Pembimbing :
Dextra Sinistra
Pulmo Depan
Inspeksi Normochest. Normochest.
Diameter Lateral > Antero Diameter Lateral > Antero
posterior. posterior.
Hemithorax Simetris Statis Hemithorax Simetris Statis
Dinamis. Dinamis.
Kelainan kulit (-). Kelainan kulit (-).
Palpasi Stem fremitus normal kanan Stem fremitus normal kanan
sama dengan sama dengan
kiri. Nyeri tekan kiri. Nyeri tekan
(-). (-).
Pelebaran SIC (-). Pelebaran SIC (-).
Arcus costa normal. Arcus costa normal.
Perkusi Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi Suara dasar paru vesikuler Suara dasar paru vesikuler (+),
(+), wheezing (-), ronki (-)
wheezing (-), ronki (-)
Pulmo Belakang
Inspeksi Normochest. Normochest.
Kelainan kulit (-). Simetris. Kelainan kulit (-). Simetris.
Pengembangan pernafasan Pengembangan pernafasan
paru normal. paru normal.
Auskultasi Suara dasar paru vesikuler Suara dasar paru vesikuler (+),
(+),
wheezing (-), ronki (-)
wheezing (-), ronki (-)
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis ictus cordis teraba di ICS IV
garis midclavicularis kiri , thrill (-)
Perkusi : batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk perut agak cembung, warna sama seperti
kulit sekitar.
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani seluruh regio abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) pada regio hipocondriaca dextra
dan epigastrium, hepatomegali (-), ginjal tidak
teraba, lien tidak teraba, pembesaran limfonodi
inguinal (-),tidak teraba massa, turgor kulit kembali
dalam waktu kurang dari 2 detik.
• Ekstremitas
Superior Inferior
Akral hangat +/+ +/+
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary Refill < 2 detik/< 2 detik < 2 detik/< 2
detik
- Rumple Lead
Didapatkan rumple lead test (+).
RESUME
An. FAP usia 8 tahun 10 bulan berat badan 24 kg, tinggi badan
129cm, datang ke IGD RSUD TUGUREJO semarang dengan
keluhan panas tidak turun-turun sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit. Demam naik turun, namun tidak mencapai
normal, dirasakan paling tinggi pada hari ke-3. Pasien mengeluh
adanya sefalgia, nausea, anoreksia dan malaise sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit. Kemudian pasien langsung dibawa
ke IGD RSUD Tugurejo Semarang.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang dan
lemas, kesadaran compos mentis, status generalis didapatkan
nyeri perut sekitar hipocondriaca dextra dan epigastrium, dan
rumple leede (+). Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
adanya
penurunan trombosit 41.000/ul , dengue Ig G positif dan Ig M
positif lemah.
DAFTAR MASALAH Anamnes
is Pemeriksaan F isik Pemeriksaan
P
enunjang
1. Demam 1. Nyeri Tekan (+) 1. penurunan trombosit
2. nausea epigastrium (41.000/ul)
3. sefalgia 2. Nyeri tekan 2. dengue Ig G
4. malaise hipocondriaca positif dan Ig M
dextra (+) positif lemah.
3. rumple leede
(+)
DIAGNOSIS BANDING
A. DHF grade 1 : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8,9
B. Demam Cikungunya : 1, 3, 4, 7
DIAGNOSIS KERJA
Klinis:
• demam mendadak tinggi
• perdarahan (termasuk uji bendung +) “Demam Berdarah Dengue
merupakan infeksi virus dengue
• Hepatomegali yang ditandai dengan demam tinggi
• Syok yang timbul mendadak tanpa
sebab jelas, berlangsung secara
terus-menerus selama 2-7 hari,
Lab: - terdapat manifestasi perdarahan,
dan disertai adanya kebocoran
• Trombositopenia (≤ 100.000/µL) plasma karena peningkatan
• Hemokonsentrasi (Ht ≥20% dari permeabilitas kapiler.”
normal)
• Tanda Kebocoran Plasma
Gejala yang ditemukan pada kasus
K L M N O P R
K epala nyeri
L emah
M ual,muntah
Demam/panas
tinggi
Mendadak N yeri O tot & sendi
Terus menerus
P erdarahan spontan
selama 2-7 hari. R uam
Klasifikasi derajat penyakit infeksi
virus dengue
– Derajat I : Adanya demam tanpa perdarahan, manifestasi
perdarahan hanya berupa torniket tes positif
– Derajat II : Gejala demam diikuti dengan perdarahan
spontan, biasanya berupa perdarahan di bawah kulit
dan atau berupa perdarahan lainnya.
– Derajat III : Adanya kegagalan sirkulasi berupa nadi yang
cepat dan lemah, penyempitan tekanan nadi (< 20
mmHg), atau hipotensi, dengan disertai akral dingin
dan gelisah
– Derajat IV : Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba
dan tekanan darah yang tidak terukur
Pada pasien ini di rawat inap karena memenuhi empat
dari kriteria MP2K3+PLHL
Bangsal
PICU :
HCU
:
1. Tersangka found
DBD + DD Syok/berulang
2. DBD 1 3. Ensefalopati Dengue
3. DBD 2 ( tidak 4. DIC / PIM Dengue
berat )
1. DBD 2 berat
2. SSD teratasi
3. Hiperpireksia
4. Distres
Respirasi
1. Gagal
Nafas /
Edema
paru
2. P
r
o
PENATALAKSANAAN IGD DAN BANGSAL
infus RL 20 TPM
Anak 8 tahun 10
BULAN
BB 24 kg
TB : 129 cm
Kebutuhan cairan pasien ini adalah :
dengan berat badan 24 kg :
1500 + 20 x (BB-20) = 1500 + 20 x (24-20) =
1580 ml / hari
Tetesan infus makroset nya adalah =
1580 cc/ kg x 15tetes/menit
= 16 tpm
24 jam x 60 cc /jam
Penatalaksanaan paracetamol syr 3x2 cth
lambung sehingga rasa sakit dapat reda dan luka pada lambung perlahan-
lahan akan sembuh. Selain mengobati, ranitidin juga dapat digunakan untuk
mencegah munculnya gejala-gejala gangguan pencernaan akibat mengonsumsi
makanan tertentu. Dosis untuk anak-anak ialah 2-4 mg/kg berat badan dua
kali sehari. Pada pasien diberikan 2x24kg = 48 mg. Sehingga 2x48 mg.
Dosis maksimal untuk anak-anak ialah 300 mg sehari.
Indikasi pulang pasien demam
berdarah menurut guideline WHO
2007