Anda di halaman 1dari 12

METODE PERHITUNGAN STAND

1. KONSTRUKSI
Secara umum, dari hasil pengamatan di lapangan konstruksi utama dari STAND
yang ada di work shop Plant adalah seperti gambar dibawah ini serta beberapa
variasinya :

Top Cover/
Tutup atas

Main drum/
pipa
Main cylinder
Ribs/
Support

Base/
dasar
2. ANALISA GAYA & MATERIAL PADA STAND
Untuk mempermudah perhitungan maka gaya yang terjadi akan diandaikan sebagai
gaya yang terdistribusi sempurna dan ideal. Terdistribusi sempurna dan ideal disini
mempunyai arti bahwa gaya yang terjadi pada permukaan atas stand tegak lurus
terhadap base (dasar stand), sejajar dengan arah percepatan gravitasi bumi, setiap
titik pada permukaan atas stand menerima gaya secara merata, serta stand
diandaikan sebagai benda kaku sempurna.
TEGANGAN TEKAN / BUCKLING

LOAD (F)

N=F

a A A’

900

N (Normal Force)

Pada kondisi ideal tersebut diatas beban utama yang diterima stand adalah beban
tekan/ buckling (tegangan tekan/ buckling). Tegangan tekan yang terjadi berbanding
terbalik terhadap luas permukaan dan berbanding lurus dengan panjang stand. Jadi
untuk LOAD (F) yang konstan, semakin besar luas penampang drum/ cilinder maka
semakin kecil tegangan yang terjadi atau dengan kata lain semakin aman, dan
sebaliknya dengan panjang stand
3. ANGKA KEAMANAN
Angka keamanan adalah suatu angka yang digunakan untuk mengakomodasi faktor-
faktor yang terjadi secara aktual dilapangan maupun faktor-faktor lain yang berpotensi
menimbulkan kegagalan. Angka keamanan ini mutlak digunakan karena pada aktual
di lapangan Stand digunakan jauh dari kondisi ideal.

Faktor-faktor yang menyebabkan kondisi tidak ideal tersebut, untuk stand adalah
sebagai berikut :
1. Jenis gaya/ beban yang terjadi adalah beban tekan. Untuk konstruksi-konstruksi dengan
penampang yang kecil maka resiko kegagalan lebih besar terjadi pada jenis gaya tekan
daripada jenis gaya tarik. Hal ini dapat dijelaskan pada ilustrasi sebagai berikut :

Batang A yang mengalami


tegangan tekan mempunyai
resiko kegagalan seperti gambar
disamping, jika hal tersebut
terjadi maka sudah melibatkan
Batang A yang mengalami
tegangan tarik cenderung A LOAD momen gaya yang akan
menaikkan resiko kegagalan
untuk tetap lurus.
lebih lanjut.

Untuk aplikasi beban tsb batang


LOAD A dapat diasumsikan sebagai
kolom dan tingkat kestabilannya/
kekuatannya dapat dihitung
menggunakan Persamaan
EULER.
2. Miring

3. Beban Fokus di pinggir


LOAD

4. Beban geser las


4. KEKUATAN STAND
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan kekuatan stand :
- Euler Formula

Sumber : Mechnical Engineering Handbook

P = π2 x E X I
4l2 x SF

dimana :
P = Beban Maksimum yang dapat ditahan oleh stand
E = Modulus Elastisitas
I = Momen Inertia
l = Panjang Stand
SF = Safety Factor, kita ambil angka antara 6 - 10 dengan mempertimbangkan kondisi yang
terjadi
- Momen Inertia
-Tabel Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan dalam batas yang
proporsional dari suatu material dalam kondisi tegangan maupun tekanan

Sumber : Mechnical Engineering Handbook


5. CONTOH PERHITUNGAN

109 mm

P = π2 x E X I
4L2 x SF
10 mm

dimana :
t drum = 4,7 mm P = Beban Maksimum yang dapat ditahan oleh stand
890 mm
E = Modulus Elastisitas, 26 X 106 PSI (CAST IRON)
I = Momen Inertia
l = Panjang Stand
SF = Safety Factor, kita ambil angka antara 10 dengan
mempertimbangkan kondisi yang terjadi

Momen Inertia
I = π x (D4 – D14) / 64 D = Diameter Luar
D1= Diameter dalam
I = 0,0491 (10,94 – 9,964)
I = 209,89 cm4
P = 3,142 x 26 x 106 PSI x 209,89 cm4
4 x (89 cm)2 x 10

= 3,142 x 1820000 kg/cm2 x 372,46 cm4

4 x (89 cm)2 x 10

= 11887,59 Kg
= 10 Ton

Anda mungkin juga menyukai