Anda di halaman 1dari 3

Judul Skripsi : Aspek Hukum Status Hak Atas Tanah Pada Lokasi Likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kota Palu.

Nama Taruna : Andrian Koida


Nomor Induk Taruna : 17263054
Jurusan : Manajemen Pertanahan

ABSTRAKSI/SIMPULAN
Penelitian yang akan diteliti dengan judul “Aspek Hukum Status Hak Atas Tanah Pada Lokasi Likuifaksi di Kelurahan Petobo,
Kota Palu” memuat beberapa sumber pustaka. Berdasarkan judul tersebut penulis mengambil dasar pemikiran terhadap Tesis yang
berjudul Status Hak Atas Tanah Pasca Bencana Likuifaksi Di Kota Palu. Penulis menilai Tesis ini yang membahas tentang bencana
alam yang terjadi di Kota Palu yang meninggalkan beberapa permasalahan bagi Pemerintah. Di lokasi bencana tersebut merupakan
pemukiman warga, pemukiman warga yang sudah tidak terlihat dan banyak menelan korban jiwa. Jika dilihat dari kondisi tanahnya,
sepertinya tidak layak untuk dijadikan pemukiman atau tempat tinggal. Namun, di lokasi bencana tersebut telah terbit sertipikat hak
atas tanah, yaitu seperti Hak Milik dan Hak Guna Bangunan. Hak-hak atas tanah yang terdapat di lokasi bencana, yaitu Hak Milik, Hak
Guna Bangunan dan Hak Pakai. Hak-hak atas tanah tersebut hapus jika tanahnya musnah. Tetapi jika melihat dari bentuk bencana,
likuifaksi termasuk bencana alam yang tanahnya tidak musnah. Dikatakan tidak musnah karena permukaan tanah masih ada atau
masih berwujud. Hanya saja batas-batas bidang tanahnya hilang. Di lokasi bencana telah dilakukan upaya pemerataan terhadap sisa-
sisa bangunan yang ada dan rencananya akan dibangun tugu atau monumen untuk mengenang peristiwa tersebut. Serta, Pemkot
Palu berencana di lokasi tersebut akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (selanjutnya disebut RTH). Bencana alam yang terjadi, tidak
serta merta menjadikan hak atas tanahnya hapus. Jadi, artinya pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah masih mempunyai hak
dan dapat mengajukan permohonan ke Kantor Pertanahan Kota Palu. Permohonan yang dimaksud, dapat berupa pengukuran ulang,
pengembalian batas dan penggantian sertipikat karena hilang. Dengan melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Hal ini
telah diatur dalam Pasal 57 dan Pasal 59 PP No. 24/1997. Tindak lanjut dari bencana ini adalah Pemprov Sulteng dan Kementerian
ATR/BPN menyelenggarakan kegiatan Pengadaan Tanah yang dilaksanakan oleh Kakanwil BPN Sulteng selaku Ketua. Untuk
prosesnya, hingga saat ini sudah dalam tahap pelaksanaan. Kegiatan pengadaan tanah ini untuk pembangunan Hunian Tetap
(Huntap) untuk korban bencana alam. Yang tersebar di Kelurahan Tondo, Kelurahan Duyu, Kelurahan Talise, Desa Pombewe dan
Desa Oloboju.
Sumber Pustaka selanjutnya yang mendukung penulis adalah Jurnal yang berjudul Status Hukum Hak Milik Atas Tanah Yang
Terkena Abrasi, Jurnal yang berjudul Revitalisasi Hak Atas Tanah Yang Hilang Akibat Abrasi Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 dan Tesis yang berjudul Status Hak Atas Tanah Pasca Bencana Likuifaksi di Kota Palu. Kedua penelitian tersebut lebih
menekankan topik pada status hak atas tanah yang hilang. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa status tanah tersebut dinyatakan
musnah sesuai dengan UUPA dan PP 24 Tahun 1997. Pemerintah juga dapat memberikan ganti kerugian tanah berdasarkan bahwa
Pmemerintah merupakan penanggungjawab penyelenggaraan penanggulangan bencana yang menimpa masyarakat. Penelitian
tersebut dilakukan dengan metode penelitian hukum normatif. Tidak ditemukannya penelitian hukum empiris terhadap 2 penelitian
tersebut sehingga penelitian yang akan diteliti ingin melakukan pendekatan hukum empiris berkaitan dengan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat.
Kajian tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat terdampak banjir Rob sebagai sumber pustaka penelitian yang akan
diiteliti terdapat pada jurnal yang berjudul Adaptasi Masyarakat Desa Bedono Terhadap Banjir ROB Di Kecamatan Sayung,
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dan jurnal yang berjudul Pengaruh Genangan Banjir ROB Terhadap Dinamika Sosial Ekonomi
Masyarakat Kelurahan Bandarharjo, Semarang. Topik pada penelitian ini menekankan pada dampak sosial dan dampak ekonomi
yang dihadapi masyarakat terkena banjir Rob dan segala upaya adaptasi pada kehidupan masyarakat tersebut. Penelitian ini lebih
dominan pada metode penelitian kualitatif. Kedua jurnal tersebut tidak memuat tentang dampak kehidupan masyarakat yang
tanahnya sama sekali tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh karena genangan permanen banjir Rob sebagai akibat dari
penurunan permukaan tanah. Hal ini berbeda dengan masyarakat yang terdampak dan masih bisa tinggal menetap di lokasi
tersebut. Ini menjadi fokus penelitian yang akan diteliti untuk mengkaji hukum empiris berdasarkan fakta di lapangan.
Pemikiran penelitian yang akan diteliti selanjutnya terdapat pada jurnal yang berjudul Pertanggungjawaban Pemerintah
Republik Indonesia Terhadap Hilangnya Hak Atas Tanah Milik Warga Masyarakat Yang Terkena Abrasi Di Wilayah Kabupaten Brebes
Jawa Tengah, jurnal yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Sertipikat Hak Atas Tanah Berkaitan Dengan Adanya
Peristiwa Alam Gempa Bumi Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 dan jurnal yang berjudul Manusia Dan Tanah:
Kehilangan Dan Kompensasi Dalam Kasus Lapindo. Ketiga penelitian tersebut lebih menekankan pada perlindungan hukum atas hak
atas tanah yang dimiliki masyarakat terdampak bencana. Ketiga jurnal ini lebih dominan menggunakan metode penelitian hukum
yuridis normatif. Pemerintah dalam hal ini semestinya dapat melakukan upaya pencegahan dalam menjaga kondisi alam sekaligus
hak-hak masyarakat terhadap tanah yang dimiliki rakyat. Namun, apabila masyarakat merasa tindakan pencegahan tersebut kurang
tepat dalam mencegah bencana abrasi maka masyarakat setempat dapat mengajukan gugatan Class Action melalui Pengadilan
Negeri setempat. Terkait ganti kerugian ketiga penelitian tersebut tidak dapat dilakukan akibat berbenturan dengan aturan pada
UUPA. Hukum secara empiris tidak dilakukan pada penelitian ini karena hanya mengkaji peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Kajian pustaka terakhir diambil dari jurnal yang berjudul Kepastian Hukum Dan Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah.
Penelitian ini mengemukakan tentang kepastian hukum hak atas tanah beserta perlindungan hukum hak atas tanah secara umum.
Karena penelitian ini tidak menngangkan sebuah studi kasus pada kejadian dan lokasi tertentu. Jurnal ini dijadikan penulis pada
penelitian yang akan diteliti sebagai refrensi kajian ilmu pengetahuan tentang hak atas tanah yang lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai