Anda di halaman 1dari 38

ANAK LAKI-LAKI USIA 8 TAHUN 10 BULAN

DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE


DERAJAT 1

Pembimbing :

dr.Noor Hidayati, Sp.A


Disusun Oleh :

Fitria Nur Farizka H2A012072


Identitas
• Nama nak : n. F AP
a A
• Umur : 8 t ahun 10 bulan
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Mijen, s emarang
• Agama : Is lam
• No R M : 2 69509

• Nama ayah : Tn. A • Pekerjaan : Buruh


• Usia : 42
tahun
• Nama ibu : Ny. V
• Usia : 34
tahun
• Pekerjaan : IRT
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ayah pasien di
bangsal Melati pada pukul 12.30 WIB, tanggal 17 Oktober 2016
• Keluhan Utama : Demam naik turun
• RPS
Pasien demam sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun, turun
bila diberi obat saja, demam mendadak, menggigil (+), kejang (-), kaki
dan tangan dingin (+), mimisan (-) gusi berdarah (-), bintik merah (-),
nyeri sendi (-), pegel-pegel (-) pusing (+), mimisan (-), gusi berdarah (-).
Disaat yang bersamaan pasien juga mengeluhkan nyeri perut (+), mual
(+), muntah (-), nafsu makan turun (+), lemas (+), batuk pilek (-), nyeri
telinga (-), BAK normal.
Pasien juga mengeluhkan sejak 2 hari yang lalu BAB >3x sehari
dengan konsistensi cair (+), kehitaman (-), lendir (-), darah (-)
1 hari yang lalu demam mereda saat pagi hari tetapi kembali
tinggi 38,3 C di sore hari. Dari keluhan tersebut pasien dibawa
keluarganya ke IGD RSUD Tugurejo tanggal 15 Oktober 2016 pukul
15:00 WIB
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit serupa :-
• Riwayat alergi :-
• Riwayat sering sakit :-
• Riwayat rawat inap :-
• Riwayat pengobatan TB :
- Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat penyakit serupa :-
• Riwayat hipertensi : ayah pasien
• Riwayat T :-
B
• Riwayat a sma :-
• Riwayat m erokok :-
• Riwayat D M :-
• Riwayat jantung :-
Riwayat sosial ekonomi :cukup, pasien sering bermain di kebun
dan selokan yang besar, sumber air dari sumur atetisbiaya
jamkesmaskot
Riwayat Pre Natal :
• Konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter (-)
• Riwayat sakit berat selama hamil (-). Vaksin TT (+)
• Asupan gizi hamil cukup
• Perdarahan saat hamil
(-) Riwayat Natal
• Merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Lahir normal, di
tolong bidan, langsung menangis kuat, kemerahan, BL:
3500 gram, PB: tidak di ingat.
Riwayat Post Natal
• Rutin kontrol ke dokter
• ASI eksklusif 
• MP ASI diberikan saat usia 5 bulan
• Tidak ada kelainan fisik
Riwayat kontrasepsi : tidak menggunakan kontrasepsi
Riwayat Imunisasi
• Imunisasi lengkap, sesuai usia
0 bln : Hep B 1, BCG 1, Polio 1 4 bln : Pentavalen 3, Polio
4 2 bln : Pentavalen 1, Polio 2 9 bln : Campak
3 bln : Pentavalen 2, Polio 3
Riwayat Makan dan Minum
• ASI : s ampai b ulan
6
• Susu formula : sampai sekarang
• Bubur s usu : bulan
5
• Nasi t im : bulan
9
• Nasi : 12 bulan –
sekarang Riwayat tumbuh kembang
• Anak tumbuh kembangnya sesuai usia
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2016, pukul 17.00
WIB di Bangsal Melati
• KU : Tampak lemas
• Kesadaran : Compos mentis
• TTV
 – Nadi : 92x/menit, isi dan tegangan cukup
 – TD : 1 10/80 mHg
m
 – RR : 22x/menit
 – T : 36 ,1oC
• Status Interna
• Kepala : kesan mesocephal, distribusi rambut merata, rambut
tidak mudah rontok dan berwarna hitam, wajah simetris.
• Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik(-/-),
mata cowong (-/-), reflek cahaya direct (+/+), reflek cahaya , indirect (+/
+), edem palpebra (-/-), pupil isokor Ø: 2,5 mm/2,5 mm.
• Hidung : nafas cuping (-), deformitas (-), sekret (-),
konka oedem (-) , mukosa hiperemis (-), septum deviasi (-)
• Telinga : serumen CAE (-/-), nyeri mastoid (-), nyeri tragus (-)
• Mulut : kering (+), sianosis (-), faring tidak hiperemis,
• Tenggorokan : Tonsil T1-T1,faring tidak hiperemis, post
nasal drip (-)
• Leher : tidak teraba pembesaran tiroid, kelenjar
getah bening tidak teraba membesar, retraksi
suprasternal (-)
• Thorax
Pulmo

Dextra Sinistra
Pulmo Depan
Inspeksi Normochest. Normochest.
Diameter Lateral > Antero Diameter Lateral > Antero
posterior. posterior.
Hemithorax Simetris Statis Hemithorax Simetris Statis
Dinamis. Dinamis.
Kelainan kulit (-). Kelainan kulit (-).
Palpasi Stem fremitus normal kanan Stem fremitus normal kanan
sama dengan sama dengan
kiri. Nyeri tekan kiri. Nyeri tekan
(-). (-).
Pelebaran SIC (-). Pelebaran SIC (-).
Arcus costa normal. Arcus costa normal.
Perkusi Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi Suara dasar paru vesikuler Suara dasar paru vesikuler (+),
(+), wheezing (-), ronki (-)
wheezing (-), ronki (-)
Pulmo Belakang
Inspeksi Normochest. Normochest.
Kelainan kulit (-). Simetris. Kelainan kulit (-). Simetris.
Pengembangan pernafasan Pengembangan pernafasan
paru normal. paru normal.

Palpasi Stem fremitus normal kanan Stem fremitus normal kanan


sama dengan kiri. sama dengan kiri.
Hemithorax simetris. Hemithorax simetris.
Nyeri tekan (-). Nyeri tekan (-).
Pelebaran SIC (-). Pelebaran SIC (-).
Perkusi Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi Suara dasar paru vesikuler Suara dasar paru vesikuler (+),
(+),
wheezing (-), ronki (-)
wheezing (-), ronki (-)
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis ictus cordis teraba di ICS IV
garis midclavicularis kiri , thrill (-)
Perkusi : batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni, gallop (-), murmur (-)

Abdomen
Inspeksi : bentuk perut agak cembung, warna sama seperti
kulit sekitar.
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani seluruh regio abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) pada regio hipocondriaca dextra
dan epigastrium, hepatomegali (-), ginjal tidak
teraba, lien tidak teraba, pembesaran limfonodi
inguinal (-),tidak teraba massa, turgor kulit kembali
dalam waktu kurang dari 2 detik.
• Ekstremitas

Superior Inferior
Akral hangat +/+ +/+
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary Refill < 2 detik/< 2 detik < 2 detik/< 2
detik

Gerak +/+ +/+


Pembengkakan sendi lutut -/- -/-

Pembengkakan sendi -/- -/-


phalanges
Uji rample leed +
Status Gizi
•Jenis kelamin : Laki-laki
•Umur : t 1 b ulan
8 ahun 0
•Berat b adan :2 k g
4
•Tinggi adan : 29 c m
b 1
•Status Gizi menggunakan grafik CDC
BB / U : 24 / 23 x 100% = 104
%
TB / U : 129 / 121 x = 106
100% %
BB/TB : 24/26 x100% = 92 %
Kesan : Gizi Baik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

- Rumple Lead
Didapatkan rumple lead test (+).
RESUME

An. FAP usia 8 tahun 10 bulan berat badan 24 kg, tinggi badan
129cm, datang ke IGD RSUD TUGUREJO semarang dengan
keluhan panas tidak turun-turun sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit. Demam naik turun, namun tidak mencapai
normal, dirasakan paling tinggi pada hari ke-3. Pasien mengeluh
adanya sefalgia, nausea, anoreksia dan malaise sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit. Kemudian pasien langsung dibawa
ke IGD RSUD Tugurejo Semarang.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang dan
lemas, kesadaran compos mentis, status generalis didapatkan
nyeri perut sekitar hipocondriaca dextra dan epigastrium, dan
rumple leede (+). Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
adanya
 penurunan trombosit 41.000/ul , dengue Ig G positif dan Ig M
 positif lemah.
DAFTAR MASALAH Anamnes
is Pemeriksaan F isik Pemeriksaan
P
enunjang
1. Demam 1. Nyeri Tekan (+) 1. penurunan trombosit
2. nausea epigastrium (41.000/ul)
3. sefalgia 2. Nyeri tekan 2. dengue Ig G
4. malaise hipocondriaca positif dan Ig M
dextra (+) positif lemah.
3. rumple leede
(+)

DIAGNOSIS BANDING
A. DHF grade 1 : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8,9
B. Demam Cikungunya : 1, 3, 4, 7
DIAGNOSIS KERJA

- Diagnosis klinis : DHF grade I

- Diagnosis Pertumbuhan : Perawakan baik


- Diagnosis Perkembangan : Perkembangan sesuai dengan
- Diagnosis gizi : usia Gizi Baik
- Diagnosis Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap
PENATALAKSANAAN
1.Initial Plan Terapi
- Infus RL 16 tpm
- Ranitidin 3 x 1 C oral ( sediaan syrup 15mg/5ml )
- Paracetamol 3 x 240 mg ( 3 x 2 Cth sediaan syrup 120mg/5 ml)
2.Initial Plan Monitor
- Keadaan Umum, Kesadaran dan Tanda Vital
- Monitor Keluhan: demam, malaise, nyeri perut
- Komplikasi: syok, tanda perdarahan
- Monitor Hasil Laboratorium, terutama perubahan nilai
trombosit, hematokrit tiap 6-12 jam
3. Initial Plan Edukasi
- Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pada keluarga pasien,
tatalaksana penyakit, serta kemungkinan komplikasi yang dapat
terjadi
- Menjelaskan bahwa penderita memerlukan asupan makanan dan
minuman yang adekuat untuk membantu penyembuhan
- Menjelaskan orang tua tentang pentingnya peran serta
mengawasi tanda kegawatan pada anak
- Menganjurkan keluarga untuk melakukan pencegahan DBD berupa
3M plus
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad sanam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
TATA LAKSANA AWAL IGD
Demam Berdarah Dengue derajat
I Medikamentosa:
Infus RL 20 tpm
Ranitidin 2 x 25 mg (1/2 ampul) IV
Paracetamol 3 x 200-300 mg ( 3x2 cth sediaan syrup 120mg)
DIAGNOSIS

Berdasarkan kriteria WHO (1997)


2 gejala klinis pertama + 1 gejala laboratoris → DBD

Klinis:
• demam mendadak tinggi
• perdarahan (termasuk uji bendung +) “Demam Berdarah Dengue
merupakan infeksi virus dengue
• Hepatomegali yang ditandai dengan demam tinggi
• Syok yang timbul mendadak tanpa
sebab jelas, berlangsung secara
terus-menerus selama 2-7 hari,
Lab: - terdapat manifestasi perdarahan,
dan disertai adanya kebocoran
• Trombositopenia (≤ 100.000/µL) plasma karena peningkatan
• Hemokonsentrasi (Ht ≥20% dari permeabilitas kapiler.”
normal)
• Tanda Kebocoran Plasma
Gejala yang ditemukan pada kasus

K L M N O P R 

K epala nyeri 
L emah 
M ual,muntah 
Demam/panas
tinggi 
Mendadak  N yeri O tot & sendi

Terus menerus
P erdarahan spontan
selama 2-7 hari. R uam
Klasifikasi derajat penyakit infeksi
virus dengue
 – Derajat I : Adanya demam tanpa perdarahan, manifestasi
perdarahan hanya berupa torniket tes positif 
 – Derajat II : Gejala demam diikuti dengan perdarahan
spontan, biasanya berupa perdarahan di bawah kulit
dan atau berupa perdarahan lainnya.
 – Derajat III : Adanya kegagalan sirkulasi berupa nadi yang
cepat dan lemah, penyempitan tekanan nadi (< 20
mmHg), atau hipotensi, dengan disertai akral dingin
dan gelisah
 – Derajat IV : Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba
dan tekanan darah yang tidak terukur
Pada pasien ini di rawat inap karena memenuhi empat
dari kriteria MP2K3+PLHL

• MP2K3 : Muntah-muntah, Perut sakit,


Perdarahan, Kencing berkurang, Kulit
tangan- kaki dingin, Kesadaran
menurun/kejang
• PLHL : Penumpukan cairan klinis, Lethargy,
Hepatomegali, Laborat peningkatan
hematokrit cepat dan penurunan trombosit
cepat.
Indikasi Rawat Inap
Bangsal, HCU, PICU

Bangsal

PICU :
HCU

:
1. Tersangka found
DBD + DD Syok/berulang
2. DBD 1 3. Ensefalopati Dengue
3. DBD 2 ( tidak 4. DIC / PIM Dengue
berat )
1. DBD 2 berat
2. SSD teratasi
3. Hiperpireksia
4. Distres
Respirasi
1. Gagal
Nafas /
Edema
paru
2. P
r
o
PENATALAKSANAAN IGD DAN BANGSAL
infus RL 20 TPM

Anak 8 tahun 10
BULAN
BB 24 kg
TB : 129 cm
Kebutuhan cairan pasien ini adalah :
dengan berat badan 24 kg :
1500 + 20 x (BB-20) = 1500 + 20 x (24-20) =
1580 ml / hari
Tetesan infus makroset nya adalah =
1580 cc/ kg x 15tetes/menit
  = 16 tpm
24 jam x 60 cc /jam
Penatalaksanaan paracetamol syr 3x2 cth

• Pemberian anti piretik pada pasien demam dengue adalah dianjurkan.


Pada pasien dengan demam dengue pilihan anti piretik adalah
parasetamol, sedangkan asetosal dan asam salisilat tidak dianjurkan
oleh karena dapat menyebabkan gastritis, dan perdarahan pada
pasien. Pada pasien ini diberikan parasetamol sirup bila perlu.
Kandungan Parasetamol 120 mg/5 ml. Dosis anak 10-15 mg/kg/kali. 6-
12 th: 3-4xsehari 2-4 sdt sirup. Parasetamol merupakan inhibitor
prostaglandin di hipotalamus. Pada pasien ini berat 24 kg, jadi
dosisnya 240mg/kali, sekali minum 2 sendok teh = 240 mg.
Ranitidin 2 x 25 mg (1/2 ampul) IV
• Obat ini dengan menurunkan kadar asam berlebihan yang diproduksi oleh

lambung sehingga rasa sakit dapat reda dan luka pada lambung perlahan-
lahan akan sembuh. Selain mengobati, ranitidin juga dapat digunakan untuk
mencegah munculnya gejala-gejala gangguan pencernaan akibat mengonsumsi
makanan tertentu. Dosis untuk anak-anak ialah 2-4 mg/kg berat badan dua
kali sehari. Pada pasien diberikan 2x24kg = 48 mg. Sehingga 2x48 mg.
Dosis maksimal untuk anak-anak ialah 300 mg sehari.
Indikasi pulang pasien demam
berdarah menurut guideline WHO
2007

 – Bebas demam dalam 48 jam

 – perbaikan klinis (sadar, nafsu makan baik, tanda vital stabil,


diuresis normal, tidak ada gangguan pernapasan)

 – peningkatan bertahap trombosit, dan hematokrit stabil


tanpa menggunakan terapi cairan.

Sesuai dengan kepustakaan, pasien telah bebas demam 48 jam, perbaikan


klinis sangat terlihat, trombosit telah meningkat bertahap dalam 3 hari, dan
saat cairan IV dihentikan, hematokrit pasien berangsur turun.
• Prognosis quo ad vitam pasien ini adalah dubia ad bonam karena
derajat penyakit pada pasien ini mengancam nyawa jika kondisi
pasien turun dalam keadaan syok jika penanganan tidak dilakukan
dengan tepat.

• Prognosis quo ad sanactionam pada pasien ini adalah dubia ad bonam


sebab ada kemungkinan suatu saat pasien dapat mengalami penyakit
ini lagi jika status imun pasien sedang turun dan keadaan lingkungan
rumah pasien mempunyai kecenderungan menjadi daerah endemis
penyakit Demam Berdarah Dengue.

Anda mungkin juga menyukai