Disamping penggantian part-part yang telah disebutkan sebelumnya, hal lainnya yang
dilakukan sewaktu melakukan overhaul adalah:
Interval overhaul yang terdapat pada Maintenance Schedule merupakan interval yang
direkomendasikan Caterpillar. Interval ditunjukkan dengan total fuel consumption dan Service
Hour. Interval ini merupakan nilai rata-rata dan beberapa engine mungkin akan mencapai
masa overhaul lebih cepat dan yang lainnya dapat juga lebih panjang.
Pengukuran yang nyata untuk menentukan masa overhaul engine adalah dengan mengukur
output tenaga, kompresi, konsumsi fuel dan oli. Jika engine masih memenuhi standar
performa setelah melakukan pemeriksaan parameter di atas, maka engine tidak perlu untuk
dioverhaul meskipun interval jam overhaulnya sudah tercapai.
Service hour
Service hour merupakan nilai rata-rata yang diambil dengan asumsi load factor engine yang
sesuai dengan aplikasinya. Hour yang tertera akan terlalu tinggi jika engine dioperasikan
dengan beban yang terlalu tinggi dan terlalu rendah jika engine dibebani terlalu ringan.
Pengurangan jam operasi engine pada kondisi full load tentunya menurunkan rata-rata
kebutuhan power yang dihasilkan engine. Penurunan rata-rata power yang dihasilkan akan
meningkatkan umur engine dan interval overhaul dan begitu juga sebaliknya.
23
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Table 1
F/R = H
"R" adalah rate fuel consumption dalam liter per jam atau gallon per jam.
Tabel 1 merupakan rumus yang dipergunakan untuk menentukan interval overhaul dalam
service hours.
Gunakan catatan konsumsi fuel aktual, jika memungkinkan. Jika tidak tersedia, gunakan
prosedur berikut untuk memperkirakan konsumsi fuel:
Total fuel consumption merupakan indikasi terbaik yang dipergunakan dalam menentukan
sebuah engine harus dioverhaul, meskipun nilai ini merupakan perkiraan. Fuel consumption
lebih mencerminkan pembebanan pada engine, karena saat beban engine meningkat maka
fuel consumption juga meningkat.
Table 2
Second
Top End n/a n/a n/a
4,000,000 L (1,056,680 US gal)
Overhaul
Major 3,000,000 L
6,000,000 L (1,585,020 US gal) 4,000,000 L (1,056,680 US gal)
Overhaul (792,510 US gal)
(1)
Fuel consumption berdasarkan load factor sekitar 60 percent.
(2)
Fuel consumption berdasarkan load factor sekitar 80 percent.
(3)
Fuel consumption berdasarkan load factor sekitar 40 percent.
24
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Oil Consumption
Oil Consumption dapat juga dipergunakan sebagai indicator untuk menentukan engine harus
dioverhaul. Konsumsi oli proporsional dengan persentase beban engine. Ketika persentase
beban engine meningkat, jumlah oli yang dikonsumsi per jam juga meningkat. Oil
consumption rate (brake specific oil consumption) diukur dalam gram per kW/h (lb per bhp).
Brake specific oil consumption (BSOC) tergantung pada load engine. Pada saat engine oil
consumption meningkat tiga kali nilai konsumsi oli yang normal yang diakibatkan oleh
normal wear, maka engine harus dijadwalkan untuk di-overhaul disamping dapat juga
diindikasikan oleh meningkatnya blowby dan sedikit peningkatan konsumsi fuel.
Faktor Lainnya
Faktor lainnya yang harus menjadi pertimbangan untuk menentukan kapan waktu melakukan
overhaul disamping faktor ekonomis lainnya adalah:
Apabila overhaul tidak dilakukan, resiko keausan piston, kerusakan rod, ke-fatigue-an bearing
atau kemungkinan terjadinya kerusakan yang lebih parah akan meningkat.
25
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Severe operation adalah penggunaan engine melampaui standar yang disyaratkan pada
engine tersebut. Standar yang direkomendasikan oleh Caterpillar untuk selalu dijaga adalah:
• Horsepower
• Batas rpm
• Konsumsi fuel
• Kualitas fuel
• Ketinggian dari permukaan laut (Altitude)
• Interval waktu perawatan (maintenance)
• Pemilihan oli
• Pemilihan coolant
• Kualitas lingkungan (environmental)
• Pemasangan (installation).
Severe operation dapat mempercepat keausan komponen. Engine yang selalu beroperasi
pada severe condition akan memerlukan perawatan berkala yang lebih sering.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang dikategorikan dapat menyebabkan engine beroperasi pada severe
operation adalah:
2. Kebersihan
Jika peralatan tidak dibersihkan secara berkala, beroperasi pada lingkungan yang kotor
dan berdebu dapat merusak komponen. Meningkatnya lumpur, kotoran dan debu yang
menyelimuti komponen, dapat menyebabkan proses maintenance lebih sulit dilakukan
dan kotoran yang menumpuk tersebut dapat mengandung bahan yang menimbulkan
karat dan merusak komponen.
26
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Pilihan overhaul before failure merupakan hal yang terbaik dilakukan karena alasan-alasan
berikut:
Jika terjadi permasalahan dan engine harus dilepas dari dudukannya, berbagai jenis
perbaikan dapat dilakukan termasuk salah satunya melakukan overhaul jika engine block
atau crankshaft harus diperbaiki.
Jika engine block atau crankshaft dapat diperbaiki maka biaya overhaul akan berkisar di
antara 40 persen dan 50 persen biaya engine baru.
Biaya yang lebih rendah dapat diperoleh melalui tiga pilihan berikut ini:
JENIS-JENIS OVERHAUL
Overhaul yang dilakukan pada engine terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan jenis engine,
jenis kerusakan dan rekomendasi operation & maintenance manual (OMM).
Top end overhaul terdiri dari pekerjaan melepas, inspeksi dan pengerjaan ulang komponen
cylinder head. Sejumlah komponen tambahan dapat juga mengalami penggantian atau
diperbaiki tergantung pada kondisi aktual yang ditemukan setelah proses pembongkaran
mengacu pada Guidelines for Reusable Parts and Salvage Operation.
Terdapat dua jenis top overhaul yang dilakukan pada engine, namun tidak berlaku pada
semua engine, untuk menentukan hal ini, mengacu pada rekomendasi Operation &
Maintenance Manual.
Pekerjaan yang umum dilakukan selama proses top end overhaul adalah pada komponen-
komponen berikut:
27
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Periksa cylinder head assembly mengacu pada instruksi Caterpillar reusability publications.
Mengacu pada Guidelines for Reusable Parts and Salvage Operations, SEBF8029, "Index of
Publications on Reusability or Salvage of Used Parts".
Unit Injector
Pemeriksaan dan penggantian unit injector perlu dilakukan untuk memastikan performa
engine kembali ke nilai spesifikasi setelah proses overhaul dilaksanakan.
• Kualitas fuel
• Kualitas penyaringan fuel.
Keausan unit injector dapat mengakibatkan meningkatnya dengan cepat tingkat emisi
exhaust atau penurunan performa engine. Misfire pada single cylinder tidak termasuk pada
kategori normal wear. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan melakukan penggantian unit
injector yang rusak.
Hal-hal berikut ini dapat menyebabkan unit injector harus lebih sering diperiksa:
• Menggunakan fuel yang tidak direkomendasikan oleh spesifikasi fuel yang terdapat pada
Operation and Maintenance Manual.
• Suhu udara sekitar yang ekstim sehinggan mengurangi kemampuan fuel untuk
menghasilkan pelumasan.
• Filter yang sering sekali mengalami penyumbatan.
• Kurangnya perawatan terhadap fuel tank atau tempat penyimpanan fuel sehingga
memungkinkan banyaknya air, endapan dan lain sebagainya.
• Kurangnya perawatan fuel filter.
Catatan: Sekitar 1 L (1 qt) oli akan tetap berada pada housing setelah oli dibuang dari oil
pan. Oli ini akan terbuang dari housing ketika cover pada oil gallery dibuka. Ikuti prosedur
pembersihan oil suction screen.
Periksa komponen berikut mengacu pada Guidelines for Reusable Parts and Salvage
Operations, SEBF8029, "Index of Publications on Reusability or Salvage of Used Parts", dan
lakukan rekondisi komponen yang mengalami keausan dan lakukan penggantian jika
diperlukan.
28
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Tabel 3
Clean
(2)
Inspect Aftercooler core
Pressure test
29
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Tabel 3
Inspect
Rocker arms
Rebuild
- Prelube pump
- Camshaft lifters
Spacer plates
Rebuild
- Turbochargers
Replace
(1) Untuk petunjuk pelepasan dan pemasangan komponen, lihat Service Manual, modul “Diasassembly and
Assembly”.
(2) Untuk petunjuk pembersihan core, lihat Operation and Maintenance Manual, topik “Aftercooler Core –
Clean/Test”.
(3) Periksa HANYA DUA komponen dari tiap cylinder bank. Pemeriksaan ini akan memberikan contoh yang
mencukupi dari kondisi komponen yang lainnya.
Overhaul (Major)
Peningkatan keausan metal pada oli pelumas menunjukkan bahwa bearing dan permukaan
yang aus perlu dilakukan perbaikan. Peningkatan tingkat kebisingan dan getaran
mengindikasikan komponen yang berputar memerlukan perbaikan.
30
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
CATATAN:
Jika memungkinkan lakukan analisa oli (SOS) untuk mengindikasikan
peningkatan keausan metal pada oli pelumas. Cylinder liner dapat
mengalami keausan sehingga dapat mengakibatkan polishing pada bore dan
peningkatan oli pelumas yang tercampur dengan logam akibat keausan.
CATATAN:
Perlengkapan yang digerakkan dapat juga membutuhkan perbaikan ketika
dilakukan major overhaul engine, mengacu pada literature yang disediakan
OEM perlengkapan yang digerakkan.
Major overhaul mencakup pekerjaan yang dilakukan ketika top end overhaul namun
memerlukan part dan biaya pekerjaan yang lebih besar karena pada pekerjaan ini, seluruh
komponen engine dibongkar.
Ketika major overhaul, seluruh bearing, seal, gasket, dan komponen yang mengalami
keausan dibongkar. Komponen kemudian dibersihkan dan diinspeksi. Jika perlu, komponen
diganti. Crankshaft diukur tingkat keausannya dan mungkin saja memerlukan regrinding,
namun alternatif lainnya dapat berupa menggantinya dengan part baru atau part reman.
Pemeriksaan
Rebuild
Penggantian
Usia pakai dari komponen sudah habis dan komponen dapat mengalami kerusakan sebelum
interval overhaul selanjutnya. Komponen harus diganti dengan komponen yang baru yang
sesuai dengan spesifikasi. Komponen pengganti dapat berupa komponen baru, CAT
remanufactured part, rebuilt part, atau part bekas. Sejumlah komponen yang aus dapat juga
diganti dengan part exchange.
31
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Tabel 4
Clean /Inspect/
Aftercooler core Camshaft thrust washers
Test
Camshafts Crankshaft
Crankshaft vibration
Inspect /Replace Engine mounts
damper
Driven equipment
Inspect Engine wiring harness
(alignment)
Inspect
Rocker arms Camshaft bearings
/Rebuild
Cylinder head
Crankshaft seals
assemblies
Piston rings
32
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
Umumnya pekerjaan rebuild dimulai dengan permintaan customer untuk melakukan analisa
konsisi engine kepada dealer yang ditindak lanjuti dengan Technical Analysis 1 atau 2
(TA1/TA2) untuk pekerjaan perbaikan sebelum kerusakan atau permintaan pelaksanaan
pekerjaan overhaul untuk perbaikan setelah kerusakan.
Apabila hasil dari rangkaian proses di atas mengharuskan engine untuk di-overhaul, maka
tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah:
a. Service manual
b. Parts Book
c. GRPTS
d. Workscope
e. One Safe Source
f. Media pendukung seperti SIS guna mencari informasi mengenai improvement,
metoda pekerjaan yang terbaru dan lain sebagainya.
Proses review engine history dimaksudkan untuk mengatahui berbagai hal mengenai sejarah
engine sebagai:
33
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1
5. Pertimbangan untuk melakukan testing & adjusting yang diperlukan sesuai dengan
aplikasi engine dan kebutuhan customer.
6. Pertimbangan untuk melakukan penambahan atau modifikasi jenis dan letak komponen
supaya engine dapat beroperasi dengan handal setelah dioverhaul.
Informasi yang diperlukan sewaktu melakukan review history engine dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti:
Pembersihan Awal
Proses pembersihan awal dilakukan untuk membersihkan kotoran dari permukaan luar
engine untuk memudahkan tahapan dokumentasi dan pencatatan. Prosedur ini dilakukan
menyesuaikan dengan kondisi aktual engine. Sebelum melakukan pembersihan awal
diharuskan untuk menutup semua lubang yang terdapat pada engine menggunakan plug.
Dokumentasi kondisi aktual engine mutlak dilakukan dengan mengambil foto engine dari
berbagai posisi dengan seksama dan sebaiknya proses ini disaksikan oleh customer dengan
tujuan:
1. Sebagai fakta sewaktu menginventarisir semua komponen engine yang dikirim ke dealer
dan yang tertinggal di customer.
2. Sebagai fakta untuk menjelaskan komponen yang tidak tersedia (hilang) pada engine
atau kondisi aktual komponen engine (apabila ada yang mengalami kerusakan).
3. Bahan acuan dalam membuat part list untuk keperluan pengorderan part.
4. Sebagai kelengkapan dokumen overhaul dan warranty.
5. Sebagai referensi dalam melakukan assembly dan dengan adanya foto ini, proses
assembly dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Setelah proses dokumentasi, dilanjutkan dengan pencatatan part yang tidak disertakan,
hilang atau rusak guna dapat mencarikan alternatif pengadaannya, apakah nanti dipasang di
lapangan saat engine selesai dioverhaul, dilakukan pengorderan part yang hilang atau perlu
dilakukan perbaikan part yang rusak.
Proses ini sangat penting diperhatikan, karena jika tidak akan menghambat proses assembly
dan finishing.
34
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI