Anda di halaman 1dari 12

TOPIK 1

PENGENALAN PROSES REBUILD DAN


OVERHAUL
DEFINISI
Engine rebuild/overhaul merupakan suatu prosedur terorganisir yang dilakukan untuk
mengembalikan performa engine ke nilai spesifikasi dan memberikan usia kedua dengan
merekondisi komponen yang dilakukan mengacu pada instruksi Reusability Guideline
Caterpillar.

PERTIMBANGAN UNTUK REBUILD/OVERHAUL


Overhaul direkomendasikan untuk dilaksanakan sebelum engine mengalami kerusakan
dengan kata lain, engine di-rebuild dengan penggantian sejumlah part yang aus dengan part
yang baru. Komponen yang umumnya mengalami keausan tersebut di antaranya piston ring,
rod & main bearing, valve, valve seat dan lain sebagainya.

Disamping penggantian part-part yang telah disebutkan sebelumnya, hal lainnya yang
dilakukan sewaktu melakukan overhaul adalah:

1. Pemeriksaan yang menyeluruh atas part-part yang lainnya.


2. Penggantian seal, gasket dan lain sebagainya
3. Pembersihan saluran-saluran di engine block.

Interval overhaul yang terdapat pada Maintenance Schedule merupakan interval yang
direkomendasikan Caterpillar. Interval ditunjukkan dengan total fuel consumption dan Service
Hour. Interval ini merupakan nilai rata-rata dan beberapa engine mungkin akan mencapai
masa overhaul lebih cepat dan yang lainnya dapat juga lebih panjang.

Pengukuran yang nyata untuk menentukan masa overhaul engine adalah dengan mengukur
output tenaga, kompresi, konsumsi fuel dan oli. Jika engine masih memenuhi standar
performa setelah melakukan pemeriksaan parameter di atas, maka engine tidak perlu untuk
dioverhaul meskipun interval jam overhaulnya sudah tercapai.

Service hour

Service hour merupakan nilai rata-rata yang diambil dengan asumsi load factor engine yang
sesuai dengan aplikasinya. Hour yang tertera akan terlalu tinggi jika engine dioperasikan
dengan beban yang terlalu tinggi dan terlalu rendah jika engine dibebani terlalu ringan.
Pengurangan jam operasi engine pada kondisi full load tentunya menurunkan rata-rata
kebutuhan power yang dihasilkan engine. Penurunan rata-rata power yang dihasilkan akan
meningkatkan umur engine dan interval overhaul dan begitu juga sebaliknya.

23
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

Table 1

Rumus untuk menghitung Interval Overhaul

F/R = H

"F" perkiraan jumlah fuel yang sudah dikonsumsi engine.

"R" adalah rate fuel consumption dalam liter per jam atau gallon per jam.

"H" jumlah perkiraan jam interval overhaul

Tabel 1 merupakan rumus yang dipergunakan untuk menentukan interval overhaul dalam
service hours.

Gunakan catatan konsumsi fuel aktual, jika memungkinkan. Jika tidak tersedia, gunakan
prosedur berikut untuk memperkirakan konsumsi fuel:

1. Perkirakan rata-rata persentase load engine.


2. Mengacu ke fuel consumption data yang terdapat pada Technical Marketing Information
(TMI) sesuai dengan engine. Pada TMI akan diperoleh konsumsi fuel pada persentase
load tertentu.

Total fuel consumption

Total fuel consumption merupakan indikasi terbaik yang dipergunakan dalam menentukan
sebuah engine harus dioverhaul, meskipun nilai ini merupakan perkiraan. Fuel consumption
lebih mencerminkan pembebanan pada engine, karena saat beban engine meningkat maka
fuel consumption juga meningkat.

Table 2

Maintenance Interval untuk Overhaul


Fuel Consumption Engine 3516B dengan EUI System

Rated Rated Rated High


High High
Up To 1301 To 1601 To Performance
Interval Performance Performance D
1300 1600 1800 B and C
(1) (1) (1) A Rating (2) (1) and E Ratings (3)
RPM RPM RPM Ratings

Top End 1,000,000 L


2,000,000 L (528,340 US gal)
Overhaul (264,170 US gal)

Second
Top End n/a n/a n/a
4,000,000 L (1,056,680 US gal)
Overhaul

Major 3,000,000 L
6,000,000 L (1,585,020 US gal) 4,000,000 L (1,056,680 US gal)
Overhaul (792,510 US gal)
(1)
Fuel consumption berdasarkan load factor sekitar 60 percent.
(2)
Fuel consumption berdasarkan load factor sekitar 80 percent.
(3)
Fuel consumption berdasarkan load factor sekitar 40 percent.

24
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

Oil Consumption

Oil Consumption dapat juga dipergunakan sebagai indicator untuk menentukan engine harus
dioverhaul. Konsumsi oli proporsional dengan persentase beban engine. Ketika persentase
beban engine meningkat, jumlah oli yang dikonsumsi per jam juga meningkat. Oil
consumption rate (brake specific oil consumption) diukur dalam gram per kW/h (lb per bhp).
Brake specific oil consumption (BSOC) tergantung pada load engine. Pada saat engine oil
consumption meningkat tiga kali nilai konsumsi oli yang normal yang diakibatkan oleh
normal wear, maka engine harus dijadwalkan untuk di-overhaul disamping dapat juga
diindikasikan oleh meningkatnya blowby dan sedikit peningkatan konsumsi fuel.

Mengacu ke LEKQ4028 untuk nilai BSOC yang direkomendasikan.

Faktor Lainnya

Faktor lainnya yang harus menjadi pertimbangan untuk menentukan kapan waktu melakukan
overhaul disamping faktor ekonomis lainnya adalah:

• Seberapa konsisten dilakukannya preventive maintenance


• Kualitas fuel
• Kondisi operasi
• Hasil SOS
• Meningkatnya kebisingan engine dan vibrasi.

Apabila overhaul tidak dilakukan, resiko keausan piston, kerusakan rod, ke-fatigue-an bearing
atau kemungkinan terjadinya kerusakan yang lebih parah akan meningkat.

25
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

HAL-HAL YANG MEMPERCEPAT INTERVAL OVERHAUL


Severe Operation

Severe operation adalah penggunaan engine melampaui standar yang disyaratkan pada
engine tersebut. Standar yang direkomendasikan oleh Caterpillar untuk selalu dijaga adalah:

• Horsepower
• Batas rpm
• Konsumsi fuel
• Kualitas fuel
• Ketinggian dari permukaan laut (Altitude)
• Interval waktu perawatan (maintenance)
• Pemilihan oli
• Pemilihan coolant
• Kualitas lingkungan (environmental)
• Pemasangan (installation).

Severe operation dapat mempercepat keausan komponen. Engine yang selalu beroperasi
pada severe condition akan memerlukan perawatan berkala yang lebih sering.

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang dikategorikan dapat menyebabkan engine beroperasi pada severe
operation adalah:

1. Suhu Lingkungan yang Ekstrim (Extreme Ambient Temperature)


Pengoperasian engine pada lingkungan yang memiliki panas dan dingin berlebih akan
merusak komponen. Komponen valve dapat rusak karena menumpuknya karbon jika
engine berulangkali di-start dan dimatikan pada suhu yang sangat dingin. Air inlet yang
sangat panas akan mengurangi kemampuan performa engine.

2. Kebersihan
Jika peralatan tidak dibersihkan secara berkala, beroperasi pada lingkungan yang kotor
dan berdebu dapat merusak komponen. Meningkatnya lumpur, kotoran dan debu yang
menyelimuti komponen, dapat menyebabkan proses maintenance lebih sulit dilakukan
dan kotoran yang menumpuk tersebut dapat mengandung bahan yang menimbulkan
karat dan merusak komponen.

Prosedur Operasi Yang Tidak Sesuai

• Mengoperasikan engine dalam waktu lama dalam kondisi low idle


• Periode cool down yang terlalu cepat setelah beroperasi pada load factor yang tinggi
• Mengoperasikan engine dengan beban di atas nilai acuan rating engine
• Mengoperasikan engine pada kondisi load lebih besar dari rated load
• Mengoperasikan engine pada kecepatan di atas rated speed
• Menggunakan engine untuk aplikasi selain aplikasinya
• Perawatan yang tidak sesuai (Improper Maintenance Practice)
• Memperpanjang interval perawatan

26
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

• Tidak menggunakan fuel, pelumas dan coolant/antifreeze yang direkomendasikan.

PILIHAN METODA OVERHAUL


Overhaul Sebelum Kerusakan

Pilihan overhaul before failure merupakan hal yang terbaik dilakukan karena alasan-alasan
berikut:

• Menghindari downtime yang tidak terencana dan menimbulkan kerugian.


• Semakin banyak part yang dapat dipakai ulang mengacu pada standar penggunaan
ulang part.
• Usia pakai engine dapat diperpanjang tanpa adanya resiko kerusakan parah karena
masalah pada engine.
• Cost per hour engine yang rendah dapat diperoleh

Overhaul Setelah Timbul Masalah

Jika terjadi permasalahan dan engine harus dilepas dari dudukannya, berbagai jenis
perbaikan dapat dilakukan termasuk salah satunya melakukan overhaul jika engine block
atau crankshaft harus diperbaiki.

Jika engine block atau crankshaft dapat diperbaiki maka biaya overhaul akan berkisar di
antara 40 persen dan 50 persen biaya engine baru.

Biaya yang lebih rendah dapat diperoleh melalui tiga pilihan berikut ini:

• Komponen engine yang didesain khusus seperti Cat Classic Part


• Exchange part
• Remanufactured part.

JENIS-JENIS OVERHAUL
Overhaul yang dilakukan pada engine terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan jenis engine,
jenis kerusakan dan rekomendasi operation & maintenance manual (OMM).

Overhaul (Top End) (First & Second)

Top end overhaul terdiri dari pekerjaan melepas, inspeksi dan pengerjaan ulang komponen
cylinder head. Sejumlah komponen tambahan dapat juga mengalami penggantian atau
diperbaiki tergantung pada kondisi aktual yang ditemukan setelah proses pembongkaran
mengacu pada Guidelines for Reusable Parts and Salvage Operation.

Terdapat dua jenis top overhaul yang dilakukan pada engine, namun tidak berlaku pada
semua engine, untuk menentukan hal ini, mengacu pada rekomendasi Operation &
Maintenance Manual.

Pekerjaan yang umum dilakukan selama proses top end overhaul adalah pada komponen-
komponen berikut:

27
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

Cylinder Head Assembly

Periksa cylinder head assembly mengacu pada instruksi Caterpillar reusability publications.
Mengacu pada Guidelines for Reusable Parts and Salvage Operations, SEBF8029, "Index of
Publications on Reusability or Salvage of Used Parts".

Unit Injector

Pemeriksaan dan penggantian unit injector perlu dilakukan untuk memastikan performa
engine kembali ke nilai spesifikasi setelah proses overhaul dilaksanakan.

Keausan unit injector dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut :

• Kualitas fuel
• Kualitas penyaringan fuel.

Keausan unit injector dapat mengakibatkan meningkatnya dengan cepat tingkat emisi
exhaust atau penurunan performa engine. Misfire pada single cylinder tidak termasuk pada
kategori normal wear. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan melakukan penggantian unit
injector yang rusak.

Hal-hal berikut ini dapat menyebabkan unit injector harus lebih sering diperiksa:

• Menggunakan fuel yang tidak direkomendasikan oleh spesifikasi fuel yang terdapat pada
Operation and Maintenance Manual.
• Suhu udara sekitar yang ekstim sehinggan mengurangi kemampuan fuel untuk
menghasilkan pelumasan.
• Filter yang sering sekali mengalami penyumbatan.
• Kurangnya perawatan terhadap fuel tank atau tempat penyimpanan fuel sehingga
memungkinkan banyaknya air, endapan dan lain sebagainya.
• Kurangnya perawatan fuel filter.

Oil Suction Screen

Bersihkan oil suction screen setelah oli dibuang.

Catatan: Sekitar 1 L (1 qt) oli akan tetap berada pada housing setelah oli dibuang dari oil
pan. Oli ini akan terbuang dari housing ketika cover pada oil gallery dibuka. Ikuti prosedur
pembersihan oil suction screen.

Pemeriksaan, Rekondisi atau Penggantian Komponen

Periksa komponen berikut mengacu pada Guidelines for Reusable Parts and Salvage
Operations, SEBF8029, "Index of Publications on Reusability or Salvage of Used Parts", dan
lakukan rekondisi komponen yang mengalami keausan dan lakukan penggantian jika
diperlukan.

28
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

Secara keseluruhan, proses pekerjaan yang dilakukan pada komponen-komponen tertera


pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3

Rekomendasi untuk Top End Overhaul

Top End Overhaul (First Top End Overhaul (Second


Service (1) (1)
Interval) Interval)

Clean Oil suction screen

Clean
(2)
Inspect Aftercooler core
Pressure test

Fuel system linkage


(3)
- Connecting rod bearings

Inspect - Cylinder liners (3)

- Piston crowns and skirts (3)


(3)
- Piston pins

29
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

Tabel 3

Rekomendasi untuk Top End Overhaul

Top End Overhaul (First Top End Overhaul (Second


Service
Interval) (1) Interval) (1)

Inspect
Rocker arms
Rebuild

Cylinder head assemblies

Fuel priming pump

Inspect - Engine oil pump


Rebuild
Replace - Fuel transfer pump

- Prelube pump

- Scavenge oil pump

- Camshaft lifters

Engine wiring harness


Inspect
Fuel pressure regulating valve
Replace
Pushrods

Spacer plates

Rebuild
- Turbochargers
Replace

(1) Untuk petunjuk pelepasan dan pemasangan komponen, lihat Service Manual, modul “Diasassembly and
Assembly”.
(2) Untuk petunjuk pembersihan core, lihat Operation and Maintenance Manual, topik “Aftercooler Core –
Clean/Test”.
(3) Periksa HANYA DUA komponen dari tiap cylinder bank. Pemeriksaan ini akan memberikan contoh yang
mencukupi dari kondisi komponen yang lainnya.

Overhaul (Major)

Caterpillar merekomendasikan jadwal major overhaul untuk meminimalkan downtime.


Perlunya dilakukan major overhaul seperti telah dibahas sebelumnya ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu:

• Peningkatan oil consumption


• Peningkatan crankcase blowby
• Total jumlah fuel consumption
• Service hours engine
• Keausan logam yang tinggi berdasarkan hasil SOS
• Peningkatan suara yang tidak normal dan vibrasi.

Peningkatan keausan metal pada oli pelumas menunjukkan bahwa bearing dan permukaan
yang aus perlu dilakukan perbaikan. Peningkatan tingkat kebisingan dan getaran
mengindikasikan komponen yang berputar memerlukan perbaikan.

30
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

CATATAN:
Jika memungkinkan lakukan analisa oli (SOS) untuk mengindikasikan
peningkatan keausan metal pada oli pelumas. Cylinder liner dapat
mengalami keausan sehingga dapat mengakibatkan polishing pada bore dan
peningkatan oli pelumas yang tercampur dengan logam akibat keausan.

CATATAN:
Perlengkapan yang digerakkan dapat juga membutuhkan perbaikan ketika
dilakukan major overhaul engine, mengacu pada literature yang disediakan
OEM perlengkapan yang digerakkan.

Major overhaul mencakup pekerjaan yang dilakukan ketika top end overhaul namun
memerlukan part dan biaya pekerjaan yang lebih besar karena pada pekerjaan ini, seluruh
komponen engine dibongkar.

Ketika major overhaul, seluruh bearing, seal, gasket, dan komponen yang mengalami
keausan dibongkar. Komponen kemudian dibersihkan dan diinspeksi. Jika perlu, komponen
diganti. Crankshaft diukur tingkat keausannya dan mungkin saja memerlukan regrinding,
namun alternatif lainnya dapat berupa menggantinya dengan part baru atau part reman.

Definisi berikut menjelaskan terminology pekerjaan yang dilakukan selama overhaul:

Pemeriksaan

Pemeriksaan komponen dilakukan mengacu pada instruksi publikasi pemakaian ulang


Caterpillar. Mengacu pada Guidelines for Reusable Parts and Salvage Operations,
SEBF8029, "Index of Publications on Reusability or Salvage of Used Parts". Panduan ini
dibuat untuk membantu dealer Caterpillar dan Customer mengurangi biaya penggantian
komponen. Komponen yang baru tidak diperlukan jika part yang ada masih dapat
dipergunakan, dapat direkondisi atau diperbaiki. Jika petunjuk mengenai komponen tidak
terdapat pada reusability guidelines, mengacu pada module "Specifications" pada Service
Manual.

Rebuild

Komponen dapat direkondisi supaya memenuhi standard untuk dipergunakan kembali


mengacu pada petunjuk pemakaian ulang.

Penggantian

Usia pakai dari komponen sudah habis dan komponen dapat mengalami kerusakan sebelum
interval overhaul selanjutnya. Komponen harus diganti dengan komponen yang baru yang
sesuai dengan spesifikasi. Komponen pengganti dapat berupa komponen baru, CAT
remanufactured part, rebuilt part, atau part bekas. Sejumlah komponen yang aus dapat juga
diganti dengan part exchange.

31
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

Tabel 4 berikut merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan pada komponen-


komponen engine selama melakukan major overhaul.

Tabel 4

Major Overhaul Instruction

Clean Oil suction screen Camshaft lifters

Clean /Inspect/
Aftercooler core Camshaft thrust washers
Test

Camshafts Crankshaft

Cylinder block Cylinder liners

Crankshaft vibration
Inspect /Replace Engine mounts
damper

Driven equipment
Inspect Engine wiring harness
(alignment)

Flywheel Fuel pressure regulating valve

Front gear train (gears) Pistons (Crowns and Skirts)

Fuel system linkage Pushrods

Rear gear train (gears) Spacer plates

Inspect
Rocker arms Camshaft bearings
/Rebuild

Connecting rods Connecting rod bearings

Cylinder head
Crankshaft seals
assemblies

Fuel priming pump Crankshaft thrust plates

Fuel transfer pump Fuel injectors


Inspect Replace
Oil cooler core Gear train bushings
/Rebuild
/Replace Piston pins Main bearings

Piston rings

Seals and bellows for the


exhaust manifold

Seals and gaskets for the air


Inlet manifold

32
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

RANGKAIAN PEKERJAAN PERSIAPAN REBUILD ENGINE


Pekerjaan persiapan rebuild engine harus dilakukan dengan terorganisir supaya diperoleh
biaya yang efisien dan kualitas pekerjaan yang maksimal.

Umumnya pekerjaan rebuild dimulai dengan permintaan customer untuk melakukan analisa
konsisi engine kepada dealer yang ditindak lanjuti dengan Technical Analysis 1 atau 2
(TA1/TA2) untuk pekerjaan perbaikan sebelum kerusakan atau permintaan pelaksanaan
pekerjaan overhaul untuk perbaikan setelah kerusakan.

Apabila hasil dari rangkaian proses di atas mengharuskan engine untuk di-overhaul, maka
tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah:

Persiapan Kelengkapan Kerja

Sebelum melakukan pekerjaan, proses persiapan memegang peranan penting demi


kelancaran setiap pekerjaan yang akan dilakukan. Persiapan yang dilakukan meliputi :

1. Persiapan peralatan keselamatan yang diperlukan selama proses pekerjaan


2. Persiapan peralatan kerja (hand & power tool) dan special tool disesuaikan dengan
engine yang akan dikerjakan.
3. Persiapan perlengkapan penyimpanan komponen seperti drawer, rack dan cabinet.
4. Persiapan perlengkapan kebersihan dan contamination control seperti shop towel,
absorbent pad, hose & hole plug, plastic wrapping, oil & water evacuation unit, sapu,
peralatan pel dan lain sebagainya.
5. Persiapan alat bantu angkat (lifting tool)
6. Persiapan literature yang diperlukan yang terdiri dari :

a. Service manual
b. Parts Book
c. GRPTS
d. Workscope
e. One Safe Source
f. Media pendukung seperti SIS guna mencari informasi mengenai improvement,
metoda pekerjaan yang terbaru dan lain sebagainya.

7. Pengambilan SOS sample

Review Engine History

Proses review engine history dimaksudkan untuk mengatahui berbagai hal mengenai sejarah
engine sebagai:

1. Pertimbangan dalam menentukan penggunaan ulang komponen.


2. Masukan untuk merekomendasikan customer mengenai cara pengoperasian dan
perawatan yang disyaratkan supaya engine dapat memberikan nilai tambah yang
sebesar-besarnya bagi customer setelah engine dioverhaul .
3. Acuan dalam menentukan jenis pemeriksaan spesifik yang perlu untuk dilakukan
terhadap komponen engine.
4. Pertimbangan untuk melakukan produk improvement (PIP & PSP) yang diperlukan
sewaktu proses overhaul berlangsung.

33
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 1

5. Pertimbangan untuk melakukan testing & adjusting yang diperlukan sesuai dengan
aplikasi engine dan kebutuhan customer.
6. Pertimbangan untuk melakukan penambahan atau modifikasi jenis dan letak komponen
supaya engine dapat beroperasi dengan handal setelah dioverhaul.

Informasi yang diperlukan sewaktu melakukan review history engine dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti:

1. Log book maintenance & repair customer,


2. Dokumen work order yang pernah dilakukan dealer,
3. Accident report,
4. Informasi dari operator dan staff maintenance & repair customer,
5. Data pekerjaan PIP & PSP yang sudah dilakukan melalui DBS,
6. Dokumen predelivery, delivery dan revisit,
7. Data yang didownload dari ECM engine,
8. Informasi pekerjaan improvement yang perlu dilakukan dari SIS,
9. Indikasi yang ditunjukkan oleh kondisi actual engine sewaktu akan dilakukan pekerjaan
seperti hasil pemotongan filter dan lain sebagainya,
10. Hasil SOS.

Pembersihan Awal

Proses pembersihan awal dilakukan untuk membersihkan kotoran dari permukaan luar
engine untuk memudahkan tahapan dokumentasi dan pencatatan. Prosedur ini dilakukan
menyesuaikan dengan kondisi aktual engine. Sebelum melakukan pembersihan awal
diharuskan untuk menutup semua lubang yang terdapat pada engine menggunakan plug.

Dokumentasi Kondisi Aktual Engine

Dokumentasi kondisi aktual engine mutlak dilakukan dengan mengambil foto engine dari
berbagai posisi dengan seksama dan sebaiknya proses ini disaksikan oleh customer dengan
tujuan:

1. Sebagai fakta sewaktu menginventarisir semua komponen engine yang dikirim ke dealer
dan yang tertinggal di customer.
2. Sebagai fakta untuk menjelaskan komponen yang tidak tersedia (hilang) pada engine
atau kondisi aktual komponen engine (apabila ada yang mengalami kerusakan).
3. Bahan acuan dalam membuat part list untuk keperluan pengorderan part.
4. Sebagai kelengkapan dokumen overhaul dan warranty.
5. Sebagai referensi dalam melakukan assembly dan dengan adanya foto ini, proses
assembly dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Pencatatan Part Yang Tidak Disertakan, Hilang atau Rusak

Setelah proses dokumentasi, dilanjutkan dengan pencatatan part yang tidak disertakan,
hilang atau rusak guna dapat mencarikan alternatif pengadaannya, apakah nanti dipasang di
lapangan saat engine selesai dioverhaul, dilakukan pengorderan part yang hilang atau perlu
dilakukan perbaikan part yang rusak.

Proses ini sangat penting diperhatikan, karena jika tidak akan menghambat proses assembly
dan finishing.

34
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI

Anda mungkin juga menyukai