DISUSUN OLEH:
UNGARAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Mengetahui,
II
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
III
BAB I
PENDAHULUAN
RSUD Pandan Arang merupakan salah satu rumah sakit yang terletak di
Kabupaten Boyolali dan merupakan lembaga teknis daerah berdasarkan
Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Daerah. Rumah Sakit Pandan Arang adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah yang berdiri dan beroperasi pada tanggal 1 Oktober 1961 hingga saat
ini. Pada awalnya RSUD Pandan Arang bernama “Kyai pandan Arang” dan pada
tanggal 9 Januari 1993 secara sah RSUD Pandan Arang naik Kelas menjadi
Kelas C melalui keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nompor 009-
G/MENKES/SK/I/1993.
1
pasien dapat berjalan dengan optimal bila di dukung dengan sumber daya
manusia yang sesuai dengan jenis tugas pokok, meliputi tenaga jasa boga /
pengolah, pramusaji, administrasi dan lain-lain. Dalam upaya menjamin kegiatan
penyelenggaraan makanan yang optimal di Instalasi Gizi dibutuhkan standar
kebutuhan tenaga secara lebih rinci yang memuat jenis dan jumlah tenaga.
Mengingat pentingnya hal tersebut perlu disadari dengan sepenuhnya
bahwa peranan dan fungsi dari pelayanan gizi di dalam rumah sakit sangatlah
penting, baik dalam segi pelaksanaan rujukan maupun dalam melaksanakan
intervensi gizi secara paripurna atau general terhadap pasien di dalam sebuah
rumah sakit (Nursalam, 2011).
Salah satu dampak negatif jika ketenaga kerjaan tidak sebanding dengan
beban kerja dapat menimbulkan risiko terjadinya bournout. Burnout adalah
istilah psikologi yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan
kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan
seseorang. (Sarah, 2018)
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebutuhan Menurut
TUGAS POKOK WISN (Workload
JABATAN JUMLAH
dan FUNGSI Indicators Of Staffing
Needs)
a. Penanggung
jawab umum
organisasi unit
Kepala
pelayanan gizi
Instalasi 1 1 (cukup)
Gizi RSUD Pandang
Arang Boyolali.
b. Merencanakan
3
program kegiatan
Instalasi Gizi.
c. Melaksanakan
kegiatan
pengelolaan
Instalasi gizi.
d. Mengarahkan dan
mengendalikan
kegiatan Instalasi
Gizi.
e. Melaksanakan
koordinasi
sehubungan
dengan
/kelancaran
kegiatan instalasi.
f. Mengkaji dan
mengembangkan
tekhnis Instalasi
Gizi.
g. Mengawasi dan
mengecek
kehadiran
bawahannya.
a. Menganalisis data
gizi, makanan dan
dietetik serta
penunjangnya
Nutrisionist 10 13 (kurang 3 orang)
secara deskripsi
dalam rangka
menyusun rencana
bulanan, triwulan
4
dan tahunan.
b. Menganalisa data
secara deskriptif
dalam penyusunan
rancangan rencana
bulanan dan
tahunan pelayanan
gizi, makanan dan
dietetik.
c. Menganalisa data
dalam penyusunan
petunjuk
pelaksanaan/
petunjuk tekhnis
dibidang gizi,
makanan dan
dietetik.
d. Menganalisa data
dalam penyusunan
racangan pedoman
gizi, makanan dan
dietetik.
e. Menganalisa data
dalam penyusunan
standar umum dan
kebutuhan gizi,
dietetik individu.
f. Menyusun proposal
dalam penyusunan
5
instrument
pengamatan
keadaan gizi,
makan dan dietetik.
g. Menganalisa data
secara driskriptif
dalam pengamatan
keadaan gizi,
makanan dan
dietetik. dan sarana
pelayanan gizi.
h. Mengumpulakn
data tentang sumber
daya dalam
persiapan
penanggulangan
masalah gizi,
makanan dan
dietetik.
i. Melakukan
konsulatasi diet
khusus dengan 1
komplikasi dan diet
KEP Berat tanpa
komplikasi.
j. Melakukan
penyuluhan gizi/
diet kelompok.
k. Melakukan
6
pemeriksaan,
penyedianaan
makanan biasa dan
khsusus.
l. Melakukan
pengawasan harian
mutu makanan dan
PMT: standar porsi,
standar bumbu,
standar resep,
standar menu,
standar keamanan
dan cita rasa.
m. Menyusun
perencanaan diet
sesuai penyakit
dengan dua
komplikasi.
n. Melakukan
penilaian diet klien
dalam tim kerja
pada kunjungan
keliling.
o. Mengelola data
dalam penelitian
terapan dalam
bidang gizi dan
dietetik.
p. Memantau kegiatan
7
pengukuran LILA,
IMT, stadnar gizi
tahunan.
q. Memantau dan
mengevaluasi
penggunaan dana
kegiatan pelayanan
gizi, makanan dan
dietetik secara
bulanan.
a. Mengecek
penerimaan
barang
b. Menghitung
perkiraan pasien
c. Mengawasi
produksi makanan
d. Mengelompokkan
Koordinator jenis diet 5 6 (kurang 1)
Shift
e. Menghitung
jumlah pasien
berdasarkan
dietnya
f. Menghitung
jumlah bahan
makanan yang
akan diolah
a. Mempelajari
Pramusaji 15 20 (kurang 5)
standar porsi
8
bahan makanan
sebagai dasar
untuk menentukan
pemorsian.
b. Menyiapkan
peralatan saji
sebagai awal dari
pekerjaan proses
pemorsian
penyajian
makanan.
c. Menata makanan
dalam alat saji
sesuai dengan
menu yang telah
ditentukan.
d. Mendistribusikan
dan menyajikan
makanan dan
minuman sesuai
dengan menu
standar dengan
peralatan dan
waktu yang telah
ditentukan untuk
memenuhi
konsumsi pasien
rawat inap.
e. Mencuci peralatan
9
saji agar selalu
siap untuk
digunakan.
a. Menyiapkan
perlengkapan
masak.
b. Menyusun menu
hidangan yang
akan disajikan
untuk pasien.
c. Menyediakan dan
menyiapkan
hidangan untuk
pasien.
10
Uraian tugas di Instalasi Gizi RSUD Pandan Arang sudah sesuai dengan standar
tenaga kerja PGRS. Setiap tenaga kerja melaksanakan tugas atau job desk nya
sesuai dengan porsi, tetapi karena keterbatasan jumlah tenaga kerja maka satu orang
tenaga kerja bisa melaksanakan tugas di luar job desk. Sehingga kegiatan pelayanan
di Instalasi Gizi tetap terlaksana dengan optimal. Meskipun para tenaga kerja
melaksanakan tugas di luar job desk, mereka tidak meninggalkan tanggung jawab
dan tugas pokok masing-masing.
1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja/WISN
(Workload Indicarors of Staffing Needs)
Berikut adalah kebutuhan tenaga menurut perhitungan WISN :
1) Kepala Instalasi Gizi
Waktu kerja = Hari dlm setahun – (hari libur + minggu + hari
cuti + hari izin)
= 365 – (16 + 52 + 12 +12)
= 365 – 90
= 275 hari
Kapasitas kerja per tahun = waktu kerja x jam kerja dalam sehari
= 275 hari x 7 jam
= 1925 jam
Beban kerja/tahun = jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 1 x 7 x 365
= 2.555 jam
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Kebutuhan jumlah tenaga kerja = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
2.555
= 1925
11
= 275 hari
Kapasitas kerja per tahun = waktu kerja x jam kerja dalam sehari
= 275 hari x 7 jam
= 1925 jam
Jumlah Nutrisionis adalah 10 orang
Beban kerja/tahun = jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 10 x 7 x 365
= 25.550 jam
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Kebutuhan jumlah tenaga kerja = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
25.550
= 1925
4) Pramusaji
12
Waktu kerja = Hari dlm setahun – (hari libur + minggu + hari cuti + hari izin)
= 365 – (16 + 52 + 12 + 12)
= 365 – 90
= 275 hari
Kapasitas kerja per tahun = waktu kerja x jam kerja dalam sehari
= 275 hari x 7 jam
= 1925 jam
Jumlah pramusaji adalah 15 orang
Beban kerja/tahun = jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 15 x 7 x 365
= 38.325 jam
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Kebutuhan jumlah tenaga kerja = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
38.325
= 1925
5) Pramumasak
Waktu kerja = Hari dlm setahun – (hari libur + minggu + hari cuti + hari izin)
= 365 – (16 + 52 + 12 + 12)
= 365 – 90
= 275 hari
Kapasitas kerja per tahun = waktu kerja x jam kerja dalam sehari
= 275 hari x 7 jam
= 1925 jam
Jumlah pramumasak adalah 8 orang
Beban kerja/tahun = jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 8 x 7 x 365
= 20.440 jam
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Kebutuhan jumlah tenaga kerja = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
13
20.440
= 1925
1. Metode WISN
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
81/Menkes/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit
menyatakan bahwa metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban
kerja (WISN) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan
pada beban pekerjaan nyata dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan
pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Metode ini bermanfaat
untuk menghitung kebutuhan saat ini dan masa mendatang, membandingkan
SDM Kesehatan pada daerah atau fasilitas kesehatan yang berbeda, dapat
melihat apa tenaga kesehatan bekerja sesuai dengan profesinya atau tidak, dan
dapat mengidentifikasi seberapa besar beban kerja SDM kesehatan (Depkes dan
GTZ, 2009). Menetapkan waktu kerja yang tersedia
Berdasarkan hasil analisis kuantitatif yang telah dilakukan untuk
menghitung jumlah kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Gizi RSUD Pandan
Arang Boyolali dengan mentode Workload Indicator Staff Need (WISN) jumlah
14
kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Gizi sebanyak 51 orang. Jumlah tenaga kerja
saat ini yang terdapat di Instalasi Gizi RSUD Pandan Arang Boyolali adalah 39
orang, jadi perlunya penambahan tenaga kerja sebanyak 11 orang. Menurut
Patrisia (2017), beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak
terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terdapat
kelebihan tenaga kerja yang menyebabkan organisasi harus menggaji jumlah
tenaga pekerja lebih banyak dengan produktivitas yang sama sehingga terjadi
inefisiensi biaya. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan tenaga kerja dapat
menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis bagi tenaga pekerja. Akhirnya
tenaga pekerja menjadi tidak produktif karena terlalu lelah.
Menurut PGRS (2013), berdasarkan penelitian Badan Pendayagunaan
Sumber Daya Manuasia Kesehatan Tahun 2012 mengenai kebutuhan tenaga gizi
dengan metode perhitungan Analisis Beban Kerja atau WISN (Work Load
Indicator Staf Need), diperoleh jumlah optimal tenaga RD dan TRD berdasarkan
kelas Rumah Sakit Tipe B untuk RD berjumlah 22 orang, TRD berjumlah 15
orang, dan kebutuhan tenaga gizi berjumlah 37 orang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tenaga ahli gizi RSUD Pandan Arang Boyolali masih belum
memenuhi standar ahli gizi yang ditentukan menurut PGRS.
Pada Rumah Sakit yang belum memiliki tenaga gizi sesuai klasifikasi
sebagai mana tersebut, dapat memanfaatkan tenaga gizi yang dimiliki secara
bertahap dalam melakukan peningkatan kemampuan dan pembinaan tenaga agar
memenuhi kualifikasi termaksud.
15
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
a. Standart ketenagaan di Instalasi Gizi RSUD Pandan Arang memiliki
jumlah pegawai yang tidak sesuai kebutuhan tetapi tugas pokok dari setiap
bagian ketenagaan sudah sesuai SOP dengan adanya tugas rangkap.
b. Jumlah pegawai di Instalasi Gizi RSUD Pandan Arang Boyolali berjumlah
39 pegawai dengan masing-masing jabatan dan kualifikasi pendidikan
tertentu sesuai dengan jabatannya.
c. Masing-masing tenaga gizi di Insalasi Gizi RSUD Pandan Arang Boyolali
memiliki tugas pokok berdasarkan bagiannya yang telah sesuai SOP.
d. Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga secara WISN, jumlah Ahli Gizi
kurang 3 orang, Koordinator shift kurang 1 orang, Pramusaji kurang 5
orang dan Juru Masak kurang 2 orang.
3.2 Saran
Dengan adanya analisis ini diharapkan menjadi pertimbangan terhadap
RSUD Pandan Arang Boyolali untuk memenuhi kebutuhan SDM sesuai
kebutuhan serta, mempertimbangkan produktivitas yang ada. Selain
menggunakan metode perhitungan WISN, kebutuhan ketenagaan dapat dihitung
dengan menggunakan metode lain yaitu salah satunya menggunakan perhitungan
PGRS (2013).
16
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, M. And Aprianti, A., 2018. Analisis Beban Kerja Tenaga Gizi Di Rsud
Banjarbaru. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Sahrah A. Burnout Perawat Perempuan ditinjau dari Iklim Organisasi. J Psycho Idea.
2018;15(2):88–97.
Imanti, M. And Setyowati, M., 2015. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasakan
Beban Kerja Unit Rekam Medis Rumah Sakit Islam Kendal Tahun
2015. Diakses Dari Http://Eprints. Dinus. Ac. Id/Id/Eprin, 17489.
Asteina, D., 2011. Analisis Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Di Instalasi
Farmasi Rsud Pasaman Barat Tahun 2011. Jurnal Scrib.
Susanto, N.A., Mansur, M. And Djauhari, T., 2017. Analisis Kebutuhan Tenaga Di
Instalasi Farmasi Rs Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2016. Jurnal
Medicoeticolegal Dan Manajemen Rumah Sakit, 6(2).
Ap, P.N., 2019. Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pada Unit Rekam Medis
Berdasarkan Analisis Beban Kerja Kesehatan Di Rumah Sakit Umum.
17