Anda di halaman 1dari 14

Volume II No.

1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI


ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK
(Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode 2012 -2016)

Ruswaji
Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja keuangan bank
berdasarkan hasil analisis rasio keuangan perbankan. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Hasil analisis rasio keuangan perbankan pada analisis rasio
rentabilitas, kondisi kinerja keuangan dapat dikatakan baik, rata-rata pada ROA
sebesar 2,10%, ROE sebesar 18,43%, dan BO/PO sebesar 87,10% telah memenuhi
standar Bank Indonesia. Pada analisis rasio likuiditas menunjukkan kondisi kinerja
keuangan PD. BPR Bank Daerah Lamongan 2012-2016 dapat dikatakan baik. Rata-
rata loan to deposit ratio (LDR) sebesar 85,61% telah memenuhi standar yang
ditetapkan Bank Indonesia. Pada hasil analisis rasio solvabilitas kondisi kinerja
keuangan dapat dikatakan baik karena perolehan rata-rata pada capital adequacy ratio
(CAR) sebesar 14,29% telah memenuhi standar Bank Indonesia.

Kata kunci : rasio keuangan, kinerja keuangan

1. PENDAHULUAN
Dunia perbankan di Indonesia modal yang tidak dapat mengcover
memasuki masa persaingan yang sangat terhadap risiko-risiko yang dihadapi oleh
kompetitif, hal ini disebabkan banyaknya bank tersebut dapat menyebabkan kinerja
bank yang beroperasi di Indonesia baik bank menurun.Ukuran kinerja keuangan
yang beroperasi secara lokal maupun berdasarkan SK Men.Keu. Nomor KEP.
yang beroperasi berskala internasional. 792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember
Perkembangan dunia perbankan yang 1970 tentang lembaga keuangan yang
sangat pesat serta tingkat kompleksitas telah diubah dan ditambah terakhir
usaha perbankan yang tinggi dapat dengan keputusan Menteri Keuangan No.
berpengaruh terhadap kinerja keuangan 280/KMK/10/1989 tanggal 25 Maret
suatu bank. Lemahnya kondisi internal 1989 tentang pengawasan dan pembinaan
bank seperti manajemen yang kurang lembaga keuangan bukan bank serta
memadai, pemberian kredit kepada ditindak lanjuti dengan Surat Edaran
kelompok atau group usaha sendiri serta Bank Indonesia No. SE. 23/21/BPPP

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 333


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

disebutkan bahwa kinerja lembaga neraca dan laporan laba rugi (Kasmir,
keuangan adalah mengenai permodalan, 2012:72). Analisis rasio keuangan
kualitas aktiva produktif, aspek merupakan teknik analisis yang sering
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. dipakai, karena merupakan teknik yang
Informasi mengenai laporan paling cepat untuk mengetahui kinerja
keuangan bank sebagai salah satu upaya keuangan bank.
untuk membantu para pelaku bisnis Penelitian ini menggunakan
dalam menilai kondisi keuangan suatu pengukuran rasio keuangan perbankan
bank. Laporan keuangan yang yaitu rasio rentabilitas (earning ratios),
diterbitkan oleh bank merupakan salah rasio likuiditas (liquidity ratios), dan
satu sumber informasi mengenai posisi rasio solvabilitas (capital ratios). Alasan
keuangan bank, kinerja serta perubahan peneliti mengambil ketiga rasio
posisi keuangan bank yang sangat keuangan tersebut adalah pertama
berguna untuk menilai kinerja keuangan mempermudah melihat perkembangan
suatu bank. Laporan keuangan bank kondisi keuangan suatu bank secara
dapat dijadikan ukuran kinerja suatu periodik atau “time series”. Alasan
bank dengan melakukan analisis laporan kedua karena rasio keuangan tersebut
keuangan. merupakan pengganti yang lebih
Analisis kinerja keuangan bank sederhana dari informasi yang disajikan
dimulai dengan me-review data laporan laporan keuangan suatu bank yang
keuangan, menghitung, membandingkan sangat rinci dan rumit. Ketiga dengan
atau mengukur, menginterpretasikan dan mengukur melalui rasio rentabilitas,
memberi solusi. Perhitungan yang likuiditas, dan solvabilitas, maka dapat
dilakukan untuk menganalisis kinerja dijadikan dasar penilaian kinerja
keuangan bank dapat dilakukan dengan keuangan bank. Kinerja keuangan bank
menggunakan berbagai teknik analisis, merupakan kemampuan bank untuk
diantaranya adalah dengan menggunakan memenuhi kewajiban jangka pendek
teknik analisis rasio. Analisis rasio dengan segera, mendayagunakan aktiva
merupakan analisis yang digunakan secara optimal, memenuhi kewajiban
untuk mengetahui hubungan pos-pos jangka pendek dan jangka panjang, serta
yang ada dalam suatu laporan keuangan menghasilkan laba.
atau pos-pos antara laporan keuangan

334 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

Perbedaan antara bank pemerintah perolehan laba PD. BPR Bank Daerah
dan bank swasta adalah terletak pada Lamongan yang mengalami peningkatan
segi kepemilikannya. Bank pemerintah sebesar 2,073 milyar pada tahun 2012,
merupakan bank yang pendirian dan 3,05 milyar pada tahun 2013, 4,09
modalnya dimiliki oleh pemerintah, milyar pada tahun 2014, dan 5,35 milyar
sedangkan bank swasta merupakan bank pada tahun 2015 serta 7,01 milyar pada
yang pendirian dan modalnya dimiliki tahun 2016. Sedangkan kontribusi PAD
swasta. Agar bank pemerintah dapat juga mengalami peningkatan sebesar Rp
tumbuh dan berkembang di masa 1,022 milyar pada tahun 2012, 1,140
persaingan perbankan yang kompetitif, milyar pada tahun 2013, 1,678 milyar
tentunya bank pemerintah harus pada tahun 2014, 2,252 milyar pada
mempunyai kinerja keuangan yang baik. tahun 2015 dan 3,024 milyar pada tahun
Kinerja keuangan yang disajikan oleh 2016. Survei yang dihasilkan Biro Riset
bank dapat digunakan pihak-pihak yang Infobank untuk kelompok bank yang
terkait seperti investor, kreditor, dan beraset Rp 250 miliar sampai dengan
pihak-pihak lain untuk memprediksi kurang dari Rp 500 miliar pada tahun
kinerja keuangan yang sebenarnya dan di 2015, PD. BPR Bank Daerah Lamongan
masa yang akan datang pada setiap memperoleh peringkat sepuluh besar
periode. (infobanknews.2015).
PD. BPR Bank Daerah Lamongan Penelitian ini bertujuan untuk
merupakan bank milik pemerintah mendeskripsikan kinerja keuangan bank
kabupaten Lamongan yang seluruh berdasarkan hasil analisis rasio keuangan
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah perbankan.
Kabupaten Lamongan sebesar 100,00%.
Peneliti memilih PD. BPR Bank Daerah 2. TINJAUAN PUSTAKA
Lamongan dikarenakan PD. BPR Bank Setiap jenis usaha atau perusahaan
Daerah Lamongan merupakan bank mempunyai catatan laporan keuangan
pemerintah yang mempunyai misi yang berguna untuk menguji dan
mendorong pertumbuhan ekonomi mengetahui serta menilai kondisi dan
daerah dan perolehan laba yang optimal posisi keuangan perusahaan tersebut.
guna memberikan kontribusi PAD yang “Laporan keuangan adalah laporan
optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan yang menunjukkan kondisi keuangan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 335


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

perusahaan pada saat ini atau dalam kewajiban, dan modal suatu perusahaan.
suatu periode tertentu”(Kasmir, 2012:7). Laporan rugi/laba menunjukkan hasil
Analisis laporan keuangan sangat yang telah dicapai oleh perusahaan serta
bergantung pada informasi yang diambil biaya-biaya yang dikeluarkan selama
dari laporan keuangan. Menurut periode tertentu, sedangkan laporan
Baridwan (2000: 17) “Laporan keuangan perubahan posisi keuangan menunjukkan
merupakan ringkasan dari suatu proses sumber dan penggunaan aatau alasan-
pencatatan. Merupakan ringkasan dari alasan yang menyebabkan perubahan
transaksi-transaksi keuangan yang etrjadi modal perusahaan.
selama tahun buku yang bersangkutan.”
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2.1 Kinerja Keuangan Bank
(2002:2), mendefinisikan laporan Kinerja keuangan adalah penentuan
keuangan sebagai berikut: Laporan secara periodik tampilan keuangan
keuangan merupakan bagian dari proses berdasarkan sasaran, standar dan kinerja
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
yang lengkap biasanya meliputi neraca, Mengukur kinerja keuangan digunakan
laporan rugi/laba, laporan perubahan analisis keuangan karena analisis
posisi keuangan (yang dapat disajikan keuangan melibatkan penilaian terhadap
dalam berbagai cara seperti misalnya keuangan dimasa yang akan datang, dan
sebagai laporan arus kas atau laporan untuk menentukan keunggulan suatu
arus dana), catatan dan laporan lain serta kinerja. Kinerja keuangan bank dapat
materi penjelasan yang merupakan dinilai dari kinerja untuk tahun yang lalu
bagian dari laporan keuangan. maupun yang sedang berjalan dengan
Kesimpulan dari berbagai definisi menganalisis laporan keuangan.
tersebut adalah bahwa laporan keuangan Penilaian kinerja keuangan dapat
pada dasarnya merupakan suatu daftar dinilai dengan perhitungan rasio
yang di dalamnya berisi ringkasan atas keuangan. Rasio keuangan yang
transaksi yang terjadi selama tahun buku menghubungkan dua data keuangan
yang bersangkutan. Laporan keuangan (laporan keuangan), yaitu neraca dan
pokok meliputi neraca, laporan rugi/laba, laporan laba rugi. Nilai rasio keuangan
dan laporan perubahan posisi keuangan. tersebut yang nantinya dibandingkan
Neraca menunjukkan jumlah aktiva, dengan tolok ukur yang telah ada.

336 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

Analisis dan interpretasi nilai rasio merupakan langkah berikutnya. Langkah


keuangan yang telah diperoleh dapat ini perlu dilakukan guna mengetahui
memberikan pandangan yang lebih baik kondisi hasil perhitungan tersebut
dan mendalam tentang kinerja keuangan. apakah baik atau kurang baik.
Analisis kinerja keuangan bank Perkembangan kinerja keuangan
mempunyai tujuan antara lain perusahaan akan dapat dilihat dari tahun
(Abdullah, 2005: 120): ke tahun sehingga dengan melihat
perkembangan tersebut perusahaan dapat
1. Untuk mengetahui keberhasilan membuat rencana-rencana untuk masa
pengelolaan keuangan bank yang akan datang dan perkembangan
terutama kondisi likuiditas, yang tidak diinginkan haruslah segera
kecukupan modal dan profitabilitas diperbaiki dan diarahkan pada tujuan
yang dicapai dalam tahun berjalan yang telah ditetapkan semula.
maupun tahun sebelumnya. Langkah selanjutnya setelah
melakuan perbandingan adalah
2. Untuk mengetahui kemampuan bank melakukan interpretasi terhadap hasil
dalam mendayagunakan semua yang diperoleh. Interpretasi merupakan
aktiva yang dimiliki dalam perpaduan antara hasil perbandingan
menghasilkan profit. dengan teori yang berlaku. Hasil
interpretasi mencerminkan keberhasilan
Adanya informasi yang benar dan maupun permasalahan yang dicapai oleh
pemahaman mengenai kinerja bank perusahaan dalam pengelolaan
maka diharapkan kepercayaan keuangannya. Pemahaman atas masalah
masyarakat terhadap perbankan semakin keuangan ang dihadapi oleh perusahaan
meningkat. Perhitungan yang dilakukan akan dapat memberikan solusi yang
untuk menganalisis kinerja keuangan tepat.
bank dapat dilakukan dengan
menggunakan metode yang umum 2.2 Analisis Rasio Keuangan
dilakukan, yaitu dengan menggunakan “Analisis perbandingan (ratio
analisis rasio keuangan. analysis) merupakan suatu teknik atau
Membandingkan nilai rasio keuangan peralatan untuk mengevaluasi kondisi
yang diperoleh dari tahun ke tahun

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 337


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

financial dan kinerja sebuah organisasi 2.3 Hubungan Laporan Keuangan


perusahaan.” (Darmawi, 2011: 201). sebagai Sumber Data dengan
Menurut Abdullah (2005: 123, Penilaian Kinerja Keuangan
“analisis ratio keuangan merupakan Laporan keuangan merupakan suatu
teknik analisis keuangan untuk daftar yang di dalamnya berisi ringkasan
mengetahui hubungan di antara pos-pos atas transaksi yang terjadi selama tahun
tertentu dalam neraca maupun laporan buku yang bersangkutan. Ringkasan dan
laba rugi baik secara individu maupun transaksi yang terjadi selama tahun buku
secara simultan.” yang bersangkutan tersebut merupakan
Kesimpulan dari beberapa definisi suatu sumber data yang dapat digunakan
bahwa analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan bank.
merupakan suatu teknik analisis untuk Mengukur kinerja keuangan bank dapat
mengevaluasi kondisi kinerja sebuah dilakukan dengan menggunakan analisis
perusahaan dengan melakukan analisis keuangan. Analisis laporan keuangan
pada laporan keuangan perusahaan penting dilakukan untuk mengetahui
tersebut. kekuatan dan kelemahan suatu
Macam-macam rasio keuangan perusahaan. Informasi tersebut
perbankan : diperlukan untuk mengevaluasi kinerja
1. Rasio Rentabilitas yang dicapai manajemen bank di masa
a) Return On Assets yang lalu serta sebagai bahan
b) Return On Equity (ROE) pertimbangan dalam menyusun rencana
c) Beban Oerasi / Pendapatan kinerja manajemen ke depan.
Operasi (BOPO)
2. Rasio Likuiditas 3. METODOLOGI PENELITIAN
a) Cash Ratio (CR) Penelitian ini menggunakan jenis
b) Loan to Deposit Ratio (LDR) penelitian deskriptif dimana menurut
3. Rasio Solvabilitas Sugiyono (2005: 14) penelitian
a) Capital Adequacy Ratio (CAR) deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan

338 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

antara satu variabel dengan variabel lain. tersebut terdiri dari Neraca, Laporan
Menurut Kountur (2009:108), penelitian Laba Rugi, dan Perhitungan Tingkat
deskriptif adalah penelitian yang Kesehatan Bank (CAMEL) tahun
memberikan gambaran atau uraian atas 2012-2016.
suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada
perlakuan terhadap objek yang diteliti. 2. Melakukan perhitungan atas rasio
Tujuan dari penelitian deskriptif ini rentabilitas, likuiditas dan
adalah untuk membuat deskripsi, solvabilitas pada Laporan Keuangan
gambaran atau lukisan secara sistematis, bank. Perhitungan ini menggunakan
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, rasio keuangan perbankan yang
sifat-sifat serta hubungan antar terdiri dari:
fenomena yang diselidiki. a) Rasio Rentabilitas
Fokus penelitian dalam penelitian 1) Return On Assets (ROA)
ini adalah: Analisis rasio keuangan bank 2) Return On Equity (ROE)
yang sesuai dengan teori dan peraturan 3) Beban Operasi / Pendapatan
perbankan Indonesia yang relevan, yang Operasi (BOPO)
terdiri dari: Rasio Rentabilitas ((Return b) Rasio Likuiditas
On Assets, Return On Equity, dan 1) Cas Ratio (CR)
Beban Operasi / Pendapatan Operasi 2) Loan to Deposit Ratio (LDR)
(BOPO), Rasio Likuiditas (Cas Ratio c) Rasio Solvabilitas
(CR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan 1). Capital Adequacy Ratio
Rasio Solvabilitas (Capital Adequacy (CAR)
Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio
Adapun tahapan-tahapan dalam (CAR)
analisis data dapat diperinci sebagai bank yang bersangkutan.
berikut:
4. PEMBAHASAN
1. Review data keuangan (laporan 4.1 Rasio Rentabilitas
keuangan) bank khususnya yang Perkembangan ROA PD. BPR Bank
berkaitan dengan kinerja keuangan Daerah Lamongan dalam lima tahun
pada PD. BPR Bank Daerah menunjukkan kecenderungan yang
Lamongan. Laporan Keuangan fluktuatif. Tahun 2012 nilai ROA

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 339


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

sebesar 1,86% mempunyai arti bahwa ROE PD. BPR Bank Daerah
manajemen bank mampu mendapatkan Lamongan mengalami peningkatan
keuntungan sebesar 1,86% dari total sebesar 3,21% pada tahun 2013 menjadi
aktivanya. 16,01%. Peningkatan tersebut
ROA PD. BPR Bank Daerah dikarenakan peningkatan pada laba
Lamongan mengalami peningkatan sesudah pajak menjadi sebesar Rp
sebesar 0,03% pada tahun 2013 menjadi 3.051.463.000 sebanding dengan
1,89%. Pada tahun 2016, ROA PD. BPR peningkatan pada modal inti PD.
Bank Daerah Lamongan mengalami BPR Bank Daerah Lamongan pada tahun
penurunan sebesar 0,72% menjadi 2013 menjadi Rp 19.056.684.000.
sebesar 1,84%. Penurunan tersebut Penurunan yang signifikan sebesar
dikarenakan tidak berimbangnya 2,91% terjadi pada tahun 2016 menjadi
peningkatan pada laba sebelum pajak sebesar 21,24%. Penurunan tersebut
menjadi Rp 9.346.779.000 dibanding dikarenakan tidak berimbangnya
peningkatan total aset pada tahun 2016 peningkatan pada laba sesudah pajak
menjadi Rp 374.745.195.000. Penurunan PD. BPR Bank Daerah Lamongan
signifikan tersebut menunjukkan bahwa menjadi Rp 7.008.381.000 dibanding
kinerja manajemen bank dalam dengan modal inti yang dimiliki di tahun
mengelola aktiva untuk mendapatkan 2016 sebesar Rp 33.171.791.000.
laba tidak berjalan baik. Rasio BO/PO adalah perbandingan
Perkembangan ROE PD. BPR Bank antara biaya operasional dan pendapatan
Daerah Lamongan dalam lima tahun operasional. Pendapatan operasional
menunjukkan kecenderungan yang yang semakin kecil nilainya semakin
fluktuatif. Perhitungan ROE PD. BPR bagus karena biaya operasionalnya dapat
Bank Daerah Lamongan pada tahun tertutupi dari pendapatan operasional.
2012 sebesar 12,80%. ROE sebesar Perkembangan BO/PO PD. BPR Bank
12,80% ini mempunyai arti bahwa laba Daerah Lamongan mengalami
bersih yang dihasilkan oleh manajemen penurunan yang signifikan sebesar
PD. BPR Bank Daerah Lamongan pada 4,84% pada tahun 2016 menjadi 79,66%.
tahun 2012 sebesar 12,80% dari modal Penurunan tersebut dikarenakan
inti yang dimiliki, begitu pula pada arti menurunnya rata-rata keseimbangan
ROE pada tahun-tahun berikutnya. antara biaya operasional menjadi Rp

340 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

48.667.111.000 dibandingkan rata-rata Perkembangan loan to deposit ratio


peningkatan pendapatan pada tahun (LDR) PD. BPR Bank Daerah Lamongan
2016 menjadi sebesar Rp dalam lima tahun menunjukkan
57.604.206.000. kecenderungan menurun yang fluktuatif.
Tahun 2012 nilai loan to deposit ratio
4.2 Rasio Likuiditas sebesar 89,02%, mengalami penurunan
Perkembangan Cash ratio PD. BPR sebesar 0,98% sehingga pada tahun 2013
Bank Daerah Lamongan dalam lima nilai loan to deposit ratio menjadi
tahun menunjukkan kecenderungan yang 88,04%. Pada tahun 2016 nilai loan to
fluktuatif. Tahun 2012 nilai cash ratio deposit ratio PD. BPR Bank Daerah
sebesar 7,56% yang berarti bahwa bank Lamongan mengalami penurunan
mampu untuk membayar kembali menjadi sebesar 79,66%. Penurunan
simpanan sebesar 7,56% dari total tersebut dikarenakan tidak
simpanan yang dimiliki oleh para berimbangnya peningkatan antara kredit
deposan maupun penabung, hanya yaitu sebesar Rp 290.363.145.000
dengan menggunakan cash assets yang dengan peningkatan dana pihak ketiga
dimiliki oleh bank pada tahun 2012. menjadi Rp 364.512.891.000.
Begitu juga untuk tahun-tahun
berikutnya. 4.3 Rasio Solvabilitas
Pada tahun 2013 cash ratio(CR) PD. Capital Adequacy Ratio (CAR)
BPR Bank Daerah Lamongan adalah rasio yang memperlihatkan
mengalami peningkatan yang signifikan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
sebesar 6,66% menjadi 14,22%. mengandung risiko (kredit, penyertaan,
Peningkatan tersebut disebabkan karena surat berharga, tagihan pada bank lain)
manajemen bank mampu meningkatkan ikut dibiayai dari dana modal sendiri
cash assets pada tahun 2013 menjadi bank. Nilai CAR yang semakin besar
sebesar Rp 7.369.410.000 dibanding maka semakin aman dana deposan pada
cash assets pada tahun 2012, sedangkan bank yang bersangkutan. Perkembangan
total simpanan (deposito dan tabungan) CAR PD. BPR Bank Daerah Lamongan
juga mengalami peningkatan menjadi dalam lima tahun menunjukkan
sebesar Rp 173.693.577.000 diban- kecenderungan yang fluktuatif. Tahun
dingkan pada tahun 2012. 2012 nilai CAR sebesar 13,90%.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 341


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

Mengalami peningkatan pada tahun ATMR. Pada tahun 2016 terjadi


2013 sebesar 1,44% menjadi 15,34%. peningkatan yang signifikan sebesar
Namun mengalami penurunan pada 2,58% menjadi 15,66%. Peningkatan ini
tahun 2014 menjadi 13,46% hingga terjadi dikarenakan peningkatan pada
tahun 2015 menjadi sebesar 13,08%. modal bank menjadi Rp
Penurunan ini disebabkan peningkatan 4.851.960.000.000 berimbang dengan
pada modal bank yang tidak berimbang peningkatan ATMR menjadi Rp
dibandingkan dengan peningkatan 17.901.158.000.000.

Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan Rasio Keuangan PD. BPR Bank Daerah Lamongan
Periode Ketentuan/
Kriteria
Rasio Rata-rata
Bank
2012 2013 2014 2015 2016 Indonesia

Rentabilitas
a. Return On Assets 1,86% 1,89% 2,30% 2,56% 1,84% 2,09% > 1,215
b. Return On Equity 12,80% 16,01% 20,24% 24,15% 21,24% 18,89% >17,5%
c. Rasio BO/PO 89,00% 89,06% 87,12% 85,82% 84,49% 87,10% < 93,52

Likuiditas
a. Cash Ratio (CR) 7,56% 14,22% 15,67% 19,61% 22,43% 15,90% >4,05
b. Loan to Deposit
Ratio (LDR) 89,02% 88,04% 86,83% 84,50% 79,66% 85,61% < 94,75%

Solvabilitas
a. Capital Adeuacy
Ratio (CAR) 13,90% 15,34% 13,46% 13,08% 15,66% 14,26% > 8%

Sumber : data diolah.


Berdasarkan tabel rekapitulasi dengan tahun 2016 tersebut cenderung
perhitungan rasio keuangan PD. BPR mengalami penurunan dikarenakan tidak
Bank Daerah Lamongan dapat dilihat berimbangnya perolehan laba yang
bahwa pada rasio rentabilitas, kondisi dihasilkan dibanding dengan
kinerja keuangan PD. BPR Bank Daerah peningkatan total aset. Namun untuk
Lamongan tahun 2012-2016, dilihat dari perolehan keuntungan yang optimal
return on assets (ROA) dapat dikatakan mengalami peningkatan dari 2012 -
baik. Rata-rata return on assets sebesar 2016. Hasil penurunan pada perhitungan
2,09% tersebut telah memenuhi kriteria return on assets masih dapat dikatakan
standar yang ditetapkan Bank Indonesia baik, karena nilai penurunan tersebut
sebesar >1,22%. Hasil perhitungan masih berada dalam standar Bank
return on assets dari tahun 2012 sampai Indonesia.

342 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

Pada hasil analisis return on equity, Pada rasio likuiditas, kondisi kinerja
(ROE) kinerja keuangan PD. BPR Bank keuangan PD.BPR Bank Daerah
Daerah Lamongan dapat dikatakan baik. Lamongan pada tahun 2012-2016 dilihat
Rata-rata return on equity sebesar dari cash ratio (CR) dapat dikatakan
18,89% tersebut telah memenuhi kriteria baik. Perkembangan cash ratio PD. BPR
standar yang ditetapkan Bank Indonesia Bank Daerah Lamongan yang
sebesar 17,5%. Hasil perhitungan return berfluktuasi mengalami peningkatan
on equity dari tahun 2012 sampai dengan yang signifikan di tahun 2013.
tahun 2016 tersebut cenderung Peningkatan tersebut disebabkan karena
mengalami penurunan dikarenakan tidak manajemen PD. BPR Bank Daerah
berimbangnya peningkatan pada laba Lamongan mampu meningkatkan cash
sesudah pajak PD. BPR Bank Daerah assets pada tahun 2013 menjadi sebesar
Lamongan dibanding dengan modal inti Rp 7.369.410.000 dibanding cash assets
yang dimiliki di tahun 2016. Hasil pada tahun sebelumnya. Nilai rata-rata
penurunan pada perhitungan return on cash ratio diperoleh sebesar 15,90%;
equity masih dapat dikatakan baik, artinya setiap hutang lancar sebesar Rp 1
karena nilai penurunan tersebut masih dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp
berada dalam standar Bank Indonesia. 0,16.
Pada hasil analisis BO/PO, kinerja Pada rasio solvabilitas, kondisi
keuangan PD. BPR Bank Daerah kinerja keuangan PD. BPR Bank Daerah
Lamongan dapat dikatakan baik. Rata- Lamongan pada tahun 2012-2016, dilihat
rata BO/PO sebesar 87,10% tersebut dari capital adequacy ratio (CAR) dapat
telah memenuhi kriteria standar yang dikatakan baik. Rata-rata capital
ditetapkan Bank Indonesia sebesar < adequacy ratio sebesar 14,26% tersebut
93,52%. Hasil perhitungan BO/PO tahun telah memenuhi kriteria standar yang
2012 sampai dengan tahun 2016 ditetapkan Bank Indonesia sebesar > 8%.
cenderung mengalami penurunan. Hasil Perkembangan capital adequacy ratio
penurunan pada perhitungan BO/PO yang cenderung mengalami penurunan
masih dapat dikatakan baik, karena nilai masih dapat dikatakan baik karena nilai
penurunan tersebut masih berada dalam capital adequacy ratio masih berada
standar Bank Indonesia. dalam standar Bank Indonesia. Pada
hasil analisis debt to equity ratio, kinerja

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 343


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

keuangan PD. BPR Bank Daerah keseluruhan hasil analisis cenderung


Lamongan dapat dikatakan baik karena mengalami peningkatan. Rata - rata loan
cenderung mengalami peningkatan. to deposit ratio sebesar 85,61% telah
Dilihat secara keseluruhan peningkatan memenuhi kriteria standar yang
yang signifikan terjadi di tahun 2016. ditetapkan Bank Indonesia sebesar 78% -
Peningkatan tersebut disebabkan karena 100%, mencerminkan kinerja
terjadi peningkatan jumlah modal inti keuanganyang baik.
yang signifikan di tahun 2016 dibanding Hasil analisis rasio solvabilitas.
pada tahun sebelumnya. Kondisi kinerja keuangan PD. BPR
Bank Daerah Lamongan pada tahun
5. PENUTUP 2012-2016 dilihat dari capital adequacy
5.1 Simpulan ratio (CAR) dapat dikatakan baik. Rata-
Hasil analisis rasio rentabilitas. rata capital adequacy ratio sebesar
Kondisi kinerja keuangan PD. BPR 14,26% tersebut telah memenuhi kriteria
Bank Daerah Lamongan pada tahun standar yang ditetapkan Bank Indonesia
2012-2016 dilihat dari return on assets sebesar > 8%.
dapat dikatakan baik karena rata-rata
return on assets sebesar 2,09% telah 5.2 Saran
memenuhi kriteria standar yang Diharapkan pihak manajemen
ditetapkan Bank Indonesia. Pada hasil PD. BPR Bank Daerah Lamongan
return on equity kinerja keuangan dapat melakukan upaya dalam menempatkan
dikatakan baik karena rata-rata yang kelebihan dana pada bidang yang
diperoleh sebesar 18,89% telah menguntungkan dan mempunyai tingkat
memenuhi criteria. Serta hasil BOPO keamanan.
kinerja keuangan dapat dikatakan baik Diharapkan pihak manajemen
karena rata-rata yang diperoleh sebesar PD. BPR Bank Daerah Lamongan selalu
87,10% telah memenuhi criteria berupaya untuk memaksimalkan atas
Hasil analisis rasio likuiditas. penggunaan total aktiva dan modal yang
Kondisi kinerja keuangan PD. BPR disetor dalam upaya untuk meningkatkan
Bank Daerah Lamongan pada tahun pencapaian laba untuk rasio yang
2012-2016 dilihat dari cash ratio dapat cenderung mengalami penurunan yaitu
dikatakan baik karena dilihat secara ROA dan ROE.

344 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

Diharapkan pihak manajemen Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).


PD. BPR Bank Daerah Lamongan 2002. Standar Akuntansi Kuangan
mempertahankan atas kemampuan yang (Revisi 2000). Jakarta: Slemba
dimiliki dalam upaya untuk menjaga Empat.
kualitas permodalannya, dengan
Infobank. 2016. Rating 476 BPR terbaik
menjalin hubungan baik dengan para
2016 Per Desember 2014 – 2016,
pemegang saham dan mempertahankan
Edisi Juli 2016.
perolehan laba/rugi, serta menambahkan
modal disetor untuk laba ditahan dari Kasmir . 2010. Manajemen Perbankan.
hasil keuntungan tahun sebelumnya agar Jakarta: Rajawali Press.
diawal tahun berikutnya pihak bank akan
mempunyai kelebihan modal untuk . 2012. Analisis

menjaga tingkat likuiditasnya. Laporan Keuangan. Jakarta:


Rajawali Press.

Kountur, R. 2009. Metode Pene-


DAFTAR PUSTAKA
litian. Edisi Revisi. Jakarta:
Abdullah, Faizal .2005. Manajemen
Buana Printing.
Perbankan (Teknik Analisis
Kinerja Keuangan Bank).Malang: Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
UMM Press. Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate
Accounting. Yogyakarta: BPFE Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/ 30/
Universitas Gajah Mada. DPNP 16 Desember 2011, diakses
pada Tanggal 16 Pebruari 2017
Darmawi, Herman. 2011. Manajemen
dari http://www.bi.go.id/.
Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Visi Misi PD. BPR Bank Daerah,

Manajemen Perbankan. diakses pada Tanggal Desember

Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia 2016.

Indonesia.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 345


Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN 2502 - 3764

346 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai