Anda di halaman 1dari 15

Analisis Kinerja Keuangan Pt.

Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Emma Lilianti & Nurlia Anggraini *)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dengan cara menganalisis laporan keuangan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Data yang diteliti merupakan laporan keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. periode 2011 sampai dengan tahun 2013 yang berupa neraca dan laporan laba rugi.
Analisis data dan pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif
yaitu dengan menganalisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Hasil analisis menunjukkan
rasio cepat (Quick Ratio), kinerja keuangan Bank Mandiri telah memenuhi syarat Bank Indonesia,
yaitu untuk rasio cepat minimal 100% atau 1:1 agar dapat memenuhi hutang lancar dengan aset yang
paling likuid dengan nilai rata-rata quick ratio sebesar 103%, dengan demikian dapat dikategorikan
sehat oleh Bank Indonesia. Primary Ratio menunjukkan kinerja keuangan Bank juga baik. Hal ini
dibuktikan dengan nilai primary ratio yang selalu berada diatas 10%, untuk primary ratio minimal
jumlah modal Bank terhadap aset sebesar 10%. Rasio gross profit margin juga menunjukkan kinerja
keuangan Bank cukup baik, walaupun nilai gross profit margin terendah terjadi pada tahun 2011,
tetapi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen Bank
dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba sudah cukup baik.

Kata Kunci: Quick Ratio, Primary Ratio, Gross Profit Margin.

PENDAHULUAN (surplus unit) dengan pihak yang


Kinerja keuangan bank memerlukan dana (defisit unit) serta
merupakan gambaran kondisi sebagai lembaga yang berfungsi untuk
keuangan bank pada suatu periode memperlancar lalu lintas pembayaran.
tertentu baik mencakup aspek UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang
penghimpunan dana maupun kemudian disempurnakan menjadi UU
penyaluran dananya. Kinerja No. 10 Tahun 1998 mempunyai arti
menunjukkan sesuatu yang yaitu badan usaha yang menghimpun
berhubungan dengan kekuatan serta dana dari masyarakat dalam bentuk
kelemahan suatu perusahaan. simpanan dan menyalurkannya
Kekuatan tersebut dipahami agar kepada masyarakat dalam bentuk
dapat dimanfaatkan dan kelemahan kredit dan atau bentuk-bentuk lain
pun harus diketahui agar dapat dalam rangka meningkatkan taraf
dilakukan langkah-langkah perbaikan. hidup rakyat banyak.
Informasi posisi keuangan dan Berbagai cara yang dilakukan
kinerja keuangan di masa lalu pemerintah dalam hal ini adalah Bank
seringkali digunakan sebagai dasar Sentral dalam menangani masalah
untuk memprediksi posisi keuangan sektor keuangan perbankan. Peran
dan kinerja di masa yang akan datang. Bank Indonesia yang utama adalah
Kinerja merupakan hal penting yang meregulasi kondisi keuangan dengan
harus dicapai oleh setiap perusahaan cara membuat kebijakan-kebijakan
di manapun, karena kinerja merupakan yang dapat menstabilkan kondisi
cerminan dari kemampuan perusahaan sektor keuangan perbankan.
dalam mengelola dan mengalokasikan Kebijakan-kebijakan tersebut dapat
sumber dayanya. berupa regulasi yang dibuat untuk
Fungsi bank diantaranya sebagai menstabilkan kinerja perbankan. Hal
perantara (financial intermediary) ini dilakukan untuk menjaga
antara pihak yang kelebihan dana kepercayaan nasabah agar tidak

*) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UPGRI Palembang 46


* ) Alumni Fakultas Ekonomi UPGRI Palembang
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 13, No. 4, Januari 2017 : 46-60

terjadi kepanikan akan fenomena sesuai dengan standar yang telah di


tersebut. Dampak krisis keuangan tetapkan.
global tersebut sangat berpengaruh Analisis rasio keuangan
terhadap kinerja perbankan secara merupakan sebuah cara menganalisis
keseluruhan. dengan menggunakan perhitungan-
Untuk mengetahui kondisi perhitungan perbandingan atas data
keuangan suatu bank, dapat dilihat kuantitatif yang ditunjukan dalam
laporan keuangan yang disajikan oleh neraca atau Laporan Laba Rugi
suatu bank secara periodik. Laporan perusahaan. Analisis rasio keuangan
ini juga sekaligus menggambarkan membutuhkan laporan keuangan
kinerja bank selama periode tersebut. setidaknya selama 2 (dua) tahun
Laporan ini sangat berguna terutama terakhir berjalannya perusahaan.
bagi pemilik, manajemen, pemerintah, Dengan analisis rasio keuangan bank
dan masyarakat sebagai nasabah, akan diketahui berapa tingkat,
guna mengetahui kondisi bank likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas
tersebut pada waktu tertentu. Setiap yang dimiliki oleh perbankan.
laporan yang disajikan haruslah dibuat

Tabel 1.
Laporan Keuangan PT. Bank Mandiri (persero) Tbk
Tahun Total asset Total Liability Total Equity
2011 551.891.704 489.237.296 62.654.408
2012 635.618.708 559.085.843 76.532.865
2013 733.099.762 644.309.166 88.790.596
Sumber: PT Bank Mandiri (persero) Tbk.

Dari data diatas dapat dilihat 644.309.166 dan total equity


bahwa total aset PT. Bank Mandiri mengalami peningkatan setiap
pada tahun 2011 sebesar Rp. tahunnya sebesar Rp. 88.790.596,
551.891.704 lebih besar dari total dengan persamaan neraca nya yaitu
liability yaitu Rp. 489.237.296 ini aset = kewajiban + modal (Rp.
berarti Bank Mandiri mampu 733.099.762 = Rp. 644.309.166 + Rp.
membiayai hutang pada tahun 2011. 88.790.596).
Sedangkan total equity sebesar Rp. Agar laporan ini dapat dibaca
62.654.408 dengan persamaan neraca sehingga menjadi berarti, perlu
yaitu aset = kewajiban + modal(Rp. dilakukan analisis terlebih dahulu.
551.891.704 = Rp. 489.237.296 + Rp. Analisis dengan menggunakan rasio-
62.654.408). Untuk tahun 2012 total rasio keuangan bank sesuai dengan
aset mengalami peningkatan sebesar standar yang berlaku. Rasio yang
Rp. 635.618.708 dengan nilai total digunakan yaitu rasio likuiditas
liability sebesar Rp. 559.085.843. bertujuan untuk mengukur seberapa
sedangkan nilai total equity sebesar likuid suatu bank dalam melayani
Rp. 76.532.865,dan persamaan neraca nasabahnya, sedangkan rasio
nya yaitu aset = kewajiban + modal solvabilitas bank bertujuan untuk
(Rp. 635.618.708 = Rp. 559. 085.843 + mengukur efektivitas bank dalam
Rp. 76.532.865). Total aset tahun 2013 mencapai tujuannya. Dan rasio
mengalami peningkatan dari tahun rentabilitas bank merupakan rasio
sebelumnya sebesar Rp. 733.099.762 yang digunakan untuk mengukur
dengan nilai total liability sebesar Rp. tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas

47
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

yang dicapai oleh bank dalam suatu Menurut Kasmir (2014:7) laporan
periode tertentu. Dengan mengetahui keuangan adalah laporan yang
tingkat likuiditas, solvabilitas dan menunjukkan kondisi prusahaan saat
rentabilitas suatu bank, maka akan ini atau dalam suatu periode tertentu.
diketahui kinerja perusahaan yang Menurut Kasmir (2014:10) secara
sebenarnya. Dari kondisi diatas penulis umum laporan keuangan bertujuan
tertarik untuk melakukan kajian lebih untuk memberikan informasi keuangan
lanjut dengan penelitian berjudul suatu perusahaan, baik pada saat
“Analisis Kinerja Keuangan pada PT tertentu maupun pada periode tertentu.
Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang Jelasnya laporan keuangan mampu
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. memberikan informasi keuangan
kepada pihak dalam dan luar
Rumusan Masalah perusahaan yang memiliki kepentingan
Berdasarkan uraian diatas, maka terhadap perusahaan. Berikut ini 8
rumusan masalah yang diangkat tujuan pembuatan laporan keuangan
dalam penelitian ini yaitu bagaimana yaitu sebagai berikut :
analisis rasio keuangan pada PT 1. Memberikan informasi tentang
BankMandiri (Persero) Tbk. yang jenis dan jumlah aset yang dimiliki
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang
Manfaat Penelitian jenis jumlah dan kewajiban dan
a. Bagi Perusahaan modal yang dimiliki perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan pada saat ini.
dapat memberikan kontribusi yang 3. Memberikan informasi tentang
baik bagi PT Bank Mandiri (Persero) jenis dan jumlah pendapatan yang
Tbk. untuk melakukan peningkatan diperoleh pada suatu periode
kinerja keuangan. tertentu.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya 4. Memberikan informasi tentang
Penelitian ini diharapkan dapat jumlah biaya dan jenis biaya yang
bermanfaat untuk penelitian dikeluarkan perusahaan dalam
selanjutnya sehingga penelitian suatu periode tertentu.
selanjutnya akan menjadi lebih baik 5. Memberikan informasi tentang
dan sebagai referensi dalam perubahan-perubahan yang terjadi
mempelajari masalah yang terhadap asset lancar dan aset
berkaitan dengan rasio perbankan. tidak lancar, dan modal
perusahaan.
KAJIAN LITERATUR 6. Memberikan informasi tentang
Laporan keuangan kinerja manajemen perusahaan
Menurut Fahmi (2011:2) laporan dalam suatu periode.
keuangan merupakan suatu informasi 7. Memberikan informasi tentang
yang menggambarkan kondisi catatan-catatan atas laporan
keuangan suatu perusahaan, dan lebih keuangan.
jauh informasi tersebut dapat dijadikan 8. Informasi keuangan lainnya.
sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut. Menurut IAI Jenis-Jenis Laporan Keuangan
dalam PSAK No. 1 (revisi 2012), Menurut Kasmir (2014: 28) ada 5
laporan keuangan adalah suatu macam jenis laporan keuangan yaitu
penyajian stuktur dari posisi keuangan sebagai berikut:
dan kinerja keuangan suatu entitas.

48
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 13, No. 4, Januari 2017 : 46-60

1. Neraca dalam suatu periode tertentu, dapat


Neraca adalah laporan yang dilakukan dengan menggunakan rasio-
menunjukkan posisi keuangan rasio keuangan, dapat dilakukan
perusahaan pada tanggal tertentu. dengan beberapa rasio keuangan.
Artinya dari posisi keuangan Setiap rasio keuangan memiliki tujuan,
dimaksudkan adalah posisi jumlah kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian,
dan jenis aset dan pasiva setiap hasil dari rasio yang diukur
(kewajiban dan ekuitas) suatu diinterpretasikan sehingga menjadi
perusahaan. berarti bagi pengambilan keputusan.
2. Laporan Laba Rugi Perbedaan rasio keuangan umum
Laporan laba rugi adalah laporan dengan rasio keuangan bank, menurut
keuangan yang menggambarkan Kasmir (2014:216) yaitu :
hasil usaha perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Dalam 1. Rasio Likuditas Bank
laporan laba rugi ini tergambar Rasio ini bertujuan untuk mengukur
jumlah pendapatan dan sumber- seberapa likuid suatu bank dalam
sumber pendapatan yang diperoleh. melayani nasabahnya. Dalam rasio ini
3. Laporan Perubahan Modal terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Laporan perubahan modal adalah a. Quick Ratio
laporan yang berisi jumlah dan jenis Quick ratio merupakan rasio yang
modal yang dimiliki pada saat ini. digunakan untuk mengukur
Kemudian, laporan ini juga kemampuan bank dalam memenuhi
menjelaskan perubahan modal dan kewajibannya terhadap para
sebab-sebab terjadinya perubahan deposan (pemilik simpianan giro,
modal diperusahaan. tabungan, dan deposito) dengan
4. Laporan Arus Kas harta yang paling likuid yang dimiliki
Laporan arus kas adalah laporan oleh bank.
yang menunjukkan semua aspek b. Investing Policy Ratio
yang berkaitan dengan kegiatan Investing policy ratio merupakan
perusahaan, baik yang berpengaruh rasio yang digunakan untuk
langsung atau tidak langsung mengukur kemampuan bank dalam
terhadap kas. Laporan kas harus melunasi kepada para deposannya
disusun berdasarkan konsep kas dengan cara melikuidasi surat-surat
selama periode laporan. berharga yang dimilikinya.
5. Laporan Catatan atas Laporan c. Banking Ratio
Keuangan Banking ratio merupakan rasio yang
Laporan catatan atas laporan digunakan untuk mengukur tingkat
keuangan adalah laporan yang likuiditas bank dengan
memberikan informasi apabila ada membandingkan jumlah kredit yang
laporan keuangan yang memerlukan disalurkan dengan jumlah deposit
penjelasan tertentu. Artinya yang dimliki.
terkadang ada komponen atau nilai d. Assets to Loan Ratio
dalam laporan keuangan yang perlu Assets to loan ratio merupakan rasio
diberi penjelasan terlebih dahulu yang digunakan untuk mengukur
sehingga jelas. jumlah kredit yang disalurkan
dengan jumlah harta yang dimiliki
Bentuk-bentuk Rasio Keuangan bank.
Laporan keuangan merupakan
aktivitas yang dilakukan perusahaan

49
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

e. Investment Portofolio Ratio dalam membayar kembali


Investment portofolio ratio deposannya.
merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur tingkat likuiditas 2. Rasio Solvabilitas Bank
dalam investasi pada surat-surat a. Primary Ratio
berharga. Primary ratio merupakan rasio yang
f. Cash Ratio digunakan untuk mengukur apakah
Cash ratio merupakan rasio yang permodalan yang dimiliki sudah
digunakan untuk mengukur memadai atau sejauh mana
kemampuan bank dalam melunasi penurunan yang terjadi dalam total
kewajiban yang harus segera aset masuk dapat ditutupi oleh
dibayar dengan harta likuid yang capital equity.
dimiliki bank tersebut. b. Risk Assets Ratio
g. Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio ini digunakan untuk mengukur
Loan to deposit ratio merupakan kemungkinan penurunan risk
rasio yang digunakan untuk assets.
mengukur komposisi jumlah kredit c. Secondary Risk Ratio
yang diberikan dibandingkan Secondary risk ratio merupakan
dengan jumlah dana masyarakat rasio yang digunakan untuk
dan modal sendiri yang digunakan. mengukur penurunan asset yang
h. Pengukur Risiko-risiko mempunyai risiko lebih tinggi.
1) Investment Risk Ratio d. Capital Ratio
Invesment risk ratio merupakan Capital ratio merupakan rasio yang
rasio yang digunakan untuk digunakan untuk mengukur
mengukur risiko yang terjadi permodalan dan cadangan
dalam investasi surat-surat penghapusan dalam menanggung
berharga, yaitu dengan perkreditan, terutama risiko yang
membandingkan harga pasar terjadi karena bunga gagal ditagih.
surat berharga dengan harga e. Capital Adequacy Ratio 1 (CAR 1)
nominalnya. 1. Capital Adequacy Ratio 2 (CAR 2)
2) Liquidity Risk 2. Capital Adequacy Ratio
Likuidity risk merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur 3. Rasio Rentabilitas Bank
risiko yang akan dihadapi bank a. Gross Profit Margin
apabila gagal untuk memenuhi Rasio ini digunakan untuk
kewajiban terhadap para mengetahui presentasi laba dari
deposannya dengan harta likuid kegiatan usaha murni dari bank
yang dimilikinya. yang bersangkutan setelah
3) Credit Risk Ratio dikurangi biaya-biaya.
Credit risk ratio merupakan rasio b. Net Profit Margin
yang digunakan untuk mengukur Net profit margin merupakan rasio
risiko terhadap kredit yang yang digunakan untuk mengukur
disalurkan dengan kemampuan bank dalam
membandingkan kredit macet menghasilkan net incomedari
dengan jumlah kredit yang kegiatan operasi pokoknya.
disalurkan. c. Return on Equity Capital atau ROU
4) Deposit Risk Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur
Rasio ini digunakan untuk kemampuan manajemen bank
mengukur risiko kegagalan bank

50
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 13, No. 4, Januari 2017 : 46-60

dalam mengelola capital yang ada Rasio ini digunakan untuk mengukur
untuk mendapatkan net income. besarnya persentase antara bunga
d. Return on Total Assets yang dibayar kepada para
1) Gross Yield on Total Assets deposannya dengan total deposit
Gross yield on total assets yang ada di bank.
merupakan rasio yang digunakan k. Cost of Fund
untuk mengukur kemampuan Rasio ini digunakan untuk mengukur
manajemen menghasilkan besarnya biaya yang dikeluarkan
income dari pengelolaan aset. untuk sejumlah deposit yang ada di
2) Net Income Total Assets bank tersebut.
Net Income total asset digunakan l. Cost of Money
untuk mengukur kemampuan Rasio ini digunakan untuk
manajemen dalam memperoleh menghitung menghitung jumlah
profitabilitas dan manajerial biaya dana dengan biaya overhead
efisiensi secara overall. berbanding dengan total dana.
e. Rate Return on Loans m. Cost of Loanable Fund
Analisis ini digunakan untuk Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen menghitung biaya dana berbanding
dalam mengelola kegiatan total dana dikurang unloanable fund.
perkreditannya. n. Cost of Operable Fund
f. Interest Margin on Earning Assets Rasio ini digunakan untuk
Rasio ini digunakan untuk mengukur menghitung jumlah biaya dana
kemampuan manajemen dalam dengan biaya overhead berbanding
mengendalikan biaya-biaya. dengan total biaya dikurangi
g. Interest Margin on Loans unloanable fund.
h. Leverage Multiplier o. Cost Of Efficiency
Leverage multiplier merupakan alat Rasio ini digunakan untuk mengukur
untuk mengukur kemampuan efisiensi usaha yang dilakukan oleh
manajemen dalam mengelola bank atau untuk mengukur besarnya
asetnya karena adanya biaya yang biaya bank yang digunakan untuk
harus dikeluarkan akibat memperoleh earning assets.
penggunaan aktiva.
i. Asset Utilization Penelitian Terdahulu
Rasio ini digunakan untuk Penelitian terhadap kinerja
mengetahui sejauhmana keuangan telah banyak dilakukan
kemampuan manajemen suatu bank sebelumnya, penelitian-penelitian
dalam mengelola aset dalam rangka terdahulu yang digunakan sebagai
menghasilkan operating income dan bahan pembanding dan referensi
nonoperating income. dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
j. Interest Expense Ratio tabel berikut ini:

Tabel 2
Penelitian Terdahulu
Nama (Tahun) Judul Teknik Hasil Penelitian
Analisis
Kusumo (2008) Analisis Kinerja Deskriptif Hasil dari penelitian
Keuangan Bank Kuantitatif keseluruhan rasio keuangan
Syariah Mandiri selama enam periode
Periode 2002-2007 pengamatan ini

51
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

(dengan mencerminkan bahwa


pendekatan PBI kondisi keuangan Bank
No.9/1/PBI/2007) tergolong baik dalam
mendukung perkembangan
usaha dan mengantisipasi
perubahan kondisi
perekonomian dan industri
keuangan.
Triwahyuningtyas Analisis Kinerja Deskriptif Dari segi Capital Adequacy
dan Ismail Keuangan Bank Kuantitatif ratio hampir semua bank
(2013) Umum Syariah dan syariah mempunyai CAR
Fator-Faktor yang diatas 8% menunjukkan
Mempengaruhinya. kondisi yang sehat serta NPF
dibawah 6%. Kinerja Bank
syariah dilihat dari ROA dan
ROE masih banyak bank
syariah masuk dalam
kategori kurang sehat hal ini
dikarnakan bank bank
syariah belum mampu
menggunakan modal yang
dimilikinya untuk pembiyaan
kepida pihak ketiga secara
optimal sehingga
berpengaruh terhadap laba
yang dihasilkan
Chandra, Analisis Kinerja Kuantitatif Hasil penelitian yang
Maryam & G Keuangan dilakukan pada Bank Bank
Oroh PT Bank Syariah Syariah Mandiri dan Bank
(2016) Mandiri dan PT. Mandiri Palembang ini
Bank Mandiri Tbk. menunjukkan kedua bank
Dengan Metode tersebut terus menerus
Camel mampu meningkatkan kinerja
keuangannya dari tahun
2010 s.d 2014.

Elson, (2014) Analisis Kinerja Deskriptif Hasil penelitian dilihat dari


Keuangan pada Kuantitatif rasio likuiditas sudah cukup
BTPN Cabang baik, dan dari rasio
Pembantu Bayung solvabilitas juga sudah baik.
Lincir Jambi Sedangkan dilihat dari rasio
rentabilitas kinerja keuangan
sudah cukup baik walaupun
masih terjadi fluktuasi.
Sumber : Penelitian-penelitian terdahulu, diolah (2015)

52
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 13, No. 4, Januari 2017 : 46-60

Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah :

Rasio Keuangan

Likuiditas Solvabilitas Rentabilitas


as

Quick Ratio Primary ratio Gross Profit Margin


Gambar 1 Debt to asset ratio
Kerangka Berpikir
Sumber: Diolah oleh penulis (2015)

METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan secara operasional dari
variabel-variabel yang digunakan.
Tabel 3.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator
Analisis Rasio keuangan merupakan Rasio keuangan :
Rasio indeks yang 1. Likuiditas: Quick ratio
Keuangan menghubungkan dua angka 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
akuntansi dan diperoleh = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
dengan membagi satu
angka dengan angka yang 2. Solvabilitas: Primary ratio
lainnya. 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 x 100%

3.Rentabilitas: Gross profit margin

=
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 −𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
x100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
Sumber: Kasmir (2014:104)

Populasi dan Sampel kemudian ditarik kesimpulannya.


Menurut Sugiyono (2013:115) Populasi dalam penelitian ini adalah
populasi adalah wilayah generalisasi laporan keuangan pada PT Bank
yang terdiri atas obyek atau subyek Mandiri (Persero) Tbk. Sedangkan
yang mempunyai kualitas dan sampel menurut Sugiyono (2013:118)
karakteristik tertentu yang ditetapkan adalah bagian dari jumlah dan
oleh peneliti untuk dipelajari dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

53
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

tersebut. Sampel yang digunakan c. Rumus dalam menghitung rasio


dalam penelitian ini ditentukan melalui
metode purposive sampling dengan Gross Profit Margin=
rentabilitas
kriteria-kriteria tertentu yaitu sebagai
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 −𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
berikut: x 100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
yang listing di BEI
b. Laporan keuangan yang diaudit dan
mempunyai tahun buku yang HASIL PENELITIAN DAN
berakhir 31 Desember tiap PEMBAHASAN
tahunnya. Hasil Analisis Data Kinerja
c. Menggambarkan posisi kinerja Keuangan Bank
keuangan yang stabil/baik. a. Rasio Likuiditas (Quick Ratio)
Sampel yang digunakan dalam Rasio likuiditas digunakan untuk
penelitian ini adalah laporan mengetahui kemampuan perusahaan
keuangan berupa neraca dan laba dalam memenuhi kewajiban jangka
rugi pada PT Bank Mandiri pendeknya pada saat jatuh tempo.
(Persero) Tbk. periode 2011 sampai Artinya, bank dapat membayar kembali
dengan 2013. pencairan dana para deposannya pada
saat ditagih serta dapat mencukupi
Teknik Analisis Data permintaan kredit yang telah diajukan.
Dalam analisis data penulis Makin besar rasio likuiditas, maka
menggunakan metode analisis makin likuid. Quick ratio merupakan
deskriptif kuantitatif. Metode analisis rasio yang digunakan untuk mengukur
deskriptif kuantitatif merupakan suatu kemampuan Bank dalam memenuhi
metode yang bertujuan untuk kewajibannya terhadap para
memberikan deskripsi mengenai objek deposannya (pemilik simpanan giro,
penelitian. Dimana dengan menggukan tabungan, dan deposito) dengan harta
analisis deskriptif kuantitatif penulis yang paling likuid yang dimiliki oleh
dapat memberikan penjelasan secara Bank. Rumus yang digunakan untuk
rinci mengenai analisis rasio keuangan mencari quick ratio adalah sebagai
perusahaan perbankan pada tahun berikut:
𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
2011 sampai dengan 2013. Dalam Quick Ratio = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
menganalisis rasio keuangan
perusahaan perbankan, penulis Dari hasil penelitian yang
menggunakan rumus sebagai berikut: dilakukan dengan menggunakan rasio
a. Rumus dalam menghitung rasio likuiditas yang di ukur dengan quick
likuiditas: ratio pada PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. periode tahun 2011 sampai
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Quick Ratio = x 100% dengan tahun 2013 dapat di lihat pada
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
tabel berikut ini:

b. Rumus dalam menghitung rasio


𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
solvabilitas:
Primary Rasio = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

54
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 13, No. 4, Januari 2017 : 46-60

Tabel 4
Hasil Perhitungan Quick Ratio PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tahun Cash Assets Total Deposito Quick Ratio (%)
2011 373.130.189 384.728.603 96,98
2012 450.093.383 442.837.863 101,63
2013 561.954.112 508.996.256 110,40
Sumber: Laporan Keuangan Periode 2011-2013 diolah (2015)

Berdasarkan tabel diatas dari kerugian yang tidak dapat dihindarkan


hasil perhitungan rasio cepat selama dan sebagai alat ukur besar kecilnya
tiga tahun yaitu pada tahun 2011 kekayaan Bank yang dimiliki oleh
sampai dengan tahun 2013, PT Bank pemegang sahamnya.
Mandiri (Persero) Tbk. memperoleh Primary ratio merupakan rasio
nilai quick ratio yang selalu mengalami yang digunakan untuk mengukur
kenaikan setiap tahunnya. Nilai quick sejauh apakah permodalan yang
ratio pada tahun 2011 yaitu sebesar dimiliki sudah memadai atau sejauh
96,98% mengalami kenaikan pada mana penurunan yang terjadi dalam
tahun 2012 sebesar 4,65% dengan total aset masuk dapat ditutupi oleh
nilai quick ratio sebesar 101,63%. Dan capital equity. Rumus untuk mencari
pada tahun 2013 nilai quick ratio primary ratio adalah sebagai berikut:
sebesar 110,40% mengalami kenaikan
sebesar 8,77%. 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
Primary Ratio = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕

b. Rasio Solvabilitas (Primary Ratio)


Dari hasil penelitian dilakukan
Rasio solvabilitas merupakan
dengan menggunakan rasio
rasio yang menunjukkan kemampuan
solvabilitas yang di ukur dengan
Bank dalam memenuhi kewajiban
primary ratio pada PT Bank Mandiri
jangka panjangnya atau mengetahui
(Persero) Tbk. periode tahun 2011
kemampuan bank untuk memenuhi
sampai dengan tahun 2013 dapat
kewajiban-kewajibannya jika terjadi
dilihat pada tabel berikut ini:
likuiditas. Rasio solvabilitas juga
digunakan untuk menyerap kerugian-

Tabel 5
Hasil perhitungan primary ratio pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tahun Equity Capital Total Assets Primary Kenaikan/Penurunan
Ratio (%) (%)
2011 59.179.143 551.891.704 10,72 -
2012 70.651.187 635.618.708 11,11 0,39
2013 88.790.596 733.099.762 12,11 1
Sumber: Laporan Keuangan Periode 2011-2013 diolah (2015)

Berdasarkan tabel diatas hasil pada tahun 2011 yaitu sebesar 10,72%
perhitungan primary ratio selama tiga menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00
tahun yaitu pada tahun 2011 sampai aset dijamin dengan Rp. 0,1072 modal
dengan tahun 2013 PT Bank Mandiri bank. Pada tahun 2012 primary ratio
(Persero) Tbk. memperoleh nilai rasio mengalami kenaikan sebesar 0,39%
yang selalu mengalami kenaikan dengan nilai primary ratio sebesar
setiap tahunnya. Nilai primary ratio 11,11% menunjukkan bahwa setiap

55
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

Rp. 1,00 aset dijamin dengan Rp. Profit Margin digunakan untuk
0,1111 modal bank. Dan pada tahun mengetahui kemampuan Bank
2013 primary ratio sebesar 12,11% menghasilkan laba dari operasi
mengalami kenaikan sebesar 1% usahanya yang murni. Semakin tinggi
mununjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 rasio semakin baik hasilnya. Rumus
aset dijamin oleh Rp. 0,1211 modal yang digunakan untuk mencari gross
bank. profit margin adalah sebagai berikut:

c. Rasio Rentabilitas (Gross Profit Gross Profit Margin


𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒏𝒈𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆 − 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒏𝒈𝑬𝒙𝒑𝒆𝒏𝒔𝒆
Margin) = 𝟏𝟎𝟎%
𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒏𝒈𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
Rasio rentabilitas atau yang
sering disebut rasio profitabilitas
Dari hasil penelitian dilakukan
adalah rasio yang digunakan untuk
dengan menggunakan rasio
menganalisis atau mengukur tingkat
rentabilitas yang di ukur dengan gross
efisiensi usaha dan profitabilitas yang
profit margin pada PT Bank Mandiri
dicapai oleh bank yang bersangkutan,
(Persero) Tbk. periode tahun 2011
juga sebagai alat ukur tingkat
sampai dengan tahun 2013 dapat
efektivitas manajemen dalam
dilihat pada tabel berikut ini:
menjalankan operasional bank. Gross

Tabel 6
Perhitungan Gross Profit Margin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tahun Operating Operating GPM (%) Kenaikan/Penurun
(1) Income (2) Expense (4) = (2-3)/(2) an (%)
(3)
2011 33.544.333 32.266.058 3,81 -
2012 39.428.414 33.932.873 13,93 10,12
2013 48.496.055 39.933.203 17,65 3,72
Sumber: Laporan Keuangan Periode 2011-2013 diolah (2015)

Berdasarkan tabel diatas dari 2013 gross profit margin sebesar


hasil perhitungan gross profit margin 17,65% yang mengalami kenaikan
selama tiga tahun yaitu pada tahun sebesar 3,72%, menunjukkan bahwa
2011 sampai dengan tahun 2013, PT setiap Rp. 1,00 pendapatan
Bank Mandiri (Persero) Tbk. operasional mampu menghasilkan Rp.
memperoleh nilai rasio gross profit 0,1765 laba kotor.
margin pada tahun 2011 yaitu 3,81%
yang menunjukkan bahwa setiap Rp. Pembahasan
1,00 pendapatan operasional mampu Dari hasil penelitian yang
menghasilkan Rp. 0,0381 laba kotor. dilakukan dengan menggunakan rasio
Pada tahun 2012 gross profit margin likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas
sebesar 13,93% mengalami kenaikan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
sebesar 10,12% menunjukkan bahwa periode tahun 2011 sampai dengan
setiap Rp. 1,00 pendapatan tahun 2013 maka dapat di lihat pada
operasional mampu menghasilkan Rp. tabel berikut ini:
0,1393 laba kotor. Dan pada tahun

56
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 13, No. 4, Januari 2017 : 46-60

Tabel 7
Hasil Penelitian pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
No Rasio 2011 2012 2013
1 Quick Ratio 96,98 101,63 110,40
2 Primary Ratio 10,72 11,11 12,11
3 Gross Profit Margin 3,81 13,93 17,65
Sumber: Laporan Keuangan Periode 2011-2013 diolah (2015)

a. Quick Ratio sewaktu-waktu tanpa mengalami


Dari tabel diatas hasil analisis penurunan nilai pasarnya.
selama tiga tahun tersebut dilihat dari 3. Bank tersebut mempunyai
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 kemampuan untuk menciptakan
selalu mengalami kenaikan, hal ini cash asset baru melalui berbagai
tergambar dari cash asset pada tahun bentuk hutang. Rasio yang rendah
2011 sebesar 373.130.189 dan total menunjukkan resiko likuiditas yang
depositnya yaitu 384.728.603. Pada tinggi, sedangkan rasio yang tinggi
tahun 2012 cash asset sebesar menunjukkan adanya kelebihan aset
450.093.383 dan total depositnya lancar, yang akan mempunyai
sebesar 442.837.863, serta pada pengaruh yang tidak baik terhadap
tahun 2013 cash asset sebesar profitabilitas perusahaan.
561.954.112 dan total depositnya Hasil penelitian ini sejalan dengan
sebesar 508.996.256. Menurut Irham penelitian terdahulu yang dilakukan
Fahmi (2011:302) rasio ini oleh Elson Pramana, hasil yang
menunjukkan kemampuan aset lancar diperoleh melalui perhitungan rasio
yang paling likuid mampu menutupi cepat berada diatas 100% dengan
utang lancar. Semakin besar rasio ini nilai rata-rata 101%.
semakin baik. Rasio ini disebut juga
Acid Test Rasio. Angka rasio ini tidak b. Primary Ratio
harus 100 % atau 1:1. Dari tabel diatas hasil analisis
Pada tahun 2011 quick ratio kinerja keuangan Bank Mandiri selama
berada di bawah 100% dengan nilai tiga tahun tersebut dilihat dari tahun
96,98%, sedangkan pada tahun 2012 2011 sampai dengan tahun 2013
dan 2013 berada diatas 100% dengan selalu mengalami peningkatan, hal ini
nilai 101,63% dan 110,40%, hal ini tergambar dari equity capital pada
sudah cukup menggambarkan bahwa tahun 2011 sebesar 59.179.143 dan
Bank Mandiri dalam keadaan baik. total asset sebesar 551.891.704. Pada
Bank tersebut mempunyai kemampuan tahun 2012 equity capital sebesar
untuk menciptakan cash asset baru 70.651.187 dan total asset sebesar
melalui berbagai bentuk hutang. Bank 635.618.708 serta pada tahun 2013
dapat dikatakan liquid apabila: equity capital sebesar 88.790.596 dan
1. Bank tersebut memiliki cash assets total asset sebesar 733.099.762.
sebesar kebutuhan yang digunakan Menurut Kasmir (2014:229) rasio ini
untuk memenuhi likuiditasnya. digunakan untuk mengetahui apakah
2. Bank tersebut memiliki cash assets permodalan yg dimiliki sudah memadai
yang lebih kecil dari kebutuhan atau sejauh mana penurunan yg terjadi
likuiditasnya, tetapi mempunyai aset dalam total aset dapat ditutupi oleh
atau aktiva lainnya (misal surat modal sendiri.
berharga) yang dapat dicairkan Selama periode tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 primary

57
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

ratio selalu berada diatas 10% 33.932.873 serta pada tahun 2013
sehingga dapat dikatakan sehat, dan operating income sebesar 48.496.055
batas minimum modal yang harus dan operating expense sebesar
dimiliki Bank adalah 10% dari aset 39.933.203. Menurut Munawir
Bank. (2010:99) rasio ini mencerminkan atau
Hasil penelitian ini sejalan menggambarkan laba kotor yang dapat
dengan penelitian terdahulu yang dicapai setiap rupiah penjualan, atau
dilakukan oleh Elson Pramana, hasil bila rasio ini dikurangkan terhadap
yang diperoleh melalui perhitungan angka 100% maka akan menunjukkan
primary ratio selama periode 2010 jumlah yang tersisa untuk menutupi
sampai dengan 2013 selalu berada biaya operasi dan laba bersih.
diatas 10%, sehingga dapat dikatakan Efektivitas dan efisiensi suatu
sehat. Walaupun pada tahun 2010 nilai perusahaan dalam menjalankan
primary ratio berada di bawah 10% operasinya ditentukan oleh
tetapi selalu mengalami kenaikan kemampuan perusahaan dalam
setiap tahunnya. Analisis solvabilitas memperoleh profitabilitas dan aktivitas
digunakan untuk: dalam perusahaan. Kinerja keuangan
1. Ukuran kemampuan bank tersebut Bank Mandiri ditinjau dari rasio
untuk menyerap kerugian-kerugian rentabilitas terlihat sudah cukup baik,
yang tidak dapat dihindarkan, sehingga termasuk bank yang
2. Sumber dana yang diperlukan untuk profitabel. Bank Mandiri cukup mampu
membiayai kegiatan usahanya menghasilkan laba baik dari
sampai batas tertentu, karena pemanfaatan aset, modal maupun
sumber-sumber dana dapat juga operasional usahanya.
berasal dari hutang penjualan aset Selama periode tahun 2011
yang tidak dipakai dan lain-lain, sampai dengan tahun 2013 gross profit
3. Alat pengukuran besar kecilnya margin pada PT Bank Mandiri
kekayaan Bank tersebut yang (Persero) Tbk. selalu mengalami
dimiliki oleh para pemegang peningkatan setiap tahunnya.
sahamnya, dan Kenaikan gross profit margin tertinggi
4. Dengan modal yang mencukupi, pada tahun 2012 yaitu sebesar
memungkinkan manajemen bank 10,12%, dengan nilai gross profit
yang bersangkutan untuk bekerja margin tertinggi terjadi pada tahun
dengan efisiensi yang tinggi, seperti 2013 yaitu sebesar 17,65%. Hal ini
yang dikehendaki oleh para pemilik menunjukkan bahwa manajemen Bank
modal pada bank tersebut. dalam mengelola aset untuk
menghasilkan laba sudah cukup baik.
c. Gross Profit Margin Hasil penelitian ini berbeda
Dari tabel diatas hasil analisis dengan penelitian terdahulu yang
kinerja keuangan Bank Mandiri selama dilakukan oleh Elson Pramana, hasil
tiga tahun tersebut dilihat dari tahun yang diperoleh dari perhitungan gross
2011 sampai dengan tahun 2013 profit margin selama periode 2010
selalu mengalami peningkatan, hal ini sampai dengan tahun 2013 selalu
tergambar dari operating income pada mengalami fluktuasi setiap tahunnya.
tahun 2011 sebesar 33.544.333dan Tetapi, Bank tersebut dapat dikatakan
operating expense sebesar sehat karena nilai gross profit margin
32.266.058. Pada tahun 2012 yang cukup besar. Hanya saja,
operating income sebesar 39.428.414 efektifitas manajemen Bank dalam
dan operating expense sebesar

58
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 13, No. 4, Januari 2017 : 46-60

mengelola asetnya untuk DAFTAR PUSTAKA


menghasilkan laba yang kurang stabil.
Candra, Riadi. Mangantar, Maryam.
KESIMPULAN Oroh, G, Sem. 2016. Analisis
Berdasarkan hasil analisis data Kinerja Keuangan PT Bank
terhadap kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk, maka ditarik Mandiri Tbk. Dengan Metode
kesimpulan sebagai berikut: Camel. Jurnal Berkala Ilmiah
1. Rasio likuiditas menunjukkan kinerja Efisiensi. Volume (16) No.(02)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun 2016. Hal: 429-435
sudah cukup baik. Walaupun pada Elson, Pramana. 2014. Analisis
tahun 2011 nilai quick ratio dibawah Kinerja Keuangan pada BTPN
100% namun pada tahun 2012 dan Cabang Pembantu Bayung
2013 sudah diatas 100%. Rasio Lincir Jambi. Skripsi, Fakultas
cepat dalam keadaan sehat menurut Ekonomi Universitas PGRI
Bank Indonesia dengan minimum Palembang: (tidak
rasio 100% atau 1:1 agar dapat dipublikasikan)
memenuhi kewajiban tanpa FE UPGRI. 2015. Pedoman Penulisan
menghitung persediaan, hasil Skripsi, Palembang: Fakultas
perhitungan menunjukkan bahwa Ekonomi Universitas PGRI.
rasio cepat memiliki rata-rata 103%. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja
2. Rasio solvabilitas menunjukkan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis
Tbk. dalam keadaan yang cukup Kritis Atas Laporan Keuangan,
baik. Selama periode 2011 sampai Jakarta: Raja Grafindo
dengan tahun 2013, primary ratio Persada.
yang ditunjukkan dengan angka IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). 2012.
rasio yang lebih dari 10% dapat PSAK No.1. Jakarta: IAI.
dikatakan sehat. Sedangkan batas Kasmir, 2014. Analisis Laporan
minimum modal yang harus dimiliki Keuangan. Jakarta: Raja
bank adalah 10% dari aset bank. Grafindo Persada.
3. Berdasarkan rasio rentabilitas Kusumo, Yunanto Adi, 2008. Analisis
selama periode 2011 sampai Kinerja Keuangan Bank
dengan tahun 2013 kinerja PT Bank Syariah Mandiri Periode 2002-
Mandir (Persero) Tbk. sudah cukup 2007 (dengan pendekatan PBI
baik. Walaupun nilai gross profit No.9/1/PBI/2007) (Online).
margin terendah terjadi pada tahun (http://dtx.yolasite.com/resourc
2011 selalu mengalami peningkatan es/Analisis%20Kinerja%20Keu
setiap tahunnya. Hal ini angan%BANK%20SYARIAH%
menunjukkan bahwa manajemen 20MANDIRI%2020022007%20
Bank dalam mengelola aset untuk %28Dengan%20Metode%20P
menghasilkan laba sudah cukup BI%29%20Oleh%20Yunanto%
baik. 20Adi%20Kusumo.pdf, diakses
8 Mei 2015)
Munawir. 2010. Analisis Laporan
Keuangan. Yogjakarta: Liberty.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian.
Bandung: Alfabeta.

59
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Bank Mandiri (Emma Lilianti & Nurlia Anggraini)

Triwahyuningtyas, Endah dan Ismail.


2013. Analisis Kinerja
Keuangan Bank Umum
Syariah dan Fator-Faktor yang
Mempengaruhinya. E-Jurnal
Manjaemen Keuangan. FE
Universitas Nahdatul Ulama
Surabaya. Hal 39-48
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun
1998. Tentang Perbankan

60

Anda mungkin juga menyukai