Penyusun:
Pembimbing:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul “Cerebro Vascular
Disease Infark Berulang”. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi syarat kepaniteraan
Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universtias Trisakti di RSUD Budhi Asih
Jakarta periode 25 Maret – 29 April 2018.
Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dr. Dian
Cahyani, Sp. S selaku pembimbing dalam penyusunan referat ini dan kepada dokter-
dokter pembimbing lainnya yang telah bersedia membimbing penulis selama
kepaniteraan ini. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para staf medis
di lingkungan RSUD Budhi Asih Jakarta dan teman-teman anggota kepaniteraan klinik
Ilmu Penyakit Saraf yang telah memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam referat yang tertulis. Oleh
karena itu penulis meminta maaf sebesarnya dan sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Atas perhatian yang diberikan, penulis
mengucapkan terimakasih.
2
LEMBAR PENGESAHAN
Judul:
Disusun oleh:
030.14.013
Telah diterima dan disetujui oleh dr. Dian Cahyani, Sp. S selaku dokter pembimbing
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................3
DAFTAR ISI.....................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................6
BAB II LAPORAN KASUS.............................................................................................7
2.1 Identitas pasien.................................................................................................7
2.2 Anamnesis.........................................................................................................7
2.3 Pemeriksaan fisik.............................................................................................8
2.4.1 Status generalis.........................................................................................8
2.4.2 Status neurologi........................................................................................9
2.4 Pemeriksaan penunjang.................................................................................11
2.5 Follow up.........................................................................................................13
2.4.2 Pemeriksaan penunjang.........................................................................15
2.6 Resume............................................................................................................18
2.7 Diagnosis kerja...............................................................................................19
BAB III ANALISIS KASUS..........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................38
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara auto dan alloanamnesis pada keluarga
pasien di ruang rawat inap Aster Barat RSUD Budhi Asih pada 4 April
2019.
Keluhan utama
Lemah anggota gerak kiri sejak pagi hari.
7
dan saat dirumah keluarga pasien tiba-tiba menemukan pasien bicara pelo
dan segera dibawa ke rumah sakit.
Keluhan penurunan kesadaran, nyeri kepala hebat, dan kejang pada
pasien disangkal. Pasien dan keluarga pasien menyangkal keluhan telinga
berdenging, pandangan ganda, suara sengau atau kesemutan dan baal pada
ekstremitas.
Riwayat kebiasaan
Pasien tidak rutin berolahraga, tidak ada kebiasaan merokok dan
mengonsumsi alkohol.
8
Sklera ikterik (-/-)
Pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm
Refleks cahaya langsung +/+
Refleks cahaya tidak langsung +/+
Ptosis (-)
Hidung Sekret (-), pernapasan cuping hidung (-)
Mulut Sianosis (-), bibir pucat (-), ulkus (-)
Leher Pembesaran KGB dan tiroid (-)
Thorax Inspeksi:
Bentuk dinding dada:
Simetris kanan/kiri saat inspirasi dan ekspirasi
Retraksi sela iga (-), iktus kordis tidak tampak
Palpasi:
Paru: vocal fremitus kanan/ kiri sama kuat
Jantung: iktus kordis teraba pada ICS IV 2cm
linea midclavicularis sinistra
Auskultasi:
Paru: suara napas vesikuler +/+, ronki -/-,
wheezing -/-
Jantung: S1,2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : Simetris
Auskultasi : Bising usus terdengar, 2x/ menit
Perkusi : Timpani diseluruh regio
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Ekstremitas Atas : Akral teraba hangat, edema (-), CRT <2s
Bawah : Akral teraba hangat, edema (-), CRT <2s
Hasil pemeriksaan
N. kranialis Pemeriksaan
Kanan Kiri
N. I Tes menghidu Tidak dilakukan
Ukuran pupil Bulat,ø:3mm Bulat,ø:3mm
Tajam pengelihatan 1/~ 1/60
N. II Lapang pandang
Buta warna Tidak dilakukan
Funduskopi
N. III, IV, VI Kedudukan bola mata Kedua bola mata ditengah
Nystagmus (-) (-)
9
Diplopia (-) (-)
RCL (+) RCL (+)
Refleks cahaya
RCTL (+) RCTL (+)
Motorik
N. V Tidak dilakukan
Sensorik
Kesan parese N.VII sentral
N. VII
(S)
Tes pendengaran
N. VIII Tidak dilakukan
Tes keseimbangan
Pengecapan lidah 1/3 posterior
N. IX, X Refleks menelan Tidak dilakukan
Refleks muntah
Mengangkat bahu
N. XI Tidak dilakukan
Menoleh
Pergerakan lidah Deviasi ke kiri
N. XII
Disartria (+)
Pemeriksaan motorik
10
2.4 Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 03/04/2019; IGD
11
2.5 Follow up Kamis, 4/4/19 – Rabu, 10/4/19
Kamis, 4/4/19 Sabtu, 6/4/19 Senin, 8/4/19 Selasa, 9/4/19 Rabu, 10/4/19
Mual (+), tangan dan kaki
Mual (+), tangan dan kaki kiri
kiri belum dapat digerakkan, Pasien mengalami penurunan
S belum dapat digerakkan,
bicara pelo (+), Pasien kesadaran sejak pukul 02.10
Pasien tidak berespon, BAB (+) Pasien BAB (+)
bicara pelo (+), nyeri kepala(-)
mengeluh sesak (+)
TD: 110/69 SpO: 98% TD: 164/81 SpO: 98%
TD: 110/70 SpO: 99% TD: 110/70 SpO: 94% TD: 131/72 SpO: 94%
(nrm 10 lpm) (nrm 10 lpm)
O HR: 78x/m T: 36,7 HR: 72x/m T: 36,6 HR: 91x/m T: 36,6
HR: 81x/m T: 36,6 HR: 105x/m T: 36,6
RR: 20x/m RR: 21x/m RR: 22x/m
RR: 21x/m RR: 24x/m
GCS: E4V4M5 GCS: E3V2M4 GCS: E1V2M1 GCS: E1V2M2
GCS: E1V2M3
Pupil bulat isokor, ø Pupil bulat anisokor, ø Pupil bulat anisokor, ø Pupil bulat anisokor, ø
Pupil bulat anisokor, ø
3mm/3mm, RCL +/+, RCTL 4mm/3mm, RCL +/+, RCTL 5mm/2mm, RCL -/-, RCTL -/, 5mm/3mm, RCL +/+, RCTL +/
4mm/2mm, RCL -/+, RCTL -/+
+/+ +/+ ref. kornea +/+ +
N. cranialis: paresis N. VII
Status N. cranialis: paresis N. VII N. cranialis: paresis N. VII N. cranialis: paresis N. VII N. cranialis: paresis N. VII
sinistra sentral
sinistra sentral sinistra sentral sinistra sentral sinistra sentral
neurolog Motorik: 5555 1111 Motorik: kesan hemiplegi Motorik: kesan hemiplegi Motorik: kesan hemiplegi
Motorik: kesan hemiplegi
sinistra
i 5555 1111 sinistra sinistra sinistra
R. patologis: +/+
R. patologis: -/- R. patologis: +/+ R. patologis: +/+ R. patologis: +/+
R. fisiologis: ++ ++
R. fisiologis: ++ ++ R. fisiologis: ++ ++ R. fisiologis: ++ ++ R. fisiologis: ++ ++
++ ++
++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
R. meningens: (-)
R. meningens: (-) R. meningens: (-) R. meningens: (-) R. meningens: (-)
CVD berulang infark luas
CVD berulang infark luas
CVD infark berulang CVD infark berulang CVD berulang infark luas Anemia
Anemia
Anemia Anemia Anemia Alkalosis respiratorik akut
A Fraktur caput humeri (S) Fraktur caput humeri (S) Fraktur caput humerus (S)
Alkalosis respiratorik akut
Hiponatremi
Hiponatremi
Riw. melena Alkalosis respiratorik akut Hipokalemi
Fraktur caput humeri (S)
Fraktur caput humeri (S)
Lab Hematologi Hematologi Hematologi
Hb: 10.2 g/dL Hb: 9.6 g/dL Hb: 11.3 g/dL
Leu: 3.6 juta/mcL Ht: 27% Ht: 33%
Tc: 454rb/mcL Leukosit: 11.7 ribu/mcL Leukosit: 14.9 ribu/mcL
Ht: 30% AGD pukul 12.00 AGD
pH: 7.49 (meningkat) pH: 7.40 (normal)
PCO2: 33 (menurun) PCO2: 32 (menurun)
Kamis, 4/4/19 Sabtu, 6/4/19 Senin, 8/4/19 Selasa, 9/4/19 Rabu, 10/4/19
HCO3-: 25 (normal)
HCO3-: 20 (normal)
Elektrolit
Elektrolit
Na: 119 (menurun)
Na: 140 (menurun)
K: 4.7 (normal)
K: 3.2 (normal)
Cl: 33 (menurun)
2.4.1 Pemeriksaan penunjang
Hasil EKG
Deskripsi :
Sinus rhythm
HR 92x/menit
Q patologis pada V1-V6
Kesan : Infark miokard lama pada dinding anterior dan lateral jantung
Hasil foto x-ray thoraks
Kesan :
2.6 Resume
Tn. R, 76 tahun, datang dengan keluhan lemah tubuh sisi kiri sejak
pagi (7 jam SMRS), pasien tiba-tiba pasien merasa tangan dan kaki
sebelah kiri lemas dan tidak dapat digerakkan. Keluhan disertai dengan
bicara pelo dan mulut mencong ke sisi kiri. Keluarga juga mengatakan
ketika berbicara pasien menjadi tidak nyambung. Keluhan lain yang
dirasakan kesulitan menelan saat makan dan minum. Pasien memiliki
riwayat dirawat di RSUD Budhi Asih karena jatuh dari kamar mandi 2
minggu yang lalu dan sebelum jatuh pasien merasa pandangan gelap dan
kepala pusing. Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol
sejak > 10 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/80 nadi 95x
permenit, pernaasan 20x permenit, dan suhu 36,6 derajat. Pemeriksaan
status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologi
didapatkan ukuran pupil diameter 3mm/3mm bulat isokor sama besar,
disertai RCL +/+ dan RCTL +/+. Pada pemeriksaan juga ditemukan parese
nervus VII dan XII sentral sinistra. Ditemukan pemeriksaan motorik
dengan kesan hemiparesis sinsitra. Tidak dilakukan pemeriksaan
keseimbangan dan koordinasi.
Pada pemeriksaan didapatkan leukositosis, hemoglobinemia,
penurunan hematokrit, ketidak seimbangan asam basa berupa alkalosis
respiratorik akut dan gangguan elektrolit hiponatremi dan hipokalemi.
BAB III
ANALISIS KASUS
Definisi stroke
Stroke merupakan tanda klinis yang progresif berupa defisit
neurologi atau kelumpuhan saraf yang berlangsung dengan onset
mendadak dengan gejala lebih dari 24 jam, karena gangguan dari fungsi
otak yang bersifat fokal maupun global dikarenakan adanya sumbatan atau
terdapat pecahnya pembuluh darah. Defisit neurologis fokal yang dapat
muncul berupa kelemahan tubuh, gangguan keseimbangan, sensorik,
kognitif dan dapat terjadi kelumpuhan nervus kranialis. Sedangkan defisit
neurologis global yang mungkin timbul dapat berupa gangguan
kesadaran.1
Kasus
Faktor risiko
Kasus
Manifestasi klinik
Kasus
Saat pasien pertama kali kerumah sakit pada bulan Maret, pasien
memiliki keluhan nyeri kepala seperti diikat yang terjadi progresif
dan terus menerus, tidak ada keluhan pusing berputar yang dirasakan
pasien. Empat hari sebelum masuk rumah sakit yang kedua (3/4/19)
pasien mengalami muntah hitam sebanyak kurang lebih 5 kali.
Keluhan utama pasien datang ke RS adalah kelemahan tubuh sesisi
bagian kiri, yang pada riwayat rawat inap sebelumnya pasien juga
mengeluhkan kelemahan tapi dari sisi tubuh yang berbeda.
Kasus
Kasus
Kasus
A B
Letak lesi
Kasus
Penegakkan diagnosis12
Anamnesis
Pemeriksaan neurologis
Motorik 4
Nervus Sensorik dan
GCS Refleks batang otak ekstremitas kanan
cranialis otononom
kiri
Dari compos mentis RCL +/+ RCTL +/+ Kesan Kesan hemiplegi pada BAB (+),
dengan perjalanan parese ekstremitas atas dan pemeriksaan
semakin lama Pada awal perawatan nervus VII bawah bagian kiri sensorik tidak
semakin menurun hingga sebelum kraniotomi sentral kiri dilakukan
dan dalam 5 hari refleks kornea (+/+). dan parese
terjadi penurunan Pemeriksaan gerak bola nervus XII
kesadaran mata tidak dilakukan sentral kiri
Skoring
80x0.1
Skor <1 = suspek stroke iskemik, skor 0 = meragukan, skor >1 = suspek
hemoragik.
Pemeriksaan penunjang
Rekurensi stroke
Insidensi risiko stroke berulang bergantung kepada tipe stroke dan faktor
risikonya dan dapat dicegah dengan penentuan etiologi dan metode
farmakologi, seperti antitrombotik maupun antikoagulan.15 Pasien dengan
stroke karena aterotrombosis memiliki risiko tinggi terjadinya rekurensi.
Insidensinya terbanyak pada minggu atau bulan awal setelah stroke
pertama. Faktor risiko utama terjadinya stroke berulang adalah karena
hipertensi sebanyak 88% dari 91 pasien pada penelitian Kocaman, dan
sebanyak 34% disebabkan oleh aterosklerosis pada arteri besar. Faktor lain
rekurensi stroke dapat berupa terapi antihipertensi yang tidak adekuat.
Terapi antiplatelet dapat menurunkan risiko stroke berulang apabila
diberikan dalam waktu 48 jam setelah onset stroke. Penggunaan obat
untuk pencegahan stroke dapat berupa antikoagulan dan antiplatelet. Atrial
fibrilasi dan infark miokard juga mempunyai risiko tinggi terjadinya infark
berulang. Pasien dengan stroke iskemik harus diberikan antikogakulan
dengan antagonis vitamin K yang dapat menurunkan risiko stroke iskemik
berulang hingga 74%.
Kasus
Pada saat diruang rawat inap pada tanggal 22 Maret 2019, pasien
diberikan pengobatan: Sucralfat, allopurinol, osteopor, ranitidine,
Ramipril dan concor. Pada tanggal 22 Maret 2019, pasien
diperbolehkan pulang dengan pengobatan:
Citicoline 2x500mg
Rebamipide 3x100mg, merupakan obat dengan indikasi tukak
lambung dan gastritis.
Elizac 1x20mg, yang merupakan obat golongan anti depresan
dengan komposisi Fluoxetine.
Omeprazole 2x20mg, dan
Olanzapine 2x10mg, yang merupakan obat antipsikoti.
Tatalaksana1,12
Elektrolit dan analisa gas darah harus terus diperiksa dan diganti apabila
terdapat ketidak seimbangan.
Pemberian analgesic, antimuntah sesuai indikasi
H2 antagonis apabila terdapat indikasi contohnya perdarahan lambung.
Penunjang CT scan dan laboratorium lain sesuai indikasi.
Citicolin
Kasus
Pada keadaan infark akan terjadi edema serebri tipe sitotoksik karena
terjadi influx natrium dari ekstraselular menuju ke intraselular yang diikuti
oleh H20, hal ini menyebabkan terjadinya hiponatremi pada pasien yang
apabila tidak diantisipasi dapat menyebabkan penurunan kesadaran karena
gangguan keseimbangan elektrolit pada pasien. Edema serebri akan
berkembang pada pasien infark dan mencapai puncak pada hari ke 3-5
setelah onset stroke, hal ini sesuai pada kasus ini dimana pasien
mengalami penurunan kesadaran setelah hari ke lima onset kelemahan sisi
tubuh. Apabila terjadi edema serebri akan meningkatkan mortalitas
sebanyak 50-70% apda pasien.16
Transformasi perdarahan
Prognosis14
DAFTAR PUSTAKA
1. Anindhita T, Wiratman W. Buku Ajar Neurologi jilid 2. Departemen
Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2017
2. Basjiruddin A. Amir D. Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi) edisi
1. Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
2008
3. Rezha, Marga D, Setiawan I. Hubungan Antara Usia, Hipertensi,
Kebiasaan Merokok dengan Mortalitas Stroke Iskemik. Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2019
4. Stroke Association. Stroke Statistics (Online).
http://www.stroke.org.uk/resource- sheet/stroke-statistics
5. Li J, Wang D, Tao W, et al. early consciousness disprder in acute ischemic
stroke: incidence, risk factors and outcome. BMC Neurol. 2016; 16: 140
6. Posner JB, Saper CB, Schiff ND, Plum F. Plum and Posners’s Diagnosis
of Stupor and Coma. Oxford: Oxford University Press. 2007
7. Matis G, Birbili T. The Glasgow Coma Scale - A brief review. Past,
present, future. Acta neurologica Belgica. 108. 75-89.
8. Blumenfeld H. Neuroanatomy through clinical cases second edition. Yale
university school of medicine. Sinauer associates inc. 2010
9. Kojovic M, Bhatia KP. Bringing order to higher order motor disorder.
Journal of neurology Springer-Verlag Germany, 2019
10. Demel SL, Broderick JP. Basilar Occlusion Syndromes: An
Update. Neurohospitalist. 2015 Jul;5(3):142-50.
11. Teasel R, Hessein N. clinical consequences of stroke. Parkwood institute.
2018
12. POKDI Stroke. Guideline stroke tahun 2011. PERDOSSI Perhimpunan
Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2011
13. Secades J. Citicoline: pharmacological and clinical review, 2016 update.
Revista de neurologia. 63. 2016
14. Jauch EC. Ischemic stroke. Medscape emergency medicine. 2019.
Available at https://emedicine.medscape.com/article/1916852-overview#a7
15. Kocaman G, Dürüyen H, Koçer A, Asil T. Recurrent Ischemic Stroke
Characteristics and Assessment of Sufficiency of Secondary Stroke
Prevention. Noro Psikiyatr Ars. 2015 Jun;52(2):139-144. doi:
10.5152/npa.2015.7499. Epub 2015 Jun 1. PubMed PMID: 28360694;
PubMed Central PMCID: PMC5353188.
16. Bansal S, Sangha KS, Khatri P. Drug treatment of acute ischemic
stroke. Am J Cardiovasc Drugs. 2013 Feb;13(1):57-69. doi:
10.1007/s40256-013-0007-6. PubMed PMID: 23381911; PubMed Central
PMCID: PMC3840541.