Adifa Naila/01
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 2
1. Baca dan pahami materi pada buku Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam oleh
Kemenag RI 2019 halaman 42-54 yang didukung dengan tayangan video pada
channel Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=itq5HpncjHQ)
2. Kemudian, carilah sebuah cerita/kisah/fenomena yang kalian temukan Peran
Walisanga Dalam Penyebaran Islam di Indonesia.
3. Coba diskusikan Peran Walisanga Dalam Penyebaran Islam di Indonesia dengan
teman sebangkumu!
Jawab :
- Sebagai pelopor penyebarluasan agama islam kpd masyarakat yg blm byk mengenal
ajaran Islam di daerahnya masing-masing.
- Sebagai para pejuang yg gigih dalam membela dan mengembangkan agama Islam di
masa hidupnya.
- Sebagai orang-orang yg ahli di bidang agama Islam.
- Sebagai orang yg dekat dgn Allah SWT karena terus-menerus beribadah kepada-Nya,
sehingga memiliki kekuatan dan kemampuan yg lebih.
- Sebagai pemimpin agama Islam di daerah penyebarannya masing-masing, yg
mempunyai jumlah pengikut cukup banyak di kalangan masyarakat Islam.
Ayo Berlatih
a. Jelaskan mengapa dalam menjalankan dakwahnya para Walisanga nyaris tidak pernah
mengalami konflik dengan masyarakat setempat?
Ini dikerenakan :
1. Faktor pribadi Wali songo, yang langsung bersentuhan dengn masyrakat, para
wali mampu hadir ditengah masyarakat sebagai sosok yang teduh, berahlak
mulia dan sangat dicintai oleh siapapun yang sempat berinteraksi. Selain itu,
kepiawaian dan pendalaman ilmu keIslaman yang mereka miliki terpancar
dalam laku hidup sehari-hari di tengah masyarakat Jawa.
2. Para wali sebagai pribadi juga merupakan orang-orang dengan kemampuan
intelektual dan ekonomi yang baik. Dari segi ekonomi, para wali pada
umumnya hidup berkecukupan karena latar belakang mereka sebagai
pedagang.
3. Ajaran Islam merupakan ajaran yang bersifat simpel, mudah, murah serta jauh
dari kerumitan dan kemewahan. Islam juga merupakan sebuah agama dengan
konsep yang egaliter, tidak ada pembagian kasta. Satu-satunya penentu derajat
seorang hamba di hadapan Tuhannya adalah ketaqwaan yang mereka lakukan,
bukan karena harta, juga bukan karena faktor garis keturunan. Seorang budak
bisa jadi lebih mulia dari tuannya jika ia mampu beribadah lebih giat
4. Masyarakat Jawa mempunyai budaya yang sangat kuat terutama wayang, dari
wayang inilah strategi kebudayaan secara lebih sistematis, bagaimana
menghadapi kebudayaan Jawa yang sudah sangat tua, kuat, dan sangat
mapan. maka dakwah di masukkan dalam cerita pewayangan.
5. metode dakwah yang sangat bijak. Mereka memperkenalkan Islam tidak serta
merta, tidak ada cara instan, sehingga Wali Songo merumuskan strategi jangka
panjang. Tidak masalah bagi mereka jika harus mengenalkan Islam pada anak-
anak karena mereka merupakan masa depan bangsa.
6. selain itu dalam berdakwah para wali mengambil juga langkah-langkah
pertama tadrij (bertahap). Misalnya, ketika pribumi meminum tuak atau
makan daging babi, maka secara bertahap para wali akan meluruskan perilaku
mereka tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Kedua, adamul haraj (tidak
menyakiti) tapi dengan lemah lembut.
b. Bagaimanakah cara yang dilakukan oleh para Walisanga dalam mendakwahkan Islam
di pulau Jawa?
Cara berdakwah mereka berbeda-beda. Ada yang melalui pendekatan kekeluargaan,
melalui pendidikan dengan cara membangun pesatren, dan dengan cara kesenian.
c. Berikanlah contoh bentuk toleransi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kudus kepada
masyarakat yang beragama lain?
Sunan kudus merupakan sosok yang sangat menghargai kearifan lokal, beliau
melarang penyembelihan lembu bagi masyarakat muslim di Kudus. Larangan ini
adalah bentuk toleransi terhadap adat istiadat serta watak masyarakat setempat yang
sebelumnya masih kuat dengan agama Hindunya. Dalam keyakinan Hindu, lembu
termasuk binatang yang dikeramatkan dan suci.
d. Mengapa sunan kudus disebut sebagai Waliyul Ilmi ?
Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki banyak ilmu. Dia menguasai ilmu
tauhid, hadis, tafsir, fikih, sampai sastra. Oleh karena itulah, Sunan Kudus juga
disebut sebagai ”Waliyul Ilmi”.
e. Sebutkan ajaran suluk petuah yang di ajarkan oleh Sunan Drajat?
- Berilah makan kepada orang yang kelaparan (sejahterakan kehidupan rakyat
yang miskin (kurang makan)
- Berilah pakaian kepada orang yang telanjang (ajarkanlah budi pekerti (etika)
kepada orang yang tidak tahu malu atau belum punya peradaban tinggi)
- Berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan (berilah perlindungan
kepada orang-orang yang menderita atau ditimpa bencana)
f. Bagaimana cara berdakwah yang tepat pada era yang serba canggih ini, jika dikaitkan
dengan keteladanan, cara dakwah yang dilakukan Walisanga?
Sebagai muslim yang beriman, kita diwajibkan untuk melaksanakan dakwah
walaupun hanya satu ayat. Apalagi di era globalisasi yang serba kecukupan saat ini,
banyak strategi, metode, dan media yang dapat kita lakukan untuk melaksanakan
dakwah. Hadirnya media-media baru seperti surat kabar, majalah, sosial media,
jurnal, film, televisi, radio, lukisan, iklan, lagu, dan sebagainya mempercepat
penyebaran aktivitas dan materi dakwah. Ini sejalan dengan cara dakwah walisanga
yang memanfaatkan tradisi yang ada sekarang untuk berdakwah.
g. Apa inti ajaran yang disampaikan oleh Sunan Bonang?
Sunan Bonang menciptakan tembang atau syair yang berisi ajaran tauhid dan
peribadatan. Setiap bait selalu diselingi dengan syahadatain (dua kalimat
syahadat), sehingga kita sekarang mengenal gamelan sekaten, yaitu pengucapan
masyarakat Jawa terhadap syahadatain. Salah satu tembang ciptaan Sunan
Bonang adalah tembang durma, sejenis macapat yang menggambarkan suasana
tegang, bengis, dan penuh amarah dalam kehidupan dunia yang fana
h. Bagaimanakah cara dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga?
Sunan Kalijaga sebagai orang yang paling berjasa menggunakan pendekatan kultural
dalam berdakwah, termasuk di antaranya wayang dan gamelan sebagai media
dakwah. Sunan Kalijaga mengarang berbagai cerita wayang yang Islami, khususnya
yang bertemakan akhlak atau budi pekerti. Hobi masyarakat Jawa terhadap wayang
dapat dimanfaatkan Sunan Kalijaga sebagai media menyebarkan dakwah Islam
i. Bagaimana peran Walisanga dalam membangun kerajaan Islam di tanah Jawa?
ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa kejayaan, banyak sekali unsur politik
Islam yang berpengaruh dalam sistem politik pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam.
Misalnya tentang konsepkhalifatullah fil ardli dan dzillullah fi ardli. Kedua konsep ini
diterapkan pada pemerintah kerajaan Islam Aceh Darussalam dan kerajaan Islam
Mataram. Di samping itu pada tata kota wilayah Indonesia banyak mengadaptasi
sistem tata kotan Islam yang memadukan antara keraton sebagai tempat aktivitas
pemerintahan, masjid sebagai tempat ibadah, pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat
dan alunalun sebagai tempat berkumpulnya masyarakat.
j. Menurut kalian, mengapa sistem pondok pesantren yang dikembangkan oleh Sunan
Ampel dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa menjadi sistem yang masih
berkembang dan relevan hingga sekarang?
Karena masih banyak orang tua diluar sana yang masih antusias untuk memondokkan
anaknya, ditambah lagi sekarang banyak pondok-pondok modern yang ada di tanah
jawa. Sehingga ketika seseorang masuk pondok, pengetahuan agama dan pengetahuan
umumnya dapat seimbang.