Anda di halaman 1dari 47

Untuk Tampilan halaman cover / sampul dan Kata

pengantar silakan cermati contoh pada halaman


berikut:
https://www.mariyadi.com/2021/05/susunan-materi-ajar-dan-download-
contoh.html

iii
iv

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
DAFTAR BAGAN ............................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... vii
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat .......................................................... 1
2. Relevansi .......................................................... 1
3. Petunjuk Belajar .......................................................... 2
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran .......................................................... 3
2. Sub Capaian Pembelajaran .......................................................... 3
3. Pokok-pokok Materi .......................................................... 3
4. Uraian Materi .......................................................... 3
1) Metode Ilmiah
a. Sejarah Metode Ilmiah ....................................... 4
b. Pengertian Metode Ilmiah ....................................... 5
c. Kriteria Metode Ilmiah ....................................... 7
d. Karakteristik Metode Ilmiah ....................................... 8
e. Langkah-langkah Metode Ilmiah ................................... 10
f. Sikap Ilmiah ....................................... 15
g. Tujuan Metode Ilmiah ....................................... 15
h. Fungsi Metode Ilmiah ....................................... 15
2) Materi dan Perubahannya
a. Materi ....................................... 18
b. Klasifikasi Materi ....................................... 20
c. Sifat Materi ....................................... 26
d. Perubahan Materi ....................................... 28

iv
5. Tugas Terstruktur .......................................................... 30
6. Forum Diskusi .......................................................... 30
C. PENUTUP
1. Rangkuman .......................................................... 31
2. Tes Sumatif .......................................................... 33
3. Kunci Jawaban ......................................................... 37
4. Daftar Pustaka .......................................................... 38

v
DAFTAR BAGAN
Bagan halaman

1. Metode Ilmiah, materi dan Perubahannya .............................................. 1


2. Metode Ilmiah ............................... .......................................................... 4
3. Langkah-Langkah Metode Ilmiah .. .......................................................... 10
4. Materi dan Perubahannya ............. .......................................................... 16
5. Klasifikasi materi berdasarkan wujud benda ............................................. 20
6. Klasifikasi materi berdasarkan komposisinya ............................................. 21

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman

1. Proses Penyaringan ................... ................................................................. 20


2. Proses Destilasi .............................. .......................................................... 21
3. Proses Destilasi .............................. .......................................................... 21

vii
DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Hasil Pengamatan Tanaman dengan diberi pupuk oraganik ....................... 14


2. Hasil Pengamatan Tanaman dengan diberi pupuk oraganik ....................... 15
3. Kebutuhan Media dan Metode Pembelajaran ............................................. 28

viii
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Metode Ilmiah adalah sebuah langkah yang sudah tepat ketika kita ingin mencari
jawaban dari permasalahan sains. Memahami konsep, mampu menganalisis
menggunakan langkah-langkah yang ada dalam metode ilmiah di dalam pembelajaran
maupun penerapannya dalam keseharian harus dikuasai oleh peserta PPG.

Selain mampu dalam memahami dan menerapkan metode ilmiah, sebagai


seorang guru juga tidak kalah pentingnya mempelajari unsur terpenting penyusun
segala yang bisa diamati di alam semesta ini yakni materi dan perubahannya; serta
peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan materi dan perubahannya.

Berdasarkan pendalaman materi yang telah dilakukan bersama rekan guru dan
dosen pembimbing pada materi IPA kegiatan belajar 1 ini ditemukan dua
permasalahan yaitu terdapat materi yang sulit dipahami mengenai penerapan
langkah-langkah metode ilmiah dan penerapan pembelajaran di SD materi wujud
benda.

Dari permasalahan tersebut, bagi penulis dijadikan sebagai dasar penulisan


materi ajar berbasis masalah yang berjudul “ Metode Ilmiah, Materi dan
Perubahannya

Berikut Peta Konsep Materi Ajar yang kami sajikan :

Metode
Ilmiah
METODE ILMIAH, MATERI
IPA DAN PERUBAHANNYA
Materi dan
Perubahannya

Bagan 1 Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya


2. Relevansi

vi
1
Materi Ajar berbasis masalah ini disajikan untuk membantu Guru
mengembangkan pemahaman terhadap materi dalam rangka memupuk rasa ingin
tahu dari para peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar (SD) tentang unsur alam
yang dapat diobservasi berupa materi dan perubahannya, berbagai fenomena alam
yang terkait dengannya secara alamiah, serta mengembangkan cara berpikir saintifik
(ilmiah). Hal ini sejalan dengan hakekat IPA merupakan ilmu yang berhubungan
dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur,
berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Dengan
demikian sains tidak hanya sebagai kumpulan tentang benda atau makhluk hidup,
tetapi tentang cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

3. Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan dalam memahami materi pada modul ini, ada baiknya
diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:

a. Bacalah uraian permasalahan yang diangkat dalam materi ajar ini.


b. Perhatikan peta konsep yang disajikan, untuk mencegah miskonsepsi
materi,
c. Bacalah dengan cermat uraian penting yang terdapat dalam materi ajar.
d. Temukanlah kata kunci dan ringkaslah hal-hal yang menurut Anda
penting.
e. Pahamilah modul ini melalui pemahaman dan pengalaman sendiri serta
diskusikanlah dengan rekan atau instruktur Anda.
f. Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan dari berbagai
sumber, termasuk dari internet.
g. Mantapkan pemahaman Anda melalui pengerjaan forum diskusi dan tes
formatif yang tersedia dalam materi ajar ini. Kemudian, nilai sendiri
tingkat pencapaian Anda dengan membandingkan jawaban yang telah Anda
buat dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada akhir materi
ajar.
h. Diskusikan apa yang telah dipelajari termasuk kata sulit dengan teman
Anda

2
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menguasai teori dan aplikasi mencakup muatan materi mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari :

1. Metode Ilmiah,
2. Materi dan Perubahannya.

2. Sub Capaian Pembelajaran


a. Mampu memecahkan masalah menggunakan metode ilmiah
b. Mampu menganalisis materi dan perubahannya, serta
mengaplikasikan dalam pembelajaran di SD
3. Pokok-pokok Materi
Pokok-pokok materi Kegiatan Belajar I ini adalah:
a. Sejarah metode ilmiah
b. Konsep metode ilmiah,
c. Langkah-langkah metode ilmiah
d. Penerapan langkah metode ilmiah dalam pembelajaran maupun
dalam kehidupan sehari-hari
e. Konsep materi dan perubahannya
f. Analisis materi (fisika dan kimia) dalam kehidupan sehari- hari
g. Cara pemisahan materi
h. Klasifikasi materi
i. Partikel materi
j. Sifat materi.
k. Penerapan materi bentuk dan wujud benda di SD

3
4. Uraian Materi
1) Metode Ilmiah

Sejarah
Metode
Ilmiah
Fungsi Pengertian
Metode Metode
Ilmiah Ilmiah

Tujuan
Metode
Metode Kriteria
metode
Ilmiah
Ilmiah Ilmiah

Karakteristik
Sikap Ilmiah Metode
Langkah- Ilmiah
langkah
Metode
Ilmiah

Bagan 2 Metode Ilmiah


a. Sejarah Metode Ilmiah
Pada masa pra Socrates terdapat dua golongan yang berbeda dalam
menemukan suatu kebenaran terhadap realitas. Mereka yakni golongan
Rasionalis dan golongan Empirik, keunikan terdapat di antara
keduanya.

1. Golongan Rasionalis
“Golongan Rasionalis dalam mencari suatu kebenaran
menggunakan daya nalar / rasio, dan golongan ini lebih
berkonsentrasi kepada disiplin pemikiran dalam menentukan suatu
kebenaran, bahkan sebagian yang berpegang teguh pada
cara berpikir apriori tidak terlalu percaya dengan panca indera
karena baginya panca indera dapat menipu dalam menelaah suatu
kebenaran sebuah objek yang sedang diidentifikasinya. Inilah yang
disebut cara berpikir dalam sebuah pernyataan yang umum menjadi
pernyataan yang lebih spesifik lagi atau khusus”. Perhatikan contoh
berikut :
P1 : Seluruh makhluk hidup pasti akan mati

4
P2 : Kera adalah makhluk hidup
P3 : Maka kera akan mati
Golongan ini disebut golongan yang mempunyai faham Apriori.

2. Golongan Empirik
Golongan Empirik Ketika mencari suatu kebenaran sangat
berbeda dengan golongan Rasionalis, mereka tidak begitu percaya
dengan daya pikir dalam mengidentifikasi suatu kebenaran,
karena tanpa melakukan penelitian atau pengalaman bagi mereka
akan menjadi sebuah dugaan semata. Mereka menggunakan
seluruh pancainderanya untuk meneliti sebuah kebenaran
sehingga cara berpikir golongan ini dapat dikatakan menggunakan
metode induksi (menganalisis dari khusus ke umum).
Contoh : Jika selama bulan Desember dalam beberapa
tahun yang lalu hujan selalu turun
Kesimpulan : Maka setiap bulan Desember akan selalu turun
hujan
Hal ini dimengerti sebagai sudut pandang dalam suatu
penjelasan yang pada akhirnya ditarik secara akurat menjadi
penjelasan umum atau global, dan golongan ini selanjutnya
disebut individu-individu yang memiliki filosofi Aposteriori.
Golongan Rasionalis dan Empirik mempunyai kelebihan dan
kekurangan dalam mengidentifikasi suatu benda, para ilmuwan
mencoba menggabungkan cara berpikir dua golongan ini, yang
sekarang kita kenal dengan nama metode ilmiah, sehingga
berpikir ilmiah itu pada dasarnya penggabungan antara cara
berpikir golongan Rasionalis dan golongan Empirik, maka dari itu
metode ilmiah harus mempunyai pemikiran yang konsisten dan
kebenarannya teruji secara heuristis.

b. Pengertian Metode Ilmiah


“Menurut Bahasa Yunani Metode berasal dari kata methodos, meta,
yang artinya setelah atau diatas, dan hodos menyiratkan jalan atau
langkah. Ini berarti cara atau jalan untuk mendapatkan

5
pengetahuan”(http://Lutpi dkk.metode_ilmiah.com). “Ilmiah dalam
kamus lengkap bahasa Indonesia masa kini adalah sesuatu yang
didasarkan atas ilmu pengetahuan” (Bambang Marhijanto, 1999: 155).
“Sedangkan menurut istilah metode adalah suatu prosedur atau
cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis.
Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis
dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan
pengetahuan yang didapat melalui metode ilmiah” (Sutrisno dan Rita
Hanafi,2007:115).
Menurut Almadk (1939), “metode ilmiah adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran”. Sedangkan Ostle (1975) “berpendapat bahwa metode
ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu
interelasi. Secara sederhana, pengetahuan ilmiah adalah jenis
pengetahuan yang diperoleh dan dipertanggungjawabkan kebenarannya
secara ilmiah atau dengan menerapkan cara kerja atau metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah sistematis
yang perlu diambil guna memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas
persepsi indrawi dan melibatkan ujicoba hipotesis (anggapan
sementara) serta teori secara terkendali.” (menurut Sudarminta (2002)
dalam http://Metode_ilmiah.com).
Sementara itu, “menurut ahli, Metode ilmiah adalah istilah yang
digunakan untuk mengungkapkan cara yang paling tepat dan cepat,
dalam melakukan sesuatu” (Ahmad Tafsir,1995:9). Sedangkan, Metode
ilmiah sebagaimana diungkapkan oleh Jujun S. Suriasumantri (2003:
119) “merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang
disebut ilmu jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat
metode ilmiah.”
Dari pengertian para ahli tersebut, maka Metode ilmiah adalah
suatu cara sains yang menggunakan serangkaian tindakan ilmiah dan
logis guna menyatakan suatu persoalan yang ada dalam pemikiran kita
pada kegiatan pembelajaran ataupun dalam keseharian kita. Metode

6
ilmiah juga bisa dimanfaatkan untuk membuktikan bahwa penelitian
yang dilaksanakan sudah berlandaskan filsafat keilmuan sehingga
hasilnya juga bisa dipertanggungjawabkan secara keillmuan.

c. Kriteria Metode Ilmiah


Metode Ilmiah memiliki kriteria tertentu yang biasanya akan lebih
mudah jika dijelaskan menggunakan suatu contoh penerapan
metode ilmiah. Kriteria-kriteria tersebut antara lain:
1) Berdasarkan fakta
Dalam mengambil kesimpulan dan melakukan analisa
bukan hanya berdasarkan pendapat peneliti namun harus
berdasarkan bukti yang nyata dari hasil penelitian yang dilakukan.
2) Bebas dari prasangka
Unsur subjectivitas dalam proses penelitian sekecil apapun
bentuknya, peneliti tidak boleh memiliki prasangka tertentu pada
saat melakukan eksperimen. Eksperimen harus dijalankan secara
objektif walaupun hasil dari eksperimen tersebut tidak sama
dengan hipotesis yang peneliti miliki. Hipotesis terbukti ataupun
tidak terbukti bukan menjadi persoalan.
3) Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Pengembangan kemampuan HOTS sangat sejalan dengan
prinsip-prinsip analisis yang digunakan untuk melakukan
penarikan kesimpulan yang sesuai dengan metode ilmiah, yang
artinya kejelasan urutan kejadian dan berpikir sangat dibutuhkan
untuk memberikan penjelasan terhadap suatu fenomena.
Hubungan antara komponen beserta komponen-komponen
permasalahan harus dapat dijelaskan dengan runtut dan diketahui
dengan jelas.
4) Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Pembuatan hipotesis atau perumusan masalah diperlukan
untuk menjelaskan terjadinya suatu fenomena alam. Guru dapat
membantu siswa melakukan analisis dengan cara memberikan

7
pertanyaan analitik. Hipotesis juga berfungsi untuk memandu
peneliti/siswa menentukan variabel apa saja yang akan diteliti.
5) Menggunakan ukuran objektif
Dalam melakukan metode ilmiah, kita membutuhkan
ukuran objektif bukan ukuran subjektif ketika melakukan sebuah
eksperimen. Dengan menggunakan ukuran objektif, hasil
eksperimen akan mudah diterima oleh orang lain karena pada
dasarnya mereka memiliki pemikiran yang sama. Sebisa mungkin
jauhkanlah eksperimen dari pemikiran subjektif peneliti.
Ukuran yang bersifat objektif antara lain satuan kilogram
untuk mengukur massa benda dan satuan meter yang berfungsi
untuk mengukur panjang benda. Sedangkan ukuran subjektif
misalnya jengkal atau depa yang digunakan untuk mengukur
panjang benda sehingga tidak diperoleh pengukuran yang tepat.
6) Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan
eksperimen
Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran
yang objektif akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara
umum. Jika hasil dari eksperimen tersebut sulit dideskripsikan
dengan menggunakan teknik kuantitatif, peneliti dapat
menggunakan teknik kualitatif.
Misalnya contoh metode ilmiah terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Teknik kuantitatif dapat digunakan untuk
menyatakan pertumbuhan tanaman contohnya tumbuh 15 cm
dalam 7 hari. Sedangkan untuk perkembangan tanaman, peneliti
dapat menggunakan teknik kualitatif misalnya tumbuh bunga saat
tanaman berumur 4 minggu.

d. Karakteristik Metode Ilmiah


1) Bersifat analistis dan kritis
Dengan melakukan eksperimen dan observasi maka akan
diperoleh hasil yang akurat dan relevan. Dapat memberikan

8
argumentasi ilmiah juga kesimpulan yang dibuat menjadi lebih
rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.

2) Bersifat logis
Langkah-langkah yang dilakukan oleh para peneliti dalam
melakukan metode ilmiah harus bersifat logis bukan berdasarkan
suatu hal yang tidak dapat diterima oleh akal sehat atau firasat.

3) Bersifat objektif
Kesimpulan dari hasil eksperimen harus bersifat objektif yang
artinya dapat diterima secara universal dan bukan
merupakan hasil rekayasa peneliti. Dapat dicontoh atau dijadikan
rujukan oleh peneliti lainnya ketika kajiannya sama.

4) Bersifat empiris
Karena eksperimen yang digunakan sesuai dengan fakta di
lapangan maka hasil dari eksperimen diperoleh berdasarkan bukti
yang ada dan kejadian yang benar-benar terjadi. Bukan
berdasarkan opini atau pendapat dari peneliti atau orang lain.

5) Bersifat konseptual
Dalam melakukan penelitian, harus dapat menjelaskan konsep
bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan keterkaitan antara
fakta-fakta yang ada, jadi tidak hanya terbatas berdasarkan fakta
yang dapat dilihat secara nyata atau dirasakan.

9
e. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Merumuskan masalah Mengajukan


Mengamati
fenomena pertanyaan

Menemukan Hipotesis Renungkan, amati lagi

Menetapkan variabel penelitian

Menetapkan prosedur kerja

Mengumpulkan data

Mengolah dan menganalisis data

Membuat kesimpulan

Mengkomunikasikan hasil
Eksperimen penelitian Eksperimen tidak
mendukung mendukung
hipotesis hipotesis

Bagan 3. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

10
Berikut penjelasan tiap-tiap langkah metode ilmiah tersebut

1 ) Merumuskan Masalah, umumnya proses penelitian dimulai dengan


merumuskan masalah. Tahukah anda apa yang dimaksud dengan
masalah? Dalam kajian ilmiah, masalah didefinisikan sebagai
sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu
pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah
yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang
beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui
eksperimen;

2) Menemukan Hipotesis, setelah berhasil merumuskan masalah,


anda bisa mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan, yang
bernama lain hipotesis. Tapi ingat Hipotesis itu harus logis dan
diajukan berdasarkan fakta;

3) Menetapkan Variabel Penelitian,Variabel percobaan merupakan


faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis
variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat/bergantung dan
variabel tetap. Coba anda perhatikan, variabel tersebut adalah:

a) Variabel bebas, yaitu variabel yang sengaja dirubah untuk


diamati pengaruhnya terhadap hasil setiap percobaan yang
dilakukan.

b) Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi yang akan


diukur atau diamati sebagai hasil percobaan.

c) Varibel tetap, yairtu variabel yang tidak dirubah sebagai


kontrol dalam percobaan;

4) Menetapkan Prosedur Kerja, prosedur kerja merupakan langkah-


langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini
dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat
pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan
pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk
diagram alir;

11
5) Mengumpulkan data, setiap gejala yang terjadi dalam percobaan
harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu, anda dapat memperoleh
data yang lebih akurat. Selanjutnya, anda perlu mengorganisasi
untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil
percobaan. Oleh karena itu, anda perlu menyiapkan tabel data
pengamatan sebelum melakukan percobaan;

6) Mengolah dan Menganalisis Data, tabel dan grafik merupakan alat


yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data.
Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat berubah
sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis
data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer
untuk pengolahan data;

7) Membuat Kesimpulan, hasil analisis data menghasilkan suatu pola


atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik
sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang
merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Dalam menyusun suatu kesimpulan, Anda harus memutuskan apakah
data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Hipotesis
berfungsi untuk memandu peneliti/siswa tentang variabel yang akan
diteliti. Selain itu, Anda juga harus mengulang suatu penelitian
beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan;

8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian, mengapa harus


mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting
dilakukan agar hasil penelitian Anda diketahui pihak lain.
Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu
hasil penelitian dapat dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu
tertulis dan lisan.

Untuk menambah pemahaman mengenai Langkah-langkah metode


ilmiah berikut saya berikan contoh penerapannya:

12
Mari kita teliti Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Langkah-langkah yang perlu di lakukan
adalah:

1. Merumuskan masalah
Bagaimana pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan kacang
hijau?
a. Apakah pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang hijau?
b. Apakah perbedaan antara pertumbuhan kacang hijau yang tidak
diberi pupuk organik dan pertumbuhan kacang hijau yang diberi
pupuk organik?
2. Perumusan hipotesis
Pupuk organik dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
Kacang hijau yang diberi perlakuan menggunakan pupuk organik
akan lebih cepat tumbuh dibandingkan kacang hijau yang tidak
diberi pupuk organik
3. Menetapkan variabel penelitian
 Variable terikat : Pertumbuhan kacang hijau
 Variable bebas : Pupuk organik
 Variable control : tumbuhan kacang hijau yang tidak diberi
pupuk organik, jenis tanah
4. Rancangan prosedur kerja
 Alat dan bahan :
1. Dua buah pot
2. Tanah
3. Benih kacang hijau berumur 1 minggu
4. Pupuk organik
5. Air
6. Buku pulpen dan penggaris
 Langkah percobaan :
1. Pot ke-1 diisi dengan tanah kemudian benih kacang hijau
ditanam

13
2. Pot ke-2 diisi dengan tanah yang dicampur pupuk organik
kemudian benih kacang hijau ditanam
3. Siram kacang hijau setiap pagi dan sore secukupnya
4. Lihatlah dan ukur pertumbuhannya 2 hari sekali dalam 2
minggu
5. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel
5. Mengumpulkan Data
Hasil pengamatan dituliskan ke dalam table sebagai berikut:
1) Diberi pupuk organik
Tabel 1 Hasil Pengamatan Tanaman dengan diberi pupuk oraganik
Pertumbuhan (cm)
Hari ke
I II III IV V VI
1
4
7
10
13

2) Tidak diberi pupuk organik


Tabel 2 Hasil pengamatan tanaman tanpa pupuk organik
Pertumbuhan (cm)
Hari ke
I II III IV V VI
1
4
7
10
13

6. Mengolah data
Berdasarkan hasil pengamatan selama 2 minggu, lakukan analisis
terhadap pertumbuhan kacang hijau yang mendapat perlakuan
dengan diberikan pupuk organik dengan tumbuhan kacang hijau

14
yang tidak mendapatkan perlakuan atau tidak diberi pupuk organic.
Adakah perbedaan di antara keduanya?

7. Menyimpulkan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan didapat kesimpulan
yaitu tumbuhan kacang hijau yang diberi pupuk organik tumbuh
lebih cepat dibandingkan tumbuhan kacang hijau yang tidak diberi
pupuk organik.

8. Mengkomunikasikan
Menyusun laporan dan mempresentasikan hasil pengamatan untuk
direfleksi dan disempurnakan

e. Sikap Ilmiah
1. Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Besar
2. Jujur
3. Terbuka
4. Toleran
5. Optimis
6. Berani

f. Tujuan Metode Ilmiah

Tujuan utama dari metode ilmiah adalah untuk mendapatkan ilmu


pengetahuan baru yang sudah teruji dan rasional.Oleh karena itu ilmu
pengetahuan tersebut bisa diandalkan dan digunakan.

g. Fungsi Metode Ilmiah


1. Mencari pengetahuan dimulai dari penemuan masalah yang harus
dicari solusinya dan harus dipecahkan, menganalisis data,
pengumpulan data, dan diakhiri dengan mearik suatu kesimpulan.
2. Pembuktian suatu kebenaran tersebut bisa diatur oleh pertimbangan
yang logis.
3. Bisa membantu memecahkan masalah dengan tanda bukti yang
memuaskan.

15
4. Bisa menguji penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain dan
mendapatkan kebenaran yang objektif dan memuaskan dan lain
sebagainya.

3) Materi dan Perubahannya

Perubahan
Klasifikasi Materi
Materi

Penerapan
pembelajaran
Materi IPA materi
wujud benda di
Materi dan SD
Perubahannya

Bagan 4. Materi dan Perubahannya


Pada kegiatan pertama ini, kita lakukan curah gagasan terlebih
dahulu. Analisislah peristiwa-peristiwa berikut ini dan tuliskan
kedalam tabel 1.
1) Pembakaran bahan bakar bensin pada kendaraan bermotor?
2) Membuat genteng atau batu bata dari tanah liat?
3) Membuat pupuk kompos dari daun kering?
4) Menyalakan lilin?
5) Membuat es batu di Kulkas?
6) Pakaian mengering setelah dijemur ditempat terkena matahari?
7) Proses fotosintesis pada tumbuhan?

N Peristiwa Temuan-temuan
o spesifik yang

1
Pembakaran bensin pada Sifat zat berubah
didapat dari
kendaraan bermotor fenomena
2
Membuat genteng dan Sifat zat sama
batadari tanah liat

16
T 3 .... ....
a
b 4 .... ....
e 5 .... ....
l
6 ... ....
1
7 .... ....
.

Analisis peristiwa tentang fenomena dan perubahannya

Dari hasil pengamatan yang dilakukan perhatikan pertanyaan


berikut:
Apakah perubahannya menghasilkan zat baru atau tidak?
Apakah perubahannya hanya terjadi pada wujudnya saja atau tidak?
Apakah perubahannya dapat kembali pada bentuk semula atau tidak?
Apakah perubahannya memiliki sifat partikel yang tetap atau
berbeda?

Secara garis besar perubahan yang terjadi di alam tersebut


dapat digolongkan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan
kimia. Perubahan fisika sifatnya tidak kekal, misal tanah setelah
menjadi bata atau genteng sifat partikel zatnya sama, sedangkan pada
perubahan kimia terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dari zat
semula, dan hampir tak mungkin kembali lagi ke bentuk zat asal baik
bentuk maupun sifatnya dan setiap perubahannya selalu disertai
dengan efek panas, misal pembakaran bahan bakar bensin pada
kendaran bermotor.
Apa yang dimaksud dengan perubahan fisika? Benar, secara
umum pengertian perubahan fisika adalah perubahan pada suatu zat
yang tidak menyebabkan terjadinya zat baru. Definisi perubahan fisika
juga mencakup sifat partikel atau molekul zat yang masih tetap sama.
Zat tersebut memungkinkan untuk kembali kebentuk semula.
Ada beberapa ciri perubahan fisika yang bisa diamati. Ciri ini
menjadi unsur perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia. Berikut
merupakan ciri-ciri perubahan fisika selengkapnya.

17
1) Tidak menghasilkan zat yang baru
2) Perubahan hanya terjadi pada wujudnya saja
3) Dapat kembali ke bentuk semula
4) Sifat partikel masih tetap sama
5) Dapat terjadi karena proses pemanasan dan merubah bentuk wujud
zat
6) Merupakan perubahan sementara
7) Sifat zat sebelum dan sesudah terjadi perubahan sama
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia. Ciri-ciri yang menjadi
unsur perbedaan antara perubahan kimia dengan perubahan fisika.
Berikut adalah ciri-ciri perubahan kimia
1) Terbentuknya zat baru
2) Selain perubahan fisik, Terjadi juga perubahan susunan molekul
3) Sifat partikel zat dan molekul berbeda dengan sebelumnya
4) Memiliki sifat ireversibel atau tidak bisa kembali pada bentuk
sebelumnya
5) Bisa terjadi karena suatu proses pembakaran, pengaratan,
pembusukan, pemasakan dan pengenziman
Kita berharap dengan memahami berbagai aspek perubahan materi,
Saudara dapat memperoleh wawasan dan keuntungan ketika semua
bentuk perubahannya memberikan manfaat yang berarti.

a. Materi
Dalam IPA terdapat tiga kata yang mengungkap tentang keberadaan
“sesuatu” di alam yang memiliki masa dan menempati ruang,
yaitu materi, benda dan zat. Pertanyaan yang muncul apakah materi
itu benda? apakah materi itu zat? Materi dalam konteks ini adalah
segala bentuk yang ada dimuka bumi baik yang terlihat seperti air,
kertas, kursi maupun tidak terlihat seperti udara. Dengan demikian zat
atau materi atau benda adalah sesuatu yang menempati ruang dan
memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan
dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat
diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca.

18
Semakin besar massa suatu benda, semakin banyak materinya dan
begitupun sebaliknya semakin kecil massa suatu benda, semakin sedikit
pula materinya.

Makhluk hidup merupakan materi dan setiap objek di


sekeliling kita merupakan materi juga. gas-gas penyusun atmosfer,
walaupun gas tersebut tidak tampak oleh mata, juga merupakan contoh
materi karena gas-gas tersebut menempati ruang dan memiliki massa.
Sinar matahari tidak termasuk materi, melainkan merupakan suatu
bentuk energi. Manusia juga merupakan materi karena menempati ruang
dan memiliki massa.
Ada pun dalam mekanika, massa adalah ukuran ketahanan materi
terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan perubahan kecepatannya,
sebagaimana dirumuskan oleh Newton: F = m a. Berdasarkan
persamaan tersebut, massa dapat diukur dengan memberikan gaya F
pada suatu materi dan diukur percepatannya. Tetapi sangat sulit
membuat gaya yang konstan Karena banyak gaya lain yang
mengganggu, maka dipakai gaya gravitasi untuk menentukan massa:
W = m.g
W = gaya gravitasi satuannya (kg.m.s-2)
m = massa satuannya kilogram (kg)
g = percepatan gravitasi satuannya (m/s-2)

Gaya gravitasi sering disebut berat (bobot). Gaya gravitasi


bergantung pada jarak benda dengan pusat bumi, maka nilai W dan g di
suatu tempat berbeda dengan di tempat lain sedangkan massa tetap (m =
w/g tetap). Besar percepatan gravitasi di daerah khatulistiwa rata-rata
adalah 9,8 ms_2.

Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-sifatnya. Untuk


menguji materi dan memahami apa yang terjadi dalam materi itu, maka
kita harus dapat memeriksanya secara jelas. Secara umum materi
dapat diperiksa sifat fisiknya melalui indera kita. Misalnya arang
berwarna hitam dibanding kapur yang berwarna putih diperoleh melalui

19
kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding dengan lembutnya busa
diperoleh melalui kesan perabaan, dan sebagainya.
Ada dua macam sifat materi berdasarkan hubungannya dengan
jumlah materi, yaitu:
a) Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah
materi.Contohnya titik didih, titik beku, indeks bias, suhu, kerapatan,
rumus senyawa, wujud zat.

b) Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi.


Contohnya massa, energi, mol, volume,massa jenis.

b. Klasifikasi materi
Materi diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya berdasarkan kekuatan
menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik, materi
diklasifikasikan ke dalam isolator dan konduktor. Berdasarkan
tingkat wujudnya dikenal adanya benda padat, cair, dan gas.

Bagan 5 Klasifikasi materi berdasarkan wujud benda

Benda padat merupakan zat yang dapat menjaga bentuknya, gaya


antar molekulnya cukup kuat untuk menjaga ketegaran zat itu. Benda
cair, merupakan zat yang tidak menyebar ke seluruh ruang tetapi
mudah berubah bentuk,mengikuti wadahnya. Adapun benda gas,
merupakan zat yang tidak memiliki bentuk yang tetap, mudah
menempati seluruh ruang, sehingga volumenya tidak tetap.
Komposisi merupakan bagian atau komponen dari suatu
sampel atau materi yang satu dengan yang lainnya dihubungkan
berdasarkan proposisi relatifnya. Misalnya air disusun atas dua
macam substransi terkecil yaitu hidrogen dan oksigen yang
memiliki proposisi tertentu. para ahli kimia mengatakan bahwa

20
komposisi massa penyusun air adalah 11,19% hidrogen dan
88,81% oksigen.
Adapun berdasarkan komposisinya, materi diklasifikasikan
sebagai berikut:

Bagan 6 Klasifikasi materi berdasarkan komposisinya

Sehubungan dengan perubahan komposisi zat, khususnya yang


termasuk ke dalamperubahan kimia, beberapa pengertian dasar
jenis materi berdasarkan komposisinya secara sederhana dijelaskan
sebagai berikut.
a) Unsur, adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi
kimia menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh, hidrogen,
oksigen, besi, belerang, tembaga. dll. Partikel-partikel unsur
disebut atom.
b) Molekul, adalah gugusan kimiawi yang terdiri dari minimal
dua atau lebih atom yang sama atau berbeda.Contoh molekul
O2, molekul air (H2O).
c) Senyawa, adalah molekul yang mengandung mengandung
minimaldua unsur yang berbedadengan perbandingan tertentu.
Contoh, air, asam asetat, etanol, karbondioksida.dll.

d) Campuran homogen, adalah campuran dua atau lebih zat


tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa.
Fasa adalah keadaan zat yang sifat dan komposisinya sama

21
antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya. Contoh
campuran yang membentuk satu fasa adalah larutan.Contoh:
campuran gula dengan air (larutan gula), garam dengan air
(larutan garam), alkohol dengan air (larutan alkohol).

e) Campuran heterogen, adalah campuran dua atau lebih zat


tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana partikel-
partikelnya tidak merata sehingga komposisi di berbagai bagian
tidak merata dan membentuk lebih dari satu fasa. Contohnya
campuran air dengan minyak tanah, jika dikocok maka minyak
akan menyebar dalam air berupa gelembung-gelembung.
Gelembung berisi minyak dan lainnya adalah air, jadi ada bidang
batas antara minyak dengan air sehingga terbentuk dua fasa.
Campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu:
a) Koloid, partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat
dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1
mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b) Suspensi, partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat
dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar
dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh,
dan air kapur.
Diantara jenis-jenis zat berdasarkan komposisinya tersebut
dapat terjadi perubahan zat jenis perubahan kimia, yaitu perubahan
yang menghasilkan zat baru karena terjadi perubahan struktur zat
tersebut.
Adapun metode pemisahan campuran secara kimia yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Penyaringan (filtrasi)
Yaitu metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan
cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan
penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
Contoh: menyaring air yang bercampu pasir dengan kertas saring

22
sehingga pasir tertinggal di kertas saring,pemisahan bubuk kopi
pada air kopi.
b) Pengkristalan (kristalisasi)
Yaitu proses pembentukan bahan padat dari pengendapan
larutan, campuran leleh, atau lebih jarang pengendapan
langsung dari gas. Pengkristalan merupakan perubahan wujud
benda disebabkan oleh kalor melalui pememisahan zat padat
dengan cara memanaskan sampai pekat lalu mendinginkannya
hingga menjadi kristal atau membeku, peristiwa pengkristalan
merupakan kebalikan dari menyublim.
Contohnya: lubang knalpot menjadi hitam dan mengering
karena gas CO2 yang dikeluarkan menjadi padat,
pemisahan gula putih dari tebu, pembuatan garam
dari air laut melalui penguapan.
c) Penyulingan (distilasi)
Penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan penguapan
(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan
kedalam bentuk cairan.
Dalam proses destilasi pemisahan campuran didasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran,
oleh karenanya destilasi banyak digunakan untuk proses
komersial seperti produksi bensin, air suling, alkohol, minyak
tanah. Gas bisa bisa juga dicairkan dan dipisahkan, sebagai
contoh nitrogen dan oksigen disuling dari udara.
d) Penyubliman
Yaitu merupakan peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi
gas, dan diperlukan energi panas. Bagaimana dengan
menyublim? Menyublim merupakan perubaahan benda padat
menjadi gas, oleh karenanya, istilah menyublim sering pula
disebut penyubliman atau sublim. Sedangkan menghablur atau

23
hablur adalah kebalikan dari menyublim yaitu perubahan gas
menjadi benda padat.
Contohnya: es kering (dry ice), kapur barus, salju, arsenik
e) Kromatografi
Yaitu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan anatar fase gerak dan fase diam untuk meisahkan
molekul pada larutan. perbedaan kecepatan merambat atau
meresap antara partikel zat yang bercampur pada medium
tertentu (missal kertas saring) dengan bantuan pelarut terentu
(misal air)
Contohnya: pemisahan zat warna dalam tinta. Dalam dunia
kedokteran kromatografi digunakanuntuk
menganalisis kandungan obat-obatan pada sampel
urine.
Ada beberapa cara pemisahan campuran secara fisika,
yaitu sebagai berikut:
a) Dekantasi, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair yang saling
tidak larut pada suhu tertentu dengan cara menuangkan zat
cairnya.
b) Penyaringan, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair dengan
menggunakan media kertas.Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 1. Proses penyaringan


(Sumber: http://www.biomagz.com/2019/01/pengertian-filtrasi-contoh-dan-tujuan-penyaringan.html)
c) Destilasi, yaitu pemisahan dua atau lebih zat cair berdasarkan
perbedaan titik didihnya yang cukup besar. Contohnya
pemisahan campuran air dan etanol, dimana pada suhu 25oC

24
dan tekanan 1 atm, titik didih air 100oC sedangkan alcohol
78oC.

Gambar 2. Proses destilasi


(sumber : https://www.amongguru.com/pengertian-destilasi-tujuan-jenis-dan-prinsip-kerjanya/)

d) Rekristalisasi, yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan titik


beku komponen campuran. Sebaiknya komponen yang akan
dipisahkan berwujud padat dan lainnya cair pada suhu kamar.
Contohnya pemisahan garam dari larutan garam dalam air.
Larutan dipanaskan perlahan-lahan sampai tepat jenuh,
kemudian dibiarkan dingin dan garam akan mengkristal, lalu
disaring.

Gambar 3. Proses kristalisasi


e) Ekstraksi, yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan
komponen campuran dalam pelarut yang berbeda. Syaratnya
kedua pelarut yang dipakai tidak bercampur. Contoh pelarut
untuk ekstraksi adalah air – minyak, air – kloroform. Misalnya
pemisahan campuran A dan B dengan pelarut X dan Y.

25
26
c. Perubahan Materi
Karena pengaruh energi komposisi materi tersebut dapat
berubah dari suatu komposisi ke komposisi lainnya, atau dari suatu
tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya. Perubahan ini pun biasa
dikategorikan ke dalam dua jenis: pertama perubahan fisika dan kedua
perubahan kimia.
Pada perubahan jenis pertama tidak terjadi pembentukan zat baru;
artinya unsur-unsur penyusunnya tetap sama dengan zat semula;
sebaliknya pada perubahan jenis kedua selalu terjadi zat yang benar-
benar baru yang unsur-unsur penyusunnya berbeda dengan zat
semula.
Perubahan dari campuran ke zat murni atau sebaliknya serta
perubahan tingkat wujud benda merupakan contoh perubahan
fisika; sedangkan perubahan dari senyawa ke unsur atau sebaliknya
merupakan contoh perubahan kimia. Perlu Anda pahami bahwa salah
satu ciri perubahan fisika, perubahan tersebut bersifat reversible,
dapat kembali ke komposisi semula walaupun tanpa melalui
reaksi kimia. Ada pun pada perubahan kimia, kecuali dengan reaksi
kimia benda yang telah berubah tidak dapat kembali (ireversible) ke
komposisi semula.
Pada perubahan fisika, yaitu perubahan yang tidak
menghasilkan zat baru, secara singkat contohnya adalah perubahan
bentuk, ukuran, dan wujud benda (zat). Perubahan wujud zat
digambarkan dalam skema berikut

Gambar 4. Siklus perubahan tingkat wujud


(Sumber:https://www.google.com/search)

27
28
Agar Saudara memahami semua bentuk perubahan wujud zat,
anda perhatikan contoh perubahan wujud zat sebagai berikut:
a) Menyublim, merupakan proses perubahan dari wujud padat
menjadi gas, contoh kapur barus dibiarkan terbuka.
b) Deposisi/Dekomposisi, merupakan proses perubahan dari
wujud gas menjadi padat tanpa melalui cair terlebih dahulu.
c) Menguap, merupakan proses perubahan dari wujud cair
menjadi gas, contoh air dipanaskan.
d) Mengembun, merupakan proses peubahan dari wujud gas
menjadi cair, contoh uap air didinginkan.
e) Membeku, merupakan proses perubahan wujud zat cair
menjadi padat, contoh air didinginkan hingga menjadi es.
f) Melebur, merupakan proses perubahan wujud zat padat
menjadi cair, contoh es terkena panas matahari menjadi air.
Adapun contoh perubahan kimia banyak kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari dan ada di sekitar lingkungan kita,
contohnya:
a) Fermentasi (peragian), misalnya pada pembuatan tape,
pembuatam tempe, dan oncom.
b) Dekomposisi (pembusukan), misalnya pada pembusukan
sampah, nasi menjadi basi, susu menjadi asam dan sebagainya.
c) Sintesis (pembentukan senyawa), misalnya pembentukan
senyawa gula pada fotosintesis tanaman.
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
d) Analisis (penguaraian senyawa), misalnya penguraian senyawa
gula menjadi gas karbondioksida dan uap air pada respirasi
tanaman.
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
e) Oksidasi, merupakan proses bereaksinya suatu zat dengan oksigen,
misal proses pembentukan karat pada logam besi.

29
f) Peristiwa proses pada mahluk hidup (misalnya pernapasan,
pencernaan, dan metabolisme)

d. Penerapan pembelajaran IPA materi wujud benda di SD


1. Kompetensi Dasar
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda
berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa Indonesia
atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan,visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan.

4.2 Melaporkan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat


atau bahasa daerah hasil pengamatan tentang keragaman benda
berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk teks tulis,
lisan, dan visual.
1. Tujuan pembelajaran
- Melalui kegiatan diskusi siswa mampu memahami wujud
benda
- Melalui kegiatan diskusi siswa mampu menganalisis sifat-sifat
benda
2. Langkah Pembelajaran
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
- Kegiatan ketiga ini dilakukan secara berkelompok untuk
menemukan kosakata tentang keragaman wujud benda dan
sifat benda yang terdapat di dalam kartu yang sudah
disediakan. Guru bisa menambahkan kegiatan (boleh
penugasan) pengamatan terhadap lingkungan sekitar peserta
didik (di lingkungan rumah, maupun di lingkungan sekolah).
Contoh kartu tentang wujud benda dan aktivitas pembelajarannya

UAP AIR AWAN PAKU

AIR SUSU ROTI AYAM GORENG

LILIN OKSIGEN SHAMPOO

30
ASAP KNALPOT MADU

MINYAK GORENG PASIR KARBONDIOKSIDA

- Buat kartu tentang wujud benda tersebut pada kertas origami, beri
double tape di belakang kartu wujud benda tersebut.
- Buat tabel wujud benda pada kertas karton.
- Peserta didik menempelkan nama-nama benda yang yang terdapat
pada kartu dan masukkan ke dalam tabel yang sesuai dengan wujud
benda padat, cair, dan gas.

Wujud Benda
Padat Cair Gas

AIR

- Contoh kartu tentang sifat benda dan aktivitas pembelajarannya.

MENGIKUTI BENTUK WADAHNYA DAPAT BERUBAH BENTUK

MENEKAN KE SEGALA ARAH TIDAK DIPENGARUHI WADAHNYA

MENGALIR KE TEMPAT YANG LEBIH RENDAH

MENGISI SELURUH RUANGAN MENEKAN KE SEGALA ARAH

- Buat kartu tentang sifat benda tersebut pada kertas origami, beri doubel tape
di belakang kartu sifat benda tersebut.
- Buat tabel sifat benda pada kertas karton.
- Peserta didik menempelkan sifat-sifat benda yang yang terdapat pada

31
kartu dan masukkan ke dalam tabel yang sesuai dengan sifat benda padat,
cair, dan gas.

Sifat Benda
Padat Cair Gas

5. Tugas Terstruktur
Setelah selesai membaca materi utama dan penunjang, selesaikanlah
tugas berikut, untuk membantu pengetahuan dan pemahaman Saudara!
Seorang siswa menemukan sepotong roti ditempat terbuka dan telah
ditumbuhi oleh sejenis jamur, muncul pertanyaan pada diri siswa:
mengapa roti ditempat terbuka ditumbuhi jamur? Adakah pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan jamur pada roti tersebut?
1) Rancang kegiatan percobaan untuk membuktikan pertanyaan siswa
tersebut dengan menggunakan langkah-langkah Metode Ilmiah!
2) Berdasarkan data hasil percobaan, buatlah laporan percobaan yang
disusun dalam bentuk paragraf dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Apa yang Anda temukan dalam percobaan tersebut?
b. Apa yang akan Anda lakukan dalam percobaan tersebut?
c. Apa hasil yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data
percobaan tersebut?

6. Forum Diskusi

Untuk menambah pemahaman Saudara pada materi KB ini, silakan


berikan pendapat Saudara pada topik berikut:
Salah satu perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh
guru pada saat mengajar ialah menyiapkan media dan memilih metode
pembelajaran yang tepat. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam
mempersiapkan media dan memilih metode yang sesuai dalam

32
mengajarkan tentang materi dan perubahannya? Bagaimana cara Anda
mengatasi masalah tersebut? Diskusikanlah kebutuhan perihal media,
dan metode yang cocok untuk mengajarkan materi dan perubahannya
lalu tulislah dalam tabel berikut ini!

Tabel 3. Kebutuhan Media dan Metode Pembelajaran

Indikator Materi Metode Media yang


Kompetensi
Capaian pokok Pembelajaran dibutuhkan
Dasar
Kompetensi yang cocok
... ...

C. Penutup
Setelah Saudara mengerjakan tugas dan melaksanakan diskusi
mantapkan pemahaman saudara dengan mencoba menganalisis
rangkuman dan menjawan soal tes formatif. Hal ini berguna untuk
mengetahui apakah Saudara sudah memahami KB 1 pada modul ini dengan
benar atau tidak,

1. Rangkuman
a. Metode Ilmiah
Secara konseptual metode ilmiah adalah metode sains yang
menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk
mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran
kita pada kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari- hari.

Langkah-langkahnya dalam menerapkan Metode Ilmiah adalah


sebagai berikut:
1) Merumuskan Masalah
2) Menemukan Hipotesis
3) Menetapkan variabel penelitian

33
4) Menetapkan prosedur kerja
5) Mengumpulkan data
6) Mengolah dan Menganalisis Data
7) Membuat Kesimpulan
8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
b. Materi dan Perubahannya
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang; dan massa sebagai ukuran kuantitas materi. Ada pun dalam
mekanika, massa adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu
gaya, yang ditandai dengan perubahan kecepatannya, sebagaimana
dirumuskan oleh Newton: F = m a.
Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-sifatnya. Untuk
menguji materi dan memahami apa yang terjadi dalam materi itu,
maka kita harus dapat memeriksanya secara jelas. Secara umum materi
dapat diperiksa sifat fisiknya melalui indera kita. Misalnya arang
berwarna hitam dibanding kapur yang berwarna putih diperoleh melaui
kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding dengan lembutnya
busa diperoleh melalui kesan perabaan, dan sebaginya.
Materi tersebut dapat berubah dari suatu komposisi ke komposisi
lainnya, atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya.
Perubahannya dikategorikan ke dalam dua jenis: 1) perubahan fisika dan
2) perubahan kimia.

34
2. Tes Sumatif
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!
1. Perhatikan data berikut:
a) Bersifat logis
b) Bebas dari prasangka
c) Menggunakan Teknik kualitatif dan kuantitatif
d) Bersifat empiris
e) Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Dari data di atas yang termasuk ke dalam kriteria metode ilmiah adalah ….
a. b, c dan e
b. a, b dan e
c. c, d dan e
d. a, c dan e
e. b, c dan d

2. Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan setidaknya satu


zat baru terjadi. Salah satu perubahan kimia bisa disebabkan karena adanya
proses peragian. Mekanisme proses peragian adalah ….
a. kerusakan yang terjadi karena aksi mikroba, protein atau respon sintetik
b. terjadi respon antara zat yang mengkonsumsi dan oksigen dengan adanya
api
c. suatu siklus dimana zat pertama yang mengandung gula / protein dengan
bantuan mikroorganisme (ragi / mikroba) akan berubah menjadi zat yang
berbeda
d. Benda atau zat gas berubah menjadi benda padat
e. Benda atau zat padat berubah menjadi benda cair
3. Ada beberapa cara pemisahan campuran, secara fisika dan secara kimia,
diantara data berikut yang termasuk ke dalam perubahan fisika adalah ….
a. Dekantasi dan penyaringan
b. Destilasi dan sublimasi
c. Sublimasi dan pengkristalan
d. Dekantasi dan sublimasi
e. Destilasi dan dekantasi

35
4. Pada sebuah penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk organik
terhadap pertumbuhan kacang hijau, penetapan variable penelitian yang
benar adalah ….
a. Variabel terikatnya adalah tanah dan air, variabel bebasnya adalah pupuk
organik dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan kacang hijau
b. Variabel terikatnya adalah kacang hijau, variabel bebasnya adalah tanah
dan variabel kontrolnya adalah air
c. Variabel terikatnya adalah pupuk organik, variabel bebasnya adalah tanah
dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan kacang hijau
d. Variabel terikatnya adalah kacang hijau, variabel bebasnya adalah pupuk
dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan kacang hijau
e. Variabel terikatnya adalah pertumbuhan kacang hijau, variabel bebasnya
adalah pupuk organik dan variabel kontrolnya adalah tanah dan air

5. Dodi melihat bahwa air di rumahnya tidak jernih dan mengeluarkan bau. Dia
mengira air tersebut tidak pantas diminum karena terdapat zat yang
berbahaya di dalamnya. Untuk membuktikan dugaan itu, yang harus dilakukan
Dodi ialah ….
a. Mengkomunikasikan hasil penelitian
b. Merumuskan masalah
c. Membuat hipotesis
d. Melaksanakan eksperimen
e. Menganalisis data

6. Segelas susu dibiarkan diatas meja, keesokan harinya telah menjadi masam.
Masamnya susu tersebut termasuk sifat...
a. Fisika karena berubah rasa dan bau
b. Kimia karena berubah ukuran
c. Fisika karena berubah bau dan bentuk
d. Kimia karena terbentuk zat baru yang rasanya masam
e. Kimia karena tidak ada perubahan rasa

36
7. Daun mengandung zat-zat komplek. Zat-zat tersebut dapat dipisahkan dan
diidentifikasi dengan cara kromatografi. Cara pemisahan ini didasarkan
pada....
a. Perbedaan masa jenisnya kandungan zat dalam daun yang dapat diserap
medium
b. Perbedaan kandungan zat dalam daun yang diserap medium
c. Daya serap medium terhadap zatzat yang terkandung dalam daun
d. Perbedaan kecepatan merambat partikel zat yang terkandung dalam daun
pada medium
e. Tidak ada yang tepat
8. Perhatikan sifat-sifat materi berikut.
(1) terbentuk dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat-sifat zat
asal.

(2) dapat diuraikan menjadi bagian lain yang lebih sederhana.

(3) terbentuk dari dua zat atau lebih dengan perbandingan massa tetap.
(4) komponen-komponen penyusunnya dapat dipisahkan Kembali secara fisis.
(5) dapat direaksikan dengan air.
Sifat senyawa ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (3) dan (4)

e. (4) dan (5)

9. Air di isi dalam plastik ditaruh dalam bejana, dalam bejana ditaruk garam
dengan banyak dan es akhirnya air dalam plastik menjadi beku (kenapa air
dalam plastik dapat membeku)....

a. Garam dan es melepaskan kalor, air menerima kalor


b. Garam melepas kalor, air menerima kalor
c. Es melepas kalor, air menerima kalor

37
d. Air melepas kalor
e. Air menerima kalor

10. Perhatikan data berikut !


1) Udara
2) Air cuka
3) Air aki
4) Air gula
5) Air garam
Di antara data di atas yang termasuk contoh senyawa adalah …..
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 2 dan 4

38
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF KB 1
1. E
2. C
3. C
4. E
5. D
6. A
7. D
8. C
9. D
10. B

39
Daftar Pustaka

Any Winarsih,dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII.


Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Djumhana, Nana. (2019). Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam.


Jakarta: Kemendikbud

Koes, H, S., Prabowo, 1999. Konsep Dasar IPA, Jakarta: DIKTI Depdikbud

Luluk ayunning dyah, dkk, 2018. Kosakata dan Konsep pada Bentuk dan
Wujud Benda, Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar

Penerbitan UT Turk, Jonatan. 1991. Physical Science. Philadelphia:


Saunders College Publishing

Sri, Y, M., dkk, 2006. Konsep Dasar IPA, Bandung: UPI PRESS

Sunardi Yosaphat,dkk 2002. Konsep Dasar IPA 1, Jakarta: Pusat

Swantara, I Made, 2015. Filsafat Ilmu, Diambil dari


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/09950eceeed3a
e67f361d396d7e636c1.pdf

Tipler, P A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Widiyawati, I. ∙ T. Harjoso ∙ T. T. Taufik, 2016. Aplikasi pupuk organik


terhadap hasil kacang hijau (Vigna radiate L.) di ultisol, Diambil dari
http://jurnal.unpad.ac.id/kultivasi/article/download/11902/5547

40

Anda mungkin juga menyukai