iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
DAFTAR BAGAN ............................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... vii
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat .......................................................... 1
2. Relevansi .......................................................... 1
3. Petunjuk Belajar .......................................................... 2
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran .......................................................... 3
2. Sub Capaian Pembelajaran .......................................................... 3
3. Pokok-pokok Materi .......................................................... 3
4. Uraian Materi .......................................................... 3
1) Metode Ilmiah
a. Sejarah Metode Ilmiah ....................................... 4
b. Pengertian Metode Ilmiah ....................................... 5
c. Kriteria Metode Ilmiah ....................................... 7
d. Karakteristik Metode Ilmiah ....................................... 8
e. Langkah-langkah Metode Ilmiah ................................... 10
f. Sikap Ilmiah ....................................... 15
g. Tujuan Metode Ilmiah ....................................... 15
h. Fungsi Metode Ilmiah ....................................... 15
2) Materi dan Perubahannya
a. Materi ....................................... 18
b. Klasifikasi Materi ....................................... 20
c. Sifat Materi ....................................... 26
d. Perubahan Materi ....................................... 28
iv
5. Tugas Terstruktur .......................................................... 30
6. Forum Diskusi .......................................................... 30
C. PENUTUP
1. Rangkuman .......................................................... 31
2. Tes Sumatif .......................................................... 33
3. Kunci Jawaban ......................................................... 37
4. Daftar Pustaka .......................................................... 38
v
DAFTAR BAGAN
Bagan halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
vii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
viii
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Metode Ilmiah adalah sebuah langkah yang sudah tepat ketika kita ingin mencari
jawaban dari permasalahan sains. Memahami konsep, mampu menganalisis
menggunakan langkah-langkah yang ada dalam metode ilmiah di dalam pembelajaran
maupun penerapannya dalam keseharian harus dikuasai oleh peserta PPG.
Berdasarkan pendalaman materi yang telah dilakukan bersama rekan guru dan
dosen pembimbing pada materi IPA kegiatan belajar 1 ini ditemukan dua
permasalahan yaitu terdapat materi yang sulit dipahami mengenai penerapan
langkah-langkah metode ilmiah dan penerapan pembelajaran di SD materi wujud
benda.
Metode
Ilmiah
METODE ILMIAH, MATERI
IPA DAN PERUBAHANNYA
Materi dan
Perubahannya
vi
1
Materi Ajar berbasis masalah ini disajikan untuk membantu Guru
mengembangkan pemahaman terhadap materi dalam rangka memupuk rasa ingin
tahu dari para peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar (SD) tentang unsur alam
yang dapat diobservasi berupa materi dan perubahannya, berbagai fenomena alam
yang terkait dengannya secara alamiah, serta mengembangkan cara berpikir saintifik
(ilmiah). Hal ini sejalan dengan hakekat IPA merupakan ilmu yang berhubungan
dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur,
berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Dengan
demikian sains tidak hanya sebagai kumpulan tentang benda atau makhluk hidup,
tetapi tentang cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.
3. Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan dalam memahami materi pada modul ini, ada baiknya
diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:
2
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menguasai teori dan aplikasi mencakup muatan materi mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari :
1. Metode Ilmiah,
2. Materi dan Perubahannya.
3
4. Uraian Materi
1) Metode Ilmiah
Sejarah
Metode
Ilmiah
Fungsi Pengertian
Metode Metode
Ilmiah Ilmiah
Tujuan
Metode
Metode Kriteria
metode
Ilmiah
Ilmiah Ilmiah
Karakteristik
Sikap Ilmiah Metode
Langkah- Ilmiah
langkah
Metode
Ilmiah
1. Golongan Rasionalis
“Golongan Rasionalis dalam mencari suatu kebenaran
menggunakan daya nalar / rasio, dan golongan ini lebih
berkonsentrasi kepada disiplin pemikiran dalam menentukan suatu
kebenaran, bahkan sebagian yang berpegang teguh pada
cara berpikir apriori tidak terlalu percaya dengan panca indera
karena baginya panca indera dapat menipu dalam menelaah suatu
kebenaran sebuah objek yang sedang diidentifikasinya. Inilah yang
disebut cara berpikir dalam sebuah pernyataan yang umum menjadi
pernyataan yang lebih spesifik lagi atau khusus”. Perhatikan contoh
berikut :
P1 : Seluruh makhluk hidup pasti akan mati
4
P2 : Kera adalah makhluk hidup
P3 : Maka kera akan mati
Golongan ini disebut golongan yang mempunyai faham Apriori.
2. Golongan Empirik
Golongan Empirik Ketika mencari suatu kebenaran sangat
berbeda dengan golongan Rasionalis, mereka tidak begitu percaya
dengan daya pikir dalam mengidentifikasi suatu kebenaran,
karena tanpa melakukan penelitian atau pengalaman bagi mereka
akan menjadi sebuah dugaan semata. Mereka menggunakan
seluruh pancainderanya untuk meneliti sebuah kebenaran
sehingga cara berpikir golongan ini dapat dikatakan menggunakan
metode induksi (menganalisis dari khusus ke umum).
Contoh : Jika selama bulan Desember dalam beberapa
tahun yang lalu hujan selalu turun
Kesimpulan : Maka setiap bulan Desember akan selalu turun
hujan
Hal ini dimengerti sebagai sudut pandang dalam suatu
penjelasan yang pada akhirnya ditarik secara akurat menjadi
penjelasan umum atau global, dan golongan ini selanjutnya
disebut individu-individu yang memiliki filosofi Aposteriori.
Golongan Rasionalis dan Empirik mempunyai kelebihan dan
kekurangan dalam mengidentifikasi suatu benda, para ilmuwan
mencoba menggabungkan cara berpikir dua golongan ini, yang
sekarang kita kenal dengan nama metode ilmiah, sehingga
berpikir ilmiah itu pada dasarnya penggabungan antara cara
berpikir golongan Rasionalis dan golongan Empirik, maka dari itu
metode ilmiah harus mempunyai pemikiran yang konsisten dan
kebenarannya teruji secara heuristis.
5
pengetahuan”(http://Lutpi dkk.metode_ilmiah.com). “Ilmiah dalam
kamus lengkap bahasa Indonesia masa kini adalah sesuatu yang
didasarkan atas ilmu pengetahuan” (Bambang Marhijanto, 1999: 155).
“Sedangkan menurut istilah metode adalah suatu prosedur atau
cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis.
Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis
dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan
pengetahuan yang didapat melalui metode ilmiah” (Sutrisno dan Rita
Hanafi,2007:115).
Menurut Almadk (1939), “metode ilmiah adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran”. Sedangkan Ostle (1975) “berpendapat bahwa metode
ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu
interelasi. Secara sederhana, pengetahuan ilmiah adalah jenis
pengetahuan yang diperoleh dan dipertanggungjawabkan kebenarannya
secara ilmiah atau dengan menerapkan cara kerja atau metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah sistematis
yang perlu diambil guna memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas
persepsi indrawi dan melibatkan ujicoba hipotesis (anggapan
sementara) serta teori secara terkendali.” (menurut Sudarminta (2002)
dalam http://Metode_ilmiah.com).
Sementara itu, “menurut ahli, Metode ilmiah adalah istilah yang
digunakan untuk mengungkapkan cara yang paling tepat dan cepat,
dalam melakukan sesuatu” (Ahmad Tafsir,1995:9). Sedangkan, Metode
ilmiah sebagaimana diungkapkan oleh Jujun S. Suriasumantri (2003:
119) “merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang
disebut ilmu jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat
metode ilmiah.”
Dari pengertian para ahli tersebut, maka Metode ilmiah adalah
suatu cara sains yang menggunakan serangkaian tindakan ilmiah dan
logis guna menyatakan suatu persoalan yang ada dalam pemikiran kita
pada kegiatan pembelajaran ataupun dalam keseharian kita. Metode
6
ilmiah juga bisa dimanfaatkan untuk membuktikan bahwa penelitian
yang dilaksanakan sudah berlandaskan filsafat keilmuan sehingga
hasilnya juga bisa dipertanggungjawabkan secara keillmuan.
7
pertanyaan analitik. Hipotesis juga berfungsi untuk memandu
peneliti/siswa menentukan variabel apa saja yang akan diteliti.
5) Menggunakan ukuran objektif
Dalam melakukan metode ilmiah, kita membutuhkan
ukuran objektif bukan ukuran subjektif ketika melakukan sebuah
eksperimen. Dengan menggunakan ukuran objektif, hasil
eksperimen akan mudah diterima oleh orang lain karena pada
dasarnya mereka memiliki pemikiran yang sama. Sebisa mungkin
jauhkanlah eksperimen dari pemikiran subjektif peneliti.
Ukuran yang bersifat objektif antara lain satuan kilogram
untuk mengukur massa benda dan satuan meter yang berfungsi
untuk mengukur panjang benda. Sedangkan ukuran subjektif
misalnya jengkal atau depa yang digunakan untuk mengukur
panjang benda sehingga tidak diperoleh pengukuran yang tepat.
6) Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan
eksperimen
Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran
yang objektif akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara
umum. Jika hasil dari eksperimen tersebut sulit dideskripsikan
dengan menggunakan teknik kuantitatif, peneliti dapat
menggunakan teknik kualitatif.
Misalnya contoh metode ilmiah terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Teknik kuantitatif dapat digunakan untuk
menyatakan pertumbuhan tanaman contohnya tumbuh 15 cm
dalam 7 hari. Sedangkan untuk perkembangan tanaman, peneliti
dapat menggunakan teknik kualitatif misalnya tumbuh bunga saat
tanaman berumur 4 minggu.
8
argumentasi ilmiah juga kesimpulan yang dibuat menjadi lebih
rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
2) Bersifat logis
Langkah-langkah yang dilakukan oleh para peneliti dalam
melakukan metode ilmiah harus bersifat logis bukan berdasarkan
suatu hal yang tidak dapat diterima oleh akal sehat atau firasat.
3) Bersifat objektif
Kesimpulan dari hasil eksperimen harus bersifat objektif yang
artinya dapat diterima secara universal dan bukan
merupakan hasil rekayasa peneliti. Dapat dicontoh atau dijadikan
rujukan oleh peneliti lainnya ketika kajiannya sama.
4) Bersifat empiris
Karena eksperimen yang digunakan sesuai dengan fakta di
lapangan maka hasil dari eksperimen diperoleh berdasarkan bukti
yang ada dan kejadian yang benar-benar terjadi. Bukan
berdasarkan opini atau pendapat dari peneliti atau orang lain.
5) Bersifat konseptual
Dalam melakukan penelitian, harus dapat menjelaskan konsep
bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan keterkaitan antara
fakta-fakta yang ada, jadi tidak hanya terbatas berdasarkan fakta
yang dapat dilihat secara nyata atau dirasakan.
9
e. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Mengumpulkan data
Membuat kesimpulan
Mengkomunikasikan hasil
Eksperimen penelitian Eksperimen tidak
mendukung mendukung
hipotesis hipotesis
10
Berikut penjelasan tiap-tiap langkah metode ilmiah tersebut
11
5) Mengumpulkan data, setiap gejala yang terjadi dalam percobaan
harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu, anda dapat memperoleh
data yang lebih akurat. Selanjutnya, anda perlu mengorganisasi
untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil
percobaan. Oleh karena itu, anda perlu menyiapkan tabel data
pengamatan sebelum melakukan percobaan;
12
Mari kita teliti Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Langkah-langkah yang perlu di lakukan
adalah:
1. Merumuskan masalah
Bagaimana pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan kacang
hijau?
a. Apakah pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang hijau?
b. Apakah perbedaan antara pertumbuhan kacang hijau yang tidak
diberi pupuk organik dan pertumbuhan kacang hijau yang diberi
pupuk organik?
2. Perumusan hipotesis
Pupuk organik dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
Kacang hijau yang diberi perlakuan menggunakan pupuk organik
akan lebih cepat tumbuh dibandingkan kacang hijau yang tidak
diberi pupuk organik
3. Menetapkan variabel penelitian
Variable terikat : Pertumbuhan kacang hijau
Variable bebas : Pupuk organik
Variable control : tumbuhan kacang hijau yang tidak diberi
pupuk organik, jenis tanah
4. Rancangan prosedur kerja
Alat dan bahan :
1. Dua buah pot
2. Tanah
3. Benih kacang hijau berumur 1 minggu
4. Pupuk organik
5. Air
6. Buku pulpen dan penggaris
Langkah percobaan :
1. Pot ke-1 diisi dengan tanah kemudian benih kacang hijau
ditanam
13
2. Pot ke-2 diisi dengan tanah yang dicampur pupuk organik
kemudian benih kacang hijau ditanam
3. Siram kacang hijau setiap pagi dan sore secukupnya
4. Lihatlah dan ukur pertumbuhannya 2 hari sekali dalam 2
minggu
5. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel
5. Mengumpulkan Data
Hasil pengamatan dituliskan ke dalam table sebagai berikut:
1) Diberi pupuk organik
Tabel 1 Hasil Pengamatan Tanaman dengan diberi pupuk oraganik
Pertumbuhan (cm)
Hari ke
I II III IV V VI
1
4
7
10
13
6. Mengolah data
Berdasarkan hasil pengamatan selama 2 minggu, lakukan analisis
terhadap pertumbuhan kacang hijau yang mendapat perlakuan
dengan diberikan pupuk organik dengan tumbuhan kacang hijau
14
yang tidak mendapatkan perlakuan atau tidak diberi pupuk organic.
Adakah perbedaan di antara keduanya?
7. Menyimpulkan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan didapat kesimpulan
yaitu tumbuhan kacang hijau yang diberi pupuk organik tumbuh
lebih cepat dibandingkan tumbuhan kacang hijau yang tidak diberi
pupuk organik.
8. Mengkomunikasikan
Menyusun laporan dan mempresentasikan hasil pengamatan untuk
direfleksi dan disempurnakan
e. Sikap Ilmiah
1. Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Besar
2. Jujur
3. Terbuka
4. Toleran
5. Optimis
6. Berani
15
4. Bisa menguji penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain dan
mendapatkan kebenaran yang objektif dan memuaskan dan lain
sebagainya.
Perubahan
Klasifikasi Materi
Materi
Penerapan
pembelajaran
Materi IPA materi
wujud benda di
Materi dan SD
Perubahannya
N Peristiwa Temuan-temuan
o spesifik yang
1
Pembakaran bensin pada Sifat zat berubah
didapat dari
kendaraan bermotor fenomena
2
Membuat genteng dan Sifat zat sama
batadari tanah liat
16
T 3 .... ....
a
b 4 .... ....
e 5 .... ....
l
6 ... ....
1
7 .... ....
.
17
1) Tidak menghasilkan zat yang baru
2) Perubahan hanya terjadi pada wujudnya saja
3) Dapat kembali ke bentuk semula
4) Sifat partikel masih tetap sama
5) Dapat terjadi karena proses pemanasan dan merubah bentuk wujud
zat
6) Merupakan perubahan sementara
7) Sifat zat sebelum dan sesudah terjadi perubahan sama
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia. Ciri-ciri yang menjadi
unsur perbedaan antara perubahan kimia dengan perubahan fisika.
Berikut adalah ciri-ciri perubahan kimia
1) Terbentuknya zat baru
2) Selain perubahan fisik, Terjadi juga perubahan susunan molekul
3) Sifat partikel zat dan molekul berbeda dengan sebelumnya
4) Memiliki sifat ireversibel atau tidak bisa kembali pada bentuk
sebelumnya
5) Bisa terjadi karena suatu proses pembakaran, pengaratan,
pembusukan, pemasakan dan pengenziman
Kita berharap dengan memahami berbagai aspek perubahan materi,
Saudara dapat memperoleh wawasan dan keuntungan ketika semua
bentuk perubahannya memberikan manfaat yang berarti.
a. Materi
Dalam IPA terdapat tiga kata yang mengungkap tentang keberadaan
“sesuatu” di alam yang memiliki masa dan menempati ruang,
yaitu materi, benda dan zat. Pertanyaan yang muncul apakah materi
itu benda? apakah materi itu zat? Materi dalam konteks ini adalah
segala bentuk yang ada dimuka bumi baik yang terlihat seperti air,
kertas, kursi maupun tidak terlihat seperti udara. Dengan demikian zat
atau materi atau benda adalah sesuatu yang menempati ruang dan
memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan
dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat
diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca.
18
Semakin besar massa suatu benda, semakin banyak materinya dan
begitupun sebaliknya semakin kecil massa suatu benda, semakin sedikit
pula materinya.
19
kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding dengan lembutnya busa
diperoleh melalui kesan perabaan, dan sebagainya.
Ada dua macam sifat materi berdasarkan hubungannya dengan
jumlah materi, yaitu:
a) Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah
materi.Contohnya titik didih, titik beku, indeks bias, suhu, kerapatan,
rumus senyawa, wujud zat.
b. Klasifikasi materi
Materi diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya berdasarkan kekuatan
menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik, materi
diklasifikasikan ke dalam isolator dan konduktor. Berdasarkan
tingkat wujudnya dikenal adanya benda padat, cair, dan gas.
20
komposisi massa penyusun air adalah 11,19% hidrogen dan
88,81% oksigen.
Adapun berdasarkan komposisinya, materi diklasifikasikan
sebagai berikut:
21
antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya. Contoh
campuran yang membentuk satu fasa adalah larutan.Contoh:
campuran gula dengan air (larutan gula), garam dengan air
(larutan garam), alkohol dengan air (larutan alkohol).
22
sehingga pasir tertinggal di kertas saring,pemisahan bubuk kopi
pada air kopi.
b) Pengkristalan (kristalisasi)
Yaitu proses pembentukan bahan padat dari pengendapan
larutan, campuran leleh, atau lebih jarang pengendapan
langsung dari gas. Pengkristalan merupakan perubahan wujud
benda disebabkan oleh kalor melalui pememisahan zat padat
dengan cara memanaskan sampai pekat lalu mendinginkannya
hingga menjadi kristal atau membeku, peristiwa pengkristalan
merupakan kebalikan dari menyublim.
Contohnya: lubang knalpot menjadi hitam dan mengering
karena gas CO2 yang dikeluarkan menjadi padat,
pemisahan gula putih dari tebu, pembuatan garam
dari air laut melalui penguapan.
c) Penyulingan (distilasi)
Penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan penguapan
(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan
kedalam bentuk cairan.
Dalam proses destilasi pemisahan campuran didasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran,
oleh karenanya destilasi banyak digunakan untuk proses
komersial seperti produksi bensin, air suling, alkohol, minyak
tanah. Gas bisa bisa juga dicairkan dan dipisahkan, sebagai
contoh nitrogen dan oksigen disuling dari udara.
d) Penyubliman
Yaitu merupakan peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi
gas, dan diperlukan energi panas. Bagaimana dengan
menyublim? Menyublim merupakan perubaahan benda padat
menjadi gas, oleh karenanya, istilah menyublim sering pula
disebut penyubliman atau sublim. Sedangkan menghablur atau
23
hablur adalah kebalikan dari menyublim yaitu perubahan gas
menjadi benda padat.
Contohnya: es kering (dry ice), kapur barus, salju, arsenik
e) Kromatografi
Yaitu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan anatar fase gerak dan fase diam untuk meisahkan
molekul pada larutan. perbedaan kecepatan merambat atau
meresap antara partikel zat yang bercampur pada medium
tertentu (missal kertas saring) dengan bantuan pelarut terentu
(misal air)
Contohnya: pemisahan zat warna dalam tinta. Dalam dunia
kedokteran kromatografi digunakanuntuk
menganalisis kandungan obat-obatan pada sampel
urine.
Ada beberapa cara pemisahan campuran secara fisika,
yaitu sebagai berikut:
a) Dekantasi, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair yang saling
tidak larut pada suhu tertentu dengan cara menuangkan zat
cairnya.
b) Penyaringan, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair dengan
menggunakan media kertas.Perhatikan gambar di bawah ini:
24
dan tekanan 1 atm, titik didih air 100oC sedangkan alcohol
78oC.
25
26
c. Perubahan Materi
Karena pengaruh energi komposisi materi tersebut dapat
berubah dari suatu komposisi ke komposisi lainnya, atau dari suatu
tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya. Perubahan ini pun biasa
dikategorikan ke dalam dua jenis: pertama perubahan fisika dan kedua
perubahan kimia.
Pada perubahan jenis pertama tidak terjadi pembentukan zat baru;
artinya unsur-unsur penyusunnya tetap sama dengan zat semula;
sebaliknya pada perubahan jenis kedua selalu terjadi zat yang benar-
benar baru yang unsur-unsur penyusunnya berbeda dengan zat
semula.
Perubahan dari campuran ke zat murni atau sebaliknya serta
perubahan tingkat wujud benda merupakan contoh perubahan
fisika; sedangkan perubahan dari senyawa ke unsur atau sebaliknya
merupakan contoh perubahan kimia. Perlu Anda pahami bahwa salah
satu ciri perubahan fisika, perubahan tersebut bersifat reversible,
dapat kembali ke komposisi semula walaupun tanpa melalui
reaksi kimia. Ada pun pada perubahan kimia, kecuali dengan reaksi
kimia benda yang telah berubah tidak dapat kembali (ireversible) ke
komposisi semula.
Pada perubahan fisika, yaitu perubahan yang tidak
menghasilkan zat baru, secara singkat contohnya adalah perubahan
bentuk, ukuran, dan wujud benda (zat). Perubahan wujud zat
digambarkan dalam skema berikut
27
28
Agar Saudara memahami semua bentuk perubahan wujud zat,
anda perhatikan contoh perubahan wujud zat sebagai berikut:
a) Menyublim, merupakan proses perubahan dari wujud padat
menjadi gas, contoh kapur barus dibiarkan terbuka.
b) Deposisi/Dekomposisi, merupakan proses perubahan dari
wujud gas menjadi padat tanpa melalui cair terlebih dahulu.
c) Menguap, merupakan proses perubahan dari wujud cair
menjadi gas, contoh air dipanaskan.
d) Mengembun, merupakan proses peubahan dari wujud gas
menjadi cair, contoh uap air didinginkan.
e) Membeku, merupakan proses perubahan wujud zat cair
menjadi padat, contoh air didinginkan hingga menjadi es.
f) Melebur, merupakan proses perubahan wujud zat padat
menjadi cair, contoh es terkena panas matahari menjadi air.
Adapun contoh perubahan kimia banyak kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari dan ada di sekitar lingkungan kita,
contohnya:
a) Fermentasi (peragian), misalnya pada pembuatan tape,
pembuatam tempe, dan oncom.
b) Dekomposisi (pembusukan), misalnya pada pembusukan
sampah, nasi menjadi basi, susu menjadi asam dan sebagainya.
c) Sintesis (pembentukan senyawa), misalnya pembentukan
senyawa gula pada fotosintesis tanaman.
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
d) Analisis (penguaraian senyawa), misalnya penguraian senyawa
gula menjadi gas karbondioksida dan uap air pada respirasi
tanaman.
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
e) Oksidasi, merupakan proses bereaksinya suatu zat dengan oksigen,
misal proses pembentukan karat pada logam besi.
29
f) Peristiwa proses pada mahluk hidup (misalnya pernapasan,
pencernaan, dan metabolisme)
30
ASAP KNALPOT MADU
- Buat kartu tentang wujud benda tersebut pada kertas origami, beri
double tape di belakang kartu wujud benda tersebut.
- Buat tabel wujud benda pada kertas karton.
- Peserta didik menempelkan nama-nama benda yang yang terdapat
pada kartu dan masukkan ke dalam tabel yang sesuai dengan wujud
benda padat, cair, dan gas.
Wujud Benda
Padat Cair Gas
AIR
- Buat kartu tentang sifat benda tersebut pada kertas origami, beri doubel tape
di belakang kartu sifat benda tersebut.
- Buat tabel sifat benda pada kertas karton.
- Peserta didik menempelkan sifat-sifat benda yang yang terdapat pada
31
kartu dan masukkan ke dalam tabel yang sesuai dengan sifat benda padat,
cair, dan gas.
Sifat Benda
Padat Cair Gas
5. Tugas Terstruktur
Setelah selesai membaca materi utama dan penunjang, selesaikanlah
tugas berikut, untuk membantu pengetahuan dan pemahaman Saudara!
Seorang siswa menemukan sepotong roti ditempat terbuka dan telah
ditumbuhi oleh sejenis jamur, muncul pertanyaan pada diri siswa:
mengapa roti ditempat terbuka ditumbuhi jamur? Adakah pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan jamur pada roti tersebut?
1) Rancang kegiatan percobaan untuk membuktikan pertanyaan siswa
tersebut dengan menggunakan langkah-langkah Metode Ilmiah!
2) Berdasarkan data hasil percobaan, buatlah laporan percobaan yang
disusun dalam bentuk paragraf dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Apa yang Anda temukan dalam percobaan tersebut?
b. Apa yang akan Anda lakukan dalam percobaan tersebut?
c. Apa hasil yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data
percobaan tersebut?
6. Forum Diskusi
32
mengajarkan tentang materi dan perubahannya? Bagaimana cara Anda
mengatasi masalah tersebut? Diskusikanlah kebutuhan perihal media,
dan metode yang cocok untuk mengajarkan materi dan perubahannya
lalu tulislah dalam tabel berikut ini!
C. Penutup
Setelah Saudara mengerjakan tugas dan melaksanakan diskusi
mantapkan pemahaman saudara dengan mencoba menganalisis
rangkuman dan menjawan soal tes formatif. Hal ini berguna untuk
mengetahui apakah Saudara sudah memahami KB 1 pada modul ini dengan
benar atau tidak,
1. Rangkuman
a. Metode Ilmiah
Secara konseptual metode ilmiah adalah metode sains yang
menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk
mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran
kita pada kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari- hari.
33
4) Menetapkan prosedur kerja
5) Mengumpulkan data
6) Mengolah dan Menganalisis Data
7) Membuat Kesimpulan
8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
b. Materi dan Perubahannya
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang; dan massa sebagai ukuran kuantitas materi. Ada pun dalam
mekanika, massa adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu
gaya, yang ditandai dengan perubahan kecepatannya, sebagaimana
dirumuskan oleh Newton: F = m a.
Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-sifatnya. Untuk
menguji materi dan memahami apa yang terjadi dalam materi itu,
maka kita harus dapat memeriksanya secara jelas. Secara umum materi
dapat diperiksa sifat fisiknya melalui indera kita. Misalnya arang
berwarna hitam dibanding kapur yang berwarna putih diperoleh melaui
kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding dengan lembutnya
busa diperoleh melalui kesan perabaan, dan sebaginya.
Materi tersebut dapat berubah dari suatu komposisi ke komposisi
lainnya, atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya.
Perubahannya dikategorikan ke dalam dua jenis: 1) perubahan fisika dan
2) perubahan kimia.
34
2. Tes Sumatif
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!
1. Perhatikan data berikut:
a) Bersifat logis
b) Bebas dari prasangka
c) Menggunakan Teknik kualitatif dan kuantitatif
d) Bersifat empiris
e) Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Dari data di atas yang termasuk ke dalam kriteria metode ilmiah adalah ….
a. b, c dan e
b. a, b dan e
c. c, d dan e
d. a, c dan e
e. b, c dan d
35
4. Pada sebuah penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk organik
terhadap pertumbuhan kacang hijau, penetapan variable penelitian yang
benar adalah ….
a. Variabel terikatnya adalah tanah dan air, variabel bebasnya adalah pupuk
organik dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan kacang hijau
b. Variabel terikatnya adalah kacang hijau, variabel bebasnya adalah tanah
dan variabel kontrolnya adalah air
c. Variabel terikatnya adalah pupuk organik, variabel bebasnya adalah tanah
dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan kacang hijau
d. Variabel terikatnya adalah kacang hijau, variabel bebasnya adalah pupuk
dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan kacang hijau
e. Variabel terikatnya adalah pertumbuhan kacang hijau, variabel bebasnya
adalah pupuk organik dan variabel kontrolnya adalah tanah dan air
5. Dodi melihat bahwa air di rumahnya tidak jernih dan mengeluarkan bau. Dia
mengira air tersebut tidak pantas diminum karena terdapat zat yang
berbahaya di dalamnya. Untuk membuktikan dugaan itu, yang harus dilakukan
Dodi ialah ….
a. Mengkomunikasikan hasil penelitian
b. Merumuskan masalah
c. Membuat hipotesis
d. Melaksanakan eksperimen
e. Menganalisis data
6. Segelas susu dibiarkan diatas meja, keesokan harinya telah menjadi masam.
Masamnya susu tersebut termasuk sifat...
a. Fisika karena berubah rasa dan bau
b. Kimia karena berubah ukuran
c. Fisika karena berubah bau dan bentuk
d. Kimia karena terbentuk zat baru yang rasanya masam
e. Kimia karena tidak ada perubahan rasa
36
7. Daun mengandung zat-zat komplek. Zat-zat tersebut dapat dipisahkan dan
diidentifikasi dengan cara kromatografi. Cara pemisahan ini didasarkan
pada....
a. Perbedaan masa jenisnya kandungan zat dalam daun yang dapat diserap
medium
b. Perbedaan kandungan zat dalam daun yang diserap medium
c. Daya serap medium terhadap zatzat yang terkandung dalam daun
d. Perbedaan kecepatan merambat partikel zat yang terkandung dalam daun
pada medium
e. Tidak ada yang tepat
8. Perhatikan sifat-sifat materi berikut.
(1) terbentuk dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat-sifat zat
asal.
(3) terbentuk dari dua zat atau lebih dengan perbandingan massa tetap.
(4) komponen-komponen penyusunnya dapat dipisahkan Kembali secara fisis.
(5) dapat direaksikan dengan air.
Sifat senyawa ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. (1) dan (2)
9. Air di isi dalam plastik ditaruh dalam bejana, dalam bejana ditaruk garam
dengan banyak dan es akhirnya air dalam plastik menjadi beku (kenapa air
dalam plastik dapat membeku)....
37
d. Air melepas kalor
e. Air menerima kalor
38
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF KB 1
1. E
2. C
3. C
4. E
5. D
6. A
7. D
8. C
9. D
10. B
39
Daftar Pustaka
Koes, H, S., Prabowo, 1999. Konsep Dasar IPA, Jakarta: DIKTI Depdikbud
Luluk ayunning dyah, dkk, 2018. Kosakata dan Konsep pada Bentuk dan
Wujud Benda, Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Sri, Y, M., dkk, 2006. Konsep Dasar IPA, Bandung: UPI PRESS
Tipler, P A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2. Jakarta: Erlangga
40