I. PENDAHULUAN
II. DASAR
Kegiatan Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Per Orangan dan Upaya kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan Tahun 2021
III. TUJUAN :
1. Terlaksananya Desk Perencanaanpenyusunan Kebutuhan Obat, BMHP untuk
Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas di Kabupaten Bangkalan yang mendekati
kebutuhan nyata sesuai sumber dana Program Kefarmasian DAK Tahun 2021.
2. Tersusunnya secara tepat kebutuhan obat dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
sesuai kebutuhan dan pendistribusiannya
3. Pengelolaan Obat di Puskesmas dilaksanakan sesuai prosedur dan alokasi dana
pengadaan yang tersedia bisa dimanfaatkan secara rasional , efektif & efisien
sehingga berdaya guna dan berhasil guna secara maksimal
IV. PESERTA
- Staf Penanggung Jawab Kamar Obat Puskesmas sebanyak 22 orang
- Staf Penanggung Jawab Obat Puskesmas sebanyak 22 orang
- Staf Pengelola Obat di GFK Bangkalan sebanyak 14 orang
V. MATERI
1. Rencana Kerja kegiatan Seksi Kefarmasian
2. EvaluasiPengelolaanObat, Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas
3. Evaluasi Perencanaan Pengadaan Obat dan BMHP Puskesmastahun 2021
( Desk DAK 2021 dengan Puskesmas )
4. Pengenalan Obat yang sudah masuk pada Formularium Nasional dan E- Katalog
VI. METODE
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Desk DAK kefarmasian 2021
VIII. PELAKSANAAN
Hari : Kamis
Tanggal : 08 April 2021
Waktu : 08. 00 WIB
Tempat : Aula Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan
IX. PENYELENGGARA
Seksi Kefarmasian Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangkalan
X. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Kebutuhan obat yang diusulkan mendekati kebutuhan nyata di Puskesmas
2. Diharapkan alokasi dana yang tersediauntukpengadaanobatdan BMHP yang
tersediadari DAK 2021 bisa bermanfaat secara maksimal
3. Obat danPerbekalanKesehatanyang tersedia dapat dimanfaatkan secara tepat dan
rasional.
4. Pengelolaan Obat di Puskesmas bisa dilaksanakan sesuai prosedur sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan kepada masyarakat
Kamis
8 April 2021
5 10.00– 10.45 Evaluasi Pengelolaan Obat di Kepala Bidang INDAH WAHYUNI, SE.MM
Puskesmas Farmakmin&Gizi
I. PENDAHULUAN
Mengingat potensi ekonomi yang sangat strategis dan penting, serta potensi
risiko produknya maka perlu diselaraskan dengan pertumbuhan IRTP yang sangat
cepat sekaligus meningkatkan keamanan dan mutu produknya. Dalam hal pengawalan
terkait aspek keamanan dan mutu P-IRT tersebut, berdasarkan Undang Nomor 18
tahun 2012 tentang pangan pada pasal 108 ayat (3) diatur diantaranya adalah BPOM
melakukan pengawasan keamanan pangan, mutu pangan dan gizi pangan untuk
pangan olahan. Pangan olahan tersebut termasuk Pangan Industri Rumah Tangga (P-
IRT). Disamping itu, pada PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan gizi
pangan, pengawasan Keamanan P-IRT harus dilakukan secara terpadu dengan
Pemerintah Daerah dalam hal ini Kabupaten/Kota. BPOM sebagai koordinator
pengawasan obat dan makanan nasional sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3
tahun 2017 tentang Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan, bertanggung jawab
untuk menyiapkan dan menggembangkan kebijakan/regulasi/standar/pedoman
pengawasan pangan olahan termasuk P-IRT serta kompetensi pengawas pangan di
seluruh Indonesia.
II. DASAR
Kegiatan Program KefarmasiandariSumberDana Alokasi Khusus Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangkalan Tahun 2020
III. TUJUAN :
IV. PESERTA
- Kepala Puskesmas Se kabupaten Bangkalan 22 orang
- Staf Penanggung Jawab Obat Puskesmas sebanyak 22 orang
- Staf Pengelola Obat di GFK Bangkalan sebanyak 10 orang
V. MATERI
1. Rencana Kerja kegiatan Seksi Kefarmasian
2. Pengawasan Pre Market Industri Rumah Tangga Pangan dalamrangka
penerbitan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga
3. Pengawasan Post Market Industri Rumah Tangga Pangan
VI. METODE
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VIII. PELAKSANAAN
Hari : Selasa
Tanggal : 1 Desember 2020
Waktu : 08. 00 WIB
Tempat : Aula Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan
IX. PENYELENGGARA
Seksi Kefarmasian Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangkalan
X. HASIL YANG DIHARAPKAN
Bangkalan, 1- 12 – 2020
Mengetahui 21 Januari
2020
KepalaSumberDayaKesehatan
Dinas KesehatanKab. Bangkalan
Selasa
1 Desembet 2020
I. PENDAHULUAN
Secara umum, pengawasan sediaan farmasi khususnya obat dan bahan obat
di peredaran melibatkan sarana produksi, sarana distribusi dan sarana pelayanan
kefarmasian. Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Badan POM
selaku regulator, tetapi juga oleh stake holder dan masyarakat. Berbeda dengan sarana
produksi dan sarana distribusi, pengawasan sarana pelayanan kefarmasian tidak
dilengkapi dengan bisnis proses penilaian sarana yang salah satunya dilakukan
melalui proses sertifikasi, seperti sertifikasi CPOB pada sarana produksi dan
sertifikasi CDOB pada sarana distribusi. Hal ini berdampak pada munculnya risiko
gap pada pemenuhan persyaratan khususnya terkait pengelolaan sediaan farmasi.
V. MATERI
1) Unit pengawasan/pemeriksaan
Kegiatan Pengawasan Izin Apotek dan Toko Obat Terhadap Pemenuhan Standar dan
Persyaratan oleh Pemerintah Daerah ini akan membantu unit
pengawasan/pemeriksaan untuk mengkaji izin sarana dan mengevaluasi kepatuhan
sarana terhadap standar dan persyaratan di wilayah kerja masing-masing.
2) Masyarakat
Kegiatan Pengawasan Izin Apotek dan Toko Obat Terhadap Pemenuhan Standar dan
Persyaratan oleh Pemerintah Daerah diharapkan mampu meningkatkan efektivitas
pengawasan dan memperkuat pengawasan sehingga mampu meningkatkan
perlindungan kepada masyarakat.
IV. METODE
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VIII. PELAKSANAAN
Hari : Jumat
Tanggal : 20 November 2020
Waktu : 08. 00 WIB
Tempat : Aula Aula PKPRI Kab Bangkalan
Jalan P. Sudirman 112 A Bangkalan
IX. PENYELENGGARA
Seksi Kefarmasian Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangkalan
Bangkalan, 20 - 11 – 2020
Mengetahui 21 Januari
2020
KepalaSumberDayaKesehatan
Dinas KesehatanKab. Bangkalan
Jumat
20 November 2020
I. PENDAHULUAN
II. DASAR
Kegiatan Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Per Orangan dan Upaya kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan Tahun 2021
III. TUJUAN :
Tujuan pengelolaan obat di puskesmas adalah ;
a. Peningkatan efektifitas dan efesiensi pengelolaan obat.
b.Terlaksananya optimalisasi penggunaan obat.
c. Penggunaan obat secara tepat dan rasional.
d.Tersedianya setiap saat obat diperlukan dalam jumlah yang cukup dan terjamin untuk
mendukung pelayanan yang bermutu, serta untuk mencegah terjadinya stagnasi pada unit
obat
IV. PESERTA
- Staf Penanggung Jawab Kamar Obat Puskesmas sebanyak 22 orang
- Staf Penanggung Jawab Obat Puskesmas sebanyak 22 orang
- Staf Pengelola Obat di GFK Bangkalan sebanyak 14 orang
V. MATERI
VI. METODE
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VIII. PELAKSANAAN
Hari : Senin
Tanggal : 5 April 2021
Waktu : 08. 00 WIB
Tempat : Aula Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan
IX. PENYELENGGARA
Mengetahui,
KepalaSumberDayaKesehatan Kepala Seksi Kefarmasian
Dinas KesehatanKab. Bangkalan
Senin
5 April 2021