Anda di halaman 1dari 19

MEDIASI KEPUASAN NASABAH PADA PENGARUH KUALITAS

PELAYANAN DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS


(Studi Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Pandeglang)

Eka Cahya Agustiansyah1 dan HER Taufik2


Program Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
e.c.agustiansyah@gmail.com1, hertaufik@gmail.com2

Abstract

Generally unsatisfied customers will convey bad experiences to others and it will cause big
losses for the company. This study aims to improve customer loyalty through service quality
and corporate image mediated by customer satisfaction. The research used SEM-PLS
method which was done on 100 BSM customers in KCP Pandeglang using accidental
sampling technique. The result of the research shows that service quality has positive and
significant influence to customer loyalty, corporate image has no effect to customer loyalty,
service quality has positive and significant effect to customer satisfaction, corporate image
has positive and significant impact to customer satisfaction, and satisfaction has positive
and significant impact to customer loyalty. Customer satisfaction is proven to mediate
partial service quality to customer loyalty.

Keywords: Service Quality; Corporate Image; Customer Satisfaction; Customer Loyalty

Pendahuluan terjadinya perputaran pelanggan,


Latar Belakang Masalah mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap
Suatu tantangan besar bagi pengelola harga, mengurangi biaya kegagalan
perbankan untuk memberikan dan pemasaran, mengurangi biaya operasional
mempertahan kepuasan nasabah. Al-Rousan yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah
et al (2010) menyatakan bahwa perusahaan pelanggan.
jasa harus berupaya untuk mempertahankan Dengan terpenuhinya kebutuhan
kualitas pelayanan yang unggul melebihi pelanggan sesuai dengan harapan, akan
pesaing mereka untuk memperoleh dan diikuti dengan citra positif di mata
mempertahan kepuasan pelanggan. pelanggan. Citra merupakan persepsi yang
Memiliki pelanggan yang puas tidaklah dibangun oleh pelanggan. Citra perusahaan
cukup, pelanggan haruslah sangat puas itu menjadi sangat penting terutama dalam
karena kepuasan pelanggan mengarah pada meningkatkan loyalitas nasabah. Citra
loyalitas (Bowen dan Chen, 2011). perusahaan merujuk pada bagaimana
Kepuasan pelanggan merupakan persepsi nasabah akan suatu nama
kunci dalam menciptakan loyalitas perusahaan yang ada dalam ingatan mereka.
pelanggan. Banyak manfaat yang diterima Semakin positif pandangan nasabah
oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat terhadap citra perusahaan, maka semakin
kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni besar kepercayaan nasabah kepada
selain dapat meningkatkan loyalitas perusahaan, sehingga semakin loyal juga
pelanggan tetapi juga dapat mencegah nasabah terhadap perusahaan tersebut (Nha
et al, 2013).
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa
(JRBMT), Vol. 3 (1): hh.1-19 (Mei 2019)
Sebagai salah satu perbankan syariah
ISSN (Online) 2599-0837, terkemuka, Bank Syariah Mandiri yang
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRBM selanjutnya disebut BSM hampir setiap
© 2019 Magister Manajemen UNTIRTA
tahun selalu mengalami peningkatan laba

1
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

dan hingga saat ini sudah memiliki aset lebih 210 juta juga tidak mampu tercapai
dari 78 Triliun. Lebih dari 130 KCU dan 470 maksimal karena nominal transaksi hanya
KCP BSM beroperasional untuk melayani mencapai Rp. 169,9 juta atau 80,9%.
kebutuhan perbankan nasabah di berbagai Salah satu indikasi adanya loyalitas
wilayah seluruh Indonesia. Banyaknya nasabah adalah melakukan pembelian ulang
penghargaan yang berhasil diraih oleh BSM dengan cara aktif menabung atau melakukan
berdampak baik bagi citra perusahaan yang transaksi perbankan melalui akun rekening
akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan tabungan yang dimiliki. Di samping
nasabah. Pencapaian ini tentunya juga penurunan pencapaian target nominal
didukung oleh pelayanan perbankan yang transaksi tabungan, permasalahan lain yang
telah memenuhi standar kualitas tertentu. terjadi di BSM KCP Pandeglang juga
Namun dibalik kinerja perusahaan serta terlihat dari kenaikan jumlah rekening pasif
pelayanan yang begitu baik, terdapat (3 bulan) sebagaimana ditunjukkan Tabel 2
fenomena bisnis yang perlu mendapatkan berikut :
perhatian yaitu menurunnya pencapaian Tabel 2 Jumlah Rekening Pasif (3 Bulan)
target nominal transaksi tabungan nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Pandeglang
seperti ditunjukkan pada Tabel 1 berikut : Tahun 2017
Tabel 1 Pencapaian Target Nonimal Jumlah
Total
Transaksi Tabungan Bank Syariah Mandiri Rekening
Bulan Rekening (%)
Pasif (3
KCP Pandeglang Tahun 2017 bulan)
Keseluruhan
Realiasasi Capaian
Target September 544 2.788 19.5
Bulan Nominal Target
Transaksi Oktober 672 2.845 23.6
Transaksi (%)
November 711 2.901 24.5
Sep Rp. 235 juta Rp. 202,4 juta 86,1 % Desember 726 2.950 24.6
Okt Rp. 215 juta Rp. 242,1 juta 112,6 %
Sumber : Bank Syariah Mandiri KCP
Pandeglang, 2018.
Nov Rp. 250 juta Rp. 203,5 juta 81,4%
Dari Tabel 2 terlihat terus terjadi
Des Rp. 210 juta Rp. 169,9 juta 80,9% kenaikan jumlah rekening pasif (3 bulan)
Sumber : Bank Syariah Mandiri KCP dari bulan September hingga Desember
Pandeglang, 2018. 2017. Meskipun diiringi oleh kenaikan total
Berdasarkan Tabel 1 diketahui rekening keseluruhan yang menunjukkan
selama bulan September s/d Desember 2017 adanya penambahan akun rekening
telah terjadi penurunan target transaksi yang tabungan baru, namun jumlah rekening pasif
disebabkan oleh realisasi nominal transaksi (3 bulan) yang terus meningkat
nasabah yang juga menurun di BSM KCP menggambarkan bahwa nasabah di BSM
Pandeglang. Dari target transaksi sebanyak KCP Pandeglang kurang loyal karena tidak
Rp. 235 juta di bulan September, realisasi mau menabung atau aktif bertransaksi.
transaksi yang tercapai hanya 86,1% dengan Pembukaan rekening yang terus bertambah
nominal Rp. 202,4 juta. BSM yang namun tidak diiringi oleh jumlah dana yang
menurunkan target transaksi menjadi Rp. ditabung dapat membuat reputasi bank
215 juta di bulan Oktober ternyata diikuti menjadi turun karena di anggap tidak
oleh pencapaian target yang maksimal mampu mengelola nasabah dengan baik.
hingga 112,6% dengan nominal Rp. 242,1 Menurunnya pencapaian target
juta. BSM yang kembali meningkatkan transaksi nasabah pada 4 bulan terakhir di
target transaksinya menjadi Rp. 250 juta di tahun 2017 juga menunjukkan adanya
bulan November namun harus mengalami permasalahan pada loyalitas nasabah dalam
penurunan target kembali yang hanya melakukan transaksi di BSM KCP
mencapai 81,4% dengan nominal Rp. 203,5 Pandeglang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
juta. Bahkan, pada Desember BSM yang menurunnya kepuasan nasabah atau
hanya menargetkan transaksi sebesar Rp. berbagai faktor lain seperti pelayanan dan

2
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

citra perusahaan sehingga perlu segera untuk 4. Apakah terdapat pengaruh citra
diperbaiki agar dapat kembali meningkatkan perusahaan terhadap kepuasan nasabah
loyalitas nasabah dalam melakukan pada BSM KCP Pandeglang?
transaksi perbankan di BSM. 5. Apakah terdapat pengaruh kepuasan
Diketahui hasil penelitian Shanka nasabah terhadap loyalitas nasabah pada
(2011) menunjukkan kualitas layanan BSM KCP Pandeglang?
berdampak positif pada loyalitas pelanggan.
Didukung oleh Senthilkumar (2012) yang Landasan Teori
menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh Pengertian Kualitas Pelayanan
positif terhadap loyalitas nasabah. Namun Kualitas pelayanan merupakan suatu
pendapat berbeda dari hasil penelitian yang metode desktiptif untuk menggambarkan
dilakukan Yesenia (2014) menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan pada suatu
kualitas pelayanan tidak berpengaruh pelayanan. Metode ini dikembangkan tahun
terhadap loyalitas pelanggan. Demikian pula 1999 oleh A. Parasuraman et al lewat
penelitian yang dilakukan Basri et al (2015) penelitian berjudul "A Conceptual Model of
yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan Service Quality and Its Implications for
tidak berpengaruh signifikan terhadap Future Research" diterbitkan di Journal of
loyalitas nasabah. Marketing. Metode tersebut lalu direvisi
Hasil ini menunjukkan bahwa kembali oleh mereka pada tahun 1988 lewat
diperlukan variabel yang mampu penelitian berjudul “SERVQUAL: A
menjembatani hubungan antara kualitas Multiple-Item Scale for Measuring
pelayanan dengan loyalitas yang dalam Consumer Perceptions of Service Quality”
penelitian ini digunakan kepuasan nasabah. diterbitkan di Journal of Retailing. Service
Seorang nasabah untuk loyal harus quality adalah ukuran seberapa baik suatu
merasakan kepuasan terlebih dahulu layanan menemui kecocokan dengan
terhadap kualitas layanan ataupun orientasi harapan pelanggan.
pelayanan dan harga yang diberikan oleh Wyckof dan Lovelock (2011)
pihak perbankan (Basri et al, 2015). menyatakan kualitas pelayanan adalah
tingkat keunggulan yang diharapkan dan
Rumusan Masalah pengendalian atas tingkat keunggulan
Berdasarkan fenomena bisnis dan tersebut untuk memenuhi keinginan
research gap seperti di uraikan tersebut di pelanggan. Sedangkan Rangkuti (2012)
atas, maka rumusan masalah dalam mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai
penelitian ini adalah “Bagaimana suatu bentuk penilaian pelanggan terhadap
meningkatkan loyalitas nasabah melalui tingkat pelayanan yang diterima dengan
kualitas pelayanan dan citra perusahaan tingkat layanan yang diharapkan.
yang dimediasi oleh kepuasan nasabah” Kualitas pelayanan merupakan
yang diuraikan dalam pertanyaan penelitian tingkat keunggulan yang diharapkan dan
sebagai berikut : pengendalian atas tingkat keunggulan
1. Apakah terdapat pengaruh kualitas tersebut untuk memenuhi keinginan
pelayanan terhadap loyalitas nasabah pelanggan. Penjualan jasa akan disebut
pada BSM KCP Pandeglang? berkualitas, bila pelayanan yang diberikan
2. Apakah terdapat pengaruh citra memenuhi atau melebihi harapan
perusahaan terhadap loyalitas nasabah penggunanya dan perusahaan jasa dapat
pada BSM KCP Pandeglang? memuaskan sebagian besar kebutuhan
3. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelanggan hampir sepanjang waktu akan
pelayanan terhadap kepuasan nasabah disebut perusahaan berkualitas.
pada BSM KCP Pandeglang? Menurut Lovelock (2011), kualitas
pelayanan merupakan tingkat keunggulan
yang diharapkan dan pengendalian atas

3
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

tingkat keunggulan tersebut untuk Pengertian Citra Perusahaan


memenuhi keinginan pelanggan. Hal ini Citra perusahaan adalah bagaimana
terlihat ada dua faktor utama yang pihak lain memandang sebuah perusahaan,
mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas.
service dan perceived service dengan Tugas perusahaan dalam membentuk
indikatornya sebagai berikut : citranya adalah dengan mengidentifikasi
1. Jika pelayanan yang dirasakan citra seperti apa yang ingin dibentuk di mata
(perceived service) > pelayanan yang publik atau masyarakatnya. Kotler (2012)
diharapkan (expected service), maka membedakan pengertian antara identitas
kualitasnya ideal. dengan citra. Di mana identitas adalah
2. Jika pelayanan yang dirasakan berbagai cara yang diarahkan perusahaan
(perceived service) = pelayanan yang untuk mengidentifikasikan dirinya atau
diharapkan (expected service), maka memposisikan produknya, sementara citra
kualitasnya baik dan memuaskan. atau image adalah persepsi masyarakat
3. Jika pelayanan yang dirasakan terhadap perusahaan atau produknya.
(perceived service) < pelayanan yang Kotler dan Armstrong (2012)
diharapkan (expected service), maka mengartikan citra perusahaan merupakan
kualitasnya buruk. seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap
Indikator Kualitas Pelayanan perusahaan. Citra dapat berubah menjadi
Indikator kualitas pelayanan buruk atau negatif, apabila kemudian
merujuk pada Nisjar (2016) yang ternyata tidak didukung oleh kemampuan
menjelaskan berbagai karakteristik atau keadaan yang sebenarnya. Menurut
pelayanan berkualitas, yaitu : Nguyen dan Blanc (2011), citra perusahaan
1. Prosedur pelayanan harus mudah merupakan hasil dari kumpulan proses di
dimengerti dan mudah dilaksanakan, mana pelanggan membandingkan berbagai
sehingga terhindar dari prosedur atribut yang dimiliki oleh perusahaan.
birokratik yang sangat berlebihan, Atribut yang dimaksud misalnya produk,
berbelit-belit (time consuming); harga, kualitas produk dan kualitas layanan.
2. Pelayanan diberikan secara jelas dan
pasti, sehingga ada suatu kejelasan dan Peran Citra
kepastian dalam menerima pelayanan Kanaidi (2012) mengidentifikasi
tersebut; terdapat empat peran citra dalam organisasi,
3. Pemberian pelayanan senantiasa antara lain:
diusahakan agar pelayanan dapat di 1. Citra menceritakan harapan bersama
laksanakan secara efektif dan efisien; dengan kampanye pemasaran eksternal,
4. Memberikan pelayanan senantiasa seperti periklanan, penjualan pribadi dan
memberikan kecepatan waktu yang komunikasi dari mulut ke mulut. Citra
sudah di tentukan; mempunyai dampak pada adanya
5. Pelanggan setiap saat dapat dengan pengharapan. Citra positif lebih
mudah memperoleh berbagai informasi memudahkan bagi organisasi untuk
yang berkaitan dengan pelayanan secara berkomunikasi secara efektif dan
terbuka; membuat orang-orang lebih mudah
6. Dalam berbagai kegiatan pelayanan baik mengerti dengan komunikasi dari mulut
teknis maupun administrasi, pelanggan ke mulut.
selalu diperlakukan dengan motto 2. Citra sebagai penyaring yang
“Customer is king and customer is memengaruhi persepsi pada kegiatan
always right”. perusahaan. Kualitas teknis dan
khususnya kualitas fungsional dilihat

4
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

melalui saringan ini, jika citra baik, maka kebutuhan dan keinginan pelanggan
citra bias menjadi pelindung. tercapai, sehingga pelanggan merasakan
3. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan produk dan jasa yang dibeli tidak berbeda
juga harapan konsumen. Ketika dengan yang diharapkan. Berdasarkan
konsumen membangun harapan dan uraian pengertian di atas dapat disimpulkan
realitas dalam bentuk teknis dan bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan
fungsional dan hal itu dirasakan puas yang didapatkan oleh konsumen setelah
memenuhi citra, maka citra akan menggunakan produk dan jasa tersebut dari
mendapatkan penguatan dan bahkan mulai proses pembelian sampai proses
meningkat. setelah menggunakan.
4. Citra mempunyai pengaruh penting pada Biasanya pelanggan setelah membeli
manajemen. Citra yang negatif dan tidak akan mengevaluasi produk atau jasa yang
jelas akan berpengaruh negatif terhadap dibeli tersebut apakah sesuai dengan harapan
kinerja karyawan dan hubungan dengan atau tidak. Kepuasan pelanggan adalah
konsumen. Sebaliknya, citra positif dan tingkat perasaan seseorang setelah
jelas, misalnya citra organisasi yang membandingkan kinerja produk (atau hasil)
sangat baik secara internal menceritakan yang ia rasakan dengan harapannya, jadi
nilai-nilai yang jelas dan menguatkan tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
sikap positif terhadap organisasi. kesan kinerja dan harapan. Pelanggan tidak
akan puas jika kinerja di bawah harapan.
Indikator Citra Perusahaan Dalam situasi persaingan yang ketat
Indikator citra perusahaan dalam dewasa ini semakin banyak produsen yang
penelitian ini merujuk pada Mulyana (2010) terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan
yang mengemukakan empat elemen citra keinginan pelanggan serta menempatkan
sebagai berikut: orientasinya pada kepuasan pelanggan.
1. Personality Menurut Wilton (2011) kepuasan pelanggan
Keseluruhan karakteristik perusahaan adalah diskonfirmasi yang dirasakan antara
yang dipahami publik sasaran seperti harapan sebelumnya (atau norma kinerja
perusahaan yang dapat dipercaya. lainnya) dan kinerja aktual produk yang
2. Reputation dirasakan setelah pemakaiannya.
Hal yang telah dilakukan perusahaan dan Kotler (2012) menekankan tiga hal
diyakini publik sasaran berdasarkan penting dalam membangun kepuasan
pengalaman sendiri maupun pihak lain pelanggan, antara lain : 1) Mutu; 2)
seperti kinerja keamanan transaksi Pelayanan; dan 3) Nilai. Untuk menentukan
sebuah bank. kebutuhan dan keinginan pelanggan yang
3. Value akan dipuaskan bukanlah hal yang mudah,
Nilai-nilai yang dimiliki suatu karena disebabkan kebutuhan dan keinginan
perusahaan dengan kata lain budaya pelanggan selalu mengalami perubahan dari
perusahaan seperti sikap manajemen waktu ke waktu. Jika pelanggan merasa
yang peduli terhadap pelanggan, puas, maka ada kecenderungan untuk
karyawan yang cepat tanggap terhadap melakukan pembelian ulang.
permintaan maupun keluhan pelanggan Kepuasan atau ketidakpuasan adalah
4. Corporate Identity perasaan senang atau kecewa seseorang
Komponen-komponen yang yang berasal dari perbandingan antara
mempermudah pengenalan publik kesannya terhadap kinerja produk riil atau
sasaran terhadap perusahaan seperti logo, aktual dengan kinerja produk yang
warna, dan slogan. diharapkan (Sangadi dan Sopiah, 2013).
Pengertian Kepuasan Dari beberapa definisi di atas terdapat
Menurut Tjiptono (2012) kepuasan kesamaan, yaitu menyangkut komponen
pelanggan merupakan suatu tingkatan kepuasan pelanggan (harapan atau kinerja

5
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

hasil yang dirasakan). Menurut Abdullah Indikator Kepuasan Nasabah


(2012), kepuasan adalah tingkat perasaan Indikator kepuasan nasabah dalam
seseorang setelah membandingkan kinerja penelitian ini merujuk pada Dehgan (2012)
produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan yang mengemukakan sebagai berikut :
harapannya. Jadi tingkat kepuasan 1. Kesesuaian harapan
merupakan fungsi dari perbedaan antara Kesesuaian harapan sangat berkaitan
kinerja yang dirasakan (perceived dengan keberhasilan kinerja pemasaran
performance) dan harapan (expectations). yang dilakukan perusahaan karena
konsumen dapat dikatakan puas terhadap
Metode Pengukuran Kepuasan produk atau jasa apabila kinerja
Pelanggan pemasaran yang dilakukan telah sesuai
Ada beberapa metode yang biasa dengan keinginan konsumen.
digunakan perusahaan untuk mengukur 2. Pengalaman baik terhadap pelayanan
kepuasan pelanggannya (Kotler, 2012) Perusahaan yang memberikan pelayanan
yaitu: yang baik dan sesuai dengan keinginan
1. Sistem Keluhan dan Saran konsumen membuatnya melakukan
Setiap perusahaan yang berorientasi pembelian dilain waktu.
pada pelanggan (customer oriented) 3. Keinginan untuk merekomendasikan
perlu menyediakan akses yang mudah Keinginan untuk merekomendasikan
serta nyaman bagi para pelanggan untuk adalah bentuk dari luapan perasaan
menyampaikan saran, kritik, pendapat konsumen setelah mendapatkan produk
dan keluhan mereka. (barang atau jasa) yang sesuai dengan
2. Pembeli Bayangan (Ghost Shopping) keinginan konsumen.
Yaitu dengan mempekerjakan beberapa
ghost shopper yang berperan atau Pengertian Loyalitas
berpura-pura sebagai pelanggan Loyalitas konsumen lebih banyak
potensial produk perusahaan dikaitkan dengan perilaku dari pada sikap.
dankemudian menilai cara perusahaan Konsumen loyal adalah seseorang yang
melayani permintaan spesifik pelanggan, melakukan aktivitas membeli barang atau
menjawab pertanyaan pelanggan dan jasa yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
menangani setiap keluhan. melakukan pembelian ulang secara berkala,
3. Analisis Pelanggan Beralih (Lost membeli produk lain yang ditawarkan
Customer Analysis) produsen yang sama, merekomendasikan
Sedapat mungkin perusahaan produk atau jasa tersebut kepada orang lain
seharusnya menghubungi para secara konsisten (Tjiptono, 2012).
pelanggan yang telah beralih ke Kotler dan Keller (2012)
perusahaan lain agar dapat memahami menyatakan customer loyalty adalah
mengapa hal itu terjadi dan agar dapat komitmen yang dipegang secara mendalam
mengambil kebijakan perbaikan atau untuk membeli atau mendukung kembali
penyempurnaan selanjutnya. sebuah produk atau jasa yang disukai di
4. Survei Kepuasan pelanggan masa depan meski pengaruh situasi dan
Melalui survei, perusahaan akan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan
memperoleh tanggapan secara langsung pelanggan beralih. Menurut Kotler (2012)
dari pelanggan dan juga memberikan terdapat empat langkah dalam proses
kesan positif bahwa perusahaan menaruh loyalitas pelanggan yaitu :
perhatian terhadap pelanggannya. 1. Perusahaan harus mendefinisikan dan
Kepuasan pelanggan adalah batu penjuru mengukur tingkat ketahanannya
bagi hubungan antara pemasaran dan (retention rate), yaitu tingkat Keloyalan
manajemen dan sumber keunggulan pelanggan pada produk perusahaan.
kompetitif bagi organisasi (Claycomb et Misalnya untuk masalah tingkat
al 2010). ketahanan itu dapat berupa tingkat

6
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

pendaftaran siswa tahun pertama ke konsumen yang apabila kualitas layanan


tahun kedua atau tingkat kelulusan ditingkatkan maka akan berpengaruh
siswanya. signifikan terhadap loyalitas pelanggan yang
2. Perusahaan harus membedakan semakin meningkat. Menurut Tjiptono
penyebab berkurangnya pelanggan dan (2012) kualitas mempunyai hubungan yang
mengidentifikasikan hal-hal yang dapat erat dengan kepuasan pelanggan. Kepuasan
dikelola dengan baik. adalah sejauh mana anggapan kinerja produk
3. Perusahaan perlu memperkirakan berapa memenuhi harapan pembeli, bila kinerja
laba yang hilang bila kehilangan produk lebih tinggi ketimbang harapan
pelanggan pelanggan, maka pembelinya merasa puas
4. Perusahaan harus memperhitungkan atau amat gembira (Kotler dan Armstrong,
berapa besarnya biaya untuk mengurangi 2012).
tingkat peralihan pelanggannya. Bila Berdasarkan uraian dan landasan
biaya itu lebih kecil dari pada laba yang teoritis yang telah dijelaskan, maka
hilang, perusahaan harus mengeluarkan kerangka pikir penelitian ini digambarkan :
biaya tersebut untuk mengurangi tingkat
peralihan pelanggannya.

Indikator Loyalitas Nasabah


Indikator loyalitas nasabah dalam
penelitian ini merujuk pada Fian dan Yuniati
(2016) yaitu:
Gambar 1 Model Kerangka Berpikir
1. Melakukan pembelian ulang secara
Hipotesis
teratur, yaitu pelanggan yang merasa
H1 : Kualitas layanan berpengaruh positif
puas dengan produk atau jasa yang
terhadap loyalitas pada nasabah BSM KCP
dibelinya akan melakukan pembelian
Pandeglang
kembali.
H2 : Citra perusahaan berpengaruh positif
2. Membeli antar lini produk dan jasa, yaitu
terhadap loyalitas pada nasabah BSM KCP
selain melakukan pembelian produk dan
Pandeglang
jasa utama pelanggan juga membeli
H3 : Kualitas layanan berpengaruh positif
produk dari lini produk lainnya.
terhadap kepuasan pada nasabah BSM KCP
3. Merekomendasikan kepada orang lain,
Pandeglang
yaitu memberikan rekomendasi kepada
H4 : Citra perusahaan berpengaruh positif
orang lain mengenai pembelian produk
terhadap kepuasan pada nasabah BSM KCP
dan jasa pada perusahaan tersebut.
Pandeglang
4. Menunjukkan kekebalan terhadap
H5 : Kepuasan berpengaruh positif terhadap
tarikan pesaing, yaitu Pelanggan tidak
loyalitas pada nasabah BSM KCP
mudah beralih pada perusahaan lain
Pandeglang
yang menawarkan produk atau jasa
serupa. Metode Penelitian
Kerangka Pemikiran Teoritis Jenis Penelitian
Kerangka pemikiran teoritis ini Jenis penelitian yang digunakan
menggambarkan adanya pengaruh kualitas dalam penelitian ini adalah kausalitas.
pelayanan dan citra perusahaan terhadap Menurut Ferdinand (2014) penelitian
loyalitas pelanggan yang di mediasi oleh kausalitas adalah penelitian yang ingin
kepuasan konsumen sebagai variabel mencari penjelasan dalam bentuk hubungan
intervening. Rahayu (2014) dalam sebab akibat (cause effect) antar beberapa
penelitiannya yang menyebutkan bahwa konsep atau beberapa variabel yang
hasil penilaian konsumen atas kualitas dikembangkan. Penelitian kausalitas
layanan akan membentuk pola loyalitas diarahkan untuk menggambarkan adanya

7
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

hubungan sebab akibat antara beberapa Yang menjadi populasi dari


situasi yang digambarkan dalam variabel penelitian ini adalah seluruh nasabah produk
dan atas dasar itulah kemudian akan ditarik tabungan di BSM KCP Pandeglang yang
kesimpulan umum. berjumlah 3.475 nasabah (data per bulan
April 2017). Untuk mengambil sampel yang
Definisi Operasional Variabel representatif, jumlah sampel dalam
Tabel 3 Operasional Variabel penelitian ini ditentukan menggunakan
No. Variabel Indikator rumus Slovin dengan perhitungan :
1 Kualitas 1. Prosedur pelayanan 𝑵
pelayanan yang mudah 𝒏=
dimengerti 𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
2. Pelayanan yang 𝟑. 𝟒𝟕𝟓
=
diberikan jelas dan 𝟏 + 𝟑. 𝟒𝟕𝟓 (𝟎, 𝟏)𝟐
pasti = 𝟗𝟕
3. Pelayanan yang
diberikan efektif
4. Kecepatan waktu n = jumlah sampel
dalam memberi N = jumlah populasi
pelayanan e = sampling eror (10%)
5. Memberikan
pelanggan
kemudahan
Dengan menggunakan sampling eror
6. Mengutamakan sebesar 10% diperoleh jumlah sampel dari
pelanggan perhitungan di atas sebanyak 97 responden.
(Nisjar, 2016) Untuk lebih mendekati pada jumlah populasi
2 Citra 1. Karakteristik nasabah BSM, jumlah sampel penelitian
perusahaan perusahaan kemudian di genapkan menjadi 100 orang
2. Reputasi
perusahaan responden. Pemilihan responden penelitian
3. Nilai perusahaan dilakukan dengan teknik accidental
4. Identitas sampling di mana nasabah yang kebetulan
perusahaan ditemui sedang melakukan transaksi
menabung di BSM KCP Pandeglang ditanya
(Mulyana, 2010)
3 Kepuasan 1. Kesesuaian kesediaannya untuk membantu kuesioner
nasabah harapan penelitian. Nasabah yang bersedia
2. Pengalaman baik selanjutnya dijelaskan tentang tata cara
pada pelayanan pengisian kuesioner dan maksud penelitian
3. Keinginan agar jawaban yang diberikan sesuai dengan
merekomendasikan
masalah yang diangkat.

(Dehgan, 2012) Metode Pengumpulan Data


4 Loyalitas 1. Melakukan Pengumpulan data dalam penelitian
nasabah pembelian ulang ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
2. Membeli lini
produk lain
1. Studi kepustakaan (library research),
3. Merekomendasikan yaitu penelitian yang dilakukan dengan
kepada orang lain cara mempelajari dan menelaah berbagai
4. Penolakan pada bahan bacaan, buku-buku dan literatur
tawaran produk lainnya dibidang manajemen sumber
pesaing
daya manusia yang berhubungan dengan
(Fian dan Yuniati, objek penelitian, seperti literatur-
2016) literatur, dokumen perusahaan, buku,
majalah, internet serta surat kabar yang
Populasi dan Sampel ada kaitannya dengan objek yang akan

8
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

dibahas untuk memperoleh data analisis Partial Least Squares (PLS) adalah
sekunder. teknik statistika multivarian yang
2. Studi lapangan (field research), yaitu melakukan perbandingan antara variabel
teknik pengumpulan data dengan cara dependen berganda dan variabel independen
mendatangi perusahaan yang berganda. PLS merupakan salah satu metode
bersangkutan untuk melakukan statistika SEM berbasis varian yang didesain
pengamatan langsung terhadap kegiatan untuk menyelesaikan regresi berganda
perusahaan serta memperoleh data dan ketika terjadi permasalahan spesifik pada
informasi mengenai masalah yang data.
diteliti.
Pengumpulan data dalam penelitian ini Analisis Deskriptif
dilakukan dengan cara memberikan Analisis deskriptif adalah statistik
kuesioner kepada pihak yang yang digunakan untuk menganalisis data
bersangkutan. Peneliti memberikan dengan cara mendeskripsikan atau
kuesioner pada nasabah BSM KCP menggambarkan data yang telah terkumpul
Pandeglang sebanyak 100 responden. sebagaimana adanya tanpa bermaksud
Dalam penelitian ini kuesioner dibuat membuat kesimpulan yang berlaku untuk
dengan menggunakan pertanyaan digeneralisasikan. Statistik deskriptif dalam
tertutup dan terstruktur. Pengukuran penelitian ini antara lain: penyiapan data
variabel menggunakan skala interval, dalam bentuk tabel, grafik, perhitungan
yaitu alat pengukur yang dapat median, mean, standar deviasi, perhitungan
menghasilkan data yang memiliki persentase, dan lain-lain (Sugiyono, 2014).
rentang nilai yang mempunyai makna Data tersebut berasal dari jawaban yang
dan mampu menghasilkan measurement diberikan oleh responden atas item-item
yang memungkinkan perhitungan rata- yang terdapat dalam kuesioner. Selanjutnya
rata, deviasi standar, uji statistik peneliti akan mengolah data-data yang ada
parameter, korelasi dan sebagainya dengan cara dikelompokkan dan
(Ferdinand, 2014). Dalam penelitian ini ditabulasikan kemudian diberi penjelasan.
digunakan skala interval dengan
menggunakan teknik Agree-Disagree Analisis Inferensial
Scale di mana adanya urutan skala 1 Statistik inferensial adalah teknik
(Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 10 statistik yang digunakan untuk menganalisis
(Sangat Setuju) untuk semua variabel. data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Sugiyono (2014). Sesuai dengan
Teknik Analisis Data hipotesis yang telah dirumuskan, maka
Penelitian ini menggunakan metode dalam penelitian ini analisis data statistik
analisis data dengan menggunakan software inferensial diukur dengan menggunakan
SmartPLS versi 2.0.m3 yang dijalankan software SmartPLS versi pelajar mulai dari
dengan media komputer. Menurut Jogiyanto pengukuran model (outer model), struktur
dan Abdillah (2013) PLS (Partial Least model (inner model) dan pengujian
Square) adalah Analisis persamaan hipotesis. PLS menggunakan metode
struktural (SEM) berbasis varian yang secara principle component analiysis dalam model
simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran, yaitu blok ekstraksi varian
pengukuran sekaligus pengujian model untuk melihat hubungan indikator dengan
struktural. Model pengukuran digunakan konstruk latennya dengan menghitung total
untuk uji validitas dan realibilitas, varian yang terdiri atas varian umum
sedangkan model struktural digunakan (common variance), varian spesifik (specific
untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis variance), dan varian error (error variance).
dengan model prediksi). Selanjutnya Sehingga total varian menjadi tinggi.
Jogiyanto dan Abdillah (2013) menyatakan

9
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

Hasil Penelitian dan Pembahasan ini menunjukkan paling banyak yang


Hasil Penelitian menjadi responden penelitian ini adalah
Penelitian ini dilakukan pada 100 yang sudah menjadi nasabah > 3 tahun.
orang nasabah BSM di KCP Pandeglang.
Proses pengumpulan data penelitian dimulai Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
dari permohonan ijin untuk melakukan 1. Kualitas Pelayanan
penyebaran kuesioner penelitian pada Berdasarkan hasil penelitian, terlihat
nasabah BSM yang melakukan transaksi bahwa responden mempunyai
(baik berupa setoran, transfer, maupun tarik kecenderungan menjawab pertanyaan
tunai) di KCP Pandeglang kepada pimpinan kuesioner pada angka 7,8,9,10. Pada
cabang. indikator SERV1, SERV2 dan SERV4
terlihat paling rendah responden
Analisis Deskriptif Responden memberikan jawaban angka 8.
Berdasarkan hasil pengisian Sementara pada SERV3, SERV5 dan
kuesioner, diperoleh gambaran tentang SERV6 memiliki jawaban paling rendah
profil responden dilihat dari jenis kelamin, angka 7. Adapun dari ke 6 indikator yang
usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, ada, paling banyak responden
lama menjadi nasabah BSM yang diuraikan memberikan jawaban angka 9 dengan
sebagai berikut : rentang nilai indeks 89,3 – 91,2. Rata-
1. Gambaran responden dari jenis kelamin rata indeks pada variabel kualitas
terdiri dari 61 orang laki-laki dan 49 pelayanan yang memperoleh angka 89,7
orang perempuan. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
responden penelitian didominasi oleh nasabah di BSM KCP Pandeglang sudah
nasabah laki-laki. baik. Analisa data di lapangan
2. Dari sisi usia, terdiri dari 22 orang menunjukkan umumnya BSM KCP
dengan usia 17 s/d 25 tahun; 28 orang Pandeglang telah menerapkan prosedur
berusia 26 s/d 35 tahun dan 50 orang pelayanan nasabah yang mudah
lainnya berusia ≥ 36 tahun. Hal ini dimengerti. Dari mulai masuk melalui
menunjukkan responden didominasi pintu kantor layanan, nasabah akan
oleh nasabah yang berusia ≥ 36 tahun. langsung dibantu oleh security yang
3. Responden penelitian terdiri dari 18 akan menanyakan perihal keperluannya
orang pelajar/ mahasiswa, 34 orang datang ke bank. Setelah itu, security
karyawan/PNS, 28 orang wiraswasta dan akan mengarahkan nasabah pada tempat
20 orang profesional. Dari hasil ini pelayanan dimaksud sesuai dengan
ditunjukkan responden penelitian paling kebutuhannya. Layanan yang
banyak berstatus sebagai memerlukan nomor antrian juga akan
karyawan/PNS. dibantu oleh security untuk
4. Responden penelitian terdiri dari 29 mengambilkannya agar nasabah bisa
orang berpendidikan < SMA, 20 orang langsung mengantri pada loket layanan
berpendidikan SMA, 31 orang yang ada. Selanjutnya, kualitas
berpendidikan Diploma/ Sarjana dan 12 pelayanan yang diberikan di BSM KCP
orang berpendidikan >S1. Dari hasil ini Pandeglang juga bersifat pasti dan jelas.
ditunjukkan responden penelitian paling Beberapa layanan yang dapat dilayani
banyak berpendidikan Diploma/Sarjana. adalah kas (setoran, transfer, tarik tunai),
5. Gambaran responden dari lama menjadi kredit (pengajuan kredit) dan
nasabah adalah 33 orang mengaku baru pembukaan rekening baru. BSM KCP
0-1 tahun; 32 orang mengaku sudah Pandeglang berupaya memberikan
menjadi nasabah > 1-3 tahun dan 35 pelayanan yang efektif dengan membuat
orang lainnya mengaku sudah menjadi loket layanan yang berbeda satu sama
nasabah > 3 tahun. Dengan demikian hal lain.

10
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

2. Citra Perusahaan kesesuaian harapan dengan layanan yang


Berdasarkan hasil penelitian terlihat diberikan. Hal ini misalnya dapat dilihat
bahwa responden mempunyai pada kesesuaian bunga tabungan yang
kecenderungan menjawab pertanyaan ditawarkan oleh BSM dan realisasi yang
kuesioner pada angka 7,8,9,10. Pada diterima nasabah setiap bulannya. Selain
indikator IM1 terlihat paling rendah itu, BSM yang memperoleh
responden memberikan jawaban angka penghargaan sebagai The Best Syariah
7. Sementara pada IM2 s/d IM4 memiliki Banking tahun 2017 juga mengutamakan
jawaban paling rendah angka 8. Adapun layanan yang dapat memberikan
dari ke 4 indikator yang ada, paling pengalaman baik pada nasabah. Hal ini
banyak responden memberikan jawaban pun membuat tidak sedikit nasabah BSM
angka 9 dengan rentang nilai indeks 86,6 yang berkeinginan merekomendasikan
– 91,7. Rata-rata indeks pada variabel untuk menabung atau melakukan
citra perusahaan yang memperoleh layanan perbankan di BSM kepada rekan
angka 89,8 menunjukkan bahwa citra atau pun keluarga.
perusahaan BSM ditanggapi baik oleh 4. Loyalitas Nasabah
nasabah KCP Pandeglang. Hasil analisa Berdasarkan hasil penelitian terlihat
di lapangan menunjukkan BSM bahwa responden mempunyai
merupakan salah satu perbankan syariah kecenderungan menjawab pertanyaan
yang memiliki karakteristik dan reputasi kuesioner pada angka 7,8,9,10. Pada
yang cukup diperhitungkan di indikator LOY1 terlihat paling rendah
masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari responden memberikan jawaban angka
berbagai prestasi berupa penghargaan 7. Sementara pada LOY2 s/d LOY4
yang telah diraih BSM baik di kancah memiliki jawaban paling rendah angka
regional maupun nasional. Nilai dan 8. Adapun dari ke 4 indikator yang ada,
identitas perusahaan yang khas membuat paling banyak responden memberikan
BSM menjadi perbankan syariah yang jawaban angka 9 dengan rentang nilai
mampu bertahan dan mengembangkan indeks 89,5 – 92,4. Rata-rata indeks pada
layanannya hingga ke seluruh pelosok variabel loyalitas nasabah yang
negeri dibantu dengan KCU dan KCP. memperoleh angka 91,0 menunjukkan
3. Kepuasan Nasabah bahwa loyalitas nasabah BSM sudah
Berdasarkan hasil penelitian terlihat tinggi. Hasil analisa di lapangan
bahwa responden mempunyai menunjukkan secara umum nasabah BS
kecenderungan menjawab pertanyaan telah memiliki loyalitas yang cukup
kuesioner pada angka 7,8,9,10. Pada tinggi pada perusahaan. Hal ini
indikator SAT terlihat paling rendah ditunjukkan oleh tanggapan responden
responden memberikan jawaban angka yang menyetujui bahwa melakukan
8. Sementara pada SAT2 dan SAT3 pembelian ulang; membeli lini produk
memiliki jawaban paling rendah angka lain; merekomendasikan kepada orang
7. Dari ke 3 indikator yang ada, paling lain; dan penolakan pada tawaran produk
banyak responden memberikan jawaban pesaing merupakan indikasi dari nasabah
angka 9 dengan rentang nilai indeks 89,5 yang loyal. Beberapa nasabah
– 91,7. Rata-rata indeks pada variabel menjawab, loyalitasnya sebagai nasabah
kepuasan nasabah yang memperoleh BSM adalah merekomendasikan produk
angka 90,5 menunjukkan bahwa nasabah perbankan yang ada di BSM pada
BSM KCP Pandeglang telah memiliki kerabat dan orang lain yang dikenalnya.
kepuasan yang tinggi. Analisa data di Sebagai kecil nasabah juga mengakui
lapangan menunjukkan kepuasan yang ada yang memiliki lebih dari 1 jenis akun
dirasakan oleh nasabah BSM KCP rekening di BSM yang memiliki
Pandeglang umumnya disebabkan oleh peruntukan berbeda.

11
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

masing variabel penelitian sudah dinyatakan


Hasil Pengujian Outer Model valid dan reliabel untuk dapat digunakan
Pengujian outer model dalam dalam proses pengujian hipotesis. Adapun
penelitian ini bertujuan untuk menguji hasil nilai outer loading 1 diperoleh
apakah seluruh indikator pada masing-

Gambar 2 Hasil Uji Outer Model 1


Sumber : output PLS, 2018

Pada penelitian ini uji outer model Outer


No. Indikator Ket.
dilakukan sebanyak 1 kali dengan Loading
menggunakan analisis algorithm pada 9 IM3 0,872 Valid
aplikasi PLS sampai memperoleh nilai outer 10 IM4 0,779 Valid
loading yang memenuhi persyaratan 11 SAT1 0,854 Valid
contruct reliability dan validity yaitu > 0,6 12 SAT2 0,662 Valid
(Ghozali, 2014). Nilai outer loading masing- 13 SAT3 0,829 Valid
masing indikator pada Gambar 4.1 di atas 14 LOY1 0,806 Valid
dijelaskan sebagai berikut : 15 LOY2 0,902 Valid
Tabel 4 Hasil Outer Loading 1 16 LOY3 0,921 Valid
Outer 17 LOY4 0,827 Valid
No. Indikator Ket.
Loading Sumber : data diolah, 2018.
1 SERV1 0,847 Valid
2 SERV2 0,688 Valid Berdasarkan data pada Tabel 4 di
3 SERV3 0,696 Valid atas, diketahui hanya ada 1 indikator yang
4 SERV4 0,823 Valid dinyatakan tidak valid pada proses pengujian
5 SERV5 0,691 Valid outer model 1 yaitu IM1 (0,217) yang
6 SERV6 0,862 Valid dinyatakan pada kuesioner nomor (7) karena
Tidak memiliki outer loading < 0,5. Indikator ini
7 IM1 0,217
Valid selanjutnya di drop sehingga menghasilkan
8 IM2 0,571 Valid model akhir sebagai berikut :

12
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

Sumber : output PLS, 2018.


Gambar 3 Hasil Uji Outer Model 2

Menurut Ghozali (2014), variabel Path


Model
dikatakan memenuhi kriteria convergent dan Coefficient
discriminant validity apabila memiliki nilai 2 Citra perusahaan 0,049
composite reliability, cronbach alpha dan terhadap loyalitas
AVE > 0,5. Dari hasil penelitian diketahui nasabah
bahwa keempat variabel penelitian memiliki 3 Kualitas pelayanan 0,660
composite reliability dengan rentang nilai terhadap kepuasan
0,802-0,897; cronbach alpha dengan nasabah
rentang nilai 0,642-0,887; dan AVE dengan 4 Citra perusahaan 0,237
rentang nilai 0,595-0,749. Hasil ini terhadap kepuasan
menunjukkan bahwa keempat variabel nasabah
penelitian dinyatakan telah memenuhi 5 Kepuasan nasabah 0,324
convergent dan discriminant validity karena terhadap loyalitas
memiliki nilai composite reliability, nasabah
cronbach alpha dan AVE > 0,5. Sumber : data diolah, 2018.

Hasil Pengujian Inner Model Data pada Tabel 5 di atas dijelaskan sebagai
Hasil pengujian inner model berikut :
dilakukan untuk mengetahui besarnya 1. Kualitas pelayanan terhadap loyalitas
hubungan (kausalitas) antar variabel dan nasabah memperoleh nilai path
kemampuan setiap variabel laten eksogen coefficient 0,596. Hasil ini menunjukkan
dalam mempengaruhi variabel laten bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
endogen. Dalam penelitian ini uji inner terhadap loyalitas nasabah sebesar
model dilihat dari nilai path coefficient dan 59,6% (0,596 x 100%) dengan arah
R Square yang disajikan berikut: positif. Setiap kenaikan kualitas
Tabel 5 pelayanan sebesar 1 satuan (1%) maka
Hasil Pengujian Inner Model akan meningkatkan loyalitas nasabah
Path sebesar 0,596 satuan (59,6%).
Model
Coefficient 2. Citra perusahaan terhadap loyalitas
1 Kualitas pelayanan 0,596 nasabah memperoleh nilai path
terhadap loyalitas coefficient 0,049. Hasil ini menunjukkan
nasabah bahwa citra perusahaan berpengaruh

13
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

terhadap loyalitas nasabah sebesar 4,9% dan kepuasan nasabah secara simultan
(0,049 x 100%) dengan arah positif. berpengaruh terhadap loyalitas nasabah
Setiap kenaikan 1 satuan (1%) pada citra sebesar 86,7% (0,867 x 100%), sedangkan
perusahaan maka akan meningkatkan 13,3% sisanya dijelaskan oleh variabel lain
loyalitas nasabah sebesar 0,049 satuan yang tidak diteliti.
(4,9%).
3. Kualitas pelayanan terhadap kepuasan Hasil Pengujian Hipotesis
nasabah memperoleh nilai path 1. Kualitas Pelayanan terhadap
coefficient 0,660. Hasil ini menunjukkan Loyalitas Nasabah
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh Tabel 7 Uji Hipotesis 1
terhadap kepuasan nasabah sebesar 66% T tabel = 1,960
(0,660 x 100%) dengan arah positif. Sig = 0,05
Setiap kenaikan nilai pada kualitas T statistics 7,231
pelayanan sebesar 1 satuan (1%) maka P value 0,000
akan meningkatkan kepuasan nasabah Sumber : data diolah, 2018
sebesar 0,660 satuan (66%). Berdasarkan data pada Tabel 7 di
4. Citra perusahaan terhadap kepuasan atas, diketahui hasil pengujian hipotesis 1
nasabah memperoleh nilai path memperoleh nilai t statistic (7,231) > t tabel
coefficient 0,237. Hasil ini menunjukkan (1,960); p value (0,000) < sig (0,05) yang
bahwa citra perusahaan berpengaruh menunjukkan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah sebesar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
23,7% (0,237 x 100%) dengan arah loyalitas nasabah. Hasil tersebut dapat
positif. Setiap kenaikan nilai pada citra disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
perusahaan sebesar 1 satuan (1%) maka yang menyatakan ada pengaruh positif dan
akan meningkatkan kepuasan nasabah signifikan kualitas pelayanan terhadap
sebesar 0,237 satuan (23,7%). loyalitas nasabah dapat dibuktikan, berarti
5. Kepuasan nasabah terhadap loyalitas Ha1 diterima.
memperoleh nilai path coefficient 0,324.
Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan 2. Citra Perusahaan terhadap Loyalitas
nasabah berpengaruh terhadap loyalitas Nasabah
sebesar 32,4% (0,324 x 100%) dengan Tabel 8 Uji Hipotesis 2
arah positif. Setiap kenaikan nilai pada T tabel = 1,960
kepuasan nasabah sebesar 1 satuan (1%) Sig = 0,05
maka akan meningkatkan loyalitas T statistics 0,654
nasabah sebesar 0,324 satuan (32,4%). P value 0,514
Tabel 6 R Square Sumber : data diolah, 2018.
Model R Square
Kepuasan nasabah 0,751 Berdasarkan data pada Tabel 8 di
Loyalitas nasabah 0,867 atas, diketahui hasil pengujian hipotesis 2
Sumber : data diolah, 2018. memperoleh nilai t statistic (0,654) < t tabel
Dari Tabel 6 diperoleh nilai R square (1,960); p value (0,514) > sig (0,05) yang
kepuasan nasabah sebesar 0,751 yang menunjukkan citra perusahaan tidak
artinya kualitas pelayanan dan citra berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
perusahaan secara simultan berpengaruh Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
terhadap kepuasan nasabah sebesar 75,1% hipotesis penelitian yang menyatakan ada
(0,751 x 100%), sedangkan 24,9% sisanya pengaruh positif dan signifikan citra
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak perusahaan terhadap loyalitas nasabah tidak
diteliti. Adapun nilai R square loyalitas terbukti, berarti Ha2 ditolak.
nasabah diperoleh sebesar 0,867 yang
artinya kualitas pelayanan, citra perusahaan

14
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

3. Kualitas Pelayanan terhadap Berdasarkan data pada Tabel 11 di


Kepuasan Nasabah atas, diketahui hasil pengujian hipotesis 4
Tabel 9 Uji Hipotesis 3 memperoleh nilai t statistic (2,983) > t tabel
T tabel = 1,960 (1,960); p value (0,004) > sig (0,05) yang
Sig = 0,05 menunjukkan kepuasan nasabah
T statistics 6,956 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
P value 0,000 loyalitas nasabah. Hasil tersebut dapat
Sumber : data diolah, 2018 disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
Berdasarkan data pada Tabel 9 di yang menyatakan ada pengaruh positif dan
atas, diketahui hasil pengujian hipotesis 3 signifikan kepuasan nasabah terhadap
memperoleh nilai t statistic (6,956) > t tabel loyalitas nasabah dapat terbukti, berarti Ha5
(1,960); p value (0,000) < sig (0,05) yang ditolak.
menunjukkan kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Pengujian Mediasi
kepuasan nasabah. Hasil tersebut dapat Menurut Ghozali (2014), variabel
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian intervening dinyatakan memiliki pengaruh
yang menyatakan ada pengaruh positif dan mediasi parsial jika diperoleh nilai VAF ≥
signifikan kualitas pelayanan terhadap 25% dan memediasi penuh jika diperoleh
kepuasan nasabah dapat dibuktikan, berarti nilai VAF ≥ 60%. Data hasil penelitian
Ha3 diterima. dijelaskan bahwa koefisien pengaruh
langsung kualitas pelayanan terhadap
4. Citra Perusahaan terhadap Loyalitas loyalitas nasabah diperoleh sebesar 0,596.
Nasabah Sementara pengaruh tidak langsung kualitas
Tabel 10 Uji Hipotesis 4 pelayanan terhadap loyalitas nasabah
T tabel = 1,960 diperoleh sebesar 0,214. Koefisien pengaruh
Sig = 0,05 total adalah 0,810 yang diperoleh dengan
T statistics 2,252 menjumlahkan pengaruh langsung dan
P value 0,026 pengaruh tidak langsung. Sementara nilai
Sumber : data diolah, 2018. VAF sebesar 0,264 diperoleh dengan
membagi koefisien pengaruh tidak langsung
Berdasarkan data pada Tabel 10 di dengan pengaruh total. Besarnya nilai VAF
atas, diketahui hasil pengujian hipotesis 4 tersebut menunjukkan bahwa kepuasan
memperoleh nilai t statistic (2,252) > t tabel nasabah mampu memediasi pengaruh
(1,960); p value (0,026) > sig (0,05) yang kualitas pelayanan terhadap loyalitas
menunjukkan citra perusahaan berpengaruh nasabah sebesar 26,4 (0,264 x 100%). Hasil
positif dan signifikan terhadap kepuasan ini juga menunjukkan bahwa kepuasan
nasabah. Hasil tersebut dapat disimpulkan nasabah memediasi parsial hubungan
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan kualitas pelayanan terhadap loyalitas
ada pengaruh positif dan signifikan citra nasabah yang didukung oleh penelitian
perusahaan terhadap kepuasan nasabah Aryani dan Rosinta (2010); Segoro (2013);
dapat terbukti, berarti Ha4 diterima. Suratno et al (2016).

5. Citra Perusahaan terhadap Loyalitas PEMBAHASAN


Nasabah Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Tabel 11 Uji Hipotesis 5 Loyalitas Nasabah
T tabel = 1,960 Berdasarkan hasil pengujian
Sig = 0,05 hipotesis 1 dapat dibuktikan bahwa kualitas
T statistics 2,983 pelayanan berpengaruh signifikan dengan
P value 0,004 arah yang positif terhadap loyalitas nasabah.
Sumber : data diolah, 2018. Hal ini berarti semakin baik kualitas

15
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

pelayanan yang diterima nasabah maka pangsa pasarnya dan untuk membangun dan
semakin tinggi loyalitas nasabah. Sebagai menjaga hubungan dengan loyalitas
perusahaan perbankan, layanan yang pelanggan. Hasil penelitian bertolak
berkualitas akan mampu menumbuhkan belakang dengan hipotesis dan hasil
loyalitas nasabah. penelitian terdahulu yang menyatakan citra
Dengan demikian ditunjukkan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
bahwa hasil penelitian ini mendukung teori loyalitas pelanggan (Rahayu, 2014; Enel dan
yang menyatakan kualitas layanan yang baik Ozakaya, 2014). Hasil penelitian ini
akan berdampak positif dapat memengaruhi mendukung penelitian Sondakh (2014) yang
kepuasan pelanggan dan berujung pada menyatakan citra perusahaan tidak
meningkatnya loyalitas pelanggan. Hasil berpengaruh dengan loyalitas.
penelitian juga mendukung hipotesis yang Implikasi hasil penelitian ini adalah
dibangun dan hasil penelitian terdahulu yang perusahaan perlu mengelola kembali
menyatakan kualitas layanan berpengaruh berbagai hal yang dapat membentuk citra di
signifikan terhadap loyalitas pelanggan masyarakat misalnya dalam hal manajemen,
(Mosahab, 2010; Rahayu, 2014; Sondakh, budaya perusahaan, hubungan dengan
2014 dan Darlina, 2016). masyarakat dan lainnya di samping
Implikasi hasil penelitian ini melakukan core bisnis sesuai dengan bidang
menunjukkan untuk meningkatkan loyalitas jasa perbankan. Dengan demikian
nasabah, bank harus menyediakan layanan diharapkan citra perusahaan yang baik dapat
yang berkualitas dari awal hingga akhir membuat nasabah merasa nyaman dan
kepada nasabah, dengan memberikan senang untuk terus melakukan transaksi
kepastian layanan, efektivitas layanan, perbankan di BSM.
kemudahan dan ketepatan waktu layanan.
Alasan logis diterimanya hipotesis kualitas Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
pelayanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Nasabah
loyalitas nasabah adalah karena beracuan Berdasarkan hasil pengujian
pada segmentasi bisnis perusahaan yang hipotesis 3 dapat dibuktikan bahwa kualitas
bergerak di bidang jasa, sehingga dalam hal pelayanan berpengaruh signifikan dengan
ini sangat membutuhkan pelayanan yang arah yang positif terhadap kepuasan
berkualitas tinggi untuk dapat merebut nasabah. Hal ini berarti semakin baik
nasabah dan mempertahankan nasabah yang kualitas pelayanan yang diterima nasabah
sudah ada. maka semakin tinggi kepuasan nasabah.
Pelayanan yang mampu memenuhi harapan
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap nasabah akan memberikan kepuasan pada
Loyalitas Nasabah nasabah.
Citra perusahaan memiliki beragam Dengan demikian ditunjukkan
informasi yang digunakan oleh konsumen bahwa hasil penelitian sejalan dengan teori
untuk membentuk sebuah persepsi. yang menyatakan kualitas pelayanan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 mempunyai hubungan yang erat dengan
dapat dibuktikan bahwa citra perusahaan kepuasan pelanggan. Hasil penelitian juga
tidak berpengaruh terhadap loyalitas mendukung hipotesis yang dibangun dan
nasabah. Hal ini berarti citra perusahaan penelitian terdahulu yang dilakukan
yang baik belum tentu dapat membuat Senthilkumar (2012) yang menemukan
nasabah menjadi loyal. kualitas pelayanan berpengaruh positif
Dengan demikian ditunjukkan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil
bahwa hasil penelitian ini bertolak belakang penelitian juga mendukung penelitian
dengan teori yang menyatakan citra Segoro (2013) dan Sondakh (2014)
perusahaan yang baik membantu menyatakan bahwa kualitas pelayanan
meningkatkan penjualan perusahaan dan berpengaruh positif terhadap kepuasan.

16
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

Implikasi hasil penelitian ini Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap


menunjukkan bahwa dengan memberikan Loyalitas Nasabah
layanan yang berkualitas sesuai harapan Berdasarkan hasil pengujian
nasabah, maka nasabah akan merasa hipotesis 5 dapat dibuktikan bahwa
diperhatikan sehingga mereka merasa puas. kepuasan nasabah berpengaruh signifikan
Layanan yang semakin berkualitas akan dengan arah yang positif terhadap loyalitas
membuat nasabah memiliki keinginan untuk nasabah. Hal ini berarti semakin tinggi
merekomendasikan layanan tersebut pada kepuasan pelanggan maka akan semakin
orang lain yang menunjukkan tingkat tinggi tingkat loyalitasnya.
kepuasan yang semakin tinggi. Hasil ini sejalan dengan teori yang
menyatakan pelanggan yang merasa puas
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap akan menunjukkan besarnya kemungkinan
Kepuasan Nasabah untuk membeli kembali produk yang sama,
Berdasarkan hasil pengujian di mana pelanggan yang terpuaskan akan
hipotesis 4 dapat dibuktikan bahwa citra menjadi pelanggan yang loyal. Hasil ini juga
perusahaan berpengaruh signifikan dengan mendukung hipotesis yang dibangun dan
arah yang positif terhadap kepuasan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan
nasabah. Hal ini berarti semakin baik citra kepuasan konsumen berpengaruh positif
perusahaan perbankan maka akan membuat terhadap loyalitas pelanggan (Mosahab,
nasabah merasa puas telah memilih 2010; Basri et al, 2015).
perbankan tersebut. Melalui citra perusahaan Implikasi hasil penelitian ini
yang dikesankan baik oleh nasabah, dengan menunjukkan bahwa dengan kepuasan yang
sendirinya akan menimbulkan rasa puas tinggi, maka loyalitas nasabah akan lebih
pada nasabah yang telah memilihnya. mudah untuk didapatkan. Pencapaian atas
Dengan demikian hasil ini sejalan kepuasan nasabah yang tinggi dapat
dengan teori yang menyatakan citra membantu bank untuk mempertahankan
perusahaan dinilai penting bagi setiap nasabahnya baik dari sisi peningkatan
perusahaan karena merupakan keseluruhan jumlah nasabah maupun transaksi yang
kesan yang terbentuk di benak masyarakat dilakukan oleh nasabah setiap bulannya.
tentang perusahaan. Dengan pembentukan
citra yang baik, maka masyarakat yang Kesimpulan dan Saran
menjadi nasabahnya pun akan dengan Kesimpulan
sendirinya merasakan kepuasan. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat
Hasil ini mendukung penelitian ditarik kesimpulan berikut:
terdahulu yang dilakukan Qomariah (2012) 1. Kualitas pelayanan berpengaruh positif
menyatakan bahwa pengaruh citra dan signifikan terhadap loyalitas
perusahaan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Semakin berkualitas layanan
konsumen. Penelitian lain yang didukung yang diberikan maka akan semakin
adalah Sondakh (2014) yang juga mudah memperoleh loyalitas nasabah.
menyatakan citra perusahaan berpengaruh 2. Citra perusahaan tidak berpengaruh
positif terhadap kepuasan nasabah. terhadap loyalitas nasabah. Citra
Implikasi hasil penelitian ini adalah perusahaan yang semakin baik belum
perbankan dengan citra yang baik akan lebih tentu akan membuat loyalitas nasabah
mudah menimbulkan kepuasan pada menjadi lebih baik.
nasabahnya, karena ketercapaian citra 3. Kualitas pelayanan berpengaruh positif
perusahaan yang baik adalah bukti dari dan signifikan terhadap kepuasan
kepuasan nasabah yang tinggi. nasabah. Semakin berkualitas layanan
yang diberikan, maka akan semakin
tinggi kepuasan nasabah yang dicapai.

17
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

4. Citra perusahaan berpengaruh positif melakukan transaksi menabung secara


dan signifikan terhadap kepuasan terus menerus di KCP Pandeglang.
nasabah. Semakin baik citra perusahaan
bank, maka akan semakin puas Daftar Pustaka
nasabahnya.
5. Kepuasan berpengaruh positif dan Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran
signifikan terhadap loyalitas nasabah. dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Semakin tinggi tingkat kepuasan Alfabeta
nasabah yang mampu dipenuhi maka Aryani, Dwi dan Rosinta F. 2010. Pengaruh
akan semakin mudah menumbuhkan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
loyalitas nasabah. Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas
Pelanggan. Bisnis & Birokrasi, Jurnal
Saran Ilmu Administrasi dan Organisasi,Vol.
17 (2). 114-126.
Berdasarkan kesimpulan penelitian
Basri, M., B. Modding, Jeni Kamase dan Sabri
yang ada, maka dapat diajukan beberapa
H. 2015. Effect of Service Quality,
saran penelitian sebagai berikut : Orientation Services and Pricing on
1. Disarankan agar perusahaan dapat Loyalty and Customer Satisfaction in
meningkatkan kualitas pelayanan Marine Transportation Services.
dengan memberikan pelanggan International Journal of Humanities and
kemudahan dalam melakukan transaksi Social Science Invention. ISSN : 2319 –
baik yang bersifat secara manual di 7714 Volume 4 Issue (6) .01-06.
lapangan misalnya dengan membantu Chi, Hsu-Hsien. 2012. Interactive Digital
nasabah mengambil nomor antrian atau Advertising Vs Virtual Brand
mengisi slip transaksi dan yang bersifat Community: Exploratory Study of User
Motivation and Sosial Media Marketing
digital dengan layanan berbasis mobile
Responses in Taiwan. Journal of
banking atau internet banking. Interactive Advertising, Vol 12 No 1
2. Disarankan agar perusahaan dapat (Fall 2011),
meningkatkan citra lebih memfokuskan Darlina, Deli. 2016. Pengaruh Citra perusahaan
ciri khas pelayanan di KCP Pandeglang dan Kualitas pelayanan Terhadap
misalnya dengan mengatur ruang Loyalitas Pelanggan Pada Jasa
pelayanan sedemikian rupa dan Perhotelan ( Kasus Hotel Benteng
menambahkan berbagai atribut yang Pekanbaru). JOM FISIP Vol 1. (3). 1-14.
dapat membuat nasabah merasa nyaman Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian
dan ingin kembali melakukan transaksi Manajemen: Pedoman Penelitian untuk
ke KCP Pandeglang. Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu
Manajemen, Semarang: Badan Penerbit
3. Disarankan agar perusahaan dapat
Universitas Diponegoro.
meningkatkan kemampuan dalam
Griffin, Jill. 2011. Customer Loyality How to
memenuhi kepuasan nasabah dengan Earn It, How to Keep It. Mc Graw
melakukan survey kepuasan nasabah Hill.Kentucky.
untuk mengetahui apa saja kekurangan Huriyati, Ratih. 2013. Bauran Pemasaran dan
dan kebutuhan nasabah sehingga dapat Loyalitas Konsumen. Cetakan Pertama.
meningkatkan pengalaman baik nasabah Penerbit Alfabeta Bandung.
pada pelayanan yang diberikan. Mulyana, Iman. 2010. Citra Perusahaan Seri
4. Disarankan agar perusahaan dapat Manajemen Pemasaran. Jakarta : Raja
meningkatkan loyalitas nasabah dengan Grafindo.
melakukan berbagai upaya pemasaran Jogiyanto, Hartono dan Abdillah, Willy. 2013.
Konsep dan Aplikasi PLS (Patial Least
seperti memberikan souvenir pada setiap
Square) untuk Penelitian Empiris.
transaksi tertentu, direct selling dan
Yogyakarta: BPFE.
greeting hari-hari tertentu agar nasabah Kalnadi, D. 2013. Pengukuran Penerimaan dan
lebih merasa diperhatikan sehingga mau Penggunaan Teknologi Pada UMKM

18
JRBM Tirtayasa Volume 3 (1) – Mei 2019

Dengan Menggunakan Metode UTAUT. Quality. Journal of Retailing, Vol. 64.


Jurusan Adm.Bisnis, Fakultas pp 12-40.
ISIP.Universitas Lampung. (unpublish). Rahayu, Sri Basuki dan Endang Saryanti. 2014.
Kanaidi, 2010, Pengaruh Customer Value dan Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Corporate Image Terhadap Loyalitas Hubungan Pelanggan Dan Citra
Pengguna Jasa Paket Pos di Wilayah Pos Perusahaan Terhadap Loyalitas Melalui
Bandung Raya. COMPETITIVE Kepuasan Nasabah. ADVANCE vol 1.
Majalah Ilmiah, Vol 6 No.2 (2). 11-25.
Kartajaya, Hermawan. 2013. Positioning Rangkuti, Freddy. 2012. Measuring Customer
Diferensiasi, dan Brand. Gramedia Satisfaction. Cetakan Ketiga. Jakarta:
Pustaka Utama, Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kotler dan Keller. 2012. Marketing Segoro, Waseso. 2013 .Pengaruh Persepsi
Management. Global Edition. Kualitas Pelayanan, Faktor Penambat,
Publishing as Prentice Hall. Dan Hubungan Relasional Terhadap
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2012. Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan:
Principles of Marketing. New Jersey: Suatu Penelitian Pada Penyedia Jasa
Prentice Hall. Telpon Selular Di Jawa Barat. Jurnal
Lovelock dan Wirtz, 2011. Service Marketing: Telekomunikasi dan computer.
People, Technology, Strategy. Seventh Senthilkumar, V. 2012. A Study on the Effects
Edition. Publishing as Prentice Hall. of Customer Service and Product
Mosahab, Rahim. 2010. Service Quality, Quality on Customer Satisfaction and
Customer Satisfaction and Loyalty: A Loyalty. Namex International Journal of
Test of Mediation International Business Management Research. Vol 2 Issue (2)
Research Vol. 3. (4). 72-80. Sondakh, Conny. 2014. Kualitas Layanan, Citra
Nguyen, N. and Leblanc, G. 2001. Corporate Merek Dan Pengaruhnya Terhadap
image and corporate reputation in Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas
customer retention decisions in services. Nasabah Tabungan (Studi Pada Nasabah
Journal Of Retailing and Customer Taplus BNI Cabang Manado). Jurnal
Service. Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3. (1):
Pangandaheng, Fonny .2015. Pengaruh kualitas 19-32.
layanan dan citra perusahaan Terhadap Swasta, Basu. 2011. Azas-azas Marketing. Edisi
kepuasan pelanggan dan dampaknya 3. Yogyakarta: Liberty.
terhadap Loyalitas pelanggan pada pt. Tjiptono, F. 2014. Manajemen Jasa. Edisi
Hadji Kalla Palu. e-Jurnal Katalogis, Keempat. Yogyakarta: Andi Offset.
Vol 3 Nomor 2 Zeithaml, V.A., M.J. Bitner, and D.D. Gremler.
Parasuraman, A. dkk. 1988. Servqual : A 2013. Service Marketing:Integrating
Multiple-Item Scale for Measuring Customer Focus Across the Firm, 6th
Consumer Perception of Service ed, McGraw-Hill Irwin, Boston

19

Anda mungkin juga menyukai