Anda di halaman 1dari 38

PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

BAB IV
ANALISIS HIDROLOGI

4.1 Melengkapi Data Hujan


4.1.1 Uji Homogenitas
Sebelum digunakan, data curah hujan yang akan dianalisis harus
homogen, jika tidak homogen maka terjadi penyimpangan data. Suatu data
dapat dikatakan homogen apabila titik H(N,Tr) berada didalam garis
homogenitas.
Untuk perhitungan homogenitas terlebih dahulu dilakukan
rangking data dari rata-rata curah hujan yang ada. Perhitungan dilakukan
untuk mencari standar deviasi (σ).
Tabel 4.1 Rata-rata Maksimum Stasiun
Hujan Harian Maksimum
St. St. St.
Rata2 (mm)
Rambutan Langsat Tiwadak
A (mm) B (mm) C (mm) A+B+C/3
126 75 132 111,00
143 78 145 122,00
134 98 143 125,00
132 123 167 140,67
126 145 173 148,00
138 113 172 141,00
112 157 118 129,00
154 147 119 140,00
133 187 179 166,33
143 189 167 166,33
115 167 120 134,00
117 145 114 125,33
146 165 134 148,33
154 167 187 169,33
134 187 129 150,00
80 178 165 141,00
76 119 145 113,33
87 123 169 126,33
88 146 170 134,67
85 118 145 116,00
89 119 132 113,33
117 100 119 112,00

Agung Aditama Yusri (18640176) 34


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Hujan Harian Maksimum


St. St. St.
Rata2 (mm)
Rambutan Langsat Tiwadak
A (mm) B (mm) C (mm) A+B+C/3
67 165 129 120,33
89 156 159 134,67
95 115 159 123,00
97 117 178 130,67
89 167 165 140,33
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.2 Uji Homogenitas


Ranking Ri R (Ri-R) (Ri-R)2
1 169,33 133,33 36,00 1295,81
2 166,33 133,33 33,00 1088,83
3 150,00 133,33 16,67 277,80
4 148,33 133,33 15,00 224,92
5 148,00 133,33 14,67 215,13
6 141,00 133,33 7,67 58,79
7 140,67 133,33 7,34 53,84
8 140,33 133,33 7,00 48,96
9 140,00 133,33 6,67 44,45
10 134,67 133,33 1,34 1,79
11 134,00 133,33 0,67 0,45
12 130,67 133,33 -2,66 7,09
13 129,00 133,33 -4,33 18,77
14 126,33 133,33 -7,00 49,04
15 125,33 133,33 -8,00 64,04
16 125,00 133,33 -8,33 69,43
17 123,00 133,33 -10,33 106,76
18 122,00 133,33 -11,33 128,43
19 120,33 133,33 -13,00 169,07
20 116,00 133,33 -17,33 300,42
21 113,33 133,33 -20,00 400,10
22 112,00 133,33 -21,33 455,08
23 111,00 133,33 -22,33 498,75
Total 3066,65 5577,75

Sumber : Hasil Perhitungan


Contoh perhitungan :
 Ri = 169,33

Agung Aditama Yusri (18640176) 35


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

ΣRi ΣRi
 R= = 3066,65/23 = 133,33
n n
 Ri – R = 169,33 – 133,33 = 36,00
 (Ri – R)2 = (169,33 – 133,33)2 = 1295,81

Sesuai tabel Reduce Mean dan Reduced Standart Deviation (Lampiran,) untuk
n = 23, maka
 σn = 1,0811
 Yn = 0,5283
 Standar deviasi (σR)
2
5578,00 5578,00
σR = Σ Ri−R =

1 Σr
√(
n−1
)
√ 23−1
=
√ 22
= 15,54

=
α σn
1 15,54
=
α 1,0811
15,54
α= = 14,37
1,0811
1
μ=R- ( α1 ).Y = 133,33 - ( 14,37
n ) x 0,5283 = 133,30

1
 R = μ +( ).Y
α
1
 R = 133,30 + ( ).Y
14,37
1
 Bila Y1 = 0, maka R1 = 133,30 + ( ).0 = 133,30 log 133,30 = 2,12
14,37
1
 Bila Y2 = 5, maka R2 = 133,30 + ( ). 5 = 133,62 log 133,64 = 2,13
14,37

Data ini kemudian diplotkan pada Gambel’s Probability Paper


 Log R23 = Y1 + Y2 = (2,12 +2.13)/2 = 2,12 antilog 2,12 = 133,47

 Tr = 2,12 tahun

 Titik homogenitas (H)



Ordinat : Tr= (R23/R) . Tr

Agung Aditama Yusri (18640176) 36


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Tr= (133,47/133,33). 2,12 = 2,12


Absis : n = 23
Titik H (n : Tr) = (23 : 2,12)

Titik ini diplotkan pada grafik homogenitas, ternyata titik (23 : 2,21) berada
pada garis homogenitas, berarti data hujan pada ketiga stasiun hujan tersebut
adalah HOMOGEN.

4.1.2 Uji Konsistensi


Uji konsistensi ini digunakan agar penyimpangan pada hasil
perhitungan dapat diperkecil. Dasar dari metode ini adalah membandingkan
curah hujan tahunan akumulatif dari stasiun yang diuji dengan curah hujan
rata-rata tahunan akumulatif dari stasiun pembanding. Hasilnya dapat dilihat
pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Data Hujan Tiap Stasiun

st. st. St.


No Tahun Rambutan Langsat Tiwadak
(mm) A (mm) B (mm) C
1 1994 126 75 132
2 1995 143 114 145
3 1996 134 76 143
4 1997 132 94 167
5 1998 126 54 173
6 1999 138 60 172
7 2000 112 57 118
8 2001 154 60 119
9 2002 133 50 179
10 2003 143 55 167
11 2004 115 90 120
12 2005 117 100 114
13 2006 146 160 134
14 2007 154 120 187
15 2008 134 79 129
16 2009 80 160 165
17 2010 76 52 145
18 2011 87 52 169
19 2012 88 43 170
20 2013 85 110 145
21 2014 89 72 132
22 2015 117 38 119

Agung Aditama Yusri (18640176) 37


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

st. st. St.


No Tahun Rambutan Langsat Tiwadak
(mm) A (mm) B (mm) C
23 2016 67 51 129
24 2017 89 37 159
25 2018 95 59 159
26 2019 97 162 178
27 2020 89 127 165
  Total 3066 2207 4034
  Rata2 113,556 81,741 149,407

Sumber : Hasil Perhitungan

A. Uji Konsistensi Stasiun (A)


Tabel 4.4 Uji Konsistensi Stasiun

Rata2 Curah akumulasi


Akumulasi Rata2
Tahun Sta. B,C Hujan Sta. curah hujan sta
Stasiun BC (mm)
(mm) A (mm) A (mm)
2020 146 146 90 90
2019 170 316 89 179
2018 109 425 97 276
2017 98 523 95 371
2016 90 613 89 460
2015 78,5 691,5 67 527
2014 102 793,5 117 644
2013 127,5 921 89 733
2012 106,5 1027,5 85 818
2011 110,5 1138 88 906
2010 98,5 1236,5 87 993
2009 162,5 1399 76 1069
2008 104 1503 80 1149
2007 153,5 1656,5 134 1283
2006 147 1803,5 154 1437
2005 107 1910,5 146 1583
2004 105 2015,5 117 1700
2003 111 2126,5 115 1815
2002 114,5 2241 143 1958
2001 89,5 2330,5 133 2091
2000 87,5 2418 154 2245
1999 116 2534 112 2357
1998 113,5 2647,5 138 2495

Agung Aditama Yusri (18640176) 38


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Rata2 Curah akumulasi


Akumulasi Rata2
Tahun Sta. B,C Hujan Sta. curah hujan sta
Stasiun BC (mm)
(mm) A (mm) A (mm)
1997 130,5 2778 126 2621
1996 109,5 2887,5 132 2753
1995 129,5 3017 134 2887
1994 103,5 3120,5 114 3001

Sumber : Hasil Perhitungan

3300
3000
2700 f(x) = 113.05 x − 158.9
R² = 0.99
2400
2100
Rata2 Sta. B,C (mm)

1800
1500
1200
900 Linear ()
600
300
0

Akumulasi Rata2 Stasiun BC (mm)

Gambar 4.1 Uji Konsistensi Stasiun

B. Uji Konsistensi Stasiun (B)


Tabel 4.5 Uji Konsistensi Stasiun

Akumulasi Rata2 akumulasi curah


Rata2 Sta. Curah Hujan
Tahun Stasiun AC hujan sta B
A,C (mm) Sta. B (mm)
(mm) (mm)
2020 127 127 85 85
2019 137,5 264,5 167 252
2018 127 391,5 117 369
2017 124 515,5 115 484
2016 64,5 580 156 640
2015 118 698 165 805
2014 110,5 808,5 100 905
2013 115 923,5 119 1024
2012 129 1052,5 118 1142
2011 128 1180,5 146 1288

Agung Aditama Yusri (18640176) 39


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Akumulasi Rata2 akumulasi curah


Rata2 Sta. Curah Hujan
Tahun Stasiun AC hujan sta B
A,C (mm) Sta. B (mm)
(mm) (mm)
2010 110,5 1291 123 1411
2009 122,5 1413,5 119 1530
2008 131,5 1545 178 1708
2007 170,5 1715,5 187 1895
2006 140 1855,5 167 2062
2005 115,5 1971 165 2227
2004 117,5 2088,5 145 2372
2003 155 2243,5 167 2539
2002 156 2399,5 189 2728
2001 136,5 2536 187 2915
2000 115 2651 147 3062
1999 155 2806 157 3219
1998 149,5 2955,5 113 3332
1997 149,5 3105 145 3477
1996 138,5 3243,5 123 3600
1995 144 3387,5 98 3698
1994 129 3516,5 78 3776

Sumber : Hasil Perhitungan

4200
3900
3600 f(x) = 147.96 x − 125.31
R² = 1
3300
3000
2700
2400
Rata2 Sta. B,C (mm)

2100
1800
1500
1200 Linear ()
900 Linear ()
600
300
0

Akumulasi Rata2 Stasiun BC (mm)

Gambar 4.2 Uji Konsistensi Stasiun

Agung Aditama Yusri (18640176) 40


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

C. Uji Konsistensi Stasiun (C)


Tabel 4.6 Uji Konsistensi Stasiun
Akumulasi Curah akumulasi
Rata2 Sta.
Tahun Rata2 Stasiun Hujan Sta. curah hujan
A,B (mm)
AB (mm) C (mm) sta C (mm)
2020 108 108 153 153
2019 129,5 237,5 165 318
2018 77 314,5 178 496
2017 63 377,5 159 655
2016 59 436,5 159 814
2015 77,5 514 129 943
2014 80,5 594,5 119 1062
2013 97,5 692 132 1194
2012 65,5 757,5 145 1339
2011 69,5 827 170 1509
2010 64 891 169 1678
2009 120 1011 145 1823
2008 106,5 1117,5 165 1988
2007 137 1254,5 129 2117
2006 153 1407,5 187 2304
2005 108,5 1516 134 2438
2004 102,5 1618,5 114 2552
2003 99 1717,5 120 2672
2002 91,5 1809 167 2839
2001 107 1916 179 3018
2000 84,5 2000,5 119 3137
1999 99 2099,5 118 3255
1998 90 2189,5 172 3427
1997 113 2302,5 173 3600
1996 105 2407,5 167 3767
1995 128,5 2536 143 3910
1994 100,5 2636,5 145 4055

Sumber : Hasil Perhitungan

Agung Aditama Yusri (18640176) 41


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

4500
4200
3900 f(x) = 148.39 x + 35.98
3600 R² = 1
3300
3000
2700

Rata2 Sta. B,C (mm)


2400
2100
1800
1500 Linear ()
1200 Linear ()
900
600
300
0

1
8

.5

.5

.5

09

.5

.5

.5

.5
7.
4.

6.

4.
10

89

07

18

89

07

36
17

00
18
31

43

59

75

11

14

16

20

21

24

26
Akumulasi Rata2 Stasiun BC (mm)

Gambar 4.3 Uji Konsistensi Stasiun

4.2 Curah Hujan Rata-Rata


Curah hujan rata-rata diperoleh berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan metode Thiessen. Luasan tiap daerah dipengaruhi oleh tiap
stasiun didapatkan dari perhitungan terhadap peta yang diperoleh.
Hasilnya sebagai berikut :
1. Luas daerah stasiun Rambutan = 8,76 Ha = 0,0876 km2
2. Luas daerah stasiun Langsat = 6,76 Ha = 0,0676 km2
3. Luas daerah stasiun Tiwadak = 7,76 Ha = 0,0776 km2 +
Luas Total = 0,2328 km2
Dalam hal ini perhitungan curah hujan rata-rata menggunakan rumus
sebagai berikut :
A 1. R 1+ A 2. R 2+ A 3. R 3+ A 4. R 4
R=
A 1+ A 2+ A 3+ A 4
Rumus tersebut digunakan untuk mencari curah hujan rata-rata tiap
tahunnya. Maka untuk perhitungan selanjutnya menggunakan nilai curah
hujan rata-rata dengan poligon thiessen. Hasil perhitungan R dapat dilihat
pada tabel 4.7.

Agung Aditama Yusri (18640176) 42


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Tabel 4.7 Curah Hujan Rata-rata


St.Rambut St.Langs St.Tiwada
R.
Tahun an at k
Thiesen
mm mm mm
1994 126 75 132 113.19
1995 143 114 145 135.25
1996 134 76 143 120.16
1997 132 94 167 132.63
1998 126 54 173 120.76
1999 138 60 172 126.68
2000 112 57 118 98.03
2001 154 60 119 115.04
2002 133 50 179 124.23
2003 143 55 167 125.45
2004 115 90 120 109.41
2005 117 100 114 111.06
2006 146 160 134 146.07
2007 154 120 187 155.13
2008 134 79 129 116.36
2009 80 160 165 131.56
2010 76 52 145 92.03
2011 87 52 169 104.17
2012 88 43 170 102.27
2013 85 110 145 112.26
2014 89 72 132 98.40
2015 117 38 119 94.73
2016 67 51 129 83.02
2017 89 37 159 97.23
2018 95 59 159 105.88
2019 97 162 178 142.87
2020 89 127 165 125.37
      Total 3139.23
      Rrata2 116.27

Sumber : Hasil Perhitungan

4.3 Hujan Harian Maksimum


Dalam perencanaan ini, perhitungan curah hujan maksimum (HHM)
dilakukan dengan tiga metode, yaitu Gumbell, Log Person Tipe III, dan Iwai
Kadoya. Perhitungan selengkapnya adalah sebagai berikut :

Agung Aditama Yusri (18640176) 43


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

4.3.1 Metode Gumbel


Seperti yang telah dijelaskan pada bab II, tinjauan pustaka, metode
Gumbell menggunakan rumus sebagai berikut :

σR
RT = R + (Yt - Yn)
σn

Dimana : Rt = curah hujan harian maksimum (HHM),mm


R = curah hujan rata-rata
σR = standar deviasi
σn = reduced standard deviation
Yt = reduced variate pada PUH tertentu
Yn = reduced mean

Tabel 4.8 Perhitungan Standar Deviasi


Rankin
Ri R (Ri-R) (Ri-R)2
g
1 169,33 133,333 36,00 1295,81
2 166,33 133,333 33,00 1088,83
3 150,00 133,333 16,67 277,80
4 148,33 133,333 15,00 224,92
5 148,00 133,333 14,67 215,13
6 141,00 133,333 7,67 58,79
7 140,67 133,333 7,34 53,84
8 140,33 133,333 7,00 48,96
9 140,00 133,333 6,67 44,45
10 134,67 133,333 1,34 1,79
11 134,00 133,333 0,67 0,45
12 130,67 133,333 -2,66 7,09
13 129,00 133,333 -4,33 18,77
14 126,33 133,333 -7,00 49,04
15 125,33 133,333 -8,00 64,04
16 125,00 133,333 -8,33 69,43
17 123,00 133,333 -10,33 106,76
18 122,00 133,333 -11,33 128,43
19 120,33 133,333 -13,00 169,07
20 116,00 133,333 -17,33 300,42

Agung Aditama Yusri (18640176) 44


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Rankin
Ri R (Ri-R) (Ri-R)2
g
21 113,33 133,333 -20,00 400,10
21 112,00 133,333 -21,33 455,08
23 111,00 133,333 -22,33 498,75
Total 3066,65     5577,75
133,33

Rata²      

Sumber : Hasil Perhitungan

Adapun perhitungan curah hujan harian maksimum (HHM) selengkapnya


sebagai berikut :
 Standard deviasi (σR )
1 /2
∑ ( Ri−R)2
σR =
[ (n−1) ]
1 /2
5577,75
= [
( 23−1) ]
= 15,54
 Untuk jumlah data (n) = 23, maka berdasarkan pada table Reduced Mean
dan reduced standard deviation diperoleh :
σn= 1,0811
Yn = 0,5283
 Untuk PUH = 5 tahun, maka berdasarkan tabel reduced variate diperoleh
nilai Yt = 1,4999. Pemilihan PUH tahun berdasarkan pada pertimbangan
skala ekonomi dan skala resiko. Meskipun biaya yang dikeluarkan lebih
sedikit jika dibandingkan dengan PUH tahun tetapi faktor resiko genangan
masih tetap diperhitungkan.
σR
 RT = R + (Yt - Yn)
σn
= 133,33 + 15,54 / 1,0811 (1,4999-0,5283)
= 147,30
 Rentang keyakinan (RK)

Agung Aditama Yusri (18640176) 45


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Yt−Yn
K= = (1,4999-0,5283) / 1,0811 = 0,90
σn
b = √ 1+1.3 k +1.1 k 2 = √ 1+1.3(0,90)+1.1(0,90)2 = 1,748
b . σR 1,748 x 15,54
Se = = = 5,67
√n √ 23
Untuk α = 90% maka t (a) = 1,645
Rk = ± t (a) × Se = 1,645 x 5,67 = 9,32
Tabel 4.9 Perhitungan Rentang Keyakinan

RT (HMM Rk =±
PUH Yt Yn K b Se
(mm/24jam)) t(a)*Se

0,366
2 5 0,5283 131,01 -0,15 0,911 2,95 4,857
1,499
5 9 0,5283 147,30 0,90 1,748 5,67 9,320
2,250
10 2 0,5283 158,08 1,59 2,421 7,84 12,905
3,198
25 5 0,5283 171,72 2,47 3,305 10,71 17,616
Sumber : Hasil Perhitungan

 Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka diperoleh nilai HHM untuk


metode Gumbell = Data hasil perhitungan analisis HHM metode Gumbell
dapat dilihat secara lengkap pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Perhitungan HHM dengan metode Gumbel


PUH HHM dengan rentang
(Tahun Rt Rk keyakinan 90% (mm/24
) jam)
2 131.01 4.857 112,21 ± 5,257
5 147.30 9.320 131,63 ± 11,835
10 158.08 12.905 227,97 ± 16,426
25 171.72 17.616 160,73 ± 22,454

Sumber : Hasil Perhitungan

4.3.2 Metode Log Person Tipe III

Agung Aditama Yusri (18640176) 46


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Prinsip dari metode ini adalah dengan cara menransfer data-data


curah hujannya ke harga logaritma dahulu, kemudian dihitung parameter-
parameter statistiknya. Sesuai dengan langkah-langkah perhitungan yang
dijelaskan pada tinjauan pustakas sebelumnya, maka perhitungan curah
hujan maksimum (HHM) dengan Metode Log Person Tipe III adalah
sebagai berikut :

 Merubah data curah hujan (yang disusun dari nilai terbesar hingga terkecil)
kedalam bentuk logaritma, yang selanjutnya dinotasikan dengan Xi.
Mengenai perubahan data curah hujan kedalam bentuk logaritmanya dapat
dilihat pada tabel 4.11.
 Standar deviasi

1 /2 1 /2
∑ ( R− X )2 0,056472
σx =
[ (n−1) ] [ =
(23−1) ] = 0,051

 Koefisien asimetri (Cs)

Cs = n ∑ ¿ ¿ ¿ = = 23 ∑ ¿ ¿ ¿ = 0,423

Untuk PUH = 5 tahun, tabel distribusi log person tipe III, untuk Cs= diperoleh

Kx = 0.842

 Nilai logaritma dari data curah hujan untuk PUH 5 tahun, yaitu :

XT =X + KX.δx = 2,081

 Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka diperoleh nilai HHM untuk


metode log person tipe III, yaitu :

RT = antilog XT = 145,412 mm/24 jam

Tabel 4.11 Perhitungan Standar Deviasi untuk metode Log Person Tipe III

Agung Aditama Yusri (18640176) 47


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Rankin
Ri Xi= log Ri Xi-X (Xi-X)2 (Xi-X)3
g
           
1 169,33 2,23 0,11 0,011377 0,001214
2 166,33 2,22 0,10 0,009782 0,000967
3 150,00 2,18 0,05 0,002918 0,000158
4 148,33
2,17 0,05 0,002417 0,000119

5
2,17 0,05 0,002323 0,000112
148,00
6
2,15 0,03 0,000737 0,000020
141,00
7 140,67 2,15 0,03 0,000683 0,000018
8 140,33 2,15 0,03 0,000629 0,000016
9 140,00 2,15 0,02 0,000579 0,000014
10 134,67 2,13 0,01 0,000052 0,000000
11 134,00 2,13 0,01 0,000025 0,000000
12 130,67 2,12 -0,01 0,000035 0,000000
13 129,00 2,11 -0,01 0,000132 -0,000002
14 126,33 2,10 -0,02 0,000423 -0,000009
15 125,33 2,10 -0,02 0,000577 -0,000014
16 125,00 2,10 -0,03 0,000633 -0,000016
17 123,00 2,09 -0,03 0,001034 -0,000033
18 122,00 2,09 -0,04 0,001275 -0,000046
19 120,33 2,08 -0,04 0,001738 -0,000072
20 116,00 2,06 -0,06 0,003319 -0,000191
21 113,33 2,05 -0,07 0,004587 -0,000311
22 112,00 2,05 -0,07 0,005307 -0,000387
23 111,00 2,05 -0,08 0,005890 -0,000452
Total   48,81      
rata²(Xi)   2,12 Total 0,056472 0,001105

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.12 Perhitungan HHM dengan metode Log Person Tipe III
PUH tahun Kx Kx.δx Xt RT (mm/24 jam)
2 -0,368 -0,019 2,103 126,889
5 0,499 0,025 2,147 140,395
10 1,238 0,063 2,185 153,035
25 1,2267 0,062 2,184 152,834

Agung Aditama Yusri (18640176) 48


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Sumber : Hasil Perhitungan

4.3.3 Metode Iway Kadoya


Seperti yang telah dijelaskan pada Bab II ( Dasar Teori ), maka dapat
dilakukan perhitungan curah hujan harian HHM dengan metode Iwai
Kadoya sebagai berikut :
 Merubah data curah hujan (yang disusun dari nilai terbesar hingga terkecil)
kedalam bentuk logaritma, yang selanjutnya dinotasikan dengan Xi. Hal ini
dapat dilihat dalam table sebelumnya.

 Menghitung nilai Xr
n
1 1
Log Xr = ∑ log Ri = x 48,81 = 2,122
n t =1 23

Xr = LOG (2,122) = 0,327

Xr2 = 0,3272 = 0,107

n 23
 m= = = 2,3
10 10
( Xb . X k ) −Xr 2 18795,52
 bi = =
2 Xr−( Xb+ Xk) −279,68
= -67,205

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.13

Tabel 4.13 Perhitungan nilai bi


No xb xt xb.xt xb+xt xb.xt-Xr2 2xr-(xb+xt) bi
169,3 18795,6 280,3
111,00
1 3 3 3 18795,52 -279,68 -67,205
166,3 18628,9 278,3
112,00
2 3 6 3 18628,85 -277,68 -67,088
Total -134,293
           

Agung Aditama Yusri (18640176) 49


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Sumber : Hasil Perhitungan


 menghitung nilai b
n
1
b = ∑ bi = 0
m t=1
oleh karena nilai b sangat kecil maka dalam perhitungan ini diambil b = 0
 menghitung nilai (Xi + b)
n=1 Xi + b = 1
n = 23 Xi + b = 24
Pada tabel 4.14 dapat dilihat hasil perhitungan nilai (Xi+b)

Tabel 4.14 Perhitungan nilai (Xi+b)


Log Log
No Xi Log Xi xi +b
(xi+b) (xi+b)2
1 169,33 2,23 169,33 2,23 4,97
2 166,33 2,22 166,33 2,22 4,93
3 150,00 2,18 150,00 2,18 4,74
4 148,33 2,17 148,33 2,17 4,71
5 148,00 2,17 148,00 2,17 4,71
6 141,00 2,15 141,00 2,15 4,62
7 140,67 2,15 140,67 2,15 4,61
8 140,33 2,15 140,33 2,15 4,61
9 140,00 2,15 140,00 2,15 4,61
10 134,67 2,13 134,67 2,13 4,53
11 134,00 2,13 134,00 2,13 4,52
12 130,67 2,12 130,67 2,12 4,48
13 129,00 2,11 129,00 2,11 4,45
14 126,33 2,10 126,33 2,10 4,42
15 125,33 2,10 125,33 2,10 4,40
16 125,00 2,10 125,00 2,10 4,40
17 123,00 2,09 123,00 2,09 4,37
18 122,00 2,09 122,00 2,09 4,35
19 120,33 2,08 120,33 2,08 4,33
20 116,00 2,06 116,00 2,06 4,26
21 113,33 2,05 100,33 2,00 4,01
22 112,00 2,05 97,67 1,99 3,96
23 111,00 2,05 95,67 1,98 3,92
   Total  48,81   48,63   102,91
           
Sumber : Hasil Perhitungan

Agung Aditama Yusri (18640176) 50


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

 Xo = log (Xo +b) = (1/n).∑ log( Xi +b) = 2,114


 Xo2 = 2,114 2 = 4,471
 X2 = (1/n).∑ log ( Xi +b)2 = 4,475
1 2n


c
=

n−1
2 2
-√ X − X 0 = 1,424

Untuk nilai variable normal ( nilai ) selengkapnya dapat dilihat pada


lampiran.

Pada tabel 4.15 dapat dilihat mengenai hasil perhitungan HHM dengan
metode Iwai Kadoya.

Tabel 4.15 Perhitungan HHM metode Iway Kadoya

Xo + antilog Xo + (1/C. HHM


ξ 1/C × ξ mm/24 jam
(1/C. ξ) ξ)
(5)=(4)-b
2   0,000 2,114 130,130 130,130
5 0,5951 0,8474 2,962 915,844 915,844
10 0,9062 1,2905 3,405 2540,035 2540,035
25 1,2379 1,7628 3,877 7536,911 7536,911

Sumber : Hasil Perhitungan

Adapun perbandingan hasil HHM dari ketiga metode yang


digunakan yaitu metode Gumbel, metode Lg Person Tipe III, dan metode
Iway Kadoya dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut.

Agung Aditama Yusri (18640176) 51


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Tabel 4.16 Perbandingan NIlai Hujan Harian Maksimum (HHM)


PUH Perbandingan Nilai HHM (mm/24 jam)
(Tahun
) Iwai Kadoya Log Person Tipe III Gumbel
2 130,13 2,10 131,01
5 915,84 2,15 147,30
10 2540,04 2,18 158,08
25 7536,91 2,18 171,72

Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan tabel 4.16, maka nilai hujan harian maksimum (HHM)


yang akan digunakan untuk perhitungan selanjutnya adalah metode
Gumbell. Pemilihan tersebut dilakukan karena dengan nilai HHM terbesar
akan memberikan potensi atau kemungkinan terburuk terhadap debit
limpasan air hujan yang mengalir di wilayah perencanaan.

4.4 Analisa Intensitas Hujan


4.4.1 Metode Van Breen
Metode ini menganggap besarnya atau lama durasi hujan harian
adalah terpusat selama 4 jam dengan hujan efektif sebesar 90% dari hujan
selama 24 jam. Perhitungan intensitas hujan ini menganggap kurva
kecamatan sebagai kurva absis (dasar)
Adapun rumus yang digunakan yaitu :

90 % R 24
I=
4

Agung Aditama Yusri (18640176) 52


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Dimana : I = intensitas hujan (mm/jam)


R24 = HHM terpilih (mm/24 jam)

Untuk PUH 5 tahun, maka nilai HHM yang digunakan adalah 130,130
mm/24jam (Metode Gumbell)

I= 33,14
Tabel 4.17 Perhitungan Intensitas Hujan
PUH 2 thn 5 thn 10 thn 25 thn
I 29,48 33,14 35,57 38,64

Sumber : Hasil Perhitungan


Tabel 4.18 Dasar Durasi Hujan Kota Jakarta

Durasi Intensitas hujan Jakarta (mm/jam) untuk periode ulang hujan (tahun)
(menit)
2 Tahun 5 Tahun 10Tahun 25 Tahun 50Tahun
5 126 148 155 180 191
10 114 126 138 156 168
20 102 114 123 135 144
40 76 87 96 105 114
60 61 73 81 91 100
120 36 45 51 58 63
240 21 27 30 35 40

Sumber : Hasil Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan intensitas hujan untuk PUH 5 tahun, durasi
(t) = 5 menit
I5menit = 181,67 mm/jam
Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Perhitungan Distribusi Intensitas Hujan Metode Van Breen

Durasi Intensitas hujan (mm/jam)


(menit) 2 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun
5 176,859 181,67 183,77 198,70
10 160,015 154,66 163,62 172,21
20 143,17 139,93 145,83 149,03

Agung Aditama Yusri (18640176) 53


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

40 106,68 106,79 113,82 115,91


60 85,62 89,61 96,04 100,45
120 50,53 55,24 60,47 64,03
240 29,48 33,14 35,57 38,64

Sumber : Hasil Perhitungan

4.4.2 Metode Hasper Weduwen


Didalam metode ini penurunan rumus didasarkan pada
kecenderungan curah hujan harian yang dkelompokkan atas dasar anggapan
bahwa hujan memiliki distribusi simetris dengan durasi hujan (t) yang lebih
kecil dari 1 jam sampai dengan 24 jam. Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. 1  t  24 jam, maka

11.300 . t XT
R= (√ t +3,12 )( )
100
b. 0 < t < 1 jam, maka

.t R
R= (√ 11.300
t +3,12 ) ( 100 )
i

R =X
i
( X 1218
T
t +54
(1−t )+1272 t )
T

c. Intensitas hujan
R
I=
t
Dimana : I = intensitas hujan menurut hasper Weduwen (mm/jam)
R, Ri = curah hujan Hasper Weduwen (mm)
XT = curah hujan harian maksimum yang terpilih (mm)
t = durasi hujan (jam)

Nilai intensitas hujan dengan metode Hasper Weduwen ini dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.20 Perhitungan Ri

    2 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun


Ri 5 mnt = 90,10 95,03 97,97 101,37

Agung Aditama Yusri (18640176) 54


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Ri 10 mnt = 104,83 113,09 118,19 124,28


Ri 20 mnt = 117,85 129,75 137,36 146,69
Ri 40 mnt = 127,24 142,19 152,00 164,27

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.21 Perhitungan Distribusi intensitas hujan metode Hasper Weduwen


dengan PUH 2 tahun
Durasi Hujan   PUH 2 Tahun
t (menit) t (jam) Ri R (mm) I (mm/jam)
5 0,083 90,104 15,45 185,38
10 0,167 104,831 25,09 150,57
20 0,333 117,854 38,92 116,77
40 0,667 127,235 56,75 85,13
60 1 131,007 68,61 68,61
120 2 135,188 89,82 44,91
240 4 137,453 109,52 27,38

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.22 Perhitungan Distribusi intensitas hujan metode Hasper


Weduwen dengan PUH 5 tahun
Durasi Hujan   PUH 5 Tahun
t (menit) t (jam) Ri R (mm) I (mm/jam)
5 0,083 95,032 16,29 195,52
10 0,167 113,144 27,08 162,51
20 0,333 129,754 42,85 128,56
40 0,667 142,193 63,42 95,13
60 1 147,299 77,14 77,14
120 2 153,161 101,76 50,88
240 4 156,173 124,43 31,11

Sumber : Hasil Perhitungan

Agung Aditama Yusri (18640176) 55


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Tabel 4.23 Perhitungan Distribusi intensitas hujan metode Hasper


Weduwen dengan PUH 10 tahun
Durasi Hujan   PUH 10 Tahun
t (menit) t (jam) Ri R (mm) I (mm/jam)
5 0,083 97,972 16,80 201,57
10 0,167 118,194 28,29 169,76
20 0,333 137,364 45,37 136,10
40 0,667 151,995 67,79 101,69
60 1 158,085 82,79 82,79
120 2 164,981 109,61 54,81
240 4 168,784 134,48 33,62

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.24 Perhitungan Distribusi intensitas hujan metode Hasper


Weduwen dengan PUH 25 tahun
Durasi Hujan   PUH 25 Tahun
t (menit) t (jam) Ri R (mm) I (mm/jam)
5 0,083 101,371 17,38 208,57
10 0,167 124,279 16,41 98,46
20 0,333 146,690 40,00 120,00
40 0,667 164,273 57,17 85,75
60 1 171,716 68,63 68,63
120 2 180,237 89,20 44,60
240 4 184,977 108,36 27,09
Sumber : Hasil Perhitungan

4.4.3 Metode Bell


Prakiraan bola distribusi intensitas hujan ini dilakukan apabila durasi
hujan tidak ada, sehingga dalam mencari hubungan intensitas hujan pada
setiap durasi digunakan perumusan secara empiris, dimana data curah hujan
didasarkan pada rentang durasi per 60 menit (1 jam).
Dengan menggunakan tabel pedoman hujan Tanimoto didapat pola
distribusi curah hujan hanya diambil sampai 2 jam pertama (untuk hujan 170
mm) karena menghasilkan curah hujan yang maksimum. Untuk PUH 5
tahun, maka nilai HHM yang digunakan adalah jam (metode gumbel)
 Menghitung nilai HHM, sebagai berikut :

Agung Aditama Yusri (18640176) 56


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

HHM tahun . (87)


Untuk jam ke-1 : HHM 1 =
170

HHM tahun . (28)


Untuk jam ke-2 : HHM2 =
170

t 60 menit
 RT = (0.21 ln T + 0.52) . (0.54t0.25 + 0.5) . Rtahun
60
I tT = . RtT
t

Berikut ini diberikan tabel-tabel mengenai hasil perhitungan distribusi


intensitas hujan menurut metode Bell untuk PUH 2, 5, 10 dan 25 tahun.

Tabel 4.25 Perhitungan Distribusi Intensitas Hujan Menurut Metode Bell


untuk PUH 2 tahun
Durasi PUH 2 Tahun
(menit
) HHM1 HHM2 T R R (mm) I (mm/jam)
5 67,04 21,58 2 44,31 38,56 462,72
10 67,04 21,58 2 44,31 43,07 258,40
20 67,04 21,58 2 44,31 48,42 145,27
40 67,04 21,58 2 44,31 54,80 82,19
60 67,04 21,58 2 44,31 59,07 59,07
120 67,04 21,58 2 44,31 67,46 33,73
240 67,04 21,58 2 44,31 77,43 19,36

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.26 Perhitungan Distribusi Intensitas Hujan Menurut Metode Bell


untuk PUH 5 tahun
Durasi PUH 5 Tahun
(menit
) HHM1 HHM2 T R R (mm) I (mm/jam)
5 75,38 24,26 5 49,82 55,89 670,68
10 75,38 24,26 5 49,82 62,42 374,53
20 75,38 24,26 5 49,82 70,19 210,56
40 75,38 24,26 5 49,82 79,42 119,14

Agung Aditama Yusri (18640176) 57


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

60 75,38 24,26 5 49,82 85,62 85,62


120 75,38 24,26 5 49,82 97,77 48,89
240 75,38 24,26 5 49,82 112,23 28,06

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.27 Perhitungan Distribusi Intensitas Hujan Menurut Metode Bell untuk
PUH 10 tahun
Durasi PUH 10 Tahun
(menit
) HHM1 HHM2 T R R (mm) I (mm/jam)
5 80,90 26,04 10 53,47 70,16 841,91
10 80,90 26,04 10 53,47 78,36 470,14
20 80,90 26,04 10 53,47 88,11 264,32
40 80,90 26,04 10 53,47 99,70 149,55
60 80,90 26,04 10 53,47 107,47 107,47
120 80,90 26,04 10 53,47 122,73 61,37
240 80,90 26,04 10 53,47 140,88 35,22

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.28 Perhitungan Distribusi Intensitas Hujan Menurut Metode Bell untuk
PUH 25 tahun
Durasi PUH 25 Tahun
(menit
) HHM1 HHM2 T R R (mm) I (mm/jam)
5 87,88 28,28 25 58,08 90,82 1089,85
10 87,88 28,28 25 58,08 101,43 608,60
20 87,88 28,28 25 58,08 114,05 342,16
40 87,88 28,28 25 58,08 129,06 193,59
60 87,88 28,28 25 58,08 139,13 139,13
120 87,88 28,28 25 58,08 158,88 79,44
240 87,88 28,28 25 58,08 182,37 45,59

Sumber : Hasil Perhitungan

Agung Aditama Yusri (18640176) 58


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Adapun perbandingan hasil perhitungan nilai curah hujan maksimum


(HHM) dari ketiga metode yang digunakan yaitu Van Breen, Hasper
Weduwen, dan Bell, dapat dilihat pada tabel- tabel berikut.

Tabel 4.29 Perbandingan Nilai Distribusi Intensitas Hujan untuk PUH 2


tahun

Durasi Intensitas Hujan (mm/jam) untuk PUH 2 Tahun


(menit) Van Breen Hasper Weduwen Bell
5 176,86 185,38 462,72
10 160,02 150,57 258,40
20 143,17 116,77 145,27
40 106,68 85,13 82,19
60 85,62 68,61 59,07
120 50,53 44,91 33,73
240 29,48 27,38 19,36

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.30 Perbandingan Nilai Distribusi Intensitas Hujan untuk PUH 5


tahun

Durasi Intensitas Hujan (mm/jam) untuk PUH 5 Tahun


(menit) Van Breen Hasper Weduwen Bell
5 181,67 195,52 670,68
10 154,66 162,51 374,53
20 139,93 128,56 210,56
40 106,79 95,13 119,14
60 89,61 77,14 85,62
120 55,24 50,88 48,89
240 33,14 31,11 28,06

Sumber : Hasil Perhitungan

Agung Aditama Yusri (18640176) 59


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Tabel 4.31 Perbandingan Nilai Distribusi Intensitas Hujan untuk PUH 10


tahun

Durasi Intensitas Hujan (mm/jam) untuk PUH 10 Tahun


(menit) Van Breen Hasper Weduwen Bell
5 183,77 201,57 841,91
10 163,62 169,76 470,14
20 145,83 136,10 264,32
40 113,82 101,69 149,55
60 96,04 82,79 107,47
120 60,47 54,81 61,37
240 35,57 33,62 35,22
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.32 Perbandingan Nilai Distribusi Intensitas Hujan untuk PUH 25


tahun

Durasi Intensitas Hujan (mm/jam) untuk PUH 25 Tahun


(menit) Van Breen Hasper Weduwen Bell
5 198,70 208,57 1089,85
10 172,21 98,46 608,60
20 149,03 120,00 342,16
40 115,91 85,75 193,59
60 100,45 68,63 139,13
120 64,03 44,60 79,44
240 38,64 27,09 45,59
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari tabel diatas didapatkan rata-rata untuk durasi 60 dan 120 menit
(durasi hujan di indonesia) yang nilainya terbesar diantara ketiga metode
adalah intensitas hujan dengan metode Van Breen.

4.5 Pemilihan Rumus Intensitas Hujan


Dalam perencanaan sistm drainase, hal terpenting yang terlebih
dahulu perlu ditentukan adalah besarnya debit rencana. Besarnya debit
rencana dipengaruhi oleh nilai intensitas hujan, dimana nilainya merupakan
hasil dari pemilihan terhadap intensitas hujan diantara ketiga metode, yaitu
metode Talbolt, Sherman, dan Ishiguro. Dari ketiga metode tersebut dipilih
metode yang menghasilkan selisih intensitas hujan terkecil.

Agung Aditama Yusri (18640176) 60


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

Untuk menghitung lengkung intensitas hujan ini, maka digunakan


data distribusi intensitas hujan hasil perhitungan dengan metode Bell. Pada
tabel 4.32 Dapat dilihat mengenai perhitungan rumus intensitas hujan
berdasarkan data distribusi intensitas hujan metode Bell.
Berikut ini adalah perhitungan intensitas hujan untuk metode yang
digunakan yaitu metode Talbolt, metode Sherman, dan Ishiguro.

4.5.1 Metode Talbolt


Pada metode ini untuk menghitung intensitas hujan terlebih dahulu
dilakukan perhitungan terhadap nilai konstanta “a” dan “b”. kedua konstanta
tersebut tergantung pada lamanya curah hujan yang terjadi di daerah aliran.
Setelah kedua nilai konstanta tersebut diperoleh, maka nilai intensitas hujan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus, yaitu :
a
I=
t+b
Dimana :I = intensitas hujan dengan durasi t ( mm/jam)
t = waktu konsentrasi (menit)
a,b = kontanta
Adapun rumus dan hasil perhitungan untuk konstanta “a” dan “b” adalah
sebagai berikut:
( ∑ I × t ) ( ∑ I 2 ) −( ∑ I 2 × t ) ( ∑ I )
 a= 2
N ( ∑ I 2) − ( ∑ I )

( ∑ I )( ∑ I × t ) −N ( ∑ I 2 ×t )
 b= 2
N ( ∑ I 2 )−( ∑ I )
a
 I=
t+b

4.5.2 Metode Sherman


( ∑ log I ) ( ∑ log 2 t ) −( ∑ log t × log I )( ∑ logt )
 log a= 2
N ( ∑ log 2 t )−( ∑ log t )

Sehingga a = antilog

Agung Aditama Yusri (18640176) 61


PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

( ∑ log I )( ∑ log t ) −N ( ∑ logt × log I )


 n= 2
N ( ∑ log 2 t ) −( ∑ log t )
Sehingga persamaan yang didapat adalah :

a
I=
tn

4.5.3 Metode Ishiguro


( ∑ I √ t ) ( ∑ I 2) − ( ∑ I 2 √ t ) ( ∑ I )
 a= 2
N ( ∑ I 2 )−( ∑ I )

( ∑ I )( ∑ I √ t ) −N ( ∑ I 2 √t )
 b= 2
N ( ∑ I 2 ) −( ∑ I )

Sehingga persamaan yang didapatkan adalah

a
I=
√t +b

Selanjutnya dari rumus-rumus diatas dicari nilai selisih antara data


distribusi intensitas hujan (metode Bell) dengan intensitas hujan pada
masing-masing metode (Talbolt, Sherman, dan Ishiguro). Perbandingan
intensitas hujan dari ketiga metode dapat dilihat pada tabel dan grafik
berikut.

Agung Aditama Yusri (18640176) 62


Tabel 4.33 Perhitungan Rumus Intensitas hujan berdasarkan Data Distribusi Intensitas Hujan Metode Van Breen untuk PUH 2
tahun
log t.log
No t I I×t I2 I2 × t log t log I I log2 t t0.5 (I × t0.5) I2 × t0.5
1 5 176,86 884,30 31279,15 156395,76 0,70 2,25 1,57 0,49 2,24 395,47 69942,31
2 10 160,02 1600,15 25604,93 256049,29 1,00 2,20 2,20 1,00 3,16 506,01 80969,89
3 20 143,17 2863,43 20498,13 409962,57 1,30 2,16 2,80 1,69 4,47 640,28 91670,42
4 40 106,68 4267,08 11379,97 455198,74 1,60 2,03 3,25 2,57 6,32 674,68 71973,24
5 60 85,62 5137,34 7331,17 439870,45 1,78 1,93 3,44 3,16 7,75 663,23 56787,03
6 120 50,53 6063,74 2553,40 306408,01 2,08 1,70 3,54 4,32 10,95 553,54 27971,10
7 240 29,48 7074,37 868,87 208527,68 2,38 1,47 3,50 5,67 15,49 456,65 13460,40
2232412,4 50,3 3889,8
Jumlah 752,35 27890,40 99515,62 9 10,84 13,74 20,31 18,90 9 7 412774,39

Sumber : Hasil Perhitungan


TALBOLT ISHIGURO
a = 8393,46
b = 41,02
a = 586,26
b = 0,28

SHERMAN

log a = 2,677
antilog a = 474,812
n = 0,46

Tabel 4.34 Tabel Perbandingan Intensitas Hujan untuk PUH 2 tahun


t I I Ta I - ITa I She I - IShe I Is I - I Is
5 176,86 182,38 -5,52 226,19 -49,33 255,03 -78,17
10 160,02 164,50 -4,49 164,35 -4,34 182,81 -22,80
20 143,17 137,55 5,63 119,42 23,75 130,17 13,00
40 106,68 103,59 3,08 86,77 19,91 92,37 14,31
60 85,62 83,08 2,54 71,99 13,64 75,51 10,12
120 50,53 52,13 -1,59 52,31 -1,77 53,45 -2,92
240 29,48 29,87 -0,39 38,01 8,53 37,82 -8,34
752,35   -0,74   10,38   0,00

Sumber : Hasil Perhitungan


300.00

250.00

200.00

150.00 I Talbolt
I Sherman
100.00 I Ishiguro

50.00

0.00
5 10 20 40 60 120 240
Gambar 4.4 Grafik Lengkung Intensitas Hujan (PUH 2 tahun)
Tabel 4.35 Perhitungan Rumus Intensitas hujan berdasarkan Data Distribusi Intensitas Hujan Metode Van Breen untuk PUH 5
tahun
log t.log
No t I I×t I2 I2 × t log t log I I log2 t t0.5 (I × t0.5) I2 × t0.5
1 5 181,67 908,35 33003,63 165018,13 0,70 2,26 1,58 0,49 2,24 406,22 73798,35
2 10 154,66 1546,64 23921,00 239209,99 1,00 2,19 2,19 1,00 3,16 489,09 75644,84
3 20 139,93 2798,68 19581,59 391631,78 1,30 2,15 2,79 1,69 4,47 625,80 87571,53
4 40 106,79 4271,68 11404,51 456180,51 1,60 2,03 3,25 2,57 6,32 675,41 72128,47
5 60 89,61 5376,42 8029,42 481764,94 1,78 1,95 3,47 3,16 7,75 694,09 62195,59
10,9
6 120 55,24 6628,46 3051,15 366137,74 2,08 1,74 3,62 4,32 5 605,09 33423,65
15,4
7 240 33,14 7954,16 1098,41 263619,17 2,38 1,52 3,62 5,67 9 513,44 17016,54
2363562,2 4009,1
Jumlah 761,05 29484,39 100089,70 6 10,84 13,84 20,52 18,90 50,39 6 421778,97

Sumber : Hasil Perhitungan


TALBOLT ISHIGURO
a = 9488,89 a = 661,10
b = 48,54 b = 0,813

S
HERMAN
log a = 2,640
antilog a = 436,961 Tabel 4.36 Perbandingan Intensitas Hujan untuk PUH 5 tahun
n = 0,43
t I I Ta I - ITa I She I - IShe I Is I - I Is
5 181,67 177,24 4,42 219,24 -37,57 216,84 -35,17
10 154,66 162,10 7,44 162,90 -8,24 166,31 -11,65
20 139,93 138,45 1,48 121,04 18,90 125,09 14,84
40 106,79 107,18 0,38 89,93 16,86 92,63 14,17
60 89,61 87,43 2,18 75,59 14,02 77,24 12,36
120 55,24 56,30 1,06 56,17 -0,93 56,18 -0,94
240 33,14 32,89 0,26 41,73 8,59 40,55 7,40
Jumlah   17,23   11,63   1,01

Sumber : Hasil Perhitungan


250.00

200.00

150.00
I Talbolt
100.00 I Sherman
I Ishiguro
50.00

0.00
5 10 20 40 60 120 240

Gambar 4.5 Grafik Lengkung Intensitas Hujan (PUH 5 tahun)


Tabel 4.37 Perhitungan Rumus Intensitas hujan berdasarkan Data Distribusi Intensitas Hujan Metode Van Breen untuk PUH 10
thn
N
o t I I×t I2 I2 × t log t log I log t.log I log2 t t0.5
(I × t0.5) I2 × t0.5
1 5 183,77 918,87 33772,65 168863,26 0,70 2,26 1,58 0,49 2,24
410,93 75517,95
2 10 163,62 1636,18 26770,71 267707,14 1,00 2,21 2,21 1,00 3,16
517,40 84656,43
3 20 145,83 2916,66 21267,28 425345,65 1,30 2,16 2,82 1,69 4,47
652,19 95110,18
4 40 113,82 4552,84 12955,20 518208,15 1,60 2,06 3,29 2,57 6,32
719,87 81935,90
5 60 96,04 5762,18 9222,99 553379,50 1,78 1,98 3,53 3,16 7,75
743,89 71440,99
6 120 60,47 7256,08 3656,30 438756,31 2,08 1,78 3,70 4,32 10,95
662,39 40052,79
7 240 35,57 8536,57 1265,16 303637,59 2,38 1,55 3,69 5,67 15,49
551,03 19599,72
108910,3 2675897,6 4257,7
Jumlah 799,12 31579,38 0 0 10,84 14,01 20,83 18,90 50,39 0 468313,96

Sumber : Hasil Perhitungan


TALBOLT ISHIGURO
a = 10510,03 a = 722,79
b = 52,55 b = 1,00

SHERMAN
log a = 2,642
antilog a = 438,040
n = 0,41
Tabel 4.38 Tabel Perbandingan Intensitas Hujan untuk PUH 10 tahun
t I I Ta I - ITa I She I - IShe I Is I - I Is
5 183,77 182,64 1,14 225,32 -41,55 223,12 -39,35
10 163,62 168,04 4,42 169,22 -5,60 173,51 -9,89
20 145,83 144,87 0,96 127,09 18,74 132,00 13,83
40 113,82 113,56 0,26 95,45 18,37 98,63 15,19
60 96,04 93,38 2,65 80,73 15,31 82,61 13,43
120 60,47 60,91 0,44 60,63 -0,16 60,44 0,02
240 35,57 35,93 0,36 45,54 -9,97 43,82 -8,25
Jumlah   10,23   -4,86   -15,02

Sumber : Hasil Perhitungan


250.00

200.00

150.00
I Talbolt
100.00 I Sherman
I Ishiguro
50.00

0.00
5 10 20 40 60 120 240

Gambar 4.6 Grafik Lengkung Intensitas HUjan (PUH 10 tahun)


Tabel 4.39 Perhitungan Rumus Intensitas hujan berdasarkan Data Distribusi Intensitas Hujan Metode Van Breen untuk PUH 25
thn
N
o t I I×t I2 I2 × t log t log I log t.log I log2 t t0.5 (I × t0.5) I2 × t0.5
1 5 198,70 993,50 39481,79 197408,96 0,70 2,30 1,61 0,49 2,24 444,31 88283,97
2 10 172,21 1722,07 29655,21 296552,12 1,00 2,24 2,24 1,00 3,16 544,57 93778,02
3 20 149,03 2980,50 22208,51 444170,15 1,30 2,17 2,83 1,69 4,47 666,46 99319,47
4 40 115,91 4636,34 13434,78 537391,05 1,60 2,06 3,31 2,57 6,32 733,07 84968,99
5 60 100,45 6027,24 10091,01 605460,58 1,78 2,00 3,56 3,16 7,75 778,11 78164,63
6 120 64,03 7683,08 4099,28 491913,88 2,08 1,81 3,76 4,32 10,95 701,37 44905,39
7 240 38,64 9272,68 1492,75 358260,70 2,38 1,59 3,78 5,67 15,49 598,55 23125,63
120463,3
Jumlah 838,96 33315,41 3 2931157,45 10,84 14,17 21,07 18,90 50,39 4466,43 512546,08

Sumber : Hasil Perhitungan


TALBOLT ISHIGURO
a = 11149,40 a = 775,04
b = 53,32 b = 1,14
SHERMAN
log a = 2,660
=
antilog a 457,170
n = 0,41
Tabel 4.40 Perbandingan Intensitas Hujan untuk PUH 25 tahun
t I I Ta I - ITa I She I - IShe I Is I - I Is
5 198,70 191,19 7,51 235,99 -37,29 229,37 -30,67
10 172,21 176,09 3,88 177,51 -5,30 180,02 -7,82
20 149,03 152,07 3,05 133,52 15,51 138,03 11,00
40 115,91 119,48 3,57 100,43 15,48 103,79 12,12
60 100,45 98,39 2,06 85,02 15,44 87,19 13,26
120 64,03 64,33 0,30 63,95 0,08 64,07 -0,04
240 38,64 38,01 0,62 48,10 -9,46 46,59 -7,96
Jumlah   21,00   -5,54   -10,11

Sumber : Hasil Perhitungan


250.00

200.00

150.00
I Talbolt
100.00 I Sherman
I Ishiguro

50.00

0.00
5 10 20 40 60 120 240
Gambar4.7 Grafik Lengkung Intensitas HUjan (PUH 25 tahun)

Anda mungkin juga menyukai