bulan
Kode Kadar Hf Rata-rata Kode Kadar Hf Rata-rata
a b a b
1 1,1209 1,1258 1,12335 X-Hm 1,117755
2 1,1275 1,0816 1,10455 2 bulan 1,1167 1,1021 1,1094
3 1,0981 1,1203 1,1092 1,1251 1,1062 1,11565
4 1,1014 1,0694 1,0854 Xi 1,1183255
5 1,1329 1,1176 1,12525 median 1,1263 1,1119 1,1191
6 1,0701 1,1381 1,1041 3q 1,1347 1,12685 1,130775
7 1,1395 1,105 1,12225 1q 1,112875 1,1033 1,1080875
8 1,1331 1,1037 1,1184 IQR 0,021825 0,02355 0,0226875
9 1,1452 1,13 1,1376 n (tetapan) 0,7413
10 1,1457 1,1492 1,14745 nIQ 0,01682
|Xi - Xhm| 0,00057

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
182 ISSN 0216 - 3128 Susanna Tuning S., dkk.

Tabel 5. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan data analisis unsur


− Hf diukur 10 kali secara− duplo
Kode Kadar Hf(%) (ai + bi) X- (ai+bi) {(ai + bi)X- (ai+bi)}2
ai + b i
Contoh a b
1. 1,1209 1,1258 2,2467 0,01119 0,000125216
2. 1,1275 1,0816 2,2091 -0,02641 0,000697488
3. 1,0981 1,1203 2,2184 -0,01711 0,000292752
4. 1,1014 1,0694 2,1708 -0,06471 0,004187384
5. 1,1329 1,1176 2,2505 0,01499 0,0002247
6. 1,0701 1,1381 2,2082 -0,02731 0,000745836
7. 1,1395 1,105 2,2445 0,00899 8,08201E-05
8. 1,1331 1,1037 2,2368 0,00129 1,6641E-06
9. 1,1452 1,13 2,2752 0,03969 0,001575296
10. 1,1457 1,1492 2,2949 0,05939 0,003527172
Jumlah 11,2144 11,1407 22,3551 6,21725E-15 0,011458329
Rerata 1,117755 2,23551 6,21725E-16 0,001145833
MSB 0,000637 − −
Kode Kadar Hf (%) (ai - bi)-X(ai-bi) X 2
{(ai - bi) - (ai-bi)}
ai - b i
Contoh a b
1. 1,1209 1,1258 -0,0049 -0,01227 0,000150553
2. 1,1275 1,0816 0,0459 0,03853 0,001484561
3. 1,0981 1,1203 -0,0222 -0,02957 0,000874385
4. 1,1014 1,0694 0,032 0,02463 0,000606637
5. 1,1329 1,1176 0,0153 0,00793 6,28849E-05
6. 1,0701 1,1381 -0,068 -0,07537 0,005680637
7. 1,1395 1,105 0,0345 0,02713 0,000736037
8. 1,1331 1,1037 0,0294 0,02203 0,000485321
9. 1,1452 1,13 0,0152 0,00783 6,13089E-05
10. 1,1457 1,1492 -0,0035 -0,01087 0,000118157
Jumlah 11,2144 11,1407 0,0737 0 0,010260481
Rerata 1,11775 0,00737 0 0,001026048
Jumlah 11,2144 11,1407 22,3551 6,21725E-15 0,011458329
MSW 0,000513

Dengan menggunakan rumus untuk uji Sampel dikatakan homogen apabila Fhitung < F tabel
homogenitas pada Persamaan 7., 8., dan 9. maka Karena Fhitung < F tabel ( 1,241 < 3,779 ), maka
bisa dihitung harga MSB, MSW dan Fhitung. sampel natrium zirkonat sudah homogen.
Untuk unsur Zr,
MSB Hasil uji stabilitas
Fhitung = MSW = 3,729 Untuk uji stabilitas dengan menggunakan
data analisis unsur-unsur Zr dan Hf hasil uji
Ftabel (p = 0,05 ; v1 = 9 ; v2 = 10) = 3,779 homogenisasi, sedangkan data berikutnya adalah
Kriteria I : data analisis unsur-unsur yang sama setelah
Sampel dikatakan homogen apabila Fhitung < F tabel penyimpanan sampel selama 2 bulan, dengan hasil
Karena Fhitung < F tabel ( 3,729 < 3,779 ), berarti seperti pada Tabel 6 dan Tabel 7.
sampel natrium zirkonat sudah homogen. Dari Tabel 6, diperoleh :
Harga nIQR adalah 0,7784, maka 0,3 x nIQR = 0,3
Untuk unsur Hf, x 0,7784 = 0,23352
MSB
Harga X i -X hm = 0,06789
Fhitung = MSW = 1,241 Karena nilai |Xi - Xhm| < 0,3 nIQR (0,06789 <
Ftabel (p = 0,05 ; v1 = 9 ; v2 = 10) = 3,779 0,23352), maka sampel natrium zirkonat stabil.
Kriteria I : Dari Tabel 7, diperoleh :

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk. ISSN 0216 - 3128 183

Harga nIQR = 0,01682, maka 0,3 x nIQR = 0,3 x 6. BUDI SULISTYO, Pelarutan Kristal
0,01682= 0,00505 Zirkonium Oksid Klorid Hasil Olahan Pasir
Harga |Xi - Xhm| = 0,00057 Zirkon Menggunakan Asam Nitrat, Prosiding
PPI–Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan
Karena nilai |Xi - Xhm| < 0,3 nIQR (0,00057 <
Teknik Nuklir, BATAN, Yogyakarta, 1990.
0,00505), berarti sampel natrium zirkonat tetap
7. SUMARDI, Pengembangan Reference
stabil.
Material (Bahan Acuan), National Laboratories
Conference, Jakarta, (2007).
KESIMPULAN 8. ANONIM, ISO Guide 35, (2006).
1. Metode spektrometri pendar sinar-X (XRF) 9. ANONIM, ISO/IEC 17025, (2005).
dengan akurasi 96,45 % dan presisi 2,59 % dapat 10. ANONIM, New Statistics for NATA’S
digunakan untuk uji homogenitas dan stabilitas Proficiency Testing Programs, Copyright
kandidat SRM Natrium Zirkonat. National Association of Testing Authorities,
2. Dengan menggunakan metode XRF dan Australia, (1996).
perhitungan statistik uji F untuk unsur-unsur Zr 11. ANONIM, Pedoman Statistik Uji Profisiensi,
dan Hf, dengan tingkat kepercayaan 95% (p = DPLP 23 Rev. 0, KAN, 16 Desember (2005).
0,05) diperoleh harga Fhitung < Ftabel sehingga 12. RUDOLF O. MULLER, Spectrochemical
sampel kandidat SRM Natrium zirkonat Analysis By X-Ray Fluorescence, Plenum
dinyatakan sudah homogen, dan uji stabilitas Press, New York (1972).
untuk unsur-unsur Zr dan Hf diperoleh harga Xi –
Xhm < 0,3 x nIQR sehingga sampel kandidat
TANYAJAWAB
SRM Natrium zirkonat dinyatakan stabil.
3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sahat Simbolon
sampel kandidat SRM Natrium Zirkonat telah − Ukuran butir memang penting untuk XRF tetapi
homogen dan stabil sehingga memenuhi yang lebih penting adalah nilai density-nya.
persyaratan untuk pembuatan bahan acuan − Dengan metoda apa dianalisis Zr dan Hf,berapa
(SRM). nilai intensitasnya setelah dikurangi latar?
− Apakah Hf dengan konsentrasi 0,9% dapat
DAFTAR PUSTAKA dianalisis dengan XRF?
1. ANONIM, Profil PTAPB-BATAN, (2009).
2. DWI RETNANI SUJOKO, Pembuatan Susanna T. S.
Zirkonia Kstabilan Parsial Dengan Cara • Secara umum, faktor-faktor yang
Pengendapan, PPI-PDIPTN-BATAN berpengaruh pada hasil analisis dengan
Yogyakarta, (2008). metode XRF untuk sampel bentuk padatan
3. SAJIMA, Kajian Pemisahan Zirkonium /serbuk adalah efek matrix. Heterogenitas
Hafnium Secara Sinambung, PPI PDIPTN- dan homogenitas sampel, ukuran butir dan
BATAN Yogyakarta, (2009). surface roughness (menurut Rudolf
4. TUNJUNG INDRATI Y., BUSRON M., O.Muller). karena antara sampel dan
EVIAN YANUAR HADI, Ekstraksi standar yang dipakai mirip sehingga efek
Pemisahan Zr-Hf Hasil Pengolahan Pasir density bisa diabaikan.
Zirkonium Menggunakan Pesawat Pengaduk • Analisis Zr dan Hf dalam natrium zirkonat
Pengenap, Prosiding PPI–Penelitian Dasar dilakukan dengan metoda standar kalibrasi
Ilmu Pengetahuan dan Teknik Nuklir, .setelah dikurangi latar, intensitas Zr =
BATAN, Yogyakarta, 1992. 601,115 dan Hf = 1,670
5. SUNARJO, Pembuatan ZrO2 dari Zr(OH)4 • Konsentrasi Hf ~ 1% bisa dianalisis dengan
Hasil Proses Pengolahan Pasir Zirkon, metode XRF menggunakan sumber Cd-109
Prosiding PPI–Penelitian Dasar Ilmu yang baru dengan aktivitas ≈ 10 mCi.
Pengetahuan dan Teknik Nuklir, BATAN,
Yogyakarta, 1990.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012

Anda mungkin juga menyukai